Jurnal TB PDF
Jurnal TB PDF
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tuberkulosis
dinding selnya mengandung komplek lipida-glikolipida serta lilin (wax) yang sulit
sebagian kecil organ tubuh lain. Kuman ini mempunyai sifat khusus, yakni tahan
terhadap asam pada pewarnaan, hal ini dipakai untuk identifikasi dahak secara
2005).
bertahan hidup pada tempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh, kuman
penularan adalah penderita TB BTA positif pada waktu batuk atau bersin,
Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar
selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup
serta daya tahan tubuh manusia. Infeksi primer biasanya terjadi dalam paru. Ghon
dan Kudlich (1930) menemukan bahwa 95.93 % dari 2.114 kasus mereka
mempunyai fokus primer di dalam paru. Hal ini disebabkan penularan sebagian
besar melalui udara dan mungkin juga jaringan paru mudah terpapar infeksi
(Husein, 1997).
Penularan kuman terjadi melalui udara. Hal ini disebabkan kuman dibatukkan
atau dibersinkan keluar menjadi droplet nuclei dalam udara. Partikel infeksi ini
dapat menetap 1 – 2 jam, tergantung pada ada tidaknya sinar ultra violet, ventilasi
yang buruk dan kelembaban. Dalam suasana lembab dan gelap kuman dapat
bertahan berhari – hari sampai berbulan – bulan. Ia akan menempel pada jalan
nafas atau paru – paru. Partikel dapat masuk ke alveolar bila ukuran partikel < 5
pertahanan sistem pernafasan dan berhasil menempati saluran nafas bawah, maka
13
penderita akan mencetuskan sistem imun dan peradangan yang kuat. Karena
respon yang hebat ini, yang terutama diperantarai oleh sel T, maka hanya sekitar
5% orang yang terpajan basil tersebut menderita tuberkulosis aktif. Yang bersifat
menular bagi orang lain adalah mereka yang mengidap infeksi tuberkulosis aktif
mengkolonisasi saluran nafas bawah, maka tujuan respon imun adalah lebih untuk
melibatkan sel T dan makrofag. Makrofag mengelilingi basil diikuti oleh sel T
basil, makrofag, sel T, dan jaringan parut disebut tuberkel. Tuberkel akhirnya
mengalami kalsifikasi dan disebut kompleks Ghon, yang dapat dilihat pada
akses ke sistem trakeobronkus dan menyebar melalui udara ke orang lain. Bahkan
walaupun telah dibungkus secara efektif, basil dapat bertahan hidup di dalam
pada awalnya tidak menderita tuberkulosis mungkin pada suatu saat dalam
hidupnya akan menderita penyakit tersebut. Bila kuman menetap di jaringan paru,
bersarang di jaringan paru akan menjadi fokus primer. Basil tuberkulosis akan
14
menyebar dengan cepat melalui saluran getah bening menuju kelenjar regional
Kerusakan pada paru akibat infeksi adalah disebabkan oleh basil serta reaksi imun
dan peradangan yang hebat. Edema interstitium dan pembentukan jaringan parut
dan tuberkel juga mengurangi luas permukaan yang tersedia untuk difusi gas
sehingga kapasitas difusi paru menurun. Timbul kelainan V/Q yang apabila
dan hipertensi paru. Jaringan parut juga dapat menurunkan compliance paru.
Fokus primer, limfangitis, dan kelenjar gatah bening regional yang membesar,
sebelahnya.
Pada anak lesi dalam paru dapat terjadi dimana pun, terutama di perifer dekat
pleura. Lebih banyak terjadi di lapangan bawah paru dibanding dengan lapangan
atas, sedangkan pada orang dewasa lapangan atas paru merupakan tempat
banyak terjadi pada bayi dan anak kecil (Price dan Wilson, 2003).
1. TB Primer
a. Kompleks Primer
2. TB Post Primer
b. Re-infeksi eksogen
1. Anamnesa
16
a. Berat badan menurun berturut-turut selama 3 bulan tanpa sebab jelas atau
sebagainya)
f. Gejala saluran gastrointestinal seperti diare yang lama dan berulang atau
Gejala spesifik:
a. TB kulit (scrofuloderma)
e. Dan lain-lain.
(Sunarjo, 2009).
2. Test Tuberkulin
Ada 2 macam tuberkulin yang dipakai yaitu Old tuberkulin dan Purified protein
penyuntikan. Uji Tuberkulin positif menunjukkan adanya infeksi TB. Reaksi ini
akan bertahan cukup lama walaupun pasien sudah sembuh sehingga uji
3. Laboratorium hematologi
Tidak banyak membantu. Laju endap darah meninggi pada keadaan aktif dan
kronik. Pada stadium akut bisa terjadi lekositosis dengan sel polimorfonuklear
4. Foto Rontgen
a) Fokus primer
18
c) Limfangitis
a) TB milier
b) Bronkhogenic Spread
Foto Rontgen thoraks tidak dapat digunakan sebagai alat diagnostik tunggal.
