Anda di halaman 1dari 99

Penyusunan Master Plan e-Government Kata Pengantar

Pemerintah Kabupaten Klaten

KATA PENGANTAR

Teknologi informasi berkembang sangat cepat dam dinamis, sehingga membagkitkan


kesadaran dalam pemanfaatannya secara baik dan tepat guna dengan harapan dapat memicu
efisiensi, efektifitas dan peningkatan produktivitas, serta peningkatan layanan bagi
stakeholders. Disi lain, pemanfaatan teknologi informasi dapat membuka peluang baru dan
meningkatan keunggulan kompetitif bagi organisasi. Dengan demikian, Teknologi informasi
mampu memberikan manfaat dan dapat mendukung proses bisnis organisasi sesuai dengan
visi dan misi yang telah ditentukan.

Pemerintah Kabupaten Klaten dituntut untuk dapat memanfaatkan kemajuan teknologi


informasi tersebut untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan data, informasi dan pelayanan
publik. Pemerintah Kabupaten Klaten telah memiliki komitmen untuk melakukan proses
transformasi menuju e-Government dengan tujuan meminimalisir sekat-sekat organisasi dan
birokrasi, serta membentuk jaringan kerja internal dan ekseternal yang terpadu, mudah dalam
akses informasi dan layanan publik yang semakin baik.

Pengelolaan teknologi informasi yang baik, memerlukan perencanaan strategis pengembangan


teknologi informasi sehingga pola investasi dan pengembangan sistem yang akan dilakukan
berjalan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah ditentukan sebelumnya. Rencana strategis
ini dituangkan dalam bentuk dokumen yang disebut Master Plan Teknologi Informasi. Di sisi
lain, Pemerintah pusat mengharapkan pembangunan teknologi informasi di daerah menjadi
lebih terarah dan terintegrasi. Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Klaten telah
menyusun Master Plan e-Government yang bertujuan agar kebijakan pengembangan e-
Government dapat dilaksanakan secara sistematik dan terpadu.

Master Plan e-Government ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan acuan setiap instansi di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Klaten dalam mengimplentasikan e-Government sebagai
bagian dari kebijakan dan strategi nasional pemerintah dalam implemntasi e-Government guna
mewujudkan good governance.

Klaten, Desember 2015

Pemerintah Kabupaten Klaten

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication iii


iv Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication
Penyusunan Master Plan e-Government Daftar Isi
Pemerintah Kabupaten Klaten

DAFTAR ISI

Halaman Depan ------------------------------------------------------------------------------------------------- i


Kata Pengantar------------------------------------------------------------------------------------------------- iii
Daftar Isi ----------------------------------------------------------------------------------------------------------v
Daftar Gambar-------------------------------------------------------------------------------------------------- ix
Daftar Tabel ----------------------------------------------------------------------------------------------------- xi
BAB 1 PENDAHULUAN ---------------------------------------------------------------------------- 1
1.1 Konsep e-Government ------------------------------------------------------------------ 1
1.2 Keuntungan Penerapan e-Government --------------------------------------------- 2
1.3 Permasalahan umum Penerpan e-Government ---------------------------------- 3
BAB 2 METODOLOGI -------------------------------------------------------------------------------------- 5
2.1 Sekilas Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten ----------------------------------- 5
2.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Klaten -------------------------------------- 5
2.1.2 Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Klaten ---------------------------- 5
2.1.3 Struktur Organisasi ------------------------------------------------------------ 6
2.2 Tahapan Pengembangan e-Government ------------------------------------------- 6
2.3 Komponen e-Government -------------------------------------------------------------- 11
2.4 Kondisi Sistem e-Government di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten -- 12
2.4.1 Arah kebijakan e-Government ---------------------------------------------- 12
2.4.2 Legalitas pengembangan e-Government -------------------------------- 13
2.4.3 Pengelolaan e-Government ------------------------------------------------- 14
2.4.4 Pemanfaatan Aplikasi --------------------------------------------------------- 14
2.4.5 Kondisi Infrastruktur ----------------------------------------------------------- 18
2.4.6 Kondisi SDM -------------------------------------------------------------------- 20
2.5 Kondisi Ideal yang Akan Dicapai ----------------------------------------------------- 22
2.5.1 Kerangka Fungsional Sistem Pemerintahan ---------------------------- 23
2.5.2 Peta solusi aplikasi e-Government ---------------------------------------- 25
2.5.3 Infrastruktur ---------------------------------------------------------------------- 26
2.6 Analisis Kesenjangan Komponen e-Government--------------------------------- 27
2.6.1 Kesenjangan Aplikasi --------------------------------------------------------- 28
2.6.2 Kesenjangan Infrastruktur --------------------------------------------------- 28
BAB 3 KERANGKA DASAR PEMIKIRAN (e-Government Conceptual Framework) -------- 31
3.1 Pendahuluan------------------------------------------------------------------------------- 31
3.2 Konsep Pengembangan e-Government -------------------------------------------- 31
3.3 Tujuan Pengembangan e-Government --------------------------------------------- 32
3.4 Infrastruktur Pengembangan e-Government--------------------------------------- 38
3.5 Landasan pengembangan e-Government ------------------------------------------ 38

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication v


Daftar Isi Penyusunan Master Plan e-Government
Pemerintah Kabupaten Klaten

3.6 Prioritas dalam pengembangan e-Government ----------------------------------- 39


3.7 Konsep Integrasi Sistem Informasi --------------------------------------------------- 39
BAB 4 CETAK BIRU PENGEMBANGAN (e-Government Blue Print) --------------------------- 41
4.1 Perencanaan Kebijakan dan Regulasi ---------------------------------------------- 41
4.2 Perencanaan Kelembagaan dan Organisasi -------------------------------------- 41
4.3 Kantor Pengelola Data Elektornik ---------------------------------------------------- 42
4.3.1 Kasi Pengembangan Sistem ------------------------------------------------ 43
4.3.2 Kasi Pemeliharaan Sistem --------------------------------------------------- 43
4.3.3 Sub Bag Tata Usaha ---------------------------------------------------------- 44
4.4 Perencanaan Infrastruktur -------------------------------------------------------------- 44
4.4.1 Kebutuhan Infrastruktur di Pusat Data dan Operasional
Jaringan Kabupaten ----------------------------------------------------------- 45
4.4.2 Kebutuhan Infrastruktur Koneksi Jaringan antar SKPD -------------- 48
4.4.3 Kebutuhan Infrastruktur Komputer Koneksi Jaringan
lokal SKPD ---------------------------------------------------------------------- 48
4.4.4 Data Recovery Center -------------------------------------------------------- 51
4.5 Perencanaan Data dan Aplikasi ------------------------------------------------------ 52
4.5.1 Fungsi Pelayanan -------------------------------------------------------------- 53
4.5.2 Fungsi Legislasi ---------------------------------------------------------------- 56
4.5.3 Fungsi Pembangunan -------------------------------------------------------- 57
4.5.4 Fungsi Keuangan -------------------------------------------------------------- 59
4.5.5 Fungsi Kepegawaian ---------------------------------------------------------- 60
4.5.6 Fungsi Kepemerintahan ------------------------------------------------------ 61
4.5.7 Fungsi Kewilayahan ----------------------------------------------------------- 62
4.5.8 Fungsi Kemasyarakatan ----------------------------------------------------- 64
4.5.9 Fungsi Sarana dan Prasarana ---------------------------------------------- 66
BAB 5 PENTAHAPAN PENGEMBANGAN (e-Government Road Map) ------------------------ 67
5.1 Sosialisasi konsep e-Government ---------------------------------------------------- 68
5.2 Penerapan reformasi birokrasi -------------------------------------------------------- 68
5.3 Pembentukan unit organisasi pengelola IT ---------------------------------------- 69
5.3.1 Pengembangan Sistem ------------------------------------------------------- 69
5.3.2 Pemeliharaan Sistem --------------------------------------------------------- 70
5.3.3 Tata Usaha ---------------------------------------------------------------------- 71
5.4 Pengembangan infrastruktur hardware dan jaringan ---------------------------- 71
5.4.1 Pengembangan Infrastrukutur Tahun 2016 ----------------------------- 74
5.4.2 Pengembangan Infrastrukutur Tahun 2017 ----------------------------- 75
5.4.3 Pengembangan Infrastrukutur Tahun 2018 ----------------------------- 76
5.4.4 Pengembangan Infrastrukutur Tahun 2019 ----------------------------- 77
5.4.5 Pengembangan Infrastrukutur Tahun 2020 ----------------------------- 78

vi Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Daftar Isi
Pemerintah Kabupaten Klaten

5.5 Penyusunan regulasi e-Government ------------------------------------------------ 78


5.6 Penyusunan SK Bupati tentang e-Government ----------------------------------- 79
5.6.1 Penyusunan SK Bupati tentang Tata Organisasi ---------------------- 79
5.6.2 Penyusunan SK Bupati tentang Kode Data ----------------------------- 79
5.6.3 Penyusunan SK Bupati tentang Tata Kelola e-Government -------- 80
5.7 Penyusunan Sistem Informasi Terintegrasi ---------------------------------------- 81
BAB 6 RENCANA IMPLEMENTASI (e-Government Implementation Plan) ------------------- 85
6.1 Strategi pengembangan e-Government -------------------------------------------- 85
6.2 Rencana Implementasi ------------------------------------------------------------------ 85
6.3 Rekomendasi ------------------------------------------------------------------------------ 85
6.3.1 Rekomendasi di bidang organisasi dan manajemen ------------------ 85
6.3.2 Rekomendasi di Bidang Teknologi ---------------------------------------- 86
BAB 7 PENUTUP -------------------------------------------------------------------------------------- 87
LAMPIRAN

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication vii


viii Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication
Penyusunan Master Plan e-Government Daftar Gambar
Pemerintah Kabupaten Klaten

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Tahapan implementasi e-Government ----------------------------------------------------- 6


Gambar 2.2. Tahapan implementasi e-Government (Inpres No.3 Tahun 2003) ------------------ 7
Gambar2.3. Tahapan implementasi e-Government (United Nations Division
for Public Economics and Public Administration, 2008) -------------------------------- 8
Gambar 2.4. Tahapan implementasi e-Government (Washtenaw County)------------------------- 9
Gambar 2.5. Usulan Tahapan implementasi e-Government ----------------------------------------- 10
Gambar 2.6. Komponen E-Government------------------------------------------------------------------- 12
Gambar 2.7. Situs KPU Klaten ------------------------------------------------------------------------------ 16
Gambar 2.8. Situs LPSE Kab. Klaten ---------------------------------------------------------------------- 16
Gambar 2.9. Situs PPID Kab. Klaten ---------------------------------------------------------------------- 17
Gambar 2.10. Situs Pemkab Klaten ------------------------------------------------------------------------- 17
Gambar 2.11. Jumlah SKPD yang terkoneksi internet -------------------------------------------------- 18
Gambar 2.12 . Media akses masing-masing SKPD ------------------------------------------------------ 19
Gambar 2.13 . Topologi Jaringan intranet Kabupaten Klaten ------------------------------------------ 19
Gambar 2.14 . Kondisi SDM Kab. Klaten berdasarkan umur ------------------------------------------- 21
Gambar 2.15 . Kondisi SDM Kab. Klaten Berdasarkan Tingkat pendidikan ------------------------ 21
Gambar 2.16. Kondisi SDM Kab. Klaten Berdasarkan Tingkat pendidikan Komputer ---------- 22
Gambar 2.18. Kerangka Fungsional Dasar Umum ------------------------------------------------------- 24
Gambar 2.19 . Kerangka Fungsional Kelembagaan & Kedinasan ------------------------------------ 24
Gambar 2.20 . Peta Solusi Aplikasi e-Government ------------------------------------------------------- 26
Gambar 2.21. Kerangka Kerja Ideal ------------------------------------------------------------------------- 26
Gambar 2.22. Tahapan Implementasi ----------------------------------------------------------------------- 27
Gambar 3.1. Skema e-Government ------------------------------------------------------------------------ 39
Gambar 4.1 Unit Organisasi Pengelola e-Government ----------------------------------------------- 42
Gambar 4.2. Rancangan Infrastruktur Jaringan Kabupaten Klaten -------------------------------- 45
Gambar 4.3 . Rancangan Pusat data di KPDE ----------------------------------------------------------- 46
Gambar 4.4. Rancangan Jaringan di Pusat Data KPDE ---------------------------------------------- 46
Gambar 4.5. Jaringan LAN masing-masing SKPD ----------------------------------------------------- 49
Gambar 4.6 . Jaringan LAN di Kompleks Pemda -------------------------------------------------------- 49
Gambar 4.7 . Jaringan Recovery Data --------------------------------------------------------------------- 51
Gambar 4.8. Aplikasi Fungsi Layanan --------------------------------------------------------------------- 54
Gambar 4.9. Aplikasi Fungsi Admministrasi dan Manajemen --------------------------------------- 55
Gambar 4.10. Aplikasi Fungsi Legislasi --------------------------------------------------------------------- 56
Gambar 4.11. Aplikasi Fungsi Pembangunan ------------------------------------------------------------- 58

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication ix


Gambar 4.12. Aplikasi Fungsi Keuangan ------------------------------------------------------------------- 59
Gambar 4.13. Aplikasi Fungsi Kepegawaian -------------------------------------------------------------- 60
Gambar 4.14. Aplikasi Fungsi Kepemerintahan ---------------------------------------------------------- 61
Gambar 4.15. Aplikasi Fungsi kewilayahan ---------------------------------------------------------------- 63
Gambar 4.16. Aplikasi Fungsi Kemasyarakatan ---------------------------------------------------------- 65
Gambar 4.17. Aplikasi Fungsi Sarana dan Prasarana -------------------------------------------------- 66
Gambar 5.1. Pengembangan Infrastruktur tahun 2016 ------------------------------------------------ 74
Gambar 5.2. Pengembangan Infrastruktur tahun 2017 ------------------------------------------------ 75
Gambar 5.3. Pengembangan Infrastruktur tahun 2018 ------------------------------------------------ 76
Gambar 5.4. Pengembangan infrastruktur tahun 2019 ------------------------------------------------ 77
Gambar 5.5. Pengembangan Infrastruktur tahun 2020 ------------------------------------------------ 78
Penyusunan Master Plan e-Government Daftar Tabel
Pemerintah Kabupaten Klaten

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Penggunaan Aplikasi Khusus -------------------------------------------------------------- 15


Tabel 2.2. Peta Kesenjangan Infrastruktur ------------------------------------------------------------ 29
Tabel 3.1. Tingkatan Pengembangan e-Government ---------------------------------------------- 36
Tabel 4.1. Kebutuhan Data dan NOC ------------------------------------------------------------------ 47
Tabel 4.2 Aplikasi Fungsi Pelayanan ------------------------------------------------------------------ 53
Tabel 4.3 Aplikasi Fungsi Admministrasi dan Manajemen --------------------------------------- 53
Tabel 4.4 Aplikasi Fungsi Legislasi --------------------------------------------------------------------- 56
Tabel 4.5 Aplikasi Fungsi Pembangunan ------------------------------------------------------------- 57
Tabel 4.6. Aplikasi Fungsi Keuangan ------------------------------------------------------------------- 59
Tabel 4.7. Aplikasi Fungsi Kepegawaian -------------------------------------------------------------- 60
Tabel 4.8. Aplikasi Fungsi Kepemerintahan ---------------------------------------------------------- 61
Tabel 4.9. Aplikasi Fungsi Kewilayahan --------------------------------------------------------------- 62
Tabel 4.10. Aplikasi Fungsi Kemasyarakatan ---------------------------------------------------------- 64
Tabel 4.11. Aplikasi Fungsi Sarana dan Prasaran ---------------------------------------------------- 66
Tabel 5.1. Pentahapan Pengembangan --------------------------------------------------------------- 67
Tabel 5.2. Pentahapan Penerapan Reformasi Birokrasi ------------------------------------------- 69
Tabel 5.3 Kebutuhan SDM bagian Pengembangan dan Standar Sistem --------------------- 69
Tabel 5.4. Kebutuhan SDM Minimal Bagian Pengembangan SDM ----------------------------- 70
Tabel 5.5. Kebutuhan SDM Minimal Bagian Jaringan ---------------------------------------------- 70
Tabel 5.6. Kebutuhan SDM Minimal Bagian Aplikasi ----------------------------------------------- 70
Tabel 5.7. Kebutuhan SDM Minimal Bagian Database -------------------------------------------- 71
Tabel 5.8. Kebutuhan SDM Minimal Bagian Keuangan -------------------------------------------- 71
Tabel 5.9. Kebutuhan SDM Minimal Bagian Kepegawaian dan Umum ------------------------ 71
Tabel 5.10. Kebutuhan SDM Minimal Bagian Perencanaan---------------------------------------- 71
Tabel 5.11. Rencana Pengembangan Infrastruktur 2015-2020------------------------------------ 72
Tabel 5.12. Pentahapan Pengadaan Hardware ------------------------------------------------------- 73
Tabel 5.13. Pengembangan Infrastruktur tahun 2016 ------------------------------------------------ 74
Tabel 5.14. Pengembangan Infrastruktur tahun 2017 ----------------------------------------------- 75
Tabel 5.15. Pengembangan Infrastruktur tahun 2018 ------------------------------------------------ 76
Tabel 5.16 Pengembangan infrastruktur tahun 2019 ------------------------------------------------ 77
Tabel 5.17. Pengembangan Infrastruktur tahun 2020 ------------------------------------------------ 78
Tabel 5.18. Rencana Pengembangan Sistem Informasi Terintegrasi ---------------------------- 81

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication xi


Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication xii
Penyusunan Master Plan e-Government Bab 1
Pemerintah Kabupaten Klaten Pendahuluan

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Konsep e-Government

Perkembangan teknologi Informasi telah diimplementasikan secara luas dalam membantu


proses kerja suatu organisasi. Tidak terkecuali di dalam organisasi pemerintah, implementasi
teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak yang signifikan dalam kesuksesan
pengelolaan birokrasi. Implementasi teknologi informasi dan komunikasi di pemerintahan
dikenal dengan istilah e-Government. Pemerintahan elektronik atau e-Government (berasal dari
kata Bahasa Inggris electronics government, juga disebut e-gov, digital government, online
government atau dalam konteks tertentu transformational government) adalah penggunaan
teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya,
baik terkait urusan bisnis, atau hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan.

Menurut PBB (2006), e-Government didefinisikan sebagai penggunaan Internet and the world-
wide-web dalam rangka pelayanan informasi dari pemerintah kepada masyarakat. Sedangkan
definisi e-Government menurut Jeong (2007), e-Government adalah pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas
pelayanan kepada masyakarat, yang dalam pelaksanaannya melibatkan berbagai elemen dari
pemangku kepentingan.

e-Government dapat diaplikasikan pada pada semua ranah pemerintahan, mulai dari
administrasi publik, legislatif bahkan yudikatif. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan efisiensi
internal, menyampaikan pelayanan publik yang cepat dan efektif, bahkan dapat mewujudkan
proses kepemerintahan yang lebih demokratis.

Hubungan antara pemerintah dan customer (pelanggan) dalam e-Government dapat


diwujudkan dengan model Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C),
Government-to-Business (G2B) serta Government-to-Government (G2G). Model hubungan
G2C menggunakan prinsip Customer Relationship Management (CRM) yang bertujuan untuk
meningkatkan efektifitas pelayanan kepada masyarakat.

Pada pengembangan e-Government yang lebih luas, pemanfaatan teknologi informasi dan
komuniasi tidak dibatasi hanya pada penggunaan internet , namun ada beberapa perangkat
lainnya yang bisa digunakan seperti telephone, fax, PDA, SMS text messaging, MMS, wireless
networks, Bluetooth, CCTV, tracking sistems, biometric identification (seperti finger print), road

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 1


Bab 1 Penyusunan Master Plan e-Government
Pendahuluan Pemerintah Kabupaten Klaten

traffic management, identity cards, smart cards, TV and radio, email, media sosial, newsgroups
and electronic mailing lists, online chat, and teknologi instant messaging.

1.2 Keuntungan Penerapan e-Government

Keuntungan yang paling diharapkan dari e-Government, sebagai berikut.

1. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat,


kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi,
kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik untuk pelayanan public;
2. Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan
dalam rangka penerapan konsep Good Governance di pemerintahan (bebas KKN);
3. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan
pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari;
4. Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan
baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan;
5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat
menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan
global dan trend yang ada; dan
6. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses
pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.
7. Keuntungan di bidang politik dan demokrasi, yaitu bahwa e-Government dapat
mendekatkan antara wakil rakyat dan konstituennya melalui teknologi informasi dan
komunikasi. Melalui teknologi informasi, masyarakat dapat kontak langsung dengan para
wakil rakyat dan pemegang kebijakan untuk berdialog ataupun menyampaikan aspirasi
melalui jalur yang lebih mudah.
8. Penggunaan TIK pada taraf paperless berarti ramah lingkungan..
9. Dengan menggunakan TIK, proses pelayanan bisa lebih cepat, lebih efisien, dan lebih
memberi kenyamanan kepada masyarakat. Karena pada beberapa hal, masyarakat tidak
perlu datang secara fisik ke kantor pemerintah.
10. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kelangsungan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pemanfaatan TIK secara lebih luas memudahkan masyarakat untuk melaporkan
kejadian-kejadian/informasi yang membutuhkan penanganan pemerintah. Seperti misalnya
posisi kerusakan jalan yang membutuhkan penanganan cepat.

