Anda di halaman 1dari 67

ANALISIS KRITIS

TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN


No.48/PDT/G /2013/ PN.BDG TENTANG KEWARISAN
MAKALAH
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mandiri mata kuliah
Hukum Keluarga dan Waris BW
Dosen Pengampu : Neng Yani Nurhayani, SH.,MH

Oleh
Abi Zaky Azizi
117305001

ILMU HUKUM B/VII


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
oleh karena Rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyusun makalah tentang
Analisis Kritis terhadap Putusan Pengadilan No. 48 / PDT/ G / 2013/ PN. BDG.
tentang Kewarisan; sebagai tugas individu dalam mata Hukum Keluarga dan
Waris BW dengan lancar. Walaupun banyak isi dari makalah ini dikutip langsung
dari sumber, tapi penulis berharap makalah ini dapat membantu menambah
wawasan pembaca mengenai hal-hal yang berhubungan dengan materi ini.
Penulis menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak
yang telah berkenan membantu baik melalui pikiran maupun dalam bentuk
tindakan apapun guna menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu berharap berbagai masukan dan kritikan dari pembaca sekalian guna
perbaikan berkesinambungan bagi kita semua. Semoga makalah ini dapat
berguna dan bermanfaat sebagaimana mestinya, sebagai sarana bagi
pengembangan keilmuan khususnya di dunia pendidikan.

Bandung, 14 Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................2
C. Tujuan Penulisan............................................................................2
D. Manfaat Penulisan..........................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORITIS


A. Putusan Hakim...............................................................................1
B. Asas-Asas Putusan.........................................................................3
C. Jenis-Jenis Putusan.........................................................................6

BAB III PEMBAHASAN


A. Posisi Perkara/Duduk Perkara.......................................................12
B. Analisis Kritis Putusan Pengadilan No.48 /PDT/G/2013/PN.
BDG .............................................................................................23
1. Kekeliruan Pertimbangan Hakim............................................23
2. Kekeliruan Diktum/Amar Putusan..........................................24
3. Faktor Pengaruh Kekeliruan....................................................25
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan...................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................30

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekalipun hakim sebagai perwakilan negara telah dipercaya oleh
negara menjalankan tugas, kewajiban, dan kewenangan dalam memeriksa,
mengadili, dan memutus setiap perkara yang diajukan kepadanya secara
adil, namun hakim sebagai manusia biasa tidak luput dari kekeliruan
dalam menimbang perkara yang mengakibatkan putusannya menjadi tidak
adil (keliru).
Salah satu bukti begitu tingginya kepercayaan negara terhadap hakim,
maka dalam peraturan hukum acara perdata ditegaskan bahwa hakim
“tidak boleh menolak perkara untuk diperiksa, diadili, dan diputus” hanya
dengan alasan hukumnya tidak ada atau hukumnya tidak jelas2 yang oleh
penganut doktrin Sens-clair (la doktrine du sensclair) dikatakan bahwa
hakim harus berupaya keras menemukan hukum apabila terjadi dua hal,
yaitu: Terhadap kasus in konkreto yang sedang diperiksa dan diadili oleh
hakim, peraturan hukumnya tidak jelas. Apabila kasus in konkreto yang
sedang diperiksa dan diadili oleh hakim, hukumnya tidak ada.
Mengapa hakim dilarang menolak memeriksa dan mengadili perkara
dengan alasan hukumnya tidak ada atau hukumnya tidak jelas karena
hakim dianggap mengetahui hukumnya dan dapat mengambil keputusan
berdasarkan ilmu pengetahuannya sendiri dan keyakinannya sendiri
sebagaimana dikenal dalam doktrin ilmu hukum “curia ius novit” yang
artinya hakim dianggap mengetahui hukum.
Berdasarkan berbagai injeksi kaidah dan norma tersebut kaitannya
dengan perkara kewarisan sebagaimana dalam putusan Pengadilan
No.48 /PDT/G/2013/PN.BDG dilihat dari sudut pandang yuridis normatif
dengan pendekatan perundang-undangan, ternyata secara substantif, di
dalamnya mengandung kekeliruan sehingga masih terbuka peluang untuk
dilanjutkan pada proses selanjutnya (banding hingga peninjauan kembali)
sekiranya ada pihak yang merasa tidak puas terhadap putusan pengadilan
tersebut.

1
Demikian juga bagi akademisi terbuka peluang yang luas baginya untuk
menkritisi secara cermat dan mendalam.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kekeliruan-kekeliruan pertimbangan hukum dalam putusan
Pengadilan No.48 /PDT/G/2013/PN.BDG?
2. Bagaimana kekeliruan diktum/amar putusan dalam putusan Pengadilan
No.48 /PDT/G/2013/PN.BDG?
3. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya kekeliruan
pertimbangan hukum dan diktum putusan dalam putusan Pengadilan
No.48 /PDT/G/2013/PN.BDG?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam melalui makalah ini sebagai
berikut:
1. Mengetahui kekeliruan-kekeliruan pertimbangan hokum dalam
putusan Pengadilan No.48 /PDT/G/2013/PN.BDG
2. Mengetahui kekeliruan diktum/amar putusan dalam putusan
Pengadilan No.48 /PDT/G/2013/PN.BDG
3. Mengetahui Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kekeliruan
pertimbangan hukum dan diktum putusan dalam putusan Pengadilan
No.48 /PDT/G/2013/PN.BDG

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
Membantu mahasiswa agar paham dengan unsur-unsur yang tepat
didalam keputusan waris.
2. Bagi Kepentingan Teoritis
Lebih baik dalam menjelaskan peranan unsur kepastian hokum dalam
memutuskan hal waris. .
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Putusan Hakim
Menurut Sudikno Mertokusumo, putusan hakim adalah suatu
pernyataan yang oleh hakim sebagai pejabat negara yang diberi
wewenang untuk itu, diucapkan di persidangan dan bertujuan untuk
mengakhiri atau menyelesaikan suatu perkara atau masalah antar

2
pihak. Bukan hanya yang diucapkan saja yang disebut putusan,
melainkan juga pernyataan yang dituangkan dalam bentuk tertulis dan
kemudian diucapkan oleh Hakim di persidangan. Sebuah konsep
putusan (tertulis) tidak mempunyai kekuatan sebagai putusan sebelum
diucapkan di persidangan oleh hakim.1
Putusan akhir dalam suatu sengketa yang diputuskan oleh hakim
yang memeriksa dalam persidangan umumnya mengandung sangsi
berupa hukuman terhadap pihak yang dikalahkan dalam suatu
persidangan di pengadilan. Sanksi hukuman ini baik dalam Hukum
Acara Perdata maupun Hukum Acara Pidana pelaksanaannya dapat
dipaksakan kepada para pelanggar hak tanpa pandang bulu, hanya saja
bedanya dalam Hukum Acara Perdata hukumannya berupa pemenuhan
prestasi dan atau pemberian ganti rugi kepada pihak yang telah
dirugikan atau yang dimenangkan dalam persidangan pengadilan
dalam suatu sengketa, sedangkan dalam Hukum Acara Pidana
umumnya hukumannya penjara dan atau denda.2
B. Asas-Asas Putusan
Asas yang mesti ditegakkan agar suatu putusan yang dijatuhkan
tidak mengandung cacat, diatur dalam Pasal 178 HIR, Pasal 189 Rbg
dan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang
Kekuasaan Kehakiman,3 antara lain:
a. Memuat dasar alasan yang jelas dan rinci;
Menurut asas ini putusan yang dijatuhkan harus berdasarkan
pertimbangan yang jelas dan cukup. Putusan yang tidak memenuhi
ketentuan itu dikategorikan putusan yang tidak cukup
pertimbangan atau onvoldoende gemotiveerd (insufficient
judgement). Alasan-alasan hukum yang menjadi dasar
pertimbangan bertitik tolak dari ketentuan Pasal 23 Undang-
Undang No. 14 Tahun 1970, sebagaimana diubah dengan Undang-
Undang No. 35 Tahun 1999, sekarang dalam Pasal 25 ayat (1)

1
M. Yahya Harahap. Hukum Acara Perdata. Sinar Grafika.Jakarta.2004.hlm.40
2
Ibid.hlm.34

3
Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman,
yakni3;
1. Pasal-pasal tertentu peraturan perundang-undangan,
2. Hukum kebiasaan,
3. Yurisprudensi, atau
4. Doktrin hokum.
b. Wajib mengadili seluruh bagian gugatan;
Asas ini digariskan dalam Pasal 178 ayat (2) HIR, Pasal 189
ayat (2) RBG dan Pasal 50 Rv. Putusan harus secara total dan
menyeluruh memeriksa dan mengadili setiap segi gugatan yang
diajukan. Tidak boleh hanya memeriksa dan memutuskan sebagian
saja dan mengabaikan gugatan selebihnya.4
c. Tidak boleh mengabulkan melebih tuntutan;
Asas ini digariskan dalam Pasal 178 ayat (3) HIR, Pasal 189
ayat (3) RBG, dan Pasal 50 Rv. Putusan tidak boleh mengabulkan
melebihi tuntutan yang diajukan dalam gugatan. Jika hakim
mengabulkan lebih dari tuntutan dalam gugatan maka hakim
dianggap telah melampaui batas wewenang dan harus dinyatakan
cacat meskipun hal ini dilakukan hakim dengan itikad baik maupun
sesuai dengan kepentingan umum.5
d. Diucapkan di muka umum6
1. Prinsip keterbukaan untuk umum bersifat Imperatif (memaksa).
Prinsip ini didasarkan oleh asas fair trial, menurut asas ini
pemeriksaan persidangan harus didasarkan pada proses yang
jujur sejak awal sampai akhir. Prinsip ini bertolak belakang
dengan peradilan yang bersifat rahasia (secrecy) atau
confidence sebagaimana dalam proses pemeriksaan mediasi
atau arbitrase, dengan maksud untuk menjaga kredibilitas para
pihak yang bersengketa.
2. Akibat hukum atas pelanggaran asas keterbukaan
Prinsip pemeriksaan dan putusan diucapkan secara terbuka,
ditegaskan dalam Pasal 18 Undang-Undang No. 14 Tahun
1970, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 35
3
Ibid.hlm.36
4
Ibid.
5
Ibid.hlm.37
6
Ibid.hlm.41

4
Tahun 1999 sekarang dalam Pasal 20 Undang-Undang No. 4
Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, yang berbunyi:
“Semua putusan pengadilan hanya sah dan mempunyai
kekuatan hukum apabila diucapkan dalam sidang terbuka untuk
umum”. Dalam Hukum Acara Pidana, prinsip ini ditegaskan
dalam Pasal 64 KUHAP: “Terdakwa berhak untuk diadili di
sidang pengadilan yang terbuka untuk umum”.
Pelanggaran terhadap prinsip keterbukaan dimaksud dalam
Pasal 19 ayat (2) jo Pasal 20 Undang-Undang No. 4 Tahun
2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, mengakibatkan;
a. Tidak sah, atau
b. Tidak mempunyai kekuatan hukum.
3. Dalam hal pemeriksaan secara tertutup, putusan tetap
diucapkan dalam sidang terbuka.
Dalam kasus-kasus tertentu, peraturan perundang-undangan
membenarkan pemeriksaan dilakukan dalam sidang tertutup.
Akan tetapi, pengecualian ini sangat terbatas, yang terutama
dalam bidang hukum kekeluargaan, khususnya perkara
perceraian. Prinsip pemeriksaan tertutup dalam persidangan
perceraian bersifat imperatif, namun sepanjang mengenai
proses pengucapan putusan, tetap tunduk pada ketentuan Pasal
18 Undang-Undang No. 14 Tahun 1970 sebagaimana diubah
dengan Undang-Undang No. 35 Tahun 1999 sekarang dalam
Pasal 20 Undang-Undang No.4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan
Kehakiman.
4. Diucapkan di dalam sidang pengadilan
Selain persidangan harus terbuka untuk umum,
pemeriksaan dan pengucapan putusan hanya sah dan
mempunyai kekuatan hukum apabila dilakukan dalam sidang
pengadilan. Menyimpang dari ketentuan itu, mengakibatkan
putusan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan.
5. Radio dan televisi dapat menyiarkan langsung pemeriksaan
dari ruang sidang.

