Anda di halaman 1dari 20

SEJARAH RUMAH SAKIT ISLAMI

OLEH :

LILIS

70300114070

KEPERAWATAN B

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah ”Sejarah Rumah Sakit
Islami”. Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Keperawatan.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-


besarnya kepada dosen mata kuliah yang bersangkutan yang telah memberikan
tugas terhadap penyusun. Penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Dan ini
merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu,
keterbatasan waktu dan kemampuan penyusun, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa penyusun mengharapkan semoga makalah ini dapat
berguna bagi penyusun pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada
umumnya.

Samata, Desember 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………. 2

Daftar Isi ………………………………………………………………………………………………….. 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………………………………… 4

A. Rumusan Masalah ……………………...…………………………………………………… 5

B. Tujuan Penulisan …………………...……………………………………………………….. 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Rumah Sakit Islami ………………………………………………………………. 6

B. Gambaran Umum RSUD Haji Makassar ………………………………………………. 14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………………………………………. 19

C. Saran ……………………………………………………………………………………………… 19

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan tempat penyediaan layanan kesehatan
untuk masyarakat. Menurut Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor
983.MENKES/SK/1992 mengenai pedoman rumah sakit umum dinyatakan
bahwa : ”Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang memberikan
pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik, pendidikan dan
pelatihan tenaga kesehatan”. Menurut WHO rumah sakit adalah
keseluruhan dari organisasi dan medis, berfungsi memberikan pelayanan
kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif,
dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan,
rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk
penelitian biososial.
Rumah Sakit Islam (RSI) adalah salah satu bentuk amal dalam
bidang kesehatan. Dalam mewujudkan visi dan misinya RSI mempunyai
sarana dan prasarana penunjang kelangsungan usahanya, yang sudah bisa
dikatakan lengkap dan bagus. RSI menjadi salah satu sarana pelayanan
kesehatan yang banyak digunakan oleh masyarakat karena letaknya yang
srategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat Sebagai penyedia jasa
untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, sarana dan
prasarana yang lengkap bukan segalanya dalam memenangkan persaingan

4
untuk merebut pangsa pasar, namun juga harus bisa memberikan kinerja
yang baik terhadap pasien. Dalam hal ini perlu dilakukan pengukuran antara
kinerja dan harapan konsumen serta pengidentifikasian terhadap kebutuhan
konsumen RSI.
Kualitas pelayanan rumah sakit terhadap para konsumennya
merupakan suatu hal yang sangat penting, yang pada akhirnya akan
mampu memberikan kepuasan kepada konsumennya, sehingga diharapkan
fungsi dan tujuan rumah sakit tersebut dapat tercapai. RSI dihadapkan
pada tantangan untuk dapat menarik masyarakat menjadikan RSI sebagai
tempat berobat. Oleh karena itu diperlukan penelitian perilaku
pasien/konsumen untuk mengetahui respon terhadap pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh RSI, yang bisa digunakan sebagai dasar untuk
meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pengguna jasa kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah rumah sakit islami?
2. Bagaimana gambaran umum RSUD haji Makassar?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah rumah sakit islami !
2. Untuk mengetahui gambaran umum RSUD haji Makassar !

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Rumah Sakit Islami


1. Rumah Sakit dan Pelayanan Kesehatan Islami
Rumah sakit islam merupakan salah satu bentuk bisnis islami, yang
dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip
muamalah (bisnis) dalam islami yaitu rahmah, damai, selamat,
sejahtera, aman, dan seterusnya . Dalam pelayanan kesehatan islami
profesi kesehatan dan aktivitas pelayanan atau penunjang medis
menjadi ibadah untuk meraih ridho Allah dengan mendasarkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan (tuntunan kompetensi) serta
perilaku pada nilai-nilai islami untuk mengobati, mensejahterakan dan
memandirikan pasien. Terdapat lima aspek pelayanan kesehatan islam,
yaitu : sikap dan perilaku petugas yang islami, fasilitas dan sarana
pelayanan kesehatan islami, prosedur tata cara atau mekanisme
pelayanan kesehatan islami, suasana pelayanan kesehatan islami,
pembiayaan pelayanan kesehatan islami. Pelayanan islami adalah suatu
sistem pelayanan yang menyeluruh (holistik), yang meliputi fisik, mental
dan spiritual berlandaskan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan dan
teknologi modern yang terus berkembang dengan selalu merujuk pada
prinsip islami baik dari sisi qaidah, ibadah dan akhlak. Rumah sakit yang
berpredikat islam pada pokoknya pelaksanaanya harus ditujukan dalam
dua hal, yaitu :