2 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 1
Pemerintah Kabupaten Klaten Pendahuluan

1.3 Permasalahan umum Penerpan e-Government

Penerapan teknologi informasi tidak serta merta dapat memecahkan permasalahan dalam
organisasi. Berbagai permasalahan umum yang dijumpai dari penerapan teknologi informasi
adalah sebagai berikut.
1. Kurangnya komitmen dari SDM, baik di tingkat operator maupun di tingkat pimpinan.
2. Kurangnya kompetensi SDM untuk mengelola e-Government
3. Masih tingginya ego sektoral sehingga sulit mengintegrasikan informasi yang seharusnya
bisa dikelola bersama-sama.
4. Masih belum dipahami dengan baik bahwa sistem informasi merupakan sistem yang
tumbuh. Sehingga ketika dibuat, sistem tersebut tidak hanya digunakan, namun juga
dipeliharan dan dikembangkan,.
5. Kurangnya kegiatan pasca implementasi, seperti pendampingan, monitoring dan evaluasi,
koordinasi antar bagian yang terlibat dalam penerapan sistem.
6. Minimnya anggaran baik untuk pemeliharaan maupun untuk pengembangan sistem.

Sementara itu, tantangan yang dihadapi pemerintah semakin berat, di antaranya adalah:
1. Tingginya kesadaraan masyarakat akan pentingnya kejelasan pelayanan, kecepatan
pelayanan, dan kemudahan prosedur pelayanan.
2. Tuntutan masyarakat atas pelayanan yang cepat, bersih, dan transparan.

Penggunaan teknologi informasi semakin luas di masyarakat, sehingga potensi tersebut harus
menjadi media yang efektif bagi penyelenggaraan pelayanan pemerintah kepada masyarakat
secara lebih baik.
1. Minimnya komitmen dan kompetensi SDM di pemerintahan.
2. Sulitnya merubah budaya kerja dari pola manual ke pola elektronik.

Untuk mencapai tata kelola pemerintahan yang baik dapat dicapai dengan merencanakan
implementasi teknologi informasi yang terpadu, holistik, bertahap, realistik dan terukur. Oleh
karena itu perlu disusun pedoman yang menjadi acuan dalam pengembangannya.

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 3


4 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication
Penyusunan Master Plan e-Government Bab 2
Pemerintah Kabupaten Klaten Metodologi

BAB 2
METODOLOGI
2.1 Sekilas Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten

2.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Klaten

Kabupaten Klaten merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan berada
di kota Klaten. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Boyolali di utara, Kabupaten
Sukoharjo di timur, serta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat. Kompleks
Candi Prambanan, salah satu kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, berada di
Kabupaten Klaten.

2.1.2 Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Klaten

Visi Kabupaten Klaten:

Terwujudnya Klaten yang Toto Titi Tentrem Kerto Raharjo.

Misi Kabupaten Klaten:

1. Mengupayakan terpenuhunya kebutuhan dasar masyarakat (wareg, wasis, wisma dan


wutuh).
2. Mengupayakan rasa aman lahir dan batin serta tercukupinya kebutuhan materiil dan
spiritual dan meningkatkan keimanan,ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan penghargaan serta aktualisasi diri dalam
pembangunan.
4. Menumbuhkan kehidupan perekonomian yang dinamis dengan menumbuhkan kehidupan
perekonomian rakyat yang berbasis sumber daya lokal, menjaga kelestarian hidup, serta
mengurangi kemiskinan.
5. Penerapan pengarusutamaan gender dalam berbagai fungsi Pemerintahan.
6. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak pelaku pembangunan.
7. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik yang didukung sumber daya yang memadai.
8. Mendorong otonomi desa dan menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 5


Bab 2 Penyusunan Master Plan e-Government
Metodologi Pemerintah Kabupaten Klaten

2.1.3 Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Organisasi
Dan Tata Kerja Pemerintah Kabupaten Klaten, menyatakan bahwa Susunan Organisasi
Pemerintah Kabupaten terdiri dari:
1. Bupati/Wakil Bupati
2. Sekretariat Daerah;
3. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
4. Staf Ahli Bupati;
5. Dinas Daerah;
6. Lembaga Teknis Daerah;
7. Satuan Polisi Pamong Praja;
8. Lembaga Lain;
9. Kecamatan;
10. Kelurahan;
11. Instansi Vertikal;
12. Kelompok Jabatan Fungsional.

2.2 Tahapan Pengembangan e-Government

Pada bagian ini dipaparkan berbagai metodologi tahap-tahap pengembangan e-Government


dari berbagai sumber sebagai referensi dalam menentukan metodologi yang akan digunakan.

Center for Democracy and Technology dan InfoDev menyatakan bahwa proses implementasi e-
Government memiliki 3 (tiga) tahapan yang tidak tergantung antara yang satu dengan yang
lainnya.

Gambar 2.1. Tahapan implementasi e-Government

6 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 2
Pemerintah Kabupaten Klaten Metodologi

Tahapan-tahapan tersebut harus dilakukan secara berurutan dan masing-masing tahapan


harus menjelaskan tujuan dari e-Government. Adapun ketiga tahapan tersebut dapat
dijelaskan, sebagai berikut.
1. Publish, tahapan yang menekankan pada perluasan akses informasi pemerintah kepada
stakeholders dengan berbagai cara, yaitu: pembuatan website informasi di setiap lembaga,
penyiapan sumber daya manusia, sosialisasi website informasi kepada setiap stakeholder
baik untuk pihak internal maupun untuk pihak eksternal (publik/dunia usaha), serta
penyiapan sarana akses yang lebih mudah.
2. Interaction, tahapan yang menekankan perluasan partisipasi masyarakat dalam
pemerintahan, misalnya dengan cara pembuatan situs yang interaktif dengan publik, serta
adanya antar muka yang terhubung antar lembaga pemerintah (SKPD).
3. Transaction, tahapan ini menekankan pada ketersediaan layanan pemerintah secara
online, misalnya dengan cara pembuatan situs transaksi pelayanan publik, serta
interoperabilitas aplikasi maupun data dengan lembaga lain.

Inpres No.3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan, menyatakan
bahwa implementasi e-Government dapat dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut.

Gambar 2.2. Tahapan implementasi e-Government (Inpres No.3 Tahun 2003)

1. Persiapan, yang meliputi:


a. Pembuatan situs informasi di setiap lembaga;
b. Penyiapan SDM;
c. Penyiapan sarana akses yang mudah misalnya menyediakan sarana Multipurpose
Community Center, Wernet, dll;
d. Sosialisasi situs informasi baik untuk internal maupun untuk publik.
2. Pematangan, yang meliputi:
a. Pembuatan situs informasi publik interaktif;
b. Pembuatan antar muka keterhubungan antar lembaga lain.
3. Pemantapan, yang meliputi:
a. Pembuatan situs transaksi pelayanan publik;
b. Pembuatan interoperabilitas aplikasi maupun data dengan lembaga lain.

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 7


Bab 2 Penyusunan Master Plan e-Government
Metodologi Pemerintah Kabupaten Klaten

4. Pemanfaatan yang meliputi:


a. Pengembangan aplikasi untuk pelayanan yang terpadu untuk setiap model e-
Government
b. G2G (Government to Government),
c. G2B (Government to Business) dan
d. G2C (Government to Citizen)

United Nations Division for Public Economics and Public Administration menyebutkan lima
tahapan perkembangan e-Government yaitu:
1. Emerging, Situs resmi pemerintah secara online didirikan secara independen. Informasi
masih terbatas, dasar dan statis.
2. Enhanced, Situs pemerintah meningkat, informasi menjadi lebih dinamis. Konten dan
informasi diperbarui dengan lebih teratur.
3. Interactive, Pengguna dapat men-download formulir, mengirim e-mail ke pejabat,
berinteraksi melalui web dan membuat janji dan permintaan.
4. Transactional, Pengguna dapat benar-benar membayar untuk jasa atau melakukan
transaksi keuangan secara online.
5. Seamless, Integrasi penuh dari pelayanan elektronik yang melintasi batas-batas
administrasi. Jumlah integrasi fungsi elektronik dan jasa melintasi batas-batas administrasi
dan departemen.

Gambar 2.3. Tahapan implementasi e-Government (United Nations Division for Public Economics and
Public Administration, 2008)

8 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 2
Pemerintah Kabupaten Klaten Metodologi

Washtenaw County membagi berbagai inisiatif e-Government yang ada menjadi tiga tahapan
besar, yaitu: e-Information, e-Commerce dan e-Democracy. Tiga tahapan besar pengembangan
e-Government dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.4. Tahapan implementasi e-Government (Washtenaw County)

1. e-Information, tahapan ini menekankan pada jangkauan akses informasi seluruh


stakeholder pemerintah, terutama yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat.
Pelayanan dilakukan di sisi pemyediaan informasi dan di sisi lain mengakses informasi
secara cepat dan tepat melalui berbagai kanal akses. Kanal akses tersebut dapat
merupakan saluran komunikasi tradisional seperti kantor-kantor, telepon, fax, dan lain
sebagianya maupun melalui media teknologi informasi seperti internet, call center, web-TV,
PDA (Personal Digital Assistant), dan lain-lain.
2. e-Commerce, tahap ini menekankankan pada pelayanan yang tidak hanya berhenti pada
pertukaran informasi antara masyarakat dan pemerintahnya, tetapi lebih jauh sudah
melibatkan sejumlah proses transaksi pertukaran barang dan/atau jasa. Masyarakat yang
selama ini perlu mendatangi kantor-kantor pemerintahan secara fisik untuk berbagai proses
perijinan dan berbagai pembayaran, seperti membuat Kartu Tanda Penduduk, Surat Ijin
Mengemudi, Penyetoran Pajak Bumi Bangunan, dan lain-lain saat ini tidak perlu berpergian
lagi karena semua hal tersebut dapat dilakukan dari rumah dengan memanfaatkan media
internet.
3. e-Democracy, tahap menekankan terjadinya suatu lingkungan yang kondusif bagi
pemerintah, wakil rakyat, partai politik, dan konstituennya untuk saling berkomunikasi,
berkolaborasi, dan berkooperasi melalui sejumlah proses interaksi melalui media internet.
Dalam kaitan ini, masyarakat dapat menyampaikan penilaian dan pandangannya terhadap
kinerja pemerintah dan menyampaikan pendapatnya secara bebas kepada para wakil
rakyat secara online dengan menggunakan fasilitas semacam e-mail, mailing list,
discussion/forum, chatting, dan polling. Arah perkembangan akhirnya adalah bagaimana
membangun sistem pemilihan umum yang dapat dilakukan secara online.

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 9


Bab 2 Penyusunan Master Plan e-Government
Metodologi Pemerintah Kabupaten Klaten

Dengan menyelaraskan berbagai referensi yang ada, maka tahapan-tahapan implementasi e-


Government yang diusulkan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.5. Usulan Tahapan implementasi e-Government

1. Publikasi, pada tahap ini yang terjadi adalah sebuah komunikasi satu arah, dimana
pemerintah mempublikasikan berbagai data dan informasi yang dimilikinya untuk dapat
diakses oleh stakholder baik internal (pemerintah) dan pihak eksternal (masyarakat dan
dunia bisnis). Contoh aplikasi pada tahap ini:
a. Masyarakat, dapat membaca dan mendownload berbagai produk UU maupun
peraturan yang ditetapkan Pemerintah Daerah (DPRD/Bupati).
b. Pengusaha,dapat mengetahui syarat-syarat mendirikan sebuah perusahaan terbatas
seperti yang diatur dalam UU dan bagaimana prosedur pendirian harus dilaksanakan;
c. Peneliti, dapat mengakses berbagai data statistik hasil pengkajian berbagai lembaga
pemerintahan untuk dipergunakan sebagai data sekunder;
d. Ibu Rumah Tanga, dapat memperoleh informasi kesehatan Ibu dan Anak dari situs
Dinas Kesehatan;
e. Pelajar/Mahasiswa, dapat mengetahui berbagai bea siswa yang ditawarkan oleh
pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, maupun perguruan tinggi;
f. Pemilih, secara online dapat mengetahui hasil sementara pemilihan kepala daerah
melalui situs yang dimiliki KPUD;
2. Interaksi, pada tahapan ini terjadi komunikasi dua arah antara pemerintah dengan
stakeholders. Pemerintah memberikan kanal, dimana masyarakat dapat melakukan diskusi
secara langsung (chatting, tele-conference, web-TV, dll) maupun tidak langsung (melaui e-
mail, frequent ask question, newsletter, mailing list, dll). Contoh aplikasi pada tahap ini:
a. SKPD, dapat melakukan komunikasi untuk koordinasi lintas sektoral, maupun sharing
data dan Informasi yang dibutuhkan
b. Pasien, dapat berkomunikasi gratis dengan dokter melalui keluhan penyakit yang
dideritanya melaui web-TV (konsep tele-medicine);

10 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 2
Pemerintah Kabupaten Klaten Metodologi

c. Pemilih, dapat berdiskusi secara langsung dengan wakil-wakilnya di DPRD melalui e-


mail atau mailing list tertentu;
d. Perusahaan, dapat melakukan konsultasi persyaratan tender untuk berbagai proyek;
Konsultasi Pajak, dan Ijin Usaha
3. Transaksi, Pada tahapan ini sudah terjadi perpindahan (transfer) uang dari pihak lain
sebagai sebuah konsekuensi dari diberikannya layanan jasa oleh pemerintah atau pihak
swasta kepada pemerintah. Aplikasi haruslah memiliki sistem keamanan dan perlindungan
terhadap pihak-pihak yang bertransaksi. Contoh aplikasi pada ini:
a. Masyarakat, dapat mengurus permohonan memperoleh KTP baru atau
memperpanjangnya melalui internet;
b. Wajib pajak, dapat melakukan pembayaran pajak individu atau perusahaan secara on-
line melalui internet;
c. Pihak Swsta, melalui aplikasi e-Procurement, rangkaian proses tender proyek-proyek
pemerintah dapat dilakukan secara on-line melalui internet;
4. Integrasi, padapelayanan pemerintah meningkat secara terintegrasi di semua model
interaksi e-Government, yakni:
a. G2C (Government to Citizen), yakni merupakan upaya pemerintah untuk memperbaiki
interaksi dengan masyarakat melalui berbagai portofolio teknologi informasi;
b. G2B (Government to Business), yang ditujukan untuk membangun lingkungan bisnis
yang kondusif agar roda perekonomian dapat berjalan sesuai yang diharapkan;
c. G2G (Government to Government), sebagai sarana pemerintah untuk berkomunikasi
dan bertukar informasi secara intensif dengan pemerintah daerah dan pusat
d. G2E (Government to Employee), yang diharapkan dapatmeningkatkan kinerja dan
kesejahteraan para pelaksana pelayanan public

2.3 Komponen e-Government

Setelah tim terbentuk dan project manager terpilih, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah
menyusun struktur rencana kerja proyek (work breakdown structure). Mendefinisikan visi, misi,
dan obyektif saja tidak cukup di sini, karena paling tidak 6 (enam) komponen penting harus
diperhatikan pengelolaannya, masing- masing adalah:
1. Content Development, menyangkut pengembangan aplikasi (perangkat lunak), pemilihan
standar teknis, penggunaan bahasa pemrograman, spesifikasi sistem basis data,
kesepakatan user interface, dan lain sebagainya.
2. Competency Building, menyangkut pelatihan dan pengembangan kompetensi maupun
keahlian seluruh jajaran sumber daya manusia di berbagai lini pemerintahan.
3. Connectivity, menyangkut ketersediaan infrastruktur komunikasi dan teknologi informasi di
lokasi dimana e- government akan diterapkan.

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 11


Bab 2 Penyusunan Master Plan e-Government
Metodologi Pemerintah Kabupaten Klaten

4. Cyber Laws, menyangkut keberadaan kerangka dan perangkat hukum yang telah
diberlakukan terkait dengan seluk beluk aktivitas e-Government.
5. Citizen Interfaces, menyangkut pengembangan berbagai kanal akses (multi access
channels) yang dapat dipergunakan oleh seluruh masyarakat dan stakehodere-Government
di mana saja dan kapan saja diinginkan.
6. Capital, menyangkut pola permodalan proyek e-Government yang dilakukan terutama
berkaitan dengan biaya setelah proyek selesai dilakukan seperti untuk keperluan
pemeliharaan dan perkembangan. Di sini tim harus memikirkan jenis- jenis model
pendapatan (revenuemodel) yang mungkin untuk diterapkan di pemerintahan.

Gambar 2.6. Komponen E-Government

2.4 Kondisi Sistem e-Government di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten

2.4.1 Arah kebijakan e-Government

Saat ini Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten belum memiliki dokumen perencanaan strategis
yang di dalamnya telah menjabarkan hubungan antara visi, misi , strategi dan program dengan
sistem e-Government termasuk mengatur tahapan dan substansi pengembangan e-
Government yang dapat menjadi acuan bagi setiap SKPD. Sementara saat ini, pola
pengembangan komponen e-Government dengan sistem kerja pemerintahan yang berlaku saat
ini dilakukan secara parsial oleh setiap SKPD. Agar pengembangan secara parsial tersebut
tetap dapat saling mendukung dan terintegrasi satu dengan yang lain, diperlukan suatu
dokumen perencanaan strategis di bidang pengembangan dan penerapan e-Government.

12 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 2
Pemerintah Kabupaten Klaten Metodologi

Dokumen ini diharapkan akan menjadi acuan mengenai pengembangan sistem e-Governement
yang terencana, terpadu, menyeluruh dan terintegrasi.

2.4.2 Legalitas pengembangan e-Government

Ditinjau dari aspek legalitas, walaupun urusan Komunikasi dan Informasi termasuk dalam
urusan wajib bagi pemerintah daerah, namun sejauh ini belum ada peraturan daerah ataupun
keputusan pimpinan daerah yang secara tersurat mewajibkan setiap SKPD mengembangkan e-
Government dalam mendukung penyelenggaraan layanan SKPD, termasuk mekanisme
asessmen dan penghargaan terhadap SKPD dalam mengembangkan sistem e-Government.
Sampai saat ini acuan dalam pengembangan e-Government adalah berdasarkan Inpres Nomor
3 tahun 2003 mengenai Strategi dan Kebijakan Nasional Pengembangan e-Government.

Dasar Hukum dari kegiatan pengembangan e-Government adalah sebagai berikut:


1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
2. Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2013 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan e-Government
3. Keputusan Menteri Komunikasi dan Informasi Nomor 57 Tahun 2003 Tentang panduan
Penyusunan Rencana Induk Pengembangan e-Government Lembaga
4. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang ITE (Informasi Transaksi Elektronik)
5. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik
6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2001 Tentang Pengembangan dan
pendayagunaan Telematika di Indonesia
7. Kerangka Kerja Teknologi Informasi Nasional (National IT Framework)
8. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 Tentang Pelaporan Penyelenggaraan
pemerintah Daerah
9. Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia
10. Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2006 Tentang Pembentukan DETIKNAS (Dewan
Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional)
11. Kepmendagri Nomor 45 Tahun 1992 Tentang Pokok-pokok Kebijakan Sistem Informasi
Manajemen Departemen Dalam Negeri
12. KepMenPan nomor 13/KEP/M.PAN/2003 Tentang Pedoman Umum Perkantoran Elektronis
Lingkup Internet di Lingkungan Instansi pemerintah
13. Blueprint Sistem Aplikasi e-Government, Depkominfo, 2004
14. Keputusan Menteri Komunikasi dan Informasi Nomor /KEP/M.KOMINFO/12/2003 tentang
Panduan Infrastruktur Portal Pemerintah
15. Keputusan Menteri Komunikasi dan Informasi Nomor 56/KEP/M.KOMINFO/12/2003
Tentang Panduan Manajemen Sistem Dokumen Elektronik Menteri Komunikasi dan
Informasi

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 13


Bab 2 Penyusunan Master Plan e-Government
Metodologi Pemerintah Kabupaten Klaten

16. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi Nomor 28/KEP/M.KOMINFO/09/2006 Tentang


Penggunaan Nama Domain go.id Untuk Situs Web Pemerintah
17. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah
18. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi Nomor 41/KEP/M.KOMINFO/11/2007 Tentang
Panduan Umum Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi

2.4.3 Pengelolaan e-Government

Kabupaten Klaten saat ini belum memiliki SKPD yang dapat berperan sebagai motor penggerak
pengembangan sistem e-Government. Hal ini menjadi salah satu kendala dalam
pengembangan e-Government. Eksistensi serta kewenangan SKPD tersebut sebagai leading
sector yang mengkoordinasi pengembangan komponen sistem e-Government di seluruh SKPD
sangat diperlukan karena kedudukannya akan cukup strategis. Dengan demikian peluang
pengembangan komponen e-Government antar SKPD yang terintegrasi dapat tercapai.

2.4.4 Pemanfaatan Aplikasi

Gambaran umum pemanfatan aplikasi di Kabupaten Klaten sebagai berikut.


1. Dari sisi pemanfaatan dan penggunaan aplikasi umum, SKPD sudah menggunakan aplikasi
perkantoran untuk membantu pekerjaan sehari-hari meskipun masih menggunakan mesin
ketik untuk keperluan tertentu. Sedangkan aplikasi GIS belum dimanfaatkan secara optimal.
2. Dari sisi pengembangan aplikasi sistem informasi khusus, beberapa SKPD di Kabupaten
Klaten telah memiliki aplikasi khusus yang digunakan untuk menunjang kelancaran tugas
dan fungsi beberapa SKPD tersebut walaupun aplikasi yang ada kebanyakan berasal dari
program bantuan pemerintah pusat. Sebanyak 56 SKPD yang ada di Kabupaten Klaten
memakai aplikasi SIMDA, SIRUP, MONEV, dan SIMPEG. Berikut Daftar SKPD yang telah
memiliki dan menggunakan aplikasi khusus.

