Anda di halaman 1dari 13

REKAYASA IDE

KARTOGRAFI

PENDIDIKAN GEOGRAFI
REKAYASA IDE

“KARTOGRAFI” Skor Nilai :

“Artikel Ilmiah Analisis Peta Persebaran Jumlah Penduduk Yang Terkena Covid-19
Di Provinsi Sulawesi Barat”
DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH:
“Rohani, S.Pd., M.Si.”

Disusun Oleh:
Nama : Naila Putri Zahra

NIM : 3193331001

Kelas : B 2019

Prodi : Pendidikan Geografi

Mata kuliah : Kartografi

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kasih dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Rekayasa ide ini. Laporan Rekayasa ide ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Kartografi, dalam laporan Rekayasa ide ini berbentuk artikel ilmiah penulis mengambil judul
“Artikel Ilmiah Analisis Peta Persebaran Jumlah Penduduk Yang Terkena Covid-19 Di
Provinsi Sulawesi Barat” Dengan artikel ini penyusun mengharapkan agar memampukan para
pembaca dalam sistem pembelajaran serta memberikan informasi yang bermanfaat.
Penulis pula menyampaikan rasa terimakasih untuk ibu Dosen yang telah
menyerahkan kepercayaannya kepada penulis guna menyelesaikan tugas ini dengan tepat
waktu.
Selain itu penulis juga sadar bahwa pada laporan ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh darisempurna . Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari ibu dosen dan pembaca.

Medan, Mei 2020

Penulis

2
ANALISIS PETA PERSEBARAN JUMLAH PENDUDUK YANG TERKENA
COVID-19 DI PROVINSI SULAWESI BARAT

Naila Putri Zahra


Mahasiswa UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, Pendidikan Geografi 2019

Abstrak
Tahun 2020 merupakan tahun yang mengkhawatirkan seluruh negara, tanpa terkecuali negara
Indonesia. Hal itu disebabkan munculkan wabah virus Corona, yang bermula dari Kota
Wuhan China, dan menyebar ke seluruh penjuru dunia. Awalnya pemerintah tidak mengikuti
cara yang digunakan oleh beberapa negara lainnya terkait informasi yang diberikan mengenai
virus corona covid-19, yaitu dengan melakukan reaksi cepat sosialisasi pencegahan.
Penyebabnya, agar masyarakat Indonesia  tidak khawatir dengan isu yang mengkhawatirkan,
selain untuk meminimalisir adanya berita Hoax dari segelintir orang yang tidak bertanggung
jawab. Akhirnya wabah covid-19 ini juga menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi
masyarakat, karena banyak warga Indonesia yang terkena dampak penularan virus ini. Oleh
karenanya, pemerintah berinisiatif untuk mengambil kebijakan lockdown selama 14 hari guna
mengantisipasi penularan wabah corona ini. Penelitian menggunakan metode penelitian
kualitatif dengan pendekatan literatur dan empiris. Data yang didapat berasal dari beberapa
Peraturan, seperti Peraturan Gubernur DKI Jakarta dan beberapa peraturan dan kebijakan
lainnya, serta fenomena yang terjadi di lapangan. Hasil penelitian menyatakan bahwa
persebaran covid-19 di Provinsi Sulawesi Barat semakin meningkat

A. Pendahuluan

Kartografi membahas mengenai hakekat pemetaan, definisi kartografi dan peta


sebagai media komunikasi, klasifikasi peta, konsep dan metode kartografi, skala peta, sistem
proyeksi peta, generalisasi, simbolosasi, komposisi peta, penempatan dan penulisan nama-
nama geografi, dasar-dasar konstruksi peta, dan dasar-dasar pembacaan peta. Topografi dan
Toponimi menjelaskan mengenai pengertian peta topografi, pengertian peta turunan,
pengertian peta tematik, spesifikasi peta topografi, teknik pembuatan peta topografi,penyajian
garis miring/penggambaran relief pada peta topografi, revisi peta topografi, pokok-pokok
permasalahan tentang nama-nama geografi untuk keperluan peta yang meliputi :
batasan,pengertian, koleksi data di lapangan, nama-nama geografi secara nasional,
standarisasi, sistem penulisan exonymims, gazzetters, dan beberapa contoh pemecahan
masalah-masalah tentang nama-nama geografis

