Anda di halaman 1dari 20

FORMULASI DAN TEKNIK SEDIAAN PADAT TABLET EKSTRAK

DAUN BELIMBING WULUH(Averrhoa bilimbi L.).


FORMULATION AND TECHNIQUES OF SOLID TABLET EXTRACT OF WULUH
BELIMBING LEAF EXTRACT (Averrhoa bilimbi L.).

ABSTRAK

Dain belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) memiliki berbagai aktivitas seperti
antibakteri, antioksidan, antihipertensi dan antidiabetes. Pembuatan sekstrak daun belimbing
wuluh menjadi sediaan tablet dapat meningkatkan kepraktisan saat penggunaan serta dapat
memberikan efek pengobatan lokal dan sistemik .Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memformulaslkan sediaan tablet mengandung ekstrak daun belimbing wuluh.Ekstrak daun
belimbing wuluh didapatkan dari proses maserasi. Tablet dibuat dengan menggunakan metode
granulasi basah dengan variasi jenis bahan pengisi yaitu PVP, laktosa, amptotab, magnesium
stearat dan talkum. Tablet yang dihasilkan dievaluasi secara fisik, uji keseragaman ukuran,
keseragaman bobot, kekerasan, friabilitas, disolusi dan uji waktu hancur. Formula tablet yang
dihasilkan memenuhi persyaratan karakteristik fisik tablet yang cukup baik.

Kata Kunci: Tablet ekstrak daun belimbing wuluh sebagai Antibakteri.

ABSTRACT
Dain starfruit (Averrhoa bilimbi L.) has various activities such as antibacterial, antioxidant,
antihypertensive and antidiabetic. The making of starfruit leaf extract into tablet preparations
can improve practicality during use and can provide local and systemic treatment effects. The
purpose of this study is to formulate tablets containing starfruit leaf extract. Wuluh starfruit
leaf extract is obtained from the maceration process. Tablets are made using the wet
granulation method with variations in filler types namely PVP, lactose, amptotab, magnesium
stearate and talc. The resulting tablets were evaluated physically, tests of size uniformity,
weight uniformity, hardness, friability, dissolution and disintegration time test. The resulting
tablet formula meets the physical characteristics of the tablet requirements quite well.

Key words: Tablets of starfruit leaf extract as Antibacterial.

PENDAHULUAN
Belimbing wuluh adalah salah satu Bahan
tanaman yang banyak digunakan untuk Bahan yang digunakan pada
pengobatan tradisonal. Salah satu bagian pembuatan tablet ekstrak daun belimbing
dari belimbing wuluh yaitu daunnya wuluh adalah fase dalam : zat akif ektrak
daun belimbing 10%, amprotab 5%,
mengandung tanin, sulfur, asam format,
PVP(polivinilpirolidon) 5%, laktosa qs.
kalsium oksalat, dan kalium sitrat, Pada fase luar : Mg stearate 3%, amprotab
diketetahui memiliki banyak aktivitas 5%, talk 2%.
seperti sebagai antibakteri, antioksidan, Metode formulasi
antihipertensi, antidiabetes dan
Pada pembuatan formulasi tablet
antikolesterol. daun belimbing wuluh ekstrak daun belimbing wuluh 40 mg, di
mengandung asam amino, asam sitrat, buat dengan metode granulasi basah dan
untuk rancangan formulasi tablet adalah
fenolat, ion kalium, gula, vitamin dan
seperti pada table 1.
mineral.
Salah satu aktivitas potensial yang
dimiliki oleh daun belimbing wuluh adalah Bahan Formula
Ekstrak daun belimbing 10%
aktivitas antibakteri. Untuk kemudahan dan
wuluh.
kenyamanan saat penggunaan, daun Amprotab (fase dalam) 5%
PVP 5%
belimbing wuluh perlu diformulasikan
Laktosa 112 gr
menjadi bentuk sediaan obat Pada Mg stearate 3%
penelitian ini ekatrak daun belimbing Amprotab (fase luar) 5%
TALK 2%
wuluh diformulasi menjadi sediaan tablet .
Tablet adalah sediaan padat kompak
Pembuatan tablet dengan metode granulasi
berbentuk cembung atau pipihmengandung
basah merupakan proses mengubah bahan
satu atau lebih zat aktif dengan atau tanpa berbentuk serbuk menjadi granul yang
bahan tambahan. mempunyai sifat mudah mengalir dan
mudah dikempa (parrot,1971).
METODE

