Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MARGAASIH
Jalan Rancamalang Ds Margaasih Telepon (022) 6672801 Kode Pos 40215

Upaya Kesling_Puskesmas Margaasih_2019 Page 1


KERANGKA ACUAN
PELAKSANAAN REFRESING PELATIHAN KADER
ANAK PEMANTAU JENTIK (ANTIK)
DAN PRAKTEK LAPANGAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARGAASIH
KECAMATAN MARGAASIH

A. PENDAHULUAN

Pada tahun 2000, Pemerintah Indonesia, bersama-sama dengan 189 negara menghadiri
Pertemuan Puncak Milenium di New York dan menandatangani Deklarasi Millennium Development
Goals (MDGs) yang mempunyai 8 tujuan penting. Upaya untuk mewujudkan tercapainya tujuan-
tujuan tersebut merupakan tantangan dalam pembangunan di seluruh dunia, termasuk di dalamnya
pembangunan kesehatan.
Penanggulangan penyakit menular merupakan salah satu hal yang dibahas didalam MDGs.
Beberapa pola penyakit menular yang diderita oleh sebagian besar masyarakat dan menjadi masalah
utama di kecamatan MARGAASIH adalah peyakit emerging diseases seperti demam berdarah dan
chikungunya juga tuberkulosis paru. Hal ini dimungkinkan mengingat mudahnya transportasi
manusia ke berbagai tempat. Oleh karena itu perlu upaya ekstra agar penularan dapat dicegah dan
ditangani sedini mungkin.
Kebijakan penanggulangan penyakit menular khususnya dalam penanggulangan wabah
diatur dalam UU no 4 tahun 1984 tentang penyakit menular dan PP no. 40/1991 tentang
Penanggulangan Penyakit Menular.
Salah satu penyakit menular yang merupakan masalah kesehatan masyarakat dan
menimbulkan dampak sosial ekonomi adalah demam berdarah. Kecamatan Margaasih termasuk
daerah endemis demam berdarah yang dalam 3 tahun terakhir, kasus kejadian demam berdarahnya
selalu ada, malah ada juga yang menimbulkan kematian. Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk
Aedes Aegypti ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan domistik maupun iklim,
demografi, sosial ekonomi dan prilaku.
Dalam penanggulangan demam berdarah perlu dilakukan secara komprehensif menyangkut
aspek medis maupun sosial dengan melibatkan petugas kesehatan maupun pemberdayaan
masyarakat. Demam berdarah masih sulit diberantas karena tidak tersedianya vaksin dan kurangnya
peran serta masyarakat. Sejak tahun 1993 pemerintah telah berusaha membina peran serta
masyarakat melalui Pokja demam berdarah berupa Gerakan PSN (3M) dan Gerakan Satu Rumah Satu
Jumantik (G1R1J)

Upaya Kesling_Puskesmas Margaasih_2019 Page 2


Kebijakan propinsi Jawa Barat mengacu pada
1. Kewaspadaan dini demam berdarah
2. Pemberantasan vektor melalui PSN dengan cara 3M plus dan PJB yang dilakukan setiap 3
bulan sekali
3. Bulan bakti gerakan 3 M
4. Penanggulangan kasus melalui Penyelidikan Epidemiologi untuk mengurangi penyebab lebih
luas dan tindakan penyakit lebih tepat
5. Penanggulan KLB
6. Peningkatan profesionalisme SDM
7. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam PSN demam berdarah
8. Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J)
9. Penelitian
Berdasarkan data Kab Bandung , ada 90 desa yang endemis termasuk diantaranya 5 desa di
wilayah Kecamatan Margaasih, tercatat di wilayah Puskesmas Margaasih selama tahun 2018 ada 17
kasus DBD yang dirawat dan pada tahun 2019 tercatat dari bulan Januari sampai dengan Juli
terdapat 35 kasus dengan 2 kasus kematian yang disebabkan penyakit DBD . Kasus kematian terjadi
pada anak sekolah dasar, salah satunya di SD Mekar Asih Kecamatan Margaasih.
Populasi nyamuk dewasa tidak sebanyak bayi nyamuk (jentik/larva) dan umur nyamuk juga
tidak panjang, maka pilihan sasaran paling tepat guna dan berhasil guna masih tetap dengan cara
membasmi jentik nyamuk. Karena itu penting adanya peran serta masyarakat supaya
berlangsungnya pemantauan jentik menjadi efisien dan efektif.
Penurunan angka kejadian demam berdarah dapat dibantu dengan upaya percepatan MDGs,
antara lain dengan cara :
1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan antara lain
 Demam berdarah mengarah pada perawatan rumah sakit, masyarakat miskin terkena
imbas akibat biaya pengeluaran untuk perawatan demam berdarah, masalah demam
berdarah mengarah pada ketidakhadiran pekerja dan selanjutnya kehilangan
penghasilan
2. Mencapai pendidikan dasar universal
 Masalah demam berdarah mengakibatkan ketidakhadiran murid ke sekolah, demam
berdarah memiliki efek terhadap prestasi anak di sekolah
3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
 Ibu perlu tahu mengenai gejala dan penanganan demam berdarah yang mendasar serta
makanan sehat bagi anak, karena perempuan hidup lebih lama, mereka harus menjaga
kesehatan mereka seumur hidup.

Upaya Kesling_Puskesmas Margaasih_2019 Page 3


4. Mengurangi angka kematian anak
 Keterlambatan mendiagnosa juga menangani, noma, dan tradisi yang berbahaya
sehubungan dengan demam berdarah dapat mengakibatkan kematian.
5. Memperbaiki kesehatan ibu hamil
 demam berdarah buruk pada ibu hamil karena memberikan efek terhadap kelahiran
dan berat badan bayi, disamping terhadap proses kelahiran bayi
6. Memberantas HIV/AIDS, malaria, dan penyakit-penyakit lain
 Terdapat hubungan antara demam berdarah dengan kesehatan lingkungan tempat
tinggal, dan permasalahan yang ditemukan dalam demam berdarah dapat menjadi
indikator dini kesehatan lingkungan yang buruk.
7. Meyakinkan keberlangsungan lingkungan hidup
 Penanganan demam berdarah melibatkan penggunaan teknologi yang sesuai, kontrol
jentik nyamuk sangat efektif dalam menurunkan angka kejadian demam berdarah serta
peran masyarakat.
8. Membangun kerjasama global untuk perkembangan
 Meliputi kerjasama dalam upaya mempromosikan demam berdarah diantara para
stakeholder akses terhadap pelayanan kesehatan untuk mengenali demam berdarah,
laboratorium yang memadai untuk menunjang diagnose dan juga kesiapan rumah sakit
dalam menampung pasien demam berdarah.
Di wilayah Puskesmas Margaasih kasus penyakit DBD banyak di temukan pada anak sekolah
dasar, sehingga anak sekolah dasar dapat menjadi kader kesehatan yang dapat membantu
memantau jentik (Anak Pemantau Jentik/ANTIK) di lingkungan sekolah dan di lingkungan rumahnya.
Kader ANTIK dapat melatih anak agar lebih peka terhadap permasalahan kesehatan di
lingkungannya serta lebih dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pertemuan ini bermanfaat bagi anak untuk mendapat teman, bertanya dan memperoleh
informasi penting tentang demam berdarah sedangkan bagi petugas kesehatan ini merupakan
media untuk memantau prilaku masyarakat dalam pemantauan jentik juga menekan angka kesakitan
masyarakat.
Yang paling penting didalam pertemuan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan, merubah sikap dan prilaku para kader anak pemantau jentik tentang demam
berdarah secara umum.

Upaya Kesling_Puskesmas Margaasih_2019 Page 4


B. TUJUAN

Tujuan Umum :
Dengan adanya pelatihan kader anak pemantau jentik seperti ini bertujuan untuk memperkecil dan
mencegah angka kesakitan demam berdarah juga memperkenalkan cara pencegahan demam
berdarah yang paling efektif dan efisien
Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan pengetahuan kader ANTIK tentang demam berdarah
b. Meningkatkan pengetahuan kader ANTIK tentang cara mencegah demam berdarah
c. Meningkatkan pengetahuan kader ANTIK seputar pemantauan jentik nyamuk
d. Meningkatkan pengetahuan kader ANTIK seputar PHBS
e. Meningkatkan ketrampilan kader ANTIK dalam mencegah demam berdarah baik melalui
pemantauan jentik maupun dengan PSN dan 3M.

C. SASARAN

Anak Sekolah Dasar SD Mekar Asih Kelas 4 : 25 orang

D. WAKTU, TEMPAT, DAN MATERI PENYULUHAN

NO BENTUK TEMPAT MATERI PELAKSANA


WAKTU

Yang perlu diketahu tentang


22 Juli 2019

dr. Maya
1 SD Mekar Asih demam berdarah, penyebabnya,
Indiati
cara pencegahannya

SD Mekar Asih Praktek ke lapangan dalam rangka


Wanti M,
22 Juli 2019

3 meningkatkan keterampilan para


SKM, Retna
kader anak pemantau jentik/ANTIK
S,AMG

Upaya Kesling_Puskesmas Margaasih_2019 Page 5


E. METODE

Pemberian materi satu arah yang dilanjutkan dengan diskusi dan praktek memeriksa jentik yang baik
dan benar, alat bantu yang dipakai berupa handout dan infokus, lembar balik, juga senter.

F. DANA

Dana Pelaksanaan Pelatihan kader ANTIK dibiayai dari dana BOK dengan perincian :
Untuk Biaya Mamin peserta 28 orang x Rp. 45.000,- = Rp. 1.260.000,-
Untuk Biaya Tansport Peserta 25 orang x Rp. 50.000,- = Rp. 1.250.000,-
Untuk Biaya Tansport Petugas 3 orang x Rp. 50.000,- = Rp. 150.000,-
Untuk Penggandaan 100 lb x 1 kl x Rp. 275, - = Rp. 27.500,-

G. PENUTUP

Demikian kerangka acuan penyelenggaraan Pelatihan kader ANTIK dan Praktek pemantauan jentik
dilingkungan SD Mekar Asih wilayah Puskesmas Margaasih Kecamatan Margaasih dibuat untuk
dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui : Margaasih, Agustus 2019


Kepala Puskesmas Margaasih Notulen

dr. Irda Hasnita SM Tria Hanasari, AMKL


NIP. 19660118 200212 2 005 NIP. 19730902 199712 2 001

Upaya Kesling_Puskesmas Margaasih_2019 Page 6


PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MARGAASIH
Jalan Rancamalang Ds Margaasih Telepon (022) 6672801
Kode Pos 40215

HASIL KEGIATAN
PENYELENGGARAAN PEMBINAAN KADER ANAK PEMANTAU JENTIK
DI SDN MEKAR ASIH KECAMATAN MARGAASIH
PUSKESMAS MARGAASIH
TAHUN 2019

Senin, 22/07/2019, tempat di SDN Mekar Asih Kecamatan Margaasih


1. Pembukaan/Sambutan dari Pihak Sekolah SDN Mekar Asih oleh Kepala Sekolah
SDN Mekar Asih
2. Sambutan dan materi dari pihak Puskesmas Margaasih
3. Materi tentang :
a. Seputar DBD
b. Cara Pemantauan Jentik
4. Praktek Lapangan Cara memeriksa jentik di lingkungan sekolah
5. Sesi Tanya Jawab diantaranya :
 Bagaimana cara pengisian format/kartu jentik ?
 Kartu jentik boleh dibawa kerumah atau tidak ?
 Bagaimana jelasnya bentuk jentik ?
 Jika ada nyamuk di kelas di tulis/dicatat tidak?
6. Penutup

Mengetahui Margaasih, Juli 2019


Kepala UPTD Yankes Margaasih Ketua Panitia

dr. Hj. Irda Hasnita Tria Hanasari, AMKL


NIP.19660118 200212 2 005 NIP. 19730902 199702 2 001

Upaya Kesling_Puskesmas Margaasih_2019 Page 7

Anda mungkin juga menyukai