5
Sesuai dengan perkembangan jaman, penyiaran dan
penayangan radio dan televisi, dapat dilakukan langsung dari
ruang sidang, dan hal ini sudah banyak diterapkan di berbagai
negara.
C. Jenis-Jenis Putusan Hakim
Dalam Pasal 196 ayat (1) HIR/Pasal 185 ayat (1) RBG dinyatakan
bahwa keputusan yang bukan merupakan putusan akhir walaupun
harus diucapkan dalam persidangan juga, tidak dibuat secara terpisah
melainkan hanya dituliskan dalam berita acara persidangan saja.7
Berdasarkan kedua pasal tersebut dapat disimpulkan ada 2 (dua)
macam putusan yaitu putusan sela dan putusan akhir. a. Putusan Sela
Menurut H. Ridwan Syahrani (Zainuddin Mappong 2010 : 105),
putusan sela adalah putusan yang dijatuhkan sebelum putusan akhir,
diadakan dengan tujuan untuk memungkinkan atau mempermudah
kelanjutan pemeriksaan perkara. Mengenai Putusan sela disinggung
dalam pasal 185 ayat (1) HIR atau Pasal 48 RV. Menurut pasal
tersebut, hakim dapat mengambil atau menjatuhkan putusan yang
bukan putusan akhir (eind vonnis), yang dijatuhkan pada saat proses
pemeriksaan berlangsung. Namun, putusan ini tidak berdiri sendiri,
tapi merupakan satu kesatuan dengan putusan akhir mengenai pokok
perkara. Jadi, hakim sebelum menjatuhkan putusan akhir dapat
mengambil putusan sela baik yang berbentuk putusan preparatoir atau
interlocutoir.8
Putusan sela berisi perintah yang harus dilakukan para pihak yang
berperkara untuk memudahkan hakim menyelesaikan pemeriksaan
perkara, sebelum hakim menjatuhkan putusan akhir. Sehubungan
dengan itu, dalam teori dan praktik dikenal beberapa jenis putusan
yang muncul dari putusan sela, antara lain9:
1. Putusan Preparatoir.
Putusan Preparatoir adalah putusan sela yang dipergunakan
untuk mempersiapkan putusan akhir. Putusan ini tidak mempunyai
7
Sarwono.Hukum Acara Perdata Toeri dan Praktik.Sinar Grafika.Jakarta.2011.hlm.50.
8
Ibid.hlm.52
9
Ibid.hlm.55

6
pengaruh atas pokok perkara atau putusan akhir karena putusannya
dimaksudkan untuk mempersiapkan putusan akhir. Misalnya: a)
Putusan yang menolak atau menerima penundaan sidang untuk
pemeriksaan saksi-saksi. Putusan yang menolak atau menerima
penundaan sidang untuk pemeriksaan saksi ahli. c) Putusan yang
memerintahkan tergugat supaya menghadap sendiri dipersidangan
pengadilan untuk dimintai keterangan langsung tentang terjadinya
peristiwa hukum yang sebenarnya walaupun tergugat telah diwakili
oleh kuasa hukumnya dan lain sebagainya.
2. Putusan Interlocutoir
Putusan Interlocutoir adalah putusan sela yang berisi perintah
untuk mengadakan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap bukti-
bukti yang ada pada para pihak yang sedang berperkara dan para
saksi yang dipergunakan untuk menentukan putusan akhir.
Putusan Interlocutoir ini dapat mempengaruhi putusan akhir
karena hasil dari pemeriksaan terhadap alat-alat bukti dapat
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat
keputusan akhir.
a. Memerintahkan pemeriksaan keterangan ahli, berdasarkan
pasal 154 HIR.
Apabila hakim secara ex officio maupun atas permintaan
salah satu pihak, menganggap perlu mendengar pendapat ahli
yang kompeten menjelaskan hal yang belum terang tentang
masalah yang disengketakan.
b. Memerintahkan pemeriksaan setempat (gerechtelijke
plaatssopmening) berdasarkan Pasal 153 HIR.
Jika hakim berpendapat atau atas permintaan salah satu
pihak, perlu dilakukan pemeriksaan setempat maka
pelaksanaannya dituangkan dalam putusan interlocutoir yang
berisi perintah kepada Hakim Komisaris dan Panitera untuk
melaksanakannya.
c. Memerintahkan pengucapan atau pengangkatan sumpah baik
sumpah penentu atau tambahan berdasarkan Pasal 155 HIR,

7
Pasal 1929 KUHPerdata maka pelaksanaannya dituangkan
dalam putusan interlocutoir.
d. Memerintahkan pemanggilan para saksi berdasarkan Pasal 139
HIR yakni saksi yang diperlukan penggugat atau tergugat,
tetapi tidak dapat menghadirkannya berdasarkan pasal 121
HIR, pihak yang berkepentingan dapat meminta kepada hakim
supaya saksi tersebut dipanggil secara resmi oleh juru sita.
e. Memerintahkan pemeriksaan pembukuan perusahaan yang
terlibat dalam suatu sengketa oleh akuntan publik yang
independen.
3. Putusan Insidentil
Putusan Insidentil adalah putusan sela yang berhubungan
dengan insident atau peristiwa yang dapat menghentikan proses
peradilan biasa untuk sementara. MisalnyaKematian kuasa dari
salah satu pihak, baik itu tergugat maupun penggugat.
a. Putusan atas tuntutan agar pihak penggugat mengadakan
jaminan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan putusan serta
merta.
b. Putusan yang memperbolehkan pihak ketiga turut serta dalam
suatu perkara (voeging, tusschenkomst, vrijwaring) dan
sebagainya.
4. Putusan provisional
Diatur dalam Pasal 180 HIR, Pasal 191 RGB. Disebut juga
prvisionele beschikking, yakni keputusan yang bersifat sementara
atau interm award (temporaru disposal) yang berisi tindakan
sementara menunggu sampai putusan akhir mengenai pokok
perkara dijatuhkan. Untuk menunggu putusan akhir, putusan
provisionil dilaksanakan terlebih dahulu dengan alasan yang sangat
mendesak demi kepentingan salah satu pihak. Misalnya:
a. Putusan dalam perkara perceraian dimana pihak istri mohon
agar diperkenankan meninggalkan tempat tinggal bersama
suami selama dalam proses persidangan berlangsung.
b. Putusan yang menyatakan bahwa suami yang digugat oleh
istrinya karena telah melalaikan kewajibannya untuk

8
memberikan nafkah kepada anak istrinya, agar suami tersebut
dihukum untuk membayar nafkah terlebih dahulu kepada anak
istrinya sebelum putusan akhir dijatuhkan, dan lain sebagainya.
5. Putusan akhir
Menurut H.Ridwan Syahrani, putusan akhir (eindvonnis)
adalah putusan yang mengakhiri perkara perdata pada tingkat
pemeriksaan tertentu. Perkara perdata dapat diperiksa pada 3 (tiga)
tingkat pemeriksaan, yaitu pemeriksaan tingkat pertama di
pengadilan negeri, pemeriksaan tingkat banding di pengadilan
tinggi, dan pemeriksaan tingkat kasasi di Mahkamah Agung.
Putusan akhir ditinjau dari segi sifat amarnya (diktumnya) dapat
dibedakan atas tiga macam (Sarwono 2011 : 212-213), yaitu10:
1. Putusan Declaratoir
Putusan declaratoir adalah putusan yang hanya menegaskan
atau menyatakan suatu keadaan hukum semata-mata. Misalnya:
putusan tentang keabsahan anak angkat menurut hukum,
putusan ahli waris yang yang sah, putusan pemilik atas suatu
benda yang sah.
2. Putusan Constitutief (Pengaturan)
Putusan Constitutief adalah putusan yang dapat meniadakan
suatu keadaan hukum atau menimbulkan suatu keadaan hukum
yang baru. Misalnya: putusan tentang perceraian, putusan yang
menyatakan bahwa seseorang jatuh pailit, putusan tidak
berwenangnya pengadilan menangani suatu perkara.
3. Putusan Condemnatoir (Menghukum)
Putusan Condemnatoir adalah putusan yang bersifat
menghukum pihak yang dikalahkan dalam persidangan untuk
memenuhi prestasi. Pada umumnya putusan condemnatoir ini
terjadi disebabkan oleh karena dalam hubungan perikatan
antara penggugat dan tergugat yang bersumber pada perjanjian
atau undang-undang telah terjadi wanprestasi dan perkaranya.
diselesaikan di pengadilan. Misalnya11:

10
Sarwono.Hukum Acara Perdata Toeri dan Praktik.Sinar Grafika.Jakarta.2011.hlm.60
11
M. Yahya Harahap. Hukum Acara Perdata. Sinar Grafika.Jakarta.2004.hlm.76.

9
a. Hukuman untuk meyerahkan sebidang tanah beserta
bangunan rumah yang berdiri diatasnya sebagai pelunasan
utang.
b. Hukuman untuk membayar sejumlah uang.
c. Hukuman untuk membayar ganti rugi.
d. Hukuman untuk menyerahkan barang-barang jaminan baik
terhadap barang-barang bergerak maupun tidak bergerak.
Dalam putusan condemnatoir ini mempunyai kekuatan
mengikat terhadap salah satu pihak yang dikalahkan dalam
persidangan untuk memenuhi prestasinya sesuai dengan
perjanjian yang telah mereka sepakati bersama ditambah
dengan bunga dan biaya persidangan dan eksekusi, yang mana
pelaksnaan eksekusi terhadap barang-barang yang menjadi
jaminan atas perikatan dapat dilaksanakan dengan cara paksa
oleh panitera pengadilan yang dibantu oleh aparat teritorial
(aparat pemerintah) setempat.12

12
Ibid.hlm.73

10
BAB III
PEMBAHASAN
A. Posisi Kasus / Duduk Perkara
1. Pewaris dan Ahli Waris
Pada masa hidupnya Ong Djien Siang alias Ong Djien Kiang menikah
dengan seorang wanita yaitu Tan Tjong Lian. Setelah mereka mengarungi
bahtera rumahtangga mereka dikariniai 7 orang anak yaitu : Yoas, Siane
Hanna, Ellia, Siska, Ester, Lydia Entjang, Fibe. Mereka semua adalah anak
sah dari kedua pasangan ini. Sehingga setelah Ong Djien Siang alias Ong
Djien Kiang meninggal dunia maka mereka 7 bersaudara dan istri Ong
Djien Siang alias Ong Djien Kiang menjadi ahli warisnya. almarhum Ong
Djien Siang alias Ong Djien Kiang sehari-hari dipanggil Entjang, yang
telah meninggal pada tanggal 19 Juli tahun 2004, selain meninggalkan
para ahli waris.13
A B

C D E F G H I

Penjelasan :
A meninggal dunia meninggalkan seorang istri yaitu B dan juga ketujuh
anak-anaknya yaitu , C, D, E, F, G, H dan I. setelah A meninggal dunia
terjadi masalah di keluarganya dengan posisi penggugat dan tergugat sebagai
berikut :

a. Ny. Tan Tjong Lian alias Lianita Entjang / Liana Lianita (Isteri)
b. Yoas / Tergugat;
c. Siane Hanna / para penggugat;
d. Ellia / para penggugat;
e. Siska / para penggugat;
f. Ester /para penggugat;

13
Putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor 48/PDT/G /2013/ PN.BDG

11
g. Lydia Entjang / para penggugat;
h. Fibe / para penggugat;
Setelah Ong Djien Siang alias Ong Djien Kiang meninggal dunia, Siane
Hanna, Ellia, Siska, Ester Lydia Entjang dan Fibe menggugat Yoas dan Ny.
Tang Tjong Lian alias Lianita Entjang / Liana Lianita atau istri Ong Djien
Siang alias Ong Djien Kiang, mereka mengajukan gugatan ke Pengadilan
Negeri Bandung atas masalah pembagaian harta warisan yang
ditinggalkan.14
2. Harta Peninggalan / Harta Warisan
Sebidang tanah berikut bangunan yang berdiri diatasnya, sesuai
dengan Sertipikat Hak Milik No. 601 yang dikeluarkan oleh Kantor
Agraria Kotamadya Bandung, terletak di Kelurahan Sukahaji, Kecamatan
Babakan Ciparay, Kota Bandung, Surat Ukur No. 309 /1983 luas : 134 m2,
tercatat atas nama Entjang (Ong Djien Kiang)"; /setempat dikenal Jl. Situ
No. 37 Bandung.

