Anda di halaman 1dari 48

PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN (BKD)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU (LPM)

IAIN SURAKARTA

TAHUN 2016
KATA PENGANTAR

Sebagai upaya peningkatan kualitas proses akademik di lingkungan IAIN


Surakarta guna mencapai tujuan Pendidikan Nasional, maka Rektor menetapkan
Keputusan Nomor 375 Tahun 2016 tentang Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD).
Keputusan ini merupakan respon atas dicabutnya SK Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Nomor: Dj.I/DT.I.IV/1591.A/2001 tentang Beban Kerja Dosen
di lingkungan PTKI, melalui Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
tertanggal 8 September 2016, dengan pertimbangan tidak sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor: 14 Tahun 2005, bahwa
Beban Kerja Dosen diatur oleh setiap satuan pendidikan tinggi. Dengan demikian
keputusan Rektor tentang Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) ini memiliki
kekuatan hukum yang kuat.

Agar keputusan itu dapat tersosialisasi dengan baik dan Pedoman Beban
Kerja Dosen (BKD) dapat diimplementasikan oleh dosen di lingkungan IAIN
Surakarta serta pihak-pihak terkait, maka Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)
IAIN Surakarta, mendesiminasikannya melalui booklet. Melalui booklet pedoman
ini diharapkan dapat mempermudah para dosen dalam penyusunan Laporan
Kinerja Dosen pada setiap akhir semester sesuai standar yang telah ditetapkan.

Surakarta, 11 Oktober, 2016

Tim LPM

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
NOMOR 375 TAHUN 2016

TENTANG
PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN (BKD)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan kualitas akademik Institut


Agama Islam Negeri Surakarta guna mencapai tujuan
Pendidikan Nasional, perlu ditetapkan Pedoman Beban
Kerja Dosen (BKD) sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b. bahwa untuk maksud tersebut perlu ditetapkan dengan
Keputusan Rektor.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999


tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
kepegawaian;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
3. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen (Pasal 47);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi;
5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun
2009 tentang Dosen;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen,

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan
Kehormatan Profesor, terutama pasal 3 ayat 1;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan
Pendidikan;
10. Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 66
Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan
Pengelolaan Pendidikan;
11. Peraturan Mendiknas Republik Indonesia Nomor 47 Tahun
2009 tentang Sertifikasi Pendidik untuk Dosen;
12. Peraturan Mendiknas Republik Indonesia Nomor 48 Tahun
2009 tentang Pedoman Pemberian Tugas Belajar;
13. Peraturan Menkeu Republik Indonesia Nomor:
101/PMK.05/2010 yang diubah menjadi Permenkeu
Nomor: 164/PMK.05/2010 tentang Tata Cara Pembayaran
Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus
Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor;
14. Peraturan Mendikbub Republik Indonesia Nomor 78 Tahun
2013 Tentang Pemberian Tunjangan Profesi dan Tunjangan
Kehormatan bagi Dosen yang Menduduki Jabatan
Akademik Profesi;
15. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor: 48/D3/Kep/1983 tentang Beban Tugas
Tenaga Pengajar pada Perguruan Tinggi;
16. Keputusan Menkowasbangpan RI Nomor: 38 Tahun 1999
tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Nilai Angka
Kreditnya;
17. Keputusan Menteri Agama RI Nomor: 175 Tahun 2010
tentang Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar bagi
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Agama;
18. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Nomor: 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi;
19. Surat Edaran Biro Kepegawaian Nomor:
4159/A4.3/KP/2010 tertanggal 27 Januari 2010 tentang
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor: 48
Tahun 2009 tentang Pedoman Pemberian Tugas bagi
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Departemen Pendidikan
Nasional;

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI


SURAKARTA TENTANG PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN
(BKD) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA TAHUN
2016

KESATU : Mengesahkan Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) di Institut


Agama Islam Negeri Surakarta 2016;

KEDUA : Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) Diktum Pertama wajib


dipedomani dan dilaksanakan;
KETIGA : Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan.
KUTIPAN keputusan ini disampaikan kepada yang
bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan.

Ditetapkan di Surakarta
Pada Tanggal 30 September 2016

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mengajar, mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.
Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional berfungsi meningkatkan
martabat dosen serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
guna meningkatkan mutu pendidikan nasional.Adapun tujuannya adalah untuk
melaksanakan sistem dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Oleh sebab itu, di dalam Pasal 45 UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen, bahwa dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain
yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Dosen dalam melaksanakan tugasnya, berhak memperoleh penghasilan di
atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial, serta
mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi
kerja.Disamping itu, juga berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan
kompetensi, akses sumber belajar, informasi, sarana dan prasarana
pembelajaran, serta penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Hak dosen itu dapat diperoleh jika dalam tugas keprofesionalan dapat
memenuhi kewajiban yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005,
yaitu melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.Adapun kewajiban dosen, meningkatkan dan mengembangkan
kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Untuk memaksimalkan profesionalitas dosen diperlukan pembinaan dan
pengembangan profesi dan karier dosen.Pembinaan dan pengembangan profesi
dosen dilakukan melalui jabatan fungsional. Sedangkan pembinaan dan
pengembangan karier dosen dilaksanakan dengan cara penugasan, kenaikan
pangkat, dan promosi.
Sebagai alat ukur pembinaan dan pengembangan profesi dan karier dosen
perlu dibuat standar Beban Kerja Dosen (BKD). BKD adalah sejumlah tugas yang
wajib dilaksanakan oleh seorang dosen sebagai tugas institusional
penyelenggaraan kegiatan pokok dan fungsinya, dalam kerangka Tridharma
Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengembangan ilmu, pengabdian kepada masyarakat, serta melakukan tugas
tambahan.
Sebagai pendidik professional, dosen harus membuat Rencana Beban
Kerja Dosen (RBKD) yang dilakukan untuk pelaksanaan tugas Tridharma
Perguruan Tinggi dalam satu semester.RBKD disusun dengan mengacu kepada
BKD paling sedikit 12 SKS (36 jam kerja per minggu) dan paling banyak 16 SKS
(48 jam kerja per minggu). Ketentuan ini sesuai dengan pasal 72 ayat (1), (2), dan
(3) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah Nomor 37
Tahun 2009 tentang Dosen.
Untuk menjamin pelaksanaan tugas dosen berjalan sesuai dengan criteria
yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan maka perlu dibuat
pedoman.Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan arah, ruang lingkup,

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


dan tatacara penetapan Beban Kerja Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma
Perguruan Tinggi di lingkungan IAIN Surakarta.
B. Landasan Hukum
Landasan hukum penetapan BKD dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma
Perguruan Tinggi bagi dosen di lingkungan IAIN Surakarta, sebagai berikut:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 tentang
Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang
Dosen;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2009 tentang
Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen,
serta Tunjangan Kehormatan Profesor, terutama pasal 3 ayat 1;
7. Peraturan Mendiknas Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Sertifikasi Pendidik untuk Dosen;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 48
Tahun 2009 Tentang Pedoman Pemberian Tugas Belajar;
9. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:
101/PMK.05/2010 yang diubah menjadi Permenkeu Nomor:
164/PMK.05/2010 tentang Tatacara Pembayaran Tunjangan Profesi Guru
dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan
Kehormatan Profesor;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
78 Tahun 2013 Tentang Pemberian Tunjangan Profesi dan Tunjangan
Kehormatan bagi Dosen yang Menduduki Jabatan Akademik Profesor.
11. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 48/D3/Kep/1983 tentang
Beban Tugas Tenaga Pengajar pada Perguruan Tinggi;
12. Keputusan Menkowasbangpan RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang Jabatan
Fungsional Dosen dan Nilai Angka Kreditnya;
13. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 175 Tahun 2010
tentang Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil
di Lingkungan Kementerian Agama;
14. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No. 44 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


C. Tujuan
Penetapan BKD dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi di
lingkungan IAIN Surakarta bertujuan:
1. Meningkatkan profesionalitas dan pemenuhan dosen dalam melaksanakan
Tridharma Perguran Tinggi;
2. Meningkatkan mutu proses dan hasil pelaksanaan Tridharma Perguruan
Tinggi;
3. Menciptakan suasana akademik yang kompetitif untuk menjamin
kelancaran tugas utama;
4. Menjamin pembinaan, pengelolaan, pengembangan profesi serta karier
dosen; dan
5. Mempercepat terwujudnya tujuan pendidikan nasional.
D. Sasaran
Sasaran utama pedoman penetapan BKD dan Evaluasi Pelaksanaan
Tridharma Perguruan Tinggi adalah: (1) Pimpinan IAIN Surakarta; (2) Fakultas
dan Jurusan; (3) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM); (4) Dosen Tetap (PNS, dan
Non-PNS); (5) Guru Besar; (6) Assesor BKD; dan (7) Pihak-pihak lain yang terkait
dan berkepentingan.

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


BAB II
TUGAS DOSEN

Dosen adalah pendidik professional dan ilmuwan dengan tugas utama


mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.Dalam menjalankan tugas profesionalnya dan sekaligus
sebagai ilmuwan, dosen harus memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan,
dan sikap-perilaku yang harus dihayati dan dikuasai. Disamping itu, dosen
harus memiliki: 1) Kompetensi Professional, yakni keluasan wawasan akademik
dan kedalaman pengetahuan dosen terhadap materi keilmuan yang ditekuninya;
2) Kompetensi Pedagogik, yakni penguasaan dosen pada berbagai macam
pendekatan, metode, pengelolaan kelas, dan evaluasi pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik materi dan perkembangan mahasiswa; 3) Kompetensi
Kepribadian, yakni kesanggupan dosen untuk secara baik menampilkan dirinya
sebagai teladan dan memperlihatkan antusiasme dan kecintaan terhadap
profesinya; dan 4) Kompetensi Sosial, yakni kemampuan dosen untuk
menghargai kemajemukan, aktif dalam berbagai kegiatan sosial, dan mampu
bekerja dalam team-work.
A. Tugas Utama Dosen
1. Tugas Pendidikan dan Pengajaran
Setiap dosen wajib melaksanakan tugas pendidikan dan pengajaran
pada jenjang Strata 1 (S1).Hal ini juga berlaku bagi dosen yang sudah meraih
jabatan akademik tertinggi sebagai Guru Besar atau Profesor.Dalam
menjalankan tugas pendidikan dan pengajaran, secara khusus dosen wajib
menunaikan beban kerja bersama-sama dengan dharma penelitian dan
pengembangan ilmu dengan bobot paling sedikit 9 (Sembilan) SKS setiap
semester pada jenjang Strata 1 (S1), Strata 2 (S2), maupun Strata 3 (S3), di
perguruan tinggi tempat bertugas.
Adapun tugas bidang pendidikan dan pengajaran dapat dilakukan
dosen dengan bentuk kegiatan sebagai berikut:
a. Melaksanakan perkuliahan/tutorial dan menguji;
b. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan di laboratorium, praktik keguruan,
praktik bengkel/studio/teknologi pengajaran;
c. Membimbing seminar mahasiswa;
d. Membimbing Kuliah Kerja Nyata (KKN), Praktik Kerja Nyata (PKN), Praktik
Kerja Lapangan (PKL), Program Lapangan Profesi (PLP), atau Kerja Praktik
(KP);
e. Membimbing tugas akhir penelitian mahasiswa termasuk membimbing
pembuatan laporan hasil penelitian akhir;
f. Penguji pada ujian akhir/munaqosyah;
g. Mengembangkan program perkuliahan;
h. Mengembangkan bahan pengajaran;
i. Membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan;
j. Membimbing dosen yang lebih rendah jabatannya;
k. Melaksanakan kegiatan detasering, sabbatical leave, dan pencangkokan
dosen, yang dijelaskan lebih lanjut di dalam lampiran peraturan ini.
Pelaksanaan Pendidikan dan pengajaran dapat dijalankan dengan
sistem perkuliahan biasa, sistem asistensi, sistem modul, dan team
teaching.Teknis pengaturan sistem perkuliahan tersebut beserta

