Pasal 1
PENJELASAN UMUM
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pembangunan Drainase Jl. Keluarga Prt. 17
Kel. Tembilahan Hilir Kec. Tembilahan dengan Panjang 423 meter.
Pasal 2
PEKERJAAN PERSIAPAN
1/6
2.6. Rencana Kerja
Kontraktor/penyedia jasa harus membuat rencana kerja/barchat (S curve) selambat-
lambatnya 5 (lima) hari setelah terbitnya Surat Perintah Kerja dan harus mendapat
persetujuan dari PPK/PPTK.
Barchart (S curve) ini menjadi dasar untuk menentukan segala sesuatu yang
berhubungan dengan kemajuan/prestasi pekerjaan di lapangan.
2.7. Pembersihan Lokasi
Lokasi pekerjaan dibersihkan dari benda-benda yang dapat mengganggu pelaksanaan
pekerjaan, misalnya adanya bangunan-bangunan baik permanen maupun tidak,
pohon-pohon, akar/tunggul, pembongkaran beton lama (Drainase lama) dan lain
sebagainya. Selanjutnya selama pekerjaan berlangsung, kontraktor wajib memelihara
kebersihan baik lingkungan proyek atau jalan menuju ke lokasi proyek dari hal-hal
yang mengganggu kelancaran arus lalu lintas atau ketertiban umum.
Pasal 3
PEKERJAAN SALURAN DRAINASE
2/6
e. Pekerjaan Timbunan kembali
Tanah hasil galian akan ditimbunkan kembali ke sisi kiri dan kanan saluran
setelah pekerjaan drainase selesai dan harus dipadatkan serta harus mendapat
persetujuan atau sesuai arahan PPK/PPTK/Konsultan Pengawas.
3.2 Pekerjaan Pandal
a. Pekerjaan pandal dilaksanakan sesuai gambar rencana, dan harus disetujui dan
disaksikan oleh Konsultan Pengawas.
b. Kayu pandal yang digunakan adalah kayu bulat dari jenis bakau atau mahang
atau jenis lainnya dengan kualitas baik dipasang melintang saluran, untuk satu
potongan melintang panjang pandal adalah 140 cm diameter () 8 – 10 cm
dengan jarak as ke as kayu pandal adalah 50 cm atau sesuai dengan gambar
rencana/gambar kerja.
3.3 Pekerjaan Cerocok
a. Kayu cerocok yang digunakan adalah cerocok kayu bulat dengan panjang 500 cm
diameter () 8 – 10 cm, dipasang tegak lurus sesuai dengan gambar
rencana/gambar kerja (lihat gambar rencana).
b. Pemasangan/pemancangan cerocok harus disetujui dan disaksikan oleh konsultan
pengawas.
c. Jika terjadi kesalahan penentuan titik pemancangan tanpa diawasi oleh
Konsultan Pengawas, maka kesalahan tersebut harus diperbaiki dan menjadi
tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.
3/6
d. Besi yang digunakan tidak boleh berkarat, berminyak ataupun bahan-bahan lain
yang dapat mengurangi daya lekat beton dengan besi tulangan.
e. Besi tulangan dipotong, dibengkokkan, diikat dengan rapi dan kuat sesuai dengan
gambar rencana.
f. Penyimpangan penggunaan besi tulangan dari ketentuan-ketentuan yang berlaku
dinyatakan tidak dapat di terima.
g. Pada saat pengecoran perlu diperhatikan selimut beton dengan memasang beton
decking/beton tahu.
3.5.3 Pekerjaan Pengecoran
a. Material yang digunakan untuk pengecoran harus mendapat persetujuan dari
PPK/PPTK/Konsultan Pengawas.
b. Tebal dinding saluran adalah 14 cm dengan adukan yaitu 1 semen : 2 pasir : 4
kerikil, dan perlu diperhatikan volume air yang dipergunakan, sehingga beton
tidak terlalu kental dan tidak terlalu encer dan harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
c. Pengecoran perlu diperhatikan dalam pelaksanaan nya dengan menggunakan
Mesin vibrator Beton:
1. Masukan vibrator kedalam cor beton dengan cepat, akan tetapi angkat
vibrator setelah pemadatan dengan lambat.