14 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 2
Pemerintah Kabupaten Klaten Metodologi

Tabel 2.1. Penggunaan Aplikasi Khusus

SKPD APLIKASI YANG DIGUNAKAN


Dinas Pendidikan DAPODIK
Kecamatan Klaten Tengah RENJA
BLH SIMDA BARANG
SIMAKSI
SIPERKASA
DPU e-BAK
MONEV LKPP
e-MONEV PROV &PUSAT
PUPNS
SIE MONEV
Inspektorat SIMWAS
SIMBADA
DISHUB SIM PENGUJIAN
SIM MONITORING LALU LINTAS
SIM RAMBU
SIM IJIN TRAYEK
dinas pertanian SIM ASET
SAI
Satpol PP SIMAKSI
DISPERINDAKOP SIMDAK
SIMBAN PROF
SIM TP
e-MUSREMBANG
SIM PENDAPATAN
Badan Pemberdayaan Masyarakat SIMAK
e MONEV PEMDA
Kantor KB REPORT & RECORDING KB
Ketahanan Pangan PERENCANAAN
PU PNS
PEMANTAUAN HARGA PASAR
SI STOK PENGGILINGAN
SIMDA BMD
Kantor Penanaman Modal dan Perijinan SPIPISE
Terpadu LKPM ONLINE
BKPM
SIMAKSI
e-PERMIT
RSUD SIM RS

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 15


Bab 2 Penyusunan Master Plan e-Government
Metodologi Pemerintah Kabupaten Klaten

3. Penggunaan aplikasi khusus tersebut hanya ditujukan untuk SKPD yang bersangkutan,
tanpa ada integrasi dengan SKPD yang lain dengan tipe akses yang digunakan.
4. Sistem Operasi komputer khususnya komputer client, lebih dari 90% menggunakan
Windows sebagai sistem operasi di komputernya.
5. Kepemilikan situs web resmi, dari 56 (lima puluh enam) SKPD yang terdapat di Kabupaten
Klaten, hanya ada 2 (dua) situs resmi, yaitu situs resmi Pemerintah Kabupaten Kabupaten,
PPID, LPSE dan situs resmi untuk KPU.

Gambar 2.7. Situs KPU Klaten

Gambar 2.8. Situs LPSE Kab. Klaten

16 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 2
Pemerintah Kabupaten Klaten Metodologi

Gambar 2.9. Situs PPID Kabupaten Klaten

6. Pemerintah Kabupaten Klaten saat ini telah memiliki situs resmi pemkab sebagai sarana
informasi publik yang saat ini dapat diakses di alamat www.klatenkab.go.id. Keberadaan
situs ini masih perlu terus disosialisasikan sejalan dengan pengembangan fitur dan
manfaatnya. Saat ini fungsi dari web tersebut masih terbatas pada publikasi informasi,
sementara ke depan web tersebut harus mampu menjadi portal bagi publik untuk
mengakses dan melakukan interaksi dengan seluruh SKPD di Kab Klaten

Gambar 2.10. Situs Pemerintah Kabupaten Klaten

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 17


Bab 2 Penyusunan Master Plan e-Government
Metodologi Pemerintah Kabupaten Klaten

7. Semua SKPD sudah memiliki e-mail resmi, tetapi jadwal pemeriksaan email tidak dilakukan
secara berkala. Dalam pertukaran informasi sebagian besar SKPD menggunakan mail tidak
berbayar seperti gmail.com ataupun yahoo.com. Situs sosial media juga sering digunakan
dalam melakukan pertukaran informasi antar SKPD.

2.4.5 Kondisi Infrastruktur

Kondisi infrastruktur di Kabupaten Klaten dapat digambarkan sebagai berikut.


1. Rata-rata untuk SKPD dengan kategori kesekertariatan memiliki 9 komputer dalam
mendukung kelancaran tugasnya. SKPD dengan kategori Dinas rata-rata memiliki 17
komputer. Masing-masing Kecamatan yang ada di Kabupaten Klaten rata-rata memiliki 4
komputer.
2. Keberadaan komputer yang ada pada masing-masing SKPD rata-rata 40% sudah
terkoneksi dengan internet dalam mendukung kinerja pegawai. Semua SKPD juga sudah
menyediakan printer. Ketersedian server belum ada di sejumlah SKPD, karena konektivitas
di dalam masing-masing SKPD hanya dihubungkan dengan cara peer to peer.

Gambar 2.11. Jumlah SKPD yang terkoneksi internet

3. Konektivitas komputer melalui LAN dan internet tidak merata di semua komputer. Dari 34%
SKPD yang terhubung dengan internet, tersedia konektivitas melalui LAN. Media transmisi
yang paling banyak digunakan untuk akses melalui wifi. Telkomnet tampaknya sangat
dominan sebagai penyedia jasa internet yang paling banyak digunakan responden dalam
mengakses internet.

18 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 2
Pemerintah Kabupaten Klaten Metodologi

Gambar 2.12 . Media akses masing-masing SKPD

4. Perawatan jaringan semuanya dilakukan dengan menggnakan jasa pihak ketiga. Ditinjau
dari sisi pengadaan infrastruktur komunikasi data, tampaknya infrastruktur yang ada saat ini
masih belum memadai terutama jika nantinya setiap SKPD diharapkan saling terkoneksi di
dalam suatu jaringan intranet ataupun internet di lingkungan pemerintah Kabupaten Klaten.
Berdasarkan pengamatan, saat ini jaringan komputer dan akses internet masih terbatas di
beberapa SKPD saja. Keberadaan jaringan dan akses internet tampaknya juga belum
begitu dimanfaatkan untuk menunjang efektifitas dan efisiensi fungsi penyelenggaraan
pemerintah di setiap SKPD.

2.4.5.1 Topologi Jaringan intranet Kabupaten Klaten

Gambar 2.13 . Topologi Jaringan intranet Kabupaten Klaten

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 19


Bab 2 Penyusunan Master Plan e-Government
Metodologi Pemerintah Kabupaten Klaten

Terdapat 2 aplikasi yang berjalan di jaringan intranet yaitu SIAK dan SIMDA. SIAK yaitu Sistem
Informasi Administrasi Kependudukan yang digunakan oleh 26 Kecamatan dan 1 Dinas
Dukcapil. Kondisi jaringan hanya 25 yang terkoneksi dan 1 kecamatan yang tidak terkoneksi
yaitu kecamatan Bayat. Koneksinya menggunakan radio 5,8 dan 2,4 Mhz. Kecamatan yang
menggunakan 2,4 Mhz yaitu Tulung, Polanharjo, Jatinom, Karanganom dan yang lainnya sudah
menggunakan radio 5,8 Mhz

SIMDA yaitu Sistem Keuangan Daerah dipakai oleh semua SKPD di Kabupaten Klaten
sejumlah 56 SKPD. SIMDA yang menggunakan radio yaitu 26 kecamatan dan 18 SKPD yaitu
Dinas Perhubungan, Dinas Pertanian, BAPERMAS, Kantor KB dan PP, Dinas PU dan ESDM,
DISBUDPARPORA, BPBD, Inspektorat, Kantor Ketahanan Pangan, Kantor Arsip dan
Perpustakaan, Badan Lingkungan Hidup, Kantor Kesbangpol, Kantor KPMPT, SATPOL PP,
Dinkes Klaten, Dinas Pendidikan, Dinsosnakertrans, BAPPEDA. Sedangkan SKPD lainnya
yang berada di lingkungan SETDA sejumlah 12 yaitu Dinas Dukcapil, Bagian Humas, Bagian
Kesra, BKD, DPPKAD, Bagian Organisasi, Bagian Hukum, Bagian Pembangunan, Bagian
Pemerintahan, Bagian Perekonomian, Bagian Umum, Setwan. menggunakan jaringan kabel.

2.4.5.2 Jaringan Internet


Bagian Humas memiliki bandwith koneksi internet sebesar 10 MB dibagi melalui wifi dan
digunakan untuk akses internet dilingkungan SETDA. Selain itu di lingkungan SETDA ada yang
berlangganan internet sendiri yaitu Bagian Pembangunan, DPPKAD, BKD, Humas, Dinas
Dukcapil dan Setwan.

2.4.6 Kondisi SDM

Kondisi SDM di Kabupaten Klaten dengan data rekapan per bulan Mei 2015 berdasarkan umur
adalah 56% pegawai berumur lebih dari atau sama dengan 50 tahun, sebanyak 19% berumur
antara 45-49 tahun, sebanyak 10% berumur 40-44 tahun, sebanyak 8% berumur antara 35-39
tahun, sebanyak 5% berumur antara 30-34 tahun, sebanyak 2% berumur 25-29 sisanya
berumur dibawah 24 tahun

20 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 2
Pemerintah Kabupaten Klaten Metodologi

Gambar 2.14 . Kondisi SDM Kab. Klaten berdasarkan umur

Kondisi SDM berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebanyak 5% berpendidikan S-2,


sebanyak 74% berpendidikan D4/S-1, sebanyak 13% berpendidikan D-3, sebanyak 6%
berpendidikan SLTP, sebanyak 2 % berpendidikan SD dan sisanya berpendidikan APDN
STPDN dan IIP.

Gambar 2.15 . Kondisi SDM Kab. Klaten Berdasarkan Tingkat pendidikan

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 21


Bab 2 Penyusunan Master Plan e-Government
Metodologi Pemerintah Kabupaten Klaten

Kondisi SDM di Kabupaten Klaten yang berlatar pendidikan komputer ada sebanyak 83 orang
dengan tingkat pendidikan D-3 sebanyak 66%, S-1 sebanyak 33% dan S-2 sebanyak 1%.

Gambar 2.16. Kondisi SDM Kab. Klaten Berdasarkan Tingkat pendidikan Komputer

2.5 Kondisi Ideal yang Akan Dicapai

Secara umum kondisi ideal yang akan dicapai pada saat e-Government telah diterapkan secara
utuh dan menyeluruh dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Klaten
digambarkan sebagai berikut.
1. Pemerintah Kabupaten Klaten memiliki portal situs web daerah yang didukung oleh
ketersediaan pusat data sehingga dapat melayani kebutuhan informasi dan komunikasi baik
yang bersifat G2C, G2B, G2G, yang terintegrasi. Layanan informasi dan komunikasi
tersebut juga harus dapat diakses melalui teknologi yang paling umum digunakan oleh
masyarakat.
2. Seluruh SKPD telah menerapkan sistem manajemen koordinasi dan pengelolaan dokumen
secara elektronik di lingkungan kerjanya.
3. Seluruh SKPD memiliki jaringan lokal di lingkungan kerjanya dan terhubung dalam satu
jaringan kerja pemerintah daerah serta memiliki akses internet.
4. Seluruh SKPD telah menggunakan aplikasi sistem berbasis web yang terintegrasi dalam
menunjang fungsi layanan kepemerintahan dan pengelolaan informasi sesuai dengan
standar acuan kerangka fungsional sistem pemerintahan daerah dan tugas pokok dan
fungsi masing-masing SKPD. Berbagai aplikasi yang digunakan disarankan berbasis open-
sources

22 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 2
Pemerintah Kabupaten Klaten Metodologi

5. Seluruh SDM aparatur telah menerapkan pola dan budaya kerja yang mengutamakan
kepuasan stakeholder dan benar-benar memberdayakan perangkat TIK secara optimal
6. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui penerapan sistem manajemen
berbasis TIK yang lebih efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
7. Pemanfaatan PAD dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan sehingga
mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
8. Masyarakat dapat merasakan pelayanan publik yang lebih baik, lebih cepat, lebih mudah,
dan lebih transparan. Salah satu parameter keberhasilannya dapat ditinjau dari pengukuran
tingkat kepuasan publik yang terus membaik.
9. Berkembangnya komunitas informasi masyarakat yang berasal dari berbagai kalangan
(dunia usaha, akademisi, praktisi, dan lain-lain) dan menjadi mitra pemerintah dalam
meningkatkan kemampuan masyarakat di bidang TIK sehingga mendorong terciptanya nilai
tambah ekonomi bagi masyarakat.

2.5.1 Kerangka Fungsional Sistem Pemerintahan

Sistem aplikasi e-Government disusun berdasarkan pendekatan fungsional layanan dan urusan
administrasi serta fungsi lain yang berhubungan dengan kelembagaan Pemerintah Daerah.
Fungsi-fungsi pelayanan, administrasi dan kelembagaan kemudian dikelompokan dalam grup-
grup Blok Fungsi. Setiap grup Blok Fungsi terdiri dari 1 atau lebih Modul Fungsi yang
mencerminkan kelompok dari unit fungsi yang lebih kecil. Dengan pendekatan ini, fungsi
kepemerintahan kemudian dikelompokkan menjadi blok-blok fungsi dasar umum (pelayanan,
administrasi, manajemen, pembangunan, keuangan, kepegawaian) dan fungsi lainnya,
khususnya yang berkaitan dengan fungsi kedinasan dan kelembagaan.

Disisi lain, sistem aplikasi e-Government juga disusun berdasarkan pendekatan terhadap
orientasi layanan yang disediakan sistem, apakah untuk internal pemerintahan atau
masyarakat. Juga apakah fungsi utama sistem tersebut terutama disajikan untuk memenuhi
kebutuhan spesifik instansi pemerintah tertentu atau untuk kebutuhan yang sifatnya umum
dan/atau mendasar.

Kelompok Blok Fungsi dan bagian-bagiannya (komponen Modul) disusun dalam sebuah Bagan
Fungsi disebut sebagai Kerangka Fungsional Sistem Kepemerintahan. Berdasarkan Blue Print
Aplikasi e-Government Pemerintah Daerah yang dikeluarkan oleh Departemen Komunikasi dan
Informatika tahun 2005, kerangka fungsional tersebut terbagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu
Kerangka Fungsional Dasar Umum (Gambar 2.17) dan Kerangka Fungsional Kelembagaan dan
Kedinasan (Gambar 2.18).

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 23


Bab 2 Penyusunan Master Plan e-Government
Metodologi Pemerintah Kabupaten Klaten

Gambar 2.18. Kerangka Fungsional Dasar Umum

Gambar 2.19 . Kerangka Fungsional Kelembagaan & Kedinasan

24 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 2
Pemerintah Kabupaten Klaten Metodologi

2.5.2 Peta solusi aplikasi e-Government

Aplikasi dikembangkan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan fungsi kepemerintahan


seperti yang telah didefinisikan dan dikelompokkan dalam Kerangka Fungsional Sistem
Kepemerintahan tersebut diatas. Dengan mempertimbangkan fungsi sistem aplikasi dan
layanannya, sistem aplikasi sistem aplikasi tersebut kemudian disusun dan dikelompokkan
dalam sebuah sistem kerangka arsitektur, yang dalam dokumen Blueprint ini selanjutnya
disebut sebagai Peta Solusi Aplikasi e-Government.

Dalam peta solusi aplikasi e-Government, sistem aplikasi dikelompokkan melalui pendekatan
matrik antara orientasi fungsi layanan dan sifat fungsi sistem aplikasi tersebut. Melalui
pendekatan ini, sistem aplikasi dikelompokkan dalam 3 (tiga) kelompok sebagai berikut.
1. Kelompok sistem aplikasi yang orientasi fungsinya langsung memberikan pelayanan
kepada penggunanya (aplikasi front office)
2. Kelompok sistem aplikasi yang orientasi fungsinya lebih banyak ditujukan untuk
mememberikan bantuan pekerjaan yang bersifat administrasi kepemerintahan, serta fungsi-
fungsi kedinasan dan kelembagaan (aplikasi back office).
3. Kelompok sistem aplikasi yang fungsi layanannya bersifat mendasar dan umum, diperlukan
oleh setiap pengguna, atau setiap sistem aplikasi lain yang lebih spesifik. Sifat layanan
aplikasi dasar biasanya back-office.

Untuk setiap kelompok sistem tersebut, masing-masing dibagi lagi kedalam tiga sub-grup
berdasarkan orientasi pengguna yang dilayaninya, sebagai berikut.
1. Kelompok sistem aplikasi e-Government yang orientasi fungsinya melayani kebutuhan dan
kepentingan masyarakat (G2C: Government to Citizen)
2. Kelompok sistem aplikasi e-Government yang orientasi fungsinya melayani kebutuhan dan
kepentingan kalangan bisnis (G2B:Government to Business)
3. Kelompok sistem aplikasi e-Government yang orientasi fungsinya melayani kebutuhan
internal lembaga kepemerintahan, atau kebutuhan dari pemerintah daerah lainnya (G2G:
Government to Government)

Terakhir adalah kelompok fungsi umum yang memberikan layanan integrasi dan komunikasi
antar sistem aplikasi, juga masalah sekuriti, dan lain-lain.

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 25


Bab 2 Penyusunan Master Plan e-Government
Metodologi Pemerintah Kabupaten Klaten

Gambar 2.20 . Peta Solusi Aplikasi e-Government

2.5.3 Infrastruktur

Infrastruktrur perangkat keras dan jaringan merupakan aspek yang sangat penting dalam
pelaksanaan e-Government karena infrasruktur tersebut merupakan perangkat pendukung
berjalannya aplikasi layanan dalam e-Government, baik yang berhubungan langsung dengan
masyarakat (front end public service) dan layanan pendukung dalam pelaksanaan operasional
internal di pemerintahan (back-end service). Agar dapat berjalan, kedua layanan tersebut harus
didukung oleh infrastruktur perangkat keras dan jaringan.

Bentuk kerangka kerja yang ideal dari implementasi e-Government adalah sebagai berikut:

Gambar 2.21. Kerangka Kerja Ideal

26 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 2
Pemerintah Kabupaten Klaten Metodologi

Pada saat akan diterapkan pengembangan e-Government, bertujuan mendukung layanan


publik yang ada memiliki 4 (empat) tahap pengembangan, yang didasari pada kesiapan aplikasi
elektronik online yang mendukung kebutuhan layanan tersebut. Tahapan implementasi tersebut
dapat dilihat sebagai berikut

Gambar 2.22. Tahapan Implementasi

Tentunya agar keempat tahapan ini dapat dijalankan, diperlukan perangkat keras dan jaringan
pendukung dengan rasio jumlah dan kualitas yang cukup memadai. Dapat diambil kesimpulan
gambaran kondisi ideal yang ingin dicapai dalam pengembangan dan penerapan sistem e-
Government dari sisi infrastruktur komputer dan jaringan adalah bahwa seluruh SKPD di
lingkungan Kabupaten Klaten dapat terhubung dalam satu jaringan sehingga konektivitas dan
integrasi aplikasi yang akan dikembangkan dapat berjalan secara efektif dan efisien

2.6 Analisis Kesenjangan Komponen e-Government

Pada prinsipnya dalam menganalisis kebutuhan komponen e-Government khususnya aplikasi


dan infrastruktur dalam mendukung penerapan sistem e-Government di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Klaten harus bertitik tolak pada dua hal, yaitu:
1. Kondisi aplikasi dan infrastruktur yang ada dan pemanfaatannya;
2. Kondisi ideal dari sistem aplikasi dan infrastruktur yang ingin dicapai dimana kedua
komponen tersebut dapat mendukung penerapan e-Government di SKPD sesuai dengan
tupoksi nya.

Dari perbandingan terhadap kedua kondisi tersebut akan diperoleh gambaran mengenai
kesenjangan atau gap yang terjadi antara kondisi aktual saat ini dan kondisi ideal sehingga

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 27


Bab 2 Penyusunan Master Plan e-Government
Metodologi Pemerintah Kabupaten Klaten

akan dapat diidentifikasi gambaran kebutuhan aktual aplikasi dan infrastruktur baik kebutuhan
pengembangan aplikasi dan infrasturktur yang sudah ada maupun kebutuhan pembangunan
aplikasi dan infrastruktur baru

2.6.1 Kesenjangan Aplikasi

Kesenjangan yang terjadi dari sisi aplikasi lebih disebabkan karena sebagian besar SKPD
belum menggunakan aplikasi khusus yang meningkatkan kemudahan dan kecepatan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Selain itu, khusus untuk SKPD yang sudah memiliki
aplikasi khusus, perlu dilakukan tinjauan mengenai lingkup yang dapat ditangani oleh aplikasi
tersebut. Apakah sudah mampu mencover semua tupoksi serta apakah SDM yang ditugaskan
menjalankan aplikasi tersebut telah memiliki kemampuanyang memadai.

2.6.2 Kesenjangan Infrastruktur

Kesenjangan yang terjadi pada infrastruktur jaringan adalah belum adanya koneksi antar SKPD
yang akan memudahkan hubungan antar SKPD,terutama untuk pemakaian layanan internal
yang terintegrasi untuk seluruh SKPD yang ada. Integrasi tersebut perlu memperhatikan
peletakkan pusat koneksi Kabupaten Klaten yang akan dikelola oleh satu SKPD sebagai
penanggung jawab.

Koneksi Local Area Network di setiap SKPD perlu disediakan untuk memaksimalkan kinerja dari
setiap SKPD sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. Jenis koneksi jaringan harus
disesuaikan dengan topologidaerah dan jarak SKPD.