3. Pertimbangan Hukum Hakim


Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, untuk
kepentingan Kuasa Para Penggugat di persidangan datang menghadap
Kuasanya AGUS SUTARSA, S.H., sedangkan untuk kepentingan Tergugat
pada persidangan tanggal 7 Maret 2013, 16 Apil 2013, 13 Juni 2013
datang menghadap ia sendiri, akan tetapi pada persidangan selanjutnya
Tergugat tidak pernah datang walaupun telah dipanggil dengan patut
sesuai surat panggilan masing-masing 15:
a. tanggal 08 Februari 2013 untuk sidang tanggal 14 Februari 2013
b. tanggal 28 Februari 2013 untuk sidang tanggal 07 Maret 2013
c. tanggal 17 Mei 2013 untuk sidang tanggal 23 Mei 2013
d. tanggal 04 Juni 2013 untuk sidang tanggal 13 Juni 2013
e. tanggal 12 Juli 2013 untuk sidang tanggal 18 Juli 2013,
f. tanggal 26 Juli 2013 untuk sidang tanggal 01 Agustus 2013,
dan ketidakhadiran pihak Tergugat tersebut tidak memberikan alasan
yang sah menurut hukum, oleh karenanya Majelis berpendapat bahwa
Tergugat telah melepaskan haknya untuk membela kepentingan
hukumnya dalam perkara ini ;
14
Putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor 48/PDT/G /2013/ PN.BDG
15
Putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor 48/PDT/G /2013/ PN.BDG

12
Menimbang, bahwa hakim telah berusaha untuk mendamaikan
kedua belah pihak melalui proses mediasi dengan Mediator MULA
PANGARIBUAN, S.H. M.H., sebagaimana Penetapan Ketua Majelis
tanggal 07 Maret 2013 bahwa setelah perkara diusahakan
penyelesaiannya melalui mediasi, akan tetapi tidak berhasil,
sebagaimana dilaporkan oleh Mediator tanggal 27 Maret 2013 oleh
karena itu perkara dilanjutkan dengan membacakan surat gugatan
dimana setelah surat gugatan dirubah dan diperbaiki, Kuasa Penggugat
menyatakan tetap pada gugatannya16 ;
Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil gugatannya,
Kuasa Kuasa Para Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti berupa
foto copy surat yang telah dibubuhi meterai cukup, telah dicocokan
dan sesuai dengan aslinya, surat bukti mana berupa 17:
a. akte perkawinan orang tua Para Penggugat No. 204/1959 ;
b. surat Warga Negara Indonesia a.n. Ong Dijen Siang ;
c. surat Warga Negara Indonesia a.n. Tan Tjong Lian ;
d. surat pernyataan Ganti Nama ayah Para Penggugat serta Para
Penggugat ;
e. kutipan Akta Kematian No. 539/2004 a.n. ayah Para Penggugat ;
f. akte kelahiran a.n. : ONG, Sian Hwa (Ester) ;
g. akte kelahiran a.n. : ONG, Sian Bwee (Lidia) ;
h. akte kelahiran a.n. : ONG, Sian Liu (Siane Hanna) ;
i. akte kelahiran a.n. : ONG, Sian Keng (Ellia) ;
j. akte kelahiran a.n. : Fibe ;
k. akte kelahiran a.n. : Siska ;
l. Kartu Tanda Penduduk a.n. Ester ;
m. Kartu Tanda Penduduk a.n. Lidia / Lydia Entjang ;
n. Kartu Tanda Penduduk a.n. Siane Hanna ;
o. Kartu Tanda Penduduk a.n. Yoas ;
p. Kartu Tanda Penduduk a.n. Ellia ;
q. Kartu Tanda Penduduk a.n. Fibe ;
r. Kartu Tanda Penduduk a.n. Siska ;
s. Sertipikat Hak Milik No. 601/Kelurahan Sukahaji a.n. Entjang
(Ong Djien Kang) ;
t. Print out pembayaran Rumah Sakit (Santosa Hospital) ;
u. Print out pembayaran Rumah Sakit (Advent) tanggal 9 Maret
2012;
16
Ibid
17
Ibid

13
v. Print out pembayaran Rumah Sakit (Advent) tanggal 20 Maret
2012 ;
w. Print out pembayaran Rumah Sakit (Advent) tanggal 23 April
2012;
x. Kuitansi Pembayaran Rawat Inap (rumah sakit Immanuel) tanggal
10/12/2012 ;
y. Resume Medis dari Rumah Sakit Immanuel Kota Bandung ;
Menimbang, bahwa Kuasa Para Penggugat disamping mengajukan
Surat bukti juga mengajukan 2 (dua) orang Saksi yaitu :
a. TONI ANTHONIUS HABIBOE
b. ESSY
yang memberikan keterangan dibawah sumpah pada pokoknya sebagai
berikut18 :
a. Saksi TONI ANTHONIUS HABIBOE
1. Bahwa saksi kenal dengan Para Penggugat akan tetapi tidak
ada hubungan keluarga ;
2. Bahwa saksi kenal dengan Ibu Para Penggugat yang bernama
Lianita karena saksi yang membimbing rohani sewaktu Ibu
Para Penggugat berada di rumah sakit dan di rumah ;
3. Bahwa saksi tahu keadaan Ibu Para Penggugat yang sekarang
dalam keadaan sakit ;
4. Bahwa sakitnya Ibu Para Penggugat kondisinya lumpuh saja
dan tidak bisa berjalan ;
5. Bahwa ibu para penggugat sebelumnya adalah Jema’at saksi
dan saksi suka membimbiang Do’a ;
6. Bahwa saksi tahu para penggugat dengan tergugat adalah
akhliwaris dari Ong Djien Siang ;
7. Bahwa saksi pernah melihat Tergugat menengok pada waktu
masih sakit ;
a. Saksi ESSY
1. Bahwa saksi kenal dengan Para Penggugat tetapi tidak
ada hubungan keluarga ;
2. Bahwa saksi adalah perawat yang merawat Ibunya Para
Penggugat yang sedang sakit di rumah;

18
Putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor 48/PDT/G /2013/ PN.BDG

14
3. Bahwa saksi tahu Ibunya Para Penggugat pernah
dirawat di Rumah Sakit Advent Bandung ;
4. Bahwa setelah ibunya para penggugat pulang kerumah,
saksi sebagai Zuster merawat ibu para penggugat atas
permintaan Ibu Siska ;
5. Bahwa sekarang ibunya para penggugat keadaannya
bengong saja dan pembicaraannya tidak nyambung /
pikun ;
6. Bahwa saksi tahu Tergugat pernah datang menengok
Ibunya ;
7. Bahwa yang suka memberi biaya perawatan adalah ibu
Siska ;
8. Bahwa Ibunya Para Penggugat memang betul-betul
sakit;
Menimbang, bahwa selanjutnya Kuasa Para Penggugat
mengajukan kesimpulan tertanggal 15 Agustus 2013 ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Kuasa Para Penggugat
menyatakan tidak akan mengajukan apa-apa lagi, selanjutnya mohon
putusan ;
Menimbang, bahwa untuk menyingkat uraian putusan ini segala
sesuatu yang terbukti di persidangan sebagaimana tercatat dalam berita
acara telah dipertimbangkan dengan seksama ;
4. Pertimbangan Hukum dalam Pokok Perkara
Menimbang, bahwa Tergugat pernah hadir dipersidangan, namun
setelah diberi kesempatan untuk memberikan jawaban atas gugatan
Penggugat tersebut selanjutnya Tergugat tidak pernah hadir di Persidangan
walaupun telah dipanggil secara patut, maka Majelis Hakim menganggap
tergugat sudah tidak lagi mempertahankan Hak-haknya dimuka
Persidangan19 ;
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan penggugat sebagaimana
maksud dalam gugatannya, maka penggugat harus membuktikan
kebenaran dalil-dalil gugatan yang diajukan ;

19
Putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor 48/PDT/G /2013/ PN.BDG

15
Menimbang, bahwa yang harus dibuktikan oleh penggugat adalah
sebagai berikut :
Mengenai Hubungan Hukum para penggugat dengan orang- tuanya yang
bernama : Ong Djien Siang alias Ong Djien Kiang – Tan Tjong Lian. Telah
dapat dibuktikan berdasarkan Akte Perkawinan No. 204 / 1959, yang
dikeluarkan oleh Tjatatan Sipil Bandung, dengan dihubungkan dengan
Akta Kelahiran dari para Penggugat ( bukti P – 6 sampai dengan bukti P –
11 ), sehingga jelas hubungan para penggugat dengan Ong Djien Siang
alias Ong Djien Kiang – Tan Tjong Lian adalah Hubungan antara anak
dengan orang tua. Mengenai Hubungan Hukum para penggugat dengan
pihak tergugat yang bernama : Yoas, adalah sebagai saudara kandung
sebagaimana dalil para penggugat dalam gugatannya (terutama gugatan
angka 1 dan angka 2), walaupun para penggugat tidak membuktikan Akta
Kelahiran Tergugat, tetapi karena tergugat tidak mempergunakan haknya
untuk menjawab gugatan maka secara tidak langsung tergugat telah
mengakui dalil – dalil gugatan secara keseluruhan20;
Mengenai meninggalnya Ayah para Penggugat yaitu : almarhum Ong
Djien Siang alias Ong Djien Kiang sehari-hari dipanggil Entjang, telah
dapat dibuktikan oleh para Penggugat dengan adanya Kutipan Akta
Kematian No.539 / 2004, yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas
Kependudukan Kota Bandung ;
Menimbang, dengan telah meninggalnya Ayah Para penggugat yang
bernama : Ong Djien Siang alias Ong Djien Kiang, sebagaimana dalil
gugatan para penggugat maka yang selanjutnya perlu diuruskan adalah :
Surat Keterangan Waris atau Penetapan Para Ahli Waris dari almarhum
Ong Djien Siang alias Ong Djien Kiang. Dalam hal ini para penggugat
mendapatkan kesulitan untuk mengurus mengenai Penetapan Ahli Waris
tersebut diatas, sehingga selanjutnya mengajukan gugatan ke - Pengadilan
Negeri Kls IA Bandung, dengan tujuan sebagaimana tercantum dalam
Petitum gugatan (angka 3) yang pada pokoknya apabila Tergugat tidak
hadir dalam Mengurus Surat Keterangan Waris atau Penetapan Ahli Waris

20
Putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor 48/PDT/G /2013/ PN.BDG

16
serta Mengurus Penjualan Objek Harta Peninggalan almarhum Ong Djien
Siang alias Ong Djien Kiang, maka Tindakan Hukumnya diwakili oleh
salah satu dari Para Penggugat yaitu Penggugat yang bernama : Ellia. Oleh
karena para penggugat menghendaki demikian sebagaima tersebut diatas
yang didasarkan kepada kepentingan keluarga terutama untuk
membereskan surat-surat sehubungan dengan meninggalnya Ayah para
penggugat yang bernama : Ong Djien Siang alias Ong Djien Kiang. Bahwa
hal ini dapat dimaklumi dan dimengerti, karena bagaimanapun untuk
adanya Tertib Administrasi Hukum mengenai surat – surat Ahli Waris
memang perlu diurus dan diselesaikan, selain itu dihubungkan dengan
Petitum angka 5 yang pada pokoknya menyatakan : Menetapkan para
penggugat untuk menyimpan dan menyampaikan Hak Bagian Waris dari
Tergugat apabila dikemudian hari Tergugat memintanya. Sehingga jelas
pihak Tergugat tetap mendapatkan bagiannya yang disesuaikan dengan
aturan yang berlaku ;
Menimbang, dengan telah meninggalnya Ayah Para penggugat yang
bernama : Ong Djien Siang alias Ong Djien Kiang, maka tentunya
meninggalkan para ahli waris yaitu para penggugat dan tergugat (yang
mempunyai hubungan hukum sebagai anak-anak kandung almarhum),
selain itu meninggalkan juga harta – bersama dari perkawinannya dengan
Ny. Tan Tjong Lian alias Lianita Entjang / Liana Lianita (Isteri), yaitu
berupa: “Sebidang tanah berikut bangunan yang berdiri diatasnya, sesuai
dengan Sertipikat Hak Milik No. 601 yang dikeluarkan oleh Kantor
Agraria Kotamadya Bandung, terletak di Kelurahan Sukahaji, Kecamatan
Babakan Ciparay, Kota Bandung, Surat Ukur No. 309 /1983 luas : 134 m2,
tercatat atas nama Entjang (Ong Djien Kiang) ”;
Menimbang, terhadap harta bersama tersebut diatas maksud dan tujuan
dari gugatan yang didalilkan oleh para penggugat akan dijual untuk
dipergunakan biaya Pengobatan dan Perawatan Ibu Kandung para
penggugat dan Tergugat yang bernama : Ny. Tan Tjong Lian alias Lianita
Entjang / Liana Lianita, yang saat ini sedang dalam keadaan sakit serta
untuk dibagikan kepada para ahli waris sesuai dengan ketentuan yang

17
berlaku. Bahwa berdasarkan bukti surat – surat yang diberi tanda P – 20
sampai dengan P – 25 yang dikuatkan oleh saksi-saksi yang dihadirkan
dalam Persidangan yang bernama : TONI ANTHONIUS HABIBOE dan
ESSY, para penggugat telah dapat membuktikan dalil-dalil gugatannya ;
Menimbang, bahwa karena Ibu kandung para penggugat dan tergugat
saat ini sedang dalam keadaan sakit sedangkan dalam kehidupan sehari-
hari ada kepentingan-kepentingan hukum yang perlu dilakukan, maka
dapat dimengerti dan tidak menyalahi aturan hukum yang berlaku tentang
Wali Pengampu, apabila dimintakan dalam Petitum gugatan : Salah satu
dan atau dua orang dari para penggugat memohon ditunjuk sebagai Wali
Pengampu untuk mewakili Perbuatan Hukum dari Ibu kandung para
penggugat dan Tergugat yang bernama : Ny. Tan Tjong Lian alias Lianita
Entjang / Liana Lianita. Khususnya dalam hal mewakili perbuatan hukum
menjual objek harta bersama berupa : “Sebidang tanah berikut bangunan
yang berdiri diatasnya, sesuai dengan Sertipikat Hak Milik No. 601 yang
dikeluarkan oleh Kantor Agraria Kotamadya Bandung, terletak di
Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Surat
Ukur No. 309 /1983 luas : 134 m2, tercatat atas nama Entjang {Ong Djien
Kiang} “ ;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P – 20 sampai dengan P – 24
mengenai biaya pengobatan dan perawatan Ibu kandung para penggugat
dan tergugat yang bernama : Ny. Tan Tjong Lian alias Lianita Entjang /
Liana Lianita, apabila dijumlahkan telah mencapai Rp. 267.126.513,- (dua
ratus enam puluh tujuh juta, seratus dua puluh enam ribu, lima ratus tiga
belas rupiah).
Dalam Petitum gugatan para penggugat angka 4 yang pada dasarnya
menyatakan : Menetapkan pembagian warisan dari hasil penjualan Harta
Peninggalan dilakukan sesuai ketentuan Undang-Undang Waris yang
berlaku setelah dikurangi terlebih dahulu dengan biaya rumah sakit dan
pengobatan sejak bulan Maret 2012 sampai dengan bulan Januari 2013
untuk Ny. Tan Tjong Lian alias Lianita Entjang / Liana Lianita sebesar Rp
267.126.513,- dan cadangan biaya Pembuatan Akta Waris & Administrasi

