Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA

(TERM OF REFERENCE)

KEGIATAN :

PEMELIHARAAN APLIKASI PENGAKTIFAN DAN


SALINAN OBJEK PAJAK

BADAN PENDAPATAN DAERAH


PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG
TAHUN ANGGARAN 2019

PEKERJAAN PEMELIHARAAN APLIKASI PENGAKTIFAN DAN


SALINAN OBJEK PAJAK
Kerangka Acuan Kerja

I. LATAR BELAKANG

Adanya Kebutuhan Peningkatan Mutu Pelayanan Bagi Wajib Pajak

Di era informasi saat ini, kebutuhan informasi bagi para wajib pajak sangat
penting sebagai pengingat agar pembayaran pajak dapat dibayar tepat
waktu. Selain itu, wajib pajak harus mendapatkan pelayanan yang memadai
dalam pembayaran pajak.

Untuk itu dibutuhkan suatu sistem aplikasi yang dapat mendukung para
pelaksana di lapangan khususnya pada unit-unit pelayanan terpadu (UPT)
agar dapat memberikan pelayanan yang baik kepada para wajib pajak
sehingga memudahkan mereka dalam melakukan kewajibannya dalam
membayar pajak. Sistem informasi tersebut adalah Sistem Pembayaran
yang dapat dilakukan di teller. Dengan adanya sistem informasi ini,
masyarakat dapat lebih mudah melakukan pembayaran tagihan PBB.

Adanya Pengalihan PBB menjadi Pajak Daerah

Saat ini pemerintah telah mengalihkan Pajak Bumi dan Bangunan dari pusat
menjadi pajak daerah. Pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang
No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD)
yang menjadi payung hukum kegiatan pengalihan tersebut.

Berdasarkan UU tersebut Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri


mengeluarkan Peraturan Bersama menyangkut aturan pelaksanaannya :
a. Peraturan Menteri Keuangan nomor 148/PMK.07/2010 tentang Badan
atau Perwakilan Lembaga Internasional Yang Tidak Dikenakan PBB-P2
b. Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri nomor
213/PMK.07/2010 tahun 2010 tentang Tahapan Persiapan Pengalihan
PBB sebagai Pajak Daerah

Pendaerahan tersebut membawa konsekuensi pada pemerintah daerah


Kabupaten/Kota sebagai penerima wewenang untuk melakukan persiapan
agar pengelolaan kedua Pajak tersebut dapat terkelola dan termanfaatkan
dengan baik.

Sejalan dengan hal itu dalam rangka memfasilitasi masyarakat dalam


Informasi status pembayaran PBB, dibuatlah sistem aplikasi pelayanan
yaitu Pengaktifan dan salinan objek pajak kabupaten tangerang.

II. REFERENSI HUKUM


a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah.).
b. Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri UU
tersebut No. 213/PMK.07/2010 dan No. 58 Tahun 2010 tentang
Persiapan Pengalihan Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan
Perkotaan Sebagai Pajak Daerah

PEMELIHARAAN APLIKASI PENGAKTIFAN DAN SALINAN PADA OBJEK PAJAK


1
Kerangka Acuan Kerja

c. Keputusan Menteri Keuangan No. 523 /KMK.01/1998 tentang


Penentuan Klasifikasi dan Besarnya NJOP Sebagai Dasar Pengenaan
Pajak.
d. Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-16/PJ.6/1998 tentang
Petunjuk Teknis Penilaian Individual.
e. Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. 533/PJ/2000 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pendaftaran, Pendataan dan Penilaian Obyek dan Subjek
Pajak Bumi dan Bangunan Dalam Rangka Pembentukan dan atau
Pemeliharaan Basis data Sistem Manajemen Informasi Objek
PajakPermendagri nomor 56 tahun 2010 tentang Perubahan atas
Permendagri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan
Organisasi Perangkat Daerah;
f. Peraturan Menteri Keuangan nomor 148/PMK.07/2010 tentang Badan
atau Perwakilan Lembaga Internasional Yang Tidak Dikenakan PBB-P2.
g. Peraturan Dirjen Pajak PER-61/PJ/2010 tentang Tatacara Persiapan
Pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan
sebagai Pajak Daerah;
h. Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-12/PJ/2012 tentang Pemeliharaan
basisdata Pajak Bumi dan Bangunan Dalam Rangka Pemutakhiran
Piutang Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pedesaan dan Perkotaan
i. Peraturan kepala BPS No.57 tahun 2009.

III. TUJUAN KEGIATAN


Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah;
a. Menyediakan data wajib yang aktif dan tidak aktif teradap nomor objek
pajak pada tahun berjalan
b. Memberikan data salinan SPPT kepada wajib pajak terhadap nomor
objek pajak
c. Memberikan informasi mengenai status tunggakan objek pajak.
d. Menjaga ketersediaan informasi yang dibutuhkan.

