Metopen Take Home
Metopen Take Home
JUDUL : Kajian Profil Peresepan Pasien Asma Bronkial di Instalasi Rawat Inap
RSUD Bangli–Bali Tahun 2005
VARIABEL : jumlah obat terbanyak yang diberikan pada pasien asma, distribusi
golongan obat yang digunakan untuk terapi, cara pemberian obat yang
digunakan untuk pasien asma bronkial
POPULASI : Semua pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap RSUD Bangli-
Bali Tahun 2005
3. Pengolahan Data
Data yang diperoleh kemudian diolah, hasil yang diperoleh disajikan
dalam bentuk tabel dan ada pula yang disajikan dalam bentuk gambar.
JUDUL : Potensi Interaksi Obat Resep Pasien Hipertensi di Salah Satu Rumah
Sakit Pemerintah di Kota Samarinda
SAMPEL : pasien dengan diagnosa utama hipertensi, pasin yang menjalani rawat
inap > 24 jam, pasien dengan usia ≥ 18 tahun
ANALISA DATA : Penelusuran data dilakukan dengan jalan mengamati satu persatu
kartu rekam medik pasien. Untuk kasus hipertensi secara keseluruhan
periode Januari-Juli 2015 dengan total jumlah 139 rekam medik. Pada
penelusuran data ini didapatkan 65 responden. Pasien hipertensi dengan
jenis kelamin perempuan memiliki jumlah lebih banyak yaitu sebesar
65% dibandingkan laki-laki yaitu sebesar 35%. Hal ini diduga bahwa
kemungkinan perempuan lebih mudah stres dibandingkan dengan laki-
laki.
KESIMPULAN : Berdasarkan hasil dari penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa
pasien hipertensi yang menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit
pemerintah yang ada di kota Samarinda berisiko mendapatkan potensial
interaksi obat-obat (DDIs). Dari total 290 resep hipertensi tersebut,
terdapat sebesar 147 (50,69%) lembar resep termasuk dalam kategori
polifarmasi minor dan sejumlah 126 (43,45%) lembar resep masuk
dalam kategoripolifarmasi mayor . Dari keseluruhan lembar resep yang
memiliki potensi interaksi obat-obat, total potensial interaksi obat-obat
yang terjadi adalah 183 interaksi dengan rincian, interaksi minor
sebesar 66(22,75%) interaksi, interaksi moderat sebesar 99 (34,13%)
interaksi, dan interaksi mayor sebesar 18 (6,21%) interaksi.
ARTIKEL NO :3
ANALISA DATA : Kriteria inklusidari penelitian yaitu Pasien rawat inap dengan
diagnosis CAP dan tertera pada rekam medis di RSUD Dr. Moewardi
tahun 2016, Pasien CAP yang mendapat antibiotik sebagai pengobatan,
Pasien dewasa yang berusia ≥ 17 tahun, 4.Data rekam medis pasien
CAP yang digunakan meliputi : no rekam medis, data demografi (usia
dan jenis kelamin), terapi (nama obat, rute pemberian, dosis, frekuensi
pemberian), data suhu badan awal (saat masuk) dan suhu badan akhir
(saat keluar dari RS), data pemeriksaan laboratorium (jumlah leukosit),
tanggal masuk dan keluar rumah sakit, dan kondisi pasien pulang.
POPULASI : Populasi untuk penelitian ini adalah semua pasien di instalasi rawat
jalan Rumah Sakit Jiwa di Surakarta tahun tahun 2011-2012 yang
terdiagnosis episode depresi.
SAMPEL : Sampel pada penelitian ini adalah semua pasien yang terdiagnosis
episode depresi yang memenuhi kritria inklusi di Rumah Sakit Jiwa di
Surakarta tahun 2011- 2012. Kriteria inklusi dalam penelitian sebagai
berikkut :
ANALISA DATA : Data-data yang didapat kemudian dianalisis secara dekriptif dan
ditampilkan dalam bentuk tabel untuk memuat penggunaan obat
antidepresan dan terapi non farmakologi pada pasien depresi di Rumah
Sakit Jiwa di Surakarta tahun 2011-2012.
NAMA PENELITI : Dedy Almasdy, Dita Permata Sari, Suharti, Deswinar Darwin, & Nina
Kurniasih
ANALISA DATA : Jumlah pasien DM tipe-2 yang medapatkan perawatan selama waktu
penelitian adalah sebayak 59 orang, sedangkan yang memenuhi kriteria
inklusi adalah sebanyak 40 orang. Mayoritas pasien adalah perempuan.
Rata-rata usia pasien adalah 49,5 ± 18,7 tahun, dengan rentang usia 27-
72 tahun, sedangkan jumlah pasien terbanyak pada rentang umur 50-59
tahun. Penelitian ini juga mendapatkan bahwa hipertensi dan ulkus
diabetikum merupakan penyakit penyerta terbanyak pada pasien yang
mengalami DM tipe-2.