5. Pemeriksaan bakteriologis
Merupakan diagnosis pasti bila ditemukan kuman basil tahan asam, tetapi sulit
pada bayi dan anak. Bahan pemeriksaan dapat diambil dari sputum (pada anak
besar), bilasan lambung pagi hari atau dari cairan lain : LCS, cairan pleura, cairan
6. Pemeriksaan histopatologi
Jarang dilakukan pada anak, dilakukan dengan biopsi misalnya dari kelenjar
limfe.
Pada umumnya fungsi paru tak terganggu kecuali pada bronkhiektasis hebat.
operatif.
19
Dicari sumber infeksi baik dari keluarga maupun orang lain, dilakukan
9. Serologi
Hasil kurang memuaskan dan masih kontroversi, hasil tergantung dari umur,
sakit, Interfedon γ.
A. Diagnosis :
- Gejala klinik tidak specifik sehingga sering terjadi over / under diagnosis
membedakan.
B. Kepatuhan berobat
2008).
a. Stegen (1969)
c. Dugliasi (1992)
d. Coito (1994)
Suspek TB :
g. Scrofuloderma
h. Konjungtivitas flychtenularis
(Depkes, 2008).
21
(IDAI, 2005).
22
Parameter 0 1 2 3
Batuk ≥ 3 minggu
Pembengkakan Ada
tulang/sendi, pembengkakan
panggul, lutut,
falang
Catatan:
Beri OAT
2 bulan terapi
evaluasi baik klinis maupun pemeriksaan penunjang lain. Bila dijumpai perbaikan
Prinsip dasar pengobatan TB adalah minimal 3 macam obat dan diberikan dalam
waktu 6 bulan. OAT pada anak diberikan setiap hari, baik pada tahap intensif
maupun tahap lanjutan dosis obat harus disesuaikan dengan berat badan anak.
Dosis yang digunakan untuk paduan OAT KDT pada anak : 2(RHZ)/4(RH)
Dosis yang digunakan untuk paduan OAT Kombipak pada anak: 2RHZ/4RH
Pada semua anak, terutama balita yang tinggal serumah atau kontak erat dengan
sistem skoring. Bila hasil evaluasi dengan skoring sistem didapat skor < 5, kepada
anak tersebut diberikan Isoniazid (INH) dengan dosis 5-10 mg/kg BB/hari selama
6 bulan. Bila anak tersebut belum pernah mendapat imunisasi BCG, imunisasi
Pertemuan Awal
Sebelum memberikan informasi kepada pasien tentang TB, ajukan terlebih dahulu
pertanyaan untuk menjajaki pengetahuan mereka saat ini tentang TB. Lalu
gunakan alat bantu yang tersedia seperti lembar balik untuk pasien dalam
a. Penyakit TB
Ulangi pesan yang telah disampaikan pada saat pasien datang sebagai suspek
b. TB dapat disembuhkan
tuntas bila ia menjalankan pengobatan dengan teratur dan tidak putus berobat
di tengah jalan.
boleh terputus. Putus berobat akan menyebabkan kuman yang masih tersisa
27
dalam tubuh menjadi kebal terhadap obat yang saat ini tersedia di Indonesia
dan pengobatan tersebut mahal harganya. Obat yang saat ini diberikan sangat
3. Membuka jendela atau pintu agar cahaya matahari dan udara segar masuk
kedalam rumah.
e. Kontak serumah
Semua anak yang berusia dibawah 5 tahun yang tinggal serumah dengan
pencegahan atau rujukan ke dokter. Anggota keluarga lain yang serumah yang
pasien. Jelaskan bahwa pasien menelan seluruh obat dengan diawasi oleh
menelan seluruh obat secara benar, teratur dan sesuai waktu yang ditentukan.
3. Kualitas obat
diperiksa kembali.
Pasien perlu tahu secara jelas apa yang mungkin terjadi selama pengobatan
2. Membuka jendela dan pintu agar udara dan sinar matahari masuk. Aliran
Setelah pertemuan awal dengan pasien TB, lanjutkan memberikan informasi yang
tepat tentang TB pada setiap kunjungan. Selama masa pengobatan, informasi yang
2. Pasien harus menelan seluruh obat yang dianjurkan pada waktu yang telah
sampai selesai.
diatur lagi.