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


pembagian besaran SKS pada masing-masing dosen dijelaskan lebih lanjut
di dalam lampiran peraturan ini.
2. Tugas Penelitian dan Pengembangan Ilmu
Tugas penelitian merupakan kegiatan yang wajid dilakukan oleh
dosen, baik secara perorangan maupun berkelompok, yang dibiayai secara
mandiri maupun oleh lembaga.
Tugas penelitian dan pengembangan ilmu yang wajib dilakukan
dosen dengan bentuk kegiatan sebagaimana berikut,
a. Menghasilkan karya penelitian;
b. Menerjemahkan/menyadur buku ilmiah;
c. Mengedit/menyunting karya ilmiah;
d. Membuat rancangan, karya teknologi, dan karya seni;
e. Menulis naskah untuk disampaikan dalam orasi ilmiah/seminar;
f. Melaksanakan tugas sebagai Asesor BKD.
Dosen wajib menjalankan Dharma penelitian bersama-sama dengan
Dharma Pendidikan dan pengajaran dengan bobot paling sedikit 9
(sembilan) SKS setiap semester.Bobot dan teknis pelaksanaan Dharma
penelitian bagi dosen tersebut dijelaskan lebih lanjut di dalam lampiran
peraturan ini.
3. Tugas Pengabdian kepada Masyarakat
Tugas pengabdian kepada masyarakat harus dilaksanakan oleh
setiap dosen melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini
dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan atau melalui
lembaga lain. Bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat
sebagaimana berikut:
a. Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat;
b. Memberi latihan/penataran/penyuluhan/ceramah kepada masyarakat;
c. Memberi pelayanan secara langsung kepada masyarakat atau kegiatan
lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan
pembangunan;
d. Membuat/menulis karya pengabdian kepada masyarakat.
Bobot dan teknis kegiatan pengabdian kepada masyarakat paling
banyak setara dengan 3 (tiga) SKS dalam 1 (satu) semester.Penjelasan
lebih lanjut tugas pengabdian ini terdapat dalam lampiran peraturan ini.
B. Tugas Penunjang Dosen
Tugas penunjang Tridharma Perguruan Tinggi, meliputi:
a. Menjadi penasehat akademik;
b. Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi;
c. Menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah;
d. Menjadi anggota organisasi profesi;
e. Mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah duduk dalam panitia antar
lembaga;
f. Menjadi anggota delegasi nasional dalam pertemuan internasional;
g. Berperan aktif dalam pertemuan ilmiah;
h. Mendapatkan tanda jasa/penghargaan;
i. Menulis buku pelajaran SLTA ke bawah;
j. Mempunyai prestasi di bidang olah raga/kesenian/social.
Bobot dan teknis tugas penunjang Tridharma Perguruan Tinggi bagi
dosen dapat diperhitungkan paling banyak sepadan dengan 3 (tiga) SKS

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


setiap semester.Penjelasan lebih lanjut tugas penunjang ini terdapat dalam
lampiran peraturan ini.
C. Kewajiban Khusus Profesor
Profesor/guru besar berkewajiban melaksanakan beban tugas dosen.Di
samping itu, juga mempunyai kewajiban khusus paling sedikit sepadan dengan 3
(tiga) SKS setiap tahun.Tugas melaksanakan kewajiban khusus bagi Profesor
tidak menambah beban tugas Profesor (yang minimal 12 SKS), tetapi merupakan
bagian dari tugas yang wajib dilakukan oleh Profesor.
Tugas melaksankan kewajiban khusus bagi Profesor menurut Pasal 49
ayat 2 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yaitu: 1)
menulis buku; 2) menghasilkan karya ilmiah; dan 3) menyebarluaskan gagasan.
Tugas melaksanakan kewajiban khusus bagi Profesor tidak menambahkan
beban tugas Profesor (12 SKS) tetapi merupakan bagian dari tugas yang wajib
dipilih oleh Profesor.Kewajiban khusus yang wajib dipilih ini paling sedikit
sepadan dengan 3 (tiga) SKS setiap tahun. Berdasarkan Permendikbud RI Nomor
78 Tahun 2013 Tentang Pemberian Tunjangan Profesi dan Tunjangan
Kehormatan Bagi Dosen yang Menduduki Jabatan Akademik Profesor yang
diundangkan pada tanggal 21 Juni 2013, Pasal 5 (1) menyebutkan bahwa
seorang Profesor dalam 5 (lima) tahun wajib melaksanakan ketiga kewajiban
khususnya. Sedangkan pada pasal 12 disebutkan bahwa pemberian tunjangan
kehormatan kepada Profesor yang diangkat sebelum berlakunya Peraturan
Menteri ini dilakukan evaluasi mulai tahun 2018.Adapun ketentuannya adalah
sebagai berikut:
1. Kewajiban khusus Profesor membuat buku
Kewajiban khusus Profesor membuat buku ini, adalah buku yang sesuai
dengan rumpun keahliannya dan/atau sesuai dengan jabatan yang pernah
atau sedang dijalankannya.Di samping itu, buku tersebut diterbitkan oleh
lembaga penerbit baik nasional maupun internasional yang mempunyai ISBN
(International Standard of Book Numbering Sistem).
2. Kewajiban khusus Profesor menghasilkan karya ilmiah
Kewajiban khusus Profesor menghasilkan karya ilmiah ini, diantaranya
adalah:
a. Menghasilkan karya penelitian baik mandiri maupun kelompok, termasuk
keterlibatan dalam membimbing penelitian untuk tesis atau disertasi;
b. Menerjemahkan atau menyadur buku ilmiah;
c. Mengedit/menyunting karya ilmiah;
d. Membuat rancangan dan karya teknologi;
e. Membuat rancangan karya seni dan/atau mendapatkan hak paten.
3. Kewajiban khusus Profesor menyebarluaskan gagasan
Kewajiban khusus Profesor menyebarluaskan gagasan ini, diantaranya
adalah:
a. Publikasi karya pada jurnal ilmiah;
b. Pembicara pada seminar regional, nasional maupun international;
c. Menyampaikan orasi ilmiah;
d. Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat;
e. Member latihan/penyuluhan/penataran pada masyarakat;
f. Menyebarluaskan temuan karya teknologi dan/atau seni;
g. Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang
menunjang.

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


Seorang Profesor dalam lima tahun wajib melaksanakan ketiga kewajiban
khususnya. Ilustrasi pelaksanaan tugas khusus Profesor disajikan pada Gambar
1.1, 1.2, 1.3, 1.4, dan 1.5.Kelebihan SKS pada salah satu kewajiban khusus
tidak bisa menggugurkan kewajiban khusus lainnya.

TAHUN 5
MENULIS BUKU

TAHUN 1
TAHUN 4 MENYEBARLUASKAN
GAGASAN

TAHUN 3
MEMBUAT KARYA TAHUN 2
ILMIAH

Gambar 1. 1 Kewajiban Khusus Profesor Dilaksanakan di Tahun Ke-1, Ke-3, dan


Ke-5

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


TAHUN 5
MENULIS BUKU

TAHUN 4
MENYEBARLUASKAN TAHUN 1
GAGASAN

TAHUN 3
MEMBUAT KARYA TAHUN 2
ILMIAH

Gambar 1. 2 Kewajiban Khusus Profesor Dilaksanakan di Tiga Tahun Terakhir

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


TAHUN 5

TAHUN 1
TAHUN 4 MENYEBARLUASKAN
GAGASAN

TAHUN 3 TAHUN 2
MEMBUAT KARYA ILMIAH
MENULIS BUKU

Gambar 1. 3 Kewajiban Khusus Profesor Dilaksanakan di Tiga Tahun Pertama

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


TAHUN 5

TAHUN 1
TAHUN 4 MENYEBARLUASKAN
GAGASAN

TAHUN 3
MENYEBARLUASKAN
TAHUN 2
GAGASAN
MENULIS BUKU

Gambar 1. 4 Kewajiban Khusus Profesor Dilaksanakan Selama 2 Tahun

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


TAHUN 5

TAHUN 4 TAHUN 1

TAHUN 3
Membuat Karya Ilmiah
Menyebarluaskan Gagasan TAHUN 2
Menulis Buku

Gambar 1. 5 Kewajiban Khusus Profesor Dilaksanakan Satu Tahun

Keterangan:
Gambar 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, dan 1.5 menunjukkan bahwa Profesor
mempunyai kebebasan dalam melaksanakan kewajiban khususnya. Gambar 1.1
sampai 1.3 merupakan contoh pelaksanaan kewajiban khusus Profesor dimana
satu kewajiban khusus dilaksanakan dalam satu tahun, dengan bobot paling
sedikit sepadan dengan @ 3 SKS. Gambar 1.1 kewajiban khusus dilaksanakan
setiap dua tahun sekali, artinya Profesor melaksanakan kewajiban khususnya
pada tahun ke-1, ke-3, dan ke-5. Pada gambar 1.2 kewajiban khusus
dilaksanakan pada tiga tahun terakhir, dan pada gambar 1.3 kewajiban khusus
dilaksanakan pada tiga tahun pertama. Pekasanaan kewajiban dapat
dikombinasikan dari lima tahun yang ada, contohnya tahun ke-2, ke-3, ke-4,
atau tahun ke-2, ke-3, ke-5, dan sebagainya.

