Anda di halaman 1dari 5

DERAJAT DIAPER RASH PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI RSUD WAHIDIN SUDIRO

HUSODO KOTA MOJOKERTO

Heni Frilasari
Dosen Prodi D3 Kebidanan STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto

ABSTRAK

Banyaknya kejadian dermatitis disebabkan karena orang tua terutama ibu masih belum
mengetahui bagaimana pencegahan terjadinya ruam popok tersebut diantaranya kebersihan
lingkungan diantaranya orang tua kurang menjaga kebersihan, pemakaian diapers yang kurang
tepat.
Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi derajat diaper rash pada bayi usia 0-12 bulan di
RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. Desain penelitian ini adalah deksriptif. Variabel
peneltiian ini yaitu derajat diaper rash pada bayi usia 0-12 bulan. Populasi penelitian ini adalah
seluruh bayi usia 0-12 bulan yang mengalami diapers rash di Ruang Perinatal dan Ruang Anak
RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto sebanyak 37 bayi. Sampel diambil dengan teknik
concecutive sampling sebanyak 25 bayi.Data dikumpulkan dengan lembar observasi dan diolah
secara editing, coding, scoring, dan tabulating.Kemudian hasil disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi.Hasil penelitian menunjukkanhampir seluruhnya responden mengalami diapers
rash dalam kategori ringan sebanyak 20 responden (80%).
Penggunaan popok yang kurang tepat dapat mempengaruhi terjadinya diapers rash seperti popok
yang tidak diganti dalam waktu yang lama, dan ibu kurang menjaga kebersihan daerah yang
tertutup popok. Hal ini dikarenakan kulit bayi memang sensitive sehingga berpengaruh dengan
terjadinya diaper rash. Walaupun ibu dan tenaga kesehatan sudah melakukan perawatan dengan
tepat.

Kata Kunci : Diapers Rash, Bayi Usia 0-12 Bulan

PENDAHULUAN mencuci tangan yang baik dan benar,


pemenuhan gizi anak yang kurang serta
Masa bayi merupakan fondasi dari pemakaian diapers yang kurang tepat.
kehidupan mendatang yaitu fondasi dari Berdasarkan data yang dikeluarkan
berbagai pola perilaku, sikap dan emosinya. oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada
Masa neonates juga merupakan usia yang tahun 2012 prevalensi iritasi kulit (ruam
rapuh baik untuk fisik, penyakit maupun popok) pada bayi cukup tinggi 25% dari
kecelakaan. Masalah kulit diaper dermatitis 6.840.507.000 bayi yang lahir di dunia
sering terjadi, yang menyebabkan sakit dan kebanyakan menderita iritasi kulit (ruam
perasaan tidak nyaman pada bayi popok) akibat penggunaan popok. Angka
(Kusumaningrum, 2015). Ruam popok terbanyak ditemukan pada usia 6-12 bulan
banyak terjadi pada bayi.Ruam popok (Ramba, 2015). Insiden ruam popok di
merupakan gangguan kulit berupa peradangan Indonesia mencapai 7-35%, yang menimpa
di sekitar daerah yang ditutupi oleh popok atau bayi laki-laki dan perempuan berusia
sekitar popok.Peradangan ini terutama terjadi dibawah tiga tahun,(Budi Arja Sita A, 2009).
pada bagian daerah kedua belah paha, bokong, Ahli Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan
perut bagian bawah, sekitar kelamin serta area Kapasitas dan Desentralisasi, dr
di sekitar atas bokong dan punggung bawah Krisnajaya,MS memperkirakan jumlah anak
(Amri, 2010). Banyaknya kejadian dermatitis balita (bawah lima tahun) Indonesia
disebabkan karena orang tua terutama ibu mencapai 10 persen dari populasi penduduk.
masih belum mengetahui bagaimana Jika jumlah penduduknya 220-240 juta
pencegahan terjadinya ruam popok tersebut jiwa,maka setidaknya ada 22 juta balita di
diantaranya kebersihan lingkungan Indonesia, dan 1/3 dari jumlah bayi di
diantaranya orang tua kurang menjaga indonesia mengalami ruam popok,
kebersihan seperti jarang mengajarkan (Rahmat,H.2011).

