Anda di halaman 1dari 40

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)

PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

BAB 1
LINGKUP PEKERJAAN
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau selanjutnya disebut Pengguna
Barang/Jasa Pekerjaan Perencanaan Instalasi Pengolahan Air ( IPA ) Setarap,
Kabupaten Malinau untuk kebutuhan air bersih.

BAB 2
SYARAT-SYARAT PESERTA PELELANGAN
Peserta Pelelangan adalah Kontraktor/ atau Pelaksana Pekerjaan Perencanaan
Instalasi Pengolahan Air ( IPA ) Setarap, Kabupaten Malinau.

BAB 3
LINGKUP PEKERJAAN DAN PENGGUNA
Lingkup Pekerjaan dan Pengguna dalam Pekerjaan Pengadaan ini :

Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Jasa Perencanaan Instalasi Pengolahan


Air ( IPA ) Setarap
3.1 Jasa Perencanaan Instalasi Pengolahan Air ( IPA ) Setarap, Kabupaten
Malinau, Pengguna anggaran adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Malinau.
3.2 Perencanaan Pekerjaan dilaksanakan oleh konsultan perencana dan tim
setelah ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau.
3.3 Pelaksana Pekerjaan/jasa adalah perusahaan yang bertanggung jawab
untuk Jasa Pekerjaan Perencanaan Instalasi Pengolahan Air ( IPA )
Setarap, Kabupaten Malinau sesuai pesanan Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Malinau yang memenuhi standar kualitas dan kuantitas
(sesuai spesifikasi Teknis) dan jadwal pelaksanaan.
3.4 Tugas Tim Pemeriksa/Penerima Barang adalah.

 1



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

 Bertanggung jawab terhadap kualitas dan kuantitas barang yang


diterima sesuai dengan persyaratan dalam RKS dan dokumen lainnya
yang telah ditetapkan
 Membuat Berita Acara Hasil Pemeriksaan/penerimaan terhadap
barang yang telah diterima sebagai dasar pengajuan pembayaran.

 Membuat Berita Acara Usulan pengenaan denda dan sanksi lainnya


atas keterlambatan dan atau kelalaian yang dilakukan oleh
Pelaksana
 Dalam menjalankan Tugasnya, secara fungsional teknis dan
administrasi bertanggung jawab kepada Direktur Utama

BAB 4
PELAKSANAAN PENJELASAN PEKERJAAN
Penjelasan/Aanwijzing akan dilaksanakan pada
Tanggal : 5 Pebruari 2007
Jam : 09.00 WIB s/d Selesai
Tempat : Ruang rapat PDAM Gresik
Hal-hal yang berhubungan dengan rapat penjelasan ini adalah sebagai
berikut :
Rapat penjelasan Pekerjaan hanya dapat dihadiri oleh pemimpin Pelaksana
Pekerjaan/Jasa dan apabila diwakilkan harus dilengkapi dengan surat kuasa
diatas material Rp. 6.000 (enam ribu rupiah) yang ditanda tangani oleh
Direktur Perusahaan
4.1 Penjelasan Pekerjaan diberikan kepada Pelaksana Pekerjaan/Jasa yang
hadir.
4.2 Dalam rapat penjelasan Pelaksana Pekerjaan/Jasa diberi kesempatan
untuk menanyakan semua persyaratan baik persyaratan Umum,
administrasi maupun teknis yang di rasa kurang jelas.

 2



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

4.3 Panitia Pelelangan akan memberikan penjelasan tambahan serta ralat


yang mungkin ada atas kekurangan atau kesalahan-kesalahan pada
syarat-syarat yang telah disampaikan terdahulu.
4.4 Semua hasil rapat penjelasan pekerjaan tersebut akan dituangkan
dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan dan menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari Dokumen Jasa
4.5 Pekerjaan Perencanaan Instalasi Pengolahan Air ( IPA ) Setarap,
Kabupaten Malinau oleh Dinas Pekerjaan Umum .
4.6 Berita Acara Penjelasan Pekerjaan tersebut ditanda tangani oleh
Panitia Pelelangan dan 2 (dua) orang wakil peserta dari Pelaksana

BAB 5
PENYERAHAN DOKUMEN PENAWARAN
5.1 Surat Penawaran harus dimasukkan dalam kotak penawaran pada :
Tanggal : ……………….

Jam : ………………

Tempat : ……………….

5.2 Tata cara pengajuan surat penawaran adalah sebagai berikut :


a. Pelaksana Pekerjaan/Jasa yang bersangkutan mengajukan Surat
Penawaran kepada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau
dengan dilampiri dokumen lainnya harus dimasukkan paling lambat
pada tanggal, hari dan jam sesuai ketetapan di atas atau ditentukan
kembali apabila ternyata diperlukan perubahan terhadap waktu
yang telah ditetapkan dalam undangan.
b. Harga penawaran dalam surat penawaran dicantumkan dengan
jelas dalam angka dan huruf. Jumlah yang tertera dalam angka
harus sama dengan jumlah yang tercantum dalam huruf.