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


Pada gambar 1.4 dua dari tiga kewajiban khusus dilaksanakan dalam satu
tahun, sehingga satu dari kewajiban khusus dilaksanakan pada salah satu
tahun yang lain. Pada waktu melaksanakan dua kewajiban khusus maka beban
kewajiban khusus tahun tersebut paling sedikit sepadan dengan 6 SKS dan
tahun yang lain 3 SKS.
Pada gambar 1.5 semua tugas khusus dilaksanakan dalam tahun yang
sama, sehingga kedua tahun yang lain Profesor tersebut tidak perlu lagi
melaksanakan kewajiban khusus. Pada waktu mengerjakan semua kewajiban
khusus maka kewajiban khusus yang harus dikerjakan paling sedikit sama
dengan 9 SKS. Kewajiban khusus Profesor dalam membuat buku adalah berupa
buku yang sesuai dengan rumpun keahliannya dan atau sesuai dengan jabatan
yang pernah atau sedang diembannya (pengalaman menjabat), diterbitkan oleh
lembaga penerbit baik nasional maupun internasional yang mempunyai ISBN
(International Standard of Book Numbering System). Kewajiban khusus Profesor
dalam membuat karya ilmiah dapat berupa keterlibatan dalam satu judul
penelitian atau pembuatan karya seni atau teknologi (termasuk penelitian untuk
disertasi dan atau thesis), memperoleh hak paten dan atau membuat karya
teknologi atau seni.Kewajiban Profesor dalam menyebarluaskan gagasan dapat
berupa menulis jurnal ilmiah menyampaikan orasi ilmiah, pembicara seminar,
memberikan pelatihan, penyuluhan, penataran kepada masyarakat dan
mendifusikan (menyebar luaskan) temuan karya teknologi dan atau seni.
Perhitungan SKS untuk masing-masing kewajiban tersebut disajikan pada
Rubrik Beban Kerja pada bab berikutnya. Semua kewajiban khusus Profesor
harus dilaksanakan secara melembaga dan sesuai dengan rumpun ilmu yang
ditekuni.
D. Dosen dalam Jabatan Struktural
Dosen yang sedang menjalankan tugas Negara sebagai pejabat structural
atau yang setara atas izin pimpinan dan tidak mendapat tunjangan profesi
pendidik maka beban tugasnya diatur oleh pimpinan mengacu pada ketentuan
perundangan yang berlaku sebagaimana tertian dalam Undang-Undang Republik
Indonesia 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, Kepmenkowasbangpan
Nomor 38 Tahun 1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya,
dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang
Dosen.
Profesor yang sedang menjalankan tugas Negara sebagai pejabat struktural
atau yang setara atas izin pimpinan dan tidak mendapat tunjangan kehormatan,
dankarena itu, dibebaskan dari kewajiban khusus Profesor.
E. Dosen dengan Tugas Belajar dan Izin Belajar
Dosen dengan status tugas belajar dan izin belajar diatur dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Pedoman Pemberian Tugas Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
Departemen Pendidikan Nasional dan Keputusan Menteri Agama Republik
Indonesia Nomor 175 Tahun 2010 tentang Pemberian Tugas Belajar dan Izin
Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Agama.
F. Dosen dengan Tugas Tambahan sebagai Pimpinan Institut
Dosen tetap yang mendapat penugasan sebagai pimpinan perguruan tinggi
sampai dengan tingkat jurusan tetap memperolah tunjangan profesi sepanjang
yang bersangkutan melaksanakan dharma pendidikan paling sedikit sepadan
dengan 3 (tiga) SKS di perguruan tinggi yang bersangkutan. Profesor yang
mendapat penugasan sebagai pimpinan perguruan tinggi sampai dengan tingkat

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


jurusan, program studi,atau nama lain yang sejenis, memperoleh tunjangan
kehormatan sepanjang yangbersangkutan melaksanakan dharma pendidikan
paling sedikit sepadan dengan 3 (tiga) SKS di perguruan tinggi yang
bersangkutan
Dosen yang mendapat tugas tambahan sebagai pimpinan perguruan tinggi
diwajibkan mengajar pada jenjang S1 paling sedikit 3 (tiga) SKS. Profesor dengan
tugas tambahan sebagai pimpinan perguruan tinggi tetap harus mengerjakan
kewajiban khusus sebagai Profesor. Ketentuan ini diatur dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen Pasal 8
ayat (3) dan Pasal 10 ayat (5). Jenis-jenis jabatan pada perguruan tinggi
dimasukkan tugas tambahan sebagai pimpinan IAIN Surakarta dengan ekivalen
perhitungan SKS sebagai berikut:
1. Rektor adalah 9 SKS;
2. Pembantu Rektor, Ketua Lembaga, Dekan, Direktur Program Pascasarjana
adalah 8 SKS;
3. Pembantu Dekan, Asisten Direktur Program Pascasarjana, Kepala Unit
Pelaksana Teknis (UPT) adalah 7 SKS;
4. Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan/Lembaga, Ketua Prodi, dan Kepala Pusat
non-UPT adalah 6 SKS.
G. Tugas Utama Dosen Yang Sedang Tugas Belajar
Dosen dengan status tugas belajar mempunyai tugas dan kewajiban
belajar. Beban kerja dosen tugas belajar diatur dengan praturan perundang-
undangan tersendiri (Permendiknas No. 48 Tahun 2009). Serta diatur pada
keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 175 Tahun 2010 Tentang
Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Kementerian Agama.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang Tugas Belajar dan Izin
Belajar dalam PMA Nomor 175 Tahun 2010 Tentang Pemberian Tugas Belajar
dan Izin Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Agama.
1. Dalam Pasal 1 (9) disebutkan bahwa Tugas Belajar adalah tugas yang
diberikan oleh pejabat yang berwenang kepada Pegawai Negeri Sipil di
lingkungan Kementerian Agama untuk mengikuti pendidikan lanjutan
dan/atau pendidikan keterampilan baik di dalam maupun di luar negeri
dalam jangka waktu tertentu.
2. Pasal 1 (11) menyebutkan bahwa Izin Belajar adalah izin yang diberikan
oleh pejabat yang berwenang kepada Pegawai Negeri Sipil untuk mengikuti
program pendidikan lanjutan yang dilaksanakan di luar jam kerja dan tidak
mengganggu tugas sehari-hari sebagai PNS.
3. Pasal 3 (2) menyebutkan bahwa penetapan pemberian Tugas Belajar luar
negeri dan Izin Belajar program S2 dan program S3 dilakukan dengan
Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama. Dalam hal ini,
penetaban pemberian Tugas Belajar dalam negeri juga dilakukan dengan
Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama.
4. Tugas Belajar dapat diberikan apabila seorang pegawai memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil;
b. Sehat jasmani dan rohani;
c. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) setiap unsure paling
sedikit bernilai baik;
d. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin dalam 1 (satu) tahun terakhir;
e. Batas usia maksimal 10 tahun sebelum batas usia pensiun.

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


5. Pemberian Tugas Belajar wajib mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut
(Pasal 7):
a. Program studi yang akan ditempuh memiliki relevansi dengan tugas
kedinasan di lingkungan Kementerian Agama; dan
b. Yang bersangkutan masih memiliki masa bakti paling sedikit 5 (lima)
tahun setelah masa tugas belajarnya selesai.
6. Proses penetapan pegawai Tugas Belajar dan Izin Belajar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 (2) dijelaskan dalam Pasal 9.c yakni dilakukan
melalui prosedur pengusulan oleh Rektor PTAN yang bersangkutan kepada
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama melalui Kepala Biro Kepegawaian.
7. Pegawai Tugas Belajar wajib menyampaikan laporan perkembangan
pendidikan secara periodic persemester kepada Biro Kepegawaian
Kementerian Agama dan Pimpinan Satuan Organisasi yang bersangkutan
(Pasal 13.c; dan bekerja kembali ke instansi semula dan menyampaikan
laporan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Agama dan pimpinan
satuan organisasi yang bersangkutan (Rektor IAIN Surakarta) selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan setelah belajar selesai (Pasal 13.d).
8. Tugas Belajar diberikan dalam jangka waktu 4 (empat) semester untuk
Program Magister (S2) dan 6 (enam) semester untuk Program Doktor (S3),
dengan catatan bahwa jangka waktu Tugas Belajar tersebut dapat
diperpanjang masing-masing paling lama 2 (dua) semester atas persetujuan
oleh Pejabat yang berwenang atas permohonan pegawai Tugas Belajar
dengan melampirkan rekomendasi dari perguruan tinggi yang menyatakan
bahwa pegawai Tugas Belajar dapat menyelesaikan pendidikannya dalam
masa perpanjangan.
9. Dosen yang sedang Tugas Belajar mendapatkan beban tugas equivalen 12
SKS, tetapi tidak berhak menerima tunjangan fungsional dan tunjangan
sertifikasi pendidik.
10. Izin Belajar dapat diberikan apabila seorang pegawai memenuhi persyaratan
sebagai berikut (Pasal 16):
a. Berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil,
b. Sehat jasmani dan rohani,
c. Sudah bekerja paling sedikit 2 (dua) tahun sejak pengangkatannya
sebagai Pegawai Negeri Sipil,
d. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) dalam 2 (dua) tahun
terakhir setiap unsure bernilai baik,
e. Tidak pernah dikenai hukuman disiplin tingkat sedang atau berat
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 selama 1
(satu) tahun terakhir,
f. Perguruan tinggi tempat belajar merupakan perguruan tinggi yang
terakreditasi dan bukan model pendidikan kelas jauh dan kelas sabtu
minggu,
g. Program studi yang ditempuh mempunyai relevansi dengan tugas dan
fungsi Kementerian Agama,
h. Dilaksanakan di luar jam kerja kantor dan tidak mengganggu tugas
kedinasan.
11. Permohonan untuk mendapatkan izin belajar diajukan secara tertulis
kepada pejabat yang berwenang melalui atasan langsung secara hierarkhi
dengan melampirkan (Pasal 17):
a. Fotocopy keputusan kenaikan pangkat dan jabatan terakhir yang
disahkan oleh pejabat yang berwenang,

