PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Keperawatan (S-1)
Disusun Oleh :
Shintia Kunmalasari
NIM: 820163091
PEMBIMBING :
1. Dewi Hartinah, S.Kep.,Ns.,M.Si.Med
2. Diah Andriani K, S.SiT.M.Keb
JURUSAN S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
A. PERILAKU
1. Definisi Perilaku
Perilaku pada dasarnya adalah suatu tindakan atau kegiatan
makhluk hidup yang berlangsung. Perilaku adalah tindakan manusia
yang memiliki arti sangat luas misalnya berjalan, tertawa, menangis,
bekerja, menulis, membaca, dan sebagainya. Maka dapat
disimpulkan bahwa perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau
aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang
tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2010).
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau
tindakan yang dapat diamati dan memunyai frekuensi spesifik, durasi,
dan tujuan baik atau tidak (Wawan & Dewi, 2010).
2. Jenis Perilaku
Menurut Notoatmodjo (2010), perilaku dapat dibedakan menjadi
dua jenis yaitu :
a. Perilaku Tertutup (cover behavior)
Perilaku Tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus
dalam bentuk terselubung atau tertutup (cover). Respons atau
reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian,
persepsi, pengetahuan/kesadaran dan sikap yang terjadi pada
orang yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati
secara jelas oleh orang lain.
b. Perilaku Terbuka (over behavior)
Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan
nyata atau terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut sudah
jelas dalam bentuk tindakan atau praktik (practice), yang dengan
mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.
3
B. KONSEP DIRI
1. Pengertian Konsep Diri
Konsep diri adalah hubungan antara sikap dan keyakinan tentang
diri kita sendiri. Konsep diri mencakup seluruh pandangan individu
akan dimensi fisik, karakteristik pribadi, motivasi, kelemahan,
kepandaian, kegagalan, dan lain sebagainya. Menurut Fitts (2009),
diri yang dilihat, dihayati, dan dialami ini disebut sebagai konsep diri.
Jadi konsep diri merupakan sikap dan pandangan individu terhadap
seluruh keadaan dirinya (Rahman, 2009).
Konsep diri adalah semua perasaan, kepercayaan, dan nilai yang
diketahui individu tentang dirinya dan memengaruhi individu dalam
berhubungan dengan orang lain (Tarwoto & Wartonah, 2011).
Konsep diri adalah apa yang dipikirkan dan dirasakan tentang
dirinya sendiri. Ada dua konsep diri, yaitu konsep diri komponen
kognitif dan konsep diri komponen afektif. Komponen kognitif disebut
self image dan komponen afektif disebut self esteem. Komponen
kognitif adalah pengetahuan individu tentang dirinya mencakup
pengetahuan “siapa saya” yang akan memberikan gambaran tentang
diri saya, gambaran ini disebut citra diri. Sementara itu,komponen
4
D. MEROKOK
1. Perilaku Merokok
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus, dihasilkan
dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies
lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan
atau tanpa bahan tambahan (Heryani, 2014). Merokok adalah
membakar tembakau yang kemudian dihisap isinya, baik
menggunakan rokok maupun pipa (Saleh, 2011).
Merokok adalah menghisap rokok, sedangkan rokok adalah
gulungan tembakau yang bersalut nipah atau kertas. Merokok adalah
suatu yang dilakukan oleh karena berbagai alasan yang berbeda.
Beberapa orang merasa dengan merokok dapat membuat mereka
lebih baik secara fisik untuk sementara. Beberapa orang yang lain
melakukannya untuk menghilangkan kecemasan dan ketegangan
tersebut akan hilang dalam waktu sementara. Perilaku merokok
biasanya dimulai pada remaja awal. Seseorang merokok dengan
berbagai alasan, seperti sebagai penghilang kecemasan, untuk suatu
ketenangan atau hanya untuk santai (Sanjawani dan Budisetayni,
2014).
Merokok adalah kegiatan menghisap bentuk maupun asap dari
rokok, sedangkan penghisapnya di katakan sebagai perokok. Perokok
biasa merokok di tempat-tempat umum yang sebenarnya sangat
merugikan bagi orang lain. Selain merugikan orang lain, sebenarnya
merokok juga merugikan diri si penghisapnya karena di dalam putung
rokok terdapat zat yang berbahaya untuk kessehatan penghisapnya.
Zat-zat itu adalah nikotin, karbon monoksida, racun tar, acetone,
formic acid, acrplein, hydrogen cyanide, phenol, nitrous oksida,
methanol dan ammonia (Nannie, 2011).
Perilaku merokok adalah kegiatan atau aktivitas seseorang yang
dengan sadar atau sengaja memasukan bahan racun yang
terkandung didalam rokok kedalam tubuhnya sendiri (Anonim, 2010).
