Anda di halaman 1dari 11

PENUGASAN INDIVIDU

SATUAN ACARA PENYULUHAN


NYERI PADA PASIEN POST DCA DI BANGSAL RAWAT INAP ASTER V
RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Stase Keperawatan Medikal Bedah

Disusun Oleh:
Bunga Ambarwati (19160107)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2019
Satuan Acara Penyuluhan Nyeri

Pokok Bahasan : Nyeri


Sub pokok : Cara Mengontrol Nyeri

Sasaran : Keluarga dan pasien post DCA yang dirawat di Bangsal Aster V

Hari/ tanggal : Kamis, 24 Oktober 2019


Waktu : 15 Menit
Tempat : Bangsal Rawat Inap Aster V RSUD Dr.Moewardi Surakarta
Penyuluh : Bunga Ambarwati

A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 15 menit, pasien dapat mengerti cara
mengatasi nyeri.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti proses penyuluhan 15 menit keluarga pasien dapat:
a. Menyebutkan pengertian nyeri.
b. Menyebutkan macam-macam nyeri.
c. Menyebutkan rentang nyeri..
d. Menyebutkan cara manajemen nyeri.

B. Materi Penyuluhan
1. Menyebutkan pengertian nyeri.
2. Menyebutkan macam-macam nyeri.
3. Menyebutkan rentang nyeri..
4. Menyebutkan cara manajemen nyeri.

C. Metode
Ceramah dan tanya jawab

D. Media
Leaflet dan Lembar balik
E. Kegiatan Penyuluhan
NO. Kegiatan Sasaran Waktu
1. Mengucapkan Salam Menjawab Salam 1 menit

2. Memperkenalkan diri Keluarga dan Pasien 2 menit


merespon

3. Menjelaskan Materi Keluarga dan pasien 5 menit


memperhatikan materi
yang disampaikan

4. Memberikan kesempatan Keluarga dan pasien 2 menit


bertanya bertanya apabila ada
materi yang kurang
dipahami

5. Memberikan Keluarga dan pasien 3 menit


Pertanyaan/Evaluasi menjawab pertanyaan

6. Penutup Keluarga dan pasien 2 menit


merespon

F. Evaluasi:
1. Prosedur : Setelah penjelasan materi.
2. Jenis : Lisan.
3. Bentuk : Uraian kegiatan.
G. Pertanyaan Evaluasi :
1. Apa pengertian dari nyeri ?
2. Apa saja jenis-jenis nyeri ?
3. Sebutkan rentang dari nyeri ?
4. Bagaimana cara manajemen nyeri ?
H. Hasil Evaluasi
1. Pengertian nyeri dapat dijawab dengan Bahasa sendiri
2. Jenis-jenis nyeri dapat dijawab 100%
3. Rentang nyeri dapat dijelaskan rentang nyeri ringan dan sedang
4. Klien mampu menjawab 4 dari 6 jawaban benar

Lampiran
NYERI

A. Definisi
Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeriadalah sensori
subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan
jaringan aktual maupun alam potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.
(Price and Wilson, 2005)
Nyeri adalah apapun yang menyakitkan tubuh yang dikatakan individu yang
mengalami nya, yang kapanpun individu mengatakan. Peraturan utama dalam merawat
pasien dengan nyeri adalah bahwa semua nyeri adalah berdasarkan hanya pada laporan
pasien ( Smeltzer & Bare, 2013 ).
Nyeri adalah keadaan yang subjektif dimana seseorang memperlihatkan tidak
nyaman secara verbal dan non verbal atau keduanya. Dapat akut ( mempunyai lama yang
pasti ) atau kronis ( bisa berbulan-bulan sampai bertahun-tahun ). ( Engran, 1998 ).
B. Etiologi
Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri
1. Usia
Anak belum bisa mengungkapkan nyeri, sehingga perawat harus mengkaji respon
nyeri pada anak. Pada orang dewasa kadang melaporkan nyeri jika sudah patologis dan
mengalami kerusakan fungsi. Pada lansia cenderung memendam nyeri yang dialami,
karena mereka mengangnggap nyeri adalah hal alamiah yang harus dijalani dan
mereka takut kalau mengalami penyakit berat atau meninggal jika nyeri diperiksakan.
2. Jenis Kelamin
Gill (1990) mengungkapkan laki-laki dan wanita tidak berbeda secara signifikan dalam
merespon nyeri, justru lebih dipengaruhi faktor budaya
3. Kultur
Orang belajar dari budayanya, bagaimana seharusnya mereka berespon terhadap nyeri.
(misal, suatu daerah menganut kepercayaan bahwa nyeri adalah akibat yang harus
diterima karena mereka melakukan kesalahan, jadi mereka tidak mengeluh jika ada
nyeri)

4. Makna nyeri
Berhubungan dengan bagaimana pengalaman/ persepsi seseorang terhadap nyeri dan
dan bagaimana mengatasinya.

