Anda di halaman 1dari 91

Presented By

Yulesta Putra
1.PENGERTIAN VENTILASI

Ventilasi adalah proses penggantian udara ruang yang


telah terpakai dengan udara luar yang segar dengan atau
tanpa alat
2. JENIS VENTILASI

Ada 2 jenis ventilasi:

1. Ventilasi Alami

2. Ventilasi Buatan
1. Ventilasi Alami: proses suplai dan pemindahan udara dengan
menggunakan celah yang sengaja dibuat, kekuatan angin dan tekanan
akibat perbedaan suhu

2. Ventilasi Buatan: proses suplai dan pemindahan udara dengan


menggunakan peralatan mekanis, yang dapat digunakan baik untuk suplai
udara, pembersihan maupun keseimbangan ventilasi pada ruang terpakai
3. FUNGSI VENTILASI ALAMI

1. Untuk menyediakan udara segar oksigen bagi kebutuhan fisik tubuh manusia

2. Untuk menciptakan tingkat pergerakan udara, yang sangat penting dalam


menciptakan rasa segar dan nyaman (kecepatan udara nyaman 0,1 – 0,3 m/det)

3. Untuk memindahkan produk pernafasan (CO2), bau badan, dan asap rokok
pengguna ruang
Fungsi Ventilasi...........

4. Untuk memindahkan panas yang dihasilkan orang, lampu atau peralatan didalam
ruang

5. Untuk memindahkan bahan kimia berbahaya yang dihasilkan dari bahan bangunan
4. Pernapasan dan Ventilasi

1. Salah satu fungsi Ventilasi adalah:


• untuk membuang udara terpakai (emisi CO2)
•untuk menyediakan udara segar (O2)
2. Kebutuhan oksigen orang dewasa= 300 ltr/org/hari= 12,5 ltr/org/jam= 0,0035
ltr/org/detik
3. Menurut Depkes AS pernapasan orang dewasa menghasilkan 900 gr C02/hari=
450 ltr/org/hari=0,0052 ltr/org/detik
4. Pernapasan dan Ventilasi (lanjutan)

4. Pada Umumnya
• Manusia bernapas 16x per menit
• tiap kali bernapas menghasilkan 0,037 gr
• Sehingga emisi CO2= 0,592 gr/mnt =0,00987 gr/detik= 0, 00493 ltr/org/detik
5. O2 dan CO2 diikat oleh hemoglobin didalam darah pada tempat yang berbeda. CO2
merupakan stimulator pernapasan dan mediator autoregulasi suplai darah
5. Udara dan Ventilasi

1. Udara mengandung unsur-unsur: Nitrogen 78%, Oksigen 21%,


karbondioksida 0,03-0,06% (rata-rata 0,0387%), gas-gas ringan
1%, dan uap air 5-25 gram/m3.
2. Menurut pemerintah Australia:
• Kadar CO2 sebesar 3% dalam udara ruang berefek narkotik
ringan, peningkatan tekananan darah, dan penurunan daya
dengar.
• Pada kadar CO2 sebesar 5% dalam udara ruang akan
menyebabkan sesak napas, pusing-pusing dan kebingungan
5. Udara dan Ventilasi (lanjutan)

3. Departemen Kesehatan dan Keamanan Kerja AS (NIOSH) menetapkan standar:


• Kadar CO2 udara ruang dalam 8 jam berturut-turut tidak boleh melebihi 5.000
ppm (0,5%).
• Kadar CO2 udara ruang sebesar 30.000 ppm (3%) tidak boleh lebih dari 10 menit
• Kadar CO2 udara ruang sebesar 40.000 ppm (4%) berbahaya bagi manusia
Catatan: 1 ppm= 1 mgr/ltr
5. Udara dan Ventilasi (lanjutan)

4. Waktu yang diperlukan beberapa gas untuk menghilang dari udara:


• Bau tubuh/keringat akan hilang setelah ± 5 menit.
• Asap rokok akan hilang setelah 17-48 jam, dan akan menyengat pada 3 jam
pertama.
• Gas-gas kimia baru akan hilang baunya setelah 6-7 jam.
6. PRINSIP VENTILASI

• Agar Ventilasi dapat berfungsi dengan baik, maka perlu


dijaga agar selalu terjadi aliran udara melewati
ruang/bangunan.

• Udara akan mengalir jika terjadi perbedaan suhu (T), tekanan (P) atau
kerapatan udara (ρ) antara dua tempat yang berbeda.
PRINSIP ...........

ρ1

P1 P2 ρ2

• Terjadi perbedaan tekanan antara bagian depan (menghadap arah


angin) dengan bagian belakang bangunan
• Perbedaan tekanan menciptakan perbedaan kerapatan udara
antara keduanya
PRINSIP..................

T1 T2

ρ1
ρ1

• Terjadi perbedaan tekanan antara bagian depan


(menghadap arah angin) dengan bagian belakang
bangunan
• Perbedaan suhu menciptakan perbedaan kerapatan udara
antara keduanya
Syarat Ventilasi Alami

A Guide to Energy Efficient Ventilation


Liddament M.W., 1996
NILAI POSITIF DAN NEGATIF
VENTILASI ALAMI
Rumus Penting
• Transmitan Elemen Bangunan
CONTOH PERHITUNGAN
• Panas Yang Menembus Elemen Bangunan
CONTOH PERHITUNGAN
• Panas Yang Menembus Kaca
CONTOH PERHITUNGAN
• Kenaikan Suhu Benda Oleh Radiasi Matahari
CONTOH PERHITUNGAN
+
Aliran Udara Akibat Perbedaan
Tekanan Angin
Aliran Udara Untuk Membuang Panas
Tanpa Memperhatikan Vol Ruang
Aliran Udara Untuk Membuang Panas
Dengan Memperhatikan Vol Ruang
Aliran Udara Karena Perbedaan
Suhu Udara

Jika Inlet dan Outlet tidak sama maka, Nilai C disesuaikan seperti tabel berikut
Aliran Udara Yang Diakibatkan Oleh
Gabungan Tekanan Angin dan
Perbedaan Suhu
6. PERHITUNGAN VENTILASI

Berdasarkan berbagai kondisi dan persyaratan


Ventilasi
6a. BERDASARKAN KADAR C02 DALAM RUANG

Rumus:
1.
F
Q =
ci − co

Ci = maksimum kadar CO2 yang diijinkan


C0 = kadar CO2 pada udara luar
F = kecepatan emisi CO2 di dalam ruang (ltr/det)
Q = kecepatan ventilasi (ltr/det)
6b. Kadar CO2 ....

 Untuk C0 (kadar CO2 diluar ruang):


Udara luar mengandung unsur CO2: 0,03% - 0,06% volume
udara (rata-rata 0,0387%)

• Untuk Ci (kadar CO2 yang diijinkan didalam ruang):


standar Perancis: tdk boleh lebih dari 1 % vol udara
Standar USA: 0,5% vol udara

• Untuk F (Jumlah pengeluaran CO2 tiap orang):


= 0,6 cu.ft/hour)
= 0,047 ltr/org/det
CONTOH SOAL
1. Sebuah ruang digunakan oleh 40 orang. Berapa kecepatan ventilasi
yang diperlukan didalam ruang tersebut?
Jawab:
Diketahui: Co = 0,035 % (ambil rerata)
Ci = 0,5 % (standar USA)
Ditanya : Q ?
Jawab : F = 40 org x 0,047 ltr/org/det
= 1,88 ltr/det
Q = F/ (Ci – Co)
= 1,88 /(0,50-0,035%)
= 1,88/0,465% = 188/0,465
= 404,3 ltr/det= 0,404 m3/det
(chek: 40 orgx8 ltr/org/det= 320 ltr/det)
6b. BERDASARKAN
PEMBUANGAN PANAS DALAM RUANG

Rumus:
2. Q=
H
cp. ρ. (Ti-T0)

H = produksi panas didalam ruang (W= J/det)


Q = Kecepatan ventilasi (m/det)
cp = kapasitas panas udara (1025 J/kg. ºC)
ρ = kerapatan udara (1,2 kg/m3)
Ti = suhu udara didalam ruang (ºC)
T0 = suhu udaran di luar ruang (ºC)
Soal Latihan
2. Sebuah ruang kuliah digunakan oleh 40 orang. Berapa kecepatan
ventilasi yang diperlukan didalam ruang, sehingga suhu di dalam
ruangan turun 1 ºC ? Luas permukaan kulit orang 1,5 m2
Diketahui: H0 (aktivitas duduk) = 1 met = 58 W/m2*
Ht = 40 x (58 x 1,7) = 3.944 W
Ht = 3.944 W= 3.944 J/s
Ditanya : Q ?
Jawab : Q = H/ (cp. ρ (Ti – To))
= 3.944J/s/ (1025 J/kg.ºCx 1,2 kg/m3 x 1ºC)
= 3.944 / 1230 m3/s
= 3,2 m3/s = 3200 ltr/s
*) dicari dari tabel kecepatan metabolisme
Standar Pergantian Udara

No. Jenis Perkiraan Maksimum Kebutuhan udara


Bangunan/Ruang Pengguna (org/100m2) luar
(ltr/det./org)
1. Kantor
Ruang kantor 7 10
Ruang konferensi 50 10
2. Toko Retail
Street level 30 5
Ruang lebih atas 20 5
3. Pendidikan
Kelas 50 8
Auditorium 150 8
Perpustakaan 20 8
4. Rumah Sakit
Ruang pasien 10 13
Ruang operasi 20 15

Sumber: ASHRAE 62-1989


6b. BERDASARKAN
JUMLAH PERTUKARAN UDARA

Rumus:
3. 3600.Q
N=
V
N = jumlah pertukaran udara per jam
V = Volume udara (m3 atau ltr)
Q = Kecepatan ventilasi (m3/det atau ltr/det)
cp = kapasitas panas udara (1025 J/kg. ºC)
ρ = kerapatan udara (1,2 kg/m3)
Ti = suhu udara didalam ruang (ºC)
T0 = suhu udaran di luar ruang (ºC)
Soal
Soal Latihan
Latihan
3. Sebuah ruang berukuran 8 x 12 m2 digunakan oleh 40 orang.tinggi
plafond 3m. Jika kecepatan ventilasi 8 ltr/det/org. Berapa kali akan
terjadi pergantian udara dalam ruang?
Jawab:
Diketahui: V = 8x12x3 = 288 m3
Q = 8 ltr/det/org x 40 = 320 ltr/det=0,32 m3/det
Ditanya = N ?
Jawab: N = 3600. Q
V
N = (3600x0,32): 288
N = 4 kali/jam
6d. BERDASARKAN PROPORSI BUKAAN INLET-OUTLET

Rumus:
4. Q = Cv. A. v

Q = kecepatan ventilasi (ltr/det)


Cv = koefisien bukaan (lihat tabel)
dikalikan dgn: 0.5 - 0.6 (utk arah angin tegak lurus)
dikalikan dgn: 0.25 - 0.30 (utk arah angin diagonal)
A = luas bukaan bebas (m2)
v = laju aliran udara (m/det)
laju aliran udara yang nyaman= 0,1 – 0,3 m/det
Tabel konstanta bukaan
Perbandingan Cv Perbandingan Cv
inlet:outlet inlet:outlet
1:1 1,00 1:5 1,40
1:2 1,27 2:1 0,63
1:3 1,35 4:1 0,35
1:4 1,38 4:3 0,86

Sumber: Boutet
Soal Latihan
4. Sebuah ruang dengan luas bukaan masuk 1,5 m2. bukaan keluar 3,0
m2. Kecepatan angin 0,1 m/det dengan arah tegak lurus jendela.
Berapa kecepatan ventilasi yang diperlukan didalam ruang
tersebut?
Jawab:
Diketahui: Ai = 1,5 m2 ; Ao = 3 m2 > Cv = 1,27 (tabel)
v = 0,1m/det
arah angin tegak lurus > faktor pengali: 0,55
Ditanya : Q ?
Jawab: Q = Cv. A.v
= 0,55 x 1,27 x 1,5 m2x 0,1m/det
= 0,105 m3/det
6e. BERDASARKAN PERBEDAAN SUHU DAN
TEKANAN UDARA
Rumus:
5. Q = C.A. Δh (Ti- To) Jika Ti>T0

Q = kecepatan aliran udara melalui bukaan (m3/det)


C = koefisien bukaan (umumnya 0,121)
A = luas bukaan bebas (m2, bukaan terkecil)
Δh = beda tinggi tekanan (titik tengah bukaan terendah ke
tekanan netral) (m)
Ti = suhu udara di dalam ruang (C)
T0 = suhu udara di luar ruang (C)
Contoh Soal
5. Sebuah ruang dengan luas bukaan masuk 1,5 m2. bukaan keluar 3,0 m2.
Beda tinggi antara kedua bukaan 2 m. Beda suhu udara luar dan dalam
2 ºC. Berapa kecepatan ventilasi yang diperlukan didalam ruang
tersebut?
Jawab:
Diketahui: Ai = 1,5 m2 ; Ao = 3 m2 > Cv = 1,27
Δh=2m
Δ T = 2 ºC
Ditanya : Q ?
Jawab : Q = CA.h (Ti- To)
= 0,121 x 1,27 x 2 x 2
= 0,6147 m3/det
MENU
SELANJUTNYA
AWAL
CONTOH KASUS
DATA
Sebuah Ruang Kelas.
· Jumlah orang = 90 orang
· Jumlah lampu = 6 lampu @ 20 watt
· Komputer = 1 buah 30 watt
· LCD = 1 buah 15 watt
· Bahan = Dinding Batu Bata
di plester pada 2 sisi
· Tebal bata = 8 cm
· Tebal plester= 2 cm
· Panjang dinding = 12 m
· Lebar dinding = 11 m
· Tinggi dinding =3m
· Luas Bidang kaca Dinding barat = 55 %
· Luas Bidang Kaca Dinding Timur = 45%
· Suhu luar (To) = 350C
· Suhu dalam (Ti) = 300C
SOAL:
· Menghitung transmitan dan resistan elemen
bangunan berlapis
· Kenaikan suhu benda oleh radiasi matahari
· Panas yang menembus elemen bangunan
· Panas yang menembus kaca
· Aliran udara untuk membuang panas dengan
memperhatikan volume ruang
PERHITUNGAN

1. MENGHITUNG TRANSMITAN DAN RESISTAN ELEMEN BANGUNAN BERLAPIS


· Diketahui sebuah bangunan memiliki struktur dinding bata dengan lapisan plester
· Tebal plester luar dan plester dalam (d plester) @ 2 cm
· T ebal batu bata (d bata) 8 cm.
· Konduktivitas plester (k plester) 0.9 W/m20C,
· Konduktivitas batu bata (k bata) 0.8 W/m20C
· Konduktan permukaan dalam dinding (f1) 8.12 W/m2 0C.

Maka
· Resistan plester (R1 plester) = d plester/k plester = 0,02m/0,9 W/m2 0C
= 0,022 m2 0C/W
· Resistan Bata (R1 bata) = 0,08 m/0,8 W/m2 0C = 0,1 m2 0C/W
· Resistan total = R1 plester + R1 bata + R1 plester
= 0,022 + 0,1+ 0,022
= 0,144 m20C /W
a. TRANSMITAN (U)
DINDING TIMUR (terlindungi)
fo = 13,18 W/m20C

Resistan dinding (R dinding timur)


= 1/f1+ R total + 1/fo

= 1/8,12 + 0,144 + 0,076

= 0,334 0C/W

Transmitan dinding (U dinding timur)


= 1/R dinding

= 1/0,334 = 2,994 W/m2 0C


b. DINDING UTARA (terlindungi)
Resisten dinding (R dinding utara)
=1/f1+ R total + 1/fo
=1/8,12 + 0.144 + 1/13,18
=0.123 + 0.144 + 0.076
= 0,334 0C/W

Transmitan dinding (U dinding utara)


= 1/R dinding
=1/0.334
=2,994 W/m2 0C
c. DINDING SELATAN (terlindungi)
Resistan dinding (R dinding selatan)
= 1/f1+ R total + 1/fo
= 1/8,12 + 0,144 + 1/7,78
=0.123 + 0.144 + 0.129
=0,396 0C/W

Transmitan dinding (U dinding selatan)


= 1/R dinding
=1/0.396
=2,525 W/m2 0C
d. DINDING BARAT (normal)
Resisten dinding (R dinding barat)
=1/f1 + R total + 1/fo

=1/8.12 + 0.144 + 1/13.18

=0.123 + 0.144 + 0.076

=0.334 0C/W

Transmitan dinding (U dinding utara)


= 1/R dinding

=1/0.334

= 2,994 W/m2 0C
2. KENAIKKAN SUHU BENDA OLEH RADIASI MATAHARI

a. PADA DINDING TIMUR


Intensitas Radiasi matahari untuk bagian barat (I) = 97 W/m2
Suhu dalam ruang (Ti) = 300C
Suhu luar ruangan (To) = 350C
Bilangan Serap arbsorsi (α) Cat putih = 0,58
Sudut datang matahari (β) = 60º
Konduktan permukaan dinding bata bagian barat (fo)) = 13,18 W/m2 0C
Maka,suhu permukaan yang terkena sinar matahari :

Ts = To + (I α/fo) 0C
I = Icosβ

Ts = 35+ (97xcos 60 x 0,58/13,18)


= 35 + 2,134
= 37, 134 0C
b. DINDING UTARA
Ts = To + (I α/fo) 0C
Ts = 35+ (97xcos 60 x 0,58/13,18)
= 35 + 2,134
= 37, 134 0C

c. DINDING SELATAN
Ts = To + (I α/fo) 0C
Ts = 35+ (97xcos 60 x 0,58/7,78)
= 35 + (36,375)
= 71,375

d. DINDING BARAT
Ts = To + (I α/fo) 0C
Ts = 35+ (97xcos 60 x 0,58/13,18)
= 35 + (2,134)
= 37,134
3. PANAS YANG MENEMBUS ELEMEN BANGUNAN

a. DINDING TIMUR
Luas dinding = 37,2 ; Panjang = 12 m ; Lebar = 11 m
Suhu dalam ruangan = 300C ; Suhu luar ruangan = 350C
sehingga ∆t= 50C
Suhu permukaan luar dinding= 32,813 0C

Maka jumlah panas yang dipindahkan:

Qc =A.U.∆t

U dinding = 2,994 W/m2 0C


Luas dinding + bukaan = 37,2 m2
Luas bukaan = 16,74 m2
A. dinding luas total – luas bukaan
=37,2 m2 -16,74m2
= 20,46 m2

∆t = 35 0C – 30 0C = 5 0C

Qc = A.U.∆t
= 20,46 x 2,994 x 5
= 306,2862 Watt
b. DINDING UTARA

Qc =A.U.∆t
U dinding = 2,994 W/m2 0C
Luas dinding + bukaan = 122 m2
Luas bukaan = 0 m2
A.dinding luas total – luas bukaan
=122 m2 - 0 m2
= 122 m2

∆t = 35 0C – 30 0C = 5 0C

Qc= A.U.∆t
= 122 x 2,994 x 5
= 1826,34 Watt
c. DINDING SELATAN
:
Qc =A.U.∆t
U dinding = 2,525 W/m2 0C
Luas dinding + bukaan = 122 m2
Luas bukaan = 0 m2
A.dinding luas total – luas bukaan
=122 m2 – 0 m2
= 122 m2

∆t = 35 0C – 30 0C = 5 0C

Qc = A.U.∆t
= 122 x 2,525 x 5
= 1540,25 Watt
d. DINDING BARAT

Qc =A.U.∆t
U dinding = 2,994 W/m2 0C
Luas dinding + bukaan = 37,2 m2
Luas bukaan = 20,46 m2
A.dinding luas total – luas bukaan
=37,2 m2 –20,46 m2
= 16,74 m2

∆t = 35 0C – 30 0C = 5 0C

Qc= A.U.∆t
= 16,74 x 2,994 x 5
= 250,6 Watt
4. PANAS YANG MENEMBUS KACA

a. DINDING BARAT
Luas Kaca(A) = 55% x luas dinding) = 55% x 37,2 = 20,46
Intensitas radiasi matahari (I) = 97 W/m2
Β = 60º
sgf (Soalr Gaint Factor) = 0,76

Qs = A.I.θ W

A = 20,46

Qs = 20,46 × 97 cos 60 × 0,76


= 754,1556 W
b. DINDING TIMUR
Luas Kaca(A) = 45% x 37,2 = 16,74
Intensitas radiasi matahari (I) = 97 W/m2
Β = 60º
sgf (Soalr Gaint Factor) = 0,76

Qs = A.I.θ W

A= 16,74

Qs = 16,74 × 97 cos 60 × 0,76


= 617,0364 W
5. ALIRAN UDARA UNTUK MEMBUANG
PANAS (Q) DENGAN MEMPERTAHANKAN
VOLUME RUANG
a. Jumlah orang (90)
b. Lampu TL (20)
c. Komputer 200 watt. T
d. LCD 400 watt
e. Volume Ruang (V) = 396
f. ti = 350C
g. to = 300C (suhu yang diinginkan)

penyelesaian :
H = (90 x150) + (6x20) +200 +400 = 14220
N = H/ 0,33 V× (ti – to)
=14220 / 0,33 x 396 x 5 = 85320000

Q = V.N / 3600
= 396 x 85320000 / 3600
= 9385200 m3/det

Keterangan :
Q = aliran udara untuk membuang panas
N = pergantian udara per jam
H = panas yang dipindahkan
TUGAS NO 1
DATA
Sebuah Laboratorium.
· Jumlah orang = 80 orang
· Jumlah lampu = 8 lampu @ 40 watt
· Komputer = 12 buah @ 25 watt
· LCD = 12 buah 15 watt
· Bahan Dinding = Batu Bata di plester pada 2 sisi,
Dinding bahagian dalam dilapisi papan kayu setebal 2cm
· Tebal bata = 11 cm
· Tebal plester = 2 cm
· Panjang dinding = 20 m
· Lebar dinding = 10 m
· Tinggi dinding =3m
· Luas Bidang kaca Dinding barat = 50 %
· Luas Bidang Kaca Dinding Timur = 50%
· Suhu luar (To) = 310C
· Suhu dalam (Ti) = 280C
SOAL:
1. Menghitung transmitan dan resistan elemen bangunan berlapis
2. Kenaikan suhu benda oleh radiasi matahari
3. Panas yang menembus elemen bangunan
4. Panas yang menembus kaca
5. Aliran udara untuk membuang panas dengan memperhatikan
volume ruang
k-value / Thermal Conductivity ( W/mK )
k-value merupakan suatu nilai mengenai kemampuan
bahan dalam menghantarkan panas. Berikut adalah
nilai k-value (W/mK ) pada suatu bahan:
Beton : 1.250
Bata : 1.150
Kaca : 1.050
Kayu : 1.250
Fibreglass : 1.150
EPS : 1.050
Semakin rendah nilainya, maka semakin besar
kemampuan bahan untuk menginsulasi.
R-value ( m2K/W )

R-value merupakan nilai suatu bahan (yang mempunyai


ketebalan tertentu) dalam menghantarkan panas.
R – value = d / k – value
• Dimana d = tebal bahan (m)
U-value ( W/m2K )
U-value merupakan nilai dari beberapa / gabungan dari
bahan dalam menghantarkan panas.
U-value merupakan kebalikan dari R-value.
U – value = 1 / R - value
Aliran panas pada material non-transparan (opaque material) memiliki
2 tahapan :
• Pada permukaan luar material
• Pada bagian dalam material

Proses aliran panas pada permukaan luar material melibatkan dua properti termal
yakni reflectivity dan emmisivity.

Kontrol untuk mereduksi sinar radiasi matahari yang masuk ke dalam bangunan
dapat dilakukan dengan menggunakan material yang memiliki tingkat reflektansi
yang tinggi (reflectivity) dan memancarkan balik radiasi yang diserap (emmisivity)
sehingga mampu melepaskan panas dari bangunan.

Namun proses pemancaran balik tidak akan terjadi bila permukaan lahan sekitar
bangunan lebih panas.
Contoh :
• Dinding bata yang dicat putih memiliki nilai reflectivity 0,71. Misalnya
irradiasi matahari pada jam tertentu sebanyak 100 W/m2. Berarti
sinar matahari yang diserap menjadi panas sebanyak 29 W/m2.
Dengan tingkat emmisivity 0,89 maka panas yang dipancar balik 25,81
W/m2 dan yang akan merambat tinggal 3,19 W/m2.
Namun bila permukaan lahan di sekitar bangunan lebih panas, maka
panas yang akan merambat tetap 29 W/m2.

• Bandingkan dengan dinding aluminum yang memiliki reflectivity 0,85.


Pada irradiasi matahari 100 W/m2, panas yang diserap lebih kecil
yakni 15 W/m2. Namun dengan emmisivity 0,08 panas yang dipancar
balik hanya 1,2 W/m2, sehingga panas yang merambat lebih tinggi
yakni 13,8 W/m2. Pada lingkungan dengan permukaan lahan lebih
panas, dinding aluminum lebih baik dibandingkan bata putih karena
merambatkan panas 15 W/m2.
Untuk memudahkan penilaian saat ini sudah
ada parameter gabungan antara reflectivity
dan emmisivity yang diistilahkan dengan Solar
Reflectance Index yang sudah diterapkan oleh
BCA (Building Construction Authority )
Singapore pada sistem rating green
buildingnya yakni Green Mark.
Pada bagian dalam material terdapat dua properti termal
yang terlibat, yakni resistance-insulation dan capacity-
insulation. Resistance-insulation terkait dengan U-value,
semakin kecil nilai U-value suatu material maka akan
semakin kecil aliran panas yang bisa masuk ke dalam
bangunan. U-value sendiri dipengaruhi oleh nilai thermal
conductivity, tebal material, resistan permukaan
luar dan resistan permukaan dalam.

Sedangkan capacity-insulation mempengaruhi waktu tunda


aliran panas atau dikenal dengan istilah Time
lag atau Thermal Lag. Nilai Time lag dipengaruhi
oleh thermal conductivity, tebal material, resistan
permukaan luar, specific heat dan density suatu material.
Dalam bukunya Design With Climate, Victor Olgyay merekomendasikan
kombinasiresistance-insulation dan capacity-insulation pada bangunan untuk setiap
tipe iklim.

• Tipe Iklim resistance-insulation capacity-insulation


• Tropis (0o -15 o L) low dinding ringan
• Kepulauan Tropis (10 o -20 o L) low dinding ringan
• Hot Humid (15 o -25 o L) low no lag
• Hot Arid (15 o -30 o L) high dinding tebal
• Temperate (35 o – 42 o L) low di sisi lainnya dinding tebal di
sisi barat
• Cool (45 o – 50 o L) high di sisi barat dinding tebal di
sisi barat
• Cold (di atas 50 o L) low di sisi luar dinding tebal
Dengan kombinasi resistance-insulation dan capacity-
insulation seperti di atas material yang harus dipilih pada
bangunan Tropis ataupun Hot Humid adalah

U-value rendah

agar rambatan panas yang masuk ke dalam


bangunan menjadi rendah, dengan nilai
timelag yang rendah agar dapat dengan
segera melepaskan panas dari dalam
bangunan pada malam harinya.
Namun pada iklim Hot Arid dimana suhu siang
hari bisa mencapai 45 o C sedangkan pada
malam hari bisa sangat dingin hingga
mencapai 5 o C maka U-value harus tinggi
agar panas yang merambat masuk tetap tinggi
dengan nilai time lag yang tinggi juga agar
rambatan panas dapat ditunda sampai malam
hari sehingga pada siang hari ruangan tidak
panas dan pada malam harinya ruangan
menjadi hangat.
Pada iklim Temperate dan Cool dimana suhu
cukup dingin, panas matahari dari barat perlu
dimanfaatkan untuk malam hari sehingga dinding
pada bagian barat harus memiliki U-value yang
tinggi dengan time lag yang tinggi sedangkan
dinding utara, selatan dan timur harus memiliki
U-value yang rendah agar panas tidak lepas dari
bangunan.
Pada iklim Cool semua dinding harus tebal dan U-
value rendah di bagian luar agar berkurang panas
yang keluar dari bangunan.
Untuk menghitung nilai U-value bisa dilakukan
oleh software Ecotect keluaran Autodesk,
sedangkan untuk menghitung Timelag bisa
memakai software ESP keluaran studio Gentra
Bandung.
NOTE
U-value is the unit of measurement that
describes how much heat is lost from a
particular building material, such as a wall,
window or roof. A low U-value means that the
material is good at retaining heat, a high U-
value means that it loses a lot of heat.

Anda mungkin juga menyukai