Anda di halaman 1dari 26

Tugas Sistem Akuntansi dan Informasi

Perusahaan Dagang PT. Domino Hardware

Disusun oleh:

Unga Artamevia 120104170084


Fauzia Kuskania Dewi 120104170088

PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERPAJAKAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya kami dapat
menyusun makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kuliah Sistem
Akuntansi dan Perpajakan.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu pengerjaan makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang
membacanya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak mengalami kekurangan
baik isi, penggunaan kata dan ejaan yang kurang sempurna, maka kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Kritik dan saran dari
pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jatinangor, 19 April 2019

Penulis
BAB I

LINGKUNGAN PENGENDALIAN

Pengendalian Internal adalah rencana organisasi dan metode yang digunakan untuk
menjaga dan melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya,
memperbaiki efisiensi, dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan manajemen.
PT. Domino Hardware adalah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT) dan
dengan melihat struktur organisasinya dapat disimpulkan bahwa perusahaan ini merupakan
salah satu perusahaan yang go public. PT. Domino Hardware tersebut merupakan perusahaan
dagang yang berfokus pada penjualan furniture kebutuhan rumah tangga. Perusahaan ini
dibentuk pada tahun 2010, dan tidak menggunakan sistem piutang.
Dari struktur organisasi PT. Domino Hardware memenuhi unsur pokok pengendalian
internal, yaitu:
1) Organisasi yang memisahkan tanggung jawab dan wewenang secara tegas.
Perusahaan PT. Domino menjalankan bisnis perusahaan sesuai dengan tanggung
jawab masing-masing. Memisahkan tanggung jawab dan wewenang tersebut memiliki
peranan yang sangat penting untuk melaksanakan semua tahap transaksi agar tidak
terjadinya pekerjaan pegawai yang sailng tumpak tindih, dan PT. Domino
memisahkan tanggung jawab tersebut dimasukkan ke dalam masing-masing
departemen. Departemen yang dimaksud meliputi Departemen Pembelian,
Departemen Operasi, Departemen Personalia, Departemen Keuangan, Departemen
Akuntansi Biaya, Departemen Akuntansi Keuangan, Departemen Penjualan, dan
Departemen Promosi.
2) Sistem otorisasi
Di dalam perusahaan kami, dibutuhkannya sistem otorisasi dimana pejabat memiliki
wewenang untuk menyetujui transaksi sehingga menciptakan dokumen yang dapat
dipercaya. Dalam setiap transaksi, terdapat sistem wewenang diatur sebagai berikut:
 Departemen Pembelian
1. Bagian Gudang
Mengawasi serta mengajukan permintaan pembelian dan menyimpan barang
yang telah diterima oleh Bagian Penerimaan.
2. Bagian Pembelian
Melaksanakan pemesanan barang kepada pemasok.
3. Bagian Penerimaan
Menerima atau menolak barang yang diterima dari pemasok.
 Departemen Operasi
Didalam Departemen Operasi, terdapat bagian-bagian yang mencakup:
1. Bagian Pemeliharaan
Melakukan pengawasan dan pemeliharaan terhadap peralatan-peralatan yang
ada di perusahaan secara rutin.
2. Bagian Listrik & Air
Melakukan pembayaran dan pengecekan biaya listrik & air secara rutin.
2. Direktur Keuangan
Mengawasi setiap kinerja dalam departemen personalia, departemen keuangan,
departemen akuntansi biaya, dan departemen akuntansi keuangan.
 Departemen Personalia
Menyediakan karyawan atau sumber daya manusia dalam jumlah tertentu dengan
berbagai keahlian.
1. Bagian Sumber Daya Manusia
Melakukan pengawasan rutin terhadap karyawan, dmelakukan review kerja
karyawan, memasukkan dan memberhentikan karyawan pada suatu perusahaan.