6
1. Pelayanan perawatan dan pengobatan
2. Pelayanan dan santunan agama (spiritual).
Kedua pokok pelayanan tersebut harus dikerjakan secara terpadu
agar dapat diperoleh hasil yang cukup baik, yaitu menolong dan
membina manusia seutuhnya. Setiap rumah sakit islam harus memiliki
bagian satunan spiritual karena bagin inilah yang membawa
keselamatan di dunia dan akhirat. Rumah sakit islam tanpa bagian
santunan spiritual, tidak berbeda dengan rumah sakit lainnya, tentu saja
santunan spiritual ini ditangani oleh tenaga-tenaga ahli.
2. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada
ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual
yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga, masyarakat,
baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan
manusia.
a. Perawat dalam Pelayanan Kesehatan Islami
Dalam pelayanan kesehatan islami, kompetensi inti dalam
sumber daya manusia (SDM) diharapkan untuk:
1) Memberikan pelayanan kesehatan (spesifik) yang islami sesuai
kebutuhan pelanggan.
2) Memberikan pelayanan pendukung yang islami sesuai kebutuhan
pelanggan.
3) Memberikan pelayanan kesehatan dengan kemudahan
administrasi, serta biaya yang proposional dan terjangkau.

7
Dalam pelaksanaanya, pelayanan kesehatan islami secara
spesifik dalam hubungannya dengan petugas kesehatan termasuk
perawat diharapkan adanya dalam (Ayuningtyas, 2008) :

a) Keramahan dalam bentuk senyum, salam, tegur sapa


b) Membiasakan ucapan Basmalah, Alhamdulillah, InsyaAllah
c) Berakhlak islam, disiplin dan professional
d) SDM harus terampil dan menutup aurat
e) Mendoakan pasien
f) Memfasilitasi pasien yang ingat sholat
g) Tersedianya SDM untuk pelayanan berdasarkan gender
h) Pembinaan perilaku islami SDM
Salah satu pelayanan yang penting adalah santunan spiritual
atau pelayanan spiritual di Rumah Sakit Islam yang diberikan dan
berdasarkan atas seruan agama bahwa tiap-tiap muslim itu
terbebani kewajiban menyampaikan ajaran agamanya
(berdakwah). Santunan ini diarahkan untuk menciptakan mereka
menjadi orang muslim/muslimat yang berbudi luhur.

b. Manajemen SDM dan Manajemen Sumber Daya Insani


1) Manajemen SDM
Manajemen sumber daya manusia (SDM) adalah ilmu dan
seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif
dan efesien membantu terwujudnya tujuan perusahaan,
keryawan dan masyarakat (Hasibun,2008).

8
Fungsi manajemen SDM meliputi :
a) Perencaaan
Adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif
serta efesien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan
dalam membantu terwujudnya tujuan.
b) Pengorganisasian
Adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua
karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan
kerja, delegasi wewenang, integrasi dan koordinasi dalam
bagan organisasi.
c) Pengarahan
Adalah kegiatan yang mengarahkan semua
karyawan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara
efektif serta efesien dalam membantu tercapainya tujuan
perusahaan, masyarakat dan masyarakat.
d) Pengendalian
Adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan
agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan
bekerja sesuai dengan rencana.
e) Pengadaan
Adalah proses penarikan, seleksi, penempatan,
orientasi dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang
sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
f) Pengembangan
Adalah prosespeningkatan keterampilan teknis,
teoriti dn konseptual dan moral karyawan melalui