5. Perhatian
Tingkat seorang klien memfokuskan perhatiannya pada nyeri dapat mempengaruhi
persepsi nyeri. Menurut Gill (1990) perhatian yang meningkat dihubungkan dengan
nyeri yang meningkat, sedangkan upaya distraksi dihubungkan dengan respon nyeri
yang menurun. Tehnik relaksasi, guided imagery merupakan tehnik untuk mengatasi
nyeri.
6. Ansietas
Cemas meningkatkan persepsi terhadap nyeri dan nyeri bisa menyebabkan seseorang
cemas.
7. Pengalaman masa lalu
Seseorang yang pernah berhasil mengatasi nyeri dimasa lampau, dan saat ini nyeri
yang sama timbul, maka ia akan lebih mudah mengatasi nyerinya. Mudah tidaknya
seseorang mengatasi nyeri tergantung pengalaman di masa lalu dalam mengatasi nyeri.

8. Pola koping
9. Pola koping adaptif akan mempermudah seseorang mengatasi nyeri dan sebaliknya
pola koping yang maladaptive akan menyulitkan seseorang mengatasi nyeri.
10. Support keluarga dan social
Individu yang mengalami nyeri seringkali bergantung kepada anggota keluarga atau
teman dekat untuk memperoleh dukungan, bantuan dan perlindungan.

(smeltzer & Bare, 2013).

C. Nyeri berdasarkan waktu lamanya serangan


1. Nyeri akut
Nyeri yang dirasakan dalam waktu yang singkat dan berakhir dalam enam,
bulan, sumber dan daerah nyeri diketahui dengan jelas. Rasa nyeri mungkin sebagai
akibat dari luka, seperti luka operasi, atau pun pada suatu penyakit arteriosderosis pada
arteri koroner.

2. Nyeri kronis
Nyeri yang dirasakan lebih dari enam bulan. Nyeri kronis ini polanya beragam
dan berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Ragam pola tersebut ada yang
nyeri timbul dengan periode yang diselingi interval bebas dari nyeri lalu timbul kembali
dan begitu seterusnya. Ada pula pola nyeri kronis yang konstan, artinya rasa nyeri
tersebut terus menerus terasa makin lama semakin meningkat intensitasnya walau pun
telah diberika pengobatan, misalnya nyeri karena neoplasma.
D. Manifestasi Klinis

1. Nyeri
2. Tingkah laku yang terlampau berhati-hati
3. Perilaku distraksi
4. Perilaku ekspresif (kegelisahan, merintih, menangis, menarik napas panjang)
5. Fokus menyempit (pengurangan interaksi dengan orang lain atau lingkungan)
E. Penatalaksanaan

1. Farmakologis
Kolaborasi dengan dokter, obat-obatan analgesia, narkotik cute oral atau parenteral
( IM, IV, SC ) untuk mengurangi nyeri secara cepat

2. Non Farmakologis
a. Stimulasi dan pijatan
Pasien jauh lebih nyaman karena otot relaksasi, sensasi tidak nyeri memblokir
menurunkan transmisi nyeri, menggosok kulit, punggung, bahu.

b. Kompres Es dan Panas


 Es : menurunkan prostaglandin, sensitivitas reseptor nyeri kuat,
menghambat inflamasi
 Panas : melancarkan aliran darah, nyeri berkurang
c. Distraksi
Suatu metode yang digunakan untuk menghilangkan nyeri dengan cara
mengalihkan perhatian pasien pada hal - hal lain sehingga pasien akan lupa
terhadap nyeri yang di alami.

Trik-trik :

1. Memfokuskan sesuatu selain nyeri


2. Persepsi nyeri berkurang
3. Melihat film, musik, kunjungan teman–teman atau keluarga, permainan,
aktivitas tertentu (misal : catur)
Beberapa teknik distraksi :
Bernafas secara pelan – pelan, massase sambil menarik nafas pelan–pelan,
mendengarkan lagu, sambil menepuk – nepukkan jari/kaki.
Membayangkan hal – hal yang indah sambil menutup mata
Menonton TV atau acara kegemaran
d. Relaksasi
a. Ketegangan otot berkurang, nafas abdomen, frekuensi lambat, berirama
b. Pejamkan mata, bernafas perlahan teratur konstan
c. Menghitung dalam hati saat udara masuk dan keluar
d. Perlu latihan dulu.
e. Imajinasi Terbimbing
1. Membayangkan setiap energi dalam menarik nafas adalah energi kesembuhan.
2. Bayangkan saat mengeluarkan nafas, nyeri keluar dan tegang berkurang.
3. Sebagai tambahan dari bentuk pengobatan.

DAFTAR PUSTAKA

Price & Wilson, (2005), Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Volume 2,
Edisi 6. Alih Bahasa: Brahm U. Pedit et al; editor : Huriawati Hartanto et al. EGC,
Jakarta
Smeltzer & Bare (2013), Keperawatan Medikal Bedah Brunner and Suddarth, Volume 3,
Edisi 8, Unit 16. Editor :, Alih Bahasa : Agung Waluyo et al, Editor bahasa
Indonesia : Monica Ester. Jakarta: EGC
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
NYERI PADA PASIEN POST DCA DI BANGSAL RAWAT INAP ASTER V
RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Pembimbing Klinik Surakarta, 24 Oktober 2019


Mahasiswa

Enti handayani S.Kep.Ns Bunga Ambarwati S.Kep


(19160107)
DAFTAR HADIR
PESERTA PENYULUHAN KESEHATAN
NYERI PADA PASIEN POST DCA DI BANGSAL RAWAT INAP ASTER V
RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

1 PENYULUH:
Bunga Ambarwati
2. PENDAMPING:
Enti Handayani
3. PASIEN:

4. KELUARGA PASIEN:

Anda mungkin juga menyukai