Islam, Iman Dan Ihsan
Islam, Iman Dan Ihsan
BAB I
PENDAHULUAN
Iman menurut Ahlus Sunnah wal Jamaah adalah ikrar dalam hati diucapkan
dengan lisan dan diamalkan dengan anggota badan. Jadi Iman itu mencakup tiga
hal Ikrar dengan hati. Pengucapan dengan lisan. Pengamalan dengan anggota
badan. Jika keadaannya demikian maka iman itu akan bisa bertambah atau bisa
saja berkurang. Lagi pula nilai ikrar itu tidak selalu sama. Ikrar atau pernyataan
karena memperoleh satu berita tidak sama dengan jika langsung melihat persoalan
dengan kepala mata sendiri. Pernyataan karena memperoleh berita dari satu orang
tentu berbeda dari pernyataan dengan memperoleh berita dari dua orang.
Demikian seterusnya. Oleh karena itu Ibrahim ‘Alaihis Sallam pernah berkata
mati. Allah berfirman ‘Apakah kamu belum percaya’. Ibrahim menjawab ‘Saya
telah percaya akan tetapi agar bertambah tetap hati saya”. Iman akan bertambah
mendapatkan hal itu dari dirinya sendiri maka ketika menghadiri majlis dzikir dan
mata kepala. Namun ketika ia lengah dan meninggalkan majlis itu maka bisa jadi
keyakinan dalam hatinya akan berkurang. Iman juga akan bertambah tergantung
pada pengucapan maka orang berdzikir sepuluh kali tentu berbeda dengan yang
berdzikir seratus kali. Yang kedua tentu lbh banyak tambahannya. Demikian
1
2
halnya dengan orang yang beribadah secara sempurna tentunya akan lbh
Dalam hal amal perbuatan pun juga demikian orang yang amalan dengan anggota
badannya jauh lbh banyak daripada orang lain maka ia akan lbh bertambah
imannya daripada orang yang tidak melakukan perbuatan seperti dia. Tentang
maupun As-Sunnah. Allah Ta’ala berfirman yang artinya “Dan tidaklah Kami
menjadikan bilangan mereka itu melainkan utk jadi cobaan bagi orang-orang kafir
supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab yakin dan supaya orang-orang yang
beriman bertambah imannya”. “Dan apabila diturunkan suatu surat maka diantara
mereka ada yang berkata ‘Siapa di antara kamu yang bertambah imannya dengan
surat ini ?’ Adapun orang yang beriman maka surat ini menambah imannya
sedang mereka merasa gembira. Dan adapun orang-orang yang di dalam hati
mereka ada penyakit maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka di
samping kekafirannya dan mereka mati dalam keadaan kafir”. Dalam sebuah
bersabda bahwa kaum wanita itu memiliki kekurangan dalam soal akal dan
agamanya. Dengan demikian maka jelaslah kiranya bahwa iman itu bisa
Namun ada masalah yang penting apa yang menyebabkan iman itu bisa
2
3
maka tak diragukan lagi imannya akan bertambah pula. Oleh karena itu para ahli
ilmu yang mengetahui benar-benar tentang asma’ Allah dan sifat-sifat-Nya lbh
kuat imannya daripada yang lain. Memperlihatkan ayat-ayat Allah yang berupa
akan bertambah. Allah Ta’ala berfirman. Artinya “Dan di bumi itu terdapat tanda-
tanda bagi orang-orang yang yakin dan pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu
mau memperhatikan dan merenungkan alam ini maka imannya akan semakin
3
4
BAB II
PEMBAHASAN
ّلاِ س ِع ْندَ َر ُ
س ْو ِل ل ي ل ّٰلاُ َع ْنهُ أ َ ْي ً
ضا قَا َل :بَ ْينَ َما ن َْح ٌن ُجلُ ْو ٌ ض َ ع ْن ُ
ع َم َر َر ِ َ
اض ال ِث ل َيا ِ