18
Hukum Akta Jual Beli – berikut Pajak sebesar Rp 20.000.000,-. Hal
tersebut diatas dapat ditafsirkan merupakan kesepakatan para penggugat
dalam hal pembagian hak waris selain itu bersifat keperdataan yang pada
pokoknya diserahkan kepada para pihak yang berkaitan sepanjang tidak
ada yang merasa dirugikan, sehingga petitum ini dapat dikabulkan ;
Menimbang, bahwa walaupun pihak tergugat tidak mempergunakan
Haknya untuk menjawab atau menanggapi dalil-dalil dalam gugatannya,
namun demikian tergugat tetap tidak kehilangan hak bagian warisnya
sebagaimana petitum angka 5 yang dimintakan dalam gugatan, yaitu :
Menetapkan para penggugat untuk menyimpan dan menyampaikan Hak
Bagian Waris dari Tergugat, apabila dikemudian hari Tergugat
memintanya. Sehingga petitum ini dapat dikabulkan ;
Menimbang, bahwa mengenai petitum angka 6 yang menyatakan
Putusan ini serta-merta (Uit voerbaar bij vooraad) dapat dijalankan
terlebih dahulu walaupun ada perlawanan ataupun upaya hukum lainnya
dari Tergugat, Majelis menilai bahwa bukti-bukti yang diajukan oleh Para
Penggugat tidak memenuhi ketentuan pasal 180 HIR, maka Petitum ini
haruslah dinyatakan ditolak ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas, maka gugatan Penggugat dapat dikabulkan sebagian ;
Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat berada dipihak yang kalah,
maka dengan memperhatikan ketentuan pasal 181 HIR, Tergugat harus
dihukum untuk membayar ongkos perkara yang timbul dalam perkara ini
yang besarnya sebagaimana ditetapkan dalam amar putusan ini ;
5. Diktum / Amar Putusan
Melalui Putusan No.48/PDT/G/2013/PN.BDG hakim Pengadilan
tersebut menjatuhkan diktum/amar putusan sebagai berikut 21:

MENGADILI
a. Mengabulkan gugatan untuk sebagian ;
b. Menetapkan salah satu penggugat yang bernama : Siane Hanna,
ditunjuk sebagai Wali Pengampu yang mewakili tindakan hukum dari
Ny. Tan Tjong Lian alias Liannita Entjang / Liana Lianita;
21
Putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor 48/PDT/G /2013/ PN.BDG

19
c. Menetapkan Tergugat untuk hadir dengan para Penggugat dalam hal
Mengurus Surat Keterangan Waris sehubungan dengan almarhumnya
Ong Djien Siang alias Ong Djien Kiang dan Mengurus Penjualan
Objek Harta Peninggalannya, berupa :
“ Sebidang tanah berikut bangunan yang berdiri diatasnya, sesuai
dengan Sertipikat Hak Milik No. 601 yang dikeluarkan oleh Kantor
Agraria Kotamadya Bandung, terletak di Kelurahan Sukahaji,
Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Surat Ukur No. 309 /
1983 luas : 134 m2, tercatat atas nama Entjang (Ong Djien Kiang) “; /
setempat dikenal Jl. Situ No. 37 Bandung ;
Apabila Tergugat tidak hadir maka Tindakan Hukumnya khusus
dalam hal Mengurus Surat Keterangan Waris & Mengurus Penjualan
Objek Harta Peninggalan – diwakili oleh salah satu dari para
penggugat, yaitu yang bernama : Ellia ;
d. Menetapkan pembagian warisan dari hasil penjualan Harta
Peninggalan dilakukan sesuai ketentuan Undang-Undang Waris yang
berlaku setelah dikurangi terlebih dahulu dengan biaya rumah sakit
dan pengobatan sejak bulan Maret 2012 sampai dengan bulan Januari
2013 untuk Ny. Tan Tjong Lian alias Lianita Entjang / Liana Lianita
sebesar Rp 267.126.513,- (duaratus enam puluh tujuh juta seratus
duapuluh enam ribu lima ratus tigabelas rupiah) dan cadangan biaya
Pembuatan Akta Waris & Administrasi Hukum Akta Jual Beli – berikut
Pajak sebesar Rp 20.000.000 ,- (dua puluh juta rupiah) ;
e. Menetapkan para penggugat untuk menyimpan dan menyampaikan
Hak Bagian Waris dari Tergugat, apabila dikemudian hari Tergugat
memintanya ;
f. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul
dalam perkara ini sebesar Rp. 1.291.000,- (satu juta dua ratus sembilan
puluh satu ribu rupiah) ;
g. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya ;
B. Analisis Kritis Putusan Pengadilan Nomor 48/PDT/G/2013/ PN.BDG
1. Kekeliruan Terhadap Pertimbangan Hukum
Dalam putusan Pengadilan Negeri Bandung tersebut, ditengarai
terdapat kekeliruan sehingga membuka peluang untuk dianalisis secara

20
kritis, baik menyangkut pertimbangan hukumnya maupun diktum/amar
putusannya,hingga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kekeliruan
yang dimaksud.
Fakta yang tertuang dalam pertimbangan hakim pada putusan ini
dirasa masih keliru, karena meniadakan pertimbangan akan bagian dari
istri pihak yang meninggal. Seperti halnya yang telah dijelaskan dalam
kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) pasal 85222:
“Apabila pewaris meninggal dunia dan meninggalkan suami atau istri
yang hidup terlama beserta anak atau keturunannya, mereka mewaris
bagian yang sama besarnya.”
Pasal tersebut menjelaskan bahwa istri menjadi pertimbangan dalam hal
pembagian waris. Apabila diantara suami dan istri tidak dibuat perjanjian
kawin atau prenuptial agreement (atau yang biasa disebut dengan
perjanjian pisah harta), harta yang ada didalam perkawinan tergolong
sebagai harta bulat (harta bersama). Oleh karena itu, harta bersama harus
dibagi dua terlebih dahulu sebelum dibagikan. Sehingga, setengah bagian
adalah harta suami (pewaris) dan setengah bagian adalah harta istri23.
Melihat fakta yang ada, bahwasanya si pewaris hanya meninggalkan
harta bersama saja yang berupa Sebidang tanah berikut bangunan yang
berdiri diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik No. 601 yang
dikeluarkan oleh Kantor Agraria Kotamadya Bandung, terletak di
Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Surat
Ukur No. 309 /1983 luas : 134 m2, tercatat atas nama Entjang (Ong Djien
Kiang)"; /setempat dikenal Jl. Situ No. 37 Bandung. Maka seharusnya
bagian istri adalah setengah dari hasil penjualan harta warisan tersebut.
Namun dalam hal ini, hakim tidak mempertimbangkan, justru
mengabulkan pertimbangan berdasarkan petitum penggugat untuk menjual
tanah harta warisan yang kemudian dikurangi dengan biaya pengobatan
istri dari pewaris24. Sehingga, setelah dijual dapat dibagikan kepada ahli

22
Kitab Undag-Undang Hukum Perdata (KUHPer)
23
H. Zainuddin Mappong. Eksekusi Putusan Serta Merta (Proses Gugatan Dan Cara Membuat
Putusan Serta Pelaksanaan Eksekusi Dalam Perkara Perdata).Tunggal Mandiri
Publishing.Malang.2010.hlm.34.
24
Putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor 48/PDT/G /2013/ PN.BDG

21
waris sebagai harta warisan. Hal ini merupakan kekeliruan yang sangat
fatal karena sesuai dengan KUHPerdata bahwa istri pewaris mendapatkan
setengah dari jumlah harta hasil penjualan sebidang tanah tersebut.
Biaya pengobatan dan perawatan istri pewaris seharusnya sudah
menjadi kewajiban bagi anak-anaknya dan bukan diambil dari hasil
penjualan harta warisan tersebut. Oleh karena tindakan hakim tersebut,
istri yang seharusnya mendapatkan harat bersama setengah bagian
ditambah dengan pembagian rata setengah bagian lainnya menjadi kurang
dari semestinya.
2. Kekeliruan Terhadap Diktum / Amar Putusan
Sebagaimana barang bukti atau amar putusan pengadilan tersebut,
khususnya pada poin 2 yaitu menetapkan Siane Hanna sebagai wali
pengampu yang mewakili tindakan hokum dari Ny. Tan Tjong Lian alias
Liannita Entjang / Liana Lianita merupakan suatu keputusan yang kurang
tepat, karena jika melihat pada pasal 1792 KUHPerdata yang berbunyi25:
“Pemberian kuasa ialah suatu persetujuan yang berisikan pemberian
kekuasaan kepada orang lain yang menerimanya, untuk melaksanakan
sesuatu atas nama orang yang memberikan kuasa.”
Dan pasal 1793 yang berbunyi26:
“Kuasa dapat diberikan dan diterima dengan suatu akta umum, dengan
suatu surat di bawah tangan bahkan dengan sepucuk surat ataupun
dengan lisan. Penerimaan suatu kuasa dapat pula terjadi secara diam-
diam dan disimpulkan dari pelaksanaan kuasa itu oleh yang diberi
kuasa.”
Pasal tersebut menejlaskan bahwasanya yang dapat memberikan kuasa
adalah orang yang memberikan kuasa, adapun jika pemberi kuasa tidak
langsung menyampaikan kepada penerima kuasa, maka harus ada akta
kuasa sebagai bukti bahwa pemberian kekuasaan itu memang benar-benar
dilakukan oleh pemberi kuasa. Hakim dalam hal ini hanya dapat
menetapkan pelimpahan kuasa tersebut, namun hakim tidak berwenang
untuk menjatuhkan kuasa tanpa sepengetahuan pemberi kuasa.

25
Kitab Undag-Undang Hukum Perdata (KUHPer)
26
Kitab Undag-Undang Hukum Perdata (KUHPer)

22
Putusan Pengadilan Negeri Bandung tidak menjelaskan ataupun
melampirkan akta kuasa dari pemberi kuasa yaitu Ny. Liana. Oleh sebab
itu, putusan hakim pada poin kedua tersebut sudah keliru karena hakim
mengambil keputusan di luar kuasanya.

3. Faktor Penyebab Terjadinya Kekeliruan dalam Putusan


Terdapat beberapa hal yang menjadi faktor penyebab terjadinya
kekeliruan hakim dalam menimbang dan menjatuhkan putusan dalam
bentuk diktum/amar putusan yaitu:
a. Mengabaikan ketentuan dalam BW
Hakim dalam menimbang status harta bersama yang ditinggalkan
tidak memperhatikan dan menimbang bahwa harta bersama yang
diatur berdasarkan BW merupakan harta yang diperoleh antara suami
istri setelah adanya perkawinan. Hal ini berarti, dalam hal ini hakim
hanya melihat bahwa harta itu adalah sebuah warisan tanpa
mempertimbangkan apakah harta tersebut termasuk harta bersama atau
harta bawaan. Dalam aturan yang dituangkan pada KUHPerdata
menjelaskan bahwa harta bersama yang ditinggalkan oleh pewaris jika
masih ada suami atau istri yang hidup lebih lama, maka harta tersebut
setengahnya menjadi hak istri atau suami yang masih hidup.
KUHPerdata mengatur pula tentang bagian istri untuk tidak lebih
dari seperempat bagian dalam mendapatkan harta warisan. Hal itu,
tidak dijelakan dalam amar putusan tetapi hanya menetapkan
pembagian warisan dari hasil penjualan harta yang ditinggalkan untuk
disesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang Waris. Dalam hal ini,
sebenarnya belum dapat disesuaikan dengan Undang-Undang Waris
jika bagian harta bersama sang istri, belum diambil atau diserahkan.
b. Meniadakan Surat Kuasa
Sebagaimana barang bukti atau amar putusan pengadilan tersebut,
khususnya pada poin 2 yaitu menetapkan Siane Hanna sebagai wali
pengampu yang mewakili tindakan hokum dari Ny. Tan Tjong Lian
alias Liannita Entjang / Liana Lianita merupakan suatu keputusan

