Kematian Mendadak
Kematian Mendadak
KEMATIAN MENDADAK
Oleh :
Pembimbing :
BAB I
PENDAHULUAN
Sebuah studi post mortem pada salah satu Rumah Sakit di Dublin,
Connoly Hospital antara Januari 1987 hingga Desember 2001, menyebutkan
bahwa penyebab terbanyak kematian mendadak adalah penyakit Jantung (79%).1,3
BAB II
4
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 DEFINISI
2
5
1.2 EPIDEMIOLOGI
1.3 KLASIFIKASI
Kematian alamiah ini dapat dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu:1,3,4
1.) Kematian yang terjadi dimana ada saksi mata dan keadaan dimana faktor
fisik dan emosi mungkin memainkan peran, juga dapat terjadi saat
aktivitas fisik, dimana cara mati dapat lebih mudah diterangkan atau
kematian tersebut terjadi selama perawatan/pengobatan yang dilakukan
oleh dokter ( Attendaned Physician).
2.) Keadaan dimana mayat ditemukan dalam keadaan yang lebih
mencurigakan seringnya diakibatkan TKP nya atau pada saat orang
tersebut meninggal tidak dalam perawatan atau pengobatan dokter
(unattendaned physician), terdapat kemungkinan hadirnya saksi-saksi yang
mungkin ikut bertanggung jawab terhadap terjadinya kematian.
Mati wajar
1. Sistem cardiovascular
3. Sistem respirasi
4. Sistem gastrointestinal
5. Sistem urogenital
.1.4 ETIOLOGI
1. Trauma
Menurut dr.Roslan Yusni Hasan, Sp.BS, trauma pada otak dan
leher dapat menjadi kombinasi penyebab kematian yang fatal. Hal ini
terjadi ketika terjadinya benturan pada bagian kepala yang kemudian
8
2. Keracunan4,8
a. Definisi
Racun ialah zat yang bekerja pada tubuh secara kimiawi dan
fisiologik yang dalam dosis toksik akan menyebabkan gangguan berupa
sakit atau kematian.
9
3. Penyakit2,3,4
a. Penyakit Sistem Kardiovaskular
Beberapa penyakit pada sistem kardiovaskular yang dapat
mengakibatkan mati mendadak antara lain:
h.) Ruptur otot papilaris, dapat terjadi karena infark dan nekrosis.
Keadaan ini memungkinkan katup mitral mengalami prolaps
dengan gejala insufisiensi mitral dan bahkan kematian.
Ateroma pada arteri koroner bisa fokal dengan plak yang
irreguler dengan berbagai ukuran atau dalam jumlah sedikit dan
terlokalisir dengan sisa lumen lain pada sistem kardiovaskuler
hampir normal. Hal ini berarti setiap bagian pembuluh darah
utama harus diperiksa saat otopsi, pemotongan transversal
dilakukan dengan jarak tidak lebih dari 3 mm.
2.) Infark Miokard
4.) Miokarditis
5.) Kardiomiopati
3.) Lain-lain
Pada autopsi kasus yang diduga kematian mendadak, hampir selalu harus
dilakukan pemeriksaan toksikologi. Tanpa pemeriksaan toksikologi, penegakan
sebab mati menjadi kurang tajam. Pengambilan sampel untuk pemeriksaan
toksikologi beragam sesuai dengan kecurigaan jenis racun pada kasus secara
individual. 1,2,3,4
Secara umum sampel untuk analisa toksikologi yang dianggap rutin antara
lain:
1. Darah
2. Urin
4. Feces
Hati dapat diperiksa secara utuh untuk analisa toksikologi, bila hanya
sebagian hati yang diambil sebagai sampel (100 gr) maka berat total hati harus
dicantumkan dalam lembar permintaan pemeriksaan.
25
Ada beberapa prinsip secara garis besar harus diketahui oleh dokter
berhubungan dengan kematian mendadak akibat penyakit yaitu: 7,11
3 AUTOPSI 2,7,11
3.1 Definisi
3.2 Klasifikasi
27
1. Autopsi klinik
2. Autopsi forensik/medikolegal
3. Autopsi Anatomi
Mati mendadak sampai saat ini mungkin masih dianggap sebagai peristiwa
yang wajar, baik oleh masyarakat maupun pihak penyidik atau kepolisian.
Sehingga kasus mati medadak tidak dimintakan autopsi. Kondisi tersebut sangat
merugikan, mengingat kemungkinan kematian mendadak tersebut terdapat unsur
kriminalnya, atau kematian tersebut berhubungan dengan kelalaian perbuatan
orang lain.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
10. Knight B. Forensic Pathology. Second Edition. New York : Oxford University
Press. 2011 : 487 – 516.
11. Dahlan, Sofwan. 2008. Ilmu Kedokteran Kehakiman. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.Semarang.