Anda di halaman 1dari 15

1.

Pengertian

- Kusen merupakan bagian dari konstruksi pada dinding bangunan yang mempunyai
fungsi perletakan dan duduknya daun pintu dan daun jendela.

- Kusen pintu merupakan penghubung antar ruang dan berfungsi juga untuk sirkulasi
udara segar antar ruang serta kemungkinan sinar atau cahaya matahari yang
menambahkan suasana interior menjadi nyaman dan segar.

- Pintu dan jendela merupakan konstruksi yang dapat bergerak, bergeraknya pintu atau
jendela dipengaruhi oleh peletakan / penempatan, efisiensi ruang dan fungsinya. Dalam
merencanakan pintu dan jendela, Ada 4 hal yang harus dipertimbangkan, yaitu :

1. Matahari

2. Penerangan

3. Pemandangan

4. Penampilan

2. Fungsi

 Fungsi / Kegunaan Pintu

Untuk jalan keluar masuknya orang atau barang dari kamar yang satu ke kamar yang lain disebut
sebagai pintu dalam, dan keluar masuknya orang atau barang dari ruang dalam ke ruang luar disebut
sebagai pintu luar. Pintu luar juga berfungsi membantu sirkulasi udara dan penerangan alam
kedalam ruang.

 Fungsi / Kegunaan Jendela

- Untuk memasukkan cahaya matahari kedalam ruangan dan membantu sirkulasi udara
dalam ruang, sehingga ruangan menjadi nyaman. Dari fungsi tersebut jendela perlu
ditempatkan pada dinding yang berhubungan dengan ruang luar.

- Pada jendela dengan kaca besar berfungsi untuk mewujudkan adanya hubungan antara
interior dan eksterior.

 Fungsi Kusen

Sebagai tempat meletakan pintu atau jendela.

3. Syarat Pintu dan Jendela

1. Bekerja dengan aman

2. Tahan cuaca, untuk mendapatkan ketahanan terhadap cuaca maka harus dipilih dari bahan
yang baik, tidak mudah lapuk, tidak mudah mengalami kembang / susut (muai, melengkung)

3. Tidak ada celah atau cahaya yang tidak dikehendaki masuk, cuaca (suhu, udara) masuk ke
dalam ruangan.

4. Kuat
5. Minimal ada 1 (satu) buah jendela dalam sebuah ruangan.

4. Cara Penentuan Ukuran

Dalam menentukan ukuran, menggunakan dasar pendekatan antara lain, fungsi dan aktivitas ruang,
kapasitas ruang, kebutuhan manusia akan oksigen dan sebagainya.

Luas lubang penerangan / cahaya: luas pintu dan jendela tidak masuk dalam perhitungan

1) Kamar tidur = 1/6 × luas lantai ruang

2) Kamar duduk = 1/7 – 1/6 × luas lantai ruang.

3) Sekolah dan kantor = 1/6 – 1/5 × luas lantai ruang.

4) Rumah sakit = 1/6 - 1/5 × luas lantai ruang.

5) Bengkel = 1/6 - 1/3 × luas lantai ruang.

6) Gudang = 1/10 × luas lantai ruang.

5. Macam-macam Jenis Pintu

a. Pintu Swing

Gambar Pintu Swing

Jenis pintu yang paling umum dan selalu digunakan di bangunan manapun adalah pintu swing atau
pintu kupu-kupu, yaitu pintu biasa yang dapat membukadanmenutup dengan cara didorong ke
depan atau ditarik kebelakang dengan putaran satu arah maupun dua arah.

b. Pintu Geser (Sliding Door)


Pintu Geser

Pintu model ini sering disebut juga dengan sliding door. Cara membukanya dengan menggeser pintu
ke samping kanan atau kiri. Pintu geser ini biasanya digunakan pada ruang yang sempit karena tidak
memerlukan ruang unntuk mengayunkan pintu seperti pintu swing. Pintu geser juga mulai banyak
digunakan pada lemari pakaian. karena memberikan kesan rapi. Namun, kekurangan pintu ini adalah
pemasangannya lebih sulit dan memerlukan struktur bantalan yang kuat untuk menggantung, dan
dapat merepotkan bila roda keluar dari rel pengaman.

c. Pintu Lipat (Folding Door)

Gambar Pintu Lipat


Pintu ini sering disebut juga dengan folding door. Cara membukanya pun tidak berbeda dengan
pintu geser, yaitu dengan digeser kesamping dan menggunakan bantalan rel, namun bedanya
pintunya dilipat. Jenis pintu ini biasanya sering digunakan pada ruang keluarga yang menghadap ke
taman belakang atau pada pintu garasi.

d. Pintu Putar Otomatis (Revolving Door)

Foto Pintu Putar Otomatis


Putar otomatis atau revolving door digunakan pada mall, hotel, dan gedung perkantoran. Pintu ini
akan berputar secara otomatis saat terdapat gerakan orang yang hendak memasuki ruangan.

e. Pintu Rel

Gambar Pintu Rel

Gaya pintu yang lebih tua ini dibuat dari serpihan kayu atau kompresan
kayu. Sebutannya tergantung pada komponen-komponennya. Untuk komponen vertikal disebut
stiles dan komponen horizontal disebut rel.

6. Jenis Pintu Berdasarkan Bahan Pembuatan

a. Pintu Alumunium
Pintu jenis ini biasanya dilapisi dengan
warna kesukaan anda. Bisa cocok dikebanyakan desain
interior kontenporer. Pintu aluminium secara umum
dibuat dari bahan kaca yang dibingkai aluminium.

- Keunggulannya: Tidak memerlukan perbaikan atau


perawatan cat ulang.

- Kekurangan: Tidak bisa dilapisi lagi.

b. Pintu Kayu

Pintu WC berbahan alumunium

Pintu Berbahan Kayu

Kebanyakan pintu kayu dibuat bukan dari bahan kayu solid (padat). Beberapa pintu dibuat dengan
kepadatan medium fibreboard inti. Ada juga yang dibuat dari bahan polyboard. Pilihan paling ringan
adalah pintu yang menggunakan bahan inti honeycomb yang terbuat dari karton.

- Keunggulan: Cocok untuk rumah bergaya klasik, rapi dan elegan. Lebih murah gaya, dan
kayu stained menciptakan suasana ruangan yang hangat.

- Kekurangan: Hati-hati memilih pintu berbahan inti honeycomb yang kualitasnya buruk
bisa mengurangi kekuatan dan kurang kedap suara. Butuh pemeliharaan rutin seperti
sering dicat dan divernis.

c. Pintu Louvre
Gambar Pintu Louvre

Pintu jenis ini mempunyai irisan-irisan horizontal yang dapat dibuka untuk aliran udara apabila
menginginkan privasi dan keamanan.

- Keunggulan: Tetap ada aliran udara bahkan bila pintu ditutup.

- Kekurangan: Lebih sulit dibersihkan dan harus memastikan pekerjaan mekaniknya halus
dan dapat menghalangi pemandangan.

d. Pintu Flush

Gambar Pitu Flush

Ini adalah pintu paling sederhana dari pintu-pintu yang ada. Ini karena permukaan pintu rata
seluruhnya. Pintu flush biasanya digunakan untuk bagian dalam rumah dan dibuat dari fiberglass
atau kayu.

- Keunggulan : Harga lebih murah dan sesuai dengan berbagai keuangan.


- Kerugian : Permukaan dapat tidak tembus cahaya.dan tanpa dekor, tidak cocok untuk
pintu utama.

7. Jenis Jendela Berdasarkan Cara Membukanya

1) Jendela yang dipasang mati dalam kusen

2) Jendela dengan daun jendela yang dibuka kedalam atau keluar

3) Jendela dengan daun pintu yang dibuka dengan digeser ke atas atau kebawah

4) Jendela dengan kaca-kaca krepyak (terpisah kecil-kecil)

5) Jendela dengan daun yang dibuka dengan diputar dalam sumbu horizontal

6) Jendela dengan daun seperti dibawah ini biasanya dibuka kedalam agar tidak tampias hujan

8. Macam-macam Kusen Pintu dan Jendela

a) Kusen pintu tunggal: untuk satu daun pintu

b) Kusen pintu tunggal dengan ventilasi : menggunakan ventilasi atas

c) Kusen pintu dobel : untuk dua daun pintu

d) Kusen pintu gendong : kusen pintu yang menyatu dengan kusen jendela

e) Kusen pintu lipat : kusen untuk pintu garasi

f) Kusen jendela : untuk satu daun jendela

g) Kusen jendela dobel : untuk dua daun jendela

h) Kusen jendela dengan ventilasi : dengan ventilasi pada bagian atas

A. Laporan Hasil Survey


1.
a. Analisis:
- Tinggi jendela ± 170 cm
- Lebar jendela ± 150 cm
- Ukuran ventilasi ± 75 cm x 30 cm

b. Komentar:
- Kaca yang digunakan berwarna
gelap, lebih cocok untuk jendela
kamar tidur yang letaknya
dibagian depan rumah
- Desain nya simpel dan warnanya
yang gelap menjadikan kesan
a. Analisis:
sedikit mewah
2. - Tinggi jendela ± 100 cm
- Lebar jendela ± 80 cm
- Ukuran ventilasi ± 80 cm x 15 cm

b. Komentar:
- Ukuran ventilasinya sedikit
kecil, seharusnya ukurannya
lebih besar sedikit
- Tidak diberi teralis besi (tidak
terlalu aman)
3.
a. Analisis:
- Tinggi pintu ± 200 cm
- Lebar pintu ± 80 cm
- Ukuran ventilasi ± 80 cm x 15 cm

b. Komentar:
- Ukuran sirkulasi
udaranya/ventilasi kecil
- Desain pintunya polos tidak ada
motif
- Pengecatan dan warna kusen nya
sudah bagus

4.
a. Analisis:
- Tinggi jendela ± 100 cm
- Lebar jendela ± 90 cm
- Tinggi pintu ± 200 cm
- Lebar pintu ± 90
- Ukuran ventilasi ± 80 cm x 15 cm

b. Komentar:
- Desainnya sangat sederhana
- Daun pintu nya menggunakan
bahan yang tidak terlalu kuat
(mudah lapuk)
- Pada jendela tidak diberi teralis
besi
5.
a. Analisis:
- Tinggi pintu ± 200 cm
- Lebar pintu ± 60
- Ukuran ventilasi ± 40 cm x 15 cm

b. Komentar:
- Desainnya sederhana
- Bahannya terbuat dari plastik
sehingga cocok digunakan di
kamar mandi agar tidak menyerap
air
- Sirkulasi udaranya kecil, belum
maksimal

6.
a. Analisis:
- Tinggi jendela ± 100 cm
- Lebar jendela ± 120 cm
- Ukuran ventilasi ± 120 cm x 30
cm

b. Komentar:
- Desain daun pintu dan
ventilasinya sudah variatif
- Ukurannya sudah sesuai
kebutuhan
- Kusen pintu belum
diplitur/dicat sehingga tampak
kurang menarik
- Tidak diberi teralis besi
7. a. Analisis:
- Tinggi pintu ± 200 cm
- Lebar pintu ± 100
- Ukuran ventilasi ± 100 cm x 30 cm

b. Komentar:
- Desainnya cukup sederhana untuk
pintu utama
- Ukuran pintu dan ventilasi sudah
sesuai
- Belum diplitur/dicat

8.
a. Analisis:
- Tinggi pintu ± 200 cm
- Lebar pintu ± 110 cm
- Lebar jendela ± 80 cm
- Tinggi jendela ± 150 cm

b. Komentar:
- Ukuran pintu sudah sesuai
- Belum dicat/diplitur
- Jendela tidak bisa dibuka dan
tidak ada ventilasinya.
9. a. Analisis:
- Tinggi pintu ± 200 cm
- Lebar pintu ± 110 cm
- Lebar jendela ± 60 cm
- Tinggi jendela ± 150 cm

b. Komentar:
- Ukuran pintu sudah sesuai
- Belum dicat/diplitur
- Jendela tidak bisa dibuka dan
sudah ada ventilasinya.

CONTOH KUSEN PADA BANGUNAN :


 Bangunan yg ditampakkan pada gambar diatas belum disertai dengan daun pintu tetapi
masih kusen
 Bangunan ini mempunyai berbagai macam kusen dengan daun pintu yang bermacam
macam materialnya

Anda mungkin juga menyukai