2. Bagian Pencatat Waktu
Mengawasi karyawan dalam pencatatan waktu seperti kedatangan tepat waktu,
lembur, kehadiran.
3. Bagian Gaji & Upah
Melakukan pembayaran gaji & upah kepada karyawan menggunakan data yang
sudah direkap oleh Bagian Pencatat Wakt
 Departemen Akuntansi Biaya
menyediakan berbagai data tentang biaya yang dapat di gunakan untuk
mengendalikan suatu kegiatan atau perencanaan perusahaan, menyiapkan laporan-
laporan biaya.
1. Bagian Kartu Biaya
Melakukan pencatatan dan pengawasan terhadap arus masuk dan keluar biaya
yang dikeluarkan.
2. Bagian Kartu Persediaan
Melakukan pencatatan dan pengawasan terhadap barang yang ada di gudang.
 Departemen Akuntansi Keuangan
Menghitung laba atau rugi yang diterima oleh perusahaan, memberikan hak dari
berbagai pihak yang terlibat baik internal maupun eksternal, mengawasi dan
mengendalikan aktivitas perusahaan, serta mencapai target perusahaan yang telah
ditetapkan oleh pihak manajemen.
1. Bagian Utang
Mencatat utang yang harus dibayar kepada pemasok, menyiapkan laporan
utang.
2. Bagian Jurnal
Mencatat transaksi-transaksi yang dituangkan kepada jurnal, dan menyiapkan
laporan catatan akuntansi.
3. Bagian Buku Besar
Menuangkan transaksi dalam bentuk jurnal ke dalam Buku Besar yang didapat
dari Bagian Jurnal.
3. Direktur Pemasaran
Merencanakan, mengarahkan dan mengawasi seluruh kegiatan pemasaran
perusahaan.
1. Bagian Pemasaran
Melakukan perencanaan strategi pemasaran yang didukung oleh sumber daya
perusahaan dengan mengikuti trend pasar.
2. Bagian Order Penjualan
Melakukan pengecekan, pengawasan, dan pencatatan barang yang dipilih oleh
pembeli
3) Praktik yang sehat.
Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang yang telah ditetapkan
tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak menciptakan suasana untuk menjamin
praktik yang sehat. Adapun cara-caranya:
1. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang dibedakan beserta jenis produk.
2. Setiap transaksi tidak dilaksanakan oleh satu orang atau satu unit organisasi saja
harus dilaksanakan dengan campur tangan pihak lain sehingga terjadi internal
check.
3. Sebulan sekali diadakan pencocokan fisik pemeriksaan antara pemasukkan kas
dengan produk yang dijual.
4. Laporan penggunaan penerimaan dan pengeluaran kas dilakukan rutin setiap
minggu.
5. Memberikan cuti bagi karyawan yang berhak dan selama karyawan tersebut
mengambil cuti maka jabatannya akan dikerjakan oleh pejabat lain.
4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Perusahaan kami membutuhkan karyawan yang memiliki sifat yang jujur, kompeten
untuk menjalankan tanggung jawabnya masing-masing. Agar mendapatkan karyawan
yang memiliki sifat yang kompeten dan jujur. Dikarenakan setiap karyawan memiliki
kemampuan/keterampilan yang berbeda, maka perusahaan kami melakukan cara yang
ditempuh, meliputi:
1. Seleksi calon karyawan dengan persyaratan-persyaratan yang sesuai dengan
kedudukan jabatan tersebut, diutamakan juga calon karyawan yang memiliki
pengalaman yang sudah lama diemban.
2. Dilakukannya training terlebih dahulu untuk mengembangkan kinerja suatu
karyawan tersebut
3. Peningkatan kinerja karyawan juga dengan cara melanjutkan pendidikan
karyawan dengan syarat khusus, yaitu karyawan tersebut merupakan karyawan
terbaik antara karyawan-karyawan lainnya. Misalkan pendidikan karyawan
tersebut adalah S1, maka akan melanjutkan pendidikan S2 tersebut keluar negeri.
4. Melakukan apresiasi kinerja karyawan terbaik setiap tahunnya, memotivasi
karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik lagi.
Berikut merupakan struktur organisasi:

CEO

Dewan
Komisaris

Direktur
Utama

Direktur Direktur Direktur


Persediaan Keuangan Pemasaran

Departemen Departemen Departemen Departemen Departemen Departemen Departemen Departemen


Pembelian Operasi Personalia Keuangan Akuntasi Akuntasi Pemasaran Promosi
Biaya Keuangan

Bagian Bagian
Bagian Bagian
Sumber Daya Bagian Bagian Bagian Bagian
Gudang Pemeliharaan Order
Manussia Kasa Kartu Biaya Utang Riset Pasar
Penjualan

Bagian
Bagian Bagian Bagian Bagian
Pencatat Bagian Bagian Bagian
Pembelian Listrik & Air Perpajakan Kartu Jurnal Promosi
Waktu Pengiriman
Persediaan

Bagian Bagian Gaji Bagian


& Upah Bagian
Penerimaan Asuransi Buku Besar

Bagian
Anggaran

Job Description untuk kewajiban masing-masing meliputi:

1. CEO:
- Merencanakan, mengelola, dan menganalisis segala aktivitas fungsional bisnis
seperti operasional, sumber daya manusia, keuangan, dan pemasaran.
- Mengelola perusahaan sesuai dengan tujuan strategis perusahaan dengan keefektivan
dan biaya seefisien mungkin.
2. Dewan Komisaris.
- Melakukan nasihat kepada Direksi dalam melakukan kegiatan perusahaan melalui
forum rapat Dewan Komisaris dengan Direktur.
3. Direktur Utama
- Memimpin perusahaan dengan membuat kebijakan-kebijakan perusahaan.
- Memilih, menentukan, mengawasi pekerjaan karyawan.
- Menyetujui anggaran tahunan perusahaan dan melaporkan laporan pada pemegang
saham.
Direktur dibagi lagi menjadi 3:
1. Direktur Persediaan: yang mengawasi setiap kinerja dalam Departemen Pembelian
dan Departemen Operasi.
 Departemen Pembelian
1. Mencari pemasok untuk melakukan kerja sama antar kedua perusahaan.
2. Membuat laporan kepada Direktur Persediaan.
3. Melihat situasi pasar yang mempengaruhi ekonomi sehingga berpengaruh
pada permintaan pembeli.
Didalam Departemen Pembelian, terdapat bagian-bagian yang mencakup:
4. Bagian Gudang
Mengawasi serta mengajukan permintaan pembelian dan menyimpan barang
yang telah diterima oleh Bagian Penerimaan.
5. Bagian Pembelian
Melaksanakan pemesanan barang kepada pemasok.
6. Bagian Penerimaan
Menerima atau menolak barang yang diterima dari pemasok.
 Departemen Operasi
Didalam Departemen Operasi, terdapat bagian-bagian yang mencakup:
3. Bagian Pemeliharaan
Melakukan pengawasan dan pemeliharaan terhadap peralatan-peralatan yang
ada di perusahaan secara rutin.
4. Bagian Listrik & Air
Melakukan pembayaran dan pengecekan biaya listrik & air secara rutin.
3. Direktur Keuangan
Mengawasi setiap kinerja dalam departemen personalia, departemen keuangan,
departemen akuntansi biaya, dan departemen akuntansi keuangan.
 Departemen Personalia
Menyediakan karyawan atau sumber daya manusia dalam jumlah tertentu dengan
berbagai keahlian.
4. Bagian Sumber Daya Manusia
Melakukan pengawasan rutin terhadap karyawan, dmelakukan review kerja
karyawan, memasukkan dan memberhentikan karyawan pada suatu perusahaan.
5. Bagian Pencatat Waktu
Mengawasi karyawan dalam pencatatan waktu seperti kedatangan tepat waktu,
lembur, kehadiran.
6. Bagian Gaji & Upah
Melakukan pembayaran gaji & upah kepada karyawan menggunakan data yang
sudah direkap oleh Bagian Pencatat Wakt
 Departemen Akuntansi Biaya
menyediakan berbagai data tentang biaya yang dapat di gunakan untuk
mengendalikan suatu kegiatan atau perencanaan perusahaan, menyiapkan laporan-
laporan biaya.
3. Bagian Kartu Biaya
Melakukan pencatatan dan pengawasan terhadap arus masuk dan keluar biaya
yang dikeluarkan.
4. Bagian Kartu Persediaan
Melakukan pencatatan dan pengawasan terhadap barang yang ada di gudang.
 Departemen Akuntansi Keuangan
Menghitung laba atau rugi yang diterima oleh perusahaan, memberikan hak dari
berbagai pihak yang terlibat baik internal maupun eksternal, mengawasi dan
mengendalikan aktivitas perusahaan, serta mencapai target perusahaan yang telah
ditetapkan oleh pihak manajemen.
4. Bagian Utang
Mencatat utang yang harus dibayar kepada pemasok, menyiapkan laporan
utang.
5. Bagian Jurnal
Mencatat transaksi-transaksi yang dituangkan kepada jurnal, dan menyiapkan
laporan catatan akuntansi.
6. Bagian Buku Besar
Menuangkan transaksi dalam bentuk jurnal ke dalam Buku Besar yang didapat
dari Bagian Jurnal.
4. Direktur Pemasaran
Merencanakan, mengarahkan dan mengawasi seluruh kegiatan pemasaran
perusahaan.
 Departemen Pemasaran
Mengawasi kinerja pada Bagian Pemasaran, Bagian Order Penjualan, Bagian Purna
Jual.
3. Bagian Pemasaran
Melakukan perencanaan strategi pemasaran yang didukung oleh sumber daya
perusahaan dengan mengikuti trend pasar.
4. Bagian Order Penjualan
Melakukan pengecekan, pengawasan, dan pencatatan barang yang dipilih oleh
pembeli.
BAB II