Untuk itu, keluarga juga harus diberikan informasi tentang TB agar terus menerus
30
memberikan informasi dan edukasi kepada keluarga pasien dalam bahasa yang
jelas dan tepat mengenai penyakit, pengobatan dan efek samppingnya, tindakan
Setelah seseorang ditetapkan sebagai pasien TB maka keluarga adalah orang yang
a. Memotivasi pasien untuk tetap menelan obat saat pasien mulai bosan.
d. Hal yang jangan sampai terlupa adalah beri waktu bagi pasien untuk
ke puskesmas.
31
ditangani.
adalah :
2. TB dapat disembuhkan
3. Pengobatan TB
4. Rencana pengobatan
7. Efek samping obat dan pastikan keluarga mengetahui kapan dan ke mana
9. Penularan TB
dahaknya sembarangan.
c) Pentingnya pola hidup bersih dan sehat bagi pasien dan keluarganya.
pasien.
Jika seorang pasien tidak datang untuk mengambil obat atau tampak tidak
apa yang menjadi masalah dan turut mencari solusi sesuai kebutuhan dan
kemampuan.
causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor :
perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi
Keterangan :
B = Behavior
PF = Predisposing Factors
EF = Enabling Factors
RF = Reinforcing Factors
F = Fungsi
34
sikap, dan perilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan
Dengan pertimbangan bahaya yang ditimbulkan oleh resistensi kuman TB, maka
bulan. Dalam rentang waktu yang tidak singkat ini banyak kemungkinan yang
2003).
a. Faktor sarana yang meliputi tersedianya obat yang cukup dan kontinyu,
Pola perawatan orang tua terhadap anak tuberkulosis primer dapat mendukung
masalah khusus pada gangguan pernafasan dan pemenuhan rasa nyaman. Lama
waktu pengobatan yang lebih panjang dari yang seharusnya membuat orang tua
tidak sabar dan merasa kasihan pada anaknya karena harus terus minum obat,
maka orang tua tidak datang membawa berobat kembali anaknya sehingga obat
akan berhenti sebelum waktunya yang justru dapat menimbulkan komplikasi yang
sebagian besar terjadi dalam 2 bulan setelah terjadinya penyakit dan merupakan
E. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan
(Notoatmodjo, 2003).
a. Tahu (Know)
sebelumnya .
36
b. Memahami (Comprehension)
c. Aplikasi (Application)
dipelajari.
d. Analisis (Analysis)
kedalam komponen-komponen.
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
(Notoatmodjo, 2003).
Menurut teori Lawrence Green (1980) bahwa perilaku seseorang atau masyarakat
prasarana dan faktor pendorong yaitu sikap dan perilaku petugas kesehatan atau
menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari objek penelitian atau
37
data yang bersifat kuantitatif berwujud angka-angka, hasil hasil perhitungan atau
F. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap
suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dapat dilihat
Newcomb, salah seorang ahli psikologi mengatakan bahwa sikap itu merupakan
kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksana motif
tertentu. Sikap juga dapat dikatakan sebagai kesiapan untuk bereaksi terhadap
(Notoatmodjo, 2005).
38
(total atitude). Dalam menentukan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran,
2. Tingkatan Sikap
1. Menerima (Receiving)
2. Menanggapi (Responding)
3. Menghargai (valving)
terhadap objek atau stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain dan
merespon.
Sikap yang paling tinggi tingkatannya adalah bertanggung jawab terhadap apa
(Notoatmodjo, 2005).
G. Kepatuhan
1. Defenisi Kepatuhan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pranoto, 2007), patuh adalah suka
menurut perintah, taat pada perintah, sedangkan kepatuhan adalah perilaku sesuai
aturan dan berdisiplin. Sarafino (1990) dikutip oleh Slamet pada tahun 2007,
pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokter atau orang lain. Kepatuhan
juga dapat didefinisikan sebagai perilaku positif penderita dalam mencapai tujuan
adalah:
a. Pendidikan
b. Akomodasi
Suatu usaha harus dilakukan untuk memahami ciri kepribadian klien yang
Hal ini berarti membangun dukungan sosial dari keluarga dan teman-teman,
Program pengobatan dapat dibuat sesederhana mungkin dan klien terlihat aktif
e. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng
dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).
Adanya unsur pengalaman yang semula tidak konsisten dengan apa yang
diketahui oleh individu akan disusun, ditata kembali atau diubah sedemikian
f. Usia
Usia adalah umur yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat akan
seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Dari segi
orang yang belum cukup tinggi tingkat kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat
g. Dukungan Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil masyarakat yang terdiri atas 2 orang atau lebih,
adanya ikatan persaudaraan atau pertalian darah, hidup dalam satu rumah
(Effendy, 2006).