Berikut peta perbandingan data infrastruktur komputer dan jaringan pada kondisi aktual yang
diperoleh dengan kondisi ideal infrastruktur yangseharusnya tersedia

28 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 2
Pemerintah Kabupaten Klaten Metodologi

Tabel 2.2. Peta Kesenjangan Infrastruktur

Jumlah dan Kondisi Perangkat


No Jenis Perangkat
Existing Idealnya

1 Server Hanya ada server di Jumlahnya bisa mencover untuk kebutuhan


bagian Humas layanan server seperti Web Server (utama,
secondary dan Application), DNS & Bridge
Server, Mail Server, Proxy Server, backup
server, firewall, DHCP, Antivirus) Setiap SKPD
yang memiliki dan mengelola aplikasi
membutuhkan minimal 1 unit server lokal atau
dapat dioptimalisasi jumlah dengan membagi
menurut pendekatan kluster berdasarkan lokasi
terdekat dan kapasitas server. Jumlah rincinya
akan dihitung sesuai kebutuhan SKPD

2 Komputer workstation Rata-rata masing- Setiap aparatur yang memiliki tugas yang
(PC Desktop dan Laptop) masing SKPD memiliki berhubungan langsung dengan layanan SKPD
11 unit komputer memperoleh satu unit komputer dan setiap
SKPD minimal 4 unit, sampai ke tingkat
kecamatan. Jumlah akan dirinci sesuai
kebutuhan untuk setiap SKPD

3 Perangkat Pendukung Belum semua SKPD Setiap SKPD memiliki perangkat pendukung
Jaringan LAN di setiap memiliki perangkat jaringan LAN dengan Topologi yang sesuai
SKPD (kabel , access pendukung jaringan dengan kondisi dan kebutuhan. Jumlah akan
point, hub, switch) dengan konfigurasi dirinci sesuai kebutuhan untuk setiap SKPD
jaringan LAN yang
bervariasi
4 Perangkat Pendukung Belum tersedia koneksi Setiap Jaringan LAN SKPD memiliki access
Jaringan antar SKPD jaringan antar SKPD. point dan membangun tower sesuai kebutuhan
per kluster berdasarkan kedekatan lokasi. Selain
itu dapat juga memanfaatkan tower, access
point yang ada untuk terhubung antar jaringan
tergantung dari jarak lokasi. Jumlah akan dirinci
sesuai kebutuhan untuk setiap SKPD

5 Perangkat Pendukung Belum semua SKPD Setiap Jaringan LAN SKPD terhubung dengan
koneksi internet (Media, yangmemiliki pusat jaringan, kemudian pusat jaringan yang
ISP, dll) koneksilangsung ke akan mengelola gateway untuk akses koneksi ke
internetdengan internet dan mengelola pengaturan kapasistas
kapasistasbandwith bandwith dari setiap jaringan SKPD.
yangbervariasi, dengan
jenis rovider yang
hampirsama

6 Perangkat Pendukung Pengelolaan layanan Untuk setiap pegawai memiliki alamat email
layanan Email mail dan kapasitas resmi Pemkab dengan limit space tertentu,
server belum selain itu disediakan alamat email jabatan resmi
memadaidan untuk kemudahan surat menyurat secara
penggunaannya masih elektronik antar SKPD
belum optimal

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 29


Bab 2 Penyusunan Master Plan e-Government
Metodologi Pemerintah Kabupaten Klaten

Jumlah dan Kondisi Perangkat


No Jenis Perangkat
Existing Idealnya

7 Perangkat pendukung Kepemilikan scanner Perangkat scanner sebaiknya dimiliki oleh setiap
pengelolaan dokumen masihsangat terbatas SKPD, wajib bagi bag umum, sekretariat dan
elektronik danbelum dokumentasi. Sementara untuk digital camera
diberdayakanuntuk dapat dioptimasi jumlahnya dan dikoordinir
(Scanner, dll) mendukungsistem penggunaannya oleh bagian perlengkapan atau
pengelolaandokumen dokumentasi humas
elektronik

9 Data Center Belum tersedia Ruangan khusus yang berisi server khusus
dengan kapasistas besar untuk file dan
terpadu database server untuk seluruh SKPD yang
nantinya dikelola oleh SKPD yang bertangung
jawab.

10 NetworkOperation Sudah tersedia hanya Ruangan khusus untuk NOC yang di dalamnya
CenterTerpadu berfungsi untuk terdiri dari router, switch yang terhubung dengan
menakomodasi aplikasi seluruh jaringan SKPD, pusat server data dan
SIAK yang terhubung ke dilengkapi perangkat penunjang sistem
setiap SKPD melalui kemanan seperti router Firewall, bridge firewall,
koneksi radio dll. Jika memungkinkan perangkat media
transmisi menggunakan VSAT.

11 Infrastruktur Komunikasi Belum Tersedia Diadakan perangkat video conference yang


Internal dan eksternal memungkinkan audiensi dapat dilakukan melalui
berbasis IP internet antar SKPD dan kepala daerah

12 Perangkat Call Center Belum Tersedia Call Center dan SMS center yang dilengkapi
dan SMSCenter dengan interface content management sistem
dibangun untuk SKPD yang terkait langsung
dengan layanan publik, dimana pengelolaannya
dapat dikoordinir oleh SKPD yang bertanggung
jawab.

13 Kantor KPDE Belum Tersedia Tersedianya kantor KPDE yang bertanggung


jawab atas jaringan dan server di Kabupaten
Klaten

30 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 3
Pemerintah Kabupaten Klaten Kerangka Dasar Pemikiran

BAB 3
KERANGKA DASAR PEMIKIRAN
(e-Government Conceptual Framework)
3.1 Pendahuluan

Sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten yaitu Terwujudnya Klaten
yang Toto Titi Tentrem Kerto Raharjo serta misinya yaitu:
1. Mengupayakan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat (wareg, wasis, wisma dan
wutuh).
2. Mengupayakan rasa aman lahir dan batin serta tercukupinya kebutuhan materiil dan
spiritual dan meningkatkan keimanan,ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan penghargaan serta aktualisasi diri dalam
pembangunan.
4. Menumbuhkan kehidupan perekonomian yang dinamis dengan menumbuhkan kehidupan
perekonomian rakyat yang berbasis sumber daya lokal, menjaga kelestarian hidup, serta
mengurangi kemiskinan.
5. Penerapan pengarusutamaan gender dalam berbagai fungsi Pemerintahan.
6. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak pelaku pembangunan.
7. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik yang didukung sumber daya yang memadai.
8. Mendorong otonomi desa dan menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan.

Maka konsep pengembangan infrastruktur teknologi informasi diarahkan kepada pemanfaatan


semaksimal mungkin sumberdaya informasi yang telah ada sebagai modal utama dalam
mengembangkan e-Government. Pengembangan e-Government diharapkan selain akan
meningkatkan pemanfaatan sistem informasi yang dimiliki, juga diharapkan meningkatkan
layanan publik dan operasional pengelolaan pemerintahan secara lebih efektif dan efisien.

3.2 Konsep Pengembangan e-Government

Secara garis besar konsep pengembangan e-Government di Pemerintah Daerah Kabupaten


Klaten adalah:

“Pemaanfaatan TIK untuk keterpaduan pengelolaan informasi dalam rangka perbaikan


organisasi menuju tercapainya layanan prima melalui mutu layanan publik yang bersih dan
transparan.”

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 31


Bab 3 Penyusunan Master Plan e-Government
Kerangka Dasar Pemikiran Pemerintah Kabupaten Klaten

3.3 Tujuan Pengembangan e-Government

Pengembangan e-Government di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten diarahkan agar


tercapai tujuan berikut ini, yaitu:
1. Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang memiliki kualitas dan
lingkup yang dapat memuaskan masyarakat luas serta dapat terjangkau di seluruh wilayah
Indonesia pada setiap saat tidak dibatasi oleh sekat waktu dan dengan biaya yang
terjangkau oleh masyarakat
2. Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk meningkatkan perkembangan
perekonomian nasional dan memperkuat kemampuan menghadapi perubahan dan
persaingan perdagangan internasional
3. Pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi dengan lembaga-lembaga negara serta
penyediaan fasilitas dialog publik bagi masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam
perumusan kebijakan negara
4. Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien serta
memperlancar transaksi dan layanan antar lembaga pemerintah dan pemerintah daerah
otonom

Dengan mempertimbangkan kondisi saat ini, pencapaian tujuan strategis e-Government perlu
dilaksanakan melalui 6 (enam) strategi yang berkaitan erat, yaitu:
1. Mengembangkan sistem pelayanan yang handal dan terpercaya serta terjangkau oleh
masyarakat luas.
Masyarakat mengharapkan layanan publik yang terintegrasi tidak tersekat-sekat oleh
batasan organisasi dan kewenangan birokrasi. Dunia usaha memerlukan informasi dan
dukungan interaktif dari pemerintah untuk dapat menjawab perubahan pasar dan tantangan
persaingan global secara cepat. Kelancaran arus informasi untuk menunjang hubungan
dengan lembaga-lembaga negara, serta untuk menstimulasi partisipasi masyarakat
merupakan faktor penting dalam pembentukan kebijakan negara yang baik. Oleh karena
itu, pelayanan publik harus transparan, terpercaya serta terjangkau oleh masyarakat luas
melalui jaringan komunikasi dan informasi. Strategi ini mencakup sejumlah sasaran sebagai
berikut.
a. Perluasan dan peningkatan kualitas jaringan komunikasi dan informasi ke seluruh
wilayah negara pada tingkat harga yang dapat terjangkau oleh masyarakat, dengan
sejauh mungkin melibatkan partisipasi dunia usaha.
b. Pembentukan portal-portal informasi dan pelayanan publik yang dapat
mengintegrasikan sistem manajemen dan proses kerja instansi pemerintah terkait,
sehingga masyarakat pengguna tidak merasakan sekat-sekat organisasi dan
kewenangan di lingkungan pemerintah, sasaran ini akan diperkuat dengan kebijakan

32 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 3
Pemerintah Kabupaten Klaten Kerangka Dasar Pemikiran

tentang kewajiban instansi pemerintah dan pemerintah daerah otonom untuk


menyediakan informasi dan pelayanan publik secara on-line.
c. Pembentukan jaringan organisasi pendukung (back-office) yang menjembatani portal-
portal informasi dan pelayanan publik tersebut di atas dengan situs dan sistem
pengolahan dan pengelolaan informasi yang terkait pada sistem manajemen dan
proses kerja di instansi yang berkepentingan. Sasaran ini mencakup pengembangan
kebijakan pengembangan kebijakan pemanfaatan dan pertukaran informasi antar
instansi pemerintah pusat dan daerah.
d. Pembakuan sistem manajemen dokumen elektronik, standarisasi dan sistem
pengamanan informasi untuk menjamin kelancaran dan keandalan transaksi informasi
antar organisasi di atas.
2. Menata sistem manajemen dan proses kerja pemerintah dan pemerintah daerah otonom
secara holistik.
Penataan sistem manajemen dan prosedur kerja pemerintah harus dirancang agar dapat
mengadopsi kemajuan teknologi informasi secara cepat. Penataan ini harus meliputi
sejumlah sasaran yang masing-masing atau secara holistik membentuk konteks bagi
pembentukan kepemerintahan yang baik, antara lain meliputi:
a. Fokus kepada kebutuhan masyarakat, kewibawaan pemerintah sangat dipengaruhi
oleh kemampuan menyelenggarakan pelayanan publik yang dapat memuaskan
masyarakat serta memfasilitasi partisipasi masyarakat dan dialog publik dalam
pembentukan kebijakan negara.
b. Manajemen perubahan, pengembangan kepemerintahan yang baik hanya dapat
dicapai apabila didukung oleh komitmen yang kuat dari seluruh tingkatan manajemen
untuk melakukan perubahan-perubahan sistem manajemen dan proses kerja secara
kontinyu, agar pemerintah dapat menghadapi perubahan pola kehidupan masyarakat
yang semakin dinamis dan pola hubungan internasional yang semakin kompleks.
Organisasi pemerintah harus berevolusi menuju organisasi jaringan, dimana setiap
unsur instansi pemerintah berfungsi sebagai simpul dalam jaringan desentralisasi
kewenangan dengan lini pengambilan keputusan yang sependek mungkin dan tolok
ukur akuntabilitas yang jelas.
c. Penguatan e-leadership, penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan
pemerintah dan pemerintah daerah otonom perlu ditunjang oleh penguatan kerangka
kebijakan yang fokus dan konsiten untuk mendorong pemanfaatan teknologi informasi,
agar simpul-simpul jaringan organisasi di atas dapat berinteraksi secara erat,
transparan dan membentuk rentang kendali yang efektif.
d. Rasionalisasi peraturan dan prosedur operasi, termasuk semua tahapan perubahan,
perlu diperkuat dengan landasan peraturan dan prosedur operasi yang berorientasi

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 33


Bab 3 Penyusunan Master Plan e-Government
Kerangka Dasar Pemikiran Pemerintah Kabupaten Klaten

pada organisasi jaringan, rasional, terbuka, serta mendorong pembentukan kemitraan


dengan sektor swasta.
3. Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.
Pelaksanaan setiap strategi memerlukan kemampuan dalam melaksanakan transaksi,
pengolahan, dan pengelolaan berbagai bentuk dokumen dan informasi elektronik dalam
volume yang besar, sesuai dengan tingkatannya. Kemajuan teknologi informasi dan
perkembangan jaringan komunikasi dan informasi memberikan peluang yang luas bagi
instansi pemerintah untuk memenuhi keperluan tersebut. Agar pemanfaatan teknologi
informasi di setiap instansi dapat membentuk jaringan kerja yang optimal, maka melalui
strategi ini sejumlah sasaran yang perlu diupayakan pencapaiannya adalah sebagai berikut.
a. Standarisasi yang berkaitan dengan interoperabilitas pertukaran dan transaksi informasi
antar portal pemerintah.
b. Standarisasi dan prosedur yang berkaitan dengan manajemen dokumen dan informasi
elektronik (electonic document management system) serta standarisasi meta-data yang
memungkinan pemakai menelusuri informasi tanpa harus memahami struktur informasi
pemerintah.
c. Perumusan kebijakan tentang pengamanan informasi serta pembakuan sistem
otentikasi dan public key infrastructure untuk menjamin keamanan informasi dalam
penyelenggaraan transaksi dengan pihak-pihak lain, terutama yang berkaitan tentang
kerahasiaan informasi dan transaksi finansial
d. Pengembangan aplikasi dasar seperti e-billing, e-procurement, e-reporting yang dapat
dimanfaatkan oleh setiap situs pemerintah untuk menjamin keandalan, kerahasiaan,
keamanan dan interoperabilitas transaksi informasi dan pelayanan publik.
e. Pengembangan jaringan intra pemerintah untuk mendukung keandalan dan
kerahasiaan transaksi informasi antar instansi pemerintah dan pemerintah daerah
otonom.
4. Meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industri telekomunikasi dan
teknologi informasi. Pengembangan pelayanan publik tidak perlu sepenuhnya ditangani
oleh pemerintah. Partisipasi dunia usaha dapat mempercepat pencapaian tujuan strategis
e-Government. Beberapa kemungkinan partisipasi dunia usaha sebagai berikut perlu
dioptimalkan:
a. Dalam mengembangkan komputerisasi, sistem manajemen, proses kerja serta
pengembangan situs dan pembakuan standar, pemerintah harus mendayagunakan
keahlian dan spesialisasi yang telah berkembang di sektor swasta
b. Walaupun pelayanan dasar bagi masyarakat luas harus dipenuhi oleh pemerintah,
namun partisipasi dunia usaha untuk meningkatkan nilai informasi dan jasa
kepemerintahan bagi keperluan-keperluan tertentu harus dimungkinkan.

34 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 3
Pemerintah Kabupaten Klaten Kerangka Dasar Pemikiran

c. Peran dunia usaha untuk mengembangkan jaringan komunikasi dan informasi di


seluruh wilayah negara merupakan faktor yang penting. Demikian pula partisipasi
usaha kecil menengah untuk menyediakan akses serta meningkatkan kualitas dan
lingkup layanan warung internet perlu didorong untuk memperluas jangkauan
pelayanan publik. Semua instansi terkait harus memberikan dukungan dan isentif, serta
meninjau kembali dan memperbaiki berbagai peraturan dan ketentuan pemerintah yang
menghambat partisipasi dunia usaha dalam memperjelas jaringan dan akses
komunikasi dan informasi.
5. Mengembangkan kapasitas SDM baik pada pemerintah maupun pemerintah daerah
otonom, disertai dengan meningkatkan e-literacy masyarakat.
Sumber daya manusia (SDM) baik sebagai pengembang, pengelola maupun pengguna e-
Government merupakan faktor yang turut menentukan bahkan menjadi kunci keberhasilan
pelaksanakan dan pengembangan e-Government. Untuk itu, perlu upaya peningkatan
kapasitas SDM dan penataan dalam pendayagunaannya, dengan perencanaan yang
matang dan komprehensif sesuai dengan kebutuhan, serta pelaksanaannya dilakukan
secara bertahap dan berkelanjutan. Hal tersebut dilakukan melalui jalur pendidikan formal
dan non formal, maupun pengembangan standar kompetensi yang dibutuhkan dalam
pengembangan dan implementasi e-Government. Upaya pengembangan SDM yang perlu
dilakukan untuk mendukung e-Government adalah sebagai berikut.
a. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya informasi serta
pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi (e-literacy), baik di kalangan
pemerintah dan pemerintah daerah otonom maupu di kalangan masyarakat dalam
rangka mengembangkan budaya informasi ke arah terwujudnya masyarakat informasi
(information society)
b. Pemanfaatan sumber daya pendidikan dan pelatihan termasuk perangkat teknologi
informasi dan komunikasi secara sinergis, baik yang dimiliki oleh lembaga pemerintah
maupun non pemerintah/masyarakat
c. Pengembangan pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi lembaga
pemerintah agar hasil pendidikan dan pelatihan tersebut sesuai dengan kebutuhan
pengembangan dan pelaksanaan e-Government
d. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknologi informasi dan komunikasi bagi
aparat pelaksana yang menangani kegiatan bidang informasi dan komunikasi dan
aparat yang bertugas dalam memberikan pelayanan publik, maupun pimpinan
unit/lembaga, serta fasilitasi pendidikan dan pelatihan bagi calon pendidik dan pelatih
maupun tenaga potensial di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang
diharapkan dapat mentransfer pengetahuan/keterampilan yang dimiliki kepada
masyarakat di lingkungannya.

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 35


Bab 3 Penyusunan Master Plan e-Government
Kerangka Dasar Pemikiran Pemerintah Kabupaten Klaten

e. Peningkatan kapasitas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jarak jauh (distance


learning) dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal
untuk pemerataan atau mengurangi kesenjangan SDM di bidang teknologi informasi
dan komunikasi antar daerah.
f. Perubahan pola pikir, sikap dan budaya kerja aparat pemerintah yang mendukung
pelaksanaan e-Government melalui sosialisasi/penjelasan mengenai konsep dan
program e-Government, serta contoh keberhasilan (best practice) pelaksanaan e-
Government
g. Peningkatan motivasi melalui pemberian penghargaan/apresiasi kepada seluruh SDM
bidang informasi dan komunikasi di pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat
yang secara aktif mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi
6. Melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui tahapan-tahapan yang realistik
dan terukur.
Setiap perubahan berpotensi menimbulkan ketidakpastian, oleh karena itu pengembangan
e-Government perlu direncanakan dan dilaksanakan secara sistematik melalui tahapan
yang realistik dan dan sasaran yang terukur, sehingga dapat dipahami dan diikuti oleh
semua pihak. Berdasarkan sifat transaksi informasi dan pelayanan publik yang disediakan
oleh pemerintah melalui jaringan informasi, pengembangan e-Government dapat
dilaksanakan melalui 4 (empat) tingkatan sebagai berikut:

Tabel 3.1. Tingkatan Pengembangan e-Government

Tingkatan Tahapan
Tingkat 1: Persiapan 1. Pembuatan situs informasi di setiap lembaga
2. Penyiapan SDM
3. Penyiapan sarana akses yang mudah, misalnya
penyediakan sarana Multipurpose Community Center,
Warnet, SMS-Center dan lain-lain
4. Sosialisasi situs informasi baik untuk internal maupun
untuk publik
Tingkat 2: Pematangan 1. Pembuatan situs informasi publik interaktif
2. Pembuatan antar muka keterhubungan dengan lembaga
lain
Tingkat 3: Pemantapan 1. Pembuatan situs transaksi pelayanan publik
2. Pembuatan interoperabilitas aplikasi maupun data dengan
lembaga lain

Tingkat 4: Pemanfaatan Pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat G2G, G2B
dan G2C yang terintegrasi

Situs pemerintah pusat dan daerah harus secara bertahap ditingkatkan menuju ke tingkat-4.
Perlu dipertimbangkan bahwa semakin tinggi tingkatan situs tersebut, diperlukan dukungan
sistem manajemen, proses kerja dan transaksi informasi antar instansi yang semakin kompleks

36 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 3
Pemerintah Kabupaten Klaten Kerangka Dasar Pemikiran

pula. Upaya untuk menaikkan tingkatan situs tanpa dukungan yang memadai, akan mengalami
kegagalan yang tidak hanya menimbulkan pemborosan namun juga menghilangkan
kepercayaan masyarakat. Untuk menghindari hal tersebut, perlu dibakukan sejumlah
pengaturan sebagai berikut.
1. Standar kualitas dan kelayakan situs pemerintah bagi setiap tingkatan perkembangan di
atas
2. Peraturan tentang kelembagaan dan kewenangan yang berkaitan dengan pemanfaatan dan
transaksi informasi yang dimiliki pemerintah. Pengaturan ini harus mencakup batasan
tentang hak masyarakat atas informasi, kerahasiaan dan keamanan informasi pemerintah
(information security), serta perlindungan informasi yang berkaitan dengan masyarakat
(privacy)
3. Persyaratan sistem manajemen dan proses kerja, serta sumber daya manusia yang
diperlukan agar situs pemerintah dapat berfungsi secara optimal dan mampu berkembang
ke tingkat yang lebih tinggi.

Pengembangan e-Government harus dilaksanakan secara harmonis dengan mengoptimalkan


hubungan antara inisiatif masing-masing instansi dan penguatan kerangka kebijakan untuk
menjamin keterpaduannya dalam suatu jaringan sistem manajemen dan proses kerja.
Pendekatan ini diperlukan untuk mensinergikan dua kepentingan, yakni: (1) kepentingan
pendayagunaan pemahaman dan pengalaman masing-masing instansi tentang pelayanan
publik yang diperlukan oleh masyarakat, dan (2) kepentingan untuk penataan sistem
manajemen dan proses kerja yang terpadu.

Setiap instansi pemerintah pusat dan daerah harus menyusun Rencana Strategis
Pengembangan e-governmnet di lingkungannya masing-masing. Rencana Strategis ini dengan
jelas menjabarkan lingkup dan sasaran pengembangan e-Government yang ingin dicapai;
kondisi yang dimiliki pada saat ini; strategi dan tahapan pencapaian sasaran yang ditentukan;
kebutuhan dan rencana pengembangan sumber daya manusia; serta rencana investasi yang
diperlukan. Untuk menghindari pemborosan anggaran pemerintah, penyusunan rencana
investasi harus disertai dengan analisis kelayanan investasi terhadap manfaat sosial ekonomi
yang dihasilkan.