 3



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

c. Surat penawaran dibuat rangkap 5 (lima), diketik rapi pada kertas


kop perusahaan yang bersangkutan.
d. Harga Penawaran sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
e. Harga penawaran pada surat penawaran adalah harga dalam nilai
rupiah
f. Dalam surat penawaran harus mencantumkan masa berlakunya
penawaran yaitu maksimum 30 hari, terhitung sejak tanggal
pemasukan surat penawaran pembukaan.
g. Pada lembar Pertama (Asli) surat Penawaran tersebut harus
dibubuhi meterai Rp. 6.000,00 (enam ribu rupiah).
h. Surat Penawaran harus ditanda tangani Pimpinan Perusahaan
Pelaksana Pekerjaan/Jasa yang bersangkutan dan diberi stempel
Perusahaan serta tanggal.
i. Surat Penawaran dimasukkan ke dalam Amplop, dialamatkan kepada
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau Jl. Raja Pandita RT. VII No.
44 A Telp. (0553) 21276.
j. Lampiran Surat Penawaran terdiri atas :
- Dokumen Administrasi (berupa foto copy dan menunjukkan aslinya)
- Dokumen Penawaran harga (rincian harganya)
- Dokumen Teknis/Spesifikasi Barang yang ditawarkan
k. Penyerahan Pakta Integritas dilakukan pada saat pengambilan
dokumen lelang, bermaterai Rp. 6.000,00 (enam ribu rupiah)

5.3 Dokumen Penawaran harus diserahkan dalam keadaan terjilid,


dimasukkan dalam sampul tidak tembus pandang/baca dan pada bagian
kiri atas ditulis nama dokumen tersebut (Dokumen administrasi dan
Dokumen Penawaran Harga) dan diberi tanda “ASLI” pada bendel
yang asli dan diserahkan langsung di alamat seperti yang tersebut

5.4 dalam pengumuman dan harus jelas tertulis “DOKUMEN


PENAWARAN” dan Dokumen yang terlambat akan ditolak.

 4



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

5.5 Kesalahan dalam pengisian dokumen dapat mempengaruhi hasil


penilaian dan bisa berakibat tidak diikutsertakannya dalam proses
evaluasi selanjutnya.
5.6 Nama dan Alamat Pelaksana harus tertulis jelas di sampul (Cover)
dokumen
5.7 Sampul untuk pemasukan surat Penawaran
a. Surat Penawaran beserta Dokumen Administrasi dan Dokumen
Penawaran Harga dimasukkan ke dalam sampul tertutup tidak
tembus pandang/baca
b. Ukuran sampul surat penawaran 27 x 40 cm
c. Pada tutup sampul dibubuhi lak (X) minimal di lima tempat

40 cm
…………. X X
………..

……………. X
27 cm
…………….
……………. X X

Pada sudut kiri atas sampul ditulis dengan huruf cetak :


1. Jenis Pekerjaan : sesuai pekerjaan
2. Hari/tanggal/jam : sesuai undangan
d. Pada sudut kanan bawah ditulis dengan huruf Cetak
Kepada Yth :
Panitia Pengadaan Barang/Jasa
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Malinau
Jl. Raja Pandeta RT. VII. No. 44 A, Telp. (0553) 21276.

 5



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

e. Keterlambatan atas pemasukan Surat Penawaran seperti tersebut


pada huruf 5.3 menyebabkan Surat Penawaran tidak diterima dan
dinyatakan gugur.
f. Sampul berisi Surat Penawaran beserta lampirannya harus
dimasukkan sendiri oleh Pelaksana Pekerjaan/Jasa yang
bersangkutan.

BAB 6
KRITERIA PENYERAHAN DOKUMEN PENAWARAN DAN KELULUSAN
PESERTA
6.1 Pelelangan didasarkan pada Kriteria lulus/gugur dan Panitia
Pengadaan Barang/jasa akan memperhatikan dan mengevaluasi
informasi yang disampaikan Pelaksana Pekerjaan.
6.2 Persyaratan dan Kriteria (Dokumen Administrasi)
Pelaksana Pekerjaan harus memenuhi kriteria yang merupakan lampiran
surat Penawaran sebagai berikut :
a. Copy Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang masih berlaku
b. Copy sertifikat Badan Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi (SBUJK)
yang masih berlaku
c. Kualifikasi Badan Usaha M atau B, Klasifikasi Tata Lingkungan
dan Mekanika,l Sub Bidang Jaringan Air Bersih dan Perpipaan Air
baik distribusi maupun transmisi dan punya pengalaman pekerjaan
merencanakan jaringan air bersih.
d. Copy Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar
Perusahaan yang masih berlaku
e. Copy Akte Pendirian Perusahaan dan perubahannya yang terbaru.
f. Copy Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP)
g. Copy bukti tanda terima penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT)
Pajak Penghasilan (Pph) tahun terakhir, dan foto copy Surat Setoran

 6



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

Pajak (SSP) Pph pasal 29. dan bagi calon pemenang harus bisa
menunjukkan aslinya.
h. Jaminan Penawaran dari Bank Umum atau Asuransi Jasa Kerugian
yang mempunyai program Surety-bond sebesar 3% dari nilai
Penawaran.
i. Surat Referensi Bank (bila Bank yang memberikan referensi
berkedudukan di luar negeri maka harus mendapat rekomendasi dari
Bank Indonesia).
j. Data Keuangan berupa Neraca Perusahaan tahun terakhir yang telah
di audit.

6.3 Pelaksana Pekerjaan bersedia di survey oleh Panitia tentang keberadaan


domisili tempat usaha yang pelaksanaannya ditentukan setelah evaluasi
penawaran.
6.4 Pengguna akan mengumumkan hasil seleksi secara transparan, dan
pemberitahuan melalui Faksimili dikirim ke alamat Penyedia dan atau
diumumkan di kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau.
6.5 Hasil yang diumumkan setelah masa sanggah berakhir merupakan
keputusan final dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau. Dan
bagi Penyedia yang dinyatakan kalah tidak berhak untuk menuntut atau
mempersoalkan lebih lanjut atas keputusan Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Malinau.

