Anda di halaman 1dari 21

DAFTAR ISI

Abstract ......................................................................................................................................................... 2
A. Pendahuluan ........................................................................................................................................ 4
B. Pembahasan ......................................................................................................................................... 5
1. Pengertian aliran energy dan bentuk aliran energy .................................................................... 5
2. Pengertian rantai makanan............................................................................................................ 5
3. Alur ekologi dalam jaringan-jaringan makanan ......................................................................... 6
4. Piramida ekologi ............................................................................................................................. 7
5. Siklus materi dan siklus biogeokimia .......................................................................................... 10
6. Aliran energi dan siklus energi .................................................................................................... 12
7. Siklus materi dalam ekosistem..................................................................................................... 16

1
MATTER AND MATERIAL CYCLE

Oleh :
Dewi Rahmawati
( dewi.rahmawatikdi27@gmail.com )
Risky Rahma Cahyani
(rahmarisky60@gmail.com)
Reswiani
( nursajawaddahreswiani@gmail.com )
Sarfina Sarianti
(sarfina916@gmail.com)
Imaluddin
(imal@gmail.com)
Ismail
(ismail36@gmail.com)
Siti fiyatus sarifah
(Sitifiyatus@gmail.co.id)

Abstract
Matter is an object or material that requires space, the amount of which is measured by a
property called mass. In general, matter can be defined as something that has mass and occupies
volume. The mass is a measure that shows the inertness or endurance of an object against a force
acting on that object. Mass is also a measure that shows the amount of material that makes up the
object. The unit of mass is usually in grams (g). The mass (m) is different from the weight (w).
weight is the force acting on an object having mass m with the acceleration of gravity (g) or
commonly called the gravity force. The material cycle is closely related to the flow of energy
where the rotation of matter that makes up the body of organisms originates from the earth.
Material in the form of elements contained in chemical compounds which are the basic material
of living and non-living things.

Keywords: matter, mass and material cycle.

2
MATERI DAN SIKLUS MATERI

Oleh :
Dewi Rahmawati
( dewi.rahmawatikdi27@gmail.com )
Risky Rahma Cahyani
(rahmarisky60@gmail.com)
Reswiani
( nursajawaddahreswiani@gmail.com )
Sarfina Sarianti
(sarfina916@gmail.com)
Imaluddin
(imal@gmail.com)
Ismail
(
Siti fiyatus sarifah
(

Abstrak

Materi adalah objek atau bahan yang membutukan ruang, yang jumlahnya diukur oleh suatu sifat
yang disebut massa. Secara umum materi dapat di definisikan sebagai sesuatu yang memiliki
massa dan menempati volume. Massa merupakan ukuran yang menunjukan kelembamam atau
bertahannya suatu benda terhadap suatu gaya yang bekerja pada benda tersebut. Massa juga
merupakan ukuran yang menunjukan jumlah materi yang menyusun benda tersebut. Satuan
massa biasanya dalam gram (g). Massa (m) bebbeda dengan berat (w). berat merupakan gaya
yang bekerja pada suatu benda yang bermassa m dengan percepatan grafitasi (g) atau biasa
disebut gaya grafitasi. Siklus materi berhubungan erat dengan aliran energi dimana perputaran
materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang berupa unsur-unsur
terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan matei dasar makhluk hidup dan tak hidup.

Kata kunci: materi, massa dan siklus materi.

3
A. Pendahuluan
Keberadaan makhluk hidup di dunia ini tergantung pada aliran energi dan siklus
materi melalui ekosistem. Kedua proses ini mempengaruhi jumlah dari organisme-
organisme, kecepatan proses metabolisme, dan kompleksitas dari komunitas. Energi dari
materi mengalir melalui ekosistem bersama-sama sebagai materi organik, antara satu sama
lainnya tidak bisa dipisah-pisahkan. Tetapi aliran energi adalah aliran satu arah, sekali
dimanfaatkan oleh ekosistem akan hilang keluar dari sistem. Sedangkan materi melakukan
suatu siklus. Atom dari kalsium atau karbon mampu untuk mengalir melalui makhluk hidup
dan bagian non-hidup berkali-kali, atau dapat pula dipindah dari satu ekosistem ke
ekosistem lainnya. Berdasarkan kedua proses itulah ekosistem mampu untuk menjaga
fungsinya, dan merupakan karakteristika seluruh biosfer.

