BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil
dan hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Mikroorganisme ada yang
tersusun yang tersusun atas satu sel ada yang tersusun atas beberapa sel. Walaupun
perbandingan antara yang tidak diketahui dan yang diketahui.Tingkat dari keakiratan
dari identifikasi sendiri bergantung pada ketelitian kerja preparasi seperti pembuatan
medium, reagen dan perwarnaan, serta ketelitian dalam melakukan, mengamati, dan
Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan praktikum ini untuk memepalajari cara
B. Rumusan Masalah
C. Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum kali ini yaitu mengetahui dan memahami
D. Tujuan Praktikum
karbohidrat
polisakarida.
E. Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat kita peroleh dari praktikum ini yaitu kita mengetahui
MrVp, katalase, polisakarida, produksi indol, pencairan gelatin, H2S motilitas, TSIA
BAB II
A. TEORI UMUM
mikroskopis. Mikrobiologi berasal dari bahasa yunani, micros (kecil) bios(hidup) dan
kurang 4 juta tahun yang lalu dari senyawa organik kompleks yang terdapat dilaut atau
mungkin dari gumpalan awan yang sangat besar yang mengelilingi bumi.Sebagai
makhluk hidup pertama dibumi, mikroorganisme diduga merupakan nenek moyang dari
elemen.Karateristik dalam mikrobiologi adalah sifat, ciri atau hal yang dimiliki oleh
biakan murni bakteri hasil isolasi melalui sifat-sifat fisiologinya. Proses biokimia erat
kaitannya dengan metabolism sel, yakni selama reaksi kimiawi yang dilakukan oleh sel
komponen-komponen sel dan untuk kegiatan selular seperti pergerakan (Cowan, 2004).
saja, sehingga perlu diteliti sifat-sifat biokimia dan factor-faktor yng mempengaruhi
di dalam identifikasi specimen bakteri yang tidak dikenal karena secara morfologis
biakan maupun sel bakteri yang berbeda dapat tampak serupa, tanpa hasil pengamatan
Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati
15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME
fisiologis yang memadai mengenal kandungan organic yang diperiksa maka penentuan
Mikroorganisme dapat tumbuh pada beberapa tipe media yang memproduksi tipe
metabolit yang dapat dideteksi dengan reaksi antara mikroorganisme dengan reagen test
fermentasi karbohidrat, uji TSIA, Uji produksi H2S – motilitas, produksi indol,
pencairan gelatin, uji katalase, uji penggunaan sitrat, dan uji Mr Vp (Rusli, 2019).
Sesuai dengan namanya, molekul polisakarida terdiri dari banyak minyak satuan
monosakarida. Hidrolisis amilum dengan katalis enzim amilase atau enzim diastase
Mikroorganisme dapat tumbuh pada beberapa tipe media yang memproduksi tipe
metabolit yang dapat dideteksi dengan reaksi antara mikroorganisme dengan reagen test
Mikroorganisme dapat tumbuh pada beberapa tipe media yang memproduksi tipe
metabolit yang dapat dideteksi dengan reaksi antara mikroorganisme dengan reagen test
Mikroorganisme dapat tumbuh pada beberapa tipe media yang memproduksi tipe
Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati
15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME
metabolit yang dapat dideteksi dengan reaksi antara mikroorganisme dengan reagen test
B. URAIAN BAHAN
RM / BM : H2O / 18,02 g
BM : 144,17 g
Pemerian : Hablur tidak berwarna putih, serbuk. Hablur putih, bau khas.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air , dan larut dalam air mendidih.
RM / BM : C6H12O6 / 198,17
Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau butiran putih, tidak
Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati
15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air mendidih,
BM : 34,0147 g
Pemerian : Biru muda terang ; tak berwarna dalam larutan. Berbau tajram.
Kelarutan : Larut dalam eter, alkohol > 65%, tidak larut dalam petroleum
eter.
BeratMolekul :126,921g
RM : I2
RS :I–I
Kelarutan : Larut dalam 3500 bagian air, 13 bagian etanol80 bagian gliserol
Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati
15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME
Nama lain : Potash kaustik, Lye, Potash lye, Potassia, Kalium hidrat.
