Post operasi
a. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit.
Hasil yang diharapkan :
- Melaporkan nyeri yang dirasakan menurun atau menghilang
- Ekspresi wajah tampak rileks
Intervensi
1) Tentukan riwayat nyeri misalnya lokasi, durasi dan skala.
2) Berikan tindakan kenyaman dasar misal: massage punggung dan aktivitas hiburan misalnya music.
3) Dorong penggunaan keterampilan penggunaan keterampilan manajement nyeri misalnya relaksasi
napas dalam.
4) Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi.
b. Resiko infeksi
Hasil yang diharapkan :
Pasien dan keluarga mengerti tentang bahaya infeksi dan cara pencegahan
Tidak ada tanda-tanda infeksi (kalor, rubor, dolor, tumor, functiolaesa)
Intervensi
Edukasi Pengetahuan: Kontrol infeksi kepada klien dan keluarga
- Menerangkan cara-cara penyebaran
- Menerangkan faktor-faktor yang berkontribusi dengan penyebaran
- Menjelaskan tanda-tanda dan gejala
- Menjelaskan aktivitas yang dapat meningkatkan resistensi terhadap infeksi
Kelola obat antibiotik
POLA KEBERSIHAN DIRI
Berikan kesempatan pasien untuk bertanya
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
DS:
nyeri sedikit dirasakan di bagian yang benjol ketika aktivitas sekitar 5 menit hilang timbul, nyeri seperti
tertusuk, skala 3, pasien menyatakan untuk menghindari rasa nyeri, pasien istirahat dan mengatur posisi
kaki
DO:
pasien mengernyitkan dahi ketika merasakan nyeri
b. PRE-OP
Keadaan aktivitas
- Kemampuan aktivitas sehari-hari meliputi makan, b.a.b dan b.a.k, berjalan dapat dilakukan sendiri
dengan di awasi oleh keluarga.
- Pasien tidak sesak napas
Keadaan pernapasan
- Tidak ada gangguan pernapasan
- Pasien menyatakan bernapas normal.
- Pasien tidak menggunakan alat bantu pernapasan.
Keadaan kardiovaskuler
- Pasien menyatakan dadanya tidak berdebar-debar.
Kebutuhan tidur
- Pasien menyatakan tidak susah tidur
Kebutuhan istirahat
- Pasien istirahat cukup
- Pasien menyatakan tidak terganggu dengan lingkungan baru di rumah sakit.
- Pasien menyatakan agak terganggu dengan infus yang terpasang karena mengganggu pergerakan
tubuh, dan pergerakan tubuh terbatas.
S: pasien kooperatif saat berbincang
O: pasien bertanya mengenai persiapan operasi dan bagaimana tindakan setelah operasi, setelah
dijelaskan, pasien mampu mengulangi penjelasan yang sudah disampaikan
A: masalah teratasi
P: stop intervensi, observasi
(Harsiwi)
Aspek Mental, Intelektual, Sosial, dan Spiritual
Tanggal : 2 Desember 2014
Waktu : 14.30 WIB
Mengajarkan napas dalam
CIDERA FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
MEKANISME KOPING
a. Support system
Pasien mendapatkan dukungan dari semua keluarga. Pasien tinggal bersama keluarga. Dan bekerja
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sebagai petani.
b. Aspek mental / emosional
Pasien merasa kurang berharga karena sakit, dan merasa membebani istri akan biaya yang harus
ditanggung selama pasien di rumah sakit.
Keluarga pasien dan pasien menyatakan khawatir dan sedikit takut dengan penyakit yang diderita pasien
saat ini. Setiap kali perawat datang, pasien dan keluarga selalu menanyakan visit dokter untuk
mengetahui perkembangan penyakitnya dan tindakan medis yang akan dijalani dengan wajah sedikit
tegang.
c. Aspek sosial
Keluarga pasien mengatakan pasien mampu berkomunikasi dengan bahasa Jawa dan Indonesia.
d. Aspek spiritual
Keluarga pasien mengatakan beragama Islam. Selama sakit sholat tetap dikerjakan walau sedikit
terganggu. Pasien menyatakan sholat adalah kebutuhan dan kewajiban sebagai umat Islam
Harapan keluarga pasien, semoga pasien cepat sembuh dan dapat melakukan aktivitas seperti
sebelumnya. Keluarga pasien menyatakan selalu menunggu pasien selama dirumah sakit.