2. Ketika memasukan vibrator kedalam cor beton maka akan tampak radius
getaran. Radius getaran ini harus menyentuh seluruh areal permukaan beton
yang dicor sehingga masing-masing radius getaran saling menutup
menyelimuti seluruh permukaan beton yang dicor.
3. Kedalaman batang vibrator kira-kira harus menjangkau dasar cor beton, akan
tetapi jangan sampai menyentuh permukaan cetakan beton (begisting)
d. Apabila terjadi penyimpangan maka Konsultan Pengawas berhak menghentikan
pengecoran sampai waktu yang disepakati bersama.
e. Apabila terjadi keropos beton maka perlu dilakukan grouting atau sesuai dengan
instruksi PPK/PPTK/Konsultan Pengawas.
3.5.4 Pekerjaan Pipa Rembesan
a. Pipa rembesan yang digunakan adalah pipa PVC dengan diameter 2” dipasang
pada kiri dan kanan dinding saluran dengan jarak antara 3 meter.
b. Ketinggian pemasangan pipa rembesan dari dasar saluran sesuai dengan gambar
rencana atau disesuaikan dengan kondisi setempat.
3.6 Pekerjaan Balok Pengaku/Skor.
a. Balok pengaku/skor terbuat dari beton bertulang dengan dimensi 12 cm x 12 cm
panjang 100 cm dengan campuran beton 1 semen : 2 pasir : 4 krikil dan air
disesuaikan, jarak skor disesuaikan dengan gambar rencana.
b. Pembesian untuk tulangan pokok menggunakan besi beton ulir diameter 8 mm dan
tulangan bagi/beugeul menggunakan besi beton ulir diameter 8 mm atau sesuai
dengan gambar rencana.
4/6
Pasal 4
PEKERJAAN PENYELESAIAN PROYEK
Pasal 5
PENYERAHAN PEKERJAAN
5.1 Pekerjaan seluruhnya harus sudah diserahkan secara lengkap dan baik kepada Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA)/Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Drainase
di Kabupaten Indragiri Hilir sebagaimana tercantum di dalam surat perjanjian
(Kontrak).
5.2 Penyerahan pertama pekerjaan (Fisik Proyek telah mencapai 100 %), harus melewati
pemeriksaan/penelitian dari Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) yang diangkat
oleh Pengguna Anggaran (PA) / Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Pembangunan
Saluran Drainase/Gorong-gorong di Kabupaten Indragiri Hilir.
5.3 Penyerahan kedua pekerjaan telah melewati masa pemeliharaan proyek, harus
melewati pemeriksaan/penelitian dari Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) yang
telah diangkat oleh Pengguna Anggaran (PA) / Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong di Kabupaten Indragiri Hilir.
5.4 Penyerahan pertama dan kedua pekerjaan dapat diterima setelah semua prosedur
persyaratan teknis dan administrasi telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang
berlaku di dalam dokumen kontrak.
5/6
Pasal 6
PENUTUP
6.1 Semua syarat-syarat yang tercantum di dalam bestek ini harus dilaksanakan dengan
baik dan benar oleh kontraktor serta mengikuti petunjuk teknis dari
PPK/PPTK/Konsultan Pengawas.
6.2 Semua ketentuan–ketentuan yang belum tertuang dalam bestek ini akan diatur pada
waktu Aanweijzing, Petunjuk Teknis lainnya yang dianggap perlu, akan dijelaskan
oleh PPK/PPTK/Konsultan Pengawas pada saat mulai pelaksanaan dan sedang
berlangsung kegiatan pekerjaan.
6.3 Walaupun di dalam spesifikasi teknis ini belum terinci satu persatu mengenai bahan
dan lain-lain, tapi tercantum dalam Aanweijzing, maka pekerjaan tersebut harus
dikerjakan dan bukan merupakan pekerjaan tambahan.
6.4 Demikian spesifikasi teknis ini dibuat untuk pedoman bagi semua pihak yang terlibat
dalam pelaksanaan pembangunan drainase di Kabupaten Indragiri Hilir.
Disetujui Oleh :
Kepala Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Indragiri Hilir
Selaku
Pengguna Anggaran,
6/6