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 37


Bab 3 Penyusunan Master Plan e-Government
Kerangka Dasar Pemikiran Pemerintah Kabupaten Klaten

3.4 Infrastruktur Pengembangan e-Government

Pengembangan e-Government dilandasi oleh 4 (empat) infrastruktur utama, meliputi:


1. Suprastruktur e-Government yang memuat antara lain kepemimpinan manajemen lembaga
(e-leadeship), sumberdaya manusia (human resources) dan peraturan di tingkat lembaga
yang terkait dengan pengembangan e-Government (regulation).
2. Infrastruktur jaringan yang memuat antara lain protokol komunikasi, topologi, teknologi dan
keamanan, yang lebih lanjut dapat dilihat pada Panduan Pembangunan Infrastruktur Portal
Pemerintah.
3. Infrastruktur informasi yang memuat antara lain struktur data, format data, metoda berbagi
data (data sharing), dan sistem pengamanannya, yang lebih lanjut dapat dilihat pada
Panduan Sistem Manajemen Dokumen Elektronik.
4. Infrastruktur aplikasi yang memuat antara lain aplikasi layanan publik, aplikasi antar muka
(interface), dan aplikasi back office yang lebih lanjut dapat dilihat pada Panduan Standar
Mutu, Jangkauan Layanan dan Pengembangan Aplikasi.

Seluruh infrastruktur tersebut akan dibangun dalam satu kerangka berpikir yang utuh, yang
selanjutnya dikembangkan menjadi cetak biru pengembangan e-Government di setiap lembaga
pemerintah.

Konsep pengembangan infrastruktur diarahkan kepada pemanfaatan semaksimal mungkin


sumberdaya informasi yang telah ada sebagai modal utama dalam mengembangkan e-
Government. Pengembangan e-Government pada setiap lembaga, selain akan meningkatkan
pemanfaatan sistem informasi yang dimiliki, juga diharapkan meningkatkan layanan publik dan
operasional pengelolaan pemerintahan.

3.5 Landasan pengembangan e-Government

Landasan pengembangan e-Government di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten:


1. Komitmen dari semua komponen penyelenggaran e-Government untuk mencapai tujuan
dan sasaran e-Government.
2. Dukungan anggaran untuk kesinambungan penyelenggaran e-Government.
3. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam penyelenggaran e-Government.
4. Kebijakan yang mendukung optimalisasi penyelenggaraan e-Government.
5. Ketersediaan standar terkait data, informasi, dan teknologi dalam penyelenggaraan e-
Government

38 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 3
Pemerintah Kabupaten Klaten Kerangka Dasar Pemikiran

Skema e-Government Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten:

Gambar 3.1. Skema e-Government

3.6 Prioritas dalam pengembangan e-Government

Prioritas dalam pengembangan e-Government di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten


diarahkan kepada:
1. Tersampaikannya informasi yang dibutuhkan masyarakat terkait kebijakan dan edukasi
melalui web site resmi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten serta SKPD yang berada
di bawah .
2. Tersampaikannya sumbang saran dan aduan dari masyarakat kepada Pemerintah Daerah
Kabupaten Klaten.
3. Tersedianya sistem terintegrasi di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten untuk
pemanfaatan data sharing.
4. Tersedianya infrastruktur jaringan yang mendukung terkoneksinya sistem terintegrasi di
Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten.

3.7 Konsep Integrasi Sistem Informasi

Konsep pengintegrasian dilakukan dalam 2 tahap:


1. Pengintegrasian sistem informasi yang ada saat ini melalui antar muka (interface) tanpa
merubah sistem yang digunakan
2. Pengintegrasian sistem informasi kedalam satu kesatuan pada setiap lembaga pemerintah.

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 39


40 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication
Penyusunan Master Plan e-Government Bab 4
Pemerintah Kabupaten Klaten Cetak Biru Pengembangan

BAB 4
CETAK BIRU PENGEMBANGAN
(e-Government Blue Print)
4.1 Perencanaan Kebijakan dan Regulasi

Kebijakan dan regulasi yang dikeluarkan diharapkan dapat memberi arah dan mendorong
pemanfaatan TIK agar berjalan optimal. Kebijakan yang dapat ditempuh dalam pengembangan
e-Government, sebagai berikut:
1. Visi dan misi pengembangan e-Government yang dijabarkan dengan jelas dan
terdokumentasi dalam bentuk surat keputusan, peraturan, regulasi, kebijakan, pedoman,
rencana strategis, atau bentuk dokumen resmi lainnya.
2. Strategi penerapan kebijakan TIK yang dituangkan dalam bentuk rencana kerja, program,
atau bentuk dokumen resmi lainnya.
3. Standar atau panduan yang berkaitan dengan pemanfaatan TIK secara umum maupun
secara spesifik dalam bidang-bidang tertentu.
4. Peraturan terkait dengan kewajiban pemanfaatan TIK untuk meningkatkan kinerja
organisasi dan pelayanan prima.
5. Skala Prioritas penerapan TIK yang dilaksanakan .
6. Evaluasi/manajemen risiko TIK yang diterapkan.
7. Panduan mengenai manajemen perubahan.
8. Panduan mengenai tata kelola TIK.

4.2 Perencanaan Kelembagaan dan Organisasi

Perencanaan organisasi dimaksudkan agar terdapat unit yang berwenang dan bertanggung
jawab atas pengembangan dan pemanfaatan TIK yaitu:
1. Tersedia unit organisasi yang khusus menangani IT, minimal terdiri dari fungsi infrastruktur
perangkat keras dan infrastruktur perangkat lunak.
2. Penyusunan dokumen yang memberikan rumusan yang jelas mengenai Tugas Pokok dan
Fungsi (TUPOKSI).
3. Adanya Sistem dan Prosedur Kerja yang lengkap dan terdokumentasi untuk melaksanakan
hal-hal yang terkait dengan pemanfaatan dan pengembangan TIK.

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 41


Bab 4 Penyusunan Master Plan e-Government
Cetak Biru Pengembangan Pemerintah Kabupaten Klaten

4. Adanya kelengkapan unit dan aparatur untuk mendukung pemanfaatan dan pengembangan
TIK yang memadai dari segi jumlah, kompetensi, jenjang karir, maupun status
kepegawaian.
5. Adanya program pengembangan Sumber Daya Manusia TIK yang terencana dan
terlaksana

4.3 Kantor Pengelola Data Elektornik

Kantor Pengelola Data Elektronik adalah unit organisasi yang berada di bawah Bupati yang
tugas utamanya adalah mengelola sumber daya informasi. Sumber daya informasi adalah
adalah orang dan perangkat keras/lunak yang merupakan komponen bagi terselenggaranya
sistem informasi. Sumber daya informasi terdiri dari:
1. Ahli informasi (Information Specialist)
2. Perangkat keras
3. Perangkat lunak
4. Perangkat komunikasi
5. Pengguna/Operator

Struktur organisasi yang dapat disusun berdasarkan model tersentralisasi dapat dilihat pada
Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Unit Organisasi Pengelola e-Government

42 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 4
Pemerintah Kabupaten Klaten Cetak Biru Pengembangan

4.3.1 Kasi Pengembangan Sistem

4.3.1.1 Pengembangan dan Standard sistem


Seksi ini bertanggung jawab dalam mengawal pengembangan sistem informasi baik dari sisi
perangkat keras maupun perangkat lunak. Seksi ini juga bertanggung jawab dalam memberikan
rekomendasi apakah pengembangan perlu dilakukan dengan memperhatikan sumber daya
informasi yang dimiliki. Di samping itu, seksi ini juga menerapkan standar yang ditetapkan
dalam pengembangan sistem informasi. baik standar data, teknologi, maupun sekuritas.

4.3.1.2 Pengembangan SDM


Mengembangkan SDM ahli informasi. Ahli informasi adalah orang yang bertanggung jawab
penuh dan berkontribusi dalam menyediakan sumber daya informasi yang diperlukan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten. Ahli informasi terdiri dari analis sistem, administrator
database, webmaster, ahli jaringan, programmer, dan operator.

Analis sistem adalah ahli sistem informasi yang bekerja bersama pengguna untuk membangun
sistem baru atau meningkatkan kemampuan sistem yang telah ada. Analis sistem memiliki
keahlian dalam mendefinisikan masalah dan menyampaikan dokumen tertulis untuk
menerangkan bagaimana komputer akan membantu menyelesaikan masalah tersebut.

4.3.2 Kasi Pemeliharaan Sistem

4.3.2.1 Jaringan
Seksi ini bertanggung jawab agar jaringan komputer di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten
dipastikan lancar. Pemeliharaan dilakukan secara preventive (pengecekan rutin) dan corrective
(help desk). Untuk memastikan jaringan dapat berjalan secara optimal, seksi ini diberi
kewenangan untuk mengelola hak akses, manajemen bandwidth, serta merencanakan
anggaran untuk koordinasi dan sosialisasi, pemeliharaan infrastruktur,
penggantian/pengembangan infrastruktur, monitoring evaluasi, dan mengusulkan peningkatan
kompetensi SDM . Spesifikasi kebutuhan SDM untuk bagian ini adalah 1 orang lulusan S1
informatika, 1 orang lulusna S1 teknik elektro, 2 orang lulusan D3 informatika.

4.3.2.2 Aplikasi
Seksi ini bertanggung jawab agar aplikasi yang berjalan di Pemerintah Daerah Kabupaten
Klaten berjalan lancar sesuai kebutuhan . Apabila diperlukan, aplikasi dapat dikembangkan
menyesuaikan kebutuhan yang ada. Dalam melakukan tugasnya, seksi aplikasi bertindak
sebagai help desk apabila ada permasalahan dengan aplikasi yang sudah berjalan. Seksi ini
juga bertanggung jawab memfasilitasi kebutuhan agar aplikasi yang ada bisa

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 43


Bab 4 Penyusunan Master Plan e-Government
Cetak Biru Pengembangan Pemerintah Kabupaten Klaten

diimplementasikan secara optimal. Seksi ini juga memiliki kewenangan untuk memberikan
bimbingan teknis dalam rangka sertifikasi aplikasi

4.3.2.3 Database
Seksi ini bertanggung jawab mengelola data yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Klaten, memelihara data center yang dimiliki Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten. Seksi ini
juga bertanggung jawab memelihara data dari kerusakan, kegagalan akses, atau akses ilegal.

4.3.3 Sub Bag Tata Usaha

4.3.3.1 Keuangan
Bertanggung jawab melakukan pengelolaan keuangan di KPDE.
4.3.3.2 Kepegawaian
Bertanggung jawab dalam bidang kerumah tanggaan serta memfasilitasi hak dan kewajiban
pegawai KPDE.

4.3.3.3 Perencanaan
Bertanggung jawab menyusun program kerja KPDE sesuai usulan dari seksi dan bidang,
melaporkan progres kegiatan, dan hasil kegiatan.

4.4 Perencanaan Infrastruktur

Rancangan kebutuhan infrastruktur dibuat berdasarkan hasil analisis kesenjangan antar kondisi
aktual dan gambaran kondisi ideal yang ingin dicapai. Setelah mempertimbangkan kondisi
geografis dan sebaran lokasi SKPD yang beberapa di antaranya cukup jauh jaraknya dari pusat
pengoperasian jaringan, perancangan kebutuhan infrastruktur khususnya jaringan yang
nantinya akan menghubungkan seluruh SKPD ke kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten
Klaten akan dibagi tiga berdasarkan jarak lokasi terhadap pusat pengoperasian jaringan, yaitu:
(1) kebutuhan infrastruktur di pusat data dan pengoperasian jaringan, yang dalam
rancangannya akan memiliki lokasi di Kantor KPDE ; (2) Kebutuhan infrastruktur yang
menghubungkan pusat data dan pengoperasian jaringan dengan jaringan seluruh SKPD dan
jaringan antar SKPD termasuk kecamatan, rencananya akan menggunakan kombinasi media
koneksi kabel Fiber Optic (FO), wireless dan Virtual Private Nertwork (VPN); (3) kebutuhan
infrastruktur LAN di masing-masing SKPD menggunakan media koneksi kabel UTP dan indoor
wireless.

Skema koneksi jaringan yang dibangun antara Pusat data dan jaringan dengan klien (SKPD)
maupun jaringan antar SKPD dapat dilihat pada gambar di halaman berikut.

44 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 4
Pemerintah Kabupaten Klaten Cetak Biru Pengembangan

Gambar 4.2. Rancangan Infrastruktur Jaringan Kabupaten Klaten

4.4.1 Kebutuhan Infrastruktur di Pusat Data dan Operasional Jaringan


Kabupaten

Pusat Data akan sangat berperan sebagai lokasi penyimpanan, dan pengelolaan data secara
terpusat dan sebagai data warehouse kabupaten. Sedangkan pusat operasional jaringan,
melakukan fungsi pengelolaan keamanan dan pengaturan koneksi jaringan serta akses internet
seluruh Kecamatan. Mengingat fungsi dan efisiensi area, lokasi kedua pusat ini di satukan dan
berada dalam satu ruangan tersendiri yang memenuhi spesifikasi ruangan khusus yang sifatnya
restricted area yang terletak di kantor Dinas Kominfo atau berdekatan dengan Diskominfo,
sebagai penanggung jawab dan pengelola Pusat Data dan jaringan Kabupaten Klaten.

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 45


Bab 4 Penyusunan Master Plan e-Government
Cetak Biru Pengembangan Pemerintah Kabupaten Klaten

Gambar 4.3 . Rancangan Pusat data di KPDE

Gambar 4.4. Rancangan Jaringan di Pusat Data KPDE

46 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 4
Pemerintah Kabupaten Klaten Cetak Biru Pengembangan

Tabel 4.1. Kebutuhan Data dan NOC

No Jenis Perangkat Kuantitas Keterangan


1 File Server 1 Unit Dengan Software
2 Mail Server 1 Unit Dengan Software
3 DNS & proxy server 1 Unit Dengan Software
4 Web server for portal 1 Unit Dengan OS
5 Database server 4 Unit Dengan OS
6 Back up server 2 Unit Dengan OS
7 Internet Connection VPN 181 MB
8 Router- VPN & security 2 Unit
9 Rack mount 4 Unit
10 DNOC Room equipment 1 Unit
11 Instalasi 1 paket
12 UPS 2 Unit

Secara umum jaringan komputer dibagi menjadi tiga bagian, yaitu jaringan publik, jaringan lokal,
dan Demilitarized Zone (DMZ). Bagian pertama berupa jaringan publik, yaitu internet yang
dapat diakses oleh masyarakat pengguna yang ingin memanfaatkan sumber daya yang berada
pada jaringan publik ini.

Bagian kedua, yaitu jaringan lokal, adalah suatu lingkungan tertutup yang hanya dapat diakses
dari lingkungan jaringan SKPD. Tidak seluruh orang yang terhubung ke jaringan komputer
dapat mengakses langsung komputer-komputer yang berada pada lingkungan ini.

Jaringan lokal yang digunakan berupa sebuah jaringan intranet private yang hanya dapat
diakses oleh seluruh SKPD. Bagian ketiga, yaitu DMZ atau Demilitarized Zone, adalah suatu
lingkungan jaringan yang dapat diakses dari jaringan publik dan dapat mengakses lingkungan
jaringan lokal. Pada DMZ ini, seluruh server utama diletakkan pada daerah bebas gangguan
keamanan yang diapit oleh dua firewall.

Firewall pertama merupakan external firewall yang menggunakan perangkat firewall (diletakkan
pada Gateway Server Center Kabupaten). Pada gateway kabupaten diberikan fasilitas VPN
(Virtual Private Network). Firewall kedua diletakkan pada sisi intranet yang dilengkapi juga
dengan VPN server yang dipasang pada router. Sedangkan dari sisi komputer SKPD diberi
software VPN klien atau juga hardware berupa router VPN klien untuk mengantisipasi
pemberdayaan koneksi untuk sekitar klien SKPD.

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 47


Bab 4 Penyusunan Master Plan e-Government
Cetak Biru Pengembangan Pemerintah Kabupaten Klaten

VPN sendiri merupakan teknologi WAN yang dilewatkan di jaringan public internet, namun
datanya dibungkus, dienkripsi, dan dilewatkan dengan tunneling di internet. Teknologi ini
memungkinkan dapat mereduksi biaya dan aman karena menggunakan metode enkripsi
sehingga dapat menjamin kerahasiaan pengiriman data, baik voice atau non voice antara Pusat
Pengoperasian Jaringan dengan SKPD maupun antar SKPD. Selain media koneksi VPN yang
akan sangat membantu koneksi jaringan antar kantor pusat dengan SKPD yang jaraknya jauh,
digunakan juga media koneksi kabel fiber optic dan WLAN.

4.4.2 Kebutuhan Infrastruktur Koneksi Jaringan antar SKPD

Berdasarkan kondisi lokasi dari seluruh SKPD yang telah diidentifikasi, maka metode koneksi
jaringan yang akan digunakan terdiri dari:
1. Koneksi VPN client
2. Koneksi Fiber Optik

Koneksi VPN intranet klien dialokasikan untuk koneksi jaringan intranet dan dengan SKPD
selain yang terkoneksi dengan WLAN. Penggunaan VPN akan sangat membantu koneksi
jaringan antar kantor pusat dengan SKPD

Namun untuk koneksi ke kecamatan khususnya untuk kecamatan kecamatan yang jarak
lokasinya sangat jauh dan kondisi geografis dan topografinya perlu disiapkan alternatif lain
selain menggunakan koneksi VPN untuk mengantisipasi belum adanya layanan VPN dari
penyedia jasa jaringan, minimal untuk di tahun tahun awal.

4.4.3 Kebutuhan Infrastruktur Komputer Koneksi Jaringan lokal SKPD

Daftar kebutuhan infrastruktur jaringan lokal (LAN) di masing-masing SKPD disusun dengan
melihat kondisi aktual yang ada. Saat ini baru ada 9 SKPD yang memiliki LAN dalam
lingkungan kerjanya, namun kondisi dan konfigurasi belum seluruhnya mampu memenuhi
kebutuhan koneksi dari seluruh aparatur di SKPD tersebut .

Selain itu, topologi jaringan LAN yang akan dibangun pada masing-masing SKPD juga akan
menentukan jumlah kebutuhan dari perangkat yang akan digunakan .Dari Tiga topologi yang
selama ini dikenal yaitu Ring, Bus dan Star, jaringan LAN di setiap SKPD akan menggunakan
topologi Star.

Walaupun konsumsi kabel lebih banyak namun topologi ini memungkinkan untuk mendeteksi
terjadinya gangguan pada jaringan yang terhubung pada suatu komputer dan tidak akan
mengganggu jaringan pada komputer lain jika terjadi kerusakan pada suatu komputer yang
berada pada satu jaringan yang sama. Berikut skema jaringan LAN pada suatu SKPD:

48 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 4
Pemerintah Kabupaten Klaten Cetak Biru Pengembangan

Gambar 4.5. Jaringan LAN masing-masing SKPD

Gambar 4.6 . Jaringan LAN di Kompleks Pemda

Selain perangkat jaringan LAN, penambahan komputer kerja dan application server yang
mendukung standar arsitektur aplikasi yang akan diterapkan juga akan dilakukan dalam kurun
waktu 4-5 tahun ke depan secara kontinyu. Kebutuhan perangkat masing-masing SKPD dapat
dilihat pada tabel berikut:

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 49


Bab 4 Penyusunan Master Plan e-Government
Cetak Biru Pengembangan Pemerintah Kabupaten Klaten

Tabel 4.1 Kebutuhan perangkat masing-masing SKPD

KOMPUTER
PAKET
NO SKPD PRINTER WR BW
SERVER KOMP LAPTOP LAN

1 Badan Pemberdayaan 1 11 8 11 1 1 5
Masyarakat
2 Badan Perencanaan Daerah 1 40 5 40 1 1 8
3 Badan Kepegawaian daerah 1 20 5 20 1 1 6
4 Badan Lingkungan Hidup 1 12 5 12 1 1 5
5 Badan Penanggulangan 1 15 4 15 1 1 5
Bencana Daerah
6 Dinas Pendidikan 1 38 31 38 1 1 10
7 Dinas pertanian 1 44 10 44 1 5 9
8 Dinas kesehatan 1 25 14 25 1 1 7
9 Dinas Perhubungan 1 25 8 25 1 1 7
10 Dinas Perhubungan dan Olah 1 12 2 12 1 1 5
Raga
11 Dinas Tenaga kerja dan 1 20 5 20 1 1 6
Transmigrasi
12 Dinas Perindustrian 1 25 10 25 1 1 7
Perdagangan dan Koperasi
13 Dinas Pendapatan dan 1 60 5 60 1 1 10
Pengelolaan Keuangan Aset
Daerah
14 Dinas Pekerjaan Umum 1 45 11 45 1 1 9
15 Dinas Kependudukan dan 1 20 5 20 1 1 6
Catatan Sipil
16 Hukum 1 9 4 9 1 1 2
17 Humas 1 9 4 9 1 1 2
18 inspektorat 1 5 42 5 1 1 8
19 Kantor Arsip & perpustakaan 1 4 4 4 1 1 5
20 Kantor KB 1 15 8 15 1 1 6
21 Kantor Penanaman Modal dan 1 30 8 30 1 1 7
Perijinan Terpadu
22 Kecamatan (26 kecamatan) 26 130 52 130 26 26 6
23 Kesbangpol 1 8 2 8 1 1 4
24 Ketahanan Pangan 1 10 4 10 1 1 5
25 Organisasi 1 9 4 9 1 1 2
26 Pembangunan 4 31 4 9 1 1 2
27 Pemerintahan 1 9 4 9 1 1 2
28 Perekonomian 1 9 4 9 1 1 2
29 Rumah Sakit Umum Daerah 1 65 10 65 1 1 11
30 Satpol PP 1 12 8 12 1 1 5
31 Sekretaris Dewan 1 15 5 15 1 1 5
32 Umum 1 9 4 9 1 1 2
TOTAL 56 650 299 650 56 56 181

50 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 4
Pemerintah Kabupaten Klaten Cetak Biru Pengembangan

4.4.4 Data Recovery Center

Resiko operasional, resiko reputasi dan reputasi pasar. Pencegahan terhadap resiko-resiko
tersebut yang diakibatkan oleh bencana (disaster) seperti kebakaran, gempa bumi, banjir,
tsunami dll dapat dilakukan dengan menyusun rencana pemulihan bencana (Disaster Recovery
Plan/DRP) dengan dukungan DRC (Disaster Recovery Center) sebagai tempat/area
penyimpanan serta pengolahan data dan informasi pada saat terjadinya bencana yang
mengakibatkan Data Center yang ada mengalami gangguan temporary, sebagian atau bahkan
rusak total sehingga memerlukan waktu yang lama untuk melakukan pemulihan.