9
pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang
diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa
kini maupun masa depan.
g) Kompensasi
Adalah pemberian balas jasalangsung dan tidak
langsung, uang atau barang kepada karyawan sebagai
imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
2) Manajemen Sumber Daya Insani
Manajemen islami atau menajemen syariah bersumber dari
inash-nash Al-Quran dan petunuk Al-Sunnah. Selain itu juga
berasaskan pada nilai-nilai kemanusiaan yang berkembang di
masyarakat pada waktu tesebut. Karakteristik yang membedakan
teori manajemen dalam islam dengan teori lain adlaah focus dan
konsen teori islam terhadap segala variabel yang berpengaruhi
(influence) terhadap aktivitas manajemen dalam dan di luar
organisasi dan hubungan perilaku terhadap faktor-faktor sosial
yang berpengaruh. Teori islam memberikan injeksi moral dalam
manajemen, yakni mengatur bagaimana seharusnya individu
berprilaku. Tidak ada manajemen islam kecuali ada nilai dan etika
yang melingkupinya, sebagaimana tidak mungkin membangun
masyarakat muslim tanpa di dasari dengan akhlak (Abu Sinn,
2008).
Manajemen sumber daya manusia yang dalam manajemen
syariah di sebut manajemen sumber daya insane, memiliki
beberapa kegiatan yaitu seputar penentuan aktivitas karyawan,
seleksi calon karyawan, pelatihan dan pengembangan karyawan

10
serta semua aktivitaas lain terkait dengan awal masuk karyawan
hingga masa pension (Abu Sinn, 2008).
3) Rekrutmen
a) Defenisi Rekrutmen
Penarikan (recrutment) adalah proses pencarian dan
penariakan para calon karyawan (pelamar) yang mampu
melamar sebagai karyawan. Proses ini dimulai ketika para
pelamar dicari dan berakhir bila lamaran-lamaran (aplikasi)
mereka diserahkan. Hasilnya adalah sekumpulan pencari kerja
darimana para karyawan diseleksi. Proses penarika penting
karena kualitas sumber daya manusia organisai tergantung
pada kualitas penarikannya.
b) Proses Rekrutmen
Dimulai pada waktu diambil langkah mencari pelamar
dan berakhir ketika para pelamar mengajukan lamarannya.
Artinya, secara konseptual dapat dikatakan bahwa langkah
yang segera mengikuti proses rekrutmen, yaitu seleksi, bukun
lagi merupakan bagian dari rekrutmen. Berbagai langkah yang
diambil dalam proses rekrutmen pada dasarnya salah satu
tugas pokok para tenaga spesialis yangberkarya dalam satuan
organisasi yang mengelola sumber daya manusia. Mereka
biasanya dikenal dengan istilah pencari tenaga kerja.

Untuk mengkalkulasi jumlah pelamar yang harus


perekrut hasilkan untuk mengangkat jumlah karyawan baru

11
yang dibutuhkan dapat menggunakan teknik perekrutan
piramida hasil. Ratio antara penawaran yang dibuat dengan
pengangkatan baru aktual adalah 2 dan 1, kira-kira separuh
orang yang kepada mereka disampaikan penawaran diteruma.
Ratio calon yang diwawancarai dengan tawaran yang
dilakukan adalah 3 dan 2, sementara ratio calon yang
diundang untuk wawancara dengan calon yang sesungguhnya
diwawancarai adalah 4 dan 3. Akhirnya perusahaan tahu
bahwa ratio dari petunjuk baru yang dihasilkan dengan calon
sesungguhnya diundang adalah 6 dan 1, dengan kata lain dari
6 petunjuk yang masuk dari sumber perekrutan, satu pelamar
dalam enam khususnya diundang untuk datang agar
wawancara.
Proses penarikan karyawan yang baik adalah sebagai
berikut (Hasibu, 2008) :
 Penentuan dasar penarikan
Dasar penarikan calon karyawan harus ditetapkan
lebih dahulu supaya para pelamar yang memasukan
lamarannya sesuai dengan pekerjaan atau jabatan yang
diminatinya. Dasar penarikan harus berpedoman kepada
spesifikasi pekerjaan yang telah ditentukan untuk
menduduki jabatan tersebut. Job specification harus
diuraikan secar terinci dan jelas agar para pelamar
mengetahui kualifikassiyang dituntut oleh lowongan kerja
tersebut.

12
 Perencanaan rekrutmen
Perencanaan rekrutmen mengandung pernyataan
tentang lowongan jabatan yang diterjemahkan kepada
target atau tujuan untuk menentukan jumlah dan tipe
kandidat yang akan dihubungi.
 Penentuan sumber-sumber penarikan
Setelah diketahui spesifikasi pekerjaan karyawan
yang dibutuhkan, harus ditentukan sumber-sumber
penarikan calon karyawan. Sumber pebarikan calon
karyawan bisa berasal dari internal dan eksternal
perusahaan.
 Metode-metode penarikan
Metode penarikan akan berpengaruh besar terhadap
banyaknya lamaran yang masuk ke dalam perusahaan.
Metode penarikan calon karyawan baru adalah metode
tertutup dan metode terbuka (Hasibuan, 2008).
 Kendala-kendala penarikan
c) Kebijakan-kebijakan organisasional
Berbagai kebijakan organisasi merupakan cerminan
utama berhasil atau tidaknya penarikan calon pegawai.
Kebijakan-kebijakan organisasional yang mempengaruhi
penarikan adalah : kebijakan promosi, kebijakan kompensasi,
kebijakan status karyawan, dan kebijakan penerimaan tenaga
lokal.

13
d) Rencana-rencana sumber daya manusia
Merupakan salah satu faktor yang harus
dipertimbangkan dalam proses penarikan. Dengan merinci
persediaan keterampilan, rencana latihan dan pengembangan
serta promosi dan transfer. Rencana personalia menguraikan
pekerjaan-pekerjaan mana yang harus di penuhi melalui
penarikan dan mana yang akan diisi secara internal. Rencana
ini membantu proses penarikan karena meringkas kebutuhan-
kebutuhan penarikan di waktu yang akan datang.
e) Kondisi pasar tenaga kerja
Merupakan suatu wilayah geografis dimana kekuatan-
kekuatan suplai (orang-orang yang sedang mencari pekerjaan)
berinteraksi dengan kekuatan-kekuatan permintaan
(perusahaan-perusahaan yang sedang mencari pekerjaan) dan
dengan demikian menentukan harga tenaga kerja.
f) Kondisi-kondisi lingkungan eksternal
Kondisi-kondisi diluar perusahaan sangat
mempengaruhi penarikan. Disamping perubahn-perubahan
dalam pasar tenaga kerja, tingkat pengangguran, kondisi dan
tingkat pertumbuhan perekonomian, hukum perburuhan,
proyeksi angkatan kerja oleh Departemen Tenaga Kerja.
B. Gambaran Umum RSUD Haji Makassar
1. Sejarah Rumah Sakit Haji Makassar

Latar belakang pembangunan Rumah Sakit Haji Makassar yang


ditetapkan di daerah bekas lokasi Rumah Sakit Kusta Jongaya, Rumah

14
Sakit ini diharapkan dapat mendukung kelancaran kegiatan pelayanan
calon jamaah haji dan masyarakat sekitar.

Pengoperasian Rumah Sakit ini didasarkan oleh surat Keputusan


Gubernur KDH Tk.I Sulawesi Selatan dan SK Gubernur Nomor:
802/VII/1992 tentang susunan organisasi dan tata kerja Rumah Sakit
serta SK Gubernur Nomor: 1314/IX/1992 tentang tarif pelayanan
kesehatan pada Rumah Sakit Haji Makassar lebih lanjut, maka pada
tanggal 13 desember 1993 departemen kesehatan menetapkan Rumah
Sakit Umum Haji Makassar sebagai Rumah Sakit Umum milik pemerintah
daerah Sulawesi Selatan dengan Klasifikasi C yang dituangkan kedalam
SK Nomor: 762/XII/1993. Seiring berjalannya waktu Rumah Sakit Haji
Makassar sudah menjadi Rumah Sakit Kelas B non pendidikan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor: 1226/Menkes/SK/VIII/2010 tentang Penetapan Status Rumah
Sakit Haji Makassar dari kelas C menjadi kelas B non pendidikan pada
tanggal 2 Agustus tahun 2010.

a. Keadaan Geografis Dan Demografis

Rumah Sakit Umum Haji Makassar berdiri dan diresmikan


pada tanggal 16 juli 1992 oleh Bapak Presiden Reublik Indonesia.
Berdiri diatas tanah seluas 10,6 Hektar milik pemerintah daerah
Sulawesi 40 Selatan, terletak di ujung selatan kota makassar,
tepatnya dijalan Dg.Ngeppe No.14 Kelurahan Jongaya, Kecamatan
Tamalate.

