Anda di halaman 1dari 26

KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil

dan hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Mikroorganisme ada yang

tersusun yang tersusun atas satu sel ada yang tersusun atas beberapa sel. Walaupun

mikroorganisme uniseluler hanya tersusun atas satu sel, namun mikroorganisme

tersebut menunjukkan semua karakteristik organ hidup yaitu bermetabolisme,

bereproduksi, melakukan komunikasi, dan melakukan pergerakan dan berevolusi.

Organisme yang termasuk kedalam golongan mikroorganisme adalah bakteri, jamur

(kapang & khamir), protozoa, alga, dan virus.

Karakteristik mikroorganisme terbagi dalam dua tahap yaitu klasifikasi dan

identifikasi.Untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi suatu mikroorganisme atau

mikroba kita harus mempelajari mengenai karakteristik mikroorganisme tersebut

terlebih dahulu.Klasifikasi itu sendiri merupakan pengelompokan mikroba ke dalam

suatu kelompok toksonomi tertentu.Sedangkan identifikasi mikroorganisme merupakan

perbandingan antara yang tidak diketahui dan yang diketahui.Tingkat dari keakiratan

dari identifikasi sendiri bergantung pada ketelitian kerja preparasi seperti pembuatan

medium, reagen dan perwarnaan, serta ketelitian dalam melakukan, mengamati, dan

mencatat berbagai uji.

Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati


15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan praktikum ini untuk memepalajari cara

membedakan karakteristik mikroorganisme dengan baik dan benar.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji fermentasi karbohidrat?

2. Bagaimana karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji MrVp?

3. Bagaimana karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji katalase?

4. Bagaimana karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji hidrolisis polisakarida?

5. Bagaimana karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji produksi indol?

6. Bagaimana karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji pencairan gelatin?

7. Bagaimana karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji H2S motilitas?

8. Bagaimana karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji TSIA?

9. Bagaimana karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji penggunaan sitrat?

C. Maksud Praktikum

Adapun maksud dari praktikum kali ini yaitu mengetahui dan memahami

karakteristik mikroorganisme dengan melakukan pengujian uji fermentasi

karbohidrat, MrVp, katalase, polisakarida, produksi indol, pencairan gelatin,H2S

motilitas, TSIA dan uji penggunaan sitrat.

D. Tujuan Praktikum

1. Untuk mengetahui karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji fermentasi

karbohidrat

2. Untuk mengetahui karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji MrVp.

3. Untuk mengetahui karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji katalase.

Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati


15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

4. Untuk mengetahui karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji hidrolisis

polisakarida.

5. Untuk mengetahui karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji produksi indol.

6. Untuk mengetahui karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji pencairan gelatin

7. Untuk mengetahui karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji H2S motilitas.

8. Untuk mengetahui karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji TSIA.

9. Untuk mengetahui karakteristik mikroorganisme berdasarkan uji penggunaan sitrat.

E. Manfaat Praktikum

Manfaat yang dapat kita peroleh dari praktikum ini yaitu kita mengetahui

karakteristik mikroorganisme dengan melakukan pengujian uji fermentasi karbohidrat,

MrVp, katalase, polisakarida, produksi indol, pencairan gelatin, H2S motilitas, TSIA

dan uji penggunaan sitrat.

Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati


15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

BAB II

A. TEORI UMUM

Definisi mikroba adalah sebagai ilmu yang mempelajari tentang organisme

mikroskopis. Mikrobiologi berasal dari bahasa yunani, micros (kecil) bios(hidup) dan

logos(ilmu). Ilmuan menyimpulkan bahwa mikroorganisme sudah diketahui lebih

kurang 4 juta tahun yang lalu dari senyawa organik kompleks yang terdapat dilaut atau

mungkin dari gumpalan awan yang sangat besar yang mengelilingi bumi.Sebagai

makhluk hidup pertama dibumi, mikroorganisme diduga merupakan nenek moyang dari

semua makhluk hidup. (Fifendy, Mades 2017)

Karakteristik adalah sifat-sifat, ciri-ciri atau hal-hal yang dimiliki

elemen.Karateristik dalam mikrobiologi adalah sifat, ciri atau hal yang dimiliki oleh

mikroorganisme (Rasyad, 2003).