Gambar 4.7 . Jaringan Recovery Data

Disaster Recovery Center merupakan suatu fasilitas yang berfungsi untuk mengambil alih
fungsi suatu unit ketika terjadi gangguan serius yang menimpa satu atau beberapa unit kerja
penting, seperti pusat penyimpanan dan pengolahan data dan informasi. Secara umum DRC
berfungsi untuk:
1. Meminimalisasi kerugian finansial dan nonfinansial dalam meghadapi kekacauan bisnis
atau bencana alam meliputi fisik dan informasi berupa data penting
2. Meningkatkan rasa aman mengingat betapa penting sekali bussines continuity dalam
sebuah organisasi. Ada 3 pilihan type DRC yang sesuai dengan kondisi alokasi anggaran
organisasi, yaitu:
a. Cold DRC ini menyediakan sistem yang sama seperti lokasi data center di organisasi
dimana aplikasi dan data akan diupload sebelum fasilitas DRC bisa digunakan, namun
proses pemindahan dari data center ke lokasi DRC akan dilakukan secara manual.

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 51


Bab 4 Penyusunan Master Plan e-Government
Cetak Biru Pengembangan Pemerintah Kabupaten Klaten

b. Warm DRC akan menyediakan komputer dengan segala komponennya, aplikasi, link
komunikasi, serta backup data yang paling update, dimana system tidak otomatis
berpindah tetapi masih terdapat proses manual meskupun dilakukan seminimal
mungkin.
c. Hot DRC ini mengatur secepat mungkin operasional bisnis, sistem dengan aplikasi, link
komunikasi yang sama sudah di pasang dan sudah tersedia di lokasi DRC, data secara
continu dibackup. Penerapan Teknologi Informasi untuk mendukung e-Government
Pemerintah Kabupaten Klaten menggunakan koneksi live antara data center dan lokasi
DRC, dan operasional bisnis akan berjalan pada saat itu juga, tanpa harus mematikan
sistem di data center lama.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membangun dan negosiasi kontrak DRC:
1. DRC harus berada di daerah aman tapi dalam jarak yang terjangkau dari lokasi yang akan
dilayaninya.
2. Perjanjian kontrak harus mengidentifikasikan sumber-sumber secara spesifik dan
pelayanan yang akan disediakan.
3. Perjanjian kontrak sebaiknya berisi batasan jumlah maksimum pelanggan lain yang
berlokasi sama dengan wilayah layanan perusahaan perusahaan bersangkutan.
4. Perjanjian kontrak harus menspesifikasi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
menanggapi laporan dari client.

4.5 Perencanaan Data dan Aplikasi

Perencanaan data dan aplikasi di kabupaten harus dapat terintegrasi. Konsep utama dari
integrasi sistem adalah membuat sebuah sistem sebagai jembatan antar sistem lain yang
dimiliki agar data-data yang sama dapat digunakan secara langsung dan meminimalisir proses
input ulang. Integrasi data merupakan proses mengkombinasikan dua atau lebih set data agar
mempermudah dalam berbagi dan analisis, dalam rangka mendukung manajemen informasi di
dalam sebuah lingkungan kerja. Integrasi data menggabungkan data dari berbagai sumber
database yang berbeda ke dalam sebuah penyimpanan seperti gudang data (data warehouse).
Sistem integrasi data bertujuan untuk mengharmonisasikan data dari sejumlah sumber ke
dalam bentuk yang koheren. Akses terhadap sistem integrasi data umumnya dalam bentuk
query dari pada dalam bentuk pemutakhiran data. Pemakai dapat memfokuskan pada data apa
yang diperlukan dari pada bagaimana mendapatkannya.

Alasan Perlunya Dilakukan Integrasi Data


1. Data yang sama (misalnya: data penduduk) dapat dipakai bersama antar bagian organisasi
(antar instansi).

52 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 4
Pemerintah Kabupaten Klaten Cetak Biru Pengembangan

2. Data suatu instansi dapat dipakai bersama oleh instansi-instansi lain yang memerlukan
(tidak perlu ada duplikasi data dalam suatu lingkungan organisasi).
3. Meskipun fokus integrasi adalah data, tapi perlu juga integrasi hal-hal lain yang terkait.
4. Integrasi data perlu dilakukan secara cermat karena kesalahan pada integrasi data bisa
menghasilkan ouput/keluaran yang menyimpang dan bahkan menyesatkan pengambilan
keputusan nantinya.

Aplikasi yang dikembangkan pada Kabupaten Klaten dapat di lihat pada tabel berikut ini.

4.5.1 Fungsi Pelayanan


Tabel 4.2 Aplikasi Fungsi Pelayanan

Fugsional, Sub Fungsionanl dan Sistem Nama Alias Penanggung Pengguna


Informasi Sistem Informasi Jawab
Pelayanan
1 Kependudukan
1 Sistem Informasi Administrasi SIMDUK Dinas Dinas DUKCAPIL,
Kependudukan Catatan Sipil (SIA DUKCAPIL DPPKAD
DUKCAPIL)
2 Perpajakan & Retribusi
1 Sistem Layanan Pajak Online SIMPOL DPPKAD DPPKAD, Seluruh
SKPD
3 Pendaftaran dan Perijinan
1 Sistem Informasi Manajemen SIMPERDU KPMPT KPMPT
Pelayanan dan Perijinan Terpadu

2 Sistem Pelayanan dan Perijinan SIMPERPU Dinas PU dan Dinas PU dan ESDM
Bidang Ke-PU-an ESDM
4 Bisnis dan Investasi
1 Sistem Database Potensi dan Peluang SIDASI DISPERINDAG DISPERINDAG
Investasi Daerah

2 Sistem Database Badan Usaha Milik SD-BUMD Setda Bagian Setda Bagian
Daerah Perekonomian Perekonomian
5 Pengaduan Masyarakat
1 Sistem Informasi Pengaduan Terpadu SIPADU HUMAS HUMAS

2 Sistem Call Center Unit Pelayanan Klaten Call HUMAS HUMAS


Publik

3 Sistem Pelayanan Web e-Tiketing e-Tiketing HUMAS HUMAS


(Help Desk)

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 53


Bab 4 Penyusunan Master Plan e-Government
Cetak Biru Pengembangan Pemerintah Kabupaten Klaten

Fugsional, Sub Fungsionanl dan Sistem Nama Alias Penanggung Pengguna


Informasi Sistem Informasi Jawab
6 Publikasai Info Umum dan Kepemerintahan
1 Portal Kabupaten Portal Klaten Setda Bagian Setda Bagian Umum,
Umum Masyarakat
2 Portal SKPD Portal SKPD Semua SKPD di Masyarakat
luar Setda
3 Sistem Informasi Manajemen Pejabat SIM - PPID Setda Bagian Masyarakat
Pengelola Informasi dan Dokumentasi Umum
(PPID)
4 Sistem Informasi Manajemen SIM-NGO Setda Bagian Setda Bagian Umum
Organisasi Non-Pemerintah Umum

5 Sistem Informasi Profil Daerah SIPD BAPPEDA BAPPEDA, Masyarakat

PENANGGUNG JAWAB SISTEM INFORMASI


PENGGUNA

Dinas DUKCAPIL SIMDUK Dinas DUKCAPIL

DPPKAD SIMPOL DPPKAD

Dinas Perijinan SIMPERDU Dinas Perijinan

Dinas PU dan ESDM SIMPERPU Dinas PU dan ESDM

Setda Bag. Pembangunan SIDASI Setda Bag. Pembangunan

Setda Bag. Ekonomi


SD-BUMD Setda Bag. Ekonomi

SIPADU

Klaten Call

Help Desk Setda Bagian Umum


Setda Bagian Umum

Portal Klaten

SIM PPID
Masyarakat

SIM-NGO

SKPD Diluar Setda Portal SKPD Seluruh SKPD

BAPPEDA BAPPEDA

Gambar 4.8. Aplikasi Fungsi Layanan

54 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 4
Pemerintah Kabupaten Klaten Cetak Biru Pengembangan

Tabel 4.3 Aplikasi Fungsi Admministrasi dan Manajemen

Fugsional, Sub Fungsionanl dan Sistem Nama Alias Penanggung Pengguna


Informasi Sistem Informasi Jawab
Admministrasi dan Manajemen
1 Surat Elektronik
1 E-Office (Mail System) e-Office Setda Bagian Setda Bagian Umum &
Umum Seluruh SKPD
2 Sistem Dokumen Elektronik
1 E-Office (Manajemen Digitalisasi e-Office Setda Bagian Setda Bagian Umum &
Dokumen dan Pengarsipan) Umum Seluruh SKPD

2 SIM Arsip Daerah e - ARSIP Kantor Arsip & Kantor Arsip &
Perpustakaan Perpustakaan
3 Sistem Pendukung Keputusan
1 Sistem Informasi Eksekutif EIS BANGDA Setda Bagian Setda Bagian Umum &
Pembangunan Daerah Umum Seluruh SKPD
2 Manajemen DashboardPemerintah e-Dashboard Setda Bagian Setda Bagian Umum &
Daerah Umum Seluruh SKPD
4 Kolaborasi dan Koordinasi
1 E-Office (Tata Naskah Dinas e-Office HUMAS Setda Bagian Umum &
Elektronik) Seluruh SKPD
5 Manajemen Pelaporan Pemerintah
1 Laporan Kinerja Pemerintah Elektronik e-LAKIP Organisasi Organisasi & Seluruh
(e-LAKIP) SKPD

PENANGGUNG JAWAB SISTEM INFORMASI


PENGGUNA

e-Office
Setda Bagian Umum

Setda Bagian Umum EIS BANGDA

Seluruh SKPD

e-Dashboard

BAPPEDA e-LAKIP Setdae Bag.


Pembangunan

Kantor Arsip & Perpus e-Arsip Kantor Arsip & Perpus

Gambar 4.9. Fungsi Admministrasi dan Manajemen

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 55


Bab 4 Penyusunan Master Plan e-Government
Cetak Biru Pengembangan Pemerintah Kabupaten Klaten

4.5.2 Fungsi Legislasi


Tabel 4.4 Aplikasi Fungsi Legislasi

Fugsional, Sub Fungsionanl dan Sistem Nama Alias Penanggung Pengguna


Informasi Sistem Informasi Jawab
Legislasi
1 Sistem Administrasi DPRD
1 Sistem Administrasi Kesekretariatan e-Parliement Sekertariat Sekertariat Dewan
DPRD Elektronik (e-Parliement) Dewan

2 Sistem Pemilu Daerah


1 Sistem Informasi PILKADA SIPILKADA Setda Bagian Setda Bagian
Pemerintahan Pemerintahan &
Masyarakat
3 Katalog Hukum Peraturan dan
Perundangan
1 Jaringan Dokumentasi dan Informasi JDIH Setda Bagian Setda Bagian Hukum &
Hukum (JDIH) Hukum Masyarakat

PENANGGUNG JAWAB SISTEM INFORMASI


PENGGUNA

Sekretariat Dewan e-Parliement Sekretariat Dewan

Setda Bag. SIPILKADA Setda Bag.


Pemerintahan Pemerintahan

Masyarakat

Setda Bagian Hukum JDIH Setda Bagian Hukum

Gambar 4.10. Aplikasi Fungsi Legislasi

56 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 4
Pemerintah Kabupaten Klaten Cetak Biru Pengembangan

4.5.3 Fungsi Pembangunan


Tabel 4.5 Aplikasi Fungsi Pembangunan

Fugsional, Sub Fungsionanl dan Sistem Nama Alias Penanggung


Pengguna
Informasi Sistem Informasi Jawab
Pembangunan
1 Sistem Informasi dan Manajemen Data
1 Sistem Informasi dan Manajemen SIMADAP Setda Bagian Setda Bagian
Data Pembangunan Pembangunan Pembangunan

2 Perencanaan Pembangunan Daerah


1 Sistem Informasi Musyawarah SIMUSRENBANG BAPPEDA BAPPEDA & Muspida
Perencanaan Pembangunan

2 Sistem Informasi Perencanaan SIPPD BAPPEDA BAPPEDA & Seluruh


Daerah (SIPPD) SKPD
3 Sistem Informasi Manajemen Kinerja SIM-KPD BAPPEDA BAPPEDA & Seluruh
Pembangunan Daerah SKPD

4 Sistem Monitoring dan Evaluasi e-Monev Bidang Bidang Pembangunan


Elektronik (e-Monev) Pembangunan & Seluruh SKPD

5 Sistem Informasi Penyusunan e-Budgeting BAPPEDA BAPPEDA & Seluruh


Program dan Anggaran(e-Budgeting) SKPD

3 Sistem Perencanaan Proyek


1 Sistem Informasi Manajemen Proyek SIMPRO BAPPEDA BAPPEDA & Seluruh
(Perencanaan) SKPD

2 Sistem Informasi Manajemen SIMAK DPU DPU & Seluruh SKPD


Konstruksi (Perencanaan)

4 Pengelolaan dan Monitoring Proyek


1 Sistem Informasi Manajemen Proyek SIMPRO BAPPEDA BAPPEDA & Seluruh
(Pengelolaan dan Monitoring) SKPD

2 Sistem Informasi Manajemen SIMAK DPU DPU & Seluruh SKPD


Konstruksi (Pengelolaan dan
Monitoring)

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 57


Bab 4 Penyusunan Master Plan e-Government
Cetak Biru Pengembangan Pemerintah Kabupaten Klaten

PENANGGUNG JAWAB SISTEM INFORMASI


PENGGUNA

Setda Bag. Pembangunan SIMADAP Setda Bag. Pembangunan

DPPKAD DPPKAD
SIMAK

Seluruh SPKAD
SIPPD

SIM-KPD

BAPPEDA e-Monev BAPPEDA

e-Budgeting (Perencanan)

Muspida
SIMUSREMBANG

Gambar 4.11. Aplikasi Fungsi Pembangunan

58 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 4
Pemerintah Kabupaten Klaten Cetak Biru Pengembangan

4.5.4 Fungsi Keuangan


Tabel 4.6. Aplikasi Fungsi Keuangan

Fugsional, Sub Fungsionanl dan Sistem Nama Alias Penanggung Pengguna


Informasi Sistem Informasi Jawab
Keuangan
1 Sistem Anggaran
1 Sistem Informasi Pengelolaan e-Budgeting DPPKAD DPPKAD & Seluruh
Anggaran Daerah (e-Budgetting) SKPD

2 Sistem Kas dan Perbendaharaan


1 Aplikasi Pengelolaan KASDA SIKASDA DPPKAD DPPKAD & Seluruh
SKPD
2 SIM Pendapatan Daerah (Back Office) SIMPADA DPPKAD DPPKAD
3 Sistem Akuntansi Daerah
1 SIM Akuntansi Daerah Berbasis SAIBADA DPPKAD DPPKAD
Akrual

PENANGGUNG JAWAB SISTEM INFORMASI


PENGGUNA

SIMDA-BSC

SIMDA-STKP

BKD SIMDA PERJADIN BKD

SIMDA-ANJAB

SIMDA CPNS
Masyarakat

e-Learning

Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan

SIMPELATDA

Gambar 4.12. Aplikasi Fungsi Keuangan

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 59


Bab 4 Penyusunan Master Plan e-Government
Cetak Biru Pengembangan Pemerintah Kabupaten Klaten

4.5.5 Fungsi Kepegawaian


Tabel 4.7. Aplikasi Fungsi Kepegawaian

Fugsional, Sub Fungsionanl dan Sistem Nama Alias Penanggung


Pengguna
Informasi Sistem Informasi Jawab
Kepegawaian
1 Pengadaan PNS
1 SIMDA (Penerimaan CPNS) SIMDA - CPNS BKD BKD & Masyarakat
2 Sistem Absensi dan Penggajian
1 Sistem Tunjangan Kinerja Pegawai SIMDA - STKP BKD BKD
2 SIMDA (Manajemen Surat Tugas dan SIMDA - BKD BKD
Perjalanan Dinas) PERJADIN

3 Sistem Penilaian Kinerja PNS


1 SIMDA (Sistem Informasi Analisis SIMDA - ANJAB Bagian Bagian Organisasi
Jabatan ) Organisasi
2 Sistem Informasi Manajemen Berbasis SIMDA - BSC BKD BKD
Balance Scorecard

4 Sistem Pendidikan dan Latihan


1 Sistem Informasi Manajemen SIMPELATDA Dinas Dinas Pendidikan
Pendidikan dan Pelatihan Daerah Pendidikan

2 E-Learning Pendidikan dan Pelatihan e-Learning Dinas Dinas Pendidikan &


Daerah Pendidikan Masyarakat

PENANGGUNG JAWAB SISTEM INFORMASI


PENGGUNA

SIMDA-BSC

SIMDA-STKP

BKD SIMDA PERJADIN BKD

SIMDA-ANJAB

SIMDA CPNS
Masyarakat

e-Learning

Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan

SIMPELATDA

Gambar 4.13. Aplikasi Fungsi Kepegawaian

60 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 4
Pemerintah Kabupaten Klaten Cetak Biru Pengembangan

4.5.6 Fungsi Kepemerintahan


Tabel 4.8.Aplikasi Fungsi Kepemerintahan

Fugsional, Sub Fungsionanl dan Sistem Nama Alias Penanggung


Pengguna
Informasi Sistem Informasi Jawab
Kepemerintahan
1 Pengelolaan Barang Daerah
1 Sistem Informasi Pengadaan e-Procurement Bagian Bagian Pembangunan
Pembangunan & Masyarakat
2 Sistem Informasi Aset dan Persedian SIM-Aset DPPKAD DPPKAD & Seluruh
Barang SKPD
2 Katalog Barang Daerah
1 Sistem Informasi Barang Daerah SIMBADA DPPKAD DPPKAD & Seluruh
SKPD
3 Pengelolaan Pendapatan Daerah
1 Sistem Informasi Pendapatan Daerah SIMPEDA DPPKAD DPPKAD
4 Pengelolaan Perusahaan Daerah
1 Sistem Database Badan Usaha Milik SDBUMD DPPKAD DPPKAD
Daerah

PENANGGUNG JAWAB SISTEM INFORMASI


PENGGUNA

BAPPEDA e-Procurement BAPPEDA

Masyarakat

SIM-Aset Seluruh SKPD

SIMBADA
DPKAD

SIMPEDA DPKAD

SDBUMD

Gambar 4.14. Aplikasi Fungsi Kepemerintahan

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 61


Bab 4 Penyusunan Master Plan e-Government
Cetak Biru Pengembangan Pemerintah Kabupaten Klaten

4.5.7 Fungsi Kewilayahan


Tabel 4.9.Aplikasi Fungsi Kewilayahan

Fugsional, Sub Fungsionanl dan Sistem Nama Alias Penanggung Pengguna


Informasi Sistem Informasi Jawab
Kewilayahan
1 Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
1 Sistem Informasi Ruang Terbuka SIM-RTH Badan Badan Lingkungan
Hijau/Hutan Kota Lingkungan Hidup & Masyarakat
Hidup
2 Sistem Informasi Pemanfaatan dan SIMDARU Badan Badan Lingkungan
Pengendalian Ruang Lingkungan Hidup
Hidup
2 Potensi Daerah
1 Sistem Informasi Geografi Potensi SIG-PED Setda Bidang Setda Bidang
Ekonomi Daerah Perekonomian Perekonomian &
Masyarakat
3 Kehutanan
1 SIM Kehutanan dan Perkebunan SIM - KP Dinas Pertanian Dinas Pertanian &
Masyarakat
4 Pertanian, Peternakan dan Kelautan
1 Sistem Informasi Pertanian SIMTAN Dinas Pertanian Dinas Pertanian &
Masyarakat
2 Sistem Informasi Peternakan SIMTER Dinas Pertanian Dinas Pertanian &
Masyarakat
3 Sistem Database Profil Kelautan dan SIMLA Dinas Pertanian Dinas Pertanian &
Perikanan Masyarakat
4 Sistem Informasi Lahan Pertanian SIM-LP2B Dinas Pertanian Dinas Pertanian &
Pangan Berkelanjutan Masyarakat

5 Pariwisata
1 Sistem Informasi Manajemen SIMPAR DISBUDPARPO DISBUDPARPORA &
Pariwisata dan Kebudayaan RA Masyarakat

6 UKM
1 Sistem Informasi Manajemen dan e-UKM Setda Bagian Setda Bagian
Monitoring UKM Perekonomian Perekonomian

62 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 4
Pemerintah Kabupaten Klaten Cetak Biru Pengembangan

PENANGGUNG JAWAB SISTEM INFORMASI


PENGGUNA

Badan Lingkungan Hidup SIMDARU Badan Lingkungan Hidup

SIM-RTH Masyarakat

Setda Bagian Perekonomian SIG-PED Setda Bagian Perekonomian

SIMTAN Dinas Pertanian

SIMTER
Dinas Pertanian

SIMLA

SIM-LP2B
Masyarakat

DISBUDPARPORA SIMPAR DISBUDPARPORA

Setda Bag. Perekonomian e-UKM Setda Bag. Perekonomian

Gambar 4.15. Aplikasi Fungsi kewilayahan

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 63


Bab 4 Penyusunan Master Plan e-Government
Cetak Biru Pengembangan Pemerintah Kabupaten Klaten

