PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkawinan sudah merupakan sunnatullah yang berlaku secara umum
dan perilaku makhluk ciptaan Tuhan, agar dengan perkawinan kehidupan di alam
dunia ini bisa berkembang untuk meramaikan alam yang luas ini dari generasi ke
Oleh karena manusia sebagai makhluk yang berakal, maka bagi manusia
1
Hilman Hadikusuma, Hukum Perkawinan Indonesia menurut Perundangan, Hukum Adat, Hukum
Agama, (Bandung: Mandar Maju, 2003), cet. Ke-2, hlm. 1.
2
Di dalam Alquran Allah berfirman, antara lain :
)49 : 51/ ش ٍئ َخلَق◌ َرو َج ِن لَعَلَّ ُكم تَنَ ُك ُرونَ (الذاريات َ َومِ ن ُك ِل
“Tiap-tiap sesuatu Kami jadikan berpasang-pasangan (jantan dan betina), agar kamu sekalian mau
mengingat akan kebesaran Allah”. (QS. Al-Dzariyat/51:49).
َ َ سُيحنَ الَّذِي َخ َلقَ االَر َوا َج ُكلَّ َما مِ ما ً تُن ِبتُ ال◌ا
)36 : 36 /رض َومِ ن اَنفُ ِس ِهم َومِ َّما الَ يَعلَ ُمونَ (يس
“Maha Suci Allah yang telah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan semuanya, di antaranya
apa-apa yang ditumbuhkan bumi dan dari mereka sendiri dan lain-lain yang tidak mereka ketahui”. (QS.
Yasin/36: 36).
maju, luas serta terbuka.3 Perkawinan sudah ada dalam masyarakat yang
dan para pemuka agama dan pemuka adat. Masyarakat pada dasarnya telah
tidak terlepas dari pengaruh budaya dan lingkungan di mana masyarakat itu
disebut dengan nikah), merupakan suatu cara yang dipilih Allah untuk menjaga
kehidupan bahagia di dunia dan di akhirat, di bawah naungan cinta kasih dan
ridha Illahi.4 Perkawinan dilakukan dengan cara akad nikah, yaitu suatu ijab yang
dilakukan oleh pihak wali perempuan yang kemudian diikuti dengan qabul dari
Tahun 1974 tentang Perkawinan, yang berlaku secara resmi sejak tanggal
3
Hilman Hadikusuma, Hukum Perkawinan Indonesia menurut Perundangan, Hukum Adat, Hukum
Agama , Loc., Cit.
4
Arso Sosroatmodjo dan A. Wasit Aulawi, Hukum Perkawinan di Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang,
1978), Cet. Ke-2. H. 33.
5
Soerjono Soekanto, Hukum Adat Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), Cet. Ke-6.
diundangkan, yaitu tanggal 2 Januari 1974, kemudian berlaku secara efektif pada
Perkawinan.
prinsip dan memberikan landasan hukum perkawinan yang selama ini menjadi
harta bersama suami isteri dalam perkawinan, pembatasan thalak dan rujuk,
6
Asmin, Status Perkawinan Antar Agama Ditinjau dari Undang-undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974,
(Jakarta: Dian Rakyat, 1986), Cet. Ke-1, h. 16.