SIKLUS PENDAPATAN

Siklus pendapatan adalah serangkaian bisnis yang terjadi secara berulang dan kegiatan
pengolahan informasi, yang berhubungan dengan penyerahan barang dan jasa kepada
pelanggan dan penerimaan pembayaran kas dari penyerahan barang dan jasa tersebut.

2.1 Objective System


Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem
menentukan input yang dibutuhkan dan output yang akan dihasilkan. Berikut beberapa tujuan
sistem informasi pada perusahaan PT. Domino Hardware adalah:
1. Mencatat penjualan dengan cepat & akurat.
2. Mengirimkan produk atau jasa sesuai hari yang ditentukan.
3. Mencatat dan mengklasifikasikan penerimaan kas dengan cepat dan akurat.
4. Mengamankan produk sampai barang dikirim.

2.2 Event Identification


Aktivitas bisnis adalah suatu jenis kegiatan yang dilakukan seseorang atau beberapa
orang yang berhubungan dengan transaksi penjualan barang maupun jasa yang bertujuan
untuk mendapatkan keuntungan berupa penghasilan. Aktivitas bisnis dalam sistem
pendapatan adalah:
1. Bagian penjualan mengisi faktur penjualan yang dimana pelanggan telah memilih dan
menyetujui produk yang akan dibeli, yang kemudian pelanggan akan menyerahkannya ke
bagian kasa.
2. Pengiriman barang kepada pelanggan.
Pengiriman barang kepada pelanggan diinput ke dalam suatu aplikasi input barang. Agar
lebih terstruktur dan setiap 1 dokumen diberi nomor berurut untuk memudahkan dalam
pengiriman barang agar tidak terjadi kesalahan dalam pengiriman.
3. Menerima tunai dari pelanggan, dan disetorkan ke bank.

2.3 Risk Assessment


Resiko yang tidak tercapai dari objective system yang sudah dirancang adalah:
1. Tidak telitinya pencatatan order penjualan yang menyebabkan tidak akurat.
2. Kesalahan pengiriman barang, dan pengiriman barang yang delay dikarenakan alamat
yang kurang jelas sehingga bisa menghambat ketepatan waktu.
3. Kesalahan pencatatan dan pengklasifikasian penerimaan kas karena terjadinya ketidak
telitian.
4. Proses pengiriman produk bisa terjadi adanya resiko kerusakan pada barang pada saat
di perjalanan.

2.4 Risk Response


Risk Response adalah proses perencanaan dan pengambilan keputusan di mana para
pemangku kepentingan memutuskan bagaimana menangani setiap risiko. Perusahaan PT.
Domino Hardware melakukan segala cara untuk menghindari kerusakan-kerusakan yang
terjadi, namun segala resiko tersebut tidak bisa dihindari.
1. Pencatatan order penjualan yang tidak akurat karena terjadinya ketidaktelitian.
- Maka PT. Domino Hardware mengatasi resiko tersebut dengan cara Avoiding,
avoiding yang dimaksud adalah pencatatan yang dilakukan secara teliti diikuti
dengan pengecekan ulang agar tidak terjadi kesalahan, menumbuhkan rasa
tanggung jawab dan kejujuran yang tinggi.
- Tingkat resiko pada permasalahan ini adalah medium. Karena kesalahan pada
pencatatan order penjualan bisa menyebabkan kerugian pada profit perusahaan.
2. Kesalahan pengiriman barang, dan pengiriman barang yang delay dikarenakan alamat
yang kurang jelas sehingga bisa menghambat ketepatan waktu.
- PT. Domino Hardware mengatasi resiko tersebut dengan cara Avoiding, yaitu
pengecekan ulang barang yang akan dikirim, mengkonfirmasi alamat dengan
lengkap kepada pelanggan.
- Tingkat resiko pada permasalahan ini adalah medium. Karena terlambatnya
pengiriman barang dapat mengurangi kepuasan pelanggan.
3. Kesalahan pencatatan dan pengklasifikasian penerimaan kas karena terjadinya ketidak
telitian.
- PT. Domino Hardware mengatasi resiko tersebut dengan cara Avoiding.
- Tingkat resiko pada permasalahan ini adalah high. Karena kesalahan dalam
pengklasifikasian penerimaan kas akan berpengaruh pada general ledger dan
profit perusahaan.
4. Proses pengiriman produk bisa terjadi adanya resiko kerusakan pada barang pada saat
di perjalanan.
- PT. Domino Hardware mengatasi resiko tersebut dengan cara Avoiding.
- Tingkat resiko pada permasalahan ini adalah medium. Karena memungkinkan
terjadinya kerusakan pada suatu produk dan menghambat pengiriman barang
kepada pelanggan.