BAB 7
PESERTA DINYATAKAN GUGUR
Penawaran dinyatakan gugur pada saat pembukaan sampul penawaran
apabila :
7.1. Surat Penawaran :
7.1.1 Surat Penawaran tidak bertanggal
7.1.2 Tidak dibubuhi meterai yang cukup

 7



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

7.1.3 Materai tidak bertanggal/tidak terkena tanda tangan dan stempel


Perusahaan
7.1.4 Harga penawaran yang tercantum dalam angka tidak sama/tidak
sesuai dengan yang tercantum dalam huruf.
7.1.5 Tidak mencantumkan masa berlakunya penawaran dan masa
penawaran kurang dari 90 (sembilan puluh) hari kalender
terhitung sejak tanggall pembukaan penawaran
7.1.6 Disampaikan di luar batas waktu yang ditentukan/terlambat
7.1.7 Disampaikan kepada atau melalui anggota panitia pengadaan
atau pejabat yang berwenang.
7.1.8 Diajukan syarat-syarat lain yang menyimpang dari syarat-syarat
yang sudah ditentukan.
7.1.9 Bahwa Pelaksana Pekerjaan/Jasa yang bersangkutan tidak tunduk
pada ketentuan-ketentuan yang termuat dalam Rencana Kerja
dan Syarat-syarat (RKS) dan syarat-syarat tambahan lainnya yang
telah ditentukan.
7.2 Jaminan Penawaran
7.2.1 Tidak diterbitkan oleh Bank Umum (tidak termasuk Bank
Perkreditan Rakyat/BPR) atau oleh Perusahaan Asuransi sesuai
pasal 6.2.h

7.2.2 Besar Jaminan kurang dari nilai yang dipersyaratkan, yaitu


sebesar 3% dari nilai penawaran.
7.2.3 Masa berlakunya jaminan penawaran tidak sesuai pasal 5.2 f
7.3 Dalam surat penawaran.tidak terdapat Bill of Quantitiy (BOQ).
7.4 Bilamana salah satu persyaratan/Kriteria hasil evaluasi tidak
terpenuhi/cacat/tidak benar/palsu.

BAB 8
IKATAN PENAWARAN/PELAKSANAAN

 8



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

8.1 Peserta yang memenuhi syarat-syarat administrasi akan dievaluasi ke


tahap berikutnya sampai terpilih calon pelaksana Pekerjaan/Jasa.

8.2 Pelaksana Pekerjaan/Jasa yang ditunjuk akan menerima Surat


Keputusan Penetapan Pelaksanaan Pekerjaan/Jasa selaku Pelaksana
Pekerjaan/Jasa Perencanaan Instalasi Pengolahan Air ( IPA ) Setarap
Malinau Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau.
8.3 Pihak Pelaksana Pekerjaan/Jasa dan pihak Pengguna akan mengadakan
perjanjian kerja yang tertuang dalam Surat Perjanjian Pelaksanaan
Pekerjaan yang dtanda tangani oleh masing-masing pihak.
8.4 Sebelum menanda tangani Surat Perjanjian Pelaksana harus
menyerahkan Surat Kesanggupan melaksanakan Pekerjaan dan
menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebesar 5% dari nilai penawaran
yang diajukan
8.5 Semua Dokumen penawaran yang dimasukkan tidak dapat diminta
kembali dan menjadi dokumen panitia Lelang Kecuali Jaminan
Penawaran bagi peserta yang tidak terpilih sebagai calon Pemenang.
8.6 Jaminan Pelaksanaan bagi pemenang akan dikembalikan setelah
Pekerjaan mencapai prestasi 100% yang dinyatakan dalam Berita Acara
Penerimaan Pekerjaan Pertama.

1. PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA HDPE DAN


PERLENGKAPANNYA

1.1 Umum

Penyedia barang harus melindungi barang dari tuntutan atas hak patent,
lisensi serta hak cipta yang melekat pada barang yang digunakan atau
disediakan kontraktor untuk pelaksanaan

 9



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

pekerjaan. Jumlah pipa yang akan dibeli adalah seperti tersebut dalam Bill Of
Quantitty terlampir.

Seluruh barang-barang harus dalam keadaan baik original 100% (seratus


persen) baru. Harus disebut merek dan pabrik yang membuat. Harus ada
penjelasan spesifikasi teknis mengenai barang yang ditawarkan secara
lengkap seperti jenis, class, tebal, brosur dan lain-lain. Harus jelas standar
yang dipakai dan harus sesuai dengan yang diminta. Harus dilampirkan
brosur yang lengkap dari barang yang ditawarkan dan brosur yang
mengajukan penawaran. Harus dilampirkan surat kuasa/keterangan dari
pabrik kepada perusahaan yang mengajukan penawaran. Harus melampirkan
surat jaminan pabrik mengenai kualitas barang yang ditawarkan sesuai
persyaratan teknis. Harus melampirkan surat kesediaan pabrik menerima
kunjungan panitia pengadaan dan tim teknis untuk melihat proses pengujian
pipa.

1.2 PERSYARATAN TEKNIS

Pipa Polyethylene (PE) harus standar ISO/SNI dengan jenis PE 100 PN 8 SDR
21. Pipa PE harus dilakukan uji tekanan terlebih dahulu di pabrik pembuat
sebelum dikirim ke lokasi, yang disaksikan oleh panitia pengadaan pada
tekanan minimal 150% dari tekanan kerja dan apabila selama 4 (empat) jam
tekanan tidak berubah /turun, test dinyatakan berhasil dan dapat diterima
yang dinyatakan dengan berita acara. Pipa-pipa yang sudah dibuat sebelum
dikirim ke lokasi harus dites dilaboratorium pihak ketiga untuk mengetahui
apakah material yang digunakan sudah memenuhi spesifikasi yang
diisyaratkan. Biaya pengetesan tersebut

menjadi beban pihak supplier. RAW material ( Bahan baku ) Pipa PE 100
harus sesuai dengan standar Bodycote Polymer harus memiliki sertifikasi
Bodycote Polymer tersebut. Pengambilan sampel pipa dilakukan uji tekanan
dan uji laboratorium dilakukan oleh Panitia Lelang/Tim Teknis secara acak
dari pipa yang telah disiapkan di pabrik. Pipa polyethylene harus berwarna
hitam dengan strip warna biru yang menyatu ( bukan printing ) pada kedua

 10



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

sisi pipa sebagai tanda atau identifikasi pipa air minum. Accesories pipa
standart ISO dan SNI. Penyambungan sesama pipa dan accesories jenis
polyethylene (PE) memakai sambungan alat butt fusion, sedangkan dengan
pipa jenis lain menggunakan giboult joint atau mekanikal joint. Pada setiap
ujung pipa harus jelas kelihatan merk dan class pipa.

