Tugas Gis
Tugas Gis
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
2.1.1 DEFINISI
Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS)
merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk
bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial
(bereferensi keruangan). Sistem ini mengcapture, mengecek,
mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang
secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi. Teknologi SIG
mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan analisa
statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki
oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem
Informasi lainnya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan
untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa
yang terjadi.5
2.1.2 SEJARAH
Sejarah perkembangan sistem informasi geografis
a. Awal Mula
Geografi merupakan salah satu ilmu yang mengikuti sejarah perkembangan
manusia.Manusia mengenal tempat tinggal dan lingkungan sekitarnya, yang
pada awalnya hanya tersimpan pada pada otaknya atau yang biasa disebut peta
mental. Perkembangan selanjutnya adalah manusia mulai menggambarkan
lingkungan sekitarnya pada suatu bidang atau yang disebut dengan peta sketsa
yaitu peta tanpa proyeksi dan skala.6
b. Zaman prasejarah
Peta tertua ditemukan ketika dilakukan penggalian reruntuhan kota Gasur,
Babilonia, berupa sebilah lempeng kecil tanah liat dan diperkirakan dibuat
sekitar 2500 tahun sebelum masehi. Peta generasi kedua ditemukan di Mesir,
yang digambarkan diatas lembaran kertas yang terbuat dari kulit.Peta ini
memperlihatkan persil-persil tanah pertanian yang terdapat di sekitar lembah
sungai Nil dan lokasi-lokasi tambang emas pada masa pemerintahan Rameses
II (1292 – 1225 tahun sebelum masehi).6
Bangsa Yunani menggunakan sistem koordinat segi-empat untuk
pembuatan peta-petanya sekitar 300 tahun sebelum masehi.Mereka melakukan
serangkaian pengamatan hingga didapat bukti-bukti yang menyatakan bahwa
bentuk bumi itu tidak datar, tetapi bulat.6
Ilmuwan Yunani juga memperkenalkan konsep-konsep bumi bulat dengan
kutub-kutubnya, garis katulistiwa, sistem koordinat Lintang dan Bujur, sistem
proyeksi peta, dan hitungan dimensi-dimensi bumi. Perkembangan perpetaan
dan diskripsi wilayah selanjutnya lebih didasarkan atas berbagai kepentingan,
seperti untuk perang dan pajak serta pelayaran.6
c. Zaman Arab Islam
Bangsa Arab Islam memimpin dalam dunia Geografi dan Kartografi pada
abad pertengahan.Banyak karya Yunani diterjemahkan ke dalam bahasa Arab
hingga ilmu Geografi berkembang pesat.6
Idrisi yang diangkat sebagai penasihat dan pengajar di Istana oleh Raja
Sicilia, Roger II pada 1154, Idrisi membuat globe (bola dunia) pertama kali
yang terbuat dari perak seberak 400 kg memuat tujuh benua, danau dan
sungai, kota, gunung, dataran, rute perjalanan dan catatan ketinggian. Ia juga
mengarang suatu kitab yang menggambarkan bentuk bumi yang bulat dan
mengambang diangkasa seperti kuning telur. Juga menjelaskan tentang iklim,
lautan dan dataran serta penjelasannya secara terinci.6
Untuk mengormati jasa-jasa Idrisi, maka perangkat lunak yang
dikembangkan oleh Universitas Clark di Amerika Serikat diberi nama
“IDRISI”. Buku buku karangan beliau masih terus diburu ilmuwan sampai
pada awal abad 20.6
d. Zaman Perkembangan Eropa
Ilmuwan Eropa mengembangkan perpetaan pada abad 15 setelah
menterjemahkan karya ilmuwan Yunani dan ilmuwan Islam. Perkembangan
lebih lanjut pada awal abad 19, dimana perpetaan banyak digunakan untuk
menyampaikan informasi geografis untuk tujuan pengembangan dan
perencanaan. Hal ini dilakukan dengan cara mengkompilasikan berbagai
informasi geografis untuk mendapatkan informasi baru yang dibutuhkan.
Tahap inilah dianggap sebagai awal mula sistem informasi geografis secara
manual.6
e. Komputer awal
Perkembangan pesat komputer pada pertengahan abad 20 turut
mempengaruhi perkembangan SIG kearah digitalisasi. Di awal 1960-an,
potensi komputer elektronik telah dikenal di Kanada dan Amerika Serikat.
Pada 1963, sistem informasi Geografis Kanada (CGIS: Canadian Geographic
Information System) mulai beroperasi dan kemudian menjadi SIG
sesungguhnya yang pertama di dunia. Dua tahun kemudian, di Amerika
Serikat sistem serupa (MIDAS) juga mulai digunakan untuk memproses data-
data sumberdaya alam.6
Pada tahun 1970-an hingga 1980-an, berbagai sistem telah berevolusi untuk
menggantikan komputasi Kartografi manual. Sistem produksi banyak tersedia
di akhir 1970-an dan pengembangan sistem ini dilanjutkan hingga 1980.
Walaupun demikian, di awal 1990-an, pendekatan yang sempurna terhadap
beberapa tugas-tugas Kartografi masih belum ditemukan.6
f. Zaman Perkembangan Komputer (PC) Desktop
Penyebaran PC memacu operasi-operasi user-friendly dan program-
program yang mampu dalam memproses pekerjaan-pekerjaan yang
sebelumnya tak terbayangkan. Peningkatan kapasitas kemampuan hitungan
prosesor mikro mengakibatkan maraknya pemrosesan citra dijital satelit dan
raster lainnya secara komersial pada pertengahan 1980-an.6
Sistem-sistem perangkat lunak telah dikembangkan dengan cepat.Sistem-
sistem basisdata relasional, seperti dBase dan Oracle yang pertama kali
muncul pada akhir 1980-an, sangat berguna di dalam pemrosesan data
Geografi.6
Pada tahun yang sama, kemampuan komputasi pemroses mikro telah
diadopsi untuk berbagai perangkat mulai dari perangkat bantu rumah tangga,
mesin-mesin mobil, hingga penggunaannya di dalam SIG.6
g. Zaman Komputer Mutakhir
Kemampuan perhitungan komputer saat ini yang semakin baik
menyebabkan perkembangan SIG yang demikian hebat. Perkembangan
perangkat lunak SIG semakin baik, sehingga mudah untuk mendapatkan
berbagai Program SIG. Teknologi penyedian data yang semakin baik, baik
data digital spasial maupun data digital non spasial. Berbagai alat penunjang
untuk pekerjaan SIG semakin murah dan tersedia dalam banyak jenis, seperti
perkembangan kartu grafis, memory modul, hard disk, berbagai perangkat
komunikasi dan lain sebagainya.6
2.1.3 KOMPONEN SIG
Menurut John E. Harmon dan Steven J. Anderson bahwa SIG
beroperasi dengan membutuhkan komponen-komponen sebagai berikut: 7
1. Sumber Daya Manusia
Teknologi GIS tidaklah bermanfaat tanpa manusia yang mengelola
sistem dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai
kondisi nyata. Suatu proyek SIG akan berhasil jika di-manage dengan baik
dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keakhlian yang tepat pada
semua tingkatan.
2. Aplikasi Sistem Informasi Geografi
Merupakan kumpulan dari prosedur-prosedur yang digunakan untuk
mengolah data menjadi informasi. Misalnya penjumlahan, klasifikasi,
rotasi, koreksi geometri, query, overlay, buffer, jointable dan sebagainya.
Aplikasi-Aplikasi yang dapat ditangani oleh SIG sangat banyak, antara
lain:
a. Aplikasi SIG dibidang sumber daya alam (inventarisasi, management
dan kesesuaian lahan untuk pertanian, perkebunan, kehutananan
perencanaan tataguna lahan, analisis daerah rawan bencana alam dan
sebagainya).
b. Aplikasi SIG dibidang perencanaan (perencanaan
pemukimantransmigrasi, perencanaan tataruang wilayah, perencanaan
kota, perencanaan lokasi dan relokasi industri dan sebagainya).
c. Aplikasi SIG dibidang kependudukan (penyusunan data pokok,
penyediaan informasi kependudukan dan sosial ekonomi).
d. Aplikasi SIG dibidang lingkungan berikut pemantauannya
(pencemaran sungai, pencemaran laut, pencemaran danau, evaluasi
pengendapan lumpur baik di sungai, danau atau pantai, pemodelan
pencemaran udara, limbah berbahaya dan sebagainya).
e. Aplikasi SIG dibidang Utility(inventarisasi dan manajemen informasi
jaringan pipa air minum, sistem informasi pelanggan air minum,
perencanaan perluasan pipa air minum, demikian juga untuk listrik, gas
dan fasilitas umum lainnya).
f. Aplikasi SIG dibidang pertanahan (manajemen pertanahan,sistem
informasi pertanahan dan lain sebagainya).
g. Aplikasi SIG dibidang pariwasata (inventarisasi daerah wisata, analisis
potensi untuk pariwisata).
h. Aplikasi SIG dibidang ekonomi, bisnis dan marketing (penentuan
lokasi-lokasi bisnis yang prospektif untuk bank, supermarket, mesin
ATM, kantor cabang, outlet, gudang dan sebagainya).
i. AplikasiSIG dibidang telekomunikasi (inventarisasi jaringan
telekomunikasi, sistem informasi pelanggan, perencanaan pemeliharaan
dan analisis perluasan jaringan komunikasi, inventarisasi jaringan
pelanggan tv kabel dan sebagainya).
j. Aplikasi SIG dibidang transportasi dan perhubungan (inventarisasi
jaringan transportasi, analisis kesesuaian dan penentuan rute-rute
alternatif transportasi, analisis rawan kemacetan dan bahaya
kecelakaan, alternatif rute jalan tersingkat untuk berbagai kebutuhan
dan sebagainya).
Ada beberapa alasan yang menyebabkan aplikasi-aplikasi SIG
menjadi menarik untuk digunakan diberbagai disiplin ilmu, antara lain:
1) SIG dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang interaktif, menarik
dan menantang dalam usaha untuk meningkatkan pemahaman,
pengertian, pembelajaran dan pendidikan.
2) SIG menggunakan data spasial maupun data atribut secara terintegrasi
sehingga sistemnya dapat menjawab pertanyaan spasial maupun non-
spasial dan memiliki kemampuan analisis spasial maupun non-spasial.
3) SIG dapat memisahkan dengan tegas antara bentuk presentasi dengan
data-datanya (basisdata) sehingga memiliki kemampuan-kemampuan
untuk merubah presentasi dalam berbagai bentuk.
4) SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang
terdapat dipermukaan bumi ke dalam beberapa layeratau data spasial.
Dengan layar ini permukaan bumi dapat direkonstruksi kembali atau
dimodelkan dalam bentuk nyata dengan menggunakan data ketinggian
serta layer thematic yang diperlukan.
5) SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan
data spasial berikut atribut-atributnya. Seperti modifikasi warna, bentuk
dan ukuran simbol yang diperlukan untuk mempresentasikan unsur-
unsur permukaan bumi agar dapat dilakukan dengan mudah.
3. Data
Data SIG atau disebut data geospasial dibedakan menjadi data grafis
(geometris) dan data atribut (data tematik). Data grafis mempunyai tiga
elemen yaitu titik (node), garis (arc), dan luasan/area (poligon), dalam
bentuk vektor ataupun raster yang mewakili geometri topologi, ukuran,
bentuk, posisi, dan arah. Tujuh fenomena geografis yang dapat diwakili
dalam bentuk titik, garis, dan poligon, yaitu adalah data kenampakan, unit
area, jaringan topologi, catatan sampel, data permukaan bumi, label/teks
pada data, dan simbol data. Sumber data Sistem Informasi Geografis
(SIG) dapat diperoleh dari beberapasumber yaitu:
a. Peta
Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi
lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan
pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan.
1) Menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam
hubungannya dengan tempat lain) di permukaan bumi.
2) Memperlihatikan ukuran, karena melalui peta dapat diukur luas
daerahdan jarak di atas permukaan bumi.
3) Memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk permukaan
bumi.
4) Menyajikan data tentang potensi suatu daerah.
b. Remote Sensing (Penginderaan Jauh)
Remote sensing adalah suatu teknologi untuk memperoleh data atau
informasi tentang suatu obyek tanpa harus melakukan kontak langsung
dengan yang obyek yang dimaksud. Contoh penginderaan jauh dengan
mengunakan satelit SIG yang ada sekarang yaitu:
1) Satelit Telekomunikasi diantarannya yaitu Satelit Palapa B1 dan
satelit Palapa B2.
2) Satelit Observasi sumber daya alam yaitu Satelit Lansat, SPOT,
SAR1, SAR2, JERS1.
3) Satelit NOAA, GSM, GPS.
c. Atribut Sosial Ekonomi
Sumber data sosial ekonomi dapat diperoleh dari terbitan resmi
maupun catatan oleh badan resmi pemerintahan maupun swasta, yang
meliputi sumber data sensus, survey atau sampel, registrasi.
d. Atribut Sumber Daya Alam
Sumber data pada atribut sumber data alam dapat diperoleh dari tanah,
geologi, vegetasi,penggunaan tanah.
e. Sistem Manajemen Data Dasar
Sumber data pada sistem manajemen data dasar diperoleh dari
menggabungkan data grafik dan data statistik dalam Sistem Informasi
Geografi (SIG).Sistem manajemen data dasar digunakan untuk
menyimpan data atribut maupun data grafis.
4. Perangkat keras (hardware)
Perangkat keras untuk SIG meliputi perangkat keras yang bekerja sebagai:
a. Pemasukan data.
b. Pemrosesan data.
c. Penyajian hasil.
d. Penyimpanan (storage).
Perangkat keras yang sering digunakan antara lain adalah Digitizer,
scanner, Central Procesing Unit (CPU), mouse, printer, plotter.
5. Perangkat lunak (software)
Software SIG harus memiliki spesifikasi sebagai :
a. Merupakan Database Management System (DBMS).
b. Fasilitas untuk input dan manipulasi data geografi.
c. Fasilitas untuk query, analisis, dan visualisasi.
d. GraphicalUser Interface (GUI) yang baik untuk mempermudah akses
fasilitas yang ada. (Misalnya yaitu Arcview, Idrisi, ARC/INFO,
ILWIS, MapInfo, dan lain-lain).
2.1.4 JENIS-JENIS DATA SIG
Untuk mengelola informasi geografis, SIG mempuyai beberapa proses,
salah satu prosesnya adalah input data. Semua data-data di dalam geografis
diubah terlebih dahulu menjadi data digital yang dapat dikenali oleh
komputer. Pada dasarnya ada dua jenis data geografis, data spasial dan data
atribut: 7
1. Data lokasi (spasial)
Data yang menunjukan (references) informasi mengenai ruang,
lokasi, atau tempat-tempat di permukaan bumi. Data spasial berasal dari
peta analog, foto udara, dan penginderaan jauh dalam bentuk nyata.Pada
saat ini data spasial menjadi media penting untuk perencanaan
pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan
padasuatu daerah tertentu. Dalam SIG, data spasial dapat
direpresentasikan dalam dua format, yaitu:
a. Data raster
Data raster merupakan jenis gambar digital yang direpresentasikan
dengan pixel-pixel sebagai unit terkecil.Foto digital seperti foto
satelit merupakan bagian dari data rasterpada peta. Data rasterterdiri
dari kolom dan baris, dimana tiap cell menyimpan nilai warna. Data
raster disimpan dalam berbagai format seperti TIF, JPEG, BMP dan
sebagainya.
b. Data vektor
Data vektor adalah struktur data yang digunakan untuk menyimpan
data spasial. Pada data vektor biasanya terdiri dari titik, garis (arch)
dan poligon. Titik bisa digunakan sebagai lokasi sebuah kota atau
posisi tower radio. Garis bisa digunakan untuk menunjukkan rute
suatu perjalanan atau menggambarkan batasan daerah.Poligon bisa
digunakan untuk menggambarkan sebuah danau atau sebuah Negara
pada peta dunia. Contoh penggunaan data vektor misalkan jaringan
jalan, pipa air minum, pola air sungai, dan garis kontur.
2. Data deskriptif (atribut)
Data yang terdapat pada ruang atau tempat. Atribut menjelaskan
suatu informasi. Biasanya data atribut diperoleh dari statistik, sensus,
catatan, lapangan dan data tabular. Data atribut bisa dilihat berdasarkan
kualitas (misalkan tinggi pohon) dan kuantitasnya (misalkan jumlah
pohon). Contoh data atribut misalkan jenis vegetasi, populasi, luasan,
kode pos, dan sebagainya.
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Kelurahan Sungai Beliung Pada Tahun 2016
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan Kelurahan Sungai Beliung
Pada Tahun 2016
No Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Lainnya 6 6 1
2
2 Anggota DPD 1 0 1
3 Anggota DPRD provinsi 1 0 1
4 Apoteker 1 3 4
5 Arsitek 1 1 2
6 Belum/Tidak Bekerja 10.582 9.598 20.180
7 Biarawati 1 6 7
8 Bidan 0 28 2
8
9 Buruh Harian Lepas 2.766 31 2.797
10 Buruh Nelayan 55 0 5
5
11 Buruh Pertenakan 3 0 3
12 Buruh Tani/Perkebunan 80 11 9
1
13 Dokter 2 5 7
14 Dosen 39 32 7
1
15 Guru 111 223 33
4
16 Imam Masjid 4 0 4
17 Industry 1 3 4
18 Juru Masak 3 2 5
19 Karyawan BUMD 18 2 2
0
20 Karyawan BUMN 85 33 11
8
21 Karyawan Honorer 89 73 16
2
22 Karyawan Swasta 6.147 1.534 7.681
23 Kepolisian RI 393 7 40
0
24 Konstruksi 14 1 1
5
25 Konsultan 15 0 1
5
26 Mekanik 19 0 1
9
27 Mengurus Rumah Tangga 10 13.477 13.487
28 Nelayan / Perikanan 104 2 10
6
29 Notaris 1 0 1
30 Parazi 1 0 1
31 Paranormal 0 1 1
32 Pastor 1 0 1
33 Pedagang 246 48 29
4
34 Pegawai Negeri Sipil 1.089 773 1.862
35 Pelajar/Mahasiswa 6.541 5.602 12.143
36 Pelaut 29 0 2
9
37 Pembantu Rumah Tangga 2 66 6
8
38 Piñata Busana 1 0 1
39 Penata Rambut 1 4 5
40 Penata Rias 0 5 5
41 Pendeta 8 2 1
0
42 Peneliti 2 0 2
43 Pengacara 6 2 8
44 Pensiunan 327 52 37
9
45 Penyiar Radio 3 0 3
46 Perawat 11 57 6
8
47 Perdagangan 150 26 17
6
48 Petani/Perkebun 216 26 24
2
49 Peternak 4 2 6
50 Pilot 0 1 1
51 Seniman 3 0 1
9
52 Sopir 129 0 12
9
53 Tabib 4 0 4
54 Tentara Nasional 122 2 12
Indonesia 4
55 Transportasi 12 1 1
3
56 Tukang Batu 6 0 6
57 Tukang Cukur 9 0 9
58 Tukang Gigi 1 0 1
59 Tukang Jahit 7 8 1
5
60 Tukang Kayu 129 0 12
9
61 Tukang Las 7 0 7
62 Tukang Listrik 7 0 7
63 Tukang Sol Sepatu 6 0 6
64 Ustadz/Mubaligh 7 0 7
65 Walikota 1 0 1
66 Wartawan 11 0 1
1
67 Wiraswasta 4.472 629 5.101
Total 34.015 32.388 66.508
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pendidikan Kelurahan Sungai Beliung
Pada Tahun 2016
Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Agama Kelurahan Sungai Beliung Pada
Tahun 2016
Start
Pembuatan GIS
4.1 Hasil
4.1.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas 2
Berikut merupakan peta wilayah kerja Puskesmas Perumnas 2
Kelurahan Sungai Beliung Kecamatan Pontianak Barat
Gambar 4.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas 2
4.1.2 Poligon
a. Batas Kota Pontianak
Berikut merupakan tampilan batas Kota Pontianak dalam
format.*shp
b. Batas kecamatan
Berikut merupakan tampilan batas tiapKecamatan di Kota
Pontianak dalam format.*shp
Gambar 4.3 Batas Kecamatan di Kota Pontianak
4.1.3 Point
a. Pasien Tuberkulosis Tahun 2015-2017
I. Pasien Tuberkulosis Tahun2015
Tampilan data lokasi rumah pasien tuberkulosis tahun
2015 Kecamatan Pontianak Barat Kelurahan Sungai Beliung
wilayah Puskesmas Perumnas 2, ditandai dengan warna merah.
Berikut ini merupakan tampilan lokasi rumah pasien tuberkulosis
2015 dalam Quantum GIS.
GaGambar 4.4 Pasien Tuberkulosis Tahun 2015
5.1. KESIMPULAN
5.2. SARAN
Daftar Pustaka
d. Tahun 2015
No Nama Jenis Kelamin Umur Alamat
1 Dava Perempuan 2 Tahun Komp Karet Indah Blok
AB/Rt.02
2 Virginus William Laki-Laki 5 Tahun Jl. Atot Ahmad Komp
Sejahtera Asri D6
3 Wan Gehardo Laki-Laki 17 Tahun Jl. Atot Ahmad Komp
Sejahtera Asri D7
4 Abdul Hafiz Laki-Laki 9 Tahun Jl. Komyos Bali Indah RT
02/RW 06
Blok C No.115 B
e. Tahun 2016