Rumus kimia : K - OH
BM : 56.11 g
Kelarutan : Larut dalam alkohol, gliserol tidak larut dalam eter, cairan
amonia
Pemerian : Berupa serbuk atau massa hablur, keras, putih atau putih krem,
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan lebih mudah larut dalam air mendidi
sangat sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform dan
dalameter
RM : C6H14O6
Pemerian : Serbuk hablur atau granul mengalir bebas, putih, tidak berbau,
rasa manis.
Kelarutan : Mudah l arut dalam air, larut dalam larutan basah, sukar larut
dalam piridina, sangat sukar larut dalm etanol, praktis tidak larut
dalam erter.
Pemerian :Serbuk; kuning kemerahan sampai coklat; bau khas, tidak busuk.
yang bereaksi agak asam; praktis tidak larut dalam etanol (95%)
BM : 83,798 g
Kelarutan : Mudah larut dalam air, praktis tidak larut v dalam etanol 95% P
dan eter P
C. URAIAN BAKTERI
Klasifikasi:
Kingdom : Prokariota
Divisi : Bacteria
Kelas : Bacilli
Bangsa : Firmicutes
Suku : Bacillaceae
Genus : Bacillus
1. Hidrolisis Polisakarida
Cairkan media Starch Agar dalam penangas air, biarkan suhunya turun sampai 30-
400C. Tuangkan dalam cawan petri dan biarkan memadat. Bagilah setiap cawan petri
dengan spidol menjadi sejumlah bagian bila diperlukan. Inokulasikan setiap bagian
cawan petri masing-masing dengan biakan bakteri uji tertentu. Inokulasikan cawan
petri selama 48-72 jam pada suhu 370 C. Tetesi cawan petri yang berisi medium
starch agar dengan larutan iodium dan amati terjadinya bagian yang tidak berwarna
di sekitar biakan.
2. Fermentasi Karbohidrat
tabung durham dengan biakan bakteri uji. Satu dari medium tidak diinokulasi dengan
bakteri uji dan digunakan sebagai kontrol. Tandailah setiap tabung dengan nama
selama 24 jam pada suhu 370C. Amati terjadinya reaksi perubahan warna dan
3. Uji TSIA
Diambil 1 ose biakan uji secara aseptis dengan menggunakan ose bulat yang telah
dipijarkan. Goreskan di atas permukaan media agar miring TSIA, kemudian pada
ujung goresan tusukkan ose ke dalam media secara tegak lurus. Inkubasi selama
1x24 jam dalam inkubator suhu 370C. Untuk mengamati perubahan warna pada bult
dan slant. Kemudian lanjutkan inkubasi hingga 7 hari untuk mengamati jejas
kehitaman.
Inokulasikan masing-masing bakteri uji ke dalam medium SIM agar tegak dengan
cara tusukan lurus. Inkubasikan selama 24-48 jam pada suhu 370C. Amati
terbentuknya warna hitam sepanjang tusukan pada medium sebagai tanda bakteri
5. Produksi Indol
Inokulasikan bakteri uji ke dalam medium tripton cair 1%. Beri kode agar tidak
tertukar. Simpan satu tabung tanpa perlakuan dan digunakan sebagai kontrol.
Inkubasikan selama 48 jam pada suhu 370C. Amati terjadinya indol dengan
Kocoklah perlahan-lahan dan biarkan tabung berada dalam posisi tegak supaya
larutan reagen dapat berkumpul di permukaan medium. Adanya indol dapat diketahui
dengan timbulnya warna merah tua pada lapisan atas permukaan medium.
6. Uji Katalase
Bersihkan gelas obyek, teteskan beberapa tetes larutan H2O2 di atas gelas obyek
tersebut. Ambil 1 ose bakteri uji, letakkan di dalam tetesan H2O2. Amati adanya
Inokulasikan bakteri uji ke dalam tabung medium koser sitrat agar. Biarkan 1
tabung tidak diinokulasikan sebagai kontrol. Inkubasikan selama 48-72 jam pada
suhu 370C. Amati pertumbuhan dan warna yang terjadi, bandingkan dengan kontrol.
Inokulasikan bakteri uji ke dalam tabung medium MR. Inkubasikan selama 5-7
Inkubasikan selama 24-48 jam pada suhu 370C. Amati perubahan yang terjadi.