23
yang kurang tepat, karena jika melihat pada pasal 1792 KUHPerdata
yang berbunyi27:
“Pemberian kuasa ialah suatu persetujuan yang berisikan pemberian
kekuasaan kepada orang lain yang menerimanya, untuk melaksanakan
sesuatu atas nama orang yang memberikan kuasa.”
Dan pasal 1793 yang berbunyi28:
“Kuasa dapat diberikan dan diterima dengan suatu akta umum,
dengan suatu surat di bawah tangan bahkan dengan sepucuk surat
ataupun dengan lisan. Penerimaan suatu kuasa dapat pula terjadi
secara diam-diam dan disimpulkan dari pelaksanaan kuasa itu oleh
yang diberi kuasa.”
Pasal tersebut menejlaskan bahwasanya yang dapat memberikan kuasa
adalah orang yang memberikan kuasa, adapun jika pemberi kuasa tidak
langsung menyampaikan kepada penerima kuasa, maka harus ada akta
kuasa sebagai bukti bahwa pemberian kekuasaan itu memang benar-
benar dilakukan oleh pemberi kuasa. Hakim dalam hal ini hanya dapat
menetapkan pelimpahan kuasa tersebut, namun hakim tidak berwenang
untuk menjatuhkan kuasa tanpa sepengetahuan pemberi kuasa.
Putusan Pengadilan Negeri Bandung tidak menjelaskan ataupun
melampirkan akta kuasa dari pemberi kuasa yaitu Ny. Liana. Oleh
sebab itu, putusan hakim pada poin kedua tersebut sudah keliru karena
hakim mengambil keputusan di luar kuasanya.
c. Hakim Keliru Menggunakan Ikhtiar Hukum
Sebagaimana penulis telah kemukakan pada bagian pendahuluan
bahwa “hakim tidak boleh menolak perkara untuk diperiksa dan diadili
hanya dengan alasan ‘hukumnya tidak ada’ atau ‘hukumnya tidak
jelas” (baca pasal 10 (1) UU No. 48 Tahun 2009). Penegasan pasal
tersebut dijustifrikasi oleh doktrin sens-clair (la doktrine du
sensclair)29.
Apabila hakim memeriksa dan mengadili perkara in konkreto,
sementara hukumnya tidak ada, maka hakim harus menggunakan

27
Kitab Undag-Undang Hukum Perdata (KUHPer)
28
Ibid
29
Sudikno Mertokusumo.Hukum Acara Perdata Indonesia Edisi
ketujuh.Liberty.Yogyakarta.2006.hlm.65

24
metode konstruksi dalam menemukan hukumnya melalui penggunaan
nalar logisnya sendiri dalam bingkai hukum sebagai sistem. Kemudian
apabila hukumnya tidak jelas (sudah ada hanya kurang jelas), maka
hakim harus menggunakan metode penafsiran atau interpretasi untuk
memperjelas hukumnya30.
Kaitan antara kedua metode tersebut dengan posisi kasus/duduk
perkara, ternyata hukumnya jelas. Oleh karena itu, hakim tidak boleh
mengkonstruksi atau menginterpretasi hukum dalam menyelesaikan
kasus kewarisan yang dipersengketakan para penggugat dengan para
tergugat. Namun, kenyataannya, hakim melalui putusannya tersebut
melakukan ikhtiar sendiri dalam memutus perkara yang terbukti dari
mengabaikan ketentuan-ketentuan pasal-pasal dalam BW dan UU No.
1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang secara tersurat/jelas mengatur
tentang sengketa kewarisan tersebut31.

30
Ibid.hlm.66.
31
Sudikno Mertokusumo.Hukum Acara Perdata Indonesia Edisi
ketujuh.Liberty.Yogyakarta.2006.hlm.68.

25
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Salah satu bukti begitu tingginya kepercayaan negara terhadap hakim,
maka dalam peraturan hukum acara perdata ditegaskan bahwa hakim
“tidak boleh menolak perkara untuk diperiksa, diadili, dan diputus” hanya
dengan alasan hukumnya tidak ada atau hukumnya tidak jelas2 yang oleh
penganut doktrin Sens-clair (la doktrine du sensclair) dikatakan bahwa
hakim harus berupaya keras menemukan hukum apabila terjadi dua hal,
yaitu: Terhadap kasus in konkreto yang sedang diperiksa dan diadili oleh
hakim, peraturan hukumnya tidak jelas. Apabila kasus in konkreto yang
sedang diperiksa dan diadili oleh hakim, hukumnya tidak ada.
Hakim dalam menimbang status harta bersama yang ditinggalkan tidak
memperhatikan dan menimbang bahwa harta bersama yang diatur
berdasarkan BW merupakan harta yang diperoleh antara suami istri setelah
adanya perkawinan. Hal ini berarti, dalam hal ini hakim hanya melihat
bahwa harta itu adalah sebuah warisan tanpa mempertimbangkan apakah
harta tersebut termasuk harta bersama atau harta bawaan. Dalam aturan
yang dituangkan pada KUHPerdata menjelaskan bahwa harta bersama
yang ditinggalkan oleh pewaris jika masih ada suami atau istri yang hidup
lebih lama, maka harta tersebut setengahnya menjadi hak istri atau suami
yang masih hidup.
Sebagaimana penulis telah kemukakan pada bagian pendahuluan
bahwa “hakim tidak boleh menolak perkara untuk diperiksa dan diadili
hanya dengan alasan ‘hukumnya tidak ada’ atau ‘hukumnya tidak jelas”
(baca pasal 10 (1) UU No. 48 Tahun 2009). Penegasan pasal tersebut
dijustifrikasi oleh doktrin sens-clair (la doktrine du sensclair)
Kaitan antara kedua metode tersebut dengan posisi kasus/duduk
perkara, ternyata hukumnya jelas. Oleh karena itu, hakim tidak boleh
mengkonstruksi atau menginterpretasi hukum dalam menyelesaikan kasus
kewarisan yang dipersengketakan para penggugat dengan para tergugat.
DAFTAR PUSTAKA
Buku

26
H. Zainuddin Mappong. Eksekusi Putusan Serta Merta (Proses Gugatan Dan
Cara Membuat Putusan Serta Pelaksanaan Eksekusi Dalam Perkara
Perdata).Tunggal Mandiri Publishing.Malang.2010
M. Yahya Harahap. Hukum Acara Perdata. Sinar Grafika.Jakarta.2004
Sarwono.Hukum Acara Perdata Toeri dan Praktik.Sinar Grafika.Jakarta.2011
Sudikno Mertokusumo.Hukum Acara Perdata Indonesia Edisi
ketujuh.Liberty.Yogyakarta.2006
Undang-Undang
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata)
Putusan
Putusan Pengadilan No.48/PDT/G /2013/ PN.BDG

27
l
ub
ep
a
am

R
Direktori
PENGADILAN NEGERI Mahkamah Agung
KL. I BANDUNG
Putusan Republik Indonesia
ng

putusan.mahkama
hk

hagung.go.id
hea hea heading 3;headingDefault H
ding din 4;heading 5; Paragraph ea
gu

Font; di
5 1; gBody Text Indent Char Char;BodyHea
ng
Cha 2;Text Indent 3 Char Char; din
r
g2
Cha page Heading 3 Header Char He
Cha
A

r r; numb Char Char; Char;emphasis; adi


er;
Cha
1 Char Footer Heading 4 Body Text ng
ah

r;
Char Char Char Char; Indent 2 Char
Char;
; Char;Body Text Indent;footer;Body Text
Indent 2;Body Text Indent
am

3 ; PUTU
header;chi
stereodub
SAN
k
ah

ne g

NO 4 /
a

MO 8 PDT/G/2013
n

R: /PN.BDG
si
do u

"DEMI KEADILAN BERDASARKAN


g

KETUHANAN YANG MAHA ESA"


A

28
PENGADILAN NEGERI BANDUNG, yang
memeriksa dan mengadili perkara-
h

perkara perdata dalam tingkat pertama, telah menjatuhkan


putusan sebagaimana tersebut
perkara antara :

I
ep ka
li k
1. N : Sian
a e
Pe : Ibu

R ah
ub
m Hann
ker Rumah
a a
jaa
A : Tangga
Komp. Billy & Moon
nl Blok L1 No. 3
M
a

li k
Kota
m Jakar
a ta
2. N t : E

ub
a l
Pe : Wir
m l
ker asw
a i
jaa
A : asta
Taman Holis Indah Blok
a
nl

ep
B3 No. 4 Bandung
a
3. N : S
m
a i
a
Pe : Ibu

R
m s
t
aker Rumah
k
jaa
A : Tangga
Jl.
a Situ No.
nl 37 Bandung
si sia ng
a
4. N : E
m
a s
Pe
a : Ibu
m t
ne ne gu

ker
t Rumah
a e
jaa
A Tangga
Jl.
: r Situ No. 37
ln Bandung ;
a
do d o A

m
a
t
In In a h

a
ik
bl m

D
i
Kepaniteraan
s Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen
Mahkamah
c Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian
l
informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
a
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia,
i
maka
m
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Hal
e
Telp : 021-384 3348 (ext.318) am
r
an
1

29
l
ub
ep
a
am

R
Direktori Putusan
- 1 - Mahkamah Agung
6
Republik Indonesia
ng

putusan.mahkama
hk

hagung.go.id
5. N : Lydia
a Entja
Pe : Ibu
m ng
gu

ker Rumah
a
jaa
A : Tangga
Jl. Situ No. 37
nl Bandung ;
a
A

6. N : F
m
a i
a
Pe : Ibu
m b
t
ker Rumah
ah

a e
jaa
A : Tangga
Jl. Situ No. 37
ln Bandung ;
a
am

m
dalama hal ini Kuasanya AGUS , Advokat
t
diwakili oleh SUTARSA, S.H. beralamat di Jl.
Batu Indah I No. 24, Kel. Ba
k

Batununggal Kota nd
berdasarkan Surat Kuasa 15un
ah

Khusus tertanggal g,
Desemb
ne g

,2 u sela di seer P
0 n njut s b A
a
n

1PENG t nya e a R
si

2GUGA u b g A
do u

T. k ut ai
g

la
A

w 30
Bpk. YAOS, an
pekerjaan Swasta, : :
h

• Berdomisili sesuai Kartu Tanda Penduduk di : Jalan


0 , Kel. Maleber, Kec.

I
0 Lengkong, Kota Bandung ;
• 6Bertempat tinggal sehari-d Cibaduyut -

ep ka
li k
hari / kontrak rumah i Komplek Taman
Cibaduyut Indah Blok A.37a –
Kabupaten Bandung ; J

R ah
ub
l
untuk selanjutnya disebut .
sebagai TERGUGAT.
M

li k
PENGADILAN
NEGERI TERSEBUT ;

ub
Telah membaca surat-surat yang
berhubungan dengan perkara ini ;

ep
Telah mendengar keterangan Para Pihak dan saksi-

R saksi dimuka persidangan ;


si sia ng
TENTANG
DUDUKNYA
PERKARA :
ne ne gu
do d o A
In In a h

a
ik
bl m

D
i
Kepaniteraan
s Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen
Mahkamah
c Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian
l
informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
a
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia,
i
maka
m
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Hal
e
Telp : 021-384 3348 (ext.318) am
r
an
2

31
l
ub
ep
a
am

R
Direktori Putusan
- 1 - Mahkamah Agung
6
Republik Indonesia
ng

putusan.mahkama
hk

hagung.go.id
Meni b Kuasa Para Penggugat dengan surat
mba a gugatannya tertanggal
4 ng, yang
h telah didaftarkan di Kepaniteraan
gu

w
Januar Pengadilan Negeri Bandung pada
a
tai 2013
0 dengan 4 / 3 / yang
n 4 Februari Nomor 8: PDT PN pada
A

g
pokoknya2013 telah mengemukakan
/G/2 .B
hal-hal sebagai berikut : 01
g DG
al .
ah

1 Bahwa Para Penggugat dengan Tergugat adalah


7 (tujuh) bersaudara dari
am

perkawinan suami - isteri (Ong Djien Siang alias


Ong Djien Kiang - Tan Tjong
L
i
k

2 aBahwa Ayah dari para penggugat & Tergugat saat ini


ah

ntelah almarhum (Ong Djien


)
Siang alias Ong Djien Kiang sehari-hari dipanggil
ne g

;
Entjang), maka para ahli
a
n

warisnya adalah Isteri dan


anak-anaknya yaitu :
si
do u

• Ny. Tan Tjong Lian alias Lianita


Entjang / Liana Lianita (Isteri)
g

• Yoas /
A

Terguga 32
• t;
Siane Hanna /
h

para penggugat;
• Ellia / para
• Siska / para

I
penggugat;

ep ka
Ester /para

li k
penggugat;
• Lydia Entjang /

R ah
para penggugat;

ub
• Fibe / para
penggugat;
M
3 Bahwa almarhum Ong Djien Siang alias Ong Djien

li k
Kiang sehari-hari dipanggil
Entjang, yang telah meninggal pada tanggal 19
Juli tahun 2004, selain

ub
meninggalkan para ahli waris, juga
meninggalkan harta -bersama selama
perkawinannya dengan Ny. Tan Tjong

ep
Lian. Yaitu berupa :
“Sebidang tanah berikut bangunan yang berdiri
diatasnya, sesuai dengan Sertipikat

R Hak Milik No. 601 yang dikeluarkan oleh Kantor


Agraria Kotamadya Bandung,
terletak di Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan
si sia ng
Ciparay, Kota Bandung, Surat
Ukur No. 309 /1983 luas : 134 m2, tercatat atas nama
Entjang (Ong Djien Kiang)” ;
ne ne gu

4 Bahwa saat ini Ibu kandung Para Penggugat dengan


Tergugat yang bernama :
Ny. Tan Tjong Lian, sedang sakit - terutama sejak
mengalami Pendarahan otak
do d o A
In In a h

a
ik
bl m

D
i
Kepaniteraan
s Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen
Mahkamah
c Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian
l
informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
a
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia,
i
maka
m
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Hal
e
Telp : 021-384 3348 (ext.318) am
r
an
3