2. Jenis Rokok
Menurut Lisa (2010), rokok dapat dibedakan menjadi 5
berdasarkan komposisinya :
15
3. Kategori Perokok
Menurut Triswanto (2011), ada beberapa kategori perokok yang
dapat digolongkan menjadi tiga bagian berdasarkan kemampuannya
menghisap rokok dalam sehari, yaitu :
a. Perokok Berat
Yaitu apabila perokok mampu merokok menghabiskan 21-
31 batang perhari atau lebih, dari selang waktu sejak bangun pagi
berkisar antara 6-10 menit.
b. Perokok Sedang
Yaitu apabila perokok mampu menghabiskan 11-21 batang
dengan waktu antara 31-60 menit setelah bangun pagi.
c. Perokok Ringan
Yaitu apabila perokok mampu menghabiskan rokok sekitar
10 batang dengan selang waktu 60 menit dari bangun pagi
(Triswanto, 2011).
7. Kandungan Rokok
Menurut Muhibah (2011) ada beberapa zat-zat kandungan rokok
adalah sebagai berikut :
1. Nikotin
Nikotin dapat meningkatkan adrenalin yang membuat
jantung berdebar lebih cepat dan bekerja lebih keras, frekuensi
jantung meningkat dan kontraksi jantung meningkat sehingga
menimbulkan tekanan darah meningkat (L.Tawbarial, Apriliana,
Winroko, & Sukohar, 2014).
2. Tar
Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket
dan menempel pada paru-paru, mengandung bahan-bahan
karsinogen (Mardjun, 2012).
3. Karbon Monosida (CO)
Merupakan gas berbahaya yang terkandung dalam asap
pembuangan kendaraan. Menggantikan 15% oksigen yang
seharusnya dibawa oleh sel-sel darah merah. CO juga dapat
merusak lapisan dalam pembuluh darah dan meninggikan
endapan lemak pada dinding pembuluh darah, menyebabkan
pembuluh darah tersumbat.
E. REMAJA
1. Pengertian Remaja
Pada umumnya remaja didefinisikan sebagai masa peralihan atau
transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa yang berjalan
antara umur 12 tahun sampai 21 tahun dan di tandai dengan adanya
perubahan aspek fisik (Dewi, 2012).
Remaja atau adolescence berasal dari bahasa latin adolescene
(kata benda “adolescentia” yang bermakna remaja) yang memiliki arti
“tumbuh” atau tumbuh menjadi dewasa (Hurlock,2012). Masa remaja
adalah periode perkembangan antara masa pubertas dan maturitas.
21
3. Karakteristik remaja
Menurut Ekasari & Dharmawan (dalam Luthfiana, 2017)
memaparkan pendapat dari Gunarsa mengenai ciri-ciri remaja yang
menonjol yaitu :
a. Memunyai emosi yang labil.
b. Mulai muncul sikap menentang orang lain karena remaja ingin
menjauhkan diri dai hubungan dan ikatan dengan orang tua.
c. Memunyai keinginan untuk menjelajahi alam sekitar.
d. Memiliki banyak frustasi, khayalan dan bualan.
e. Cenderung membentuk kelompok teman sebaya.
Taufik (2013) menyatakan pendapat Soekanto tentang ciri-ciri
remaja yaitu :
a. Perkembangan fisik yang sangat cepat.
b. Keinginan kuat memiliki hubungan sosial dengan orang yang lebih
dewasa.
c. Muncul pemikiran ingin mandiri dengan mengharapkan kebebasan
pengawasan dari orang tua maupun sekolah.
d. Perkembangan intelektualitas untuk mendapatkan identitas diri.
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai ciri-ciri remaja diatas
dapat diambil kesimpulan bahwa ciri-ciri remaja adalah mengalami
perkembangan fisik, emosi yang labil,menentang orang tua,
membentuk kelompok teman sebaya dan ingin mandiri.
F. PENELITIAN TERKAIT
1. Penelitian yang dilakukan oleh Afdol Rahmadi dengan judul
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Rokok dengan
Kebiasaan Merokok Siswa SMP di Kota Padang Tahun 2013. Teknik
analisa data dalam penelitian adalah uji Chi-Square. Metode
penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dalam bentuk
rancangan cross-sectional study. Sampel yang digunakan adalah
siswa SMP di Kota Padang Tahun Ajaran 2011/2012 sebanyak 96
siswa. Hasil penelitian menunjukkan 32,30% siswa adalah perokok,
10,4% dengan pengetahuan rendah dan 7,3% dengan sikap negatif,
tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan
(p=0,155) dengan sikap terhadap rokok.
26
G. KERANGKA TEORI
4. Interaksi Teman
Sebaya
1. Kognitif
2. Afektif
3. Konatif
Perilaku merokok :
1. Tidak merokok
2. Merokok
Keterangan :
: Tidak di teliti
: Diteliti