2.5 Control Activities


Kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan
untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas, sudah dilaksanakan harus
relevan dengan kebijakan dan prosedur:
1. Tidak telitinya pencatatan order penjualan yang menyebabkan tidak akurat.
Solusi: Pengecekan ulang barang yang akan dikirim, mengkonfirmasi alamat dengan
lengkap kepada pelanggan, penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang
dibedakan beserta jenis produk.
2. Kesalahan pengiriman barang, dan pengiriman barang yang delay dikarenakan alamat
yang kurang jelas sehingga bisa menghambat ketepatan waktu. Solusi:
pengecekan ulang barang yang akan dikirim, mengkonfirmasi alamat dengan lengkap
kepada pelanggan. Formulir bernomor urut bercetak.
3. Kesalahan pencatatan dan pengklasifikasian penerimaan kas karena terjadinya ketidak
telitian.
Solusi: Dibutuhkannya ketelitian pada saat pencatatan, dan sebelum terjun ke
tanggung jawab tersebut maka perusahaan PT. Domino Hardware mengadakan
training terlebih dahulu.
4. Proses pengiriman produk bisa terjadi adanya resiko kerusakan pada barang pada saat
di perjalanan.
Solusi: Proses pengiriman produk bisa terjadi adanya resiko kerusakan pada barang
pada saat di perjalanan, maka perlu kerjasamanya dengan pemasok agar kerusakan
barang tersebut bisa diganti dengan yang baru.
FLOWCHART

A. Flowchart Event Identification


1. Bagian penjualan mengisi faktur penjualan yang dimana pelanggan telah memilih dan
menyetujui produk yang akan dibeli, yang kemudian pelanggan akan menyerahkannya
ke bagian kasa.
Bagian Penjualan

Mulai

Pelanggan
memilih produk
yang dibeli
Penjelasan:

Pelanggan masuk ke Domino Hardware untuk


Menerima membeli kebutuhan furniture rumah tangga, yaitu
produk yang
telah dipilih membeli kasur. Kemudian pelanggan memilih produk
konsumen yang akan dibeli. Lalu pelanggan memesan barang
tersebut ke sales person di Bagian Penjualan dan
mengisi faktur penjualan tunai.
Mengisi faktur
penjualan tunai

1
FPT

N
2. Pengiriman barang kepada pelanggan

Penjelasan:

Faktur Penjualan Tunai 1 dengan yang


Faktur Penjualan Tunai 2 kemudian
dibandingkan, setelah dibandingkan
makan Bagian Pengiriman menyerahkan
barang tersebut kepada pembeli dan
kemudian diserahkan dalam keadaan baik.

3. Menerima tunai dari pelanggan, dan disetorkan ke bank.

Bagian Kas menerima uang dari


pembeli dan kemudian
mengoperasikan register cek. Setelah
mengumpulkan kas dalam jangka
waktu 1 bulan, maka bagian kas
mengisi bukti setor ke bank dan
menyetorkan kas ke bank.
B. Prosedur Sistem Otorisasi
2.6 Information & Communication
Salah satu tujuan sistem informasi adalah menghasilkan informasi yang relevan dan
tepat waktu. Informasi tersebut didapat dari data-data berupa dokumen sesuai aktivitasnya
masing-masing. Secara umum, sistem informasi penjulan dapat menghasilkan informasi
berupa:
1. Jumlah pendapatan penjualan sesuai dengan jenis produk dalam jangka waktu 1 bulan.
Dokumen yang dipakai sebagai acuan tersebut adalah Faktur Penjualan Tunai.