Uji biokimia merupakan suatu cara mengidentifikasi dan mendeterminasi suatu

biakan murni bakteri hasil isolasi melalui sifat-sifat fisiologinya. Proses biokimia erat

kaitannya dengan metabolism sel, yakni selama reaksi kimiawi yang dilakukan oleh sel

yang menghasilkan energy maupun yang menggunakan energy untuk sintesis

komponen-komponen sel dan untuk kegiatan selular seperti pergerakan (Cowan, 2004).

Suatu bakteri tidak dapat dideterminasi hanya berdasarkan sifat-sifat morfologinya

saja, sehingga perlu diteliti sifat-sifat biokimia dan factor-faktor yng mempengaruhi

pertumbuhannya.Ciri fisiologis maupun biokimia merupakan kriteria yang amat penting

di dalam identifikasi specimen bakteri yang tidak dikenal karena secara morfologis

biakan maupun sel bakteri yang berbeda dapat tampak serupa, tanpa hasil pengamatan
Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati
15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

fisiologis yang memadai mengenal kandungan organic yang diperiksa maka penentuan

spesiesnya tidak mungkin dilakukan (Cowan, 2004).

Karakterisasi dan klasifikasi sebagian pada reaksi enzimatik maupun biokimia.

Mikroorganisme dapat tumbuh pada beberapa tipe media yang memproduksi tipe

metabolit yang dapat dideteksi dengan reaksi antara mikroorganisme dengan reagen test

yang dapat menghasilkan perubahan warna reagen (Cowan, 2004).

Ada beberapa uji dalam karakterisasi mikroorganisme, yaitu hidrolisis polisakarida,

fermentasi karbohidrat, uji TSIA, Uji produksi H2S – motilitas, produksi indol,

pencairan gelatin, uji katalase, uji penggunaan sitrat, dan uji Mr Vp (Rusli, 2019).

Sesuai dengan namanya, molekul polisakarida terdiri dari banyak minyak satuan

monosakarida. Hidrolisis polisakarida akan menghasilkan sejumlah besar satuan

monosakarida. Hidrolisis amilum dengan katalis enzim amilase atau enzim diastase

akan menghasilkan dua satuan glukosa (Parning, dkk, 2006).

Karakterisasi dan klasifikasi sebagian pada reaksi enzimatik maupun biokimia.

Mikroorganisme dapat tumbuh pada beberapa tipe media yang memproduksi tipe

metabolit yang dapat dideteksi dengan reaksi antara mikroorganisme dengan reagen test

yang dapat menghasilkan perubahan warna reagen (Cowan, 2004).

Karakterisasi dan klasifikasi sebagian pada reaksi enzimatik maupun biokimia.

Mikroorganisme dapat tumbuh pada beberapa tipe media yang memproduksi tipe

metabolit yang dapat dideteksi dengan reaksi antara mikroorganisme dengan reagen test

yang dapat menghasilkan perubahan warna reagen (Cowan, 2004).

Karakterisasi dan klasifikasi sebagian pada reaksi enzimatik maupun biokimia.

Mikroorganisme dapat tumbuh pada beberapa tipe media yang memproduksi tipe
Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati
15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

metabolit yang dapat dideteksi dengan reaksi antara mikroorganisme dengan reagen test

yang dapat menghasilkan perubahan warna reagen (Cowan, 2004).

B. URAIAN BAHAN

1. Air suling (Ditjen POM, 2014)

Nama resmi : Aqua destillata

Nama lain : Aquadest, air suling.

RM / BM : H2O / 18,02 g

Pemeriaan : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan : Sebagai pelarut.

2. Alfa naftol (Ditjen POM, 2014)

Nama resmi : Alfa naftol

Nama lain : a-naftol

Rumus kimia : C10H8O

BM : 144,17 g

Pemerian : Hablur tidak berwarna putih, serbuk. Hablur putih, bau khas.

