Anda di halaman 1dari 13

1.

Judul Tugas Akhir


Prototype Panic Button dengan Notifikasi SMS dan Peta Digital.

2. Pendahuluan
a. Latar Belakang

Pada dasarnya manusia tidak bisa memprediksi kapan datangnya bahaya


yang bisa mengancam keselamatan atau bahkan nyawa seseorang. Bahaya itu
sendiri bisa terjadi karena beberapa hal, antara lain : disebabkan oleh manusia
atau alam. Dalam hal ini fungsi pihak berwajib seperti polisi atau instansi
semacamnya dapat memberikan rasa aman bagi seseorang.
Disaat seperti itu menghubungi pihak kepolisian atau instansi terkait,
umumnya yang pertama kali dilakukan. Untuk memanggil polisi, hal yang
pertama harus dilakukan adalah menelpon nomor 110. Dan untuk kejadian dan
tempat terjadianya kejadian tersebut, penelpon harus secara
tenang menjelaskannya. Sedangkan untuk minta bantuan dari pemadam
kebakaran, harus menelpon nomor 113 atau 1131 terlebih dahulu. Dan sama
halnya seperti kepolisian, untuk kejadian dan tempat kejadian tersebut, penelpon
harus mengetahui situasi di tempat kejadian dan harus mengetahui betul lokasi
kejadian tersebut dengan tenang. Dan untuk meminta bantuan dari rumah sakit
agar segera mengirimkan ambulans, terlebih dahulu harus menelpon nomor 118
atau 119. Dan juga harus memberitahukan situasi dan lokasi kejadian dengan
tenang. Sedangkan pada saat – saat seperti itu manusia cendrung akan merasa
panik dan sulit untuk berkonsentrasi dan berkomunikasi.
Untuk itu dalam mengatasi masalah tersebut diperlukan alat atau
perangkat yang praktis dan mudah digunakan untuk memanggil pihak
kepolisian, dinas pemadam kebakaran atau rumah sakit agar bisa mengatasi
bahaya yang bisa mengancam kesehatan atau bahkan nyawa manusia. Alat atau
perangkat yang mampu memberitahu kejadian yang sedang atau sudah terjadi
dan lokasi kejadian tanpa harus berbicara.
3

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibuatlah sebuah gagasan


untuk membuat alat tugas akhir yang dapat menjadi salah satu solusi
permasahan ini. Dimana alat tersebut dapat mempermudah pemanggilan
bantuan tanpa harus menekan nomor telepon atau menjelaskan situasi dan
lokasi kejadian terlebih dahulu. Untuk membuat alat tersebut dibutuhkan data –
data pengguna yang berupa nama, alamat, atau bahkan nomor telepon yang bisa
dihubungi sebagai pendukung agar bahaya atau situasi darurat yang terjadi bisa
cepat teratasi. Untuk mempermudah penyimpanan data – data pengguna, di era
digital yang modern ini sudah tersedia database yang bisa diakses secara online.
Agar bisa mengakses database yang berisi data –data pengguna tersebut,
dibutuhkan web server sebagai portal atau penghubung dan juga sebagai
interface.
Dan untuk lebih mempermudah dalam memberikan pertolongan pertama
pada situasi atau kondisi darurat, penggunaan android yang fleksibel dan simple
dapat membantu. Untuk itu dibutuhkan aplikasi android yang bisa langsung
terkoneksi ke database yang menyimpan data – data pengguna. Selain nama,
alamat, dan nomor telepon yang mudah dihubungi, agar dapat langsung
mengetahui lokasi yang membutuhkan pertolongan darurat, dibutuhkan juga
koordinat dari tempat yang nantinya akan dipasangi alat panic button.
Koordinat tersebut nantinya akan digunakan pada peta digital yang akan
membantu instansi terkait agat dapat memberikan pertolongan atau bantuan
dengan cepat.

b. Perumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, dapat ditarik beberapa permasalahan, yaitu:

a. Bagaimana cara membuat alat yang praktis untuk menghubungi pihak


berwajib atau instansi terkait ?
b. Bagaimana cara mengimkan pesan darurat dari alat panic button ?
c. Bagaimana cara memasukkan data pengguna ke database ?
d. Bagaimana cara menyimpan koordinat dari lokasi panic button ke database ?
4

e. Bagaimana cara mengkoneksikan database ke aplikasi android ?


f. Bagaimana cara menampilkan peta dari koordinat yang diambil
dari database ?

c. Batasan Masalah

Batasan permasalahan dari pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

a. Pengimplementasian alat ini hanya untuk ruang lingkup yang kecil saja
(perumahan).
b. Setiap daerah yang dipasangi alat ini harus sudah memiliki minimal satu
kantor polisi sektor, dinas pemadam kebakaran dan rumah sakit terdekat.
c. Peta digital hanya dapat menampilkan rute dan petunjuk arah yang akan
dilewati.
d. Rute pada peta digital berdasarkan aturan yang dibuat oleh kepolisian.
e. Penandaan pada peta digital tidak menggunakan GPS
melainkan menggunakan koordinat yang sudah tersimpan di
database.

d. Tujuan

Penyusunan tugas akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu


syarat kelulusan pendidikan D3 di Politeknik Negeri Jakarta Jurusan Teknik
Elektro. Sedangkan tujuan dari penyusunan tugas akhir yang berjudul
“Prototype Panic Button Dengan Notifikasi SMS dan Peta Digital” adalah:
a. Dapat menanggulangi atau mencegah tindak kriminal, kecelakaan atau
kerugian material lainnya yang terjadi dalam suatu komplek perumahan.
b. Mempermudah pemanggilan pihak kepolisian, dinas pemadam
kebakaran dan rumah sakit agar dapat memberikan pertolongan pertama
dengan segera.
c. Dapat menampilkan lokasi kejadian tanpa harus menjelaskan alamat lokasi
kejadian
3. Landasan Teori
a. Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer yang seluruh atau


sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut
single chip microcomputer. Mikrokontroller merupakan sistem komputer yang
mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik. Elemen
mikrokontroler tersebut diantaranya adalah :
a. Pemroses (processor),
b. Memori,
c. Input atau Output.

Kadang kala pada mikrokontroler ini beberapa chip digabungkan dalam


satu papan rangkaian. Perangkat ini sangat ideal untuk mengerjakan sesuatu
yang bersifat khusus, sehingga aplikasi yang diisikan ke dalam komputer ini
adalah aplikasi yang bersifat dedicated. Jika dilihat dari harga, mikrokontroler
ini harga umumnya lebih murah dibandingkan dengan komputer lainnya.
Mikrokontroler telah banyak digunakan di industri, walaupun
penggunaannya masih kurang bila dibandingkan dengan penggunaan
Programable Logic Control (PLC), tetapi mikrokontroler memiliki beberapa
keuntungan dibanging dengan PLC. Ukuran mikrokontroler lebih kecil bila
dibandingkan dengan suatu modul PLC sehingga peletakkannya dapat lebih
fleksibel. Mikrokontroler telah banyak digunakan pada berbagai macam
peralatan rumah tangga seperti mesin cuci. Sebagai pengendali sederhana,
mikrokontroler telah banyak digunakan dalam dunia medik, pengaturan lalu –
lintas, dan masih banyak lagi. Contoh alat ini adalah komputer yang digunakan
pada mobil untuk mengatur kestabilan mesin, alat untuk mengatur lampu lalu
lintas.
Yang perlu diketahui antara satu orang dengan orang lain akan berbeda
adalam hal kemudahan dalam mempelajari. Jika anda bahasa pemrograman
BASIC anda bisa menggunakan Mikrokontroler Basic Stam, jika anda terbiasa
dengan bahasa pemrograman JAVA anda bisa menggunakan Jstamp. Jika anda
7

terbiasa dengan bahasa pemrograman JAVA anda bisa menggunakan Jstamp.