Maka dari itu penyebaran virus corona dapat kita lihat melaui peta, yang cepat ini
membuat kasus positif corona di dunia mencapai 935.957 per atau dalam kurun waktu 5
bulan atau sejak kasus pertama ditemukan pada November 2019. Kabupaten Mamuju Tengah

3
menduduki ranking satu penyebaran virus corona di Sulbar dan sudah ditetapkan sebagai
zona merah. Berdasarkan peta persebaran per 17 April 2020, Kabupaten Mamuju Tengah
mencatatkan 3 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari total kasus di Sulawesi Barat
sebanyak 6 orang. Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sulawesi Barat, menyampaikan
pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah terkait dengan
status zona merah dan peningkatan jumlah kasus corona di daerah tersebut. Pemerintah
daerah diminta lebih waspada terkait penyebaran wabah itu. Kewaspadaan dapat dilakukan
dengan memperketat pengawasan di pintu-pintu masuk ke Kabupaten Mamuju Tengah.
Selain itu, screening dan kontrol yang ketat terus dilakukan terhadap Orang Tanpa Gejala
(OTG), ODP, maupun PDP.

B. Pembahasan

a. Peta
Peta adalah gambaran permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu bidang datar
dengan skala tertentu. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta
konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta
berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara
umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang
datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. 

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana
Tata Ruang Peta ialah suatu gambaran dari unsur alam atau buatan manusia, yang berada di
atas maupun di bawah permukaan bumi yang digambarkan pada saat bidang datar dengan
skala tertentu.

Menurut Mutianto (2008:4) Peta ialah gambaran konvensional permukaan bumi yang
dilihat dari atas, diperkecil dengan skala, serta dilengkapi dengan simbol dan warna.
Konvensional disini diartikan sebagai suatu kesepakatan bersama.

Menurut Mustofa dan Sektiawan (2010:318) Peta ialah permukaan bumi yang
dilukiskan pada bidang datar dalam ukuran kecil. Penggunaan skala pada peta adalah
perbandingan antara bidang gambar dan permukaan bumi yang sebenarnya. Permukaan bumi
tidak mungkin digambarkan sesuai ukuran aslinya, sehingga harus diperkecil dengan
perbandingan tertentu.

4
a. Jenis Peta

Secara umum, peta diklasifikasikan berdasarkan informasinya atau isi, skala dan
sumber data. Pada awalnya, pembuatan peta hanya untuk menggambarkan permukaan bumi
yang bersifat umum. Setelah itu, pete berkembang sehingga menggambarkan hal-hal khusus
yang disesuaikan dengan kebutuhan pembuat dan pengguna peta. Dengan demikian, ada 2
jenis petaberdasarkan isi dan berdasarkan skala, antara lain sebagai berikut:

1. Peta umum

Peta umum merupakan salah satu jenis peta jika dilihat dari isinya. Peta umum adalah
peta yang menggambarkan permukaan planet Bumi secara umum. Peta umum ini memuat
semua kenampakan yang terdapat di suatu daerah, baik kenampakan fisis atau alam
(contohnya: sungai, gunung, macam- macam laut, macam- macam danau dan lain
sebagainya) maupun kenampakan sosial budaya (contohnya: jalan raya, jalan kereta api,
pemukiman kota dan lain sebagainya). Peta ini disebut sebagai peta umum karena bersifat
umum dan dapat digunakan untuk berbagai macam kepentingan. Dalam membuat peta umum
ini, unsur- unsur yang disajikan tidak hanya satu macam saja, namun berbagai unsur di muka
bumi. Peta umum ini terdiri atas berbagai jenis, antara lain sebagai berikut:

 Peta Topografi

Peta topografi merupakan peta yang menggambarkan bentuk relief (yakni tinggi
rendahnya permukaan Bumi). Dalam pembuatan peta topografi, digunakan garis kontur atau
contur line. Garis kontur ini merupakan garis khayal yang menghubungkan tempat- tempat
yang mempunyai ketinggian yang sama.