Alat
Metode granulasi basah dilakukan untuk
bahan berkhasiat yang tahan terhadap
Pada pembuatan tablet ekstrak daun pengaruh air dan panas caranya :
belimbing wuluh alat yang digunakan campurkan bahan berkhasiat + bahan
adalah flow tester granul, volumenometer, pengisi + pengisi dalam + pembasah
reability, neraca, ayakan ukuran 12 mesh, kemudian larutan pengikat sedikit demi
14 mesh, 20 mesh dan 30 mesh, single sedikit sehingga didapatkan massa yang
punch, hardness tester, friability tester, mudah di kempa. Ayak dengan ayakan 12
disintegrant tester, disolution tester. mesh granul basah di tampung dalam
wadah yang telah dilapisi kertas perkamen, Uji kekerasan tablet adalah suatu
lalu di timbang. pengujian yang dilakukan untuk
Masukkan dalam lemari pengering pada mengetahui kekuatan fisik sediaan tablet
suhu 50-60⁰ C selama sehari, timbang terhadap tekanan mekanik ataupun karena
granul kering tentukan kadar air granul.
gesekan. Uji ini bertujuan untuk
Granul kering ayak kembali dengan ayakan mengetahui ketahanan sediaan tablet dalam
14 mesh, tentukan fines lakukan evaluasi
menghadapi tekanan yang didapatkan pada
garanul lainya. Tambahkan bahan pelincir,
penghancur luar lalu homogenkan dan saat proses pengemasan, distribusi, ataupun
granul siap di cetak. ketika disimpan. Alat yang digunakan
Pemeriksaan kualitas tablet adalah Hardnesstester. Dari data yang
diperoleh rata-rata tablet adalah 2,56 kg.
Uji keseragaman bobot tablet
hasil tersebut tidak memenuhi syarar
Uji keseragaman bobot dengan kekerasan tablet oral yaitu 4-8 kg.
menimbang 20 tablet satu persatu kemudian
hitung bobot rata – ratanya dan Uji Kerapuhan Tablet
penyimpangannya tidak boleh lebih dari 2
Kerapuhan merupakan parameter
tablet. Bobot rata – ratanya lebih besar dari
yang menggambarkan kekuatan permukaan
harga yang ditetapkan pada kolom A dan 1
tablet dalam melawan berbagai perlakuan
tabletpun yang menyimpang dari bobot
yang menyebabkan pengikisan pada
harga yang di tetapkan dari kolom B.
permukaan tablet (Sulaiman, 2007).
Uji Keseragaman ukuran tablet Kerapuhan adalah parameter lain dari
ketahanan tablet dalam pengisian dan
Uji ini bertujuan agar tablet guncangan. Kerapuhan tablet masih
mempunyai lebar dan tinggi yang sama.
Ketebalan berhubungan dengan kekerasan diterima adalah kurang dari 1,0%.
sediaan padat (tablet), selain pencetakan, Kerapuhan diatas 1,0% menunjukkan
perubahan ketebalan merupakan indikasi bahwa tablet rapuh dan dianggap kurang
adanya masalah pada aliran massa cetak.
baik (Banker et al., 1986).
Dari 20 tablet diperoleh memilik ukuran
yang seragam karena syarat keseragaman
tablet yang baik adalah tablet memiliki Uji ini bertujuan agar tablet tidak
diameter tidak lebih dari 3 kali atau tidak rapuh sebelum diminum. Dan juga tablet
kurang dari 4/3 tebal tablet tidak rapuh pada saat pendistribusian. Alat
yang digunakan yaitu friability tester.
Dihitung hasil kerapuhan dengan rumus
Uji kekerasan tablet
persentase sebagai berikut :
Didapatkan hasil 100 % yang artinya tablet dikendalikan oleh aktivitas antara zat padat
rapuh semua tidak ada yang tersisa-sisa. dan pelrut. Medium disolusi diisikan ke
Hasil tersebut tidak memenuhi syarat dalam tabung disolusi sebanyak 900 ml
Karena syaratnya tidak lebih dari 0,80 – 0,1 pada suhu 37 ± 0,5 C . Masukkan satu
%. tablet pada masing - masing tabung
disolusi, kemudian jalankan alat uji
Uji Waktu Hancur Tablet.
disolusi metode paddle dengan kecepatan
Uji waktu hancur adalah waktu pengadukan dan lama pengujian di
yang dibutuhkan sejumlah tablet untuk sesuaikan dengan ketentuan pada zat aktif
hancur menjadi partikel- partikel yang ada dalam farmakope Indonesia.
penyusunggnya yang mampu melewati Pengambilan sampel 5 ml dilakukan pada
ayakan yang terdapat dibawah bagian alat selang waktu tertentu. Setiap
uji. Tujuannya yaitu untuk melihat seberaoa pengngambilan sampel diganti dengan
lama obat ( tablet ) bisa hancur didalam media disolusi dengan volume dan suhu
tubuh atau saliran cerma dengan sediaan yang sama.
menjadi larut , terdispersi atau menjadi
HASIL PENGAMATAN
lunak. Alat yang digunakan adala
disintegration tester. Pengujian ini EVALUASI GRANUL

dilakukan degan cara memasukan 6 tablet


Waktu Alir
ke dalam tabung lalu alat akan bekerja naik
turun selama 15 menit. Didapatkan hasil Replikasi Waktu Alir (Detik )

tablet larut semua pada waktu 1 mnenit 10 I 1,8


detik. Hasil tersebut memenuhi syarat
II 1,6
karena persyaratan waktu hancur untuk
tablet tidak bersalut adalah kurang dari 15 III 1,3
menit.
IV 1,5
Uji Disolusi Tablet. Syarat = Tidak boleh lebih dari 10

Uji disolusi didefinikasikan sebagai detik

proses dimana suatu zat padat masuk


Kesimpulan = Granul yang diuji
kedalam pelarut menghaslkan suatu larutan memenuhi persyaratan
secara sederhana, disolusi di mana proses
zat padat melarut. Secara prinsip,
1. Sudut Diam
Diketahui =  Ideal Kadar Air =2–
h = 1,3 cm 2,33% dengan rentan
d1 = 8 cm ( r = 4 cm) 5%
d2 = 8,5 cm ( r = 4,25  Kesimpulan =
cm) granul mempunyai
𝑟1+𝑟2
r = kadar air sebesar 1,25%
2
4 𝑐𝑚+4,25 𝑐𝑚 sehingga granul
= 2
memenuhi syarat
= 4,125cm
3. Uji Kemampatan
 Perhitungan
V₀ = 100 ml