FAKTUR PENJUALAN TUNAI


Nama Pembeli: Alamat: Tanggal Nomor:

No, Kode Barang Nama Barang Satuan Harga Kuantitas Jumlah Harga
Urut Satuan

Jumlah
Dicatat dalam Dicatat dalam Diserahkan Dijual
Buku Pembantu Jurnal

Tanggal
Tanda Tangan
2. Jumlah harga produk yang dijual dalam jangka waktu setiap 1 bulan.
Dokumen yang dipakai sebagai acuan tersebut adalah Kartu Persediaan (rekap harga
pokok penjualan).

REKAP HARGA POKOK PENJUALAN


Bulan Nomor Tanggal Pembuatan
Kode Nama Persediaan Jumlah Rupiah
Rekening

Departemen Akuntansi Bagian Kartu Persediaan


Biaya
3. Pengiriman barang kepada pembeli.
Informasi untuk mengetahui sejumlah pengiriman kepada pembeli yaitu dengan melihat
dokumen faktur pengiriman.
FAKTUR PENGIRIMAN
Nomor 12654 Tanggal Nomor order pelanggan Tanggal Wiraniaga
faktur

Dijual kepada

Dikirim kepada

Syarat FOB Rute pengiriman yang diminta Tanggal


Pengiriman

2.7 Monitoring
Supervisor/manajer akan mengawasi dan mengevaluasi proses aktivitas karyawan,
melakukan riview kinerja karyawan, dan tindak lanjut terhadap karyawan.
BAB III
PEMBELANJAAN

3.1 Objective System


Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem
menentukan input yang dibutuhkan dan output yang akan dihasilkan. Berikut beberapa tujuan
sistem informasi pada perusahaan PT. Domino Hardware adalah:
1. Sesuai dengan yang dibutuhkan.
2. Harga yang dibayar sesuai dengan kualitas barang.
3. Barang diterima sesuai dengan barang yang dipesan.
4. Pembayaran hutang sesuai dengan besarnya barang yang dibeli.

3.2 Event Identification


Aktivitas bisnis adalah suatu jenis kegiatan yang dilakukan seseorang atau beberapa
orang yang berhubungan dengan transaksi penjualan barang maupun jasa yang bertujuan
untuk mendapatkan keuntungan berupa penghasilan. Aktivitas bisnis dalam sistem
pembelanjaan adalah:
1. Penentuan jumlah barang yang harus dibeli.
Bagian gudang melakukan penentuan jumlah barang apakah
2. Bagian pembelian memesan barang.
3. Menerima barang dari supplier
4. Pengecekan barang sesuai dengan yang dibeli atau tidak.

3.3 Risk Assessment


Resiko yang tidak tercapai dari objective system yang sudah dirancang adalah:
1. Pembelian yang sudah dipesan tidak sesuai dengan yang dibutuhkan
2. Harga yang telah dibayar ternyata tidak sesuai dengan kualitas barang.
3. Barang yang telah diterima tidak sesuai dengan barang yang dipesan sebelumnya.
4. Pembayaran hutang tidak sesuai dengan besarnya barang yang dibeli.

3.4 Risk Response


Risk Response adalah proses perencanaan dan pengambilan keputusan di mana para
pemangku kepentingan memutuskan bagaimana menangani setiap risiko. Perusahaan PT.
Domino Hardware melakukan segala cara untuk menghindari kerusakan-kerusakan yang
terjadi, namun segala resiko tersebut tidak bisa dihindari. Berikut risk response pada sistem
penggajian, meliputi:

3.5 Control Activities


Kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan
untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas, sudah dilaksanakan harus
relevan dengan kebijakan dan prosedur:
1.
3.6 Information & Communication
Salah satu tujuan sistem informasi adalah menghasilkan informasi yang relevan dan
tepat waktu. Informasi tersebut didapat dari data-data berupa dokumen sesuai aktivitasnya
masing-masing. Secara umum, sistem informasi penggajian dapat menghasilkan informasi
berupa:

BAB IV
PENGGAJIAN
Siklus Penggajian adalah aktivitas bisnis yang berulang dan operasi pemrosesan data
yang terkait dengan manajemen yang efektif atas tenaga kerja.

4.1 Objective System


Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem
menentukan input yang dibutuhkan dan output yang akan dihasilkan. Berikut beberapa tujuan
sistem informasi dalam sistem penggajian d perusahaan PT. Domino Hardware adalah:
1. Penetapan karyawan yang sesuai dalam perusahan tersebut.
2. Penetapan besarnya tarif gaji dan upah yang sesuai
3. Perhitungan kehadiran karyawan yang sesuai.
4. Pembayaran gaji dan upah secara terstruktur.