15
b. Visi dan Misi

1) Visi

Menjadi Rumah Sakit Pendidikan, Islam Terpercaya, terbaik dan


Pilihan utama di Sulawesi Selatan 2018”.

2) Misi

Menerapkan “Hospital Services to win All”

a) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan rujukan

yang berkualitas yang terjangkau oleh masyarakat.

b) Menyelenggarakan pendidikan dan riset tenaga kesehatan

berkarakter islami.

c) Menyelenggarakan pola tata kelola pelayanan kesehatan yang

baik, akuntabel berbasis “the ten golden habbits”.

d) Meningkatkan kualitas pelayanan melalui pengembangan SDM

(Sumber Daya Manusia) serta mengembangkan dan

meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit.

16
e) Meningkatkan kesejahteraan karyawan sebagai aset berharga
bagi

rumah sakit.

2. Gambaran Umum Tentang Ruang Perawatan Rindra Sayang II

Ruang perawatan Rindra Sayang 2 merupakan ruang perawatan


khusus kelas III yang memiliki visi dan misi sebagai berikut:

a. Visi

Menjadi ruangan pelayanan keperawatan yang islami dan terbaik di RSUD


Haji Makassar Provinsi Sulawesi Selatan 41

b. Misi

1) Memberikan pelayanan asuhan keperawatan profesional secara


menyeluruh.

2) Pelayanan yang ramah dan bersahabat dengan slogan 5S (senyum,


salam, sapa, sopan dan santun).

3) Merekomendasikan tenaga perawat dalam peningkatan pendidikan


yang berkelanjutan

4) Menjaga dan memelihara keharmonisan antar pegawai

5) Menjaga dan memelihara inventaris ruangan serta tertib


administrasi.

17
Ruang perawatan Rindra Sayang 2 yang memiliki 32 tempat tidur
terdiri dari 3 ruangan, 2 ruangan masing-masing memliki 15 tempat tidur
dan ruangan isolasi 2 tempat tidur, dan tenaga kesehatan yang bertugas
diruangan tersebut berjumlah 17 orang dibagi menjadi 3 tim. Dimana
setiap tim terdiri dari ketua tim dan perawat pelaksana.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Rumah sakit islam merupakan salah satu bentuk bisnis islami, yang
dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip
muamalah (bisnis) dalam islami yaitu rahmah, damai, selamat, sejahtera,
aman, dan seterusnya . Dalam pelayanan kesehatan islami profesi
kesehatan dan aktivitas pelayanan atau penunjang medis menjadi ibadah
untuk meraih ridho Allah dengan mendasarkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan (tuntunan kompetensi) serta perilaku pada nilai-nilai islami
untuk mengobati, mensejahterakan dan memandirikan pasien.
B. Saran
Dengan di susunnya makalah ini mengharapkan kepada semua
pembaca agar dapat menelaah dan memahami apa yang telah tertulis
dalam makalah ini sehingga sedikit banyak bisa menambah pengetahuan
pembaca. Di samping itu kami juga mengharapkan saran dan kritik dari
para pembaca sehingga kami bisa berorientasi lebih baik pada makalah
kami selanjutnya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Mubarak Iqbal, Wahit . 2005. Pengantar Keperawatan Komunitas 1. Jakarta : Sagung


Seto.
PPNI. 2005. Standar Praktik Keperawatan Indonesia.
Tersedia di http://www.observatorisdmkindonesia.org/wpcontent/uploads2
014/09/14.-Standar-Praktik-Keperawatan_Standard-ofNursingPractice.pdf
diakses pada 4 Desember 2017.
PPNI. 2016. Pelatihan Komite Keperawatan di Rumah Sakit. Tersedia di
https://www.scribd.com/document/326242120/KOMITEKEPERAWATA N-1-pdf
diakses pada 4 Desember 2017.

20

Anda mungkin juga menyukai