 tan α = 𝑟 Menit 1 90,3

1,3 𝑐𝑚 Menit 2 90,2


= 4,125 𝑐𝑚

Menit 3 90,1
 tan α = 0,315
 α = tan⁻¹ x Menit 4 90,1
0,315
Menit 5 90,1
 α = 17,484
 Bobot granul = 65,60 gram
 Perhitungan
1. BJ nyata =
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙
 Syarat Sudut Diam : 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
3.
 5 – 20 = sangat Kompresibilitas =
mudah mengalir 𝐵𝐽 𝑀𝑎𝑚𝑝𝑎𝑡 −𝐵𝐽 𝑁𝑦𝑎𝑡𝑎
x100
𝐵𝐽 𝑀𝑎𝑚𝑝𝑎𝑡
 30 – 40 = mudah
65,60 𝑔𝑟𝑎𝑚
=
mengalir 100𝑚𝑙
0,72 −0,56
 40 – 45 = mengalir = 0,72
x
 Kesimpulan : Granul sangat 100
mudah mengalir = 0,656 g/ml
2. Kadar Air =
 Bobot Air =2 8,8%
gram 2. BJ Mampat =
 Kadar Air = 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎
1,25%
65,60 𝑔𝑟𝑎𝑚 JUMLAH 8.660 mg
= 90,1 𝑚𝑙
RATA- 433
= 0,72 g/ml
RATA
Kesimpulan : Granul memiliki
 Syarat : Tidak boleh lebih dari 2
sifat alir yang sangat baik
tablet yang masing-masing
bobotnya menyimpang dari bobot
rata-ratanya lebih besar dari harga
EVALUASI TABLET
yang diterapkan pada kolom A ,

1. Uji Keseragaman Bobot dan tidak satu tablet pun yang


menyimpang dari bobot rata-
NO. Massa Presentase
ratanya ,lebih dari harga yang
Tablet
diterapkan pada kolom B
(mg)
1 420 mg 3,09 %  Kesimpulan : Tablet memenuhi

2 420 mg 3,09 % syarat kolom A dan kolom B

3 430 mg 0,70 % karena tablet tidak ada yang lebih


10 % penyimpangan bobotnya.
4 430 mg 0,70 %
5 430 mg 0,70 % 2. Uji Keseragaman Ukuran
6 440 mg -1,59 % NO. LEB TINGGI
7 440 mg -1,59 % AR
8 430 mg 0,70 % 1 12,1 3,04
9 450 mg -3,78 % 4
10 450 mg -3,78 % 2 12,1 3,02
11 440 mg -3,78 % 8
12 430 mg 0,70 % 3 12,1 3,06
13 420 mg 3,09 % 8
14 420 mg 3,09 % 4 12,1 3,04
15 440 mg -1,59 % 8
16 450 mg -3,78 % 5 12,1 3,02
17 420 mg 3,09 % 9
18 430 mg 0,70 % 6 12,1 3,04
19 430 mg 0,70 % 8
20 440 mg -1,59 %
7 11,1 3,04 4
8 9
8 11,1 3,02 RATA- 1 3,03
8 RATA 2
9 11,1 3,02 ,
8 0
10 12,1 3,04 2
8
11 12,1 3,04
 Syarat : Diameter tablet lebih dari 3
8
kali tebal tablet dan tidak kurang
12 12,1 3,02 1
dari 1 3 kali tebal tablet.
8
 Kesimpulan : tablet memenuhi
13 12,1 3,04
persyaratan.
8
3. Uji Kekerasan Tablet
14 12,1 3,02
NO. Kekerasan
8
(Newton )
15 12,1 3,04
8 1 3,0 kg
16 12,1 3,02
2 3,0 kg
8
17 12,1 3,02 3 2,9 kg

6 4 2,0 kg
18 12,1 3,04
5 2,0 kg
6
19 12,1 3,02 JUMLAH 12,9 kg
6
RATA- 2,58 kg
20 12,1 3,02
RATA
6
JUMLAH 2 60,6
 Syarat : 4-8 kg.
, 2
 Kesimpulan : tablet yang diuji
4
tidak memenuhi persyratan karena
0
hasil yang didapatkan kurang dari
,
syarat yang ditentukan.
0,157 – 0,038 = 0,119
4. Uji Kerapuhan Tablet c. (500 ppm)
W₀ = 9,150 gram 0,278 – 0,038 = 0,24
W₀ = 8,630 gram d. (750 ppm)
 Kerapuhan :
𝑤𝑜−𝑤1
X 100 % 0,426 – 0,038 = 0,388
𝑤𝑜
e. (1000 ppm)
9.150 𝑔𝑟𝑎𝑚−8.630 𝑔𝑟𝑎𝑚 0,287 – 0,038 = 0,249
: X
9.630 𝑔𝑟𝑎𝑚
2. Data a, b, dan r
100% - a = 0,017
:5,4 % - b = 0,000432
 Syarat : menurut lachman kurang - R = 0,99
dari 0,8 %.
 Kesimpulan : kerapuhan tablet Mencari regresi linier
sebesar 5,4 % menurut lachman ( y = bx + a )
kerapuhan tablet kurang dari0,8% a) 0΄
tabletmemiliki kerapuhan yang y = bx + a
memenuhi persyaratan. 0,012 = 0,000432X + 0,017
0,000432𝑋+0,017
x=
0,000432
5. Waktu Alir
x = - 11,5740741 ppm
Syarat : Kurang
x = - 11,5740741 mg/ml
dari 15 menit
Hasil : 10 menit
b) 15΄
lebih 35 detik
y = bx + a
Kesimpulan : tablet
0,074 = 0,000432x + 0,017
memiliki waktu hancur kurang
0,074 −0,017
dari15 menit jadi tablet yang x= 0,000432

diuji memenuhi persyaratan. x = 131,94 ppm


x = 0,13194 mg/ml
6. Uji Disolusi
 Perhitungan c) 30΄
1. kontrol positif – blanko y = bx + a
a. (100 ppm) 0,076 = 0,000432x + 0,017
0,100 – 0,038 = 0,062 x=
0,076 −0,017
0,000432
b. (250 ppm)
x = 136,57 ppm permukaannya rata atau cembung,
x = 0,13657 mg/ml mengandung satu obat atau lebih dengan
atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan
d) 45΄ yang digunakan dapat berfungsi sebagai
y = bx + a zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat,
0,072 = 0,000432x + 0,017 zat pelican, zat pembasah, atau zat lain
0,072 −0,017 yang cocok (Anonim ,1979).
x= 0,000432

x = 127,31 ppm Pada praktikum kali ini formulasi


x = 0,12731 mg/ml yang digunakan membutuhkan laktosa
sebagai zat pengisi, PVP (Polyvinyl
Pyrolidon ) sebagai zat pengikat,
e) 60΄ Amprotab sebagai zat penghancur,
y = bx + a Magnesium Stearat sebagai pelican dan
0,085 = 0,000432x + 0,017 Talk sebagai zat pelicir. Bahan pengisi
0,085 −0,017 ditambahkan jika jumlah zat aktif sedikit
x= 0,000432
atau sulit dikempa.Jika kandungan zat aktif
x = 157,40 ppm
kecil, sifat tablet secara keseluruhan
x = 0,1574 mg/ml
ditentukan oleh bahan pengisi yang besar
jumlahnya.Selain itu, bahan pengisi juga
dapat ditambah karena alesan kedua yaitu
memperbaiki daya kohesi sehingga dapat
dikempa langsung atau untuk memicu
BAB V PEMBAHASAN aliran.Laktosa digunakan sebagai zat

Pada praktikum kali ini mahasiswa pengisi karena memiliki sifat yang tidak

melakukan percobaan membuat sediaan bereaksi hampir dengan semua obat.

padat. Pada praktikum kali ini mahasiswa Baha pengikat memberikan daya
membuat tablet daeri ekstrak daun adhesi (perekatan) pada massa serbuk
balimbing wuluh. Tablet adalah sediaan sewaktu granulasi dan pada tablet kempa
padat mengandung bahan obat dengan atau serta menambah daya kohesi yang telah
tanpa bahan pengisi (Anonim, ada pada bahan pengisi. Zat pengikat dapat
1995).Tablet adalah sediaan kompak, ditambahkan dalam bentuk kering tetapi
dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk lebih efektif jika ditambahkan dalam
tabung pipih atau sekunder, kedua bentuk larutan pada pembuatan granul.
Bahan pengikat umumnya yaitu amylum , melakukan pembuatan tablet. Faktor-faktor
metilselulosa, gom akasia, gelatin, dalam pembuatanya seperti pencampuran,
sukrosa, pondon, dan granulasi dan pengempaan mempengaruhi
karboksimetilselulosa. keseragaman kandungan,kesediaan hayati,
dan stabilitas sediaanya, oleh karena itu
Bahan penghancur atau disentegran
akan dilakukan uji terhadap parameter-
ditambahkan. Untuk memudahkan
parameter terebut untuk mengontrol
pecahnya atau hancurnya tablet menjadi
kualitas akhir tablet. Selain itu juga
partikel-partikel yang lebih kecil yang
dilakukan control kualitas bahan baku,
mudah terdispersi atau melarut, sehingga
pemeriksaan homogenitas dan pengamatan
lebih mudah diabsorbsi ketika berkontak
kualitan granul seperti air, kandungan air
dengan cairan saluran pencernaan. Bahan
dan kompresibilitas.
penghancur berfungsi menarik air ke
dalam tablet, mengembang dan Metode yang digunakan adalah
menyebabkan tablet pecah menjadi granulasi basah, granulasi adalah
fragmen-fragmen yang mungkin sangat pembentukan partikel-partikel besar
menentukan kelarutan selanjutnya dari dengan mekanisme pengikatan tertentu
obat dan tercapainya biovabilitas yang dapat juga diartikan granulasi adalah
diharapkan. Disentegran tablet yang paling proses pembuatan ikatan partikel-partikel
banyak digunakan adalah avicel, pati, dan kecil membentuk padatan yang lebih besar
explotab. atau agregat permanen melalui
penggumpalan masa sehingga dapat dibuat
Bahan pelicin dan pelicir
granul yang lebih homogen dari segi kadar
digunakan sebagai bahan tambahan dalam
massa jenis ukuran serta bentuk partikel
tablet.Bahan pelicin digunakan untuk
Adapun fungsi dari granulasi adalah untuk
memicu aliran serbuk atau granul dengan
memperbaiki sifat aliran dan
jalan mengurangi gesekan antara partikel-
kompresibilitas dari masa cetak tablet,
partikel. Bahan pelicir diharapkan dapat
memadatkan bahan-bahan, menyediakan
mengurangi gesekan antara dinding tablet
campuran seragam yang tidak memisah,
dengan die.
mengendalikan kecepatan pelepasan zat
Pada praktikum ini bertujuan untuk aktif, mengurangi debu dan memperbaiki
memberikan pengetahun dan ketrampilan penampakan tablet.
tentang formulasi sediaan tablet dan
Granulasi basah merupakan yang
kontrol positifnya ini, praktikan
terluas digunakan dalam memproduksi
tablet kompresi langkah-langkah yang nomor 20. Granul yang dihasilkan
diperlukan dalam pembuatan Tablet ditimbang, Berdasarkan hasil pengamatan
dengan metode ini dapat dilakukan dengan granul yang dihasilkan sebanyak 130, 70
cara sebagai berikut: menimbang dan gram.
mencampur bahan-bahan,pembuatan
a.) keuntungan metode granulasi basah:
granulasi basah, pengayaan adukan lembab
 Memperoleh aliran yang baik
menjadi granul, pengeringan, pengayakan
 Meningkatkan kompresibilitas d
kering dan campuran bahan pelicin
an sifat kohesinya
pembuatan Tablet dengan kompresi.
 Untuk serbuk dengan BJ nyata r
Penimbangan dan pencampuran: endah (voluminous) sehingga da
bahan zat aktif, pengisi dan bahan pat mencegah
penghancur yang diperlukan dalam kontaminasi silang
formula tablet ditimbang sesuai dengan  Dapat digunakan untuk tablet de
jumlah yang dibutuhkan untuk membuat ngan system pelepasan zat aktif t
jumlah tablet yang akan diproduksi erkendali
dicampur diaduk baik, biasanya dengan  Mencegah segregasi komponen
menggunakan mesin pencampur serbuk sehingga diperoleh sediaan deng
atau mixer pada praktikum kali ini an keseragamankandungan yang
pencampuran menggunakan plastik 5 kg, baik
dengan memasukkan 5 buah kelereng yang  Distribusi keseragaman kandung
digunakan untuk membantu mempercepat an
homogenitas.  Meningkatkan kecepatan disolus

Pembuatan granulasi basah, Hal ini i untuk obat yang kurang larut (d

dapat dilakukan dengan menambahkan engan carapemilihan larutanpen

aquades hangat sebagai media gikat dan pengikat yang sesuai a

pembasah.Kemudian granul yang lembab tau penambahan zatpengikat kel

diayak dengan ayakan Mesh nomor 40. arutan obat.

Lalu granul basah atau lembab yang sudah b.) Kekurangan/kerugian granulasi

diayak diletakkan Ke dalam loyang untuk basah:

dikeringkan pada oven selama 3 sampai 4


jam dengan suhu 40 derajat Celcius sampai  Biaya cukup tinggi.
60 derajat Celcius kemudian dilakukan  Banyak tahap dalam proses
pengayakan kering dengan ayakan Mesh produksi yang harus divalidasi.
 Zat aktiv yang tidak tahan sebesar 1,5 detik,maka granul yang diuji
lembab dan panas tidak dapat memenuhi persyaratan karena kurang dari
dikerjakan dengan metode ini. 10 detik.Untuk sudut diam,didapatkan jari-
 Membutuhkan tempat yang jari sebesar 4,125 cm dan menghasilkan
luas,biaya tinggi dan waktu sudut diam sebesar 17,484,sehingga dapat
banyak. dikatakan granul yang diuji sangat mudah
 Memungkinkan terjadinya mengalir karena sudut diam yang
kehilangan bahan selama dihasilkan diantara 5-20 yang menurut
pemindahan ke unit proses persyaratan sangat mudah mengalir.
lainya.
Evaluasi granul yang kedua yaitu
Setelah pembuatan granul pengujian kadar air. Kadar air yang
selesai,praktikan melakukan evaluasi diterima kurang dari 5% ( kadar ideal 2 -
granul.Evaluasi yang pertama yaitu dengan 2,33% ) pengujian kadar air dapat
melakukan penguaian waktu alir.Waktu dilakukan dengan cara menimbang granul
alir adalah waktu yang diperlukan untuk sebanyak 2 gram pada alat uji kadar air
mengalir dari sejumlah granul melalui Letakkan pada piring yang tepat di bawah
lubang corong,yang diukur adalah lampu Sinar yg terus-menerus sampai
sejumlah zat mengalir dalam suatu waktu konstanta setelah didiamkan dalam Sinar
tertentu untuk tiap 25 gram granul,dengan alat dalam menghitung kadar air secara
waktu alirnya tidak lebih dari 10 otomatis Berdasarkan hasil pengamatan
detik.Granul ditimbang sebanyak 15 gram didapatkan granul dengan kadar air 1,25%.
kemudian dimasukan kedalam corong Berdasarkan persyaratan dinyatakan kadar
melalui dinding corong.Corong air granul memenuhi persyaratan karena
mempunyai diameter 10 cm dengan sudut kurang dari 5%. Namun, berdasarkan hasil
60 drajat,panjang tangkai 3,6 cm dengan sifat fisik barang yang dihasilkan dapat
diameter 0,6 cm.Buka penutup pada bawah dikatakan terlalu kering. Hal ini
corong dan marhan granul ditunjukkan dari bentuk granul yang
mengering.bersamaan itu nyalakan banyak menyebabkan debu, faktor
stapwatch .Timbunan granul ditampung penyebab granul yang kering salah satunya
dalam kertas milimeter blok,kemudian dari proses pengeringan yang terlalu lama.
ukur tinggi (h) dan jari-jari (r) Hal ini juga dapat menyebabkan bobot
timbunan.Berdasarkan hasil pengamatan granul berkurang, karena banyaknya
rata-rata waktu alir yang didapatkan
molekul yang menguap pada saat mampat / bobot jenis mampat yang
pengeringan. dihasilkan sebesar 0,72 gr/ml. langkah yang
terakhir menentukan kompresitabilitas.
Evaluasi granul yang ketiga yaitu
Penentuan kompresitabilitas digunakan
uji kemampatan granul.Tujuan dilakukan
untuk menghasilkan tablet yang baik.
evaluasi ini adalah untuk mengetahui
Kompresitabilitas dapat dilihat dari harga
kemampuan granul untuk saling melekat
indeks carr yang sangat bergantung pada
menjadi masa kompas. Pada evaluasi ini
kerapatan mampat dari granul yaitu dengan
langkah yang perlu dilakukan adalah
cara kerapatan mampat dikurangi kerapatan
dengan memasukkan granul pada gelas
nyata lalu dibagi dibagi dengan kerapatan
ukur 100 ml jika bagian granul yang paling
mampat. Kompresitabilitas granul
atas sampai pada batas 100 ml. Lalu granul
dinyatakan dalam persen. Indeks carr =
yang sudah dimasukkan di dalam gelas
kerapatan mampat – kerapatan nyata dibagi
ukur ditimbang. Berdasarkan hasil
kerapatan mampat dan dikalikan 100%.
pengamatan didapatkan bahwa bobot
Berdasarkan hasil pengamatan
granul sebesar 65, 60 gram, catat hasil
kompresitabilitas granul ekstrak daun
sebagai kerapatan nyata.Volume awal
belimbing wuluh sebanyak 8,8%.
granul di catat yaitu 100 ml, kerapatan
nyata adalah berat serbuk dibagi dengan
volume awal.Berdasarkan hasil
Kompresitabilitas Keterangan
pengamatan kerapatan nyata atau bobot
(%) Sifat Aliran
jenis nyata granul yang dihasilkan sebesar
5-12 Sangat baik
0,656 gr/ml.
12-18 Baik
Kemudian kerapatan mampat 18-23 Cukup
dengan memasukan granul kedalam gelas 23-33 Kurang
ukur 100 ml dengan hati-hati, lalu 33-38 Sangat
dipasang pada alat kompresitabilitas kurang
selama 5 menit hingga volume >38 Sangat
konstan.Setelah didapatkan volume buruk
konstan keluarkan gelas ukur dari alat.

Kerapatan mampat adalah berat Didapatkan granul ekstrak daun belimbing


granul dibagi dengan volume konsta. wuluh mrmpunyai kompresitabilitas yang
Berdasarkan hasil pengamatan kerapatan sangat baik.
Setelah melakukan evaluasi granul pada kedudukan maksimum bawah punch
selesai praktikan melakukan pencetakan atas : pengaturan tekanan maupun bobot
granul menjadi tablet.Sebelum pencetakan tablet baru dapat dilakukan pada saat
campurkan fase luar kedalam granul,lalu mesin tidak berjalan : dan mampu
homogenkan.Pada praktikum kali ini memproduksi 5100/jam diameter 22,23
pencetakan tablet yang digunakan yaitu mm , tebal 17,8 mm.Secara umum
mesin cetak single punch.Cara kerja pada komponen dasar mesin cetak tablet ini
mesin cetak single punch yaitu dengan adalah: Hopper,tempat untuk menyimpat
memasukan granul kedalam ruang cetakan granul atau bahan baku lainya untuk
dan dihempa oleh kedua gerakan punch dihempa : Die, tempat granul akan di cetak
atas dan bawah .Tablet dihasilkan ketika serta menentukan ukuran dan bentuk
kedua punch dicakupkan,begitu punch tablet.
bagian bawah diturunkan kebawah,granul
Punch Atas,alat untuk mengempa granul
yang ada pada corong (hoper) tepat berada
yang telah berada di die: Punch
diatas rongga cetakan dan mengisi penuh
bawah ,alat untuk mengeluarkan tablet
dan rata cetakan tadi.Kemudian kedua
yang telah dicetak.Setelah tablet
punch dicakupkan,cetakan
dihasilkan ,dilakukan penentuan randemen
ditarik,menggeser kelebihan granul dari
tablet dengan skala pembuatan tablet
tempatnya dan permukaan granul pada
dibagi dengan tablet yang berhasil dicetak.
cetakan diratakan.Punch bagian atas turun
Skala pembuatan tablet adalah sebanyak
dan mengempa bahan dalam rongga
400 tablet ,dan tablet yang berhasil dicetak
cetakan membentuk tablet.Punch bagian
sebanyak 310 tablet. Spesifikasi
atas kemudian ditarik dan punch bagian
Randemen yang baik yaitu tidak kurang
bawah naik keatas sampai tepat pada
dari 90% .
permukaan dari tempatnya,mengangkat
tablet untuk dilemparkan dari tempatnya Rendeman
dengan bantuan sepatu pengisi yang 𝑇𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡 𝑗𝑎𝑑𝑖
= 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑎𝑏 X
bergerak diatas ruang cetakan dan
100%
mengulang proses tersebut.Tablet yang
dilemparkan ditampung dalam wadah yang 310 𝑇𝑎𝑏
=400 𝑇𝑎𝑏 X 100%
sesuai ( Ansel 1989 ).
=
Prinsip kerja mesin cetak single 77,5 %
punch: pengaturan tekanan berdasarkan
Randemen tablet yang dihasilkan bentuk,warna,bau dan rasa. Perubahan
kurang dari spesifikasi yang ditentukan. bentuk bau,rasa dan warna pada tablet
Hal ini dipengaruhi pada proses dapat memberikan informasi bahwa tablet
pencetakan yaitu banyaknya serbuk/granul sudah mengalami penurunan mutu
yang terbuang atau tidak tercetak. Faktor organoliptis dipengaruhi oleh
pengaruh lainya yaitu pada saat karakteristik(warna,bau,dan rasa)bahan
perhitungan formulasi tablet ekstrak daun baku,bentuk dan ukuran punch dies yang
belimbing wuluh, praktikan tidak digunakan. Berdasarkan hasil pengamatan
melakukan perhitungan penambahan bentuk tablet bulat pipih dihasilkan dari
bahan,sehingga granul yang terbentuk mesin cetak die yang berbentuk bulat
tidak terlalu banyak. Kemudian faktor pipih,warna hijau muda dengan bintik-
pengeringan granul juga dapat bintik hijau tua dihasilkan dari bentuk
mempengaruhi,semakin kering granul ekstrak yaitu cairan yang sangat kental
semakin banyak air yang menguap yang dengan warna hijau tua yang sangat
menyebabkan debu-debu granul pekat,warna bintik pada tablet dihasilkan
berterbangan sehingga semakin dari masa granul pada saat dilakukan
mengurangi bobot granul. pembasahan,granul yang terkena air
membentuk warna yang telah pekat.
Evaluasi selanjutnya adalah
Kemudian bau tablet merupakan bau khas
Evaluasi Tablet.Pertama dengan
ekstrak dengan sedikit manis karena bahan
mengamati penampilan fisik tablet.
pengisi yang digunakan yaitu lactosa. Rasa
Organoleptis Tablet tablet yang manis dapat dipengaruhi dari
Bentuk : Bulat pipih bahan lactosa sebagai pengisi.
Rasa : Manis
Kedua ,yaitu evaluasi keseragaman
Bau : Khas ekstrak
bobot tablet. Keseragaman bobot tablet
sedikit manis
dapat menggambarkan keseragaman
Warna : Hijau muda
kandungan zat aktif. Bobot tablet yang
berbentuk hijau tua
sesuai spesifikasi memiliki kadar zat aktif
yang relatif sama. Sehingga tablet akan
Organoliptis menjadi parameter memberikan efek terapi yang diinginkan .
mutu fisik suatu sediaan penting baik Faktor-faktor yang mempengaruhi
padat, semi padat , maupun cair. keseragaman bobot tablet antara lain sifat
Pengamatan organoliptis meliputi alir serbuk/granul . Ukuran
partikel,kecepatan putaran dan tekanan lebih dari 300 mg,jadi kolom
mesin tablet. Prosedur kerja uji penyimpangan A menggunakan 5% dan
keseragaman bobot yaitu: Dengan kolom B menggunakan 10% . Rata-rata
menimbang 20 tablet ,kemudian dihitung tablet yang dihasilkan sebesar 4,33 mg.
bobot rata-rata yang dihasilkan dari tiap Dalam hasil pengamatan tidak ditemukan
tablet. Jika ditimbang satu persatu,tidak tablet yang menyimpang pada kolom A
boleh dari 2 tablet yang masing-masing maupun kolom B,sehingga keseragaman
bobotnya menyimpang dari bobot rata- bobot tablet memenuhi persyaratan.
ratanya lebih besar dari harga yang
Pengujian dalam evaluasi tablet
ditetapkan pada kolom A dan tidak ada 1
yang ketiga yaitu uji keseragaman ukuran.
tablet pun yang menyimpang dari bobot
Keseragaman ukuran menjadi salah satu
rata-ratanya lebih dari harga yang
parameter awal untuk mutu sediaan
ditetapkan pada kolom B . Jika tidak
tablet.Ukuran yang seragam,
mencukupi 20 tablet dapat digunakan 10
menggambarkan keseragaman bobot
tablet ,tidak satu tablet pun yang bobotnya
tablet. Ukuran tablet dipengaruhi oleh
menyimpang lebih besar bobot rata-rata
bentuk dan ukuran punch dan dies, tekanan
yang ditetapkan pada kolom A.
mesin pada proses pengempaan. Pengujian
Bobot Penyimpangan keseragaman ukuran dilakukan
rata- bobot rata-rata menggunakan jangka sorong pada 20
rata A B tablet yang diorbital secara acak.
25 mg 15 30 Persyaratan ukuran tablet adalah diameter
atau tablet tidak boleh lebih dari 3 kali dan
kuramg tidak kurang dari satu sepertiga kali tebal
26 mg - 10 30 tablet. Jangka sorong adalah alat ukur yang
100mg mampu mengukur jarak, kedalaman
151 7,5 15 maupun diameter dalam suatu objek
mg-300 dengan tingkat akurasi dan posisi yang
mg sangat baik. Bagian-bagian jangka sorong
Lebih 5 10 terdiri dari : skala baca yang terdapat pada
dari badan alat ini yang dapat diatur
300 mg berdasarkan letak “jangka sorong”

Berdasarkan hasil pengamatan ;terdapat dua pasang rahang , yaitu

tablet yang dicetak mempunyai bobot yang sepasang rahang luar (atau rahang bawah)
untuk mengukur jarak ( pengukur utama ) bahwa kekerasan tablet ekstrak daun
dan sepasang rahang dalam (atau rahang belimbing wuluh tidak memenuhi
atas ) untuk mengukur diameter dalam persyaratan.
(contoh diameter dalam cincin).
Uji kelima yaitu uji kerapuhan
Berdasarkan hasil pengamatan tablet. Kerapuhan tablet adalah gambaran
didapatkan hasil rata-rata lebar tablet lain dari ketahanan tablet dalam melawan
sebesar 12,02 mm dan rata-rata tinggi pengikisan dan goncangan terutama saat
tablet sebesar 3,03 mm. Dari lebar tablet proses pengemasan. Kerapuhan
12,14-12,19 mm dan dari tinggi tablet dipengaruhi oleh kekerasan tablet.Bahan
3,02-3,06 mm. Jika rata-rata tinggi tablet pengikat yang digunakan besar yang
dihitung dengan persyaratan. Dapat dipakai adalah presentase bobot yang
diketahui keseragaman kandungan tablet hilang selama pengujian diperiksa dengan
memenuhi persyaratan. alat yang dinamakan frability
tester.Prosedur dari pengujian ini
Pengujian yang keempat yaitu uji
mengambil 20 tablet. Bebas debukan satu
kekerasan tablet. Kekerasan tablet
persatu kemudian timbang 20 tablet (wb).
merupakan parameter ketahanan tablet
dalam melawan tekanan mekanik seperti Tablet dimasukkan ke dalam
goncangan dan terjadinya keretakan tablet fnabilty tester putar dengan kecepatan 25
selama pengemasan, transportasi dan rpm selama 4 menit .Tablet dibersihkan
pemakaian. Kekerasan tablet dipengaruhi lagi dan ditimbang (W1).
oleh tekanan pengempaan dan sifat bahan
𝑊𝑜−𝑊1
Kerapuhan = X
pengikat yang dipilih. Kekerasan tablet 𝑊𝑜

biasanya antara 4 sampai 8 kg . Uji 100%

kekerasan tablet menggunakan alat Syarat menurut lachman :

hardness tester. Prosedur dari pengujian ini kurang dari 0,8 %

adalah dengan mengambil t tablet.


Kemudian nol kan skala pada alat dengan
Berdasarkan hasil pengamatan
memutar bagian ujung alat. Pasangkan satu
bobot awal (Wo) dari 20 tablet ekstrak
persatu pada alat secara melintang, lalu
daun belimbing wuluh sebesar 9,150 gram
putar hingga skala tablet hancur.
dan tablet akhir (W1) sebesar 8,630 gram,
Berdasarkan hasil pengamatan dari 5 tablet
sehingga presentase kerapuhan yang
didapatkan nilai kekerasan dari 2,0 kg
dihasilkan sebesar 5,6 % . Hal ini
sampai 3,0 kg. Hal ini menunjukkan
menunjukkan kerapuhan tablet tidak rangkaian keranjang dan cakram. prosedur
memenuhi persyaratan, karena melebihi dari pengujian ini yaitu dengan
spesifikasi yang telah ditentukan. memasukkan 6 tablet pada keranjang
masing-masing keranjang 1 tablet lalu
Pengujian yang ke enam yaitu uji
masukkan cakram pada tiap tabung dan
waktu hancur.Uji ini dimaksudkan untuk
jalankan alat dengan menggunakan air
menetapkan kesesuaian batas waktu
bersuhu 37 derajat celcius. sebagai media
hancur yang tertera dalam masing-masing
syarat waktu hancur yang baik adalah
monografi, kecuali pada etiket dinyatakan
kurang dari 15 menit Berdasarkan hasil
bahwa tablet digunakan sebagai tablet
pengamatan tablet hancur pada menit 10
hisap atau kunyah atau dirancang untuk
lebih 35 detik hal ini menunjukkan bahwa
pelepasan kandungan obat secara bertahap
waktu hancur tablet memenuhi
dalam waktu tertentu atau melepaskan obat
persyaratan.
dalam dua penode berbeda atau lebih
dengan jarak waktu yang jelas di antara Pengujian pada evaluasi tablet yang
periode pelepasan tersebut.Uji waktu terakhir adalah uji disolusi disolusi. obat
hancur tidak menyatakan bahwa sediaan adalah suatu proses pelarutan senyawa
atau bahan aktifnya terlarut aktif dari bentuk sediaan padat ke dalam
sempurna.sediaan dinyatakan hancur media pelarut pelarut suatu zat aktif sangat
sempurna bila sisa sediaan yang tertinggal penting. artinya bagi ketersediaan suatu
pada kasa alat waktu hancur merupakan obat sangat tergantung dari kemampuan
massa Luna yang tidak mempunyai inti obat atau zat tersebut melalui ke dalam
yang jelas, kecuali bagian penyalut yang media pelarut sebelum diserap ke tubuh.
tidak larut alat uji waktu hancur disebut sediaan obat yang harus di uji disolusi nya
disintegration tester. alat ini terdiri atas adalah bentuk padat atau semi padat
suatu rangkaian keranjang gelas piala seperti kapsul Tablet atau salep menurut
berukuran 1000 mililiter,termostat untuk (ansel 1985)
memanaskan cairan media kurang lebih 37
bagian-bagian alat uji disolusi :
derajat derajat Celcius alat untuk menaik
turunkan keranjang dalam cairan media  Otor pengaduk dengan kecepatan
pada frekuensi yang tetap antara 29 yang sudah diubah
kali.hingga 32 kali permenit melalui jarak  Keranjang baja stainless berbentuk
tidak kurang dari 5,3 cm dan tidak lebih silinder atau dayung untuk
dari 5,7 cm di disintegrasi tester terdiri dari
ditempelkan ke ujung batang dahulu berdasarkan hasil pengamatan
pengaduk larutan 100 ppm menghasilkan absorbansi
 Bejana dari gelas atau bahan lain 0,100 larutan 250 ppm menghasilkan
yang ini dan transparan dengan 0,157 larutan 500 ppm menghasilkan
volume 1000 ml. 0,278. Larutan 750 ppm menghasilkan
 Penangas air yang sesuai untuk 0,426 dan larutan 1000 ppm menghasilkan
menjaga temperatur pada Media 0,287 langkah selanjutnya dengan
Solusi dalam besarnya. melakukan uji disolusi tablet medium
disolusi diisikan ke dalam tabung diskusi
sebanyak 100 ml dengan suhu 37 derajat
langkah pertama yang dilakukan yaitu
Celsius Masukkan 1 tablet pada masing-
membuat medium disolusi pada pengujian
masing tabung disolusi, kemudian jalankan
disolusi tablet ekstrak daun belimbing
alat uji disolusi metode paddle dengan
wuluh menggunakan larutan aquades,
waktu 60 menit pengambilan sampel 5 ml
merupakan air yang bebas ion atau tanpa
dilakukan pada menit ke menit 0’, 15’, 30’,
mineral,Aqua DM diperoleh dari air
45’, dan 60 larutan medium yang diambil
mineral yang mengandung ion yang
sebesar a diisi dengan larutan medium
dilewatkan dalam beberapa kolom resin
cadangan setelah sampel sudah didapatkan
sehingga mineral yang ke bawah tertahan
melakukan penentuan ABS menggunakan
pada kolom resin. Langkah berikutnya
spektrofotometer. setelah didapatkan
membuat larutan kontrol positif dengan
lakukan perhitungan regresi linier (y = bX
menimbang ekstrak daun belimbing
+ a). Kemudian ditentukan ftor terdisolusi
sebanyak 25 mg dilarutkan dalam labu
terkoreksi.
ukur 25 ML dengan Aqua DM. Kemudian
melakukan pengenceran sebesar 100 ppm, Berdasarkan hasil
250 ppm, 500 ppm, 750 ppm dan 1000 pengamatan jumlah factor
ppm lalu masukkan masing-masing terdisolusi terkoreksi.
pengenceran ke dalam tabung reaksi
kemudian dicari absorbansinya dalam
Waktu Faktor terdisolusi
spektrofotometri dengan panjang
terkoreksi
gelombang sekitar 200 sampai 300 nm.
Penentuan blangko menghasilkan 0,038. 0’ -0,01157 mg
Lakukan penentuan absorbansi larutan
15’ 0,1318 mg
kontrol positif dimulai dari yang terkecil
30’ 0,1372 mg

45’ 0,1287 mg

60’ 0,1734 mg

Berdasarkan hasil
pengamatan dapat dilihat
bahwa hasil factor
terdisolusi terkoreksi
mengalami penurunan pada
menit ke 45’.

Anda mungkin juga menyukai