Jika anda terbiasa dengan bahasa pemrograman C++ bisa anfa menfaatkan
untuk keluarga MCS51 dan masih banyak lagi.
Mikrokontroler memiliki ruang alamat tersendiri yang disebut memori.
Memori dalam mikrokontroler terdiri atas memori program dan memori data
dimana keduanya terpisah, yang memungkinkan pengaksesan data memori dan
pengalamatan 8 bit, sehingga dapat langsung disimpan dan dimanipulasi oleh
mikrokontroler dengan kapasitas akses 8 bit. Program memori tersebut bersifat
hanya dapat dibaca. (ROM/EPROM). Sedangkan untuk data memori kita dapat
menggunakan memori eksternal(RAM).
Mikrokontroler dapat disebut “one chip solution” karena terdiri dari :
i. CPU (Central Processing Unit)
CPU adalah bagian yang paling penting dari suatu mikroprosesor untuk
melakukan pemrosesan data.
ii. RAM (Random Access Memory)
RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan
variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua
datanya jika tidak mendapatkan catu daya.
iii. EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory)
ROM digunakan untuk menyimpan program yang bersifat permanen.
iv. I/O (Input - Output)
Unit ini berfungsi agar mikrokontroler dapat berkomunikasi dalam format
serial atau paralel, sehingga dapat berkomunikasi dengan PC dan
perangkat standar digital lainnya.

v. Clock
Timer berguna untuk mengatur pewaktuan pada sistem berbasis
mikrokontroler, misal untuk waktu tunda (delay) atau pencacah.
vi. Interrupt Controller
Bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat
melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan,
program utama tersebut di interupsi. [Chamim, 2010]
8

b. SMS (Short Message Service)


Short Message Sevice (SMS) adalah salah satu fasilitas dari teknologi GSM
yang memungkinkan mengirim dan menerima pesan pesan singkat berupa text
dari Mobile Station (MS). Layanan SMS juga memungkinkan pengiriman pesan
dalam bentuk alphanumeric, layanan SMS ini banyak diaplikasikan pada sistem
komunikasi tanpa kabel (wireless). Teknologi wireless dipelopori dari kawasan
Eropa yang diawali pada kebutuhan bersama terhadap satu sistem jaringan baru
yang dapat menjadi standard jaringan yang berlaku dan dapat diterapkan di
seluruh kawasan Eropa. Dalam sistem baru juga harus terdapat kemampuan yang
dapat mengantisipasi mobilitas pengguna serta kemampuan melayani lebih
banyak pengguna untuk menampung penambahan jumlah pelanggan baru. Karena
hal ini tidak dapat dilakukan dengan mempertahankan sistem analog, maka
kemudian diputuskan untuk merombak sistem dan menggantinya dengan sistem
digital. Standard baru diperkenalkan dengan nama Global Standard for Mobile
Communications (GSM). GSM pada awalnya adalah kepanjangan dari Groupe
Speciale Mobile, sebuah badan gabungan dari para ahli yang melakukan studi
bersama untuk menciptakan standard GSM
tersebut. Pada bulan Desember 1992, dilakukan pengiriman pesan menggunakan
SMS dari sebuah Personal Computer (PC) ke telepon mobile (bergerak) dalam
jaringan GSM milik Vodafone Inggris, kemudian merambah ke benua Amerika
yang dipelopori oleh beberapa operator komunikasi bergerak berbasis digital
seperti BellSouth Mobility, PrimeCo dan operator lainnya. Teknologi yang
digunakan dari pengiriman SMS yaitu Store and forward service, jadi SMS yang
di kirim akan simpan sementara di server SMS center kemudian dialihkan ke
nomor tujuan. [Murti. 2009]

c. ATMega328
ATMega328 adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang
mempunyai arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang dimana
setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed
Instruction Set Computer).
9

Mikrokontroller ini memiliki beberapa fitur antara lain :


a. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus
clock.
b. 32 x 8-bit register serba guna.
c. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.
d. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang
menggunakan 2 KB dari flash memory sebagai bootloader.
e. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only
Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanen
karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya
dimatikan.
f. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
g. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width
Modulation) output.
h. Master / Slave SPI Serial interface.

Mikrokontroller ATmega 328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu


memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga
dapat memaksimalkan kerja dan parallelism. Instruksi – instruksi dalam
memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu
instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program.
Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam
setiap satu siklus clock. 32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk
mendukung operasi pada ALU ( Arithmatic Logic unit ) yang dapat dilakukan
dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah
register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tidak langsung untuk
mengambil data pada ruang memori data.
Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan
R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan
R30 dan R31 ). Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap
alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit.
10

Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan
dengan teknik memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini
digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register control Timer /
Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya.
Register – register ini menempati memori pada alamat 0x20h – 0x5Fh.
Perhatikan Gambar 2.1 dan 2.2 berikut. Berikut ini adalah tampilan architecture
dan konfigurasi ATmega328 [Syahid, 2012] :

Gambar 2.1 Architecture ATmega328


11

Gambar 2.2 Konfigurasi ATmega328

d. Arduino Uno

Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328.


Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan
sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB,
jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support
mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel
USB.

Apakah arduino? Arduino adalah merupakan sebuah board minimum


system mikrokontroler yang bersifat open source. Didalam rangkaian board
arduino terdapat mikrokontroler AVR seri ATMega 328 yang merupakan
produk dari Atmel.
Arduino memiliki kelebihan tersendiri dibanding board mikrokontroler
yang lain selain bersifat open source, arduino juga mempunyai bahasa
pemrogramanya sendiri yang berupa bahasa C. Selain itu dalam board arduino
sendiri sudah terdapat loader yang berupa USB sehingga memudahkan kita
ketika kita memprogram mikrokontroler didalam arduino. Sedangkan pada
kebanyakan board mikrokontroler yang lain yang masih membutuhkan
rangkaian loader terpisah untuk memasukkan program ketika kita memprogram
mikrokontroler. Port USB tersebut selain untuk loader ketika memprogram,
bisa juga difungsikan sebagai port komunikasi serial.
Arduino menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input analog dan
14 pin digital input/output. Untuk 6 pin analog sendiri bisa juga difungsikan
sebagai output digital jika diperlukan output digital tambahan selain 14 pin
yang sudah tersedia. Untuk mengubah pin analog menjadi digital cukup
mengubah konfigurasi pin pada program. Dalam board kita bisa lihat pin digital
12

diberi keterangan 0-13, jadi untuk menggunakan pin analog menjadi output
digital, pin analog yang pada keterangan board 0-5 kita ubah menjadi pin 14-
19. dengan kata lain pin analog 0-5 berfungsi juga sebagi pin output digital 14-
16.
Sifat open source arduino juga banyak memberikan keuntungan tersendiri
untuk kita dalam menggunakan board ini, karena dengan sifat open source
komponen yang kita pakai tidak hanya tergantung pada satu merek, namun
memungkinkan kita bisa memakai semua komponen yang ada dipasaran.
Bahasa pemrograman arduino merupakan bahasa C yang sudah disederhanakan
syntax bahasa pemrogramannya sehingga mempermudah kita dalam
mempelajari dan mendalami mikrokontroler.
Berikut ini adalah konfigurasi dari arduino uno:
a. Mikronkontroler ATmega328.
b. Beroperasi pada tegangan 5V.
c. Tegangan input (rekomendasi) 7 - 12V.
d. Batas tegangan input 6 - 20V.e
e. Pin digital input/output 14 (6 mendukung output PWM).
f. Pin analog input 6.
g. Arus pin per input/output 40 mA.
h. Arus untuk pin 3.3V adalah 50 mA.
i. Flash Memory 32 KB (ATmega328) yang mana 2 KB digunakan oleh
bootloader.
j. SRAM 2 KB (ATmega328).
k. EEPROM 1KB (ATmega328).
l. Kecepatan clock 16 MHz.
4. Literatur Review
Literatur Review yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah
dengan mengumpulkan data-data atau sumber-sumber yang berhubungan dengan
buku-buku, jurnal, internet dan penelitian yang telah dilakukan yang berkaitan
dengan penelitian yang dilakukkan penulis. Berikut beberapa penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian penulis :
1. Penelitian yang dilakukan oleh M.Darsono dkk yang berjudul