Semua organisme memerlukan energi untuk pertumbuhan, pemeliharaan, reproduksi,


dan pada beberapa spesies untuk lokomosi. Pengaturan energi suatu ekosistem bergantung
pada produktivitas primer. Sebagian besar produsen primer menggunakan energi cahaya
untuk mensintesis molekul organik yang kaya energi, yang selanjutnya dapat dirombak
untuk membuat ATP. Konsumen mendapatkan bahan bakar organiknya melalui jaring-jaring
makanan.1

Semua yang ada di bumi ini baik mahluk hidup maupun benda mati tersusun oleh
materi. Materi ini tersusun atas unsure-unsur kimia antara lain karbon (C), Oksigen (O),
Nitrogen (N), Hidrogen (H), dan Fosfor (P). Unsur-unsur kimia tersebut atau yang umum
disebut materi dimanfaatkan produsen untuk membentuk bahan organik dengan bantuan
matahari atau energi yang berasal dari reaksi kimia. Bahan organik yang dihasilkan
merupakan sumber energi bagi organisme. Proses makan dan dimakan pada rantai makanan
menngakibatkan aliran materi dari mata rantai yang satu ke mata rantai yang lain. Walaupun
mahluk hidup dalam satu rantai makanan mati, aliran materi akan tetap berlangsung terus.
Karena mahluk yang mati tersebut diurai oleh dekomposer yang akhirnya akan masuk lagi
ke rantai makanan berikutnya.2

1
Campbell Reece & Mitcheel, BIOLOGI Edisi Kelima Jilid 3, (JAKARTA: ERLANGGA, 2004), hlm. 391
2
Berybunut, 2012. Biogeokimia, http://berybunut.wordpress.com,

4
B. Pembahasan
1. Pengertian aliran energy dan bentuk aliran energy
Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke
bentuk energi yang lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, ke konsumen
primer (herbivora), ke konsumen tingkat tinggi (karnivora), sampai ke saproba,3 aliran
energi juga dapat diartikan perpindahan energi dari satu tingkatan trofik ke tingkatan
berikutnya. Pada proses perpindahan selalu terjadi pengurangan jumlah energi setiap
melalui tingkat trofik makan-memakan. Energi dapat berubah menjadi bentuk lain,
seperti energi kimia, energi mekanik, energi listrik, dan energi panas. Perubahan bentuk
energi menjadi bentuk lain ini dinamakan transformasi energi.4

2. Pengertian rantai makanan

Gambar 2.1 Rantai makanan

Rantai makanan adalah perpindahan materi dan energi dari suatu mahluk hidup
ke mahluk hidup lain dalam proses makan dan dimakan dengan satu arah. Tiap
tingkatan dari rantai makanan disebut taraf trofik/tingkat trofik. Pada setiap tahap
pemindahan energi, 80%–90% energi potensial hilang sebagai panas, karena itu

3
[A. Pratiwi, Sri Maryati, Srikini, Suharno, Bambang S.] (2007). BIOLOGI SMA Jilid 1 untuk Kelas X Berdasarkan
Standar Isi 2006. Jakarta: Penerbit Erlangga.
4
Buku sekolah elektronik [Kistinnah, Endang Sri Lestari] (2009). Biologi 1 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya
Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

5
langkah-langkah dalam rantai makanan terbatas 4-5 langkah saja. Dengan perkataan
lain, semakin pendek rantai makanan semakin besar pula energi yang tersedia.

Rantai makanan dimulai dari organisme autotrof dengan mengubah energi


cahaya dari matahari menjadi energi kimia. Energi kimia ini akan diteruskan pada
konsumen tingkat pertama atau primer, tingkat kedua atau sekunder, dan seterusnya
sampai kelompok organisme pengurai atau dekomposer.