Kelarutan : Larut dalam 5 bagian etanol (95%) membentuk larutan tidak

buih dari agak keruh tidak berwarna.

3. Amilum/Starch (Ditjen POM, 2014)

Nama resmi : AMILUM MANIHOT

Nama lain : Kanji / Patisingkong

Pemerian : Serbuk sangat halus, putih

Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati


15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

Kelarutan : Tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

4. Agar (Ditjen POM, 2014)

Nama resmi : Agar

Nama lain : Agar-Agar

Pemerian : Berkas potongan memanjang, berlekatan atau berbentuk keping,

serpih atau butiran, jingga lemah kekuningan sampai kuning

pucat atau berwarna, tidak berbau atau lemah, rasa berlendir

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air , dan larut dalam air mendidih.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai bahan pemadat medium NA.

5. Ekstrak Beef (Ditjen POM, 2014)

Nama resmi : Beef extrak

Nama lain : Kaldu nabati dan kaldu hewani.

Pemerian : Berbau dan berasa pada lidah.

Kelarutan : Larut dalam air dingin.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan : Komposisi NA dan NB

6. Glukosa (Ditjen POM, 2014)

Nama resmi : Glucosum

Nama lain : Glukosa

RM / BM : C6H12O6 / 198,17

Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau butiran putih, tidak
Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati
15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

berbau, rasa manis.

Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air mendidih,

agak sukar larut dalam etanol (95%) P mendidih, sukar larut

dalam etanol (95%) P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai sampel

7. Hidrogen peroksida (Ditjen POM, 2014)

Nama resmi : Hidrogen peroksida

Nama lain : Dioksidan, oksidanil

Rumus kimia : H2O2

BM : 34,0147 g

Pemerian : Biru muda terang ; tak berwarna dalam larutan. Berbau tajram.

Kelarutan : Larut dalam eter, alkohol > 65%, tidak larut dalam petroleum

eter.

Kegunaan : Sebagai pereaksi

8. Iodium (Ditjen POM, 2014)

Nama resmi : IODIUM

Nama lain : Iodium

BeratMolekul :126,921g

RM : I2

RS :I–I

Pemerian : Keping atau butir,berat ,mengkilap.

Kelarutan : Larut dalam 3500 bagian air, 13 bagian etanol80 bagian gliserol
Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati
15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

p.dan 4 bagian karbon disulfide.

Kegunaan : Sebagai zat tambahan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

9. Kalium Hidroksida (Ditjen POM, 2014)

Nama resmi : Kalium hidroksida

Nama lain : Potash kaustik, Lye, Potash lye, Potassia, Kalium hidrat.

Rumus kimia : K - OH

BM : 56.11 g

Pemerian : Padatan putih, higroskopik, tak berbau

Kelarutan : Larut dalam alkohol, gliserol tidak larut dalam eter, cairan

amonia

Kegunaan : sebagai pereaksi

10. Laktosa (Ditjen POM, 2014)

Nama resmi : Laktosa

Sinonim : Laktosa, saccharumlactis

Pemerian : Berupa serbuk atau massa hablur, keras, putih atau putih krem,

tidak berbau dan rasa sedikit manis.

Kelarutan : Mudah larut dalam air dan lebih mudah larut dalam air mendidi

sangat sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform dan

dalameter

Kegunaan : Sebagai komposisi medium

11. Manitol (Ditjen POM, 2014)

Nama Resmi : Mannitolum


Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati
15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

Nama Lain : Manitol

RM : C6H14O6

Berat molekul : 182,17 g

Pemerian : Serbuk hablur atau granul mengalir bebas, putih, tidak berbau,

rasa manis.