 Peta Cartography (kartografi)

Peta Kartografi merupakan peta yang menggambarkan sebagain permukaan Bumi.


Misalnya adalah peta yang hanya menggambarkan benua di dunia atau setengah dari bola
bumi.

 Peta Chorografi

5
Peta Chorografi merupakan peta yang menggambarkan seluruh ataupun sebagian
permukaan bumi (baca: bentuk permukaan bumi) dengan skala yang lebih kecil, yakni antara
1 : 250.000 sampai 1 : 1.000.000.

 Peta negara

Peta negara merupakan peta yang menggambarkan kenampakan sebuah negara secara
keseluruhan. Contohnya adalah peta Indonesia, peta Malaysia, dan lain sebagainya.

 Peta dunia

Ada peta negara, ada pula peta dunia. Peta dunia merupakan peta yang
menggambarkan seluruh bagian permukaan bola bumi. Peta dunia ini mencakup semua
wilayah yang ada di dunia.

2. Peta Khusus atau Tematik

Peta umum atau tematik merupakan peta yang hanya menampilkan sebagian
permukaan Bumi yang ingin ditampilkan. Maka dari itulah peta ini disebut dengan peta
khusus atau peta tematik. Peta tematik ini juga hanya menampilkan tampilan tertentu yang
disesuaikan dengan tema, misalnya kenampakan- kenampakan alam tertentu, baik kondisi
fisik maupun sosial budaya.

  Peta tematik, yakni sebagai sebuah gambaran datar mengenai permukaan Bumi yang
dituangkan dalam kertas atau bidang datar lainnya. Peta ada banyak sekali jenisnya, dan salah
satu jenis peta adalah peta tematik. Peta tematik disebut juga sebagai peta statistik atau peta
tujuan khusus. Dilihat dari namanya, peta tematik ini dibuat dengan tujuan tertentu.
Pengertian peta tematik adalah peta yang menyajikan patron penggunaan ruangan pada
tempat tertentu sesuai dengan tujuan tertentu pula. Bisa dikatakan bahwa peta tematik
merupakan peta yang hanya menggambarkan satu tema saja, seperti peta yang dibuat khusus
untuk menggambarkan kepadatan penduduk suatu negara, jenis iklim, persebaran jenis
tanaman tertentu, data perubahan iklim, dan lain sebagainya.

6
b. Covid-19

Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina,
pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah
lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Hal ini membuat beberapa negara
di luar negeri menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka
mencegah penyebaran virus Corona.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada
banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun,
virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru
(pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS).

WHO menjelaskan coronavirus menjadi bagian dari keluarga besar virus yang
menyebabkan penyakit yang terjadi pada hewan ataupun manusia. Manusia yang terjangkit
virus tersebut akan menunjukkan tanda-tanda penyakit infeksi saluran pernapasan mulai dari
flu sampai yang lebih serius, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau sindrom pernapasan akut berat. Coronavirus
sendiri jenis baru yang ditemukan manusia sejak muncul di Wuhan, China pada Desember
2019, dan diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2).
Sehingga, penyakit ini disebut dengan Coronavirus Disease-2019 (Covid-19).

