Nim : 201710300511049
DIII Keperawatan V A
1. PENGKAJIAN
A. Identitas pasien : Nama, umur, jenis kelamin, berat dan panjang badan lahir serta berat dan
B. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama / keadaan saat ini: Pada awal bayi baru lahir biasanya belum ditemukan
b. Riwayat Penyakit keluarga : Penyakit genetic yang ada dalam keluarga : misalnya down
syndrome.Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan Riwayat sakit
c. Riwayat kehamilan: Usia ibu saat hamil diatas 40 tahun.Program KB hormonal, riwayat
jamu) Penyakit infeksi yang diderita ibu : rubella ( campak Jerman ) atau infeksi virus
lainnya Pajanan terhadap radiasi selama kehamilan,Ibu yang alkoholik, Gizi ang buruk
selama kehamilan Pajanan yang terjadi sebelum akhir bulan ke dua atau minggu ke 8
d. Riwayat Tumbuh:
makan dan peningkatan kebutuhan kalori sebagai akibat dari kondisi penyakit
a. Kemampuan psikososial
C. Pola aktifitas
2. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tanda Vital
b. Suhu
c. Nadi
d. Tekanan darah
e. Pernafasan
a. Adanya Sianosis terutama pada bibir dan kuku, dapat terjadi sianosi menetap ( morbus
sereleus )
b. Pada awalnya BBL belum ditemukan sianotik , bayi tampak biru setelah tumbuh
e. Auscultasi didapatkan murmur pada batas kiri sternum tengah sampai bawah
f. Dispnea de’effort dan kadang disertai kejang periodic (spells) atau pingsan
hypoxia spells ) ditandai dengan dyspnea, napas cepat dan dalam, lemas, kejang, sinkop
i. Anak akan sering Squatting (jongkok) setelah anak dapat berjalan, setelah berjalan
beberapa lama anak akan berjongkok dalam beberapa waktu sebelum ia berjalan
kembali.
j. Pada auskultasi terdengar bising sistolik yang keras didaerah pulmonal yang semakin
l. Bentuk dada bayi masih normal, namun pada anak yang lebih besar tampak menonjol
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
b. Radiologis :Sinar X pada thoraks menunjukkan penurunan aliran darah pulmonal, tidak
ada pembesaran jantung, gambaran khas jantung tampak apeks jantung terangkat sehingga
seperti sepatu
c. Elektrokardiogram ( EKG) : Pada EKG sumbu QRS hampir selalu berdeviasi ke kanan.
Tampak pula hipertrofi ventrikel kanan. Pada anak besar dijumpai P pulmonal
kanan, penurunan ukuran arteri pulmonalis & penurunan aliran darah ke paru-paru
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diagnosa. 1
Kriteria hasil: tanda vital dalam batas yang dapat diterima, bebas gejala gagal jantung,
melaporkan penurunan episode dispnea, ikut serta dalam aktifitas yang mengurangi beban
kerja jantung, urine output adekuat: 0,5 – 2 ml/kgBB.
Kriteria hasil: Pasien dapat mengikuti aktifitas sesuai kemampuan, istirahat tidur
tercukupi.
Rencana intervensi dan rasional:
Intervensi Rasional
· Ikuti pola istirahat pasien, hindari · Menghindari gangguan pada istirahat tidur
pemberian intervensi pada saat pasien sehingga kebutuhan energi dapat
istirahat. dibatasi untuk aktifitas lain yang lebih
· Lakukan perawatan dengan cepat, penting.
hindari pengeluaran energi · Meningkatkan kebutuhan istirahat pasien dan
berlebih dari pasien. menghemat energi paisen.
· Bantu pasien memilih kegiatan
yang tidak melelahkan. · Menghindarkan psien dari kegiatna yang
melelahkan dan meningkatkan beban kerja
· Hindari perubahan suhu jantung.
lingkungan yang mendadak. · Perubahan suhu lingkungna yang mendadak
merangsang kebutuhan akan oksigen yang
· Kurangi kecemasan pasien meningkat.
dengan memberi penjelasan yang · Kecemasan meningkatkan respon psikologis
dibutuhkan pasien dan keluarga. yang merangsang peningkatan kortisol dan
· Respon perubahan keadaan meningkatkan suplai O2.
psikologis pasien (menangis, · Stres dan kecemasan berpengaruh terhadap
murung dll) dengan baik. kebutuhan O2 jaringan.
3. Diagnosa. 3
Tujuan: Pertumbuhan dan perembangan dapat mengikuti kurca tumbuh kembang sesuai
dengan usia.
Kriteria hasil: Pasien dapat mengikuti tahap pertumbuhan dan perkembangan yang sesuia
dengan usia, pasien terbebas dari isolasi social.
Intervensi Rasional
· Sediakan kebutuhan nutrisi · Menunjang kebutuhan nutrisi pada masa
adekuat. pertumbuhan dan perkembangan serta
meningkatkan daya tahan tubuh.
· Sebagai monitor terhadap keadaan
· Monitor BB/TB, buat catatan pertumbuhan dan keadaan gizi pasien selama
khusus sebagai monitor. dirawat.
· Kolaborasi intake Fe dalam · Mencegah terjadinya anemia sedini mungkin
nutrisi. sebagi akibat penurunan kardiak output.