Anda di halaman 1dari 12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sekolah Alam

Sekolah Alam adalah sebuah model pendidikan yang


berusaha mengembangkan pendidikan secara alami
disamping perlunya pendidikan berdasarkan kurikulum
standar

Nasional, dan dapat belajar dari semua makhluk yang


ada di alam semesta. Dalam konsep pendidikan Sekolah
Alam terdapat 3 fungsi antara lain :

a. Alam sebagai ruang belajar.


b. Alam sebagai media dan bahan ajar.
c. Alam sebagai objek pembelajaran.

Adapun untuk proses pembelajaran sekolah alam, ia


menyandarkan pada 4 (empat) pilar utama yang diusung oleh
penggagas pendahulunya, diantaranya adalah sebagai
berikut :

a. Pengembangan akhlak yang baik (Akhlaqul


Karimah).

b. Pengembangan logika dan daya cipta melalui


percobaan (Expreriental Learning).

7
c. Pengembangan kepemimpinan dengan metode
Outbond Training.

d. Pengembangan kemampuan berwirausaha


(Entrepreneurship).

(Sumber : Unnes.info., 2011).

Lahirnya konsep pendidikan di alam adalah


manifestasi dari pendidikan luar kelas. Alam sebagai media
belajar merupakan solusi ketika terjadi kejenuhan atas
metodologi pendidikan di dalam kelas. Dari pemikiran
inilah, Walt Whitman mencoba memperbaharui metodologi
itu dengan penekanan pada proses aktivitas diluar kelas.
Pendidikan dan latihan diluar kelas dapat menggantikan
proses pendidikan konvensional (kelas/ruangan) yang
selama ini dilakukan dengan masif.

(Sumber : Husamah., 2013 : 4).

Lingkungan menawarkan kepada guru kesempatan


untuk menguatkan kembali konsep-konsep seperti warna,
angka, bentuk, dan ukuran. Memanfaatkan lingkungan pada
dasarnya adalah menjelaskan konsep-konsep tertentu secara
alami. Alam, dalam hal ini dipandang sebagai sebuah
laboratorium yang sangat besar. Menurut Sudjana & Rivai,
lingkungan alam berkenaan dengan segala sesuatu yang
sifatnya alamiah seperti keadaan geografis, iklim, suhu
udara, musim, curah hujan, flora, fauna, sumber daya alam

8
(air, hutan, tanah, batu-batuan, dan lainlain). (Sumber :
Husamah., 2013 : 4).

Mengingat sifat-sifat dari gejala alam relatif tetap tidak


seperti dalam lingkungan sosial, maka akan mudah dipelajari
oleh siswa. Siswa dapat mengamati dan mencatatnya secara
pasti, dapat mengamati perubahanperubahan termasuk
prosesnya dan lain sebagainya. Gejala lain yang dapat
dipelajari adalah kerusakan-kerusakan lingkungan alam
termasuk faktor-faktor penyebabnya seperti erosi,
penggundulan hutan, pencemaran air tanah, udara, dan
sebagainya. (Sumber : Husamah., 2013 : 6).

2.2 Tujuan Sekolah Alam

Proses pengajaran di sekolah formal, tengah


mengalami kejenuhan. Rutinitas, proses belajar yang
cenderung kaku dan baku, tidak lagi mengutamakan ide
kreativitas setiap peserta didik karena semuanya harus
terpola linear didalam kelas (perdagogy indoor learning).
(Sumber : Husamah., 2013 : 18).

Pendidikan luar kelas bertujuan agar siswa dapat


beradaptasi dengan lingkungan dan alam sekitar, dan
mengetahui pentingnya keterampilan hidup dan pengalaman
hidup di lingkungan dan alam sekitar.

9
Adapun tujuan dari digagasnya Sekolah Alam di
Indonesia yaitu :

A. Menyelenggarakan pendidikan untuk anak-anak peserta


didik pada Sekolah Dasar, yang mempunyai karateristik
sebagai berikut :

a. Metode belajar-mengajar khusus di alam terbuka


atau diluar ruang kelas, sehingga anak terkondisi
untuk bersifat aktif dan kreatif.

b. Menggunakan kurikulum pendidikan Nasional,


yang ditambah dengan materi dan pembelajaran
khas Sekolah Alam.

c. Kegiatan belajar berlangsung diseluruh lingkungan


sekolah, namun tetap terfokus dengan jadwal
tertentu di setiap pekannya.

B. Setiap lulusan diharapkan memiliki karakteristik


sebagai berikut :

a. Akhlakul Karimah (sikap hidup).

Menuntun peserta didik pada perilaku yang


berlandaskan Alqur’an dan Sunnah Rasulullah
SAW.

b. Falsafah Ilmu Pengetahuan (logika berfikir).


Memahami cara berfikir logis berdasarkan integrasi
iman dan ilmu.

10
c. Kepemimpinan (leadership).

Kemampuan mengelola alam secara harmonis,


bekerja secara berkelompok dan prinsip-prinsip
manajemen lainnya.

(Sumber : Iwako Y., G., 2011).

d. Dengan mempelajari lingkungan alam diharapkan


para siswa dapat lebih memahami materi pelajaran
di sekolah serta dapat menumbuhkan rasa cinta
alam, kesadaran untuk menjaga dan memelihara
lingkungan, turut serta dalam menanggulangi
kerusakan dan pencemaran lingkungan serta tetap
menjaga kelestarian kemampuan sunber daya alam
bagi kehidupan manusia.

(Sumber : Husamah., 2013 : 6).

e. Sangat dianjurkan setiap guru mampu


mendayagunakan sumber belajar yang ada
dilingkungan ini. Pengertian lingkungan dalam hal
ini adalah segala sesuatu baik berupa benda hidup
maupun benda mati yang terdapat disekitar kita.
(Sumber : Husamah., 2013 : 9).

2.3 Sistem Pendidikan

Pendidikan di luar kelas tidak hanya sekedar


memindahkan pelajaran ke luar kelas, tetapi dilakukan

11
dengan mengajak siswa menyatu dengan alam dan
melakukan beberapa aktifitas yang mengarah pada
terwujudnya perubahan perilaku siswa terhadap lingkungan
melalui tahap-tahap penyadaran, pengertian, perhatian,
tanggung jawab, dan aksi atau tingkah laku. Menurut
pendapat Vincencia, aktivitas luar kelas dapat berupa
permainan, cerita, olah raga, eksperimen, perlombaan,
mengenal kasus-kasus lingkungan disekitarnya dan diskusi
penggalian solusi, aksi lingkungan, dan jelajah lingkungan.

(Sumber : Husamah., 2013 : 20).

Sistem yang digunakan Sekolah Alam ini berbeda


dengan sistem yang biasa di terapkan pada Sekolah Dasar
lainnya, antara lain :

a. Menggunakan Kurikulum Pendidikan Nasional yang


setara dengan pendidikan Sekolah Dasar pada
umumnya.

Hal ini bertujuan sebagai pertimbangan bagi siswa


yang telah lulus untuk dapat masuk atau melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

b. Kurikulum khusus khas Sekolah Alam berupa sanggar


kesenian, keterampilan, berwirausaha, dan outbond.
Hal ini bertujuan agar siswa atau peserta didik
dapat belajar untuk lebih aktiv dan dapat mengasah
kreativitas serta dapat menggali bakat apa yang mereka

12
miliki sejak kecil dan sebagai nilai lebih yang dimiliki
oleh Sekolah Alam ini.

c. Proses pembelajaran menggabungkan pemahaman


materi dengan praktek langsung di lapangan dengan
memanfaatkan fasilitas lingkungan alam sekitar serta
sarana dan prasarana yang telah disediakan.

Hal ini bertujuan sebagai langkah awal dari


sebuah proses pemahaman yang lebih mendalam, serta
peserta didik dapat merasakan, mencoba dan
menganalisa sendiri apa yang telah mereka pelajari
dalam bentuk konsteks melatih daya pikir, emosional,
dan kemandirian mereka.

d. Tenaga pengajar teori dan praktek kurikulum


merupakan guru-guru professional berkualitas baik dari
lulusan sekolah tinggi, namun pada staf pengajar
sanggar kesenian dan keterampilan merupakan tenaga-
tenaga professional yang didatangkan dari instansi-
instansi terkait dengan pelajaran atau metode ajar khas
Sekolah Alam.

Hal ini mempunyai kaitan erat dengan ketentuan


untuk memenuhi standar pendidikan yang telah di
tetapkan, yang meliputi: standar isi, proses, kompetensi
kelulusan, tenaga pengajar atau pendidik, sarana dan
prasarana, pengelolaan, dan penilaian. Namun pada

13
Sekolah Alam ini ditekankan, pada proses belajar
mengajar guru hanya sebagai fasilitator dan siswa atau
peserta didik sebagai penerima atau sebagai owner.

e. Pengunaan sistim full day school dilakukan dari pukul


07.30 – hingga pukul 16.00, dimana semua kegiatan
dituntun oleh jadwal yang sudah ditentukan setiap
pekannya, dan setiap kegiatan yang dilakukan
ditentukan oleh silabus dari setiap mata pelajaran.

Hal ini berupa kegiatan-kegiatan aktif dan pasif


yang cenderung dapat dilakukan pada satu tempat yang
sama dalam jangka waktu yang cukup lama.

2.4 Metode Pengajaran


Metode pengajaran di sekolah alam menggunakan
pendekatan outdoor learning yang memanfaatkan setting
alam terbuka sebagai sarana. Proses pembelajaran
menggunakan alam sebagai media dipandang sangat efektif
dalam knowledge management, dimana setiap orang akan
dapat merasakan, melihat langsung bahkan dapat
melakukannya sendiri, sehingga transfer pengetahuan
berdasarkan pengalaman di alam dapat dirasakan,
diterjemahkan, dan dikembangkan berdasarkan kemampuan
yang dimiliki.

14
Pendekatan ini mengasah aktivitas fisik dan sosial
anak di mana anak akan lebih banyak melakukan
kegiatankegiatan yang secara tidak langsung melibatkan
kerja sama antar teman dan kemampuan berkreasi. Aktivitas
ini akan memunculkan proses komunikasi, pemecahan
masalah, kreativitas, pengambilan keputusan, saling
memahami, dan menghargai pendapat. (Sumber : Husamah.,
2013 : 21).
Peran guru disini adalah sebagai motivator, artinya
guru sebagai pemandu agar siswa belajar secara aktif,
kreatif, dan akrab dengan lingkungan. Di sisi lain, untuk
mewadahi kegiatan-kegiatan yang cukup komplek pada
Sekolah Alam ini, maka dibutuhkan ruang-ruang belajar
indoor dan outdoor, yang sedikit berbeda dengan Sekolah
Dasar biasa pada umumnya.
Model pembelajaran yang diadakan ialah
pembelajaran interaktif dua arah dengan rasio kecil dalam
grup, dengan dipandu oleh seorang instruktur yang dibantu
oleh beberapa orang asisten instruktur dalam kelas baik
indoor maupun outdoor.

2.5 Fungsi Sekolah Alam

Secara umum terdapat 3 fungsi utama pada tipologi Sekolah


Alam, yaitu :

a. Fungsi administrasi dan kelembagaan,

15
Fungsi ini meliputi penyediaan fasilitas bagi staf
administrasi dan pengajar.

b. Fungsi pendidikan formal,

Fungsi ini meliputi fasilitas laboratorium,


perpustakaan, dan ruang kelas. Ruang terbuka yang
bebas dan bisa menjadi sarana belajar serta bermain
bagi anak-anak.

c. Fungsi penunjang,
Fungsi ini meliputi masjid, ruang serba guna, rumah
penjaga, dapur, lahan tani dan kandang ternak.
Fasilitas ini menunjang kegiatan program Sekolah
Alam.

2.6 Standar Umum Jadwal Kegiatan Sekolah Alam

Secara garis besar, Sekolah Alam memiliki jadwal kegiatan


sebagai berikut

a. Rentang waktu yang disediakan untuk masa mengenyam


pendidikan di sekolah alam ini di mulai dari kelas 1 s/d
kelas 6 SD, atau selama 6 tahun. Dimana pada setiap
tingkatan kelasnya terdapat 2 semester, yaitu genap dan
ganjil.
Dimana dalam 2 semester memiliki 10 bulan belajar
efektif dipotong oleh kegiatan pesantren ramadhan pada

16
bulan puasa dan jadwal ujian akhir semester. Penerimaan
siswa baru dilakukan sekali dalam setahun, mengikuti
jadwal kalender akademik yang telah ditentukan oleh
pemerintah.

b. Jadwal Rutin

Dalam 1 semester terdapat 24 minggu dan dalam setiap


minggunya kegiatan belajar mengajar dilakukan s/d jum’at.
Pada hari sabtu dan minggu digunakan sebagai hari
kunjungan wisata untuk umum seperti menikmati sarana
outbond, kolam pancingan, area piknik, dll.

2.7 Rujukan Hukum


Berikut adalah beberapa rujukan hukum Undang-Undang
mengenai Sekolah alam
a. UU No. 20 Tahun 2003 (Bab IV Pasal 13) tentang Sistem
Pendidikan Nasional
b. Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang
Pendidikan Nasional
c. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, Pasal 10, tentang
Guru dan Dosen
d. Peraturan Menteri Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar
Pengelolaan
e. Peraturan Menteri Nomor 39 Tahun 2008 Tentang
Kesiswaan
f. Peraturan Pemerintah RI no. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.

17
g. Kepmendiknas no. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
h. Kepmendiknas no. 23 tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan.

18

Anda mungkin juga menyukai