SURYA 16 Vol. 08, No. 03, Desember 2016


Derajat Diaper Rash Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto

Hasil studi pendahuluan yang mengganggu kesehatan kulit juga dapat


dilakukan peneliti di RSUD Wahidin Sudiro mengganggu perkembangan dan pertumbuhan
Husodo Kota Mojokerto pada tanggal 14 bayi. Bayi yang mengalami ruam popok akan
Maret 2016 diperoleh data dari 5 bayi yang mengalami gangguan seperti rewel dan sulit
mengalami diaper rash di ruang Perinatal tidur, selain itu proses menyusui menjadi
menunjukkan 3 bayi usia 2-5 hari mengalami terganggu karena bayi merasa tidak nyaman
kemerahan di daerah pantat yang tertutup sehingga berat badan tidak meningkat (Handy,
popok sekali pakai, kemerahan tampak masih 2011).
basah serta tidak timbul lesi atau lecet-lecet Ketepatan dalam perawatan daerah
(derajat ringan). Sedangkan 2 bayi usia 4 perianal atau personal hygiene memerlukan
bulan dan 6 bulan di ruang Anak yang pengetahuan ibu dalam menjaga kesehatan
mengalami kemerahan di derah pantat karena kulit bayi. Kebanyakan ibu lebih memilih
penggunaan popok sekali pakai, kemerahan diapers dari pada memilih popok kain,dengan
tampak menimbulkan lesi atau lecet serta bayi alasan diapers bayi lebih praktis karena tidak
sering rewel atau tampak kesakitan (derajat perlu sering mengganti popok yang basah
sedang). akibat buang air, selain itu membuat rumah
Ruam popok dapat diartikan sebagai lebih bersih tidak terkena air kencingbayi
infeksi kulit karena paparan urine dan kotoran (Handy, 2011).
yang berkepanjangan ditambah dengan
tekanan dan gesekan popok yang bersifat METODE PENELITIAN
disposable (diapers) (Sholeh,2008). Tanda dan
gejala ruam popok bervariasi dari yang ringan Desain penelitian ini adalah deksriptif.
sampai yang berat. Pada gejala awal kelainan Variabel peneltiian ini yaitu derajat diaper
derajat ringan seperti kemerahan ringan di rash pada bayi usia 0-12 bulan. Populasi
kulit pada daerah sekitar penggunaan popok penelitian ini adalah seluruh bayi usia 0-12
yang bersifat terbatas, disertai dengan lecet bulan yang mengalami diapers rash di Ruang
atau luka ringan pada kulit, berkilat, kadang Perinatal dan Ruang Anak RSUD Wahidin
mirip luka bakar, timbul bintik-bintik Sudiro Husodo Kota Mojokerto sebanyak 37
merahkadang membasah dan beng kak pada bayi. Sampel diambil dengan teknik
daerah yang paling lama berkontak dengan concecutive sampling sebanyak 25 bayi.Data
popok seperti paha. Kelainan yang meliputi dikumpulkan dengan lembar observasi dan
daerah kulit yang luas (Maryunani, 2011). diolah secara editing, coding, scoring, dan
Reaksi alergi bahan popok bisa menjadi tabulating. Kemudian hasil disajikan dalam
penyebab ruam pada bayi, karena ada merek bentuk tabel distribusi frekuensi.
tertentu yang memiliki kualitas bahan yang
memiliki daya serap rendah,sehingga HASIL PENELITIAN
penggunaan popok sering melebihi daya
tamping, kualitas popok yang juga dapat 1. DataUmum
mengakibatkan ruam popok karena air seni 1) Umur Bayi
bayi yang tidak terikat pada serat popok akan Tabel 1 Distribusi Frekuensi umur bayi
diserap dan mengendapdi kulit bayi dan Umur F %
menimbulkan ruam. Kalau ruam popok sudah 0-28 hari 13 52
terlanjur terjadi, sebaiknya dihin dari dulu 1-6 Bulan 7 28
penggunaan popok sekali pakai hingga kulit 6-12 Bulan 5 20
bayi benar-benar sudah sembuh Jumlah 25 100
(Mayo,2008). Diapers juga membuat Sebagian besar responden berusai 0-28
pekerjaaan ibu menjadi lebih ringan karena hari (neonatus) sebanyak 13 responden (52%)
tidak perlu mencuci, menjemur, menyetrika
setumpuk popok. Pada sisi buruknya 2) Jenis Kelamin
penggunaan diapers dapat menyebabkan Tabel 2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
terjadinya ruam popok. Kesalahan dalam
Jenis Kelamin F %
pemakaian popok bisa menjadi ancaman
Laki-laki 15 60
terhadap bayi. Dampak terburuk dari Perempuan 10 40
pemakaian popok yang salah selain
Jumlah 25 100

SURYA 17 Vol. 08, No. 03, Desember 2016


Derajat Diaper Rash Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto

Sebagian besar bayi berjenis kelamin kurang 12 (100%) dimana sebagian besar
laki-laki sebanyak 15 responden (60%) terjadi diaper dermatitis ringan yakni
7(58,3%). Hasil pengujian statistik diperoleh
3) Lama Penggunaan Popok ada hubungan sikap orang tua dengan
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Lama kejadian diaper dermatitis,dengan koefisien
Penggunaan Popok korelasi 0,642. Makar antara 0,60-0,79=
Lama Penggunaan F % kuat dan tingkat signifikansi 0,000 (p<0,05)
Popok dan terdapat hubungan tindakan
1-6 Jam 12 48 pencegahan dengan kejadian ruam popok,
7-12 Jam 13 52 dengan koefisien korelasi 0,389. Makar antara
> 12 jam 0 0 0.30-0.49 = moderat dan tingkat signifikansi
Total 25 100 0,034 (p<0,05).
Sebagian besar responden mengnati Diaper rash adalah adanya keluhan
atau menggunakan popok selama 7-12 Jam bintik merah pada kelamin dan bokong pada
sebanyak 13 responden (52%) bayi dengan pampers diakibatkan oleh
gesekan- gesekan kulit dengan pampers
2. Data Khusus (Marmidan Rahardjo, 2012). Menurut Titi LS,
1. Derajat Diapers Rash eksim popok yang disebut juga dermatitis
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Derajat Diapers popok adalah kelainan kulit yang timbul
Rash akibat radang di daerah yang tertutup popok,
Derajat Diapers Rash F % yaitu di alat kelamin, sekitar dubur, bokong,
Ringan 20 80 lipatan paha dan perut bagian bawah. Penyakit
Sedang 5 20 ini sering terjadi pada bayi dan anak balita
Berat 0 0 yang menggunakan popok, biasanya pada usia
Jumlah 25 100 kurang dari tiga tahun, paling banyak usia 9-
Hampir seluruhnya responden 12 bulan (Rukiyah.A&Yulianti, 2010).
mengalami diapers rash dalam kategori ringan Hasil penelitian ini menunjukkan
sebanyak 20 responden (80%) dan sebagian bahwa hampir seluruhnya responden
kecil mengalami diapers rash dalam kategori mengalami diapers rash dalam kategori
sedang sebanyak 5 responden (20%) ringan, dimana hal ini terjadi karena orang tua
sudah berusaha untuk melakukan perawatan
pada bayi mereka, meskipun ketika di rumah
PEMBAHASAN
sakit perawatan lebih diperhatikan oleh
petugas kesehatan, akan tetapi orang tua
Seluruhnya responden mengalami
responden tetap berupaya untuk melakukan
diapers rash dalam kategori ringan sebanyak
perawatan dengan baik diantaranya mereka
20 responden (80%) dan sebagian kecil
mengganti popk bayi lebih sering dan juga
mengalami diapers rash dalam kategori
memberikan bedak atau membersihkan bayi
sedang sebanyak 5 responden (20%). Hal ini
saat menganti popok agar bayi tidak
dikarenakan kulit bayi memang sensitive
mengalami ruam popok atau kemerahan pada
sehingga berpengaruh dengan terjadinya
daerah sekitar yang terkena popok.
diaper rash. Walaupun ibu dan tenaga
Sedangkan pada responden yang
kesehatan sudah melakukan perawatan dengan
mengalami derajat diapers rash dalam
tepat.
kategori sedang terjadi karena meskipun
Menurut hasil penelitian
orang tua sudah berupaya untuk melakukan
Kusumaningrum (2015) dengan judul
perawatan pada bayi dengan baik akan tetapi
hubungan sikap orang tua dan tindakan
mereka terkadang mengganti popok lebih
pencegahan dengan kejadian diaper
lama, karena kehabisan atau mereka masih
dermatitis pada neonatus di Desa Kramat
belum membeli popok, dan hal ini bisanya
Lamongan menunjukkan hasil seluruhnya
dilakukan saat malam hari, karena anak sudah
orang tua mempunyai sikap kurang
tertidur orang tua merasa takut untuk
didapatkan sebanyak13 (100%) dimana
mengganti popok bayi, karena nanti anaknya
sebagian besar neonates mengalami diaper
bangun dan menangis. Sehingga perawatan
dermatitis ringan yakni 8 (61,5%), seluruhnya
yang seperti ini dapat menimbulkan dampak
orang tua mempunyai tindakan pencegahan

SURYA 18 Vol. 08, No. 03, Desember 2016


Derajat Diaper Rash Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto

yang negatif dari penggunaan popok yang lupa mengganti popok cukup lama akan tetapi
tidak tepat seperti diapers rash. pada saat menggunakan popok ibu menaburi
Berdasarkan lama penggunaan popok bedak pada kulit bayi, dan setelah melepas
diperoleh data sebagian besar responden popok, ibu membersihkan kulit bayi kemudian
mengnati atau menggunakan popok selama 7- memberinya lotion antiseptic dan bedak
12 jam sebanyak 13 responden (52%). sehingga kulit bayi dapat terjaga
Berdasarkan tabulasi silang pada lampiran kelembapannya.
diperoleh data bahwa dari 12 responden yang
menggunakan popok 1-6 jam seluruhnya KESIMPULAN
mengalami diaperas rash dalam kategori
ringan, sedangkan pada 13 responden yang 1. Kesimpulan
menggunakan popok 7-12 jam sebagian besar Derajat diapers rash yang terjadi pada
mengalami diapers rash dalam derajat ringan bayi di RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo
sebanyak 8 responden (61,5%) dan sebagian Kota Mojokerto diperoleh data hampir
kecil mengalami diapers rash dalam kategori seluruhnya responden mengalami diapers rash
sedang sebanyak 5 responden (38,5%). dalam kategori ringan sebanyak 20 responden
Bayi umumnya lebih sering buang air (80%). Hal ini dikarenakan kulit bayi memang
besar dan kecil dibandingkan orang dewasa sensitive sehingga berpengaruh dengan
sehingga selalu ada kemungkinan terkena terjadinya diaper rash. Walaupun ibu dan
infeksi.Selain itu, kotoran bayi juga lebih tenaga kesehatan sudah melakukan perawatan
encer dan kadang karena alasan tertentu dengan tepat.
(misalnya orang tua atau pengasuh tidak
menyadari) harus terus memakai popok kotor 2. Saran
untuk beberapa waktu sebelum popoknya Dapat meningkatkan informasi
diganti.Bahkan jika popok bayi diganti terus tentang pencegahan terjadinya ruam popok
menerus secara berlebihan, masih ada yaitu dengan melakukan personal hygiene ,
kemungkinan bayi dengan kulit yang sensitif serta ibu dapat mengganti popok lebih sering
terkena infeksi (Noriko, 2013). misalnya 4 atau 5 jam sekali atau ketika
Penyebab utama ruam popok pada popok sudah hampir penuh sehingga mereka
bayi adalah kelembaban atau kontak yang dapat melaksanakan pencegahan ruam popok
terlalu lama dengan zat amonia yang dengan baik.
terkandung dalam urin atau feses.Selain itu, Diharapkan peneliti berikutnya dapat
ruam popok bisa juga disebabkan oleh adanya melakukan penelitian dengan metode dan
riwayat alergi, terjadi gesekan berlebihan jumlah sampel yang berbeda misalnya faktor
antara popok dengan kulit bayi, memakai yang mempengaruhi terjadinya ruam popok,
popok yang terlalu ketat, atau memakai diaper sehingga hasil penelitian dapat lebih
yang terbuat dari plastik atau karet dalam berkembang.
jangka waktu lama sehingga mengakibatkan Diharapkan lebih intensif lagi dalam
iritasi. Ruam popok umumnya terjadi pada memberikan pendidikan kesehatan terutama
bayi di bawah usia 15 bulan, di mana kulitnya tentang pelaksanaan personal hygiene yang
masih sangat tipis dan rentan terhadap iritasi. lebih intensif pada ibu seperti sering
Orang lanjut usia yang harus memakai diaper mengingatkan ibu untuk mengganti popok
juga dapat terkena ruam popok, tetapi hal ini lebih sreing sehingga program pencegahan
jarang terjadi karena kulitnya lebih tebal dari penyakit pada bayi dapat lebih dilakukan
bayi. Ruam popok juga tidak pernah terjadi dengan maksimal terutama pencegahan
pada orang dewasa karena orang dewasa bisa terjadinya diapers rash.
melakukan ritual ke kamar kecil sendiri dan
tahu apa yang harus dilakukan untuk menjaga DAFTAR PUSTAKA
kebersihan diri. Sebaliknya, bayi belum bisa
melakukan hal ini dan bergantung sepenuhnya Kusumanigrum. 2015. Hubungan SikapOrang
pada pengasuhnya. Adanya responden yang TuaDanTindakanPencegahan
menggunakan popok lebih dari 7-12 jam akan Dengan KejadianDiaperDermatitis
tetapi tetap mengalami diaperas rash dalam PadaNeonatus. Jurnal Program
kategori ringan terjadi karena meskipun ibu

SURYA 19 Vol. 08, No. 03, Desember 2016


Derajat Diaper Rash Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto

StudiDIIIKebidananSTIKESMuhamm
adiyahLamongan

Amri.2010. Pengetahuan Ibu Tentang Ruam


Pokok Pada Bayi Di Ruangan Kamar
Rsud Arifin Ahmad Pekan Baru
Tahun 2010.Program Studi D III
Keperawatan STIKES Payung Negeri

Ramba, Hardin La. 2015. Kejadian Iritasi


Kulit (Ruam Popok) Pada Bayi Usia
0-12 Bulan. Journal of Pediatric
Nursing Vol. 1(2) STIKES Nani
Hasanuddin Makassar

Budiarja, Siti Aisah. 2009. Perawatan Kulit


Pada Bayi Dan Balita.Jakarta : FKUI
Press

Rahmat, H. 2011. Faktor-Faktor


YangMempengaruhi Diaper Rush
Pada Bayi 0-12 Bulan di Wilayah
Kerja Puskesmas Kota Bantaeng
Kecamatan Bontotiro Akper
Bulukumba : Bulukumba

Maryunani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan


Anak Dalam Kebidanan, Jakarta:
Trans Info Media

Mayo. 2008. Mencegah Ruam


Popok. Tersedia di
http://www.wartamedika.com
Medika. Diakses tanggal 15
Desember 2015

Handy, Fransiska. 2011. Panduan cerdas


perawatanbayi.Jakarta: Pustaka
Bunda

Marmi, Rahardjo, K. 2012. Asuhan


Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak
Prasekolah. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar

Rukiyah, A.Y, Yulianti, L. 2010. Asuhan


Neonatus Bayi dan Anak
Balita.Jakarta : CV. Trans Info
Medika

Noriko. 2013. Diapers Bagi Kesehatan Bayi


Dan Lingkungan. Program Studi
Biologi Universitas Al Azhar
Indonesia

SURYA 20 Vol. 08, No. 03, Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai