Anda di halaman 1dari 40

 Pintu dan jendela merupakan komponen penting di dalam rumah.

Karena itu, mendesainnya tidak bisa asal-asalan. (Foto: Google)


 PINTU dan jendela merupakan komponen penting di dalam rumah.
Karena itu, mendesainnya tidak bisa asal-asalan. Sebab, salah sedikit
akan memengaruhi kesan hunian.
Dilihat dari fungsinya, kedua elemen ini memang berbeda, pintu sebagai
jalan masuk dan keluar ruang atau rumah. Sementara jendela berguna
untuk inflow udara agar sirkulasi udara di dalam ruangan dapat terjaga
dari sisi kesegaran dan kesehatan. Meskipun begitu, keduanya sama-
sama membutuhkan desain yang tepat guna.
 
Untuk mengaplikasikannya ke dalam hunian, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan. Arsitek Rosi Rahadi menjelaskan, untuk membuat
desain pintu dan jendela agar terlihat cantik sebaiknya perhatikan posisi
pintu, dalam hal ini penghuni rumah harus mempertimbangkan alur
sirkulasi yang akan melewatinya
 Poin kedua, pertimbangan lebar pintu terhadap skala ruang.
Menurut Rosi, sebelum menentukan letak pintu, sebaiknya
penghuni rumah membuat gambaran layout ruangnya dulu,
termasuk kemungkinan posisi perabot-perabot yang ada di
dalamnya. Idealnya, secara dimensi lebarnya masing-
masing pintu bisa berbeda untuk setiap ruang. Ambil
contoh, lebar pintu kamar mandi cukup 60–70cm karena
hanya digunakan untuk jalur keluar-masuk saja, tanpa
membawa barang yang mungkin besar. Perlakuan berbeda,
ketika pintu yang akan dibuat untuk kamar, lebar pintunya
bisa mencapai 70–90cm.
 Sementara untuk pintu depan atau pintu utama
sekitar dari 80 cm. Pengaplikasian pintu dan
jendela dengan cara lain. Rosi menyatakan, bisa
saja penghuni mendesain 2 buah pintu kecil,
namun lebarnya sebaiknya dibuat cukup untuk
memasukkan barang berukuran besar. Sementara
untuk ketinggiannya, akan lebih baik sama.
Kalaupun ada perbedaan sedikit, biasanya karena
perbedaan tinggi lantai, jadi hal tersebut tidak ada
masalah. Namun, ketinggian jendela boleh berbeda
dengan ketinggian pintu, supaya tidak monoton.
“Ketinggian jendela biasanya antara 60–100cm,
malah ada juga yang mencapai 1,5m,” ujar dia.
 Pintu-pintu dan jendela kedap air dikapal merupakan
perlengkapan kapal yang tidak dapat dipisahkan terhadap
konstruksi lambung kapal secara keseluruhan. Pintu-pintu
dan jendela kedap air digunakan dikapal untuk menutup
bukaan-bukaan tempat lewat orang dan sirkulasi udara
dikapal yang pada umumnya untuk pintu kedap air terbuat
dari baja, dan jendela terbuat dari kaca dengan konstruksi
khusus kedap air. Selain kedua jenis penutup tersebut
masih ada penutup bukaan dikapal yang lain seperti
penutup skylight dan penutup jalan masuk orang yang
kedap air diatas geladak, yang secara garis besar didalam
bab ini terbagi menjadi kelompok :
 – Pintu baja kedap air, yang terletak dan berhubungan langsung
dengan tempat terbuka seperti geladak utama atau pintu kedap
air yang terletak pada sekat kedap air dikapal.
– Pintu baja kedap cuaca, yang terletak dan berhubungan
langsung dengan tempat terbuka seperti di anjungan atau pintu
kedap cuaca yang terletak pada ruang lain dikapal.
– Jendela kedap air, yang terletak dilambung kapal (side scuttle)
dan jendela yang terletak di anjungan kapal.
– Bukaan untuk pencahayaan (Skylight) dan penutup bukaan
tempat lewat orang digeladak (hatch entrance) Ketentuan
pemasangan pintu – pintu dan jendela kedap air diatur dalam
peraturan klasifikasi dan International Load Line Convention
1966
 Pintu kedap air baja, jenis ini ada beberapa macam dan
dibagi sesuai dengan sistim dan mekanismenya dan
engselnya. Beberapa jenis pintu kedap air dikapal yang
banyak digunakan adalah :
1. Pintu kedap air manual dengan sistim engsel (manual
watertight door)
2. Pintu kedap air sistim geser manual (manual watertight
sliding door)
3. Pintu kedap air sistim geser hidrolik/otomatis (hydrolic
sliding door)
Jenis tersebut diatas dipasang dikapal disesuaikan dengan
jenis kapalnya dan sesuai dengan letak lokasi
pemasangannya.
 Pintu kedap air jenis ini memiliki konstruksi yang kuat dan
terbuat dari baja atau alumunium (untuk kapal alumunium) .
Pintu ini dipasang dengan menggunakan sistim engsel, terdiri
dari dua engsel. Pintu harus memiliki sistim pembuka (handle)
yang dapat dibuka dari dalam dan dari luar, dan pada umumnya
pintu dibuka kearah luar untuk dapat menambah kekuatan
menahan air masuk (kedap), pada pinggir pintu ini dipasang
karet untuk menjaga kekedapan secara baik. Pintu ini juga
dilengkapi dengan sistim pengunci disekeliling daun pintu,
sehingga apabila posisi ditutup, handle pengunci secara manual
dapat menekan daerah sekeliling pintu , sehingga pintu dapat
tertutup rapat, biasanya satu daun pintu memiliki enam buah
atau empat buah handle.
 Pintu kedap air jenis ini memiliki konstruksi
yang kuat, dan terbuat dari baja atau
alumunium (untuk kapal alumunium) . Pintu
ini biasanya dipasang sebagai pintu di sekat
kedap air dengan menggunakan sistim
geser , dengan memiliki sistim rel dan roda.
Pintu harus mampu menahan air masuk
(kedap) dan dapat dioperasikan walau kapal
miring hingga 15 derajat.
 Pintu kedap air jenis ini memiliki konstruksi yang hampir
sama dengan jenis sebelumnya, Bedanya pintu ini
dilengkapi dengan sistim handle dan pengunci yang dapat
diatur secara otomatis, mekanismenya diatur oleh motor
elektrik hidrolis, sehingga tenaga untuk membuka dan
menutup pintu ini digerakkan dengan motor, posisi handle
harus disesuaikan dengan arah membuka atau menutup.
Artinya arah membuka pintu sama dengan arah handle
saat membuka dan sebaliknya. Handle pintu dapat
dioperasikan dari dua sisi., Sistim otomatis akan menutup
pintu secara otomatis setelah terbuka beberapa saat,
kecuali pintu dibuka dan sistim otomatis dimatikan.
 pembuka (handle) yang dapat dibuka dari dalam dan dari
luar, pada pinggir pintu ini dipasang karet untuk menjaga
kekedapan cuaca secara baik dan panel pintu dilapisi
bahan penahan temperature. Artinya ruangan yang
memiliki pintu jenis ini akan terjaga temperaturnya
CPintu kedap cuaca, memiliki konstruksi yang lebih
ringan dibandingkan dengan pintu kedap air. Pintu kedap
cuaca terbuat dari kayu, RFP, alumunium atau baja tipis.
Pintu ini dipasang dengan menggunakan sistim engsel.
Pintu harus memiliki sistim ontohnya ruang anjungan
atau ruang lain yang memiliki pengatur suhu udara.
 Penataan kamar tidur yang kurang baik dapat
menciptakan masalah tidur bagi mereka yang
menempati kamar. Mereka akan merasa gelisah dan
sulit mendapatkan tidur yang nyenyak. Posisi
tidur menghadap jalan raya pun kerap dikaitkan
dengan beragam masalah. Nah...
berikut adalah petikan Rubrik
Konsultasi Fengshui asuhan Mas Dian MRE di Tabloid
Rumah membahas posisi tidur mengharap jalan raya:
DALAM keseharian, Anda mungkin sering mendengar
pantangan dalam hal arah tempat tidur. Menurut isu