Tanggal : 1 Desember 2014
Waktu : 14.45 WIB
Mengelola pemberian obat analgetik
Injeksi IV ketorolac 30mg
a. Konsep diri
Pasien dan keluarga pasien menyatakan menerima keadaan pasien sakit seperti ini, dan akan menjalani
pengobatan agar segera sembuh.
1) Identitas diri
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien merupakan seorang suami dan seorang ayah dari dua anak
laki-laki.
2) Harga diri
Keluarga pasien mengatakan bahwa penyakit yang diderita pasien saat ini adalah ujian bagi dirinya dan
keluarga.
3) Gambaran diri
Keluarga pasien mengatakan pasien mensyukuri semua anggota tubuhnya, menurut pasien apa yang
diberikan oleh Tuhan harus disyukuri.
4) Ideal diri
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan berharap segera pulang ke rumah dan dapat berkumpul
dengan anggota keluarganya dan dapat bekerja lagi.
5) Peran diri
Pasien menyatakan selama sakit perannya sebagai ayah yang mencari nafkah terganggu, tidak bisa
bekerja untuk mencari nafkah selama di rumah sakit.
kurang terpapar informasi
Ajarkan keluarga pasien untuk merubah posisi klien
IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA
Kebersihan diri : pasien menyatakan mandi 2 kali sehari, pagi dan sore. Pasien menyatakan setelah
operasi badan hanya di lap
Rambut : keluarga pasien menyatakan, pasien mencuci rambut 1 minggu tiga kali. Rambut sedikit
beruban, tidak ada ketombe
Telinga : pasien menyatakan tidak ada masalah gangguan pendengaran.
telinga dibersihkan saat merasa kotor
Mata : pasien menyatakan tidak ada gangguan penglihatan
Mulut : pasien menyatakan gosok gigi saat mandi.
Sikat gigi menggunakan pasta gigi
Kuku : potong kuku bila sudah dirasa panjang dengan gunting atau alat potong kuku
Tumor merupakan salah satu dari lima karakteristik inflamasi berasal dari bahasa latin, yang berarti
bengkak.
a. Keluhan utama
Pasien menyatakan ada benjolan di kaki sehingga pergerakan terganggu dan tidak nyaman, nyeri sedikit
dirasakan di bagian yang benjol ketika aktivitas sekitar 5 menit hilang timbul, nyeri seperti tertusuk, skala
3, pasien mengernyitkan dahi ketika merasakan nyeri, pasien menyatakan untuk menghindari rasa nyeri
pasien istirahat dan mengatur posisi kaki.
b. Awal serangan
Muncul benjolan mula-mula kecil lalu membesar menjadi seperti sekarang sekitar 5 cm dan benjolan
tersebut mengganggu pergerakan serta memberikan rasa tidak nyaman karena kadang terasa nyeri.
Kelola pemberian obat analgetik ketorolac 3x30mg
NYERI AKUT
Hari, tanggal : Senin, 2 Desember 2014
Jam : 13.30 WIB
Tempat :Kamar 9 bangsal Cempaka di RSUD Wonosari
Metode : Observasi, Pemeriksaan Fisik, Wawancara, dan Study Dokumen
Sumber data : pasien, keluarga pasien, tim kesehatan, dan status pasien
Oleh : Harsiwi Nur Hidayati
Bilung Lian
Doni
Situasi krisis (tumor) dan perubahan kesehatan
c. Upaya pengobatan/perawatan yang dilakukan
Keluarga membawa pasien ke RSUD Wonosari Gunung Kidul.
d. Kondisi Pasien Sekarang
Pasien dalam kondisi sedang dan kesadaran compos mentis. Pasien terpasang infuse RL 500 ml pada
tangan kiri sejak Senin, 1 Desember 2014. Tekanan darah pada hari Senin, 1 Desember 2014 pukul
17.15, 110/70 mmHg, nadi 60 kali/menit, suhu badan 36,2 oC, respirasi rate 20 kali/menit.