4.2 Event Identification


Aktivitas bisnis adalah suatu jenis kegiatan yang dilakukan seseorang atau beberapa
orang yang berhubungan dengan transaksi penjualan barang maupun jasa yang bertujuan
untuk mendapatkan keuntungan berupa penghasilan. Aktivitas bisnis dalam sistem
penggajian adalah:

4.3 Risk Assessment


Resiko yang tidak tercapai dari objective system yang sudah dirancang adalah:
1. Kesalahan dalam penetapan karyawan pada suatu jabatan tertentu.
2. Ketidakcocokannya antara tarif gaji dan upah dengan dokumen daftar gaji dan upah.
3. Kehadiran karyawan yang tidak sesuai dan adanya kecurangan-kecurangan suatu
karyawan.
4. Pembayaran gaji dan upah tidak tepat waktu.

4.4 Risk Response


Risk Response adalah proses perencanaan dan pengambilan keputusan di mana para
pemangku kepentingan memutuskan bagaimana menangani setiap risiko. Perusahaan PT.
Domino Hardware melakukan segala cara untuk menghindari kerusakan-kerusakan yang
terjadi, namun segala resiko tersebut tidak bisa dihindari. Berikut risk reponse untuk sistem
penggajian, meliputi:
1. Kesalahan dalam penetapan karyawan pada suatu jabatan tertentu.
- Maka PT. Domino Hardware mengatasi resiko tersebut dengan cara Avoiding, karena
pencegahan lebih awal itu penting sehingga dengan mencegahnya terlebih dahulu
akan meminimalisir kesalahan dalam penetapan karyawan.
- Tingkat resiko pada permasalahan ini adalah high. Karena kesalahan dalam penetapan
karyawan, maka kemungkinan besar pegawai tersebut dapat menurunnya semangat
dalam bekerja, resiko pegawai untuk bertahan menjadi sedikit, kualitas dalam
pengerjaan menjadi turun.
2. Ketidakcocokannya antara tarif gaji dan upah dengan dokumen daftar gaji dan upah.
- Maka PT. Domino Hardware mengatasi resiko tersebut dengan cara Avoiding, karena
pencegahan lebih awal itu penting sehingga dengan mencegahnya terlebih dahulu
akan meminimalisir ketidakcocokannya dalam perhitungan tarif gaji dan upah.
- Tingkat resiko pada permasalahan ini adalah medium. Karena kesalahan dalam
pemberian gaji baik dari sisi kelebihan/kekurangan pembayaran gaji dapat merugikan
perusahaan dan juga karyawan
3. Kehadiran karyawan yang tidak sesuai dan adanya kecurangan pada karyawan.
- Maka PT. Domino Hardware mengatasi resiko tersebut dengan cara Avoiding, karena
dengan pencegahan dari awal dapat meminimalisir kecurangan pada setiap karyawan.
- Tingkat resiko pada permasalahan ini adalah medium. Karena resiko tersebut dapat
berpengaruh pada penetapan gaji suatu karyawan dan harus dilakukan pencegahan.
4. Pembayaran gaji dan upah tidak tepat waktu.
- Maka PT. Domino Hardware mengatasi resiko tersebut dengan cara Avoiding, karena
sangat beresiko jika tidak dibayar tepat waktu akan merugikan pada karyawan dan
bisa menyebabkan turunnya semangat karyawan hilang dalam bekerja.
- Tingkat resiko pada permasalahan ini adalah easy. Karena kemungkinan dalam
pembayaran gaji tidak tepat waktu menyebabkan beberapa karyawan protes dan
menunggu.

4.5 Control Activities


Kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan
untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas, sudah dilaksanakan harus
relevan dengan kebijakan dan prosedur. Berikut control activities pada sistem penggajian,
meliputi:
1. Kesalahan dalam penetapan karyawan pada suatu jabatan tertentu.
Solusi: Manajer setiap departemen setiap sebulan sekali melakukan review hasil kerja
setiap karyawan, seleksi setiap calon karyawan baru harus sesuai dengan persyaratan dan
dilakukan training terlebih dahulu seperti magang.
2. Ketidakcocokannya antara tarif gaji dan upah dengan dokumen daftar gaji dan upah.
Solusi:
3. Kehadiran karyawan yang tidak sesuai dan adanya kecurangan-kecurangan suatu
karyawan.
Solusi: Manajer bagian pencatat waktu harus teliti dalam rekapitulasi daftar hadir
karyawan dalam bentuk dokumen.
4. Pembayaran gaji dan upah tidak tepat waktu.
Solusi:

4.6 Information & Communication


Salah satu tujuan sistem informasi adalah menghasilkan informasi yang relevan dan
tepat waktu. Informasi tersebut didapat dari data-data berupa dokumen sesuai aktivitasnya
masing-masing. Secara umum, sistem informasi penggajian dapat menghasilkan informasi
berupa:
1. Kehadiran setiap karyawan dapat terpantau dengan jelas.
Dokumen yang dipakai sebagai acuan tersebut adalah kartu jam hadir.
2. Penentuan jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, yang telah dikurangi dengan
potongan PPh Pasal 21.
Dokumen yang dipakai sebagai acuan tersebut adalah daftar gaji dan daftar upah.
3. Mengetahui ringkasan gaji dan upah per departemen yang dibuat berdasarkan daftar gaji
dan upah.
Dokumen yang dipakai sebagai acuan tersebut adalah rekap daftar gaji dan rekap daftar
upah.
4. Mengetahui rincian gaji dan upah yang diterima oleh karyawan.
Dokumen yang dipakai sebagai acuan tersebut adalah Surat pernyataan gaji dan upah.
5. Pemberian upah dan gaji kepada karyawan diserahkan dalam bentuk amplop.
6. Adanya bukti pengeluaran uang berdasarkan informasi dalam daftar upah dan gaji.
Dokumen yang dipakai sebagai acuan tersebut adalah bukti kas keluar
BAB V
PRODUKSI
5.1 Objective System
Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem
menentukan input yang dibutuhkan dan output yang akan dihasilkan. Berikut beberapa tujuan
sistem informasi dalam sistem produksi perusahaan PT. Domino Hardware adalah:
1. Menentukan jumlah penetapan produksi yang sesuai.
2. Harga pokok penjualan sesuai dengan kualitas produksi.
3. Sistem pencatatan persediaan yang terstruktur.
4. Kualitas persediaan yang bagus.

5.2 Event Identification


Aktivitas bisnis adalah suatu jenis kegiatan yang dilakukan seseorang atau beberapa
orang yang berhubungan dengan transaksi penjualan barang maupun jasa yang bertujuan
untuk mendapatkan keuntungan berupa penghasilan. Aktivitas bisnis dalam sistem produksi
adalah:
1. Pencatatan persediaan barang dalam gudang
2. Pembelian barang untuk persediaan dalam gudang.
3. Penyerahan persediaan yang akan dikeluarkan dari gudang.

5.3 Risk Assessment


Resiko yang tidak tercapai dari objective system yang sudah dirancang adalah:
1. Kesalahan dalam penetapan jumlah produksi yang tidak sesuai.
2. Harga pokok penjualan yang mahal.
3. Kesalahan perhitungan dalam pencatatan persediaan.
4. Kualitas suatu persediaan yang jelek.

5.4 Risk Response


Risk Response adalah proses perencanaan dan pengambilan keputusan di mana para
pemangku kepentingan memutuskan bagaimana menangani setiap risiko. Perusahaan PT.
Domino Hardware melakukan segala cara untuk menghindari kerusakan-kerusakan yang
terjadi, namun segala resiko tersebut tidak bisa dihindari. Berikut risk reponse untuk sistem
produksi, meliputi:
1. Kesalahan dalam penetapan jumlah produksi yang tidak sesuai.
- Maka PT. Domino Hardware mengatasi resiko tersebut dengan cara Avoiding, karena
dengan mencegah tersebut dapat meminimalisir kesalahan dalam perhitungan jumlah
produksi.
- Tingkat resiko pada permasalahan ini adalah medium. Karena kesalahan dalam
penetapan jumlah produksi dapat mengakibatkan kelebihan atau kekurangan jumlah
produksi.
2. Harga pokok penjualan yang mahal.

5.6 Information & Communication


Salah satu tujuan sistem informasi adalah menghasilkan informasi yang relevan dan
tepat waktu. Informasi tersebut didapat dari data-data berupa dokumen sesuai aktivitasnya
masing-masing. Secara umum, sistem informasi penggajian dapat menghasilkan informasi
berupa:
1. Jumlah kuantitas produk jadi dan tiap jenis barang yang disimpan di gudang.
Dokumen yang dipakai sebagai acuan tersebut adalah kartu gudang.
2. Mencatat kuantitas dan harga pokok barang yang di simpan di gudang.
Dokumen yang dipakai sebagai acuan tersebut adalah kartu persediaan.

Anda mungkin juga menyukai