yang berkembang, posisi tidur seseorang sangat
tidak dianjurkan bila mengarah ke jalan raya atau
menjejak ke arah pintu rumah.
 Kamar Tidur adalah posisi paling penting ketiga dalam ilmu Feng
Shui setelah dapur dan pintu utama. Mengapa? Jika Anda mau
memikirkannya, Anda sudah pasti tahu bahwa kamar tidur
mewakili tempat dimana kita menghabiskan sepertiga waktu
hidup kita. Kamar tidur harus diperlakukan sebagai tempat
istirahat dari kesibukan dan tekanan kehidupan kita. Di dalam
kamar tidur inilah kita bisa mendapatkan kembali energi kita
yang hilang. Energi harmonisasi yang dibangun oleh interaksi
pernikahan indah antara suami dan istri diciptakan di tempat
tidur. Itu sebabnya mengapa energi penting ini harus
dipertahankan. Ketika kita menganalisa Feng Shui Kamar Tidur,
perhatian utama kita bukan hanya memastikan energi ‘Qi’ yang
masuk ke dalam ruangan kamar, namun juga memastikan posisi
ranjang telah berada di posisi yang tepat. Anda tidak perlu
mengkhawatirkan posisi kepala ranjang apabila menghadap arah
yang kurang baik dari tanggal lahir Anda. Mengapa? Karena
posisi ranjang berdasar tata letak interior ruangan kamar lebih
penting daripada arah baik-buruknya kepala ranjang.
 Kasus berikutnya yang harus dihindari adalah
kamar tidur dengan tembok yang retak.
Keretakan tembok tidak dapat menampung
energi ‘Qi’ dengan baik dan ini memberikan
kesan hubungan penghuni yang mulai
terpecah. Solusi yang bisa dilakukan untuk
kasus ini adalah dengan menambal keretakan
tembok tersebut.
 Kasus lain yang sering ditemui adalah pintu
kamar tidur yang membuka ke arah ranjang
dengan posisi kaki penghuni yang tidur segaris
lurus dengan pintu kamar. Mengapa ini tidak
diperbolehkan? Karena ketika energi ‘Qi’ yang
datang dari luar kamar menuju ke dalam kamar
akan ‘bertabrakan’ dengan ranjang dan akan
mengganggu kenyamanan penghuni ketika tidur.
Solusi yang bisa dilakukan untuk kasus ini cukup
mudah yaitu dengan memindahkan posisi
ranjang agar tidak segaris lurus dengan posisi
pintu kamar.
 Kasus berikutnya adalah posisi 2 pintu kamar
tidur yang saling berhadapan. Susunan kamar
seperti ini bisa menjadi salah satu penyebab
pertengakaran keluarga antara penghuni dari
kedua kamar tersebut. Mengapa? Karena kedua
pintu tersebut saling bersaing untuk
mendapatkan energi ‘Qi’. Namun, kondisi ini
hanya bisa terjadi apabila jarak dari kedua kamar
tidur tersebut cukup dekat. Jika jaraknya cukup
jauh dan masih terdapat ruangan terbuka yang
cukup luas di antara kedua kamar, maka hal ini
bukanlah masalah.
 Hindarilah juga meletakkan ranjang yang
segaris lurus dengan pintu kamar tidur dari
arah samping kanan maupun kiri atau garis
lurus pintu kamar memotong sebagian posisi
ranjang. Mengapa? Karena energi ‘Qi' yang
dibawa oleh angin ketika masuk ke dalam
kamar akan memotong kaki ranjang dan
menyebabkan rematik bagi orang yang
bagian tubuhnya terkena.
 Bilamana kamar tidur tersebut merupakan kamar
tidur utama pasangan suami istri, maka
kesehatan pasangan akan terpengaruh secara
asmara. Secara tidak langsung, ini menyatakan
pasangan tersebut akan melakukan kegiatan di
kamar tidur sehingga mengganggu kesehatan
mereka dalam hal stamina dan kemampuan
mereka untuk menjalankan kewajiban lainnya.
Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan
memindahkan pintu kamar tidur agar digeser
sedikit ke kanan atau ke kiri selama tidak segaris
lurus dengan posisi pintu utama depan.

Anda mungkin juga menyukai