Monitor vital sign
Monitor nyeri klien sehingga dapat melakukan tindakan sesuai kebutuhan klien
1. Nyeri akut berhubungan dengan cedera fisik ditandai dengan
DS:
nyeri sedikit dirasakan di bagian yang benjol ketika aktivitas sekitar 5 menit hilang timbul, nyeri seperti
tertusuk, skala 3, pasien menyatakan untuk menghindari rasa nyeri, pasien istirahat dan mengatur posisi
kaki
DO:
pasien mengernyitkan dahi ketika merasakan nyeri
kurang pengetahuan tentang kebutuhan pengobatan
3. KURANG PENGETAHUAN TENTANG KEBUTUHAN PENGOBATAN BERHUBUNGAN DENGAN
KURANG TERPAPARNYA INFORMASI
Posisikan pasien supinasi
POLA NUTRISI
KELUARGA/PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. K
Umur : 50 Tahun
Alamat : Gunung Kidul
Hubungan dengan pasien : Istri pasien
ETIOLOGI
Tumor pedis adalah pertumbuhan biologikal jaringan yang tidak normal pada pedis atau kaki.
Perawatan luka
TUJUAN
Selasa, 2 Desember 2014 pukul 12.00 WIB
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam resiko infeksi tidak ada, dengan kriteria:
Subyektif
a. Pasien dan keluarga mengerti tentang bahaya infeksi dan cara pencegahan
Obyektif
b. Tidak ada tanda-tanda infeksi (kalor, rubor, dolor, tumor, functiolaesa)
(Harsiwi)
PEMERIKSAAN FISIK
UMUM
Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran umum : Compos Mentis
PEMERIKSAAN SECARA SISTEMATIK
1. KEPALA
Bentuk kepala mesosephalus, rambut sedikit beruban, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
2. MATA
Simetris, konjungtiva merah muda, tidak terdapat kantung mata, pupil isokor, sklera normal, mata pasien
bersih, tidak ada sekret.
3. HIDUNG
Simetris, ada sekret, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak mengeluh nyeri pada
hidung, pembauan berfungsi normal.
4. MULUT
Bersih, stomatitis tidak ada, tidak ada gigi palsu
5. TELINGA
Tidak keluar cairan, simetris, serumen, tidak ada gangguan pendengaran.
6. LEHER
Tidak ada pembesaran thyroid dan kelenjar getah bening dan tidak ada deviasi trakhea, tidak
menggunakan otot bantu nafas tambahan.
Monitor vital sign untuk mengetahui perubahan nyeri klien
a. Sebelum sakit
Aktivitas sehari-hari
- lingkungan kerja luas/ di sawah
- melakukan aktivitas makan, b.a.b, b.a.k, mandi dan lain-lain mandiri
Pernapasan
- tidak ada alergi terhadap debu
Kebutuhan tidur
- tidur mulai pukul 22.00, bangun tidur pukul 05.00 subuh.
- sebelum tidur untuk merangsang tidur biasanya pasien menonton televisi.
- Dengan lampu gelap maupun terang pasien dapat tidur.
Keadaan istirahat
- Pasien mengisi waktu luang dengan bertani disawah atau menonton televisi.
- Kadang-kadang tidur siang
- Aktivitas dibantu keluarga
- Tidak ada gangguan pernapasan
- Pasien menyatakn bernapas normal
- Pasien tidak menggunakan alat bantu pernapasan
- Pasien menyatakan dadanya tidak berdebar-debar
- Pasien istirahat cukup
- Pasien menyatakan tidak terganggu dengan lingkungan baru di rumah sakit.
- Pasien menyatakan agak terganggu dengan infus yang terpasang karena mengganggu pergerakan
tubuh, dan pergerakan tubuh terbatas.
- PENGKAJIAN
- ANALISA DATA
- DIAGNOSA
- PERENCANAAN
- IMPLEMENTASI
- EVALUASI
S : Pasien menyatakan nyeri di luka operasi kaki kiri
O : pasien meringis
TD :120/70 mmHg
RR : 20 kali/menit
Suhu : 36,2 oC
Nadi : 64 kali/menit
A : masalah nyeri teratasi sebagian
P : observasi, lanjut intervensi
Monitor tanda-tanda vital
(Harsiwi)
Hari, tanggal: Senin, 1 Desember 2014
Jam : 13.45 WIB
Tempat :Kamar 9 bangsal Cempaka di RSUD Wonosari
Metode : Observasi, Pemeriksaan Fisik, Wawancara, dan Study Dokumen
Sumber data : pasien, keluarga pasien, tim kesehatan, dan status pasien
Oleh : Harsiwi Nur Hidayati
Bilung Lian
Doni
5. Aspek Mental, Intelektual, Sosial, dan Spiritual
NYERI AKUT
ASUHAN KEPERAWATAN PRE-OP TN M DENGAN DIAGNOSA TUMOR PEDIS
a. Konsep diri
Pasien dan keluarga pasien menyatakan menerima keadaan pasien sakit seperti ini, dan akan menjalani
pengobatan agar segera sembuh.