ب علَ ْينَا َر ُج ٌل َ
ش ِد ْيدُ َب َي ِ طلَ َع َ سلَّ َم ذَ َ
ات َي ْو ٍم ِإ ْذ َ علَ ْي ِه َو َ صلَّى ٰ
ّلاُ َ َ
صلَّى ل
ّلاُ ّلاِ َ
س ْو ِل ل فَ ِخذَ ْي ِه َوقَا َل :يَا ُم َح َّمد أ َ ْخبِ ْرنِ ْي َع ِن ْ ِ
اْل ْسالَ ِم ،فَقَا َل َر ُ
س ْو ُل ٰ
ّلاِ اْل ْسالَ ُم أ َ ْن ت َ ْش َهدَ أ َ ْن الَ ِإ ٰله ِإالَّ ٰ
ّلا َوأَ َّن ُم َح َّمدًّا َر ُ سلَّ َم ِ ْ :
علَ ْي ِه َو َ
َ
ت
ط ْع َ ضانَ َوتَ ُح َّج ْال َبي َ
ْت ِإ ِن ا ْستَ َ ص ْو َم َر َم َ ي َّ
الز َكاة َ َوت َ ُ صالَة َ َوتُؤْ تِ َ
َوت ُ ِقي َْم ال َّ
اآلخ ِر
ِ س ِل ِه َو ْاليَ ْو ِم ان قَا َل :أ َ ْن تُؤْ ِمنَ بِ ٰ ِ
اّٰلل َو َمالَـ ِ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر ُ ِْ
اْل ْي َم ِ
ان،
س ِاْل ْح َ ت ،قَا َل فَأ َ ِخبِ ْرنِي َ
ع ِن ْ ِ َوتُؤْ ِمنَ بِ ْالقَدَ ِر َخي ِْر ِه َوش ِ لَرهِ .قَا َل َ
صدَ ْق َ
ساـ ِ ِل .قَا َل فَأ َ ْخ ِب ْرنِي ع ِة ،قَا َل َ :ما ْال َمسْؤُ ْو ُل َ
ع ْن َها ِبأ َ ْعلَ َم ِمنَ ال َّ سا َ
ع ِن ال َّ
َ
ار ِت َها ،قَا َل أ َ ْن ت َ ِلدَ ْاْل َ َمةُ َر َّبت َ َها َوأ َ ْن ت َ َرى ْال ُحفَاة َ ْالعُ َراة َ ْال َعالَةَ
ع ْن أ َ َم َ
َ
طلَقَ فَلَ ِبثْتُ َم ِليَّا ،ث ُ َّم قَا َل :يَا ط َاولُ ْونَ ِفي ْالبُ ْنيَ ِ
ان ،ث ُ َّم ا ْن َ اء يَت َ َ
ش ِعا َء ال َّ
ِر َ
4
5
قَا َل فَإِنَّهُ ِجب ِْر ْي ُل.س ْولُهُ أ َ ْعلَ َم ٰ : ُساـ ِ ِل ؟ قُ ْلت
ُ ّلاُ َو َر َّ ع َم َر أَتَد ِْري َم ِن ال
ُ
Tidak terlihat darinya bekas perjalanan jauh dan tidak ada satupun di
rasul-rasul Allah, hari akhir, dan percaya kepada takdir baik maupun
5
6
menjawab, “orang yang ditanya tidak lebih tahu dari orang yang
kamu melihat orang-orang yang tak beralas kaki, tak berbaju, miskin,
bangunan yang tinggi.” Setelah itu, orang itu pergi. Aku pun
2. Takhrij Hadis
Tirmidzi dalam kitab Al-Iman nomor 2738, Abu Dawud dalam kitab
6
7
3. Kedudukan Hadis
bermuara pada hadis ini. Hal ini disebabkan karena hadis ini
makna-makna al-Qur’an.
orang sahabat, yaitu Abu Hurairah r.a., Umar ibn Khaththab r.a, Abu
Dzar al-Ghifari r.a., Anas ibn Malik r.a., Ibnu Abbas r.a., Ibnu Umar
4. Penjelasan Hadis
7
8
b. Definisi Islam
c. Definisi Iman
ialah :
kecuali Allah.
8
9
- Percaya bahwa setiap hal yang terjadi di alam raya ini sudah
Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat
berbeda baik secara bahasa maupun istilah. Tidak ada Islam tanpa
Iman, begitu juga tidak ada iman tanpa Islam. Keduanya saling
9
10
berkaitan erat, karena iman itu harus ada di hati dan dibuktikan
e. Definisi Ihsan
Allah melihat dan menyaksikan setiap perkara yang ada pada diri
kita.
orang yang ditanya tidak lebih tahu dari orang yang bertanya.”
budaknya.
10
11
ini bertujuan agar orang-orang yang hadir di majelis ilmu juga bisa
mnegatakan tidak tahu. Ini merupakan bukti sifat wara’, takwa dan
11
12
menjawab. Metode ini adalah salah satu cara yang ampuh sejak
kepada para sahabat dalam banyak hadis. Hal ini bertujuan untuk
1. Redaksi Hadis
َ سلَّ َم َم َّر
َعلَى َر ُج ٍل ِمن َ علَ ْي ِه َو ْ ٰ صلَّى
َ ّلا َ ُّلا ُ ا َ َّن َر: ع َمر
ٰ س ْول ُ حديث ابن
)ان (رواه البخاري و مسلم ِ ْ َ دَ ْعهُ فَإ ِ َّن ْال َحيَا َء ِمن: سلَّ َم
ِ اْل ْي َم َ َو
1
Musthafa Dieb al-Bugha dan Muhyiddin Mistu, AL-Wafi Syarah Hadis Arbain Imam An-Nawawi,
(Jakarta: Qitshi Press, 2014), hlm. 13-18.