2 SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA HDPE

2.1 TRANSPORTASI DAN PENYIMPANAN MATERIAL

Semua pipa, fitting, accessories dan bahan lain harus ditangani hanya
dengan peralatan yang sesuai untuk menghindari kerusakan. Selama
tramsportasi, penyimpanan dan pemasangan semua pipa harus ditempatkan
diatas tumpuan yang cukup untuk mencegah atau menghindari kerusakan
pada pelapisan dalam dan lapisan cat, atau alat penyambung. Coupling dan
joints dan benda-benda lain yang disimpan dalam keadaan kering,terangkat
dari permukaan tanah gudang atau ruang tertutup. Gudang harus dibuat
sedemikian rupa untuk mempermudah keluar dan masukknya pipa dan
pengecekkannya dengan membedakan tumpukan penerimaan atau disimpan
secara terpisah dan diberi tanda yang jelas. Apabila barang yang disimpan
mempunyai batas waktu penyimpanan atau memerlukan penyimpanan yang
khusus, metode penyimpanan harus disetujui oleh PPTK dan sesuai dengan
petunjuk dari pabrik, Penutup ujung-ujung pipa pengaman lainnya tidak
boleh dibuka sampai pipa-pipa dan fitting-fitting tersebut dipasang
dilapangan. Kehilangan atau kerusakan material-material merupakan
tanggung jawab Kontraktor dan harus segera dilaporkan secara tertulis
kepada PPK melalui pengawas lapangan dengan segala uraian-uraian yang
diperlukan.

 11



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

2.2 PEMASANGAN PIPA HDPE

2.2.1 PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS PEMASANGAN PIPA

Tenaga Kerja
Tenaga kerja pemasangan pipa secara umumharus terdiri dari 3 ( tiga ) unsur
yaitu koordinator pelaksana kegiatan, tenaga ahli
pemasangan/penyambungan pipa dan pekerja.
a. Koordinator Pelaksana Kegiatan
 Pendidikan Minimal SMU sederajat.
 Memiliki Pengalaman minimal 5 ( lima ) tahun sebagai koordinator
pelaksana/pengawas kegiatan pemasangan pipa PE berdiameter
yang dibutuhkan atau minimal telah terlibat dalam 5 (lima) paket
kegiatan pemasangan pipa PE berdiamer yang dibuktikan dengan
referensi pemberi tugas.
 Pengalam kerja dan referensi harus dilampirkan dalam dokumen
penawaran
b. Teknisi Penyambungan Pipa PE
 Memiliki serifikasi dari pabrik atau lembaga penguji sebagai teknisi
penyambungan pipa dan accesories pipa PE berdiameter minimal
200 mm atau

minimal telah terlibat sebagai teknisi penyambungan dalam 5


(lima) paket kegiatan pemasangan pipa PE berdiameter minimal
yang dibutuhkan yang dibuktikan dengan referensi pemberi tugas.
 Sertifikasi, pengalaman kerja dan referensi harus dilampirkan
dalam dokumen penawaran.
c. Pekerja Gali Urug
 Pelaksana pekerjaan harus memperkerjakan beberapa gali urug
yang memiliki keahlian melakukan pekerjaan secara manual
disamping pekerjaan gali urug biasa
Semua pemasangan pipa dan accessoris dan bangunan pelengkap termasuk
dalam pekerjaan. Ukuran-ukuran pokok dan pembagian-pembagian
seluruhnya telah dinyatakan dalam gambar pelaksanaan. Tinggi peil pada

 12



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

setiap pekerjaan yang memerlukan bowplang ditentukan terhadap tinggi peil


setempat yang disetujui oleh PPTK.

Pembersihan tempat pekerjaan.

Sebelum memulai suatu pekerjaan yang ada dalam kontrak pemborong


harus membersihkan medan dari segala macam tumbuh-tumbuhan dan lain-
lain rintangan yang terdapat disekitar daerah tersebut siap untuk penggalian
tanah.
Galian Tanah.
a. Galian Tanah dilaksanakan untuk :
 Semua pemasangan pipa dan accessories dan bangunan
pelengkap termasuk dalam pekerjaan
 Semua bagian-bagian bangunan yang masuk dalam galian dalam
tanah.
b. Maksimun dalam, lebar tempat galian untuk memasangan pipa berikut
peralatannya,
begitu pula bangunan-bangunan yang nyata-nyata termasuk didalam
pekerjaan ini harus dibuat sesuai dengan gambar pelaksanaan
( gambar situasi, profil memanja ) dan potongan atau bila tidak akan
digunakan ketentuan-ketentuan persyaratan yang
bersangkutan. Pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah
diukur dari atas pipa sampai kemuka jalan/tanah asal dibawah pipa.
Galian dinyatakan selasai setelah diperiksa/disetujui oleh PPTK
c. Apabila ternyata dalam pelaksanaan pengalian terjadi kelonsoran-
kelongsoran yang menggangu harus diadakan kontruksi penguat ( dari
turap kayu atau lainnya ) agar terjamin efisien.
d. Tanah galian untuk pemasangan pipa setengahnya diangkut harus
diangkut ke lokasi

e. terbukauntuk menghindari penumpukan tanah yang dapat berakibat


terganggunya lalu lintas dan pengguna jalan sedangkan setengahnya
harus ditumpuk pada sisi sebelah dalam parit yang akan dipergunakan