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


b. Surat keterangan dari perguruan tinggi yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan diterima sebagai mahasiswa,
c. Jadwal perkuliahan (asli) dari perguruan tinggi yang bersangkutan,
d. Profil perguruan tinggi termasuk alamat lengkap dan radius lokasi
perguruan tinggi dari tempat tugas yang bersangkutan.
12. Pegawai Negeri Sipil yang mendapatkan izin belajar dan telah menyelesaikan
pendidikannya dapat diberikan kenaikan pangkat penyesuaian ijazah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan,
13. Izin Belajar diberikan dalam jangka waktu 4 (empat) semester untuk
program Magister (S2) dan 6 (enam) semester untuk program Doktor (S3),
dengan catatan bahwa jangka waktu izin belajar tersebut dapat
diperpanjang masing-masing paling lama 4 (empat) semester (Pasal 21 (1)
dan (2)).
14. Dosen yang mendapat izin belajar tidak meinggalkan tugasnya sebagai PNS
sehingga wajib memenuhi beban tugas dosen sebagaimana dosen aktif
lainnya dan oleh karenya ia berhak mendapatkan tunjangan fungsional
dosen maupun tunjangan pendidik professional.
H. Aturan Perhitungan Beban Kerja Dosen
1. Dosen Biasa (DS)
Dalam hal ini, Laporan Beban Kerja dinyatakan memenuhi Undang-
undang, jika:
a. Total kinerja (Bidang I, II, III, dan IV) minimal 12 SKS dan maksimal
16 SKS;
b. Pendidikan dan Penelitian minimal 9 SKS (dengan catatan penelitian
minimal 1 SKS);
c. Pengabdian dan Penunjang minimal 3 SKS;
d. Semua bidang tidak boleh kosong.
2. Dosen Dengan Tugas Tambahan (DT)
Dalam hal ini, Laporan Beban Kerja dinyatakan memenuhi Undang-
undang, jika:
a. Total kinerja (BidangI, II, III, dan IV) maksimal 16 SKS;
b. Pendidikan minimal 3 SKS;
c. Pendidikan tidak boleh kosong;
d. Pendidikan dan Penelitian minimal 3 SKS;
e. Penelitian dan Pengabdian boleh kosong;
f. Pengabdian dan Penunjang boleh kosong.

No Pimpinan Perguruan Tinggi Masa Berlaku Bukti


1 Rektor Selama Menjabat Surat Keputusan
2 Wakil Rektor Selama Menjabat Surat Keputusan
3 Dekan, Direktur Selama Menjabat Surat Keputusan
Wakil Dekan, Asisten
4 Selama Menjabat Surat Keputusan
Direktur, Ketua Lembaga
Ketua Jurusan, Ketua
5 Selamat Menjabat Surat Keputusan
Program Studi, Kepala UPT
Sekretaris Jurusan,
6 Sekretaris Program Studi, Selamat Menjabat Surat Keputusan
Unit Pelaksana Teknis
7 Jabatan lain yang setara Selama Menjabat Surat Keputusan

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


3. Profesor (PR)
Dalam hal ini, Laporan Beban Kerja dinyatakan memenuhi Undang-
undang, jika:
a. Total kinerja (Bidang I, II, III, dan IV) minimal 12 SKS dan maksimal 16
SKS;
b. Pendidikan dan Penelian minimal 9 SKS;
c. Pengabdian dan Penunjang minimal 3 SKS;
d. Semua bidang tidak boleh kosong.
Kewajiban Profesor memenuhi UU, jika:
a. Masing-masing bidang (A, B, C) minimal 3 SKS; dan
b. Dalam 3 tahun terakhir minimal 9 SKS.
4. Profesor Dengan Tugas Tambahan (PT)
Dalam hal ini, Laporang Beban Kerja dinyatakan memenuhi Undang-
undang, jika:
a. Total kinerja maksimal 16 SKS;
b. Pendidikan minimal 3 SKS;
c. Pendidikan dan Penelitian minimal 3 SKS;
d. Penelitian dan Pengabdian boleh kosong;
e. Pengabdian dan Penunjang boleh kosong.
Kewajiban Profesor memenuhi UU jika:
a. Masing-masing bidang minimal 3 SKS; dan
b. Dalam 3 tahun terakhir maksimal 9 SKS.
I. Resource Sharing
Resource Sharing untuk dosen dimungkinkan dan ketentuan lebih lanjut
tentang hal ini diatur melalui peraturan Rektor IAIN Surakarta atau didasarkan
pada MoU antar Perguruan Tinggi.

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


BAB III
PENETAPAN BEBAN KERJA DOSEN

A. Beban Kerja Dosen (BKD)


BKD adalah sejumlah tugas yang wajib dilaksanakan oleh seorang dosen
sebagai tugas institusional dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi
pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran,
penelitian dan pengembangan ilmu, serta pengabdian kepada masyarakat.
BKD mencakup kegiatan pokok, yaitu: 1) pendidikan dan pengajaran
(merencanakan pembelajran, melaksanakan proses pembelajaran, melakukan
evaluasi pembelajaran, membimbing dan melatih); 2) melakukan penelitian dan
pengembangan ilmu; 3) melakukan tugas tambahan pada administrasi atau
manajemen pada Perguruan Tinggi dimana yang bersangkutan bertugas; serta 4)
melakukan pengabdian kepada masyarakat.
BKD berdasarkan ketentuan pasal 72 ayat (2) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, paling sedikit 12 (dua
belas) satuan kredit semester (SKS) dan paling banyak 16 (enam belas) SKS.
Acuan penghitungan SKS untuk penetapan BKD diatur secara terpencil pada
lampiran keputusan ini.
B. Kelebihan Jam Mengajar (KJM)
Perhitungan terhadap SKS didasarkan pada Surat Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum pada Perguruan Tinggi yang menyebutkan 1 (satu) SKS setara dengan
3 (tiga) jam/minggu tatap muka, dan juga Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 48/DJ/Kep./1983 tentang Beban Tugas Tenaga Pengajar pada Perguruan
Tinggi, yng menjelaskan pengertian 1 (satu) SKS dalam beban kerja bidang
pendidikan dan pengajaran setara dengan 50 (lima puluh) menit tatap muka di
kelas, 60 (enam puluh) menit kegiatan mandiri, dan 60 (enam puluh) menit
kegiatan terstruktur.
Bidang-bidang yang dapat dimasukkan dalam Kelebihan Jam Mengajar
(KJM) hanyalah bidang pendidikan dan pengajaran, serta tidak diperuntukkan
bagi dosen dan guru besar dengan tugas tambahan sebagai pimpinan perguruan
tinggi sebagaimana telah disebutkan pada Bab II huruf F.
Bentuk penghargaan terhadap dosen yang memiliki Kelebihan Jam
Mengajar (KJM) diatur menurut Peraturan Rektor IAIN Surakarta. Jumlah KJM
masing-masing dosen yang dapat dihitung adalah setelah angka 12 (dua belas)
SKS atau sebagai beban minimalnya yang setara dengan 36 (tiga puluh enam)
jam kerja per-minggu, hingga paling banyak 16 (enam belas) SKS atau sepadan
dengan 48 (empat puluh delapan) jam kerja per-minggu sebagai beban kerja
maksimalnya.
C. Sanksi
Dosen yang tidak memenuhi capaian kinerja Tridharma Perguruan Tinggi
minimal 12 (dua belas) SKS atau setara dengan 36 (tiga puluh enam) jam per-
minggu, padahal yang bersangkutan telah menerima tunjangan profesi dan atau
kehormatan, dapat dihentikan tunjangan profesi dan atau tunjangan
kehormatannya.
Bagi dosen yang belum lulus sertifikasi dan belum mendapat tunjangan
profesi pendidik, apabila tidak memenuhi capaian kinerja tersebut, diberikan

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


sanksi secara berjenjang, yaitu: teguran lisan, teguran tertulis, tidak diusulkan
sebagai peserta sertifikasi dosen, dan di staf administrasikan.

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


BAB IV
KOMPONEN PELAKSANA BKD

A. Dosen
Berdasarkan pelaksanaan beban kerjanya, dosen diklasifikasikan ke dalam
kategori sebagai berikut:
1. Dosen yang tidak mendapat tugas tambahan sebagai pimpinan perguruan
tinggi yang bersifat tetap, selanjutnya disebut dosen biasa (DS);
2. Dosen yang mendapat tugas tambahan sebagai pimpinan perguruan tinggi
yang bersifat tetap, selanjutnya disebut dosen dengan tugas tambahan (DT);
3. Dosen yang telah bergelar guru besar (Profesor) yang tidak mendapat tugas
tambahan yang bersifat tetap sebagai pimpinan perguruan tinggi yang
selanjutnya disebut Profesor (PR);
4. Dosen yang telah bergelar guru besar (Profesor) yang mendapat tugas
tambahan sebagai pimpinan perguruan tinggi yang bersifat tetap, yang
selanjutnya disebut Profesor dengan tugas tambahan (PT).
Setiap awal semester, dosen harus membuat Rancangan Beban Kerja
Dosen (RBKD) pada semester yang akan datang. RBKD berguna baik bagi dosen
yang bersangkutan, asesor beban kerja dosen, maupun atasan untuk
merencanakan alokasi waktu implementasi BKD dan akibat yang
ditimbulkannya pada perencanaan keuangan.RBKD yang telah dibaut harus
disampaikan kepada Dekan (melalui Pembantu Dekan Bidang Akademik).
Pada akhir semester, dosen harus membuat laporan pelaksanaan BKD
yang sesuai dengan BKD sebagai bahan evaluasi dan disampaikan kepada
Dekan.Dosen yang tidak menyusun R/BKD mendapat sanksi oleh pimpinan
perguruan tinggi.
B. Dekan
Dekan, ketua jurusan, dan ketua program studi merupakan atasan
langsung dosen yang memiliki kewajiban mengarahkan dan melakukan
pembinaan kepada dosen sebagai penanggungjawab pelaksanaan BKD di tingkat
fakultas.
Dekan, ketua jurusan, dan ketua program studi berkewajiban: 1)
mendistribusikan secara adil tugas pengajaran kepada dosen; 2) mengalokasikan
waktu bagi dosen untuk menjalankan tugas pendidikan dan pengajaran dan
penelitian dengan bobot paling sedikit 9 (sembilan) SKS setiap semester; 3)
mengusulkan dosen fakultas yang tidak dapat memenuhi bobot minimum tugas
pendidikan dan pengajaran kepada Rektor, untuk ditugaskan di lingkungan
fakultas IAIN Surakarta atau perguruan tinggi lain melalui program resource
sharing.
Pada awal semester, Dekan, ketua jurusan, dan ketua program studi dapat
meminta para dosen untuk mengumpulkan RBKD. RBKD digunakan sebagai
patokan pengaturan beban kerja dosen pada semester yang akan datang. Teknis
pengumpulan RBKD melalui Dekan/ketua jurusan/ketua program studi/unit
fakultas yang ditunjuk.Dekan, ketua jurusan, dan ketua program studi wajib
menegur secara lisan dan/atau tertulis bagi dosen yang belum membuat serta
menyampaikan RBKD sampai dengan perkuliahan awal semester berjalan
dimulai.
C. Rektor
Rektor IAIN Surakarta merupakan penanggung jawab pelaksanaan BKD di
tingkat institute.Rektor merupakan pejabat yang berwenang memberikan tugas