“Perancangan Antena Mikrostrip Patch Segitiga Polarisasi Lingkaran

untuk Aplikasi Global Position Service (GPS) Pada Satelit Mikro Lapan –

Tubsat” pada tahun 2008 didapatkan bahwa antena ini memiliki dimensi

berupa panjang substrat (Wg) sebesar 91 mm, lebar substrat (Lg) sebesar

90 mm, panjang patch (W) sebesar 62,5 mm, lebar patch (L) sebesar 47

mm, lebar saluran pencatu 50 Ω (w) sebesar 3,01 mm, dan lebar saluran

pencatu 100 Ω (w’) sebesar 0,63 mm. Simulasi pada frekuensi tengah

1575,42 MHz menghasilkan nilai return loss -24,44 dB dan VSWR 1,12.

Kemudian bandwidth pada -15 dB sebesar 59 MHz dengan rentang

frekuensi 1520 MHz – 1620 MHz dan memiliki gain sebesar 3,514 dBi.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Teguh Firmansyah dkk yang berjudul

“Antena Mikrostrip Rectangular Patch 1575,42 MHz dengan Polarisasi

Circular untuk Receiver GPS” pada tahun 2015 didapatkan bahwa hasil

simulasi pada frekuensi tengah 1575,42 MHz menghasilkan nilai return

loss -24,44 dB dan VSWR 1,12. Selain itu, didapatkan bandwidth pada -15

dB sebesar 59 MHz dengan rentang frekuensi 1520 MHz – 1620 MHz.

Antena tersebut memiliki gain sebesar 3,514 dBi. Sementara, hasil

pengukuran menunjukkan VSWR sebesar 1,094 dengan return loss -

26,998 dB untuk frekuensi 1575,42 MHz.

1
2

3. Penelitian yang dilakukan Indra Sujati dkk yang berjudul “Polarisasi

Melingkar Antena Mikrostrip E Shape dengan Pencatu Elektromagnetic

Coupling” pada tahun 2017 didapatkan bahwa hasil polarisasi melingkar

dengan hasil simulasi axial rasio 2,58 dB, nilai return loss -19,98 dB,

VSWR 1,223 dan bandwidth 151,3 MHz. Sedangkan hasil pengukuran

yang dilakukan menghasilkan nilai return loss sebesar -22,12 dB, VSWR

1,16 dengan bandwidth 153,2 MHz dan hasil pengukuran polaradiasi

menghasilkan nilai Half Power Beamwidth sebesar 58˚.

4. Penelitian yang dilakukan Sudi Mariyanto A.S. dkk yang berjudul “Design

and Realization of Microstrip Antenna for GPS Application using

Proximity Coupled Techniques” pada tahun 2017 didapatkan bahwa

penelitian dilakukan untuk membuat antena mikrostrip dengan bentuk

rectangular shape dengan menggunakan bahan FR-4 epoxy dan dihasilkan

polaradiasi berbentuk circular dengan bandwidth 41 MHz serta gain

sebesar 6,21 dB dengan return loss -13,91 dB. Kemudian antena bekerja

pada frekuensi 1574,42 MHz dengan hasil VSWRsebesar 1,5.

5. Penelitian yang dilakukan A. S. Supriya and Jolly Rajendran yang berjudul

“A Low Cost Tri-band Microstrip Patch Antenna for GPS Application”

pada tahun 2017 didapatkan bahwa pembuatan antena mikrostrip

menggunakan bahan FR-4 dengan frekuensi kerja pada tiga band frekuensi

yaitu 1.58GHz (L1 band), 1.208GHz (L2 band) and 1.129GHz (L5 band).

Kemudian bandwidth yang dihasilkan sebesar 1.1231–1.1356 GHz

(1.107%), 1.1987–1.2221 GHz (1.603%) and 1.5831– 1.5893 GHz


3

(0.394%) dan polarisasi pada antena memiliki efesiensi 88% pada

frekuensi lower GPS.

Anda mungkin juga menyukai