4.5.8 Fungsi Kemasyarakatan


Tabel 4.10. Aplikasi Fungsi Kemasyarakatan

Fugsional, Sub Fungsionanl dan Sistem Nama Alias Penanggung Pengguna


Informasi Sistem Informasi Jawab
Kemasyarakatan
1 Kesehatan
1 Sistem Informasi Manajemen Rumah SIM-RSUD RSUD RSUD
Sakit Umum Daerah

2 Sistem Informasi Manajemen SIMPUS Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan


Puskesmas
3 Sistem Informasi Manajemen Obat SIMO Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan
4 Sistem Database Sarana Pelayanan SIYANKES Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan
Kesehatan Dasar dan Komunitas

2 Pendidikan
1 e-Learning Pendidikan Dasar dan e-Learning Dinas Dinas Pendidikan
Menengah Pendidikan
2 Sistem Informasi Penerimaan Peserta PPDB Online Dinas Dinas Pendidikan
Didik Baru Pendidikan

3 Sistem Database Pembinaan Pemuda SIMPOR DISBUDPARPO DISBUDPARPORA


dan Olahraga RA

4 Sistem Informasi Manajemen Sekolah SIM-Sekolah Dinas Dinas Pendidikan


Pendidikan
3 Ketenaga Kerjaan
1 Sistem Informasi Pencari Kerja SIPENCAKER Disnakertrans Disnakertrans &
(AKA/I) Masyarakat
2 Sistem Database Ketenagakerjaan SISNAKER Disnakertrans Disnakertrans &
Masyarakat
3 Sistem Database dan Monitoring SDMP Disnakertrans Disnakertrans &
Perusahaan Masyarakat
4 Industri dan Perdagangan
1 Sistem Database Industri dan SDIP Setda Bidang Setda Bidang
Perdagangan Perekonomian Perekonomian
5 Jaring Pengaman Sosial
1 Sistem Informasi Layanan Hukum & SISHUM Setda Bidang Setda Bidang Hukum &
HAM Hukum Masyarakat

64 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 4
Pemerintah Kabupaten Klaten Cetak Biru Pengembangan

PENANGGUNG JAWAB SISTEM INFORMASI


PENGGUNA

SIM-RSUD

SIMPUS
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan

SIMO

SIMYANKER

e-learning

Dinas Pendidikan PPDB Online Dinas Pendidikan

SIM-Sekolah

DISBUDPARPORA SIMPOR DISBUDPARPORA

SIPENCAKER DISNAKERTRANS

DISNAKERTRANS SISNAKER

SDMP
Masyarakat

Setda Bid. Perekonomian SDIP Setda Bid. Perekonomian

Setda Bidang Hukum SISHUM Setda Bidang Hukum

Gambar 4.16. Aplikasi Fungsi Kemasyarakatan

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 65


Bab 4 Penyusunan Master Plan e-Government
Cetak Biru Pengembangan Pemerintah Kabupaten Klaten

4.5.9 Fungsi Sarana dan Prasarana


Tabel 4.10. Aplikasi Fungsi Sarana dan Prasaran

Fugsional, Sub Fungsionanl dan Sistem Nama Alias Penanggung


Pengguna
Informasi Sistem Informasi Jawab
Sarana dan Prasarana
1 Transportasi
1 Sistem Informasi Manajemen SIM - PAB Dinas Dinas Perhubungan &
Pemantauan Angkutan Barang Perhubungan Masyarakat

2 Jalan dan Jembatan


1 Sistem Informasi Database Jalan dan SIDJJ Dinas Dinas Perhubungan
Jembatan Perhubungan
2 Sistem Informasi Database Jalan SIDJL Dinas Dinas Perhubungan
Lingkungan Perhubungan
3 Sarana Umum
1 Sistem Informasi Sarana dan SIM-PSU Dinas PU dan Dinas PU dan ESDM
Prasarana Umum ESDM
2 Sistem Aplikasi Monitoring sarana dan SIMON-SPP Dinas PU dan Dinas PU dan ESDM
Prasarana Permukiman ESDM

3 Sistem Informasi Perpustakaan SIMPERPUSDA Kantor Arsip & Kantor Arsip &
Daerah Perpustakaan Perpustakaan, dan
Masyarakat

PENANGGUNG JAWAB SISTEM INFORMASI


PENGGUNA

SIDJJ Dinas Perhubungan

Dinas Perhubungan SIDJL

SIM-PAB
Masyarakat

Kantor Arsip & Perpustakaan SIM-PAB Kantor Arsip & Perpustakaan

SIM-PSU
Dinas PU SDM
Dinas PU SDM

SIMON-SPP

Gambar 4.17. Aplikasi Fungsi Sarana dan Prasarana

66 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 5
Pemerintah Kabupaten Klaten Pentahapan Pengembangan

BAB 5 PENTAHAPAN PENGEMBANGAN


(e-Government Road Map)
Pentahapan pengembangan mengikuti metodologi yang telah diuraikan pada Bab II dengan
tahapan seperti yang ditunjukan pada gambar 4.1. yang meliputi tahap (1) Publikasi, (2)
Interaksi, (3) Transaksi, dan (4) Integrasi. Proses ini menyesuaikan kondisi existing dan arah
pengembangan e-Government menuju kondisi ideal yang diharapkan. Tahapan-tahapan lebih
menunjukkan keterkaitan domain aplikasi-aplikasi masing-masing SKPD, sehingga dalam
penerapannya bisa saja dilakukan tidak hanya serial namun dilakukan secara paralel
tergantung kebutuhan dan prioritas yang telah direncanakan. Prosentase ketercapaian
pengembangan e-Government yang diharapkan menuju kondisi ideal seperti tergambar pada
Tabel 5.1.

Tabel 5.1. Pentahapan Pengembangan

No Tahapan Pengembangan 2016 2017 2018 2019 2020


1. Sosialisasi konsep e-Government 2 kali

2. Penerapan reformasi birokrasi


a. Workshop Reformasi Birokrasi 2 kali 2 kali
b. Monev Reformasi Birokrasi 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali
c. Pembentukan Tim Reformasi 1 tim 1 tim 1 tim 1 tim 1 tim
Birokrasi
3. Penyusunan regulasi e-Government
a. Penyusunan SK Bupati 1 buah
tentang e-Government
b. Penyusunan SK Bupati 1 buah
tentang tata organisasi

c. Penyusunan SK Bupati Kode 1 buah


Data
d. Penyusunan SK Bupati
tentang Tata Kelola e-
Government
5. Penyusunan sistem informasi 15 11 17 14 21
terintegrasi
6. Pembentukan unit organisasi 1 SKPD
pengelola IT
7. Peningkatan kompetensi SDM
a. Pelatihan SDM 60 orang 60 orang 60 orang
b. Tugas Belajar 5 orang 3 orang
c. Rekrutmen CPNS bidang IT 15 orang

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 67


Bab 5 Penyusunan Master Plan e-Government
Pentahapan Pengembangan Pemerintah Kabupaten Klaten

No Tahapan Pengembangan 2016 2017 2018 2019 2020


8. Pemeliharaan sistem seluruh seluruh seluruh seluruh seluruh
SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD
a. Pemeilharaan PC/Laptop
b. Pemeliharaan jaringan
c. Updating SI
d. Updating web portal
e. Updating anti virus

5.1 Sosialisasi konsep e-Government

Langkah pertama yang penting untuk dilakukan adalah membangkitkan kesadaran dan
kebutuhan dari setiap SKPD bahwa dalam menjalankan tupoksi diperlukan suatu aplikasi yang
dapat mempermudah dan meningkatkan kinerja serta kualitas output layanannya. Kesamaan
pandangan bahwa aplikasi menjadi salah satu bagian dari kebutuhan kerja di setiap SKPD
menjadi modal yang sangat penting dalam menghindari ketimpangan sistem yang sangat
mungkin terjadi. Bisa dibayangkan jika ada satu SKPD yang memiliki aplikasi membutuhkan
data dan informasi dari SKPD lain yang semua dataya masih di atas kertas, maka yang terjadi
adalah ketimpangan dalam sistem yang secara keseluruhan berdampak buruk terhadap kinerja
sistem. Proses sosialiasasi ini betul-betul sudah terlaksana di tahun pertama (2016)

Sosialisasi dilaksanakan dalam bentuk pertemuan. Materi pertemuan adalah Sosialisasi PP


No. 3 2003, tentang e-Government,. Master Plan e-Government, dan Tentang Tata Kelola e-
Governent. Sosialisasi Pertemuan sosilaisasi dalam 2 (dua) gelombang yaitu:
1. Gelombang pertama: Perserta pertemuan berasal dari sekretariat PEMDA, Biro, sekretariat
DPRD Kabupaten Klaten,
2. Gelombang Kedua: Perserta pertemuan berasal dari SKPD Teknis.

5.2 Penerapan reformasi birokrasi

Penerapan reformasi birokrasi diarahkan pada pelayanan masyarakat yang berorientasi pada
efisiensi dan efektifitas prosedur. Kegiatan dalam penerapan reformasi birokrasi adalah sebagai
berikut:
1. Workshop dan Bimbingan Teknis Mekanisme Reformasi Birokrasi di SKPD
2. SKPD melaksanakan reformasi birokrasi
3. Pemda melalui unit KPDE melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaaan reformasi
birokrasi di masing-masing SKPD.

68 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 5
Pemerintah Kabupaten Klaten Pentahapan Pengembangan

Tabel 5.2. Pentahapan Penerapan Reformasi Birokrasi

Kebutuhan Tahun
Penerapan reformasi birokrasi
2016 2017 2018 2019 2020
1. Workshop Reformasi Birokrasi 2 kali 2 kali
2. Workshop Reformasi Birokrasi 2 kali 2 kali
3. Monev Reformasi Birokrasi 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali
4. Pembentukan Tim Reformasi 1 tim 1 tim 1 tim 1 tim 1 tim
Birokrasi

5.3 Pembentukan unit organisasi pengelola IT

Pembentukan unit organisasi pengelola IT sudah harus terpenuhi 100% diawal tahun untuk
menjamin keterlaksanaan pentahapan pengembangan e-Government. Struktur organisasi
pengelola IT seperti tercantum pada Gambar 4.1. Jumlah SDM disesuaikan dengan kebutuhan
pengembangan e-Government.

5.3.1 Pengembangan Sistem

5.3.1.1 Pengembangan dan Standar Sistem


Tabel 5.3 Kebutuhan SDM bagian Pengembangan dan Standar Sistem

Tugas & Fungsi SDM Minimal untuk staf

 Memastikan bahwa sistem informasi dikembangkan  1 orang lulusan S2 ilmu komputer


sesuai dengan kebutuhan  1 orang lulusan S1 teknologi informasi
 Memastikan bahwa sistem informasi yang  1 orang lulusan D3 informatika
dikembangkan sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
 Memastikan bahwa sistem yang dikembangkan
memenuhi standar teknologi, keamanan, dan hukum
yang berlaku.
 Menyusun standar pengembangan teknologi
(termasuk database, kemanan sistem)
 Menyusun rencana kerja pengembangan sistem.
 Melakukan bimbingan teknis..
 Melakukan monitoring dan evaluasi.

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 69


Bab 5 Penyusunan Master Plan e-Government
Pentahapan Pengembangan Pemerintah Kabupaten Klaten

5.3.1.2 Pengembangan SDM


Tabel 5.4. Kebutuhan SDM Minimal Bagian Pengembangan SDM

Tugas & Fungsi SDM Minimal untuk staf

 Menyusun kebutuhan pelatihan untuk SDM terkait  1 orang lulusan S2 ilmu komputer
informatika.  1 orang lulusan S1 teknologi informasi
 Memfasilitasi kenaikan jabatan fungsional pranata  1 orang lulusan D3 informatika
komputer.
 Memfasilitasi pelatihan / peningkatan kompetensi
untuk SDM terkait.
 Menyusun rencana kerja pengembangan SDM.
 Melakukan bimbingan teknis..
 Melakukan monitoring dan evaluasi.

5.3.2 Pemeliharaan Sistem

5.3.2.1 Jaringan
Tabel 5.5. Kebutuhan SDM Minimal Bagian Jaringan

Tugas & Fungsi SDM Minimal untuk staf

 Seksi ini bertanggung jawab agar jaringan komputer  1 orang lulusan S1 informatika
di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten dipastikan  1 orang lulusna S1 teknik elektro
lancar.  2 orang lulusan D3 informatika
 Pemeliharaan dilakukan secara preventiv
(pengecekan rutin) dan corrective (help desk). Untuk
memastikan jaringan dapat berjalan secara optimal,
seksi ini diberi kewenangan untuk mengelola hak
akses, manajemen bandwidth, serta merencanakan
anggaran untuk koordinasi dan sosialisasi,
pemeliharaan infrastruktur, penggantian
/pengembangan infrastruktur, monitoring evaluasi,
dan mengusulkan peningkatan kompetensi SDM .

5.3.2.2 Aplikasi
Tabel 5.6. Kebutuhan SDM Minimal Bagian Aplikasi

Tugas & Fungsi SDM Minimal untuk staf

 Seksi ini bertanggung jawab agar aplikasi yang  1 orang lulusan S1 ilmu
berjalan di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten komputer/teknologi informasi
berjalan lancar sesuai kebutuhan. Apabila  1 orang lulusan S1 sistem
diperlukan, aplikasi dapat dikembangkan informasi
menyesuaikan kebutuhan yang ada. Dalam  1 orang lulusan D3 informatika
melakukan tugasnya, seksi aplikasi bertindak
sebagai help desk apabila ada permasalahan
dengan aplikasi yang sudah berjalan.
 Seksi ini juga bertanggung jawab memfasilitasi
kebutuhan agar aplikasi yang ada bisa
diimplementasikan secara optimal. Seksi ini juga
memiliki kewenangan untuk memberikan bimbingan
teknis dalam rangka sertifikasi aplikasi

70 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 5
Pemerintah Kabupaten Klaten Pentahapan Pengembangan

5.3.2.3 Database
Tabel 5.7. Kebutuhan SDM Minimal Bagian Database

Tugas & Fungsi SDM Minimal untuk staf

 Seksi ini bertanggung jawab mengelola data yang 1 orang lulusan S1 ilmu
dimiliki oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten. komputer/teknologi informasi
 Seksi ini bertanggung jawab memelihara data center 1 orang lulusan S1 sistem informasi
yang dimiliki Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten. 1 orang lulusan D3 informatika
 Seksi ini juga bertanggung jawab memelihara data
dari kerusakan, kegagalan akses, atau akses ilegal.

5.3.3 Tata Usaha

5.3.3.1 Keuangan
Tabel 5.8. Kebutuhan SDM Minimal Bagian Keuangan

Tugas & Fungsi SDM Minimal untuk staf

Bertanggung jawab melakukan pengelolaan keuangan di  1 orang lulusan S1 Akuntansi


KPDE.  1 orang lulusan D3 Akuntansi
 1 orang lulusan D3 informatika

5.3.3.2 Kepegawaian & Umum


Tabel 5.9. Kebutuhan SDM Minimal Bagian Kepegawaian dan Umum

Tugas & Fungsi SDM Minimal untuk staf

Bertanggung jawab dalam bidang kerumah tanggaan serta  1 orang lulusan S1 Ekonomi
memfasilitasi hak dan kewajiban pegawai KPDE.  1 orang lulusan D3 informatika

5.3.3.3 Perencanaan
Tabel 5.10. Kebutuhan SDM Minimal Bagian Perencanaan

Tugas & Fungsi SDM Minimal untuk staf

Bertanggung jawab menyusun program kerja KPDE sesuai  1 orang lulusan S2 informatika
usulan dari seksi dan bidang, melaporkan progres kegiatan,  1 orang lulusan S1 informatika
dan hasil kegiatan.  1 orang lulusan D3 informatika

5.4 Pengembangan infrastruktur hardware dan jaringan

Berdasarkan rancangan kebutuhan infrastruktur maka disusun jadwal tahapan pembangunan


dan pengembangan infrastruktur. Perangkat pada Data Center rencananya akan diadakan

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 71


Bab 5 Penyusunan Master Plan e-Government
Pentahapan Pengembangan Pemerintah Kabupaten Klaten

pada tahun pertama. Sedangkan untuk kebutuhan di tingkat SKPD yang jumlahnya cukup
besar, akan diadakan secara bertahap mulai tahun 2016. Diperkirakan pembenahan sistem
jaringan dan peningkatan kapasistas dapat diselesaikan pada akhir tahun 2017, sehingga pada
tahun-tahun berikutnya akan lebih ditekankan kepada kegiatan pengelolaan dan pemeliharan
jaringan yang ada. Peningkatan pengembangan infrastruktur direncanakan 20% pertahun
dengan jumlah disesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas pengembangan aplikasi e-
Government.
Tabel 5.11. Rencana Pengembangan Infrastruktur 2015-2020

NO SKPD TAHUN KE
2016 2017 2018 2019 2020
1 Organisasi 1 paket
2 Pembangunan 1 paket
3 Pemerintahan 1 paket
4 Perekonomian 1 paket
5 Hukum 1 paket
6 Humas 1 paket
7 Umum 1 paket
8 Sekretaris Dewan 1 paket
9 Dinas Pendidikan 1 paket
10 Dinas kesehatan 1 paket
11 Badan Perencanaan Daerah 1 paket
12 Satpol PP 1 paket
13 Kecamatan Klaten Tengah 1 paket
14 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 1 paket
15 Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan 1 paket
Aset Daerah
16 Badan Kepegawaian daerah 1 paket
17 Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi 1 paket
18 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 1 paket
19 Badan Lingkungan Hidup 1 paket
20 Kantor Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu 1 paket
21 Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi 1 paket
22 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 1 paket
23 Ketahanan Pangan 1 paket
24 Kantor Arsip & perpustakaan 1 paket
25 Badan Pemberdayaan Masyarakat 1 paket
26 Kecamatan Klaten Utara 1 paket
27 Kantor KB 1 paket
28 Dinas pertanian 1 paket
29 Dinas Perhubungan 1 paket
30 inspektorat 1 paket

72 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 5
Pemerintah Kabupaten Klaten Pentahapan Pengembangan

NO SKPD TAHUN KE
2016 2017 2018 2019 2020
31 Dinas Pekerjaan Umum 1 paket
32 Rumah Sakit Umum Daerah 1 paket
33 Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan 1 paket
Olahraga
34 Kecamatan Klaten Selatan 1 paket
35 Kecamatan Jogonalan 1 paket
36 Kecamatan Wedi 1 paket
37 Kecamatan Kalikotes 1 paket
38 Kecamatan Trucuk 1 paket
39 Kecamatan Pedan 1 paket
40 Kecamatan Ceper 1 paket
41 Kecamatan Kebonarum 1 paket
42 Kecamatan Ngawen 1 paket
43 Kecamatan Jatinom 1 paket
44 Kecamatan Tulung 1 paket
45 Kecamatan Karanganom 1 paket
46 Kecamatan Polanharjo 1 paket
47 Kecamatan Karangnongko 1 paket
48 Kecamatan Bayat 1 paket
49 Kecamatan Cawas 1 paket
50 Kecamatan Karangdowo 1 paket
51 Kecamatan Juwiring 1 paket
52 Kecamatan Delanggu 1 paket
53 Kecamatan Wonosari 1 paket
54 Kecamatan Gantiwarno 1 paket
55 Kecamatan Prambanan 1 paket
56 Kecamatan Manisrenggo 1 paket
57 Kecamatan Kemalang 1 paket

Pentahapan Pengadaan Hardware masing SKPD-masing dapat dilihat pada tabel 5.12.

Tabel 5.12. Pentahapan Pengadaan Hardware

Kebutuhan Tahun
2016 2017 2018 2020 2021
1. Pengadaan PC/Laptop 50 unit 50 unit 50 unit 50 unit 50 unit
2. Pengadaan Printer dan scanner 50 unit 50 unit 50 unit 50 unit 50 unit
3. Pengadaan LAN internal SKPD 27 paket 20 paket 8 paket
4. Sewa VPN ( WAN antar SKPD) 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket
5. Pengadaan Server SKPD + UPS 4 paket 4 paket 4 paket 4 paket 4 paket

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 73


Bab 5 Penyusunan Master Plan e-Government
Pentahapan Pengembangan Pemerintah Kabupaten Klaten

5.4.1 Pengembangan Infrastrukutur Tahun 2016

Rencana pengembangan infrastruktur tahun 2015 dapat dilihat pada Gambar 5.1. dan Tabel
5.13.

Gambar 5.1. Pengembangan Infrastruktur tahun 2016

Tabel 5.13 Pengembangan Infrastruktur tahun 2016

NO SKPD

1 Kantor Bupati Klaten


 Organisasi
 Pembangunan
 Pemerintahan
 Perekonomian
 Hukum
 Humas
 Umum
 Sekretaris Dewan
Dinas Pendidikan
Dinas kesehatan
Badan Perencanaan Daerah
Satpol PP
Kecamatan Klaten Tengah

74 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 5
Pemerintah Kabupaten Klaten Pentahapan Pengembangan

NO SKPD

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil


Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah
Badan Kepegawaian daerah
Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi
2 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
3 Badan Lingkungan Hidup
4 Kantor Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu
5 Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi
6 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
7 Ketahanan Pangan
8 Kantor Arsip & perpustakaan
9 Badan Pemberdayaan Masyarakat
10 Kecamatan Klaten Utara
11 Kantor KB
12 Dinas pertanian
13 Dinas Perhubungan
14 inspektorat
15 Dinas Pekerjaan Umum
16 Rumah Sakit Umum Daerah
17 Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga

5.4.2 Pengembangan Infrastrukutur Tahun 2017

Rencana pengembangan infrastruktur tahun 2017 dapat dilihat pada Gambar 5.12 dan Tabel
5.14

Gambar 5.2. Pengembangan Infrastruktur tahun 2017

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 75


Bab 5 Penyusunan Master Plan e-Government
Pentahapan Pengembangan Pemerintah Kabupaten Klaten

Tabel 5.14 Pengembangan Infrastruktur tahun 2017

No Nama Kecamatan
1 Kecamatan Klaten Selatan
2 Kecamatan Jogonalan
3 Kecamatan Wedi
4 Kecamatan Kalikotes
5 Kecamatan Trucuk
6 Kecamatan Pedan
7 Kecamatan Ceper

5.4.3 Pengembangan Infrastrukutur Tahun 2018

Rencana pengembangan infrastruktur tahun 2018 dapat dilihat pada Gambar 5.3 dan Tabel
5.15

Gambar 5.3. Pengembangan Infrastruktur tahun 2018

Tabel 5.15. Pengembangan Infrastruktur tahun 2018

No Nama Kecamatan
1 Kecamatan Kebonarum
2 Kecamatan Ngawen
3 Kecamatan Jatinom
4 Kecamatan Tulung
5 Kecamatan Karanganom
6 Kecamatan Polanharjo
7 Kecamatan Karangnongko

76 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 5
Pemerintah Kabupaten Klaten Pentahapan Pengembangan

5.4.4 Pengembangan Infrastrukutur Tahun 2019

Rencana pengembangan infrastruktur tahun 2019 dapat dilihat pada Gambar 5.4. dan Tabel
5.16.