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


tambahan kepada dosen dan memberikan rekomendasi pembebasan tugas
kepada dosen yang sedang tugas belajar.
Rektor IAIN Surakarta membentuk Lembaga Penjaminan Mutu untuk
menangani pelaksanaan BKD. Rektor berhak mengatur agar asesor untuk tidak
menilai kinerja sendiri atau bertukar ganti asesor-dosen (A sebagai asesor
menilai B sebagai dosen kemudia B sebagai asesor menilai A sebagai dosen).
Rektor IAIN Surakarta melaporkan rekapitulasi hasil pelaksanaan BKD
dosen kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam c.q. Direktur Pendidikan
Tinggi Islam setiap tahun. Rektor bertanggungjawab penuh atas kebenaran
laporan BKD kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam dan ketepatan waktu
melaporkan.
D. Tim Asesor
Tim Asesor terdiri dari 2 (dua) orang yang bertugas menilai dan melakukan
verifikasi laporan realisasi BKD masing-masing dosen. Asesor berasal dari dalam
perguruan tinggi, namun bisa meminta kesediaan asesor dari perguruan tinggi
lain jika diperlukan karena alasan tidak ada asesor yang relevan dengan bidang
masing-masing dosen.
Persyaratan menjadi asesor laporan realisasi BKD adalah sebagai berikut:
1. Memiliki sertifikasi pendidik;
2. Mempunyai NIRA (Nomor Identifikasi Registrasi Asesor) yang diterbitkan oleh
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Islam dan/atau Surat Tugas sebagai
Asesor dari Rektor;
3. Telah mengikuti sosialisasi penilaian kinerja dosen;
4. Ditugaskan/sepengetahuan oleh pemimpin perguruan tinggi;
Tugas asesor adalah; 1) menilai kinerja dosen yang mempunyai rumpun
atau sub rumpun ilmu yang sesuai dengan dosen yang dinilai; 2) melaporkan
hasil penilaian kinerja dosen kepada Rektor IAIN Surakarta c.q. Lembaga
Penjaminan Mutu.

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


BAB V
PROSEDUR EVALUASI BEBAN KERJA DAN PEDOMAN
PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

A. Prosedur Evaluasi
Prosedur evaluasi BKD dan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi
IAIN Surakarta adalah sebagai berikut:

Dosen:

1. Membuat LBKD
2. Data Pendukung

LPM IAIN Surakarta:

Asesor BKD 1. Mengkompilasi LBKD


2. Menyampaikan LBKD kepada
Memenuhi Persyaratan
/ Asesor berdasar SK Rektor
3. Verifikasi dan Pengesahan
Tidak Memenuhi
LBKD

1. Rektor (SK)
: Tidak Memenuhi Persyaratan 2. Dekan (Arsip)
3. Dosen (Arsip)

Keterangan:
1. Dosen membuat laporan kinerja setiap akhir semester seperti format F1
dilengkapi dengan semua bukti pendukungnya yang memuat semua aktivitas
Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi, pendidikan dan pengajaran,
penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan aktivitas penunjang lainnya,
kemudian disampaikan kepada Lembaga Penjaminan Mutu (LPM IAIN
Surakarta).
2. LPM IAIN Surakarta mengkompilasi dan menyampaikan laporan kinerja
dosen kepada Asesor yang telah ditetapkan berdasar Surat Keputusan

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


Rektor IAIN Surakarta, untuk mendapat penilaian dan persetujuan
terpenuhi atau tidak terpenuhi laporan kinerjanya berdasar peraturan yang
berlaku.
3. Asesor menyampaikan hasil penilaian kinerja dosen kepada LPM IAIN
Surakarta
4. LPM IAIN Surakarta melakukan verifikasi dan pengesahan terhadap laporan
kinerja dosen. Apabila laporan kinerja belum memenuhi persyaratan, LPM
mengembalikan berkas LBKD kepada dosen yang bersangkutan untuk
dilengkapi dan dikirimkan kembali ke LPM. (Prosedur Awal)
5. Setelah diverifikasi dan disahkan oleh LPM, LPM IAIN Surakarta
menyampaikan 1(satu) berkas kepada Rektor untuk proses penerbitan Surat
Keputusan, 1 (satu) berkas LBKD ke Dekan untuk arsip Fakultas, dan 1
(satu) berkas LBKD untuk dosen yang bersangkutan, yang disampaikan
melalui Dekan Fakultas..
B. Prinsip Evaluasi
Prinsip Evaluasi BKD dan Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi bagi
dosen IAIN Surakarta adalah:
1. Berbasis evaluasi diri;
2. Saling asah, dan asuh;
3. Meningkatkan profesionalisme dosen;
4. Meningkatkan atmosfer akademik; dan
5. Mendorong kemandirian perguruan tinggi.
C. Periode Evaluasi
Evaluasi BKD dan Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dilaksanakan
secara periodik, yaitu pada setiap akhir semester.Dalam keadaan khusus,
pimpinan dapat melakukan evaluasi setiap saat diperlukan.
D. Unit Pelaksana Evaluasi
Rektor IAIN Surakarta menunjuk Lembaga Penjaminan Mutu IAIN
Surakarta untuk melakukan evaluasi kinerja dosen.
E. Laporan Hasil Evaluasi
Hasil evaluasi beban kerja dosen dan pelaksanaan Tridharma Perguruan
Tinggi dilaporkan dan diserahkan oleh Rektor IAIN Surakarta kepada Direktorat
Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama RI setiap satu tahun sekali.Hasil
evaluasi ini digunakan sebagai data awal untuk melakukan pemetaan awal
terhadap kinerja dosen.Oleh sebab itu, laporan evaluasi merupakan salah satu
bentuk akuntabilitas publik tentang kinerja dosen kepada masyarakat.
Data hasil evaluasi BKD sangat penting, terutama bagi dosen penerima
tunjangan profesi dan guru besar penerima tunjangan profesi dan tunjangan
kehormatan.Hasil evaluasi ini dapat berimplikasi kepada keberlangsungan
tunjangan profesi pendidik maupun tunjangan kehormatan guru besar.

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


PENJELASAN PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN (BKD)
IAIN SURAKARTA DAN EVALUASI PELAKSANAAN
TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

A. Pedoman Penilaian BKD Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kewajiban


Guru Besar
SKS Masa
No Kegiatan Bukti Ket.
Maks Berlaku
1 2 3 4 5 6
Memberi kuliah pada tingkat S0 dan 1 1 Th SK Efektivitas
S1 terhadap setiap kelompok (kelas) Mengajar, tatap muka
yang terdiri dari paling banyak 40 Jadwal termasuk TTS
orang mahasiswa selama 1 semester, Kuliah, dan TAS
baik perkuliahan biasa maupun Presensi adalah 14 -16
perkuliahan semester pendek (SP) Mahasiswa, kali/semester
dengan ketentuan untuk setiap 1 SKS dan Jurnal
adalah: Mengajar

Jumla Jumlah Mahasiswa


1
h 81-
1-40 41-80
Dosen 120
1 1,00 1,50 2,00
2 0,50 0,75 1,00
3 0,33 0,50 0,67

Untuk selanjutnya nilai tersebut


dikalikan dengan jumlah SKS dan
jumlah tatap muka yang
dilaksanakan
Memberikan kuliah pada tingkat S2 1 1 Th SK Efektivitas
dan S3 terhadap setiap kelompok Mengajar, tatap muka
(kelas) yang terdiri dari paling banyak Jadwal termasuk TTS
25 orang mahasiswa selama 1 Kuliah, dan TAS
semester, dengan ketentuan untuk Presensi adalah 14 -16
setiap 1 SKS adalah: Mahasiswa, kali/semester
dan Jurnal
Jumla Jumlah Mengajar
h Mahasiswa
2
Dosen 1-25 26-50
1 1,00 1,50
2 0,50 0,75
3 0,33 0,50

Untuk selanjutnya nilai tersebut


dikalikan dengan jumlah SKS dan
jumlah tatap muka yang
dilaksanakan.
Asistensi kuliah atau praktikum 1 1 Th Bukti Efektivitas
(tutorial) terhadap setiap kelompok kegiatan tatap muka
yang terdiri dari paling banyak 25 asistensi termasuk TTS
orang mahasiswa selama 1 semester, yang dan TAS
3
dengan ketentuan untuk setiap 1 SKS disahkan adalah 12-16
adalah: atasan dan kali/semester
presensi
mahasiswa

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


Jumla Jumlah
h Mahasiswa
Dosen 1-25 26-50
1 1,00 1,50
2 0,50 0,75
3 0,33 0,50

Untuk selanjutnya nilai tersebut


dikalikan dengan jumlah SKS yang
dilaksanakan
Bimbingan kuliah kerja yang 1 1 Th Surat
terprogram terhadap setiap kelompok Tugas/SK
yang terdiri dari paling banyak 25 dan bukti
orang mahasiswa, kegiatan yang kegiatan
setara dengan 50 jam kerja pembimbing
4 persemester. Yang termasuk dalam an yang
hal ini antara lain; Dosen Pembimbing disahkan
(DPL) pada PPL, KKL, KKN, Micro atasan
Teaching, dan PKL dengan ketentuan
setiap 1-25 mahasiswa = 1
SKS/semester
Seminar yang terjadwal terhadap 1 1 Th Surat Seminar yang
setiap kelompok yang terdiri dari Tugas, tidak disertai
paling banyak 25 orang mahasiswa Bukti proses
selama 1 semester, 1 jam tatap muka kegiatan bimbingan
per minggu. seminar tidak
Termasuk dalam hal ini adalah yang termasuk
pembimbing seminar proposal skripsi, disahkan disini. Mata
seminar proposal penelitian kompetitif atas, Bukti kuliah
mahasiswa, dan ujian komprehensif. Lembar seminar
Bila kegiatan-kegiatan tersebut Bimbingan proposal
5
adalah bagian dari dinilai seperti
perkuliahan/praktikum maka tidak pelaksanaan
dihitung sebagai kegiatan sendiri. perkuliahan
Jika jumlah mahasiswa bimbingan biasa.
lebih dari 25 dihitung kelipatannya
(dianggap parallel) = 1 SKS.
Bila seminar dibimbing lebih dari 1
dosen maka nilai total bimbingan
dibagi proporsional dengan jumlah
dosen dalam kelompok.
Bimbingan tugas akhir/skripsi S0 dan 1 1 Th Surat Bukti
S1 terhadap paling banyak 4 orang Tugas/SK, pembimbingan
mahasiswa selama 1 semester sama dan bukti harus
dengan 1 SKS. kegiatan menunjukan
Pembimbing Utama dan Pendamping pembimbing tingkat
dinilai sama. an yang capaiannya
6 Penilaian Bimbingan didasarkan pada disahkan
capaian: atasan
- Proposal disetujui = 0,40
- Laporan hasil akhir disetujui =
0,40
- Lulus ujian munaqosyah = 0,20