 13



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

sebagai urugan.
f. Penggalian tanah untuk parit pemasangan pipa harus dilakukan
serentak dengan teliti dan diikuti pelaksanaan pemasangan pipa dan
perlengkapannya dan hanya diizinkan maksimal sepanjang 50 (lima
puluh) meter per hari serta harus diikuti pula dengan
penimbunan/pengurugan kembali dengan segera sesuai ketentuan
sebelum
melanjutkan dengan galian dan pemasangan pipa berikutnya.
g. Apabila juga ternyata bahwa didalam penggalian dijumpai air yang
mengganggu pekerjaan maka pemborong harus mempunyai pompa
untuk pengeringan dan biaya yang ditimbulkan akibat pekerjaan
pengeringan tersebut berikut pomp[a/peralatannya adalah
tanggungan pemborong.
h. Untuk pengamanan dan kelancaran lalulintas kendaraan selama
pekerjaanberlangsung harus dipasang pembatas jalan sebagai
pengaman berupa pagar

i. dari bahan seng yang dicat biru dengan tinggi pagar minimal 1 (satu)
meter pada sisi luar, serta dipasang rambu-rambu pengeringan bagi
pengguna jalan ubtuk menghindari kecelakaan yang diakibatkan oleh
pekerjaan yang dilaksanakan. Biaya

yang dikeluarkan untuk ini adalah tanggung jawab pemborong.

Boring
a. Untuk persimpangan jalan, pintu masuk bangunan penggalian dan
pemasangan pipa harus dilakukan dengan metode boring
(pengeboran tanah horizontal) secara manual.
b. Titik dan volume boring mengacu pada gambar rencana dan petunjuk
pengawas lapangan.
c. Untuk keamanan pekerjaan dan keselamatan pekerja, pada setiap
kegiatan boring yang dilaksanakan harus dilengkapi dengan lubang
ventilasi dengan diameter minimal 80 cm setiap jarak maksimal 6

 14



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

(enam) meter.

Urugan Tanah
a. Urugan tanah untuk tiap-tiap pekerjaan harus diadakan lapis demi
lapis dengan
b. ketebalan maksimal 30 cm tiap-tiap lapis dipadatkan dan harus bersih
dari kotoran-kotoran organik dan lain sebagainya, urugan yang
dilaksanakan dengan sembarangan yang berakibat tanah amblas lagi,
harus diulangi.

c. Sisa-sisa tanah/material bekas galian setelah pengurugan selesai


harus diangkut dibuang jauh-jauh sehingga bersih/rapi adalah
tanggung jawab pemborong.
d. Pada waktu pemasangan pipa harus diperhatikan benar-benar
mengenai kedudukan pipa agar betul-betul lurus pada peil dan dasar
pipa harus letak rata, tidak ada batu-batu (puing-puing atau benda
keras yang memungkinkan rusaknya pipa dikemudian hari).
e. Pada waktu pemasangan pipa, parit galian untuk perletakan pipa
harus kering tidak
boleh ada air sama sekali dan dalamnya pipa harus diperiksa kembali.
f. Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh
pengawas/pemberi kerja untuk selanjutnya apabila telah
diterima/memenuhi syarat akan dibuat berita acara.
 Pada prinsipnya pengetesan jalur perpipaan PE dilakukan
dengan tekanan maksimal 150% tekanan kerja per 100
(seratus) meter dan apabila selama 4 (empat) jam tekanan tidak
berubah/turun, test dinyatakan berhasil dan dapat diterima
dinyatakan dengan berita acara.
 Alat-alat pengetesan pipa serta alat-alat yang diperlukan
disediakan oleh pemborong.
 Cara-cara pengetesan pipa ini akan diberi petunjuk oleh PPK.
Apabila tidak berhasil, pemborong harus mencari sebab-
sebabnya kemudian memperbaikinya kalau perlu diadakan

 15



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

pembongkaran-pembongkaran.

2.3 PEKERJAAN REKONDISI DAN PENGASPALAN KEMBALI


Galian pemasangan pipa yang telah diurug setelah dipadatkan harus
dikembalikan ke kondisi semula (rekondisi), serta dilakukan
pengaspalan kembali. Untuk pengaspalan kembali pemborong harus
melakukan koordinasi dengan instansi yang berwenang.

2. PENGADAAN PIPA PVC

2.1 Standar

Material yang digunakan adalah yang memenuhi standar dengan panjang


efektif tidak lebih dari 6m. Pipa yang ditawarkan harus buatan pabrik yang
telah mendapat izin untuk penggunaan SNI yang dikeluarkan oleh
Departemen Perindustrian. Setiap pipa harus mempunyai tanda/cap pada
bagian luar yang menunjukkan diameter nominal, kelas, nama pabrik
pembuat, dan trade mark.

Standar lain yang digunakan sesuai peruntukannya adalah :

 SNI 06-2548-1991Metode Pengujian Diameter Luar Pipa PVC untuk Air


Minum dengan Jangka Sorong.
 SNI 06-2549-1991Metode Pengujian Kekuatan Pipa PVC untuk Air Minum
terhadap Hidrostatik.
 SNI 06-2550-1991Metode Pengujian Ketebalan Dinding Pipa PVC untuk Air
Minum.
 SNI 06-2551-1991Metode Pengujian Bentuk dan Sifat Tampak Pipa PVC
untuk Air Minum.
 SNI 06-2552-1991Metode Pengambilan Contoh Uji Pipa PVC untuk Air
Minum.
 SNI 06-2553-1991Metode Pengujian Perubahan Panjang Pipa PVC untuk Air
Minum dengan Uji Tungku.
 SNI 06-2554-1991Metode Pengujian Ketahanan Pipa PVC untuk Air Minum

 16



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

terhadap Metilen Khlorida.