Kelarutan : Mudah l arut dalam air, larut dalam larutan basah, sukar larut

dalam piridina, sangat sukar larut dalm etanol, praktis tidak larut

dalam erter.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai komposisi medium

12. Metil Merah (Ditjen POM, 2014)

Nama resmi : BENZOAT HIDROKSIDA

Nama lain : Metil Merah

Rumus kimia : C15 H15 N2 O3

Berat molekul : 305,76

Pemerian : Serbuk merah gelap

Kelarutan : Sukar larut dalam air dan larut dalam etanol

Kegunaan : Sebagai indikator.

13. Pepton (Ditjen POM, 2014)

Nama Resmi : Pepton

Nama lain : Pepeton Kering

Pemerian :Serbuk; kuning kemerahan sampai coklat; bau khas, tidak busuk.

Kelarutan : Larut dalam air; memberikan larutan berwarna coklat kuning


Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati
15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

yang bereaksi agak asam; praktis tidak larut dalam etanol (95%)

P dan dalam eter P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai sumber nutrien mikroba.

14. Tripton (Ditjen POM, 2014)

Nama resmi : Tripton

Nama lain : Tripton

Rumus kimia : C14H22O(C2H4O)n

BM : 83,798 g

Pemerian : Serbuk kuning keabuan, bau khas tetapi tidak busuk

Kelarutan : Mudah larut dalam air, praktis tidak larut v dalam etanol 95% P

dan eter P

Kegunaan : Sebagai komposisi medium

C. URAIAN BAKTERI

1. Bakteri Bacillus subtilis

Klasifikasi:

Kingdom : Prokariota

Divisi : Bacteria

Kelas : Bacilli

Bangsa : Firmicutes

Suku : Bacillaceae

Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati


15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

Genus : Bacillus

Spesies : Bacillus subtilis

D. PROSEDUR KERJA (Anonim.2019)

1. Hidrolisis Polisakarida

Cairkan media Starch Agar dalam penangas air, biarkan suhunya turun sampai 30-

400C. Tuangkan dalam cawan petri dan biarkan memadat. Bagilah setiap cawan petri

dengan spidol menjadi sejumlah bagian bila diperlukan. Inokulasikan setiap bagian

cawan petri masing-masing dengan biakan bakteri uji tertentu. Inokulasikan cawan

petri selama 48-72 jam pada suhu 370 C. Tetesi cawan petri yang berisi medium

starch agar dengan larutan iodium dan amati terjadinya bagian yang tidak berwarna

di sekitar biakan.

2. Fermentasi Karbohidrat

Inokulasikan suatu seri medium (glukosa, laktosa,sukrosa) yang didalamnya berisi

tabung durham dengan biakan bakteri uji. Satu dari medium tidak diinokulasi dengan

bakteri uji dan digunakan sebagai kontrol. Tandailah setiap tabung dengan nama

medium dan nama bakteri yang diinokulasikan. Inkubasikan tabung-tabung tersebut

selama 24 jam pada suhu 370C. Amati terjadinya reaksi perubahan warna dan

terbentuknya gas pada tabung durham, bandingkan dengan kontrol.

3. Uji TSIA

Diambil 1 ose biakan uji secara aseptis dengan menggunakan ose bulat yang telah

dipijarkan. Goreskan di atas permukaan media agar miring TSIA, kemudian pada

ujung goresan tusukkan ose ke dalam media secara tegak lurus. Inkubasi selama

Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati


15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

1x24 jam dalam inkubator suhu 370C. Untuk mengamati perubahan warna pada bult

dan slant. Kemudian lanjutkan inkubasi hingga 7 hari untuk mengamati jejas

kehitaman.

4. Uji produksi H2S-Motilitas

Inokulasikan masing-masing bakteri uji ke dalam medium SIM agar tegak dengan

cara tusukan lurus. Inkubasikan selama 24-48 jam pada suhu 370C. Amati

terbentuknya warna hitam sepanjang tusukan pada medium sebagai tanda bakteri

bersifat motil dan memproduksi H2S.

5. Produksi Indol

Inokulasikan bakteri uji ke dalam medium tripton cair 1%. Beri kode agar tidak

tertukar. Simpan satu tabung tanpa perlakuan dan digunakan sebagai kontrol.