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


Bimbingan tesis S2 terhadap paling 1 1 Th Surat Bukti
banyak 3 orang mahasiswa selama 1 Tugas/SK, pembimbingan
semester sama dengan 1 SKS. dan bukti harus
Pembimbing Utama dan Pendamping kegiatan menunjukkan
dinilai sama. pembimbing tingkat
7 Penilaian bimbingan didasarkan pada an yang capaiannya
capaian: disahkan
- Proposal disetujui = 0,40 atasan
- Laporan hasil akhir disetujui =
0,40
- Lulusan ujian Munaqosyah = 0,20
Bimbingan disertasi S3 terhadap 1 1 Th Surat Bukti
paling banyak 2 orang mahasiswa Tugas/SK, pembimbingan
selama 1 semester sama dengan 1 dan bukti harus
SKS. kegiatan menunjukkan
Pembimbing Utama dan Pendamping pembimbing tingkat
dinilai sama. an yang capaiannya
Penilaian bimbingan didasarkan pada disahkan
8 capaian: atasan
- Proposal disetujui = 0,30
- Laporan hasil akhir disetujui =
0,20
- Disertasi dianggap layak = 0,10
- Lulus ujian tertutup = 0,20
- Lulus ujian terbuka = 0,20
Menguji tugas akhir/skripsi, tesis, 1 1 Th Surat Jadwal ujian
atau disertasi selama 1 semester Tugas/Jad yang belum
dengan ketentuan: wal ujian atau tidak jadi
Jenis Julah Mhs Diuji dan berita dilaksanakan
Ujian 1 2 3 4 acara ujian tidak dapat
Skripsi 0,2 0,5 0,7 1,0 digunakan
5 0 5 0
Tesis 0,3 0,6 1,0
9
3 6 0
Disertasi 0,5 1,0
0 0

Jika jumlah mahasiswa lebih dari


batas maksimal tersebut, maka nilai
dihitung sesuai kelipatannya sesuai
jenis ujian.
Membimbing dosen yang lebih rendah 1 1 Th Surat
pangkatnya sampai paling banyak 4 Tugas, SK,
(empat) dosen. dan bukti
Penilaian untuk setiap 1 orang dosen pembimbing
yang dibimbing = 0,25 an
Bimbingan penulisan laporan
deskripsi diri paling banyak 5 dosen
10
sama dengan 1 SKS dengan rincian
penilaian proporsional dengan jumlah
dosen yang dibimbing (satu dosen =
0,2 SKS).
Jika jumlah dosen yang dibimbing
lebih dari 5, maka nilai SKS dinilai
sesuai kelipatannya.

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


Mengembangkan program 2 1 Th Surat Tugas
perkuliahan/pengajaran (Silabus, dan bukti
11 RPP, GBPP, SAP, dll) dalam kelompok naskah
atau mandiri yang hasilnya dipakai yang
untuk kegiatan perkuliahan. relevan
Melaksanakan kegiatan detasering 1 1 Th Surat tugas
dan pencangkokan dosen maka SKS dan bukti
disesuaikan dengan kegiatan dosen yang
pada perguruan tinggi tujuan relevan

11 21 31 41
Lama 1-
- - - -
(Jam) 10
12 20 30 40 50
SKS 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0

Lama pelatihan, dll maksimal 480 jam


batas kepatutannya 1 sertifikat per
semester. Untuk lama pelatihan, dll
481-960 jam batas kepatutannya 1
sertifikat per tahun.
Menilai portofolio sertifikasi dosen 1 1 Th Surat
paling banyak 5 dosen sama dengan 1 Tugas/SK
13 SKS dengan rincian penilaian
proporsional dengan jumlah portofolio
yang dinilai (satu portofolio = 0,2 SKS)
Kegiatan lain yang sesuai yang telah 1 1 Th Validasi
14
divalidasi oleh pimpinan Pimpinan

B. Pedoman Penilaian BKD Bidang Penelitian dan Pengembangan Karya


Ilmiah
SKS Masa
No Kegiatan Bukti Ket.
Maks Berlaku
1 2 3 4 5 6
Keterlibatan dalam satu judul 3 2 Th Jika Jika kegiatan
penelitian atau pembuatan karya seni penelitian merupakan
atau teknologi yang dilakukan oleh didanai dan lanjutan maka
kelompok. ada perlu dilampiri
Satu judul penelitian kelompok perjanjian laporan BKD
rinciannya: kontrak sebelumnya
- Ketua = 2 SKS maka
- Masing-masing anggota = 1 SKS buktinya
Apabila Ketua terlibat dalam 2 judul berupa
penelitian kelompok, nilainya = 2 x Laporan
60% x 2 SKS = 2,4 SKS. penelitian
1 Penilaian di atas masih dan
memperhitungkan capaiannya yang fotocopy
dihitung secara komulatif, sbb: perjanjian
- Proposal penelitian = 20% kontrak
- Persiapan penelitian = 10%
- Pengumpulan data = 20%
- Analisa data = 10%
- Penulisan laporan = 25%
- Penulisan artikel ilmiah = 15%
(belum publis)
Total = 100%

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


Jika telah melaporkan laporan
kemajuan dinilai interval 50%

Pelaksanaan penelitian atau 4 2 Th Surat Tugas Jika kegiatan


pembuatan karya seni atau teknologi dan merupakan
mandiri. 1 judul penelitian adalah 4 Laporan lanjutan maka
SKS (hanya ada Ketua, tidak ada penelitian perlu dilampiri
anggota). Penilaian di atas masih yang laporan BKD
memperhitungkan capaiannya yang ditanda sebelumnya
dihitung secara komulatif, sbb: tangani oleh
- Proposal penelitian = 20% Dekan
- Persiapan penelitian = 10%
2 - Pengumpulan data = 20%
- Analisa data = 10%
- Penulisan laporan = 25%
- Penulisan artikel ilmiah = 15%
(belum publis)
Total = 100%
Jika telah melaporkan laporan
kemajuan dinilai interval 50%.
Penelitian mandiri harus memenuhi
kaidah penelitian ilmiah.
Menulis satu judul naskah buku yang 3 2 Th Bukti fisik Jika kegiatan
akan diterbitkan dalam waktu dan surat merupakan
selama-lamanya 4 semester. tugas dari lanjutan maka
a. Menulis 1 judul buku/bahan ajar pimpinan perlu dilampiri
utuh = 3 SKS, direncanakan terbit laporan BKD
ber-ISBN, ada kontrak penerbitan sebelumnya
dan atau sudah diterbitkan dan
ber-ISBN.
b. Menulis 1 judul buku/bahan ajar,
ada editor (editor = 60% x 3 SKS =
1,8 SKS), tiap chapter ada
contributor (tiap contributor = 40%
x 3 = 1,2 SKS).
c. Menulis 1 judul buku/bahan ajar,
ada editor (Editor = 60% x 3 SKS =
1,8 SKS).
3 d. Contributor untuk 1 buku utuh,
tidak tiap chapter (tiap contributor
= 40% x 3 = 1,2 SKS).
e. Tatacara perhitungan yang sama
dapat dipakai untuk buku
internasional dengan penghargaan
SKS utuh = 5 SKS.
f. Menulis Modul/Diktat/Bahan Ajar
oleh seorang Dosen (Tidak
diterbitkan, tetapi digunakan oleh
mahasiswa = 2 SKS/Smtr)
Penilaian di atas masih
diperhitungkan capaiannya yang
dihitung secara komulatif, sbb:
- Bab Pendahuluan = 10%
- Bab Isi Buku = 50%
- Bab Penutup dan Referensi = 15%

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


- Persetujuan Penerbit = 10%
- Proses Pencetakan Selesai = 15%
Total = 100%
g. Bukti fisik buku ada dan ketika
mengajukan disertai dengan
rancangan, sehingga bisa dilacak
dalam satu semester berapa
capaian yang didapat. Khusus
persetujuan penerbit tidak harus
urut.
Menulis satu judul naskah buku
internasional (berbahasa dan
diedarkan secara internasional
minimal 3 negara)
a. Menulis 1 judul buku/bahan ajar
utuh = 5 SKS, direncanakan terbit
ber-ISBN, ada kontrak penerbitan
dan atau sudah diterbitkan dan
ber-ISBN.
b. Menulis 1 judul buku/bahan ajar,
ada editor (Editor = 60% x 3 SKS =
1,8 SKS), tidap chapter ada
contributor (tiap contributor = 40%
x 3 = 1,2 SKS).
c. Menulis 1 judul buku/bahan ajar,
ada editor (Editor = 60% x 3 SKS =
1,8 SKS).
d. Kontributor untuk 1 buku utuh,
tidak tiap chapter (tiap kontributor
= 40% x 3 = 1,2 SKS).
e. Tatacara perhitungan yang sama
dapat dipakai untuk buku
4 internasional dengan penghargaan
SKS utuh = 5 SKS.
f. Menulis Modul/Diktat/Bahan Ajar
oleh seorang Dosen (tidak
diterbitkan, tetapi digunakan oleh
mahasiswa = 2 SKS/Smtr).
Penilaian di atas masih
memperhitungkan capaiannya yang
dihitung secara komulatif, sbb:
- Bab Pendahuluan = 10%
- Bab Isi Buku = 50%
- Bab Penutup dan Referensi =
15%
- Persetujuan Penerbit = 10%
- Proses Pencetakan Selesai =
15%
Total = 100%
Bukti fisik buku ada dan ketika
mengajukan disertasi dengan
rancangan, sehingga bisa dilacak
dalam satu semester berapa capaian
yang didapat. Khusus persetujuan
penerbit tidak harus urut.

