Anda di halaman 1dari 4

BAB I

Faktor-faktor Determinan Politik Luar Negeri Indonesia. Faktor-faktor yang dimaksud


adalah persepsi para pemimpin Indonesia atas batas-batas wilayah, peranan Indonesia dalam
masalah-masalah Internasional, dan hambatan-hambatan atas perilaku mereka yang ditentukan
oleh berbagai hal yang ada di suatu negara. Persepsi para pemimpin atas wilayah Indonesia dan
peranannya di dunia Internasional adalah penting, karena hal ini akan memberi dampak pada
perilaku politik luar negeri Indonesia. Sebelum kemerdekaan para pemimpin Indonesia berdebat
mengenai batas-batas wilayah Indonesia merdeka. Menurut Mohammad Yamin, wilayah
Indonesia meliputi kekuasaan dibawah Majapahit yaitu Hindia Belanda, Malaya, Borneo, Timor
dan papua. Namun akhirnya beliau membatasi wilayah negara Indonesia sesuai dengan Hindia-
Belanda menurutnya akan menciptakan kesan bahwa Indonesia imperialistik. Namun, menurut
Soekarno pada tanggal 11 Juli 1945 bahwa wilayah Indonesia tidak hanya meliputi Hindia-
Belanda saja namun merujuk kepada kedua kerajaan yaitu Sriwijaya dan juga Majapahit ( negara
Indonesia yang bersatu). Soekarno memandang Indonesia bukan hanya sebagai negara penring di
Asia Tenggara tapi juga sebagai pemimpin diantara negara-negara Asia dan Afrika.

Faktor lainnya yang mempengaruhi politik luar negeri indonesia tentu saja dala budaya
politik dari elite indonesia. Budaya politik indonesia disini diartikan sebagai tradisi dan nilai-
nilai yang mempengaruhi perilaku politik masyarakat indonesia. Di jelaskan dalam buku ini
bahwa sejak zaman kemerdekaan sampai sekarang ( soeharto) Indonesia hanya memiliki 2
presiden tentu hal ini membuat politik luar negeri indonesia tidak dapat terhindar dari kedua
tokoh tersebut. Politik luar negeri indonesia lebih di formulasikan oleh elite daripda “massa”
melalui proses demokrasi. Praktek kebijaksanaan luar negeri Indonesia sebelum orde lama yang
revolusioner ditimbulkan dan ditopang keberadaannya oleh pola kekuasaan Demokrasi
Terpimpin. Dengan konsolidasi pemerintahan yang efektif dibawah pimpinan Jenderal Soeharto,
pola itu secara mendasar mengalami perubahan, sedangkan pernyataan dan simbolisme yang
menyertainya di kesampingkan.Sepanjang kebijaksanaan luar negeri ditimbulkan oleh sifat tata
politik dalam negeri, maka perubahan politik dalam negeri digantikan secara logis oleh arah baru
dalam kebijaksanaan luar negeri Perubahan politik yang diperkenalkan oleh Orde Baru dibawah
kepemimpinan Soeharto menyangkut pengurangan secara berarti pluralisme didalam sistem dan
bukan tampilnya unsur-unsur baru ke panggung kekuasaan. Persepsi para pemimpin atas wilayah
Indonesia dan peranannya di dunia internasional adalah penting, karena hal ini akan memberi
dampak pada prilaku politik luar negri Indonesia. Namun demikian, persoalannya adalah dalam
menentukan presepsi siapa yang harus di teriman sebagai yang absah. Kasus inonesia, para
perumus kebijakan dalam negri dan politik luar negri sering kali adalah orang-orang yang sama.
Ini terfleksikan dalam peran presiden, khususnya selama masa demokrasi terpemimpin dan masa
orde baru.

Ukuran Indonesia (dalam arti penduduk dan wilayah) dan sumber-sumber alam menyakinkan
para pemimpin bahwa Negara inin ditakdirkan untuk memainkan peran utma dalma masalah-
masalah internasional. Ketika seorkarno berkuasa, ia bersihkeras agar Indonesia senantiasa
dikaitakan dengan setiap masalah regional yang berhubungan dengan persepsi keamanan
nasional. Dilaporkan bahwa ia merasa disepelekan ketika pembentukan Malaysia di umumkan
tanpa memberikan rasa hormat pada Indonesia. Soekarno memandang Indonesia bakn hanya
sebagai Negara penting di asia tenggara tetapi juga sebagai pemimpin di antara Negara-negara
asia dan afrika. Tidak mengherankan, melalui dorongan nasionalis, ali sastroamidjojo, dengan
dukungan penuh daru soerkarno, konferensi asia afrika 1 dilaksanakan di bandung(1955).
Selama periode demokrasi terpimpin (1959-1965), soekarnano bahkan memperkenalkan konsep
nefos ( new emerging forces) dan oldefos (old established forces), dalam hal ini Indonesia adalah
pemimpin adalah pemimpin nefos. Dapat dimengerti, setelah Indonesia mengundurkan diri dari
perserikantan bangsa-bangsa pada tahun 1965, Indonesia di bawah soekarno, bekerja sama
dengan republic rakyat cina (RRC), mendirikan conefo ( the conference of new emerging force),
yang bermakas besar di Jakarta. Inin diharapkan menjadi perserikatan bangsa-bangsa bagi
Negara-negara miskin. Suatu kali, seokarno juga menjuluki Indonesia sebagai “mercu suar” dari
dunia ketiga.

Suatu gambaran mengenai kapabilitas Indonesia dalam arti kinerja ekonomi. Militer dan politik
mungkin memerlukan sejumlah jawaban. Pertama, indonesia adalah Negara kelima terpadat di
dunia, berpenduduk 173.300.000 jiwa (tahun 1998 jumlah tersebut melebihi 200 juta jiwa, red )
di mana 64,9% berusia di bawah 30 tahun. Namun demikian laju tingkat buta huruf di Indonesia
sangat tinggi (15,8%) dengan 30,4% dari populasi tidak pernah menyelesaikan pendidikan dasar.
Hanya 28,7% yang menempuhkan pendidikan dasar sementara itu 1,9% memperoleh pendidikan
lanjutan karenanya, kuliatas tenaga kerjanya sangat rendah, sehingga sukar bagi Indonesia untuk
memodernisasikan diri secara cepat.

Kedua, situasi ekonomi Indonesia secara historis tidak stabil. Laju inflasi di masa lalu sangat
tinggi. Ketika seoharto berkuasa, pemerintahannya mampu menurunkan infasi. Meskipun
demian, di bawah pemerintahan soeharto, uang rupiah Indonesia pernah didevaluasi sebanyak
dua kali. Devaluasi yang terakhir pada tahun 1989 mencapai $53,11 milyar. Awal tahun 1994,
meningkatk menjadi $90 miliar. Meskipun masalah uang ini tidak separah sebagimana di
beberapa Negara amerika latin , tetapi hal ini sempat menjadi perhatian para pengamat .

Minyak adalah sumber pemasukan dalamnegri terbesar untuk pembiayaan pembagunan.


Penjualan minyak menghasilakan sekitar 60% dari pengahsilakan luar negri tahunann idonesian,
minyak di tahun-tahun krisiis pertamina pada tahun 1975. Kebikan yang otoriter tetap
berlangsung, dan hal ini pada akhirnya mungkin akan menimbulkan perselisiham dengan sector
swasta. Jika ha linin berlasung, kemunkinan akan terjadi dalam jangka waktu panjang.

Energy nuklir, untuk memenuhi permintaan penambahan daya meningkat meskipun rencana
untuk membangun instalasi nuklir pertama direstui presiden pada tahun 1989, namun para
penjabat mengatakan bahwa instalasi tersebut tidak diharapkan beroperasi sampai tahun 2015.
Dalam hal ini, ada dua kelompok pemborantak bersenjata yang menjadi perhatian, yaitu fretilin
(fron revolusioner untuk kemerdekaan timor timur) di timor timur (sekitar 100 orang dengan
senjata genggam) dan organisasi papua.

Selama era Soeharto, ancaman asing dianggap berasal dari Negara-negar timur atau
komunis, dalam hal ini yang diangap paling berbahaya adalah RRC. RRC diduga telah terlibat
dalam “keudeta 1965” dan china perantau di Indonesia di apndang memilik simpato terhadap
komunisme dan membiarkan diri mereka di manfaatkan sebagi alat Beijing. Bukti- bukti saat ini
memperlihatkan hal sebaliknya. Sesungguhnya fobia cina ini berakar dari sejarah indoesia.
Selama proriodee colonial, masyarakat pribumi Indonesia merasa bahwa etnis cina dilingdungi
oleh pemerintah belanda dengan mengorbankan mereka, dan selama revolusi 1945, china
bergandengan denga belanda melawan gerakan kemerdekaan Indonesia. Dan setelah pendirian
RRC, kaitan antara Beijing dengan etnis cina sebagai di pandang “bahaya keamanan” (security
risk) oleh para jendral antikomunis .
Hubungan antara cina komunis dengan PKI diangakap membahayakan keamana Indonesia.
Dugaan keterlibatkan RRC dalam “kudeta 1965” meskipun buktinya tidaj menyakinkan,
diungkapan secara konsisten oleh para pemiimpin Indonesia sebagai dari bukti dari makud
tersembunyi cina di balik republic. Persepis ancaman inni juag berkaitan dengan posisi Indonesia
sebagai suatu Negara kepualauan. Penting bagi suatu Negara untuk mengontrol wilayah
perairannya. Mochar kusumaatmadja, seseorang professor hukum dan mantan mentri luar luar
negri , berpendapat bahwa karena masalh politik dan keamanalah yang menyababkan pemerintah
Indonesia memperkenalkan “konsep nusantara” (archipelago concept). Sesungguhnya “konsep
nusantara” seringkali berkaitan sengan pandangan nasionalis bangsa Indonesia. Nusantara adalah
suatu istilah yang dipakai dalam jawa kuno untuk merujuk Negara-negara yang berdekatan
dengan singasari dan majapahit. Sebagaimana di ungakpkan sebelumnya, gajah mada berhasil
dalam menyatukan nusantara di bawah kerajaan majapahit maka tidak mengherankan bahwa
istilah nusantara dirujuk. Konsep nusantara ini (juga dikenal sebagai deklarasi desember 1957)
Segera setelah pengumuman deklarasi desember 1957, amerika serikat, inggris dan autralia
menyatakan secara keras ketidak setujuannya terhadap konsep nusantara. Indonesia
mengharapkan memperoleh dukungan dari negar-negar dunia ketiga selama koferensi hukum
kelautan pada tahun 1959, tetapi ini tidak terhujud. Pada tahun1960 ketiak seokarno masih
berkuasa masih berkuasa, deklarasi desember 1957 dibuat menjadi uud . uu perairan territorial
Indonesia ini mengatikan konsep kelautan tertorial tahun 19389 selama periode colonial belanda.
Undang-undang tahun 1960 ini sangat penting karena memberlakukan konsep 12 mil wilayah
perairan (tidak 3 mil sebagaimana yang dinyatakan oleh konsep kelautan teritorila 1939). Akibat
dari undan-undang baru ini, mochtar kusumaatmaja, yang kemudia menjadi menteri luar negru,
menyatakn bahwa wilayah Indonesia yang haynya 2.027.087 kilometer persegi (tanah) di perluas
menjadi 5.139.250 kilo meter persegi (termasuk tanah dan laut), betambah sebanyak 3.166.163
kilometer persegi. Presiden soeharto dalam otobiografinya. Nusantara adalah konsep wilayah,
sementara wawasan nusantara adalah konsep politik yang didasarkan pada

Anda mungkin juga menyukai