Gambar 5.4. Pengembangan infrastruktur tahun 2019

Tabel 5.16 Pengembangan infrastruktur tahun 2019

No Nama Kecamatan
1 Kecamatan Bayat
2 Kecamatan Cawas
3 Kecamatan Karangdowo
4 Kecamatan Juwiring
5 Kecamatan Delanggu
6 Kecamatan Wonosari

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 77


Bab 5 Penyusunan Master Plan e-Government
Pentahapan Pengembangan Pemerintah Kabupaten Klaten

5.4.5 Pengembangan Infrastrukutur Tahun 2020

Rencana pengembangan infrastruktur tahun 2020 dapat dilihat pada Gambar 5.5 dan Tabel
5.17.

Gambar 5.5. Pengembangan Infrastruktur tahun 2020

Tabel 5.17. Pengembangan Infrastruktur tahun 2020

No Nama Kecamatan
1 Kecamatan Gantiwarno
2 Kecamatan Prambanan
3 Kecamatan Manisrenggo
4 Kecamatan Kemalang

5.5 Penyusunan regulasi e-Government

Dalam rangka mendukung dan menjamin implementasi e-Government diperlukan regulasi yang
kuat dari Pemerintah Daerah. Adapun SK yang perlu disusun sebagai berikut.
1. Penyusunan SK Bupati tentang e-Government
2. Penyusunan SK Bupati tentang tata organisasi
3. Penyusunan SK Bupati Kode Data
4. Penyusunan SK Bupati tentang Tata Kelola e-Government

78 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 5
Pemerintah Kabupaten Klaten Pentahapan Pengembangan

5.6 Penyusunan SK Bupati tentang e-Government

Dalam rangka menunjang pengembangan dan pelaksanaan e-Government yang tepat sasaran
melalui pengintegrasian suprastruktur, infrasruktur dan sistem informasi e-Government
dilingkungan Pemerintah Kabupaten Klaste maka dipandang perlu adanya aturan dalam
pengembangan dan pelaksanaan.

Dalam SK Bupati tentang e-Government mencakup hal-hal sebagai berikut.


1. Ketentuan Umum
2. Perencanaan
3. Pelaksanaan Pengembangan e-Government
a. Pengadaan
b. Keamanan
c. Internet dan Intranet
d. Pengembangan
e. Database
f. Sumber Daya Manusia
g. Kerjasama dengan instansi Vertikal dan Pihak Ketiga
4. Pemilharaan
5. Sanksi
6. Ketentuan

5.6.1 Penyusunan SK Bupati tentang Tata Organisasi

Dalam rangka pengelolaan Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good
governance) dan meningkatkan layanan publik yang efektif diperlukan adanya kebijakan tata
organisasi yang mendukung implementasi e-Government

Dalam SK Bupati tentang tata Organisasi mencakup hal-hal sebagai berikut:


1. Ketentuan Umum
2. Pembentuka
3. Susunan, Kedudukan, dan Tugas Pokok
4. Kelompok Jabatan Fungsional
5. Ketentuan Peralihan
6. Ketentuan Penutup

5.6.2 Penyusunan SK Bupati tentang Kode Data

Sistem informasi berbasis komputer merupakan kebutuhan yang sangat strategis dari suatu
organisasi yang melaksanakan prinsip-prinsip manajemen modern. Dalam rangka

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 79


Bab 5 Penyusunan Master Plan e-Government
Pentahapan Pengembangan Pemerintah Kabupaten Klaten

pengembangan sistem informasi di linkungan Pemda Kabupaten Klaten yang terintegrasi guna
memperoleh data dan informasi yang lengkap, menyeluruh, cepat dan tepat melaui sistem
informasi berbasis komputer, proses pengelolaan database elektronik membutuhkan kode data.
Kode data yang dimaksud merupakan lambang atau kode unik yang akan dibaca oleh komputer
yang berfungsi mengkomunikasikan dalam integrasi database melalui interrelasi antar database
dengan prinsip analogi satu dengan lainnya.

Dalam SK Bupati tentang Kode Data mencakup hal-hal sebagai berikut:


1. Ketentuan Umum
2. Maksud dan Tujuan
3. Struktur Kode, diantaranya:
a. Struktur Kode Wilayah
b. Struktur Kode SKPD
c. Struktur Unit Kerja
d. Struktur Kode Pendidikan
e. Struktur Kode Pelatihan
f. Struktur Kode Barang
4. Ketentuan Penutup

5.6.3 Penyusunan SK Bupati tentang Tata Kelola e-Government

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance) dan meningkatkan
layanan publik yang efektif dan efisien diperlukan adanya kebijakan dan strategi
pengembangan e-Government; Kebijakan mengatur dan mengelola keseluruhan proses
perencanaan, realisasi, operasional harian, pengamanan, kelangsungan layanan, dan evaluasi
internal penyelenggaraan Teknologi Informasi dan Komunikasi di lingkungan Pemerintah
Daerah Kabupaten Klaten melalui jalur kepemimpinan yang tegas dan transparan dalam
mendukung tujuan penyelenggaraan pemerintahan dengan memperhatikan asas efektivitas,
efisiensi, dan akseptabilitas. Oleh karena itu perlu ditetapkan Peraturan Bupati tentang
Kebijakan Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi Pemerintah Daerah Kabupaten
Klaten.

Dalam SK Bupati tentang Tatakelola mencakup hal-hal sebagai berikut:


1. Ketentuan Umum
2. Maksud dan Tujuan
3. Sistematika Tata Kelola Teknologi Informasi Dan Komunikasi
a. Peran teknologi informasi dan komunikasi
b. Kebijakan perencanaan teknologi informasi dan komunikasi
c. Kerangka proses dan organisasi teknologi informasi dan komunikasi

80 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 5
Pemerintah Kabupaten Klaten Pentahapan Pengembangan

d. Pengelolaan investasi teknologi informasi dan komunikasi


e. Pengelolaan sumber daya teknologi informasi dan komunikasi
f. Pengelolaan resiko teknologi informasi dan komunikasi
4. Ketentuan Penutup

5.7 Penyusunan Sistem Informasi Terintegrasi

Tools yang digunakan dalam rangka penerapan reformasi birokrasi bisa dilakukan dengan
pengembangan sistem informasi terintegrasi. Pengembangan sistem informasi terintegrasi yang
akan dilakukan adalah sebagai berikut.

Tabel 5.18. Rencana Pengembangan Sistem Informasi Terintegrasi

PENANGGUNG TAHUN KE
NAMA APLIKASI ALIAS
JAWAB
2016 2017 2018 2019 2020

Sistem Informasi Administrasi


Dinas
Kependudukan Catatan Sipil (SIA SIMDUK X
DUKCAPIL
DUKCAPIL)
Sistem Layanan Pajak Online SIMPOL DPPKAD X
Setda Bagian
Portal Kabupaten Portal Klaten X
Umum
Semua SKPD di
Portal SKPD Portal SKPD X
luar Setda
Sistem Informasi Manajemen
Setda Bagian
Pejabat Pengelola Informasi dan SIM - PPID X
Umum
Dokumentasi (PPID)
Sistem Informasi Profil Daerah SIPD BAPPEDA X
Setda Bagian
E-Office (Mail System) e-Office X
Umum
E-Office (Manajemen Digitalisasi Setda Bagian
e-Office X
Dokumen dan Pengarsipan) Umum
E-Office (Tata Naskah Dinas Setda Bagian
e-Office X
Elektronik) Umum
Sistem Informasi Pengelolaan
e-Budgeting DPPKAD X
Anggaran Daerah (e-Budgetting)

Aplikasi Pengelolaan KASDA SIKASDA DPPKAD X


SIMDA -
SIMDA (Penerimaan CPNS) BKD X
CPNS
e-
Sistem Informasi Pengadaan BAPPEDA X
Procurement
Sistem Informasi Manajemen
SIM-RSUD Dinas Kesehatan X
Rumah Sakit Umum Daerah

Sistem Informasi Penerimaan Dinas


PPDB Online X
Peserta Didik Baru Pendidikan

Sistem Informasi Manajemen


SIMPERDU Dinas Perijinan X
Pelayanan dan Perijinan Terpadu
Sistem Informasi Pengaduan Setda Bagian
SIPADU X
Terpadu Umum
Sistem Call Center Unit Setda Bagian
Klaten Call X
Pelayanan Publik Umum
Sistem Pelayanan Web e- Setda Bagian
e-Tiketing X
Tiketing (Help Desk) Umum

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 81


Bab 5 Penyusunan Master Plan e-Government
Pentahapan Pengembangan Pemerintah Kabupaten Klaten

PENANGGUNG TAHUN KE
NAMA APLIKASI ALIAS
JAWAB
2016 2017 2018 2019 2020

Laporan Kinerja Pemerintah


e-LAKIP BAPPEDA X
Elektronik (e-LAKIP)
Sistem Informasi Perencanaan
SIPPD BAPPEDA X
Daerah (SIPPD)
SIM Pendapatan Daerah (Back
SIMPADA DPPKAD X
Office)
Sistem Informasi Aset dan
SIM-Aset DPPKAD X
Persedian Barang
Sistem Informasi Manajemen
SIMPUS Dinas Kesehatan X
Puskesmas
Sistem Database Industri dan Setda Bidang
SDIP X
Perdagangan Perekonomian
Sistem Informasi Layanan Hukum Setda Bidang
SISHUM X
& HAM Hukum
Sistem Pelayanan dan Perijinan Dinas PU dan
SIMPERPU X
Bidang Ke-PU-an ESDM
Sistem Database Badan Usaha Setda Bagian
SD-BUMD X
Milik Daerah Perekonomian
SIMDA (Sistem Informasi Analisis SIMDA -
BKD X
Jabatan ) ANJAB
E-Learning Pendidikan dan Dinas
e-Learning X
Pelatihan Daerah Pendidikan
Sistem Informasi Barang Daerah SIMBADA DPPKAD X
Sistem Informasi Pendapatan
SIMPEDA DPPKAD x
Daerah
Sistem Informasi Pertanian SIMTAN Dinas Pertanian X
Sistem Informasi Peternakan SIMTER Dinas Pertanian X
Sistem Database Profil Kelautan
SIMLA Dinas Pertanian X
dan Perikanan
Sistem Informasi Lahan
SIM-LP2B Dinas Pertanian X
Pertanian Pangan Berkelanjutan
Sistem Informasi Manajemen
SIMO Dinas Kesehatan X
Obat
Sistem Database Sarana
Pelayanan Kesehatan Dasar dan SIYANKES Dinas Kesehatan X
Komunitas
e-Learning Pendidikan Dasar dan Dinas
e-Learning X
Menengah Pendidikan
Sistem Informasi Manajemen Dinas
SIM-Sekolah X
Sekolah Pendidikan
Sistem Informasi Manajemen Dinas
SIM - PAB X
Pemantauan Angkutan Barang Perhubungan
Sistem Informasi Sarana dan Dinas PU dan
SIM-PSU X
Prasarana Umum ESDM
Sistem Informasi Perpustakaan SIMPERPUS Kantor Arsip &
X
Daerah DA Perpustakaan

Sistem Database Potensi dan Setda Bagian


SIDASI X
Peluang Investasi Daerah Pembangunan

Jaringan Dokumentasi dan Setda Bagian


JDIH X
Informasi Hukum (JDIH) Hukum

Sistem Informasi Manajemen


SIM-KPD BAPPEDA x
Kinerja Pembangunan Daerah

Sistem Monitoring dan Evaluasi


e-Monev BAPPEDA x
Elektronik (e-Monev)

82 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 5
Pemerintah Kabupaten Klaten Pentahapan Pengembangan

PENANGGUNG TAHUN KE
NAMA APLIKASI ALIAS
JAWAB
2016 2017 2018 2019 2020

Sistem Informasi Penyusunan


Program dan Anggaran(e- e-Budgeting BAPPEDA x
Budgeting)
SIM Akuntansi Daerah Berbasis
SAIBADA DPPKAD X
Akrual
SIMDA (Manajemen Surat Tugas SIMDA -
BKD X
dan Perjalanan Dinas) PERJADIN

Sistem Informasi Manajemen SIMPELATD Dinas


X
Pendidikan dan Pelatihan Daerah A Pendidikan
Sistem Database Badan Usaha
SDBUMD DPPKAD X
Milik Daerah
SIM Kehutanan dan Perkebunan SIM - KP Dinas Pertanian X
Sistem Informasi Manajemen DISBUDPARPO
SIMPAR X
Pariwisata dan Kebudayaan RA
Sistem Informasi Pencari Kerja SIPENCAKE
Disnakertrans X
(AKA/I) R
Sistem Informasi Database Jalan Dinas
SIDJJ X
dan Jembatan Perhubungan
Sistem Aplikasi Monitoring
Dinas PU dan
sarana dan Prasarana SIMON-SPP X
ESDM
Permukiman
Sistem Informasi Manajemen Setda Bagian
SIM-NGO X
Organisasi Non-Pemerintah Umum
Kantor Arsip &
SIM Arsip Daerah e - ARSIP X
Perpustakaan
Sistem Informasi Eksekutif EIS Setda Bagian
X
Pembangunan Daerah BANGDA Umum
Manajemen Setda Bagian
e-Dashboard X
DashboardPemerintah Daerah Umum
Sistem Administrasi
Sekertariat
Kesekretariatan DPRD Elektronik e-Parliement X
Dewan
(e-Parliement)
Setda Bagian
Sistem Informasi PILKADA SIPILKADA X
Pemerintahan

Sistem Informasi dan Manajemen Setda Bagian


SIMADAP X
Data Pembangunan Pembangunan

Sistem Informasi Manajemen


SIMPRO BAPPEDA X
Proyek (Perencanaan)

Sistem Informasi Manajemen


SIMAK DPPKAD X
Konstruksi (Perencanaan)
Sistem Informasi Manajemen
Proyek (Pengelolaan dan SIMPRO BAPPEDA X
Monitoring)
Sistem Informasi Manajemen
Konstruksi (Pengelolaan dan SIMAK DPPKAD X
Monitoring)
Sistem Tunjangan Kinerja SIMDA -
BKD X
Pegawai STKP
Sistem Informasi Manajemen SIMDA -
BKD X
Berbasis Balance Scorecard BSC
Badan
Sistem Informasi Ruang Terbuka
SIM-RTH Lingkungan X
Hijau/Hutan Kota
Hidup
Badan
Sistem Informasi Pemanfaatan
SIMDARU Lingkungan X
dan Pengendalian Ruang
Hidup

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 83


Bab 5 Penyusunan Master Plan e-Government
Pentahapan Pengembangan Pemerintah Kabupaten Klaten

PENANGGUNG TAHUN KE
NAMA APLIKASI ALIAS
JAWAB
2016 2017 2018 2019 2020

Sistem Informasi Geografi Setda Bidang


SIG-PED X
Potensi Ekonomi Daerah Perekonomian

Sistem Informasi Manajemen dan Setda Bagian


e-UKM X
Monitoring UKM Perekonomian

Sistem Database Pembinaan DISBUDPARPO


SIMPOR X
Pemuda dan Olahraga RA
Sistem Database
SISNAKER Disnakertrans X
Ketenagakerjaan
Sistem Database dan Monitoring
SDMP Disnakertrans X
Perusahaan
Sistem Informasi Database Jalan Dinas
SIDJL X
Lingkungan Perhubungan
Sistem Informasi Musyawarah SIMUSRENB
BAPPEDA
Perencanaan Pembangunan ANG
JUMLAH 15 11 17 14 21

84 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 6
Pemerintah Kabupaten Klaten Rencana Implementasi

BAB 6 RENCANA IMPLEMENTASI


(e-Government Implementation Plan)
6.1 Strategi pengembangan e-Government

Meningkatkan dukungan organisasi terhadap pelaksanaan dan pengembangan e-Government.


Menigkatkan komitmen dan kapasitas SDM dan dalam mengelola e-Government.Efektifitas
dalam pemanfaatan TIK namun efisien dalam sumber daya. Melaksanakan reformasi birokrasi
secara bertahap dan berkesimbungan. Peningkatan peran serta masyarakat, swasta, dan
perguruan tinggi dalam pengembangan e-Government.

6.2 Rencana Implementasi

Rencana implementasi e-Government mengacu kepada pentahapan pengembangan e-


Government secara nasional dan disesuaikan dengan kondisi yang ada di setiap lembaga
pemerintah. Jangka waktu penerapan e-Government di setiap lembaga bervariasi sesuai
dengan kondisi yang ada serta tetap dalam kerangka rencana penerapan e-Government secara
nasional.

6.3 Rekomendasi

6.3.1 Rekomendasi di bidang organisasi dan manajemen

1. Sosialisasi konsep e-Government Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten dengan semboyan


Klaten Go Online.
2. Penambahan unit organisasi dalam nomenklatur SKPD di Pemerintah Daerah Kabupaten
Klaten yang memiliki tugas fungsi melakukan pengelolaan dan pengembangan e-
Government di tingkat Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten .
3. Tersedia anggaran yang memadai dan berkesinambungan dalam pengelolaan dan
pengembangan teknologi informasi dan komunikasi baik di tingkat Pemerintah Daerah
Kabupaten Klaten maupun SKPD.
4. Penguatan pengelolaan TIK di tingkat SKPD, khususnya di Subbag program dan Informasi,
baik dari sisi anggaran maupun sumber daya manusia.
5. Penempatan SDM sesuai kompetensi dalam mengelola e-Government.
6. Komitmen yang dimulai secara top down.
7. Sosialisasi dan penerapan reformasi birokrasi secara bertahap, terus menerus, dan
berkesinambungan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang bersih dan transparan dan
akuntabel.

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 85


Bab 6 Penyusunan Master Plan e-Government
Pentahapan Pengembangan Pemerintah Kabupaten Klaten

8. Membuka ruang konsultasi dan layanan aduan dari masyarakat demi penyempurnaan
pelayanan Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten kepada masyarakat serta melakukan
monitoring dan analisis terhadap layanan tersebut.
9. Kerjasama yang saling menguntungkan antara pemerintah dengan perguruan tinggi dan
bisnis dalam mengembangkan e-Government.

6.3.2 Rekomendasi di Bidang Teknologi

Pengembangan Infrastruktur TIK harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:


1. Keamanan sistem
2. Ketersediaan SDM yang kompeten untuk pemeliharaan sistem.
3. Tersedia Mekanisme Disaster Recovery System

Pengembangan infrastruktur data dan aplikasi memperhatikan prinsip-prinsip berikut:


1. Integrasi
2. Penerapan SDLC (system development life cycle) dalam pengembangan system
3. Securitas data dan aplikasi
4. Layanan portal SKPD harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
5. Pengembangan web harus disertai dokumentasi pengembangan yang lengkap yang
memungkinkan pihak lain melakukan pengembangan berdasarkan petunjuk dalam
dokumen tersebut.
6. Web terintegrasi dengan database SKPD. Dengan memperhatikan factor keamanan data,
integrasi dilakukan tidak secara langsung, namun memanfaatkan middleware yang
menghubungkan antara database web dengan database SKPD.
7. Teknologi kecepatan akses user terhadap web sebaiknya lebih diprioritaskan daripada
tampilan web.
8. Web memiliki ruang masukan dari masyarakat berupa layanan konsultasi/aduan.
9. Respon time terhadap masukan masyarakat melalui media web pada fitur ruang
konsultasi/layanan aduan perlu ditetapkan.
10. Dilakukan updating web secara rutin baik dari sisi konten (berita, artikel, atau download
konten) maupun fitur.

86 Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication


Penyusunan Master Plan e-Government Bab 7
Pemerintah Kabupaten Klaten Penutup

BAB 7
PENUTUP
Demikian Master Plan e-Government Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten ini disusun agar
dapat menajdi pedoman dalam menerapkan pengembangan e-Government secara realistis dan
terukur.

Perlu disadari bahwa teknologi informasi sedemikian cepatnya berkembang, sehingga pada
master plan ini tidak menyinggung secara mendetail persyaratan teknologi yang harus
digunakan dengan tujuan agar master plan ini lebih luwes untuk diimplementasikan.

Master Plan e-Government ini disusun dalam rangka perencanaan pengembangan, sehingga
berhasil atau tidaknya perencanaan ini tergantung factor komitmen dari dalam Pemerintah
Daerah Kabupaten Klaten itu sendiri. Oleh karena itu diharapkan komitmen dari semua pihak
yang terkait dalam e-Government agar implementasi e-Government di Pemerintah Daerah
Kabupaten Klaten bisa terlaksana dengan baik dan efektif.

Besar harapan kami agar Master plan e-Government ini dapat diimplementasikan dengan baik
sehingga tercapai kinerja pemerintah yang bersih, transparan dan akuntabel.

CV PILAR CIPTA SOLUSI

Pilar Cipta Solusi - Information Technology and Communication 87

Anda mungkin juga menyukai