Dunia bukan sekarang saja bergejolak karena penyakit. Pandemi seperti virus


Corona pernah menimpa umat manusia sebelumnya dan mengakibatkan kematian massal.
Misalnya pandemi flu babi atau swine flu pada 2009 yang menewaskan hingga ratusan ribu
orang di dunia. Selain pandemi, manusia pun pernah tertimpa epidemi. Misalnya epidemi
HIV pada 1980-an yang menimpa ratusan ribu orang termasuk vokalis Queen Freddy
Mercury dan SARS pada 2003 yang menyebabkan 800 orang meninggal dunia di 34 negara.

Gejala Persentase: Demam 87,9%, Batuk kering 67,7%, Keletihan 38,1%, Produksi dahak
33,4%, Sesak napas 18,6%, Nyeri otot atau nyeri sendi 14,8%, Sakit tenggorokan 13,9%,
Sakit kepala 13,6%, Menggigil 11,4%, Mual atau muntah 5%, Kongesti hidung 4,8%, Diare
3,7%, Batuk darah 0,9%, Kongesti konjungtiva 0,8%

Orang-orang yang terinfeksi mungkin memiliki gejala ringan, seperti demam, batuk, dan
kesulitan bernapas. Pada beberapa kejadian juga ditemukan penderita Covid19 bersifat asim-
tomatik. Gejala diare atau infeksi saluran napas atas (misalnya bersin, pilek, dan sakit teng-

7
gorokan) lebih jarang ditemukan. Kasus dapat berkembang menjadi pneumonia berat, kega-
galan multiorgan, dan kematian. Masa inkubasi diperkirakan antara 1–14 hari oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) dan 2–14 hari oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
Amerika Serikat (CDC).

Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus corona
menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti:
 Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin).

 Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.

 Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan
air liur pengidap virus corona.

 Tinja atau feses (jarang terjadi) .

Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti. Namun, rata-rata
gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam tubuh. Di samping
itu, metode transmisi COVID-19 juga belum diketahui dengan pasti. Awalnya, virus corona
jenis COVID-19 diduga bersumber dari hewan. Virus corona COVID-19 merupakan virus
yang beredar pada beberapa hewan, termasuk unta, kucing, dan kelelawar.
Sebenarnya virus ini jarang sekali berevolusi dan menginfeksi manusia dan menyebar ke
individu lainnya. Namun, kasus di Tiongkok kini menjadi bukti nyata kalau virus ini bisa
menyebar dari hewan ke manusia. Bahkan, kini penularannya bisa dari manusia ke manusia.

8
Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala yang muncul ini
bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksi yang terjadi.
Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan:
 Hidung beringus.

 Sakit kepala.

 Batuk.

 Sakit tenggorokan.

 Demam.

 Merasa tidak enak badan.


 Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala yang
parah.
 Sesak napas
 Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.
Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya,
orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem kekebalan yang lemah,
bayi, dan lansia.

Demi mengurangi penularan dan memutus penyebarannya, pemerintah menetapkan sel-


ruh kegiatan baik pendidikan termasuk perkuliahan, perkantoran dan industry di rumahkan
untuk sementara, dimana kini para pelajar termasuk mahasiswa telah melakukan pembela-
jaran dari rumah mereka secara online, memang proses pembelajaran tampak berjalan dengan
baik, dan para mahasiswa dapat lebih mudah kuliah dari rumah tanpa harus pergi ke kampus,
namun pembelajaran daring yang kini juga memiliki dampak negative seperti:
1. Tidak focus belajar

Ketika pembelajaran dilakukan secara daring, maka suatu kehiatan belajar dapat dilakukan
dimana saja, dengan persiapan bagaimana saja atau bahkan tanpa persiapan dan bisa saja
pelajar tidak mengiraukan pembelajaran daring tersebut, karena focus pikirannya telah
terbagi. Sehingga mahasiswa tidak mengetahui materi yang dipaparkan.