Rantai-rantai pangan terdiri dari dua tipe dasar yaitu rantai pangan perumputan,
yang mulai dari dasar tumbuh-tumbuhan hijau ke herbivora yang merumput (organisme
yang makan tumbuhan hidup) dan terus ke karnivora (pemakan binatang), rantai pangan
sisa, yang dimulai dari bahan-bahan mati ke mikroorganisme dan kemudian ke
organisme yang makan sisa detrivora dan pemangsanya.5

3. Alur ekologi dalam jaringan-jaringan makanan


Jaring-jaring makanan merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling
berhubungan. Dalam suatu ekosistem, suatu rantai makanan akan akan berhubungan
dengan rantai makanan yang lain. Semakin kompleks jaring-jaring makanan, semakin
tinggi tingkat kestabilan ekosistem.6

Perpindahan energy melibatkan adanya suatu proses yang dinamakan proses


makan dan memakan. Dalam ekologi, proses ini dikenal dengan istilah rantai makan dan
jaring-jaring makanan. Rantai makanan (food chain) menunjukkan suatu proses makan
memakan yang masih sederhana yang terdapat dalam suatu kumunitas. Jaring-jaring
makanan (food web) menunjukkan proses makan dan memakan yang lebih kompleks
atau bisa dikatakan sebagai kumpulan beberapa rantai makanan dalam suatu komunitas.
Namun, perpindahan energy tersebut tidaak 100%.7

5
Eugene P. Odum, DASAR-DASAR EKOLOGI edisi ketiga, (Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS,
1993), hlm. 79
6
Furqaani. Annisa Rahmah. dkk, BIG BOOK BIOLOGI, (Jakarta: Cmedia, 2017)
7
Roziaty. Efri. dkk, BIOLOGI LINGKUNGAN, (Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2017)

6
4. Piramida ekologi
Setiap tahap dalam rantai makanan akan ada sejumlah energi yang hilang karena
tidak terasimilasi atau lepas sebagai panas, sehingga organisme yang berada pada ujung
tingkat trofik akan memperoleh energi lebih kecil. Apabila energi yang tersedia dalam
suatu rantai makanan itu disusun secara berurutan berdasarkan urutan tingkat trofik,
maka membentuk sebuah kerucut yang dikenal dengan piramida ekologi. Dengan
demikian piramida ekologi adalah susunan tingkat trofik (tingkat nutrisi atau
tingkat energi) secara berurutan menurut rantai makanan atau jaring makanan
dalam ekosistem (Indriyanto, 2006).

Piramida ekologi merupakan suatu diagram piramida yang dapat menggambarkan


hubungan antara tingkat trofik satu dengan tingkat trofik lain, secara kuantitatif pada
suatu ekosistem. Pada piramida ini organisme yang menempati tingkat trofik bawah
relatif banyak jumlahnya. Makin tinggi tingkat trofiknya jumlah individunya semakin
sedikit . Tingkat trofik tersebut terdiri dari produsen, konsumen primer, konsumen
sekunder, konsumen tertier. Produsen selalu menempati tingkat trofik pertama atau
paling bawah. Sedangkan herbivora atau konsumen primer menempati tingkat trofik
kedua, konsumen sekunder menempati tingkat trofik ketiga, konsumen tertier
menempati tingkat trofik ke empat atau puncak piramida.8
Piramida ekologi sendiri terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya :
a. Piramida Energi