33
l
ub
ep
a
am

R
Direktori Putusan
- 1 - Mahkamah Agung
6
Republik Indonesia
ng

putusan.mahkama
hk

hagung.go.id
pada bulan Maret 2012 yang lalu, sampai dengan
sekarang, yang pada pokoknya
kondisi Ny. Tan Tjong Lian mengalami lumpuh
gu

dan tidak dapat mengurus


dirinya sendiri, bahkan untuk makan dan minum juga
harus melalui sonde yang
A

dipasang dihidung dan diganti oleh suster


1x dari
rumah sakit Immanuel setiap
ah

seminggu, sehingga memerlukan biaya Perawatan


dan Pengobatan yang tidak
s
e
am

5 di
Bahwa kewajiban para anak-anak harus merawat
ki
dengan sebaiknya kepada
t;
orang-tua maka dengan berbagai cara, sampai saat
ini Para Penggugat secara
k

bersama telah membiayai biaya Operasi, Perawatan


ah

& Pengobatan Ibu kandung


Para Penggugat & Tergugat yang telah mencapai
ne g

Rp. (Rp.267.126.513,-),
a
n

sedangkan Pihak Tergugat hanya memberikan


bantuan Rp.5 juta pada saat
si
do u

Operasi Pertama dan selanjutnya tidak mau tahu


menahu, bahkan pada saat Ibu
g

Kandung Para Penggugat & Tergugat memerlukan


A

Operasi Batu Empedu yang


34
mengancam Jiwanya pada bulan Desember 2012.
Bahwa oleh karena masih dan
h

akan diperlukan biaya perawatan sehari-hari dan


persiapan untuk dikemudian
merawat Ibu Kandungnya,

I
para pihak akan untuk menjual Harta Peninggalan

ep ka
Almarhum Ong Djien Siang

li k
alias alias Ong Djien Kiang sehari-hari
dipanggil Entjang, yaitu :

R ah
“Sebidang tanah berikut bangunan yang berdiri

ub
diatasnya, sesuai dengan Sertipikat
Hak Milik No. 601 yang dikeluarkan oleh Kantor
Agraria Kotamadya Bandung,
M

li k
terletak di Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan
Ciparay, Kota Bandung, Surat
Ukur No. 309 /1983 luas : 134 m2, tercatat atas nama

ub
Entjang (Ong Djien Kiang)"; /
setempat dikenal Jl. Situ
No. 37 Bandung” ;

ep
6 Bahwa semula Tergugat setuju untuk menjual harta
peninggalan tersebut diatas,
namun saat ini menjadi tidak setuju (dugaan
karena dipicu ketidakcocokan /

R kesalah-pahaman dengan pihak saudara lainnya,


karena Tergugat dilaporkan ke
si sia ng
Pihak Berwajib atas tindakan kekerasan a
yaitu pemukulan terhadap d
perempuannya, yaitu salah satu i
dari Para Penggugat) ; k
ne ne gu
do d o A
In In a h

a
ik
bl m

D
i
Kepaniteraan
s Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen
Mahkamah
c Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian
l
informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
a
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia,
i
maka
m
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Hal
e
Telp : 021-384 3348 (ext.318) am
r
an
4

35
l
ub
ep
a
am

R
Direktori Putusan
- 1 - Mahkamah Agung
6
Republik Indonesia
ng

putusan.mahkama
hk

hagung.go.id
7 Bahwa dengan meninggalnya almarhum Ong Djien
Siang alias Ong Djien Kiang,
maka yang perlu diurus adalahri : s,Surat
serta
gu

Keterangan Ahli Wa Tindakan


Hukum dalam Hal Menjual Harta Peninggalan tanah
dan bangunan yang terletak
A

di Jl. Situ No. 37 Kota Bandung. Hal ini


menjadi terhambat karena sikap
ah

Tergugat yang bersikeras atau tidak mau


melakukan tindakan hukum untuk
kepentingan
tersebut diatas ;
am

8 Bahwa pihak para penggugat sebelum mengajukan


gugatan ini, telah berusaha
menyelesaikan Permasalahan dengan Tergugat,
dengan mencoba Mediasi /
k

Komunikasi dengan Tergugat, baik secara langsung


ah

maupun melalui mediasi


pihak keluarga lainnya, namun sampai
ne g

saat ini tidak berhasil ;


a
n

9 Bahwa oleh karena Ibu para penggugat (Ny. Tan


Tjong Lian / Liana Lianita)
si
do u

sedang mengalami sakit dalam arti tidak mampu


untuk melakukan tindakan
g

hukum, maka dengan ini mohon ditunjuk para


A

penggugat yang bernama : Siane


36
Hanna atau Ellia, ditunjuk sebagai yang mewakili
melakukan tindakan hukum
h

dari Ny. Tan Tjong Lian khususnya untuk


mewakili menjual objek harta
Jl. Situ No. 37 Bandung.

I
Begitupun dengan pihak Tergugat, mohon ditunjuk

ep ka
salah satu dari para penggugat

li k
yaitu yang bernama : Ellia, untuk dapat mewakili
melakukan tindakan hukum -

R ah
khusus dalam hal mengurus Surat Keterangan

ub
Waris & Menjual objek harta
peninggalan tanah & bangunan yang terletak di Jl. Situ
No. 37 Bandung. Dalam hal
M

li k
Penjualan ini tidak akan "menghilangkan Hak Bagian
Waris dari Bpk. Yoas, Hak
bagian Waris Bpk. Yoas akan disampaikan

ub
sebagaimana mestinya;
1 Bahwa pada dasarnya hasil Penjualan aset tanah
0 berikut bangunan yang berada

ep
diatasnya (Jl. Situ No. 37 Bandung) akan
dipergunakan untuk biaya Rumah
Sakit/Pengobatan/Perawatan-Ny. Tan Tjong Lian,
setelah itu akan dibagikan

R sesuai dengan Hak-nya


masing-masing ;
si sia ng
1 Bahwa telah memenuhi syarat kiranya apabila
1 Putusan dalam perkara ini dapat
dilaksanakan terlebih dahulu walaupun ada upaya
hukum verzet, ataupun upaya
ne ne gu

hukum lainnya
dari Tergugat ;
do d o A
In In a h

a
ik
bl m

D
i
Kepaniteraan
s Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen
Mahkamah
c Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian
l
informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
a
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia,
i
maka
m
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Hal
e
Telp : 021-384 3348 (ext.318) am
r
an
5

37
l
ub
ep
a
am

R
Direktori Putusan
- 1 - Mahkamah Agung
6
Republik Indonesia
ng

putusan.mahkama
hk

hagung.go.id
Maka : Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, para
penggugat mohon kepada Majelis
Hakim yang memeriksa & mengadili dalam perkara ini,
gu

berkenan untuk memutuskan :


Pr
im
A

1air Mengabulkan gugatan


: untuk seluruhnya ;
ah

2 Menetapkan dua orang dari para penggugat yang


bernama : Siane Hanna dan
Ellia, ditunjuk sebagai Wali Pengampu yang
mewakili tindakan hukum dari Ny.
am

Tan Tjong Lian alias Liannita


Entjang / Liana Lianita;
3 Menetapkan Tergugat untuk hadir dengan para
Penggugat dalam hal Mengurus
k

Surat Keterangan Wans sehubungan dengan


ah

almarhumnya Ong Djien Siang alias


Ong Djien Kiang dan Mengurus Penjualan Objek
ne g

Harta Peninggalannya, berupa:


a
n

“Sebidang tanah berikut bangunan yang berdiri


diatasnya, sesuai dengan Sertipikat
si
do u

Hak Milik No. 601 yang dikeluarkan oleh Kantor


Agraria Kotamadya Bandung,
g

terletak di Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan


A

Ciparay, Kota Bandung, Surat


38
Ukur No. 309 /1983 luas : 134 m2, tercatat atas nama
Entjang (Ong Djien Kiang)"; /
h

setempat dikenal Jl. Situ


No. 37 Bandung” ;
Hukumnya khusus dalam hal

I
Mengurus Surat Keterangan Waris & Mengurus

ep ka
Penjualan Objek Harta Peninggalan

li k
- diwakili oleh salah satu dari para penggugat,
yaitu yang bernama : Ellia;

R ah
4 Menetapkan pembagian warisan dari hasil

ub
penjualan Harta Peninggalan
dilakukan sesuai ketentuan Undang-Undang
Waris yang berlaku setelah
M

li k
dikurangi terlebih dahulu dengan biaya rumah sakit
dan pengobatan sejak bulan
Maret 2012 sampai dengan bulan Januari 2013 untuk

ub
Ny. Tan Tjong Lian alias
Lianita Entjang / Liana Lianita sebesar Rp
267.126.513,-dan cadangan biaya

ep
Pembuatan Akta Waris & Administrasi Hukum Akta
Jual Beli - berikut Pajak
sebesar Rp
20.000.000,- ;

R 5 Menetapkan para penggugat untuk menyimpan dan


menyampaikan Hak Bagian
si sia ng
Waris dari Tergugat, apabila dikemudian hari
Tergugat memintanya ;
6 Menyatakan Putusan ini serta-merta dapat dijalankan
terlebih dahulu walaupun
ne ne gu

ada perlawanan ataupun upaya hukum


lainnya dari Tergugat ;
do d o A
In In a h

a
ik
bl m

D
i
Kepaniteraan
s Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen
Mahkamah
c Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian
l
informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
a
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia,
i
maka
m
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Hal
e
Telp : 021-384 3348 (ext.318) am
r
an
6

39
l
ub
ep
a
am

R
Direktori Putusan
- 1 - Mahkamah Agung
6
Republik Indonesia
ng

putusan.mahkama
hk

hagung.go.id
7 Biaya perkara
menurut hukum ;
gu

Su
bsi
A

dai
Mohon putusan yang
r
seadil-adilnya ;
ah

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang


telah ditetapkan, untuk
am

kepentingan Kuasa Para Penggugat di persidangan


A
datang menghadap Kuasanya G
SU , S.H., sedangkan untuk kepentinganU Tergugat
TA pada persidangan tanggal 7 S
k

RS
Maret 2013, 16 Apil 2013, 13 Juni 2013 datang
ah

A
menghadap ia sendiri, akan tetapi pada
persidangan selanjutnya Tergugat tidak pernah datang
ne g

walaupun telah dipanggil dengan


a
n

patut sesuai surat panggilan


masing-masing :
si
do u

• tanggal 08 Februari 2013 untuk sidang


tanggal 14 Februari 2013
g

• tanggal 28 Februari 2013 untuk sidang


A

tanggal 07 Maret 2013 40


• tanggal 17 Mei 2013 untuk sidang
h

tanggal 23 Mei 2013


• ta 0 n i3 untuk 1 23
• ta 1 l 3i untuk 1 2 ,1
n 2 J 0 sidang 8 Jn0 3
ga

I
l 1
• gta 2 u 2 tanggal ui

ep ka
untuk 0

li k
ga 0 l
n 6 Juli sidang 1 Agust
l 1 i
201 tanggalpihak Tergugat
g ketidakhadiran
dan us tersebut tidak
ga 3 2013,
memberikan alasan yang sah menurut

R ah
ub
l
hukum, oleh karenanya Majelis berpendapat bahwa
Tergugat telah melepaskan haknya
untuk membela kepentingan
M

li k
hukumnya dalam perkara ini ;

ub
Menimbang, bahwa hakim telah berusaha untuk
mendamaikan kedua belah pihak
melalui proses mediasi dengan Mediator MULA

ep
PANGARIBUAN, S.H. M.H.,
sebagaimana Penetapan Ketua Majelis tanggal 07 Maret
2013 bahwa setelah perkara

R
diusahakan penyelesaiannya melalui mediasi, akan tetapi
tidak berhasil, sebagaimana
dilaporkan oleh Mediator tanggal 27 Maret 2013 oleh
si sia ng
karena itu perkara dilanjutkan
dengan membacakan surat gugatan dimana setelah surat
gugatan dirubah dan diperbaiki,
ne ne gu

Kuasa Penggugat menyatakan


tetap pada gugatannya ;
do d o A
In In a h

a
ik
bl m

D
i
Kepaniteraan
s Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen
Mahkamah
c Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian
l
informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
a
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia,
i
maka
m
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Hal
e
Telp : 021-384 3348 (ext.318) am
r
an
7

41
l
ub
ep
a
am

R
Direktori Putusan
- 1 - Mahkamah Agung
6
Republik Indonesia
ng

putusan.mahkama
hk

hagung.go.id
Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil
gugatannya, Kuasa Kuasa Para
Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti berupa foto
gu

copy surat yang telah dibubuhi


meterai cukup, telah dicocokan dan sesuai dengan
aslinya, surat bukti mana berupa :
A
ah

1 akte perkawinan orang tua Para


Penggugat No. 204/1959 ;
2 surat Warga Negara Indonesia a.n.
Ong Dijen Siang ;
am

3 surat Warga Negara Indonesia


a.n. Tan Tjong Lian ;
4 surat pernyataan Ganti Nama ayah Para
Penggugat serta Para Penggugat ;
k

5 kutipan Akta Kematian No. 539/2004 a.n.


ah

ayah Para Penggugat ;


6 akte kelahiran a.n. : ONG,
ne g

Sian Hwa (Ester) ;


a
n

7 akte kelahiran a.n. : ONG,


Sian Bwee (Lidia) ;
si
do u

8 akte kelahiran a.n. : ONG, Sian


Liu (Siane Hanna) ;
g

9 akte kelahiran a.n. : ONG,


A

Sian Keng (Ellia) ;


42
1 akte kelahiran
0 a.n. : Fibe ;
h

1 akte kelahiran
1 a.n. : Siska ;
2 Penduduk a.n.

I
1 Ester
Kartu;Tanda Penduduk a.n.

ep ka
3 Lidia / Lydia Entjang ;

li k
1 Kartu Tanda Penduduk
4 a.n. Siane Hanna ;

R ah
1 Kartu Tanda

ub
5 Penduduk a.n. Yoas ;
1 Kartu Tanda
6 Penduduk a.n.
M

li k
1 Ellia
Kartu; Tanda
7 Penduduk a.n.
1 Fibe ; Tanda
Kartu

ub
8 Penduduk a.n.
1 Siska ;
Sertipikat Hak Milik No. 601/Kelurahan Sukahaji
9 a.n. Entjang (Ong Djien

ep
K
a
2 n
Print out pembayaran Rumah Sakit
0 g
(Santosa Hospital) ;

R 2
1
)
Print out pembayaran Rumah Sakit (Advent)
;
tanggal 9 Maret 2012 ;
si sia ng
2 Print out pembayaran Rumah Sakit (Advent)
2 tanggal 20 Maret 2012 ;
2 Print out pembayaran Rumah Sakit (Advent)
3 tanggal 23 April 2012 ;
ne ne gu
do d o A
In In a h

a
ik
bl m

D
i
Kepaniteraan
s Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen
Mahkamah
c Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian
l
informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
a
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia,
i
maka
m
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Hal
e
Telp : 021-384 3348 (ext.318) am
r
an
8

43
l
ub
ep
a
am

R
Direktori Putusan
- 1 - Mahkamah Agung
6
Republik Indonesia
ng

putusan.mahkama
hk

hagung.go.id
2 K Pem R I( r s Im ta
4 uit bayar a n u a man n
1 an/ an w a m k uel) g
gu

si
0 12/ a p a i g
20 t h t al
2 Resume Medis dari Rumah Sakit
5 12
Immanuel Kota Bandung ;
A

;
ah

Menimbang, bahwa Kuasa Para Penggugat


disamping mengajukan Surat bukti
juga mengajukan 2 (dua)
orang Saksi yaitu :
am

1 TONI
ANTHONIUS
2 HABIBOE
E
S
k

S memberikan keterangan dibawah sumpah pada


yang
ah

Y
pokoknya sebagai berikut :
ne g
a
n

1 S TONI
a ANTHONIUS
si
do u

•k HABIBOE
Bahwa saksi kenal dengan Para Penggugat akan
s tetapi tidak ada hubungan
g

i
kel
A

uar 44
• gaBahwa saksi kenal dengan Ibu Para Penggugat
;yang bernama Lianita karena
h

saksi yang membimbing rohani sewaktu Ibu Para


Penggugat berada di rumah
di rumah ;

I
• Bahwa saksi tahu keadaan Ibu Para Penggugat

ep ka
li k
yang sekarang dalam keadaan
s
a

R ah
ub
• kBahwa sakitnya Ibu Para Penggugat kondisinya
ilumpuh saja dan tidak bisa
t
be
M

li k
rja
;
• la
Bahwa ibu para penggugat sebelumnya adalah
nJema’at
; saksi dan saksi suka

ub
membimbi
ang Do’a ;
• Bahwa saksi tahu para penggugat dengan tergugat
adalah akhliwaris dari Ong

ep
Djien
Siang
;Bahwa saksi pernah melihat Tergugat menengok

R

pada waktu masih sakit ;
si sia ng
2 Saks
i
•ESSBahwa saksi kenal dengan Para Penggugat
ne ne gu

Y tetapi tidak ada hubungan


kel
uar
do d o A

ga
;
In In a h

a
ik
bl m

D
i
Kepaniteraan
s Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen
Mahkamah
c Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian
l
informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
a
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia,
i
maka
m
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Hal
e
Telp : 021-384 3348 (ext.318) am
r
an
9

45
l
ub
ep
a
am

R
Direktori Putusan
- 1 - Mahkamah Agung
6
Republik Indonesia
ng

putusan.mahkama
hk

hagung.go.id
• Bahwa saksi adalah perawat yang merawat
Ibunya Para Penggugat yang
gu

sedang sakit
di rumah;
• Bahwa saksi tahu Ibunya Para Penggugat pernah
dirawat di Rumah Sakit
A

Advent
Bandung
ah

• ;Bahwa setelah ibunya para penggugat pulang


kerumah, saksi sebagai Zuster
merawat ibu para penggugat atas
am

permintaan Ibu Siska ;


• Bahwa sekarang ibunya para penggugat
keadaannya bengong saja dan
pembicaraannya tidak
k

nyambung / pikun ;
ah

• Bahwa saksi tahu Tergugat pernah


datang menengok Ibunya ;
ne g

• Bahwa yang suka memberi biaya


a
n

perawatan adalah ibu Siska ;



si

Bahwa Ibunya Para Penggugat


do u

memang betul-betul sakit ;


g
A

Menimbang, bahwa selanjutnya


mengajukan
46
Kuasa Para Penggugat kesimpulan
tertanggal 15
h

Agustus 2013 ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Kuasa Para

I
Penggugat menyatakan tidak akan
mengajukan apa-apa lagi,

ep ka
li k
selanjutnya mohon putusan ;

R ah
ub
Menimbang, bahwa untuk menyingkat uraian
putusan ini segala sesuatu yang
terbukti di persidangan sebagaimana tercatat dalam berita
M

li k
acara telah dipertimbangkan
dengan
seksama

ub
;

TENTANG
PERTIMBANGAN

ep
HUKUMNYA :

DALAM POKOK

R PERKARA
si sia ng
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan
adalah sebagaimana tersebut
di
ne ne gu

at
as
;
do d o A
In In a h

a
ik
bl m

D
i
Kepaniteraan
s Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen
Mahkamah
c Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian
l
informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
a
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia,
i
maka
m
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Hal
e
Telp : 021-384 3348 (ext.318) ama
r
n 10

47
l
ub
ep
a
am

R
Direktori Putusan
- 1 - Mahkamah Agung
6
Republik Indonesia
ng

putusan.mahkama
hk

hagung.go.id
Menimbang, bahwa Tergugat pernah hadir
dipersidangan, namun setelah diberi
kesempatan untuk memberikan jawaban atas gugatan
gu

Penggugat tersebut selanjutnya


Tergugat tidak pernah hadir di Persidangan walaupun telah
dipanggil secara patut, maka
A

Majelis Hakim menganggap tergugat sudah tidak lagi


mempertahankan Hak-haknya
ah

dimuka
Persidangan
;
am

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan penggugat


sebagaimana maksud dalam
gugatannya, maka penggugat harus membuktikan
kebenaran dalil-dalil gugatan yang
k

diaj
ah

uka
n;
ne g
a
n

Menimbang, bahwa yang harus dibuktikan oleh


penggugat adalah sebagai
si
do u

be
rik
g

ut
:
A

48
Mengenai Hubungan Hukum para penggugat
dengan orang- tuanya yang
h

bernama : Ong Djien Siang alias Ong Djien Kiang –


Tan Tjong Lian. Telah dapat
1959, yang dikeluarkan oleh

I
Tjatatan Sipil Bandung, dengan dihubungkan dengan

ep ka
Akta Kelahiran dari para

li k
Penggugat ( bukti P – 6 sampai dengan bukti P –
11 ), sehingga jelas hubungan

R ah
para penggugat dengan Ong Djien Siang alias Ong

ub
Djien Kiang – Tan Tjong
Lian adalah Hubungan antara
anak dengan orang tua.
M

li k
Mengenai Hubungan Hukum para penggugat

ub
dengan pihak tergugat yang
bernama : Yoas, adalah sebagai saudara kandung
sebagaimana dalil para

ep
penggugat dalam gugatannya (terutama gugatan
angka 1 dan angka 2), walaupun
para penggugat tidak membuktikan Akta
Kelahiran Tergugat, tetapi karena

R tergugat tidak mempergunakan haknya untuk


menjawab gugatan maka secara
si sia ng
tidak langsung tergugat telah mengakui
dalil – dalil gugatan secara
keselur
uhan ;
ne ne gu
do d o A
In In a h

a
ik
bl m

D
i
Kepaniteraan
s Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen
Mahkamah
c Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian
l
informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
a
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia,
i
maka
m
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Hal
e
Telp : 021-384 3348 (ext.318) ama
r
n 11

49
l
ub
ep
a
am

R
Direktori Putusan
- 1 - Mahkamah Agung
6
Republik Indonesia
ng

putusan.mahkama
hk

hagung.go.id
Mengenai meninggalnya Ayah para Penggugat
yaitu : almarhum Ong
Djien Siang alias Ong Djien Kiang sehari-hari
gu

dipanggil Entjang, telah dapat


dibuktikan oleh para Penggugat dengan adanya
Kutipan Akta Kematian No.
A

5 / 2004, yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas


3 Kependudukan Kota Bandung ;
9
ah

Menimbang, dengan telah meninggalnya


Ayah Para penggugat yang
am

bernama : Ong Djien Siang alias Ong Djien Kiang,


sebagaimana dalil gugatan
para penggugat maka yang selanjutnya perlu
diuruskan adalah : Surat
k

Keterangan Waris atau Penetapan Para Ahli Waris


ah

dari almarhum Ong Djien


Siang alias Ong Djien Kiang. Dalam hal ini
ne g

para penggugat mendapatkan


a
n

kesulitan untuk mengurus mengenai Penetapan


Ahli Waris tersebut diatas,
si
do u

sehingga selanjutnya mengajukan gugatan ke -


Pengadilan Negeri Kls IA
g

Bandung, dengan tujuan sebagaimana tercantum


A

dalam Petitum gugatan (angka


50
3) yang pada pokoknya apabila Tergugat tidak
hadir dalam Mengurus Surat
h

Keterangan Waris atau Penetapan Ahli Waris serta


Mengurus Penjualan Objek
alias Ong Djien Kiang, maka

I
Tindakan Hukumnya diwakili oleh salah satu

ep ka
dari Para Penggugat yaitu

li k
Penggugat yang bernama : Ellia. Oleh karena para
penggugat menghendaki

R ah
demikian sebagaima tersebut diatas yang

ub
didasarkan kepada kepentingan
keluarga terutama untuk membereskan surat-
surat sehubungan dengan
M

li k
meninggalnya Ayah para penggugat yang bernama :
Ong Djien Siang alias Ong
Djien Kiang. Bahwa hal ini dapat dimaklumi

ub
dan dimengerti, karena
bagaimanapun untuk adanya Tertib Administrasi
Hukum mengenai surat – surat

ep
Ahli Waris memang perlu diurus dan diselesaikan,
selain itu dihubungkan
dengan Petitum angka 5 yang pada pokoknya
menyatakan : Menetapkan para

R penggugat untuk menyimpan dan menyampaikan


Hak Bagian Waris dari
si sia ng
Tergugat apabila dikemudian hari Tergugat
memintanya. Sehingga jelas pihak
Tergugat tetap mendapatkan bagiannya yang
disesuaikan dengan aturan yang
ne ne gu

berl
aku
;
do d o A
In In a h

a
ik
bl m

D
i
Kepaniteraan
s Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen
Mahkamah
c Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian
l
informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
a
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia,
i
maka
m
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Hal
e
Telp : 021-384 3348 (ext.318) ama
r
n 12

51
l
ub
ep
a
am

R
Direktori Putusan
- 1 - Mahkamah Agung
6
Republik Indonesia
ng

putusan.mahkama
hk

hagung.go.id

Menimbang, dengan telah meninggalnya


gu

Ayah Para penggugat yang


bernama : Ong Djien Siang alias Ong Djien Kiang,
maka tentunya meninggalkan
A

para ahli waris yaitu para penggugat dan tergugat


(yang mempunyai hubungan
ah

hukum sebagai anak-anak kandung almarhum),


selain itu meninggalkan juga
harta – bersama dari perkawinannya dengan Ny.
Tan Tjong Lian alias Lianita
am

Entjang / Liana Lianita (Isteri), yaitu berupa:


“Sebidang tanah berikut bangunan
yang berdiri diatasnya, sesuai dengan Sertipikat
Hak Milik No. 601 yang
k

dikeluarkan oleh Kantor Agraria Kotamadya


ah

Bandung, terletak di Kelurahan


Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung,
ne g

Surat Ukur No. 309 /1983


a
n

luas : 134 m2, tercatat atas nama


Entjang (Ong Djien Kiang) ”;
si
do ug

Men , terhadap harta bersama tersebut


A

imba diatas maksud dan tujuan


52
dari ng
gugatan yang didalilkan oleh para penggugat
akan dijual untuk dipergunakan
h

biaya Pengobatan dan Perawatan Ibu Kandung para


penggugat dan Tergugat yang
na Entjang / Liana Lianita saat

I
ma ini dibagikan
sedang dalam keadaan sakit serta untuk
:

ep ka
kepada para ahli waris sesuai

li k
dengan ketentuan yang berlaku. Bahwa berdasarkan
bukti surat – surat yang

R ah
diberi tanda P – 20 sampai dengan P – 25 yang

ub
dikuatkan oleh saksi-saksi yang
dihadirkan dalam Persidangan yang bernama : TONI
ANTHONIUS HABIBOE
M

li k
dan ESSY, para penggugat telah dapat
membuktikan dalil-dalil gugatannya ;

ub
Menimbang, bahwa karena Ibu kandung para
penggugat dan tergugat saat

ep
ini sedang dalam keadaan sakit sedangkan dalam
kehidupan sehari-hari ada
kepentingan-kepentingan hukum yang perlu
dilakukan, maka dapat dimengerti

R dan tidak menyalahi aturan hukum yang berlaku


tentang Wali Pengampu, apabila
si sia ng
dimintakan dalam Petitum gugatan : Salah satu dan
atau dua orang dari para
penggugat memohon ditunjuk sebagai Wali Pengampu
untuk mewakili Perbuatan
ne ne gu

N dan
Hukum dari Ibu kandung para penggugat
Tergugat yang bernama : y.
Ta
do d o A

n
In In a h

a
ik
bl m

D
i
Kepaniteraan
s Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen
Mahkamah
c Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian
l
informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
a
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia,
i
maka
m
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Hal
e
Telp : 021-384 3348 (ext.318) ama
r
n 13

53
l
ub
ep
a
am

R
Direktori Putusan
- 1 - Mahkamah Agung
6
Republik Indonesia
ng

putusan.mahkama
hk

hagung.go.id
Tjong Lian alias Lianita . Khususnya dalam
Entjang / Liana Lianita hal mewakili
perbuatan hukum menjual objek “Sebidang
gu

harta bersama berupa : tanah berikut


bangunan yang berdiri diatasnya, sesuai dengan
Sertipikat Hak Milik No. 601
A

yang dikeluarkan oleh Kantor Agraria Kotamadya


Bandung, terletak di Kelurahan
ah

Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung,


Surat Ukur No. 309 /1983
{ Ong }
luas : 134 m2, tercatat
atas nama Entjang Djien “
am

Kiang
;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P – 20
sampai dengan P – 24
k

mengenai biaya pengobatan dan perawatan Ibu


ah

kandung para penggugat dan


tergugat yangNy. Tan Tjong Lian alias
ne g

bernama : Lianita Entjang / Liana


a
n

L , apabila dijumlahkan 267. ,- (dua


i telah mencapai Rp. 126. ratus
si
do u

apuluh tujuh juta, seratus 513 enamenam ribu,


dua puluh
nlima ratus tiga belas rupiah).
g

it
Bahwa
a dalam Petitum gugatan para penggugat
A

angka 4 yang pada dasarnya


54
menyat Menetapkan pembagian warisan dari
akan : hasil penjualan Harta
h

Peninggalan dilakukan sesuai ketentuan Undang-


Undang Waris yang berlaku
sakit dan pengobatan sejak

I
bulan Maret 2012 sampai dengan bulan Januari 2013

ep ka
untuk Ny. Tan Tjong Lian

li k
a L E / L Lianita R 267.1
l ia nt i sebesar p 26.51
i cadangan
n ja biaya a Pembuatan Akta3,-Waris &

R ah
dan

ub
a it n Hukum
Administrasi n Akta Jual
s a g a
Beli – berikut Pajak ,-. Hal tersebut
sebesar Rp 20.000.000 diatas dapat
M

li k
ditafsirkan merupakan kesepakatan para penggugat
dalam hal pembagian hak
waris selain itu bersifat keperdataan yang pada

ub
pokoknya diserahkan kepada para
pihak yang berkaitan sepanjang tidak ada yang
merasa dirugikan, sehingga

ep
petitum ini dapat
dikabulkan ;

R Menimbang, bahwa walaupun pihak tergugat


tidak mempergunakan Hak-
si sia ng
nya untuk menjawab atau menanggapi dalil-dalil
dalam gugatannya, namun
demikian tergugat tetap tidak kehilangan hak
bagian warisnya sebagaimana
ne ne gu

petitum angka 5 yang dimintakanMenetap


dalam gugatan, yaitu : kan para
do d o A
In In a h

a
ik
bl m

D
i
Kepaniteraan
s Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen
Mahkamah
c Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian
l
informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
a
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia,
i
maka
m
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Hal
e
Telp : 021-384 3348 (ext.318) ama
r
n 14

55
l
ub
ep
a
am

R
Direktori Putusan
- 1 - Mahkamah Agung
6
Republik Indonesia
ng

putusan.mahkama
hk

hagung.go.id
penggugat untuk menyimpan dan menyampaikan
Hak Bagian Waris dari
. Sehingga
Tergugat, apabila dikemudian hari
gu

Tergugat memintanya petitum ini


dapat
dikabulka
A

n;
ah

Menimbang, bahwa mengenaienyatakan


petitum angka 6 yang m Putusan
ini serta-merta (Uit voerbaar bij vooraad) dapat
dijalankan terlebih dahulu
am

walaupun ada perlawanan ataupun upaya hukum


lainnya dari Tergugat, Majelis
menilai bahwa bukti-bukti yang diajukan oleh Para
Penggugat tidak memenuhi
k

ketentuan pasal 180 HIR, maka Petitum ini


ah

haruslah dinyatakan ditolak ;


ne g
a
n

Menimbang, bahwa berdasarkan


pertimbangan-pertimbangan tersebut
si
do u

diatas, maka gugatan Penggugat dapat


dikabulkan sebagian ;
g
A

56
Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat
berada dipihak yang kalah,
h

maka dengan memperhatikan ketentuan pasal 181


HIR, Tergugat harus dihukum
perkara ini yang besarnya

I
sebagaimana ditetapkan dalam

ep ka
amar putusan ini ;

li k
R ah
Memperhatikan Pasal – pasal dari Undang-

ub
undang serta Peraturan –
peraturan yang bersangkutan
:
dengan perkara ini
M

li k
MENGA

ub
DILI :

ep
1 Mengabulkan gugatan
untuk sebagian ;

R
2 Men sala penggugat yang bernama : Siane
etapk h Hanna, ditunjuk sebagai
an satu
Wali Pengampu yang mewakili tindakan hukum dari
si sia ng
Ny. Tan Tjong Lian alias
Liannita Entjang
; /
Liana Lianita
ne ne gu
do d o A
In In a h

a
ik
bl m

D
i
Kepaniteraan
s Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen
Mahkamah
c Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian
l
informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
a
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia,
i
maka
m
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Hal
e
Telp : 021-384 3348 (ext.318) ama
r
n 15

57
l
ub
ep
a
am

R
Direktori Putusan
- 1 - Mahkamah Agung
6
Republik Indonesia
ng

putusan.mahkama
hk

hagung.go.id
3 Menetapkan Tergugat untuk hadir dengan para
Penggugat dalam hal Mengurus
Surat Keterangan Waris sehubungan dengan
gu

almarhumnya Ong Djien Siang alias


Ong Djien Kiang dan Mengurus Penjualan Objek
Harta Peninggalannya, berupa :
A

“ Sebidang tanah berikut bangunan yang berdiri


diatasnya, sesuai dengan
ah

Sertipikat Hak Milik No. 601 yang


dikeluarkan oleh Kantor Agraria
Kotamadya Bandung, terletak di Kelurahan
Sukahaji, Kecamatan Babakan
am

Ciparay, Kota Bandung, Surat Ukur No. 309 /


1983 luas : 134 m2, tercatat
atas nama Entjang (Ong Djien Kiang) “; /
setempat dikenal Jl. Situ No. 37
k

Ba
ah

nd
un
Apabila Tergugat tidak hadir maka Tindakan
ne g

gHukumnya
; khusus dalam hal
a
n

Mengurus Surat Keterangan Waris & Mengurus


Penjualan Objek Harta
si
do u

Peninggalan – diwakili oleh salah satu dari


para penggugat, yaitu yang
g

bernam
A

a : Ellia
;
58
4 Men pem w d h penjual Peni
etapk bagi ar a a an nggal
h

an
dilakukan ansesuaiis ketentuan
r s Undang-Undang
Harta an Waris
an i dikurangi
yang berlaku setelah i
pengobatan sejak bulan Maret 2012

I
sampai dengan bulan Januari 2013 untuk Ny. Tan

ep ka
Tjong Lian alias Lianita

li k
Entjang / Liana Lianita sebesar Rp 267.126.513,-
(duaratus enam puluh tujuh juta

R ah
s du e r l r tig r

ub
e ap n i i a ab u
rdan cadangan
ulu abiayabPembuatan
m t Akta ela Waris
pi &
aAdministrasi
h m u a u
Hukum Akta Jual Beli s a
M

li k
t s h
–u berikut Pajak sebesar Rp 20.000.000 ,- )
(dua
s puluh juta rupiah) ;
5 Menetapkan para penggugat untuk menyimpan dan

ub
menyampaikan Hak Bagian
Waris dari Tergugat, apabila dikemudian hari
Tergugat memintanya ;

ep
6 Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara
yang timbul dalam perkara
ini sebesar Rp. 1.291.000,- (satu juta dua ratus
sembilan puluh satu ribu rupiah) ;

R 7 Menolak gugatan Penggugat


selain dan selebihnya ;
si sia ng
ne ne gu
do d o A
In In a h

a
ik
bl m

D
i
Kepaniteraan
s Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen
Mahkamah
c Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian
l
informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
a
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia,
i
maka
m
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Hal
e
Telp : 021-384 3348 (ext.318) ama
r
n 16

59
l
ub
ep
a
am

R
Direktori Putusan
- 1 - Mahkamah Agung
6
Republik Indonesia
ng

putusan.mahkama
hk

hagung.go.id
DEMIKIANLAH diputuskan dalam rapat
musyawarah Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Kelas I ASelasa, tanggal 3
gu

Bandung pada hari : September 2013,


oleh Kami SITI sebagai JEFERSON
ROCHMAH, S.H., Hakim TARIGAN,
A

S.H. d PARULIANKetua, masing-masing


M.H., a HUTAHAEAN, S.H.,sebagai Hakim
n putusan tersebut diucapkan dalam sidang yang
ah

Anggota,
terbuka untuk umum pada hari :
KAMIS, tanggal 5 oleh Hakim Ketua tersebut
SEPTEMBER 2013, dengan dihadiri oleh
am

kedua Hakim S.H., Panitera


Anggota, dibantu oleh LUK Pengganti, dengan
MAN
dihadiri oleh Kuasa Para Penggugat tersebut
,
tanpa dihadiri oleh Tergugat.-
k
ah

ne g
a
n

HAKIM HAKIM
ANGGOT KETUA
si
do u

A
g
A

60
h

SITI
JEFERSON ROCHMAH,
TARIGAN, S.H. S.H.-
I
ep ka
li k
PARULIAN
HUTAHAEAN, S.H.-

R ah
ub
M

li k
PANITERA
PENGGANTI

ub
ep
LUKM
A N, S.H.-

R
si sia ng
ne ne gu
do d o A
In In a h

a
ik
bl m

D
i
Kepaniteraan
s Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen
Mahkamah
c Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian
l
informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
a
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia,
i
maka
m
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Hal
e
Telp : 021-384 3348 (ext.318) ama
r
n 17

61
l
ub
ep
a
am

R
Direktori Putusan
- 1 - Mahkamah Agung
6
Republik Indonesia
ng

putusan.mahkama
hk

hagung.go.id
gu
A
ah

Rincian Biaya Perkara :


No.48/Pdt.G/2013/PN.Bdg
am

1. Pen : R 3
daft p 0.
P : R 5
2. aran . 0
r p 0.
0
k

oPa .R 0
: 0,1.20
3. sng 0
p -0.00
ah

egil .R 0,-0,6
M
s : - +
ne g

4. an
et p .
R e : .R 05
a
n

5. er p 0.
dai 00
si

.
do u

a ,
R 1.290-
k 1.000
g

p
si . 0,- ,
A

-
62
h
I
ep ka
li k
R ah
ub
M

li k
ub
ep
R Dicata
t disini
• : Bahwa isi putusan perkara Nomor :
si sia ng
48/Pdt/G/2013/PN.Bdg telah diberitahukan
kepada Tergugat pada tanggal
September 2013.
ne ne gu
do d o A
In In a h

a
ik
bl m

D
i
Kepaniteraan
s Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen
Mahkamah
c Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian
l
informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
a
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia,
i
maka
m
harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Hal
e
Telp : 021-384 3348 (ext.318) ama
r
n 18

63
l
ub
ep
a
am

R
Direktori Putusan
- 1 - Mahkamah Agung
6
Republik Indonesia
ng

putusan.mahkama
hk

hagung.go.id
• Bahwa atas Putusan tersebut diatas, para pihak yang
berperkara tidak mengajukan
gu

upaya
hukum
(verzet).
A

Bandung,
Oktober 2012
ah

Panitera /
am

Sekretaris
U
.
b
Wakil
.
k

Paniter
a,
ah

ne g
a
n
si
do u

Hj. R. IIN
g

MUTMAINAH, S.H.,
M.H.
A

64
h

Anda mungkin juga menyukai