12
13
(nasakh) .
Pertama, rasa malu yang alami. Maksudnya ialah rasa malu yang
buat. orang yang mempunyai sifat malu seperti ini akan menahan
diri dari perbuatan maksiat dan akhlak tercela. Oleh karena itu rasa
adalah orang yang sangat pemalu. Bahkan, beliau lebih malu dari
Kedua, rasa malu yang diusahakan. Artinya rasa malu yang bisa
13
14
Imam Ahmad dan Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud r.a. secara marfu’ :
Siapa yang melakukan hal itu semua, berati ia telah memiliki rasa
akhlak terpuji. Namun apabila rasa malu itu berlebihan dan tidak
Karena itu, merupakan rasa malu yang tidak pada tempatnya dan
mencari rezeki.
itu ada dua, yang atu merupakan cabang iman dan yang satunya
14
15
dan mendidik generasi masa depan dengan fitrah wanita suci. Allah
memberi isyarat kepada hal itu, yaitu ketika Dia berfirman tentang
salah satu putri Nabi Syuaib a.s. saat mengundang Nabi Musa a.s.
maksud perkataan tersebut dengan jelas. Dan semua itu keluar dari
fitrahnya yang lurus, bersih dan selamat. Itulah gadis yang lurus
melebih-lebihkan.
15
16
Qur’an dan Islam. Mereka mengganti rasa malu dan taat kepada
secara terang-terangan.”
16
17
g. Intissari hadis
Hadis ini memberi pengertian pada kita bahwa rasa malu semuanya
begitu juga tidak ada rasa malu dalam mencari kebenaran. Allah
1. Redaksi Hadis
ب ْالخ َْم َر ِح ْينَ َي ْش َربُ َها َ َو،الزانِي ِحيْنَ َي ْزنِي َو ُه َو ُمؤْ ِم ٌن
ُ ال َي ْش َر َّ َي ْز ِني
2
Ibid, hlm. 154-157.
17
18
Abu Hurairah r.a. berkata : Nabi Saw. bersabda, “Tidak akan berzina
akan minum khamr, di waktu minum jika ia sedang beriman. Dan tidak
2. Penjelasan Hadis
Orang yang beriman akan merasa bahwa segala tingkah lakunya senantiasa
diawasi oleh Allah swt. Tidak ada suatu perbuatan yang ia lakukan luput dari
dan ia sendiri yang akan menerima akibat dari perbuatannya, baik ataupun
perbuatan yang dilarang oleh Allah swt. Seorang yang beriman tidak
malu dan takut menghadapi azab-Nya serta takut tidak mendapatkan ridha-
Nya
Sebaliknya, orang yang tidak beriman kepada Allah swt. akan merasa bahwa
18
19
berusaha untuk mencegah dirinya dari perbuatan tersebut. Hal itu antara lain
karena kuatnya godaan setan dan besarnya dorongan hawa nafsu untuk
ُ ُ)يَ ْزدَادُ ُويَ ْنق. Oleh sebab itu, seyogyanya setiap orang beriman berusaha untuk
ص
relatif akan stabil. Selain itu, ia pun harus selalu ingat bahwa sekecil apapun
dunia dapat selamat dari akibat kemaksiatan yang dilakukannya, tapi ia tidak
19
20
BAB III
KESIMPULAN
Iman ialah percaya kepada Allah swt, para malaikat-Nya, pertemuan dengan
Allah, para Rasul-Nya, percaya kepada hari berbangkit dari kubur, dan percaya
kepada qadha dan qadar. Islam ialah menyembah kepada Allah dan tidak
yang difardhukan, berhaji, dan berpuasa di bulan Ramadhan; dan Ihsan ialah
Ketiga hal di atas, ditambah mempercayai terjadinya hari kiamat, yang tidak
tidak dapat dipisahkan dalam membentuk jiwa untuk mengabdi kepada Allah
Keimanan seseorang akan terpantul dalam bentuk amal shaleh. Oleh sebab itu,
menurun dan berkurangnya iman. Orang yang betul-betul beriman tidak mungkin
kemaksiatan lainnya, berarti dia sedang tidak beriman atau imannya berada dalam
titik terendah. Oleh karena itu, seyogianya setiap orang yang beriman selalu
berbagai perintah-Nya.
20
21
Malu dalam arti sebenarnya (menurut pandangan Islam) adalah malu dalam
melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah swt. dan yang dipandang jelek oleh
manusia. Adapun orang yang merasa malu untuk melakukan perbuatan baik atau
malu menegur orang yang melakukan kejelekan tidak termasuk malu dalam
21
22
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Al-Bugha, Dieb Musthafa dan Mistu Muhyiddin, 2014, Al-Wafi Syarah Hadis
22