1) Identitas diri
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien merupakan seorang suami dan seorang ayah dari dua anak
laki-laki.
2) Harga diri
Keluarga pasien mengatakan bahwa penyakit yang diderita pasien saat ini adalah ujian bagi dirinya dan
keluarga.
3) Gambaran diri
Keluarga pasien mengatakan pasien mensyukuri semua anggota tubuhnya, menurut pasien apa yang
diberikan oleh Tuhan harus disyukuri.
4) Ideal diri
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan berharap segera pulang ke rumah dan dapat berkumpul
dengan anggota keluarganya dan dapat bekerja lagi.
5) Peran diri
Pasien menyatakan selama sakit perannya sebagai ayah yang mencari nafkah terganggu, tidak bisa
bekerja untuk mencari nafkah selama di rumah sakit.
b. Intelektual
Saat ditanya tentang penyakit yang diderita pasien, keluarga pasien menjawab saat ada benjolan mereka
menganggap hal itu biasa tapi saat benjolan membesar, keluarga kurang tahu penyakit yang diderita
pasien kemudian dibawa ke RSUD Wonosari untuk diperiksakan kondisinya
Nyeri datang pada posisi tertentu (miring kiri), sehingga mengubah posisi selain saat klien merasa nyeri,
dapat mengurangi nyeri
S : pasien menyatakan nyeri skala 6
O: pasien meringis
A: tujuan tercapai
P : observasi, lanjutkan terapi ceftriaxone 3x1gram
(Bilung)
POLA NUTRISI
PASIEN
Nama : Tn. M
Gunung Kidul, 19 Mei 1957
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status Kawin : Kawin
Pekerjaan : Tani
Suku/ Kebangsaan : Jawa
Kewarganegaraan : WNI
Alamat : Gunung Kidul
Dx medis : Tumor Pedis
Nomor CM : 456454
Tanggal Masuk : Senin, 1 Desember 2014
Tanggal Pengkajian : Senin, 1 Desember 2014
PENATALAKSANAAN MEDIS
Berikan ruang dimana pasien merasa aman untuk mendiskusikan
Kontak akan membangun rasa percaya pasien dan keluarga terhadap perawat sehingga mampu
mengidentifikasi lebih dalam tentang masalah/kekhawatiran yang dialami.
Tanggal : 1 Desember 2014
Waktu : 14.50 WIB
Berbincang dengan pasien dan keluarga mengenai tindakan medis yang akan dilakukan (operasi) serta
memberikan informasi yang jelas
POLA AKTIVITAS ISTIRAHAT TIDUR
Senin, 1 Desember 2014 pukul 14.00 WIB
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam, pasien menunjukkan pengetahuan tentang
kebutuhan pengobatan dengan kriteria hasil:
-pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakti, kondisi, prognosis, dan program
pengobatan
- pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
-pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya
(Harsiwi)
Edukasi Pengetahuan: Kontrol infeksi kepada klien dan keluarga
- Menerangkan cara-cara penyebaran
- Menerangkan faktor-faktor yang berkontribusi dengan penyebaran
- Menjelaskan tanda-tanda dan gejala
- Menjelaskan aktivitas yang dapat meningkatkan resistensi terhadap infeksi
1) Skrining
2) Laboratorium
3) Teknik Pencitraan (Imaging)
4) Pemeriksaan Rontgen Konvensional
5) Radiografi Digital
6) Tomografi Komputer (CT Scan)
7) Ekhografi
8 ) Resonansi magnetik nuklear
9) Skintigrafi
Kelainan congenital, Genetic, Gender / jenis kelamin, Usia, Rangsangan fisik berulang, Hormon, Infeksi,
Gaya hidup, karsinogenik (bahan kimia, virus, radiasi) dapat menimbulkan tumbuh atau berkembangnya
sel tumor. Sel tumor dapat bersifat benign (jinak) atau bersifat malignant (ganas).