IV. SASARAN KEGIATAN


Sasaran utama yang hendak dicapai dalam kegiatan ini adalah;
a. Masyarakat yang hendak melakukan pembayaran PBB-P2 dapat
langsung menuju ke unit pelayanan terpadu (UPT) didaerah mereka
tuntuk mendapatkan salinan SPPT.
b. Wajib pajak dapat datang ke unit pelayanan terpadu (UPT) terdekat di
wilayah mereka untuk dapat melakukan pengaktifan objek pajak.
c. Sistem pengaktifan objek pajak ini dapat terkoneksi dengan sistem Core
PBB yaitu aplikasi SISMIOP (sistem informasi objek pajak) .

V. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pemerintah Kabupaten Tangerang

VI. SUMBER PENDANAAN

PEMELIHARAAN APLIKASI PENGAKTIFAN DAN SALINAN PADA OBJEK PAJAK


2
Kerangka Acuan Kerja

Pembiayaan kegiatan ini bersumber pada APBD Kabupaten Tangerang


Tahun Anggaran 2019 dengan nilai HPS Rp 49.800.000,- (Empat Puluh
Semblian Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah)

VII. RUANG LINGKUP KEGIATAN


a. Pembangunan Sistem Aplikasi Pengaktifan dan Salinan Objek Pajak
dengan cakupan :
1) Modul Salinan Objek Pajak.
2) Modul Aktifasi dan Non Aktifasi Objek Pajak
3) Modul Pelaporan .
b. Melakukan Diskusi intensif dengan Pihak Bapenda untuk menyamakan
persepsi dalam merumuskan solusi atas permasalahan-permasalahan
yang muncul di lapangan ketika aplikasi ini berjalan.

VIII. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode penunjukan langsung.

IX. KUALIFIKASI KONSULTAN

a. Mampu Melaksanakan pekerjaan secara profesional dengan memenuhi


semua ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
kode etik profesi dan bersifat Independen;
b. Mampu Melaksanakan segala pekerjaan sesuai dengan ruang lingkup
pekerjaan serta melampirkan dan memenuhi jadwal kerja secara tepat
waktu;
c. Mampu menjaga kerahasiaan data dan informasi yang diberikan kepada
Pemerintah dan tidak boleh dipergunakan untuk keperluan apapun atau
diberikan dan atau diberitahukan kepada siapapun serta bersedia
menandatangani Confidentiality Agreement apabila diperlukan;
d. Mampu menjamin tidak ada benturan kepentingan (conflict of interest)
dalam kegiatan ini;
e. Mampu menjamin staf operasional yang ditugaskan memenuhi
persyaratan sebagaimana yang diminta;
f. Kompeten dan memiliki pengalaman dalam menangani pekerjaan.

X. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan sistem berlangsung selama 90
(sembilan puluh) hari kalender

XI. TENAGA AHLI


Kualifikasi Tenaga Ahli

PEMELIHARAAN APLIKASI PENGAKTIFAN DAN SALINAN PADA OBJEK PAJAK


3
Kerangka Acuan Kerja

Tenaga Ahli

No. Uraian Pendidikan Pengalaman Kebutuhan


S1 Informasi/Ilmu
1 Ahli System Analyst 5 Tahun 1 orang
Komputer/Teknik/MIPA
S1 Informasi/Ilmu
2 Ahli Database, 3 Tahun 1 orang
Komputer/Teknik/MIPA
S1 Informasi/Ilmu
3 Ahli Pemrograman 3 Tahun 1 orang
Komputer/Teknik/MIPA
Data Entri D3 Informasi/Ilmu
4. 3 Tahun 1 orang
Komputer/Teknik/MIPA

XII. PELAPORAN
Laporan Kegiatan
Meliputi : Pendahulan, Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan, Rencana
Kegiatan, Organisasi, Hasil Pelaksanaan Kegiatan, Evaluasi dan Saran,
Penutup.

XIII. KELUARAN
a. Laporan Pendahuluan sebanyak 20 (dua puluh) buku.
b. Laporan Akhir sebanyak 20 (dua puluh) buku.

XIV. PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja atau Term of Reference disusun dengan harapan
dapat menjadi acuan dan petunjuk bagi setiap jasa konsultansi. Terima
kasih.

Tigaraksa, 28 Agustus 2019

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

DWI CHANDRA BUDIMAN, S.STP, M.Si.


NIP. 19840503 200212 1 001

PEMELIHARAAN APLIKASI PENGAKTIFAN DAN SALINAN PADA OBJEK PAJAK


4

Anda mungkin juga menyukai