 SNI 06-2555-1991Metode Pengujian Kadar PVC pada Pipa PVC Air Minum
dengan THF.
 SNI 06-2556-1991Metode Pengujian Diameter Luar Pipa PVC untuk Air
Minum dengan
 Pita Meter.
 SNI 06-2558-1991Spesifikasi Simbol Gambar Sistem Penyediaan Air dan
Sistem Drainase
di Dalam Tanah.
 SNI 03-6419-2000Spesifikasi Pipa PVC Bertekanan Berdiameter 110 – 315
mm untuk Air Bersih.
 SK SNI S-20-1990-03 Spesifikasi Pipa PVC untuk Air Minum.
 RSNI T-17-2004 Tata Cara Pengadaan, Pemasangan, dan Pengujian Pipa
PVC untuk Penyediaan Air Minum.

2.2 Kelas PVC

Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), yang


digunakan adalah jenis pipa PVC dengan tekanan nominal 10 kg/cm 2 menurut
standar SNI yang berlaku dan mempunyai panjang efektif 6 m.

3. SAMBUNGAN PIPA PVC

3.1 Push-On Rubber Ring Joint

Kecuali ditentukan lain, sambungan harus dari jenis push-on rubber ring. Pipa
tersebut harus mempunyai bell pada satu ujungnya dan polos pada ujung
yang lain serta dibevel dengan

sudut kurang lebih 15 derajat. Pipa harus diberi tanda garis petunjuk
pemasangan pada permukaan luarnya. Fitting harus dari jenis yang
dispesifikasikan dan mempunyai ujung jenis bell.

3.2 Sleeve Coupling

 17



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

Sleeve coupling dan adaptor harus didesain khusus untuk penyambungan


pipa PVC dan cocok dengan diameter luar pipa PVC.
3.3 Ring Karet Dan Gasket

Ring karet digunakan untuk sambungan push-on dan gasket digunakan untuk
penyambungan mekanikal fitting dari ductile iron atau besi tuang. Gasket
untuk sambungan flange harus dari styrene butadiene rubber (SBR) atau
karet sintetis lain yang tepat untuk pipa air minum.
3.4 Adaptor

Adaptor harus terbuat dari ductile iron atau besi tuang dan terdiri atas flange
pada satu ujungnya dan socket (atau bell) pada sambungan fleksibel baik
dengan mekanikal maupun push-on.

3.5 Fitting

Fitting sambungan harus sesuai dengan standar SNI-0084-1987 dan bila


tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka sistem
sambungan menggunakan sistem rubber ring joint.

Semua fitting direncanakan mempunyai tekanan kerja 1,23 Mpa (12,4


kg/cm2)

Kecuali ditentukan lain, semua fitting harus dari jenis injection molded atau
heat process (pencetakan atau proses panas) dan didesain dengan
karakteristik dan kekuatan yang sama dengan pipa yang disambung.

Bila fitting yang dispesifikasikan bukan terbuat dari PVC maka harus dari besi
tuang ductile (Ductile Cast Iron). Bell dan Flange yang dispesifikasikan harus
mempunyai flange pada satu ujungnya dan push-on bell satu sambungan
jenis mekanikal pada ujung yang lain. Tee dengan cabang flange, jika
dispesifikasikan harus berupa ujung-ujung dengan push-on dan ujung pipa
cabang dengan flange. Permukaan luar fitting tersebut harus dilapisi lapisan
pelindung dari bahan bitumen, yaitu coal tar atau aspheltic base, yang
mempunyai ketebalan kering tidak kurang dari 0,3 mm. Permukaan dalam
dari fitting tersebut harus dilapisi (lining) epoxy atau coal tar epoxy. Yang

 18



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

dipakai untuk lining harus dari bahan yang tepat untuk pipa air minum dan
dilengkapi sertifikat dari instansi yang berwenang (public health authorities).

Baut dan mur yang akan dipakai untuk flange dan sambungan mekanikal
harus dari baja yang digalvanis.

4. PERLENGKAPAN
LAINNYA

4.1 Valve
 Penyedia Jasa Pengadaan harus melengkapi valve sesuai dengan yang
dibutuhkan dan menurut standar yang disetujui. Seluruh valve sesuai
dengan ukuran yang disebutkan dan bila mungkin dari jenis atau
model yang sama dan dikeluarkan oleh satu pabrik.
 Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari pabrik
dan dicor dengan huruf timbul yang dapat menunjukkan :
 Nama pemilik proyek
 Nama atau merk dagang pembuatnya
 Tahun pembuatan (97 berarti 1997)
 Tekanan kerja
 Diameter nominal
 Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran
 Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm terbuat dari brass/kuningan
bila tidak
disebutkan lain, kecuali untuk handwheel terbuat dari besi tuang atau
besi tempa atau jenis sambungan dari sambungan ulir.
 Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 "Pipe threads where pressure
tight joint are made in the thread".
 Valve dengan diameter 50 mm keatas menggunakan sambungan
sistem dengan flange dan terbuat dari cast iron/besi tuang.
 Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti
yang dispesifikasikan dan sesuai dengan standar internasional yang
diakui. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyerahkan perhitungan

 19



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

desain atas permintaan Pengguna Barang.


 Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka
seluruh valve harus dibuat khusus untuk menerima tekanan kerja
minimal 10 Bar dan untuk flange harus mempunyai dimensi sesuai
dengan standar ISO 2531.
 Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk pembukaan
berlawanan arah jarum jam dan searah jarum jam untuk penutupan.
Tanda panah harus tertera untuk
menunjukkan arah rotasi untuk membuka atau menutup valve.
 Semua lubang/bukaan sambungan pipa harus ditutup untuk mencegah
masuknya benda-benda asing.
 Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan untuk
penyambungan seperti

gasket, mur, baut, dan ring untuk satu sisi flange dengan imbuhan 10
%.
 Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan
spesifikasi teknis dari
flange valve. Mur, baut, dan ring dikirim dalam keadaan bukan
material bekas dan sudah tergalvanis dengan baik. Ketebalan gasket
minimal 3 mm dan terbuat dari karet sintetis.
 Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum
force pada handwheel, engkol (crank), T-bar dan perlengkapan lain
sehingga tidak menimbulkan kesulitan pada operator. Penyedia Jasa
Pengadaan harus menyertakan besarnya maksimum torque yang
dibutuhkan untuk setiap valve yang dikirim.
 Coating seluruh permukaan logam seperti badan valve, flange, surface
box dan lain-lain yang terkontak dengan air bersih atau tanah harus
dilapisi dengan non toxic
coalter epoxy, enamel, bitumen atau bahan lain yang sama dan
disetujui oleh Direktur Pengawas.
 Permukaan harus bersih, kering, dan bebas dari kotoran sebelum
digunakan. Coating dengan cara penyemprotan harus dilakukan di

 20



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

pabrik. Ketebalan minimum coating setelah kering ± 400 microns (16


mils). Material yang berkontak dengan air harus dari jenis non toxic,
sedangkan bahan yang dapat larut tidak boleh digunakan.
 Petunjuk operasi (operating manual) harus disediakan sebanyak 6
(enam) set untuk
setiap jenis valve dan perlengkapannya dan dalam Bahasa Indonesia.
 Penyedia Jasa Pengadaan harus menyertakan sertifikat dari pabrik
yang menerangkan bahwa setiap valve telah memenuhi persyaratan
yang diminta dalam spesifikasi ini.
4.2 Gate Valve
 Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), maka
gate valve yang ditawarkan adalah gate valve dari jenis "Non Rising
Stem".
 Valve harus memenuhi standar "Gate Valve for Water and Other
Liquids" (AWWA C 500) atau standar internasional lain yang sama atau
yang lebih tinggi kualitasnya dan didesain khusus untuk tekanan kerja.
 Penawaran gate valve berikut handwheel harus dilengkapi dengan
kunci T (Tee Key) minimal satu buah untuk setiap 20 buah yang
seukuran.
 Tee key tersebut dilengkapi dengan pendongkel tutup surface
boxlstreet cover dan terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.
 Bila dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) diperlukan extension
spindle maka material tersebut terbuat dari baja ST 40 yang telah
digalvanis.
 Harga penawaran extension spindle sudah termasuk potongan pipa
PVC untuk melindungi extension spindle tersebut dari urugan tanah.

 Badan dari gate valve, handwheel/cap terbuat dari besi tuang kelabu
atau bahan dengan kualitas lebih tinggi.
 Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body) dengan dudukan
dari logam
perunggu. Tangkai valve jenis non-rising dan dengan katup yang solid
(solid wedge gate valve) harus cocok untuk pemasangan dengan

 21



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

posisi tegak (vertical mounting). Valve


 harus dirancang untuk saluran air yang bebas hambatan yang
mempunyai diameter tidak kurang dari diameter nominal valve apabila
dalam posisi terbuka.
 Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan badan valve
seperti telah dispesifikasikan di atas dan harus dalam posisi terbuka.
Tinggi dari stuffing box tidak boleh kurang dari diameter valve.
Packing pada stuffing box harus terbuat dari asbes
atau bahan lain yang sesuai dan disetujui Pengguna Barang. Packing
dari hemp atau jute (rami) tidak boleh digunakan. 0-ring stem seal
dapat digunakan atas persetujuan Pengguna Barang dan seal ini harus
terdiri dari 2 (dua) buah 0-ring seal dan paling sedikit 1 (satu) buah
ditempatkan di atas stem-collar dan dapat dilakukan penggantian
dalam keadaan tekanan kerja penuh dimana valvenya dalam posisi
terbuka penuh.
 Stem terbuat dari perunggu atau stainless steel.
 Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari kuningan atau perunggu.
 Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari grey cast iron, rata
dan tahan
terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh beban lalu lintas yang
padat. Tutup harus disertakan pada surface box tersebut dan diberi
cetakan "…………………….." pada bagian atasnya.
 Joint antara tutup dengan badan tidak berupa engsel melainkan
dihubungkan dengan baut. Ukuran surface box disesuaikan dengan
masing-masing dimensi valve dan sudah
dicoating dengan anti karat.
 Semua kecuali ditentukan lain, harus dilengkapi dengan mur (wrench
nuts).
4.3 Katup Udara (Air Release Valve)
 Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan mengikuti
hal-hal berikut ini :
a. dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pipa.
b. dapat memasukkan udara selama penggelontoran.

 22



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

c. dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam pipa.
d. dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sedang dilepaskan.
e. aman terhadap vakum.
 Seluruh air valve dengan standar flange JIS-B2213. Setiap valve
lengkap dengan mur, baut, ring, dan dudukan (stool). Ukuran sesuai
dengan yang diberikan pada uraian

pekerjaan.
 Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dan pelampung
dari ebonit, stainlees steel atau Acrynolitrie Butadiene Steel (ABS).
 Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees steel, bronze atau
ABS.
 Valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 Bar di atas tekanan kerja
dan tidak menunjukkan gejala kebocoran.
 Juga tidak terjadi kebocoran bila tekanan minimum 0,1 Bar.
 Penyedia barang harus menyediakan katup penutup (isolating valve)
secara terpisah untuk setiap katup udara dengan jenis kupu-kupu
(butterfly valve) dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dengan
rubber seal, disc,
b. valve shaft dan peralatan mekanisme operasional yang mengikuti
"Standards for Rubber Seated Butterfly Valves" (AWWA Designation
C 504) atau Standar Internasional lain yang disetujui yang sama
atau lebih tinggi kualitasnya dari yang disebutkan.
c. Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar dengan sudut 90 O
dari posisi terbuka penuh sampai tertutup. Sumbu perputaran valve
harus horizontal.
d. Mekanisme operasional harus terkait pada badan valve dan sesuai
dengan standar AWWA C 504.
e. Setiap mekanisme operasional harus dapat dilepas untuk
pengawasan dan
perbaikan.
f. Mekanisme operasional untuk pengoperasian valve secara manual

 23



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

harus dapat mengunci sendiri sehingga tangga aliran air atau


vibrasi tidak mengakibatkan piringan berpindah dari tempatnya
semula.
g. Setiap valve didesain untuk tekanan melintang pada piringan (bila
tertutup rapat) sama dengan rate tekanan pada pipa.
h. Seluruh valve harus mengikuti spesifikasi ini dan harus dapat
membuka atau menutup bila tidak dioperasikan dalam periode yang
lama.
i. Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan mengikuti
"Specification for Grey Iron Casting for Valves, Flanges and Pipe
Fittings kelas B" (ASTM Designation A 126) atau ductile iron (ASTM
536). Flange harus mengikuti standar JIS-8 2213.
Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada posisi yang
seharusnya.

Tipe air valve harus sesuai dengan spesifikasi pada Tabel 6.3 di
bawah ini yang tergantung pada ukuran pipa yang dipasang.

1). Tipe air valve dengan lubang/orifice kecil


Air valve dengan lubang kecil didesain untuk pengoperasian secara
otomatis yang akan mengeluarkan udara yang terakumulasi
bertekanan pada saat aliran air dalam pipa penuh.

2). Tipe air valve dengan dua lubang atau kombinasi.


Air valve dengan dua lubang atau kombinasi didesain untuk
dioperasikan secara otomatis, sehingga akan :
a . Terbuka pada kondisi bertekanan kurang dari tekanan atmosfer
dan menampung banyak udara selama operasi pengurasan
saluran pipa.
b . Mengeluarkan banyak udara dan menutup pada saat air dalam
kondisi tekanan rendah serta mengisi badan valve selama operasi
pengisian.
c. Tidak menutup aliran pada kondisi kecepatan pembuangan udara

 24



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

tinggi.
d . Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan pada kondisi aliran air
penuh dalam pipa.
4.4 Check Valve
 Penyedia Barang harus menyediakan check valve jenis Swing Check
Valve / Klep Tabok
 dengan sambungan flange.
 Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blank-flange) yang dapat
dibuka sewaktu-waktu bila diperlukan.
 Pada bagian luar badan check valve harus terdapat cap (tercetak)
yang dapat menunjukkan merk atau dari pabrik mana yang
membuatnya, besarnya diameter, tekanan kerja, dan arah aliran air.
 Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve terbuat dari besi
tuang.
 Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene Synthetic Rubber
yang berkualitas baik.
 Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 10 kg/cm2.
 Check valve harus didesain sedemikian rupa sehingga piringan,
dudukan, dudukan cincin
dan bagian-bagian dalam lainnya yang mungkin perlu untuk perbaikan
harus mudah diambil, mudah dipindahkan dan mudah diganti tanpa
menggunakan peralatan khusus atau harus memindahkan valve dari
jalurnya.
 Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi horisontal atau
vertikal dengan aliran ke atas dan ketika terbuka penuh valve harus
mempunyai daerah aliran bersih (a net-flow area) tidak kurang dari
luas diameter nominal pipa dan ujung flange.

4.5 Gate Valve Perunggu (Bronze)


 Gate valve perunggu harus didesain dan dibuat sesuai dengan JIS B
2011 atau ketentuan lain yang disetujui. Tekanan kerja besarya 0,98
Mpa (10 kg/cm2). Valve harus dilengkapi dengan roda pemutar dan
ujung berulir (sekrup).

 25



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

 Valve dengan ukuran 80 mm atau lebih kecil mempunyai badan yang


terbuat dari
perunggu, skrup bonnet (topi sekrup), memiliki solid wedge (baji),
skrup dalam dan tangkai pengungkit.
 Badan valve harus merupakan cetakan perunggu yang mengacu pada
JIS H 5111, kelas 6 atau cetakan perunggu dengan daya rentang tidak
kurang dari 196 N/mm2 (20 kg/m2). Piringan yang terbuat dari cetakan
perunggu mengacu pada spesifikasi di atas atau dari kuningan yang
mengacu pada AS H 3250, kelas C 3711 atau dari tembaga yang
mempunyai daya rentang tidak kurang dari 314 N/mm 2 (32 kg/m2).
Stem/tangkai harus terbuat dari tembaga sesuai spesifikasi di atas.

5. PERSIAPAN PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA

Spesifikasi teknis ini dimaksudkan untuk memberikan keterangan kepada


Kontraktor tentang metodologi teknis maupun non teknis secara umum yang
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan perpipaan yang harus diikuti
dan ditaati oleh Kontraktor.

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Kontraktor adalah sebagai berikut :


 Kontraktor tidak diperbolehkan sama sekali mengubah dimensi atau
lokasi/perletakan peralatan tersebut kecuali dengan persetujuan tertulis
dari Direksi.
 Seluruh jenis pekerjaan perpipaan harus dilaksanakan dengan cara yang
benar, teliti dan akurat sesuai dengan yang ditunjukkan gambar rencana
dan spesifikasi teknis ini serta instruksi-instruksi dari Direksi.
 Pipa yang dipasang/ditanam di dalam tanah, dasar parit harus rata dan
bebas dari benda
 keras yang dapat merusak pipa.
 Kontraktor tidak diizinkan membengkokkan pipa dengan alasan apapun
tanpa menggunakan alat rakit belokan (bend/elbow) atau pencabang (tee)
untuk maksud tersebut.
 Semua perlengkapan perpipaan seperti valve serta sambungan-
sambungan pipa harus diperlakukan hati-hati baik pada waktu

 26



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

pengangkutan ke lokasi pekerjaan maupun pada waktu penyimpanannya,


supaya terhindar dari kerusakan.

5.1 LINGKUP PEKERJAAN

Kontraktor harus menyediakan peralatