Anda di halaman 1dari 22

SINGAPORE HOUSING

Gambaran Umum Kota


Singapura
Sejarah Singkat Perencanaan Tata Ruang
Singapura

Foto Sir Stamford Raffles Gambar: Foto Awal dari Singapore Improvement
Trust dan Tiong Bahru Estate

Raffles tiba di Singapura pada 29 Pada tahun 1927, pemerintah kolonial berusaha
Januari 1819. Dia menjumpai sebuah menangkap situasi dengan mendirikan Singapura
perkampungan Melayu kecil di Improvement Trust (SIT), dengan tujuan utama
muara Sungai Singapura yang mengurangi kemacetan perkotaan dan penyediaan dan
diketuai oleh seorang Temenggung peningkatan infrastruktur publik, khususnya dalam
Johor. pelebaran jalan untuk mengakomodasi dan
Dan dibawah naungan Partai Aksi Rakyat yang
berkuasa pada saat itu, SIT (Singapore
Improvement Trust) telah digantikan dengan
HDB (Housing Development Board) yang
didirikan pada tahun 1960.

Pemukiman kumuh di Singapura tahun 1960-an

Di tahun 1960-an ketika Singapura baru


merdeka, penduduknya 1,89 juta, sekitar 1,3 juta di
antaranya miskin dan hidup di kawasan kumuh,
termasuk di bantaran-bantaran sungai, atau di mana
saja yang bisa digunakan untuk membangun
pemukiman. Sampah pun dibuang sembarangan,
termasuk di sungai-sungai, membuat sungainya
penuh sampah.

HDB (Housing Development Board)


Proses Perancangan
Singapura menggunakan Green Infrastructure,
adalah infrastruktur hijau yang dikembangkan di
daerah perkotaan. Tujuannya untuk
mengembangkan jaringan hijau pada jalan air
(waterway), green park (taman hijau), sebagai
bagian dari kegiatan konservasi dalam satu
wilayah kota.
Konsep penataan kawasan
CBD (Central Business
District) di negara maju
pada umumnya
menggunakan pola
sederhana grid superblok.
Rencana Konsep
Rencana Konsep digunakan untuk
menyeimbangkan kebutuhan penggunaan
lahan, seperti perumahan, industri,
perdagangan, taman dan rekreasi, transportasi,
pertahanan dan fasilitas masyarakat.

Fokus dari Concept Plan 1971


adalah untuk memenuhi
kebutuhan infrastruktur dasar
sebuah negara baru. Oleh
karena itu, ini merupakan
dasar bagi pengembangan
masa depan Singapura dengan
pengembangan kota baru,
infrastruktur transportasi, dan
taman dan tempat rekreasi di
seluruh pulau.

Concept Plan 1971


Visi Rencana Konsep 1991 (CP1991) adalah untuk
menciptakan kota kepulauan yang menyeimbangkan kerja,
permainan, budaya dan perdagangan; sebuah kota keindahan,
karakter dan anugerah, dengan alam, waterbodies dan pembangunan
perkotaan berkelok-kelok bersama.

Saat ini, Pusat


Regional Tampines,
dan Novena Fringe
center adalah
contoh sukses

Concept Plan 1991


CP2001 bertujuan untuk menyediakan lingkungan hidup berkualitas tinggi, dengan
berbagai pilihan pilihan perumahan dan tipe perumahan untuk memenuhi kebutuhan dan
aspirasi gaya hidup masyarakat kita. Ini termasuk lebih banyak pilihan perumahan di kota
untuk menyuntikkan semangat ke daerah pusat.

Visi Concept Plan 2001


untuk Singapura adalah
"Menuju kota kelas
dunia yang berkembang
pesat di abad ke-21".

Concept Plan 2001


Tinjauan Rencana Konsep terbaru telah dilakukan pada tahun 2011. Kajian
tersebut mempertimbangkan umpan balik publik yang dikumpulkan oleh Divisi Nasional
Kependudukan & Bakat (NPTD) untuk membangun populasi yang berkelanjutan di
Singapura

Concept Plan 2011


dan Rencana Penggunaan Lahan MND
Proses Pelaksanaan
Pertama-tama lahan-lahan
permukiman kmuh harus dikosongkan, dengan
kata lain penduduknya harus direlokasi, atau
bangunan-bangunannya dibongkar, lalu
dibangun kembali dengan penataan yang baru
sesuai dengan yang direncanakan.

Langkah yang diambil pemerintah


Singapura merelokasi penduduknya dari
pemukiman-pemukiman kumuh, dan mengubah
lahan-lahan yang ditinggalkannya itu menjadi
pusat bisnis, taman kota, obyek wisata,
infrastruktur jalan, dan sebagainya itulah yang
menjadi tonggak awal perubahan Singapura
dari negara dunia ketiga yang miskin menjadi
negara maju dan kaya raya.

PM Singapura Lee Kuan Yew


Pebangunan Housing and Development Board
Housing & Development Board (HDB) (Bahasa Melayu: Lembaga
Pembangunan dan Perumahan)

Perumahan Housing & Development


Board (HDB) adalah perumahan publik (milik
negara), berkepadatan tinggi dan berharga
murah di Singapura. Berdasarkan data tahun
2014, sekitar 80% penduduk Singapura hidup
di perumahan HDB
Kepemilikan lahan dan pemenuhan
perumahan rakyat di Singapura diatur oleh
HDB atau Housing and Development Board.
Menyoal penyediaan perumahan,
HDB merancang skema kepemilikan
perumahan yang disesuaikan dengan tahapan
kehidupan penduduk

Perumahan yang disediakan HDB


diklasifikasikan menjadi tiga kelas yang
diperuntukkan bagi single, family, dan elderly
citizen dengan fasilitas telah disesuaikan
dengan calon pemilik.

Misalnya flat, yang diperuntukkan bagi keluarga dibangun dekat dengan sarana
pendidikan seperti sekolah dasar dan dekat dengan kantor untuk membantu memudahkan
kegiatan pemiliknya, sedangkan studio apartment diperuntukkan bagi penduduk lanjut
usia yang difasilitasi dengan akses besar pada komunitas sosial, sarana kesehatan, dan
sarana olahraga seperti jogging track.
SIT (Singapore Improvement Trust) di bawah pemerintahan kolonial Inggris

Pemandangan malam Toa Payoh , kota satelit kedua Bentuk awal dari perumahan pribadi
yang dibangun oleh HDB pada 1960-an. Sebagian besar yang dibangun oleh SIT di Tiong
blok sekarang di Toa Payoh dibangun pada 1980-an dan Bahru pada 1950-an.
seterusnya.

Pada 1920-an, kondisi perumahan kronis di pusat kota Singapura mendorong


pemerintah kolonial Inggris untuk mendirikan Singapore Improvement Trust pada tahun
1927 untuk membangun perumahan umum yang terjangkau untuk populasi umum
Singapura.
MASTER PLAN
Tinjauan dan amandemen reguler terhadap Rencana Induk telah diperhitungkan
dalam perubahan tren lokal dan global, dan memastikan bahwa rencana kami tetap relevan
untuk menjawab tantangan masa depan dan memenuhi kebutuhan orang Singapura.
MASTER PLAN 1980
Proses Pengelolaan
Transportasi di Singapura Ruang Terbuka Hijau

Sebagai gambaran, antara tahun 1986 dan 2007,


ruang hijau di Singapura meningkat dari 36%
Kereta Mass Rapid Transit menjadi 47%. Jadi, hampir separuh kota Singapura
(MRT) dan jaringan bus umum tertutup hijauan. Bandingkan dengan ketersediaan
di Singapura mudah untuk ruang terbuka hijau kota Surabaya yang hanya
dipahami dan digunakan. 11,29%, Jakarta 9,8%, Yogyakarta 5,11%, dan
Bandung sekitar 15% dari total luas lahan kota.
Pengelolaan Air
1.Tangkapan air lokal (Local Catchment Water)
Singapura memiliki dua sistem yang
terpisah untuk mengumpulkan air hujan dan air
yang digunakan (used water).

2.Air daur ulang (recycling water – NEWater)

NEWater (atau air daur ulang) adalah


air reklamasi bermutu tinggi yang dihasilkan
dari pengolahan air terpakai (used water) yang
selanjutnya dimurnikan menggunakan
teknologi membran yang canggih
(mikrofiltrasi, reverse osmosis ) dan ultra-violet
desinfeksi (ultra-violet disinfection), sehingga
dihasilkan air ultramurni (ultra-clean) dan aman
untuk diminum
3. Air impor (Imported water)
Salah satu solusi awal untuk
memenuhi kebutuhan air baku di Singapura
adalah mengimpor air dari Johor, Malaysia.
Untuk memfasilitasi ini, dua perjanjian bilateral
yang ditandatangani pada tahun 1961 dan 1962
dan, sejak saat itu, air telah disalurkan melalui.

4. Air desalinasi (Desalinated Water)


Singapura memiliki salah satu plant air laut
berbasis reverse-osmosis (seawater reverse
osmosis) terbesar di Asia, yang menghasilkan
30 juta galon air perhari (136.000 meter kubik)
dan dapat memenuhi sekitar 10% kebutuhan air
Singapura.

Anda mungkin juga menyukai