2.Keterbatasan sarana dan prasarana

Kepemilikan perangkat pendukung teknologi juga menjadi masalah tersendiri. Bukan rahasia
umum bahwa kesejahteran guru masih sangat rendah, jadi jangankan untuk memenuhi hal-hal
tersebut, untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarganya saja masih banyak guru yang
kesulitan. Hal yang sama pun terjadi pada siswa, karena tidak semua orangtua mereka
mampu memberikan fasilitas teknologi kepada anak-anaknya. Bahkan kalau pun mereka
punya fasilitas namun tidak digunakan untuk media pendukung pembelajaran, karena

9
ketidaktahuan orang tua dalam membimbing anaknya untuk pemanfaatan teknologi dalam
pembelajaran.

3.JaringanInternet
Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari penggunaan jaringan internet. Tidak semua
sekolah/madrasah sudah terkoneksi ke internet sehingga guru-gurunya pun dalam keseharian
belum terbiasa dalam memanfaatkannya. Kalaupun ada yang menggunakan jaringan seluler
terkadang jaringan yang tidak stabil karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan
sinyal seluler.

4.Biaya
Jaringan internet yang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran daring menjadi masalah
tersendiri bagi guru dan siswa. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak
dan banyak diantara guru juga orang tua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran
dalam menyediakan jaringan internet.
Perlindungan untuk semua orang Tetap ikuti informasi terbaru tentang wabah COVID-19
yang tersedia di situs web WHO dan melalui Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan
daerah Anda. Di banyak negara di dunia, kasus dan bahkan wabah COVID-19 telah terjadi.
Pemerintah Tiongkok dan pemerintah beberapa negara lain telah berhasil memperlambat atau
menghentikan wabah yang terjadi di wilayahnya. Namun, situasi yang ada masih sulit
diprediksi. Karena itu, tetaplah ikuti berita terbaru. Anda dapat mengurangi risiko terinfeksi
atau menyebarkan COVID-19 dengan cara melakukan beberapa langkah pencegahan:

1. Seringlah mencuci tangan Anda dengan air bersih mengalir dan sabun, atau cairan antisep-
tik berbahan dasar alkohol. Mengapa? Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan
sabun, atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol dapat membunuh virus di tangan Anda.

2. Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-bersin. Men-
gapa? Ketika batuk atau bersin, orang mengeluarkan percikan dari hidung atau mulutnya dan
percikan ini dapat membawa virus. Jika Anda terlalu dekat, Anda dapat menghirup percikan
ini dan juga virus COVID-19 jika orang yang batuk itu terjangkit penyakit ini.

3. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Mengapa? Tangan menyentuh berbagai per-
mukaan benda dan virus penyakit ini dapat tertempel di tangan. Tangan yang terkontaminasi
dapat membawa virus ini ke mata, hidung atau mulut, yang dapat menjadi titik masuk virus
ini ke tubuh Anda sehingga Anda menjadi sakit.

4. Pastikan Anda dan orang-orang di sekitar Anda mengikuti etika batuk dan bersin dengan
cara menutup mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu saat batuk atau bersin dan
segera buang tisu bekas tersebut. Mengapa? Percikan dapat menyebarkan virus. Dengan
mengikuti etika batuk dan bersin, Anda melindungi orang-orang di sekitar dari virus-virus
seperti batuk pilek, flu dan COVID-19.

10
5. Tetaplah tinggal di rumah jika merasa kurang sehat. Jika Anda demam, batuk dan kesulitan
bernapas, segeralah cari pertolongan medis dan tetap memberitahukan kondisi Anda terlebih
dahulu. Ikuti arahan Dinas Kesehatan setempat Anda. Mengapa? Kementerian Kesehatan dan
Dinas Kesehatan daerah akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di wilayah Anda.
Dengan memberitahukan kondisi Anda terlebih dahulu, petugas kesehatan yang akan
merawat Anda dapat segera mengarahkan Anda ke fasilitas pelayanan kesehatan yang tepat.
Langkah ini juga melindungi Anda dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi
lainnya.

6. Tetap ikuti informasi terbaru tentang hotspot-hotspot COVID-19 (kota atau daerah di mana
COVID-19 menyebar luas). Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-tempat
tersebut – terutama jika Anda sudah berusia lanjut atau mengidap diabetes, sakit jantung atau
paru-paru Mengapa? Kemungkinan tertular COVID-19 lebih tinggi di tempat-tempat
tersebut.

- Perlindungan jika sedang berada di atau pernah berkunjung ke (dalam waktu 14 hari
terakhir) wilayah di mana COVID-19 menyebar
1. Ikuti panduan di atas (Perlindungan untuk semua orang)
2. Lakukan isolasi diri dengan cara tetap tinggal di rumah jika Anda mulai merasa
kurang sehat, bahkan jika gejalanya ringan seperti sakit kepala, demam berskala
rendah (37.3 C atau lebih) dan pilek ringan, sampai Ana sembuh. Jika orang lain
harus membawakan Anda persediaan atau jika Anda harus keluar, misal untuk
membeli makanan, kenakanlah masker agar tidak menginfeksi orang lain.
Mengapa? Jika Anda tidak melakukan kontak fisik dengan orang lain dan tidak
mengunjungi fasilitas medis, diri Anda dan orang lain akan terlindung dari virus
COVID-19 dan lainnya dan fasilitas kesehatan akan dapat beroperasi lebih efektif.
3. Jika Anda demam, batuk dan kesulitan bernapas, segera minta nasihat dokter
karena kondisi ini bisa jadi dikarenakan infeksi saluran pernapasan atau kondisi
serius lainnya. Jika Anda sudah memberitahukan kondisi Anda terlebih dahulu,
petugas kesehatan dapat lebih cepat mengarahkan Anda ke fasilitas kesehatan yang
tepat. Hal ini juga membantu mencegah kemungkinan penyebaran COVID-19 dan
virus-virus lainnya.

11
PENUTUP

KESIMPULAN

Maka dapat disimpulkan bahwa dampak virus corona dapat menurunkan efektifitas terhadap
pembelajaran perkuliahan, dimana mata kuliah kartografi memang akan lebih efektif jika
dilaksanakan secara langsung di kampus, dan praktek langsung baik menggunakan alat
maupun praktek lapangan, meskipun demikian pembelajaran daring ini juga dilakukan demi
seluruh masyarakat untung memutus penyebaran virus corona, sehingga mahasiswa masih
dapat belajar dengan efektif jika memiliki kemauan belajar dengan terus mencari informasi
pembelajaran, bersikap jujur, serta tetap melaksanakan displin mencegah penularan virus
corona sehingga setelahnya mahasiswa dapat kembali memperoleh pelajaran perkuliahan
secara langsung dan tercapailah pembelajaran yang efektif dan efisien.

SARAN

Agar tetap terjalin pembelajaran yang efektif dan efisien disarankan agar mahasiswa
bersungguh sungguh dalam belajar dan terus mencari informasi dari segala aspek yang
berkaitan dengan pembelajaran.

12
REFERENSI ARTIKEL

:
Asnidar, A., Nurman, A., & Damanik, M. R. S. Inovasi Pembelajaran Melalui Penguatan Keterampilan
Pembuatan Peta Dasar Wilayah Pada Matakuliah Praktek Kartografi. JURNAL GEOGRAFI, 5(1), 69-74.

https://www.alodokter.com

Yunus, N.R., & Rezki,A. (2020). Kebijakan pemberlakuan lock down sebagai antisipasi penyebaran
corona virus Covid-19.Salam:Sosial dan budaya Syar-i,7(3)

Mona,N.(2020).konsep isolasi dalam jaringan sosial untuk meminimalisasi efek contagious (kasus
penyebaran virus corona di Indonesia).jurnal sosial humaniora,2(2).

13

Anda mungkin juga menyukai