BAB III
METODE KERJA
Adapun alat-alat yang digunakan yaitu tabung reaksi, ose bulat dan ose lurus,
cawan petri, spoit, pipet tetes, lampu spirtus, rak tabung, kapas, tabung durham, objek
Adapun bahan yang digunakan yaitu yaitu media starch agar, media glukosa broth,
media lactosa broth, media mannitol broth, media Metil merah, media voges praskeur,
media tripton cair, media SIM , media TSIA, media Simmon citrit agar, reagen KOH,
reagen Iodium, reagen alfa-naftol, reagen Hidrogen peroksida, reagen erlich/ kovac, dan
B. Cara Kerja
1. Hidrolisis polisakarida
a. Media starch dituangkan ke dalam cawan petri dan dibiarkan hingga memadat.
b. Kemudian, ditetesi cawan petri dengan larutan iodium dan diamati perubahan
yang terjadi.
3. Fermentasi karbohidrat
b. Ditambahkan 1 ose bakteri uji pada masing-masing tabung reaksi yang berisi
medium glukosa, laktosa, dan manitol broth. Kecuali tabung kontrol tidak
4. Uji TSIA
memadat.
b. Diambil 1 ose bakteri uji dengan ose bulat yang telah disterilkan.
d. Pada ujung goresan media ditusuk dengan ose secara tegak lurus.
e. Dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370C dan diamati perubahan yang
terjadi.
b. Kemudian ditambahkan 1 ose bakteri uji secara tegak lurus ke dalam media SIM
6. Produksi indol
b. Kemudian ditambahkan 1 ose bakteri uji ke dalam media tripton cair kecuali
tabung kontrol.
Alfirah Angraeni Fairuz Dyah Widowati
15020180087
KARAKTERISTIK MIKROORGANISME
7. Uji katalase
b. Kemudian diiambil 1 ose bakteri uji dan disimpan di atas objek gelas.
tabung kontrol.
terjadi.
BAB IV
A. HASIL PRAKTIKUM
Fermentasi Karbohidrat
- Glukosa Broth +
- Lactosa Broth -
- Mannitol Broth +
CitritAgar)
B. PEMBAHASAN
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil
tersusun yang tersusun atas satu sel ada yang tersusun atas beberapa sel.
Dalam praktikum kali ini, diperoleh hasil dalam pengujian fermentasi karbohidrat
yaitu pada medium laktosa broth yaitu negatif, sedangkan pada glukosa broth dan
mannitol broth diperoleh hasil positif yang ditandai dengan perubahan warna dari
Pada pengujian MrVp, diperoleh hasil pada pengujian methyl red yaitu positif yang
ditandai dengan perubahan warna orange dan pada pengujian Vp yaitu negatif tidak
Pada uji katalase, diperoleh hasil negatif, karena tidak ditandai dengan
Pada uji hidrolisis polisakarida, digunakan medium starch agar dan diperoleh hasil
Pada uji produksi indol, digunakan medium tripton cair dan didapatkan hasil
Pada pengujian H2S - Motilitas digunakan medium SIM agar dan didapatkan hasil
negatif untuk indol dan H2S. Karena tidak terbentuk cincin merah sebagai penanda indol
dan medium tidak berwarna hitam sebagai penanda H2S. sedangkan untuk pengujian
Pada uji TSIA digunakan medium Tryptic Sugar Iron Agar, didapatkan hasil
untuk blant negatif karena tidak berwarna merah. Dan slant negatif karena tidak
berwarna merah, dan H2S didapatkan hasil negatif karena medium tidak berwarna
hitam.
Dan pada uji penggunaan sitrat didapatkan hasil positif, yang ditandai dengan
perubahan warna pada tabung reaksi dari warna hijau menjadi warna hijau biru.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini yaitu :
a. Pada uji fermentasi karbohidrat diperoleh hasil yaitu pada glucose broth dan
b. Pada uji MR-VP diperoleh hasil yaitu methyl red positif sedangkan voges
proskauer negative
f. Pada uji H2S-Motilitas (SIM Agar) diperoleh hasil yaitu indol negative, H2S
g. Pada uji TSIA (Tryptic Sugar Iron Agar) diperoleh hasiln yaitu Slant negative,
h. Pada uji penggunaan sitrat (Simmon Citrit Agar) diperoleh hasil yaitu positif.
B. Saran
Adapun saran yaitu agar semua praktikan selalu memperhatikan kesediaan alat dan
bahan serta menjaga kebersihan alat dan bahan yang akan digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. Foto Hasil
a. Fermentasi Karbohidrat
d. Uji Polisakarida
e. Produksi Indol
g. Uji TSIA