Gambar 4.1 piramida energ

8
Eugene P. Odum, DASAR-DASAR EKOLOGI edisi ketiga, (Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS,
1993)

7
Pada piramida energi tidak hanya jumlah total energi yang digunakan
organisme pada setiap taraf trofik rantai makanan tetapi juga menyangkut peranan
berbagai organisme di dalam transfer energi . Dalam penggunaan energi, makin
tinggi tingkat trofiknya maka makin efisien penggunaannya. Namun panas yang
dilepaskan pada proses tranfer energi menjadi lebih besar. Hilangnya panas pada
proses respirasi juga makin meningkat dari organisme yang taraf trofiknya rendah
ke organisme yang taraf trofiknya lebih tinggi.
Sedangkan untuk produktivitasnya, makin ke puncak tingkat trofik makin sedikit,
sehingga energi yang tersimpan semakin sedikit juga. Energi dalam piramida energi
dinyatakan dalam kalori per satuan luas per satuan waktu.

b. Piramida Biomassa

Gambar 4.2 Piramida biomassa

Piramida biomassa yaitu suatu piramida yang menggambarkan


berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.
Pada piramida biomassa setiap tingkat trofik menunjukkan berat kering dari
seluruh organisme di tingkat trofik yang dinyatakan dalam gram/m2. Umumnya
bentuk piramida biomassa akan mengecil ke arah puncak, karena perpindahan
energi antara tingkat trofik tidak efisien. Tetapi piramida biomassa dapat
berbentukterbalik.

Misalnya di lautan terbuka produsennya adalah fitoplankton mikroskopik,


sedangkan konsumennya adalah makhluk mikroskopik sampai makhluk besar

8
seperti paus biru dimana biomassa paus biru melebihi produsennya. Puncak
piramida biomassa memiliki biomassa terendah yang berarti jumlah individunya
sedikit, dan umumnya individu karnivora pada puncak piramida bertubuh besar.

c. Piramida Jumlah

Gambar 4.3 Piramida Jumlah

Yaitu suatu piramida yang menggambarkan jumlah individu pada setiap


tingkat trofik dalam suatu ekosistem.

Piramida jumlah umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme


piramida jumlah mulai tingkat trofik terendah sampai puncak adalah sama seperti
piramida yang lain yaitu produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, dan
konsumen tertier. Artinya jumlah tumbuhan dalam taraf trofik pertama lebih
banyak dari pada hewan (konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah
organisme kosumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah
organisme konsumen tertier lebih sedikit dari organisme konsumen sekunder.9

9
Soerya. 1994. Piramida Ekologi. Bandung: PT. Gerda Perkasa Bandung.

9
5. Siklus materi dan siklus biogeokimia
a. Siklus materi

Gambar 5.1 siklus materi pada siklus air

Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang berupa
unsur-unsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan materi dasar makhluk
hidup dan tak hidup (Indriyanto, 2010). Pertukaran atau perubahan yang terus
menerus, antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup dapat juga disebut
dengan siklus materi. Suatu ekosistem, materi pada setiap tingkat trofik tidak hilang,
namun materi berupa unsur-unsur penyusun bahan organik tersebut didaur-
ulang. Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotik melalui udara, tanah,
dan air. Daur ulang materi tersebut melibatkan makhluk hidup dan batuan sehingga
disebut siklus materi (Delvian, 2006).

Siklus materi merupakan proses berpindahnya materi dalam suatu rantai makanan
atau jaring-jaring makanan yang mengalir melalui makhluk hidup dan makhluk non-
hidup berk ali-kali, atau dapat pula dipindah dari satu ekosistem ke ekosistem
lainnya. Materi dari produsen(tanaman padi) mengalir kepada konsumen tingkat
I(tikus), kemudian mengalir lagi pada konsumen tingkat II(ular), lalu karna adanya
proses makan-memakan materi tersebut mengalir lagi ke konsumen tingkat
III(burung elang), burung elang yang mati akan diuraikan oleh dekomposer,seiring

10
dengan berjalannya waktu dekomposer menyatu dengan tanah, lalu materi itu diserap
lagi oleh tanah.10

b. Siklus biogeokimia

Gambar 5.2 Siklus biogeokimia pada siklus karbon dan oksigen

Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang berupa
unsur-unsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan materi dasar makhluk
hidup dan tak hidup. Siklus biogeokimia atau siklus organic anorganik adalah siklus
unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan
kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui
organisme, tetapi jugs melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik
sehingga disebut siklus biogeokimia. Siklus-siklus tersebut antara lain: siklus air,
siklus oksigen, siklus karbon, siklus nitrogen, dan siklus sulfur.

Siklus biogeokimia atau yang biasa disebut dengan siklus organik-anorganik


adalah siklus unsur-unsur atau senyawa kimia yang mengalirdari komponen abiotik
ke komponen biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur
tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia

10
Buchari, dkk. 2001. Kimia Lingkungan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

11
dalam lingkungan abiotik sehingga disebut sebgai siklus biogeokimia. Siklus
biogeokimia yang terjadi di alam dapat berupa silkus air, siklus oksign dan
karbondioksida (karbon), siklus nitrogen, dan siklus materi (mineral) yang berupa
unsur-unsur hara.11

6. Aliran energi dan siklus energi


a. Aliran energy

Gambar 6.1 aliran energy pada ekosistem

Energi adalah sesuatu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan, tanpa energy
kita tidak dapat melakukan pekerjaan. Energy tidak dapat dilihat dan yang terlihat
adalah efek dari energy tersebut. Semua organisme memerlukan energy untuk
tumbuh, berkembang biak, bergerak dan melaksanakan seluruh fungsi-fungsi
tubuhnya. Interaksi antara organisme dengan lingkungan dapat terjadi karena adanya
aliran energy, proses aliran organisme dapat terjadi karena adanya proses makan dan
di makan. Proses makan dan di makan terjadi antara satu kelompok organism dengan
kelompok organisme lainnya. Dalam kehidupan, kita menggunakan tiga jenis energy
yaitu, energy yang berasal dari matahari, panas bumi dan energy nuklir yang berasal
dari reaksi nuklir dalam reactor atom. Sebenarnya energy matahari juga berasal dari
reaksi nuklir yang terjadi dalam matahari. Energi itu dipancarkan oleh matahari
dalam bentuk sinar. Hingga sekarang energy yang banyak kita pakai adalah energy

11
Otto soemarwoto, Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, (Jakarta: Djambatan), 2004.

12
matahari, terutama yang ditambat oleh hijau. Penambatan energy matahari itu terjadi
dalam proses fotosintesis.

Dalam proses ini energy matahari diubah menjadi energy kimia yang tersimpan
dalam gula, seperti yang telah diuraikan molekul gula itu terbentuk dalam proses
fotosintesis dari air dan gas CO2 yang terdapat dalam udara. Gula selanjutnya diubah
kedalam pati yang tersimpan dalam tubuh dan digunakan sebagai bahan untuk
membentuk tubuh tumbuhan misalnya akar, batang dan daun. Energy yang
terkandung dalam tubuh tumbuhan itu menjadi sumber energy makhluk hidup yang
lain. Prose perbahan energy biasa disebut transformasi energy.

Beberapa contoh energi yang ada di alam:

Angin, yang sebenarnya adalah udara yang bergerak, juga mengandung energy.
Energy angin itu dapat digunakan untuk menggerakkan perahu layar dan kincir
angin. Kincir angin dapat dipakai untuk memutar mesin atau membangkitkan listrik.
Terjadinya angin ialah oleh perbedaan suhu di dua tempatkarena perbedaan
penyinaran oleh matahari atau perbedaan penyerapan sinar matahari. Pada siang hari
suhu permukaan lebih tinggi dari suhu permukaan laut, karena daratan lebih mudah
dipanaskan oleh matahari daripada air. Sehinnga pada siang hari angin bergerak dari
laut kedaratan, yang sering kita sebut angin laut sebenarnya berasal dari energy
cahaya matahari.
Air, yang mengalir di sungai juga mengandung energy matahari. Jika sungai
dibendung, energy aliran air itu dapat digunakan untuk memutar generator. untuk
membangkitkan listrik. Air yang mengalir di sungai berasal dari laut. Air laut
menguap karena penyinaran oleh matahari. Uap terhembus oleh angin ke daratan dn
terbentuk awan waktu angin naik karena adanya gunung. Awan berubah menjadi
hujan dan sebagian air hujan mengalir di sungai. Sehingga air dalam sungai itu
berasal dari matahari.
Para ahli ekologi mempelajari interaksi organisme dengan lingkungan fisik,
banyak pendekatan ekosistem didasarkan pada hukum-hukum fisika dan kimia yang

13
telah banyak digunakan, hukum tersebut yaitu hukum kekekalan energy (Hukum
Termodinamika).12

b. Siklus energy

Gambar 6.2 siklus energy pada proses fotosintesis

Siklus materi merupakan siklus perubahan dan perpindahan materi yang terjadi
dalam suatu rantai makanan Tubuh kita, hewan, tumbuhan, batu, dan lain-lain
tersusun oleh materi. Materi itu sendiri terdiri dari unsure kimia seperti, karbon (O),
hydrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan fosfor (P). Materi yang kita butuhkan
untuk menyusun tubuh kita, kita dapatkan dari makanan kita. Materi dalam makanan
itu berbentuk karbohidrat, lemak, protein dan lain-lain. Kecuali untuntuk menyusun
tubuh kita, makanan juga mengandung zat yang diperlukan untuk mengatur proses
kimia yang terjadi dalam tubuh kita, yaitu yang disebut metabolisme zat ini antara
lain vitamin dan mineral tertentu. Bersamaan dengan materi, dari kita dapatkan
energy.
Hewan, untuk hidupnya juga harus makan. Dalam ekologi manusia dan hewan
disebut konsumen. Kita lihat adanya proses makan memakan dalam alam. Tumbuhan

12
Campbell, BIOLOGI Jilid 3, (Jakarta: Penerbit Erlangga), 2008, hlm 407.

14
hijau dimakan oleh ulat. Ulat dimakan oleh burung perenjak dan pada
gilirannyadimakan oleh ular. Proses makan memeakan disebut rantai makanan yang
terdiri atas banyak mata rantai. Rantai makanan itu bercabang-cabang merupakan
jarring-jaring makanan. Jarring-jaring itu stu disebut jaring-jaring makanan.13

Materi mengalir dari mata rantai makanan yang satu ke mata rantai makanan yang
lain. Jika mahluk mati, tidak berarti aliran materi berhenti melainkan mahluk yang
mati menjadi makanan mahluk lain. Misalnya bangkai hewan “dimakan” oleh jasad
renik, seperti bakteri dan jamur, dalam proses pembusukan. Dalam proses ini
sebagian bangkai itu digunakan untuk menyusun tubuh jasad renik. Sebagian lagi
terurai menjadi gas, cairan, dan mineral. Salah satu gas yang terbentuk ialah CO2.
Gas kemudian digunakan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Materi tidak ada
habis-habisnya. Ia mengalir dari tubuh mahluk satu ke mahluk yang lainnya dan dari
dunia hidup ke dunia tak hidup serta kembali ke dunia hidup.Jadi pebedaan yang
spesifik dari keduanya adalah energy mengalir melalui ekosistem, sementara materi
mendaur di dalam dan melalui ekosistem.14
Fungsi Siklus Materi
Walaupun sebagian besar ekosistem menerima suplai energy kimia yang
berlimpah, unsur-unsur kimia hanya tersedia dalam energy terbatas. (Meteoroit
yang terkadang menghantam bumi merupakan satu-satunya sumber materi baru
dari luar bumi). Oleh karena itu, kehidupan di bumi bergantung pada
pendaurulangan unsur-unsur kimia esensial. Daur materi itu disebut daur
biogeokimia, karena daur itu meliputi proses biologi, geologi, dan kimia. Mata
rantai mahluk hidup dalam daur biogeokimia merupakan jaring-jaring kehidupan
karena melibatkan komponen biotic dan abiotik. Siklus nutrient ini disebut
sebagai siklus biogeokimiawi. Daur biogeokimia sendiri berfungsi sebagai
pengatur kestabilan kehidupan dalam ekosistem, sehingga kestabilan kehidupan
dalam ekosistem dapat terjaga dan unsur-unsur kimia yang ada di ekosistem tetap
terjaga da dapat dimanfaatkan untuk proses kehidupan. Apabila proses ini

13
Eugene odum, Dasar-dasar Eologi, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press), 1993
14
Otto soemarwoto, Ekologi Lingkngan Hidup dan Pembangunan, (Jakarta : Djambatan), 2004, hlm 26-28.

15
berhenti maka kestabilan kehidupan dalam ekosistem juga akan berhenti dan
sebaliknya. Sehingga proses biogeokimia ini sangat penting.15

7. Siklus materi dalam ekosistem


a. Siklus air

Gambar 7.1 siklus air

Air penting sekali untuk semua organisme dan ketersediannya memengaruhi laju
proses-proses ekosistem, terutama produksi primer dan dekomposisi di ekosistem darat.
Air cair adalah fase fisik utama saat air digunakan, walaupun beberapa organisme dapat
menggunakan uap air. Pembekuan air tanah dapat membatasi ketersediaan air untuk
tumbuhan darat. Laut mengandung sekitar 97% ai di dalam biosfer. Sekitar 2% terikat
dalam gletser dan tudung es kutub, sementara 1% yang tersisa berada di danau, sungai,
dan air tanah dengan jumplah yang sangat sedikit di atmosfer.
Proses-proses utama yang mendorong siklus air adalah evaporasi air cair oleh
energy surya, kondensasi uap air menjadi awan dan hujan. Transpirasi oleh tumbuhan
darat juga menggerakkan cukup banyak air ke atmosfer. Aliran permukaan dan air tanah
dapat mengembalikan air ke lautan sehingga menuntaskan siklus air.

15
Campbell, BIOLOGI Jilid 3, (Jakarta: Penerbit Erlangga), 2008, hlm 415-416

16
b. Siklus nitrogen

Gambar 7.2 siklus nitrogen

Semua organisme memerlukan unsur nitrogen untuk pembentukan protein dan


berbagai molekul organic esensial lainnya. Sumber utama terbesar nitrogen adalah
atmosfer yang terdiri dari 80% gas nitrogen. Sumber yang lain adalah tanah dan sedimen
danau, sungai, dan lautan (nitrogen terlarut), serta biomassa organisme hidup.

Jalur utama bagi nitrogen untuk memasuki ekosistem adalah melalui fiksasi nitrogen,
oleh bakteri menjadi bentuk-bentuk yang dapat digunakan untuk menyintesis senyawa-
senyawa organic bernitrogen. Beberpa nitrogen juga difiksasi oleh petir. Pupuk nitrogen,
hujan, dan debu yang tertiup oleh angin juga dapat menyediakan cukup banyak masukan
NH+4 dan NH-3 ke ekosistem. Amonifikasi NH+4 mendekomposisi nitrogen organik
menjadi NH+4. Pada nitrifikasi NH+4 dikonversi menjadi NO-3 oleh bakteri nitrifikasi.
Dalam kondisi anaerobic, bakteri dinitrifikasi menggunakan NO-3 dalam
metabolismenya, bukan O2, sehingga melepaskan N2 dalam suatu proses yang disebut
denitrifikasi.

17
c. Siklus fosfor

Gambar 7.3 siklus fosfor

Organisme memerlukan fosfor sebagai penyusun utama asam nukleat, fosfolipid, dan
ATP serta molekul penyimpanan energy lainnya dan sebagai mineral penyusun tulang
dan gigi. Bentuk anorganik fosfor yang paling penting adalah fosfat yang diabsorpsi dan
digunakan oleh tumbuhan dalam sintesis senyawa-senyawa organic. Sumber utama
terbesar fosfor adalah dalam bebatuan seimen yang berasal dari laut. Terdapat pula
banyak fosfor dalam tanah, di dalam laut (dalam bentuk terlarut) dan dalam organisme .
karena humus dan partikel-partikel tanah mengikat fosfat, pendaurulangan fosfor
cenderung sedikit terlokalisasi pada ekosistem.

Pengikisan bebatuan akibat cuaca secar perlahan-lahan menambahkan fosfat ke


tanah beberapa di antaranya tergelontor ke dalam air tanah dan air permukaan, dan pada
akhirnya mencapai laut. Fosfat yang diambil oleh produsen dan digabungkan ke dalam
molekul biologisndapat dimakan oleh jejaring makanan. Fosfat dikembalikan ke tanah
atau air melalui dekomposisi biomassa atau ekskresi oleh konsumen karena tidak ada gas
pengandung fosfor yang signifikan, hanya ada sedikit fosfor yang bergerak melalui
atmosfer, biasanya dalam bentuk debu dan percikan air laut.[17]

18
d. Siklus karbon dan oksigen

Gambar 7.4 Siklus karbon dan oksigen

Unsur karbon dalam atmosfer bentuk karbondioksida (CO2), sedangkan unsure


oksigen dalam bentuk gas (O2). Konsentrasi (CO2) di atmosfer diperkirakan 0,03%.
Karbondioksida masuk ke dalam komponen biotic melalui organisme fotoautrotof
(tumbuhan hijau) dan kemoautrotof (bakteri kemoautrotof) . dalam proses
fotosintesis dan kemosintesis. Karbon kemudian tersimpan sebagai zat organic dan
berpindah melalui rantai makanan, respirasi dan ekskresi ke lingkungan. Sedangkan
oksigen masuk ke komponen biotic melalui proses respirasi untuk membakar bahan
makanan lalu dihasilkan karbon dioksida (CO2). Daur karbon sangat berkaitan erat
dengan daur oksigen di alam kita ini.

19
e. Siklus sulfur (belerang)

Gambar 7.5 Siklus sulfur (belerang)

Sulfur merupakan bahan penting untuk pembuatan semua protein dan banyak
terdapat di kerak bumi. Tumbuhan mengambil sulfur dalam bentuk dari tanah.
Sedangkan hewan dan manusia mendapatkan dari tumbuhan yang mereka makan.16

16
Campbell, BIOLOGI Jilid 3, (Jakarta: Penerbit Erlangga), 2008, hlm 417-418

20
Daftar Pustaka

Berybunut. 2012. Biogeokimia, http://berybunut.wordpress.com


Buchari, dkk. 2001. Kimia Lingkungan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Campbell. BIOLOGI Jilid 3. (Jakarta: Penerbit Erlangga). 2008.
Elektronik Buku Sekolah [Kistinnah, Endang Sri Lestari] (2009). Biologi 1 : Makhluk Hidup dan
Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Furqaani. Annisa Rahmah, Dkk. BIG BOOK BIOLOGI, (Jakarta: Cmedia, 2017)
Odum Eugene P. DASAR-DASAR EKOLOGI edisi ketiga. (Yogyakarta: GADJAH MADA
UNIVERSITY PRESS, 1993).
Odum Eugene. Dasar-dasar Eologi. (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press). 1993.
Otto Soemarwoto. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, (Jakarta: Djambatan), 2004.
Pratiwi A, Sri Maryati, Srikini, Suharno, Bambang S. (2007). BIOLOGI SMA Jilid 1 untuk
Kelas X Berdasarkan Standar Isi 2006. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Reece Campbell & Mitcheel. BIOLOGI Edisi Kelima Jilid 3. (JAKARTA: ERLANGGA, 2004).
Roziaty. Efri, dkk. BIOLOGI LINGKUNGAN, (Surakarta: Muhammadiyah University Press,
2017)
Soemarwoto Otto. Ekologi Lingkngan Hidup dan Pembangunan. (Jakarta : Djambatan). 2004.
Soerya. 1994. Pir amida Ekologi. Bandung: PT. Gerda Perkasa Bandung.

21

Anda mungkin juga menyukai