Inkubasikan selama 48 jam pada suhu 370C. Amati terjadinya indol dengan

menambahkan 1 mL larutan reagen erlich atau kovac ke dalam setiap tabung.

Kocoklah perlahan-lahan dan biarkan tabung berada dalam posisi tegak supaya

larutan reagen dapat berkumpul di permukaan medium. Adanya indol dapat diketahui

dengan timbulnya warna merah tua pada lapisan atas permukaan medium.

Bandingkan hasil ini dengan tabung kontrol.

6. Uji Katalase

Bersihkan gelas obyek, teteskan beberapa tetes larutan H2O2 di atas gelas obyek

tersebut. Ambil 1 ose bakteri uji, letakkan di dalam tetesan H2O2. Amati adanya

gelembung-gelembung O2 di dalam tetesan H2O2.

Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati


15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

7. Uji Penggunaan Sitrat

Inokulasikan bakteri uji ke dalam tabung medium koser sitrat agar. Biarkan 1

tabung tidak diinokulasikan sebagai kontrol. Inkubasikan selama 48-72 jam pada

suhu 370C. Amati pertumbuhan dan warna yang terjadi, bandingkan dengan kontrol.

8. Uji Methyl Red (MR)

Inokulasikan bakteri uji ke dalam tabung medium MR. Inkubasikan selama 5-7

hari pada suhu 370C. Amati perubahan warna yang terjadi.

9. Uji Voges Praskeur (VP)

Inokulasikan 1 ose bakteri uji ke dalam tabung medium Vp degan tusukan.

Inkubasikan selama 24-48 jam pada suhu 370C. Amati perubahan yang terjadi.

Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati


15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

BAB III

METODE KERJA

A. Alat dan Bahan

Adapun alat-alat yang digunakan yaitu tabung reaksi, ose bulat dan ose lurus,

cawan petri, spoit, pipet tetes, lampu spirtus, rak tabung, kapas, tabung durham, objek

gelas, deck gelas, inkubator, plastik wrap dan autoklaf.

Adapun bahan yang digunakan yaitu yaitu media starch agar, media glukosa broth,

media lactosa broth, media mannitol broth, media Metil merah, media voges praskeur,

media tripton cair, media SIM , media TSIA, media Simmon citrit agar, reagen KOH,

reagen Iodium, reagen alfa-naftol, reagen Hidrogen peroksida, reagen erlich/ kovac, dan

suspensi bakteri Bacillus subtilis.

B. Cara Kerja

1. Hidrolisis polisakarida

a. Media starch dituangkan ke dalam cawan petri dan dibiarkan hingga memadat.

b. Digoreskan dengan 1 ose bakteri uji.

c. Lalu diinkubasikan selama 48 jam pada suhu 370C.

b. Kemudian, ditetesi cawan petri dengan larutan iodium dan diamati perubahan

yang terjadi.

3. Fermentasi karbohidrat

a. Dimasukkan medium glukosa, laktosa, dan mannitol kedalam tabung reaksi.

Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati


15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

b. Ditambahkan 1 ose bakteri uji pada masing-masing tabung reaksi yang berisi

medium glukosa, laktosa, dan manitol broth. Kecuali tabung kontrol tidak

diinokulasikan dengan bakteri uji.

c. Kemudian diinkubasikan masing-masing tabung selama 24 jam pada suhu 370C.

d. Selanjutnya diamati perubahan yang terjadi.

4. Uji TSIA

a. Dimasukkan medium TSIA kedalam tabung reaksi kemudian dibiarkan

memadat.

b. Diambil 1 ose bakteri uji dengan ose bulat yang telah disterilkan.

c. Lalu digoreskan pada permukaan medium TSIA miring.

d. Pada ujung goresan media ditusuk dengan ose secara tegak lurus.

e. Dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370C dan diamati perubahan yang

terjadi.

5. Uji produksi H2S- motilitas

a. Dimasukkan medium SIM Agar Tegak kedalam tabung reaksi.

b. Kemudian ditambahkan 1 ose bakteri uji secara tegak lurus ke dalam media SIM

agar tegak, kecuali tabung kontrol.

c. Kemudian diinkubasikan selama 24 jam pada suhu 370C.

d. Dan diamati perubahan terjadi

6. Produksi indol

a. Dimasukkan medium Tripton Cair kedalam tabung reaksi.

b. Kemudian ditambahkan 1 ose bakteri uji ke dalam media tripton cair kecuali

tabung kontrol.
Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati
15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

c. Kemudian diinkubasikan selama 24 jam pada suhu 370C.

d. Ditambahkan 1 mL reagen kovac ke dalam setiap tabung.

e. Selanjutnya dikocok perlahan-lahan dan dibiarkan tabung berada dalam posisi

tegak. Dan diamati perubahan yang terjadi.

7. Uji katalase

a. Disiapkan objek gelas.

b. Kemudian diiambil 1 ose bakteri uji dan disimpan di atas objek gelas.

c. Kemudian ditetesi dengan H2O2. Kemudian diamati perubahan yang terjadi.

8. Uji penggunaan sitrat

a. Dimasukkan medium Simmon Citrit Agar kedalam tabung reaksi.

b. Kemudian ditambahkan 1 ose bakteri uji ke dalam medium simmon kecuali

tabung kontrol.

c. Kemudian diinkubasikan selama 24 jam pada suhu 370C.

d. Dan diamati perubahan yang terjadi.

9. Uji methyl red (MR)

a. Dimasukkan medium MR-VP kedalam tabung reaksi.

b. Kemudian ditambahkan 1 ose bakteri uji ke dalam medium MR-VP.

c. Kemudian diinkubasikan selama 24-48 jam pada suhu 370C.

d. Ditambahkan methyl red. Selanjutnya diamati perubahan yang terjadi.

10. Uji Voges praskeur (VP)

a. Dimasukkan medium MR-VP kedalam tabung reaksi.

b. Kemudian ditambahkan 1 ose bakteri uji ke dalam medium MR-VP.

c. Kemudian diinkubasikan selama 24-48 jam pada suhu 370C.


Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati
15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

d. Ditambahkan alpha naphtol dan KOH. Selanjutnya diamati perubahan yang

terjadi.

Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati


15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PRAKTIKUM

PENGERJAAN HASIL (+/-)

Fermentasi Karbohidrat
- Glukosa Broth +
- Lactosa Broth -
- Mannitol Broth +

MR-VP (Methyl Red – Voges


Proskauer)
+
- Methyl Red
-
- Voges Proskauer
Uji Katalase (H2O2) -

Uji Polisakarida (Strach Agar) +

Produksi Indol (Tripton Cair) -

H2S-Motilitas (SIM Agar)


- Indol -
- H2S -
- Motil +

Uji TSIA ( Tryptic Sugar Iron Agar)


- Slant -
- Blant -
- H2S -
Uji Penggunaan Sitrat (Simmon +

Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati


15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

CitritAgar)

B. PEMBAHASAN

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil

dan hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop.Mikroorganisme ada yang

tersusun yang tersusun atas satu sel ada yang tersusun atas beberapa sel.

mikroorganisme tersebut menunjukkan semua karakteristik organ hidup yaitu

bermetabolisme, bereproduksi, melakukan komunikasi, dan melakukan pergerakan dan

berevolusi.Organisme yang termasuk kedalam golongan mikroorganisme adalah

bakteri, jamur (kapang & khamir), protozoa, alga, dan virus.

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui karakterisasi

mikroorganisme dengan melakukan beberapa pengujian tertentu, yakni uji fermentasi

karbohidrat, MrVp, katalase, polisakarida, produksi indol, hidrolisis gelatin, H 2S

motilitas, TSIA dan uji penggunaan sitrat.

Dalam praktikum kali ini, diperoleh hasil dalam pengujian fermentasi karbohidrat

yaitu pada medium laktosa broth yaitu negatif, sedangkan pada glukosa broth dan

mannitol broth diperoleh hasil positif yang ditandai dengan perubahan warna dari

merah ke kuning disertai dengan terbentuknya gas pada tabung durham.

Pada pengujian MrVp, diperoleh hasil pada pengujian methyl red yaitu positif yang

ditandai dengan perubahan warna orange dan pada pengujian Vp yaitu negatif tidak

terjadi perubahan warna/bening.

Pada uji katalase, diperoleh hasil negatif, karena tidak ditandai dengan

terbentuknya gelembung pada saat setelah ditetesi dengan H2O2.


Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati
15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

Pada uji hidrolisis polisakarida, digunakan medium starch agar dan diperoleh hasil

positif, yang ditandai dengan terbentuknya zona bening sekitar goresan.

Pada uji produksi indol, digunakan medium tripton cair dan didapatkan hasil

negatif, karena tidak ditandai dengan terbentuknya cincin berwarna merah.

Pada pengujian H2S - Motilitas digunakan medium SIM agar dan didapatkan hasil

negatif untuk indol dan H2S. Karena tidak terbentuk cincin merah sebagai penanda indol

dan medium tidak berwarna hitam sebagai penanda H2S. sedangkan untuk pengujian

motil didapatkan hasil positif yang ditandai koloni menyebar.

Pada uji TSIA digunakan medium Tryptic Sugar Iron Agar, didapatkan hasil

untuk blant negatif karena tidak berwarna merah. Dan slant negatif karena tidak

berwarna merah, dan H2S didapatkan hasil negatif karena medium tidak berwarna

hitam.

Dan pada uji penggunaan sitrat didapatkan hasil positif, yang ditandai dengan

perubahan warna pada tabung reaksi dari warna hijau menjadi warna hijau biru.

Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati


15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini yaitu :

a. Pada uji fermentasi karbohidrat diperoleh hasil yaitu pada glucose broth dan

manitol broth positif sedangkan lactose broth negatif.

b. Pada uji MR-VP diperoleh hasil yaitu methyl red positif sedangkan voges

proskauer negative

c. Pada uji katalase (H2O2) diperoleh hasil yaitu negative

d. Pada uji polisakarida (Starch Agar) diperoleh hasil yaitu positif

e. Pada produksi indol (Tripton Cair) diperoleh hasil yaitu negative

f. Pada uji H2S-Motilitas (SIM Agar) diperoleh hasil yaitu indol negative, H2S

negative dan motil positif

g. Pada uji TSIA (Tryptic Sugar Iron Agar) diperoleh hasiln yaitu Slant negative,

Blant negative, dan H2S negative

h. Pada uji penggunaan sitrat (Simmon Citrit Agar) diperoleh hasil yaitu positif.

B. Saran

Adapun saran yaitu agar semua praktikan selalu memperhatikan kesediaan alat dan

bahan serta menjaga kebersihan alat dan bahan yang akan digunakan.

Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati


15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2019. “Penuntun Praktikum Mikrobiologi”. UMI : Makasar.


Batt, C.A. And M.L. Tortorello. 2014. “Encyclopedia of Food Microbiology Second
Edition”.Elsevier :UK.
Cowan, ST. 2004. “Manual for the Identification of Medical Fungi” Cambridge
University: New York.
Ditjen POM. 2014. “Farmakope Indonesia Edisi 5”. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia: Jakarta.
Fifendy, Mades. 2017. Mikrobiologi. Depok : Penerbit Kencana

Paming, dkk. 2006. “Kimia”. Yudhistira : Jakarta.

Rasyad, Rasdihan. 2003. “Metode Statistik Deskriptif”. Grasindo : Malang.

Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati


15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

LAMPIRAN

A. Gambar Hasil Pengamatan

A. Foto Hasil

a. Fermentasi Karbohidrat

b. MR-VP (Methyl Red-Voges Proskauer)

Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati


15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

c. Uji Katalase (H2O2)

d. Uji Polisakarida

e. Produksi Indol

Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati


15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME

f. Uji H2S Motilititas

g. Uji TSIA

h. Uji Penggunaan Sitrat

Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati


15020180087

Anda mungkin juga menyukai