Sel tumor pada tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga tumor jinak pada umumnya tidak cepat
membesar. Sel tumor mendesak jaringan sehat sekitarnya secara serempak sehingga terbentuk simpai
(serabut pembungkus yang memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat). Oleh karena bersimpai
maka pada umumnya tumor jinak mudah dikeluarkan dengan cara operasi.
Sel tumor pada tumor ganas (kanker) tumbuh cepat, sehingga tumor ganas pada umumnya cepat
menjadi besar. Sel tumor ganas tumbuh menyusup ke jaringan sehat sekitarnya, sehingga dapat
digambarkan seperti kepiting dengan kaki-kakinya mencengkeram alat tubuh yang terkena. Disamping itu
sel kanker dapat membuat anak sebar (metastasis) ke bagian alat tubuh lain yang jauh dari tempat
asalnya melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening dan tumbuh kanker baru di tempat lain.
Penyusupan sel kanker ke jaringan sehat pada alat tubuh lainnya dapat merusak alat tubuh tersebut
sehingga fungsi alat tersebut menjadi terganggu.
2.Ansietas berhubungan dengan Situasi krisis (kanker/tumor) dan perubahan kesehatan ditandai dengan:
DS:
pasien menyatakan sedikit takut akan dilakukan operasi
DO:
pasien tampak murung kadang gelisah
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Keluhan utama
Pasien menyatakan nyeri di daerah bekas operasi tumor pedis sinistra, skala nyeri 6, nyeri hilang timbul,
timbul saat aktivitas, tergeser, saat nyeri dirasakan berlangsung selama kurang lebih 5 menit, nyeri
seperti dirobek-robek, saat nyeri dirasakan pasien hanya menahan nyerinya sampai hilang dan meringis,
pasien merasa seperti masuk angin karena di dalam kamar operasi dingin.
b. Awal serangan
Muncul benjolan mula-mula kecil lalu membesar menjadi seperti sekarang sekitar 5 cm dan benjolan
tersebut mengganggu pergerakan serta memberikan rasa tidak nyaman karena kadang terasa nyeri.
c. Upaya pengobatan/perawatan yang dilakukan
Keluarga membawa pasien ke RSUD Wonosari Gunung Kidul.
d. Kondisi Pasien Sekarang
Pasien dalam kondisi lemah, kesadaran compos mentis. Pasien terpasang infuse RL 500 ml pada tangan
kiri sejak Selasa, Desember 2014. Tekanan darah pada hari Selasa, 2 Desember 2014 pukul 17.15,
120/70 mmHg, nadi 64 kali/menit, suhu badan 36,2 oC, respirasi rate 20 kali/menit
2. Riwayat Kesehatan Lalu
Pasien belum pernah menjalani operasi, dan tidak punya riwayat alergi terhadap makanan maupun obat.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada keluarga yang pernah mempunyai penyakit yang sama dengan pasien.
ANALISA DATA
POLA KEBERSIHAN DIRI
NO TERAPI RUTE
1. RL 20 tpm 500 ml IV
2. Ketorolac 3x30mg IV
3. Ondansentron 3x4mg IV
4. Ceftriaxone 3x1gram IV
Monitor vital sign
b. PRE-OP
Pasien menyatakan buang air kecil di kamar mandi. Buang air besar terakhir Senin, 1 Desember 2014
pagi.
Buang air kecil pasien lancar, mengatakan terakhir berkemih pagi jam 10.00. Dalam satu hari bisa buang
air kecil sebanyak 4 kali lebih. Tidak ada rasa sakit saat berkemih. Pasien tidak terpasang kateter.
PENGKAJIAN
2. RESIKO INFEKSI BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN INVASIF
6. Hubungan interpersonal
a. Sebelum sakit
Pasien memiliki hubungan yang baik dengan keluarga, saudara, dan tetangganya.
b. Selama sakit
Hubungan pasien dengan keluarga baik, hal ini dibuktikan dengan keluarganya yaitu istri dan kedua
anaknya menunggu pasien di rumah sakit.
7. Mekanisme koping
Sebelum sakit apabila pasien memiliki masalah pasien menceritakannya kepada istrinya.
a. Support system
Pasien mendapatkan dukungan dari semua keluarga. Pasien tinggal bersama keluarga. Dan bekerja
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sebagai petani.
b. Aspek mental / emosional
Pasien merasa kurang berharga karena sakit, dan merasa membebani istri akan biaya yang harus
ditanggung selama pasien di rumah sakit.
Keluarga pasien dan pasien menyatakan khawatir dan sedikit takut dengan penyakit yang diderita pasien
saat ini. Setiap kali perawat datang, pasien dan keluarga selalu menanyakan visit dokter untuk
mengetahui perkembangan penyakitnya dan tindakan medis yang akan dijalani dengan wajah sedikit
tegang.
c. Aspek sosial
Keluarga pasien mengatakan pasien mampu berkomunikasi dengan bahasa Jawa dan Indonesia.
d. Aspek spiritual
Keluarga pasien mengatakan beragama Islam. Selama sakit sholat tetap dikerjakan walau sedikit
terganggu. Pasien menyatakan sholat adalah kebutuhan dan kewajiban sebagai umat Islam
Harapan keluarga pasien, semoga pasien cepat sembuh dan dapat melakukan aktivitas seperti
sebelumnya. Keluarga pasien menyatakan selalu menunggu pasien selama dirumah sakit.
- PENGKAJIAN
- ANALISA DATA
- DIAGNOSA
- PERENCANAAN
- IMPLEMENTASI
- EVALUASI
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan faktor presipitasi
Istilah Tumor ini digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan biologikal jaringan yang tidak normal.
Pertumbuhan tumor dapat digolongkan sebagai ganas (malignant) atau jinak (benign). Sel tumor pada
tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga tumor jinak pada umumnya tidak cepat membesar. Sel
tumor mendesak jaringan sehat sekitarnya secara serempak sehingga terbentuk simpai (serabut
pembungkus yang memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat). Oleh karena bersimpai maka pada
umumnya tumor jinak mudah dikeluarkan dengan cara operasi.
Dengan mengkaji pengetahuan pasien dan keluarga sehingga dapat mengetahui tingkat pengetahuan
dan mempermudah dalam memberikan penjelasan pada klien
Pasien tidak nafsu makan. Makan siang hanya habis 5 sendok makan saja. Pasien menggunakan alat
bantu selang infus, pasien terpasang infuse RL 500 ml pada tangan kiri sejak Senin, 1 Desember 2014.
Dengan mengkaji tanda infeksi dapat membantu meminimalkan resiko infeksi
ASUHAN KEPERAWATAN Post-OP TN M DENGAN DIAGNOSA TUMOR PEDIS
RESIKO INFEKSI
Keluarga dapat memberikan dukungan dalam hal perawatan klien sehingga dapat melakukan
pertolongan pertama dan terjadi kolaborasi tenaga kesehatan dengan keluarga.
Napas dalam akan mengalihkan perhatian klien terhadap nyeri.
TUJUAN
Senin, 1 Desember 2014 pukul 14.00 WIB
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam rasa kecemasan pasien berkurang.
Kriteria hasil :
-Berkurangnya rasa takut
- Tampak rileks
(Harsiwi)
Tanggal : 2 Desember 2014
Waktu : 14.30 WIB
Memberian obat analgetik
Injeksi IV ketorolac 30mg
Seseorang yang khawatir karena informasi yang kurang, dapat teratasi dengan pemberian informasi
jelas, lengkap dan akurat.
b. Intelektual
Saat ditanya tentang penyakit yang diderita pasien, keluarga pasien menjawab saat ada benjolan mereka
menganggap hal itu biasa tapi saat benjolan membesar, keluarga kurang tahu penyakit yang diderita
pasien kemudian dibawa ke RSUD Wonosari untuk diperiksakan kondisinya
Tanggal : 2 Desember 2014
Waktu : 12.50 WIB
Mengukur tanda-tanda vital pasien
Perawatan luka dengan membersihkan dan mengganti balutan meminimalkan terjadinya infeksi
Tanggal : 2 Desember 2014
Waktu : 14.30 WIB
Menginjeksi IV ceftriaxone 1 g
Hide full transcript