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


Menerjemahkan atau menyadur 1 2 1 Th Bukti fisik Jika kegiatan
judul naskah buku yang akan dan surat merupakan
diterbitkan dalam waktu selama- tugas dari lanjutan maka
lamanya dalam 4 semester. pimpinan perlu dilampiri
Menterjemahkan atau menyadur 1 laporan BKD
judul naskah buku = 2 SKS. Satu sebelumnya
judul buku diterjemahkan oleh lebih
dari 1 orang diterbitkan ber-ISBN
maka nilai dibagi Ketua/Editor = 60%
x 2 SKS = 1,2 SKS, anggota 40% x 2
SKS = 0,8 SKS/jumlah anggota secara
proporsional.
5
Penilaian di atas masih
memperhitungkan capaiannya yang
dihitung secara komulatif, sbb:
a. Menerjemahkan atau menyadur
(didasarkan pada prosentase yang
sudah disadur dengan nilai
maksimal = 70%
b. Persetujuan Penerbit = 10%
c. Proses pencetakan selesai = 20%
Total = 100%
Khusus persetujuan penerbit tidak
harus urut.
Menyunting 1 judul naskah buku 2 1 Th Bukti fisik
yang akan diterbitkan dalam waktu dan surat
selama-lamanya 4 smtr. tugas dari
1 judul naskah buku yang disunting 2 pimpinan
6
SKS.
1 judul buku diterjemahkan oleh lebih
dari 1 orang, maka nilai dibagi Ketua
dan Anggota masing-masing 1 SKS.
Sebagai Asesor Beban Kerja Dosen 1 1 Th Surat Tugas
dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma atau SK
7
Perguruan Tinggi sampai dengan dari
paling banyak 8 Dosen. Pimpinan
Menulis jurnal ilmiah diterbitkan Jika kegiatan
oleh: 3 1 Th Jurnal atau merupakan
a. Jurnal tidak terakreditasi (lokal) 7 2 Th surat lanjutan maka
b. Jurnal terakreditasi (nasional) 9 3 Th keterangan perlu dilampiri
c. Jurnal terakreditasi internasional dari jurnal, laporan BKD
(bahasa internasional) naskah, sebelumnya
Proseding dianggap jurnal yang tidak dan alamat
terakreditasi (Penulis Pertama 60% website
dan 40% sisanya dibagi anggota). jurnal
8 Masa berlaku dari mulai submit
dinilai secara komulatif berdasarkan
tingkat urutan capaian sbb:
a. Submit = 10%
b. Perbaikan/revisi = 20%
c. Surah Revisi = 10%
d. Diterima (tapi belum terbit) =
50%
e. Dicetak (terbit) = 10%
Total = 100%
9 Menulis satu judul artikel ilmiah

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


populer di majalah atau Koran:
- Lokal 0,5 1 Th Kliping
- Nasional 1,0 1 Th naskah
- Internasional 1,5 1 Th
Majalah/Koran internasional ditulis
dalam bahasa yang diakui PBB dan
menyebar di tiga Negara. Pada catatan
kaki/akhir dituliskan status
kepegawaian penulis.
Artikel ilmiah dalam bentuk Surat tugas
presentasi ilmiah: 3 1 Th Dekan,
- Lokal, institusional (tingkat 5 1 Th bukti
fakultas) 6 2 Th kegiatan
- Nasional yang
- Internasional (dengan bahasa disahkan/s
internasional) ertifikat,
10 dan artikel
Seminar internasional: peserta dan
pembicara dari berbagai Negara dan (disahkan
menggunakan bahasa internasional. panitia)
Bukti artikel disahkan oleh panitia
seminar
Jika bukti hanya bahan presentasi
dan sertifikat masuk di penunjang.
Menulis naskah untuk disampaikan 1 1 Th Surat Tugas
dalam orasi ilmiah di bidang dan bukti
keahliannya (dosen selain guru besar) naskah
di tingkat perguruan tinggi (misalnya yang
11 pada dies natalis, pelepasan, relevan
wisudawan, wisuda sarjana).
Maksimal 2 perguruan tinggi
persemester dan minimal tingkat
fakultas.
Menulis artikel ilmiah dalam bentuk Surat Tugas
poster: 0,5 1 Th dan bukti
- Lokal 1 1 Th kegiatan
- Nasional 2 1 Th yang
12
- Internasional disahkan/s
Poster internasional ditulis dalam ertifikat
bahasa yang diakui oleh PBB (missal
Bahasa Inggris)
Membuat satu naskah monografi yang Surat tugas
diterbitkan: 0,75 1 Th dan
- Kalangan sendiri 1,5 1 Th naskah/klip
13 - Nasional ing
Untuk kalangan sendiri perlu ada
surat keterangan serah cetak daru
UPT Perpustakaan
Memperoleh hak paten: Bukti atau Jika kegiatan
- Proses pengurusan paten 3 1 Th fotocopy merupakan
sederhana 4 2 Th pendaftaran lanjutan maka
- Proses pengurusan paten 5 3 Th atau perlu dilampiri
14
biasa/hak cipta Sertifikat laporan BKD
- Proses pengurusan paten paten sebelumnya
internasional (minimal tiga Negara)
Penilaian di atas masih

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


memperhitungkan capaiannya yang
dihitung secara komulatif sbb:
- Pendaftaran = 10%
- Uji public = 30%
- Sertifikat = 100%

Tugas belajar untuk akta mengajar 6 Surat Tugas


sama dengan 6 SKS, Akta V sudah atau
tidak ada, diganti PEKERTI/AA 2 sertifikat
- Pekerti tatap muka 3
- Magang Dosen Muda 2
- AA tatap muka 2
- Mandiri I 2-10
15
- Mandiri II
Mandiri I adalah menulis 1 bab bahan
ajar @ 2 SKS (disetujui oleh
penyelenggara).
Mandiri II adalah menulis > 1 bab
bahan ajar @ 2 SKS (disetujui oleh
penyelenggara)
Menyampaikan orasi ilmiah,
pembicara seminar, narasumber 3 1 Smt Sertifikat
- Tingkat Regional, Institusional 5 1 Smt atau bukti
16 (minimal Fakultas) 6 1 Smt lainnya
- Tingkat Nasional sebagai
- Tingkat Internasional (dengan pembicara
bahasa Internasional)

C. Pedoman Penilaian BKD Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat


Tugas pengabdian kepada masyarakat harus dilaksanakan oleh setiap
dosen melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oelh
perguruan tinggi yang bersangkutan atau melalui lembaga lain paling banyak
setara dengan 3 (tiga) SKS dalam satu (1) semester.
Tugas pengabdian wajib dilakukan dosen dengan bentuk kegiatan
sebagaimana berikut:
1. Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarkat;
2. Member latihan/penataran/penyuluhan/ceramah kepada masyarakat;
3. Member pelayanan secara langsung kepada masyarakat atau kegiatan lain
yang penunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan;
4. Membuat/menulis karya pengabdian kepada masyarakat.

SKS Masa
No Kegiatan Bukti Penjelasan
Maks Berlaku
1 2 3 4 5 6
Suatu kegiatan yang setara 1 1 Th Surat Tugas Pengabdian berupa
dengan 50 jam kerja pimpinan layanan pada
persemester (disetujui dan bukti masyarakat:
1 pimpinan dan tercatat) laporan Pimpinan adalah
kegiatan Ketua LP2M atau
Pimpinan di tingkat
Fakultas
Membuat/menulis karya 3 1 Th Surat Tugas 1. Menulis 1 judul
2
pengabdian kepada pimpinan utuh = 3 SKS,

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


masyarakat dan bukti direncanakan terbit
tulisan ber-ISBN, ada
kontrak penerbitan
dan atau sudah
diterbitkan dan
ber-ISBN
2. Menulis 1 judul,
ada editor (Editor =
60% x 3 SKS = 1,8
SKS) tiap chapter
ada kontributor =
40% x 3 = 1,2 SKS.
3. Menulis karya
pengabdian yang
dipakai sebagai
Modul/Bahan Ajar
oleh seorang Dosen
(tidak diterbitkan,
tetapi digunakan
oleh mahasiswa
adalah 2
SKS/semester)
Memberi 0,5 1 Th Surat Tugas, Surat Tugas dari Ketua
latihan/penataran/penyuluh dan jadwal LP2M atau Pimpinan
3
an/ceramah kepada di tingkat Fakultas
masyarakat per kegiatan
4 Khutbah 0,25 1 Th Jadwal
Menjadi anggota asosiasi 0,25 1 Th Sertifikat
5
Kegiatan

D. Pedoman Penilaian BKD Bidang Penunjang


Tugas penunjang adalah tugas tambahan dosen yang dilakukan baik di
dalam maupun di luar kampus IAIN Surakarta:

SKS Masa
No Kegiatan Bukti Penjelasan
Maks Berlaku
1 2 3 4 5 6
Bimbingan Akademik 1 1 Th Bukti Perwalian, batasan
terhadap setiap 12 orang bimbingan, 12 mahasiswa
mahasiswa Presensi adalah jumlah
mahasiswa mahasiswa yang
dibimbing dihitung
1 proporsional.
Setiap 12
mahasiswa dihitung
1 SKS; 5
mahasiswa = 5 : 12
x 1 SKS
Bimbingan dan Konsenling 1 1 Th Bukti Setiap 12 mhs = 1
terhadap setiap 12 orang bimbingan, SKS;
mahasiswa Presentasi Misalnya: Seorang
2
mahasiswa dosen membimbing
5 mhs, nilai = 5 : 12
x 1 SKS
3 Pimpinan Pembinaan Unit 1 Sesuai Surat Sebagai

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


Kegiatan Mahasiswa SK Keputusan Pembina/ketua/pe
Tugas mbimbing/pendam
ping kegiatan
kemahasiswaan
adalah 1
SKS/kegiatan:
Misalnya:
- Pembina Racana
Pimpinan Organisasi Sosial 1 Sesuai Surat Organisasi social
Intern SK Keputusan intern, misalnya:
tugas - Menjadi
ketua/wakil
ketua koperasi
4 institute,
dharma wanita,
pengurus
laboratorium
agama (takmir
masjid).
Ketua Panitia tetap: (masa 2 Sesuai Surat Contoh
kepanitiaan minimal 2 smt) SK Keputusan kepanitiaan:
di tingkat intitut, fakultas, tugas - Ketua Panitia
dan jurusan wisuda adalah 2
SKS
- Anggota = 1 SKS
5
- Ketua Panitia
KKn adalah 2
SKS
- Panitia Angka
Kredit (PAK)
adalah 2 SKS
Sekretaris Senat Institut dan 3 Sesuai Surat Jelas
6 Fakultas SK Keputusan
tugas
Ketua Pusat Studi/Center, 4 Sesuai Surat Jelas
7 Direktur Direktorat, Wakil SK Keputusan
Koordinatos Kopertais tugas
Sekretaris Pusat 3 Sesuai Surat Jelas
Studi/Center, Direktorat, SK Keputusan
8
Sekretaris Kopertais, Ketua tugas
Jurnal Terakreditasi
Anggota Pusat Studi/Center, 1 Sesuai Surat Jelas
9 Direktorat, Ketua Jurnal SK Keputusan
ISSN tidak terakreditasi tugas
Ketua Panitia Ad Hoc (masa 1 Sesuai Surat Jelas
10 kepanitiaan minimal 1 SK Keputusan
semester) tugas
Menjadi Anggota badan pada 2 Sesuai Surat Jelas
11 lembaga pemerintahan SK Keputusan
tugas
Menjadi anggota organisasi Sesuai Surat Jelas
profesi atau organisasi SK Keputusan
12 kemasyarakatan: tugas
- Tingkat daerah 2
- Tingkat nasional 3

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


- Tingkat internasional 4
Wakil institute/pemerintah 2 Sesuai Surat Jelas
13 dalam Panitia antar Lembaga SK Keputusan
tugas
Anggota delegasi nasional ke 2 Sesuai Surat Jelas
14 pertemuan internasional SK Keputusan
tugas
Mendapat tanda 2 Sesuai Surat Jelas
jasa/penghargaan SK Keputusan/Sert
15
tugas ifikat/Piagam
Penghargaan
Menulis buku pelajaran 1 Buku Pelajaran Jelas
16 SMU/SMP/SD atau yang
sederajat
Mempunyai prestasi di Piagam/Medali Jelas
bidang
olahraga/kesenian/sosial: 2 1 Th
17 3 2 Th
- Tingkat daerah
- Tingkat nasional 4 3 Th
- Tingkat internasional

E. Kewajiban Guru Besar


1. Menulis Buku
SKS Masa
No Kegiatan Bukti Penjelasan
Maks Berlaku
1 2 3 4 5 6
Menulis satu judul naskah 3 2 Th Buku dan Surat
buku yang diterbitkan ber- Tugas dari
1
ISBN disetujui oleh pimpinan pimpinan
dengan tercatat.
Menulis satu judul naskah 5 3 Th Buku dan Surat
buku internasional Tugas dari
(berbahasa dan diedarkan pimpinan
2
secara internasional minimal
3 negara), disetujui oleh
pimpinan dan tercatat.

2. Membuat Karya Ilmiah


SKS Masa
No Kegiatan Bukti Penjelasan
Maks Berlaku
1 2 3 4 5 6
Keterlibatan dalam satu 3 2 Th Laporan
judul penelitian (termasuk penelitian, dan
pembimbing penelitian atau naskah
untuk disertasi dan/atau disertasi, tesis
tesis) atau pembuatan karya yang sudah
1 seni atau teknologi disetujui, atau
(termasuk karya pengabdian bukti lain yang
kepasa masyarakat) yang relevan
dilakukan oleh kelompok
(disetujui oleh pimpinan dan
tercatat)
Pelaksanaan penelitian atau 4 2 Th Laporan
2 pembuatan karya seni atau penelitian atau
teknologi mandiri termasuk bukti lain yang

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


karya pengabdian kepada relevan dan
masyarakat (disetujui oleh sertifikat dari
pimpinan dan tercatat) lembaga
penelitian atau
yang relevan
3 Memperoleh hak paten
Proses pengurusan paten 3 1 Th Sertifikat
sederhana paten/surat
pendaftaran ke
Kementerian
HAM
Proses pengurusan paten 4 2 Th Sertifikat
biasa paten/surat
pendaftaran ke
Kementerian
HAM
Proses pengurusan paten 5 3 Th Sertifikat
internasional (minimal tiga paten/surat
Negara) pendaftaran ke
Kementerian
HAM

3. Menyebarluaskan Gagasan
SKS Masa
No Kegiatan Bukti Penjelasan
Maks Berlaku
1 2 3 4 5 6
1 Menulis Jurnal Ilmiah
Diterbitkan oleh jurnal tidak 3 1 Th Jurnal dan
terakreditasi surat
keterangan
terbit dari
jurnal dan
naskah
Diterbitkan oleh jurnal 5 2 Th Jurnal dan
terakreditasi surat
keterangan
terbit dari
jurnal dan
naskah
Diterbitkan oleh jurnal 7 3 Th Jurnal dan
terakreditasi internasional surat
(dalam bahasa internasional) keterangan
terbit dari
jurnal dan
naskah
Menyampaikan orasi ilmiah,
2
pembicara seminar
Tingkat daerah (institusional) 1 1 Th Makalah dan
minimal fakultas surat tugas
Tingkat nasional 2 1 Th Makalah dan
surat tugas
Tingkat internasional (dalam 4 2 Th Makalah dan
bahasa internasional) surat tugas
Memberikan 3 1 Th Naskah dan
3
pelatihan/penyuluhan/penat surat tugas

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


aran kepada masyarakat atau bukti lain
yang relevan
Mendifusikan 3 1 Th Naskah dan
(menyebarluaskan) temuan surat tugas
4
karya seni atau karya atau bukti lain
teknologi yang relevan

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


F. Format F1

LAPORAN BEBAN KERJA DAN EVALUASI DOSEN SEMESTER………


TAHUN………

I. IDENTITAS

No Sertifikat :(ditulis NIP/NIK bagi yang belum sertifikasi)


NIP : ..................................................................
Nama Lengkap : ..................................................................
Perg. Tinggi : ..................................................................
Status : DS/PR/DT/PT (*) ......................................
Alamat Perg. Tinggi : ..................................................................
Fakultas/Departemen : ..................................................................
Jurusan/Prodi : ..................................................................
Jabatan Fungsional/Gol : ..................................................................
Tempat-Tgl Lahir : ..................................................................
S1 : ..................................................................
S2 : ..................................................................
S3 : ..................................................................
Ilmu yang ditekuni : ..................................................................
Tahun Laporan : ............................... Semester: Gasal/Genap
Nama Asesor 1 : ............................. NIRA ………………………
Nama Asesor 2 : ............................. NIRA ………………………
No. HP : ..................................................................

(*) dipilih salah satu (DS = Dosen Biasa; PR = Profesor; DT = Dosen dengan
Tugas Tambahan Rektor s/d Ketjur; PT = Profesor dengan Tugas Tambahan
Rektor s/d Ketjur

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


II. BIDANG PENDIDIKAN

Beban Kerja Masa Kinerja Penilaian/


Jenis
No Bukti Pelaksanaan Bukti Capaian Rekomendasi
Kegiatan SKS
Penugasan Tugas Dokumen % SKS Asesor
1
2
3 Dst
Jumlah Beban Kerja Jumlah Kinerja

III. BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU

Beban Kerja Masa Kinerja Penilaian/


Jenis
No Bukti Pelaksanaan Bukti Capaian Rekomendasi
Kegiatan SKS
Penugasan Tugas Dokumen % SKS Asesor
1
2
3 Dst
Jumlah Beban Kerja Jumlah Kinerja

IV. BIDANG PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Beban Kerja Masa Kinerja Penilaian/


Jenis
No Bukti Pelaksanaan Bukti Capaian Rekomendasi
Kegiatan SKS
Penugasan Tugas Dokumen % SKS Asesor
1
2
3 Dst
Jumlah Beban Kerja Jumlah Kinerja

V. BIDANG PENUNJANG TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

Beban Kerja Masa Kinerja Penilaian/


Jenis
No Bukti Pelaksanaan Bukti Capaian Rekomendasi
Kegiatan SKS
Penugasan Tugas Dokumen % SKS Asesor
1
2
3 Dst
Jumlah Beban Kerja Jumlah Kinerja

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


VI. KEWAJIBAN KHUSUS PROFESOR

Beban Kerja Masa Kinerja Penilaian/


Jenis
No Bukti Pelaksanaan Bukti Capaian Rekomendasi
Kegiatan SKS
Penugasan Tugas Dokumen % SKS Asesor
1
2
3 Dst
Jumlah Beban Kerja Jumlah Kinerja

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


PERNYATAAN DOSEN

Saya dosen yang membuat laporan kinerja ini menyatakan bahwa semua
aktivitas dan bukti pendukungnya adalah benar aktivitas saya dan saya sanggup
menerima sanksi apapun termasuk penghentian tunjangan dan mengembalikan
yang sudah diterima apabila pernyataan ini dikemudian hari terbukti tidak benar.

……………, Tanggal………………
Dosen Yang Mebuat

……………………

PERNYATAAN ASESOR

Saya sudah memeriksa kebenaran dokumen yang ditunjukkan dan bisa


menyetujui laporan evaluasi ini

Asesor I Mengesahkan Dekan,

(…………………) (…………………)

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


G. REKAPITULASI FAKULTAS
LAPORAN EVALUASI TINGKAT FAKULTAS TAHUN………

Nama Fakultas : ...........................................................


Nama Perguruan Tinggi : ...........................................................

Semester Semester Kewajiban


No Nama
Gasal Genap Khusus Status Kesimpulan
Sertifikat Dosen
Pd Pl Pg Pk Pd Pl Pg Pk Profesor

PERNYATAAN DEKAN

Saya sudah memeriksa dan bisa menyetujui laporan evaluasi ini

……………………………tanggal,…………………………

Mengesahkan Dekan,

(……………………)

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


H. REKAPITULASI PERGURUAN TINGGI
LAPORAN EVALUASI TINGKAT PERGURUAN TINGGI TAHUN…………

Nama Fakultas : ...........................................................


Nama Perguruan Tinggi : ...........................................................

Semester Semester Kewajiban


No Nama
Gasal Genap Khusus Status Kesimpulan
Sertifikat Dosen
Pd Pl Pg Pk Pd Pl Pg Pk Profesor

PERNYATAAN DEKAN

Saya sudah memeriksa dan bisa menyetujui laporan evaluasi ini

……………………………tanggal,…………………………

Mengesahkan Rektor,

(……………………)

Pedoman Beban Kerja Dosen (BKD) IAIN Surakarta


This document was created with the Win2PDF “print to PDF” printer available at
http://www.win2pdf.com
This version of Win2PDF 10 is for evaluation and non-commercial use only.
This page will not be added after purchasing Win2PDF.
http://www.win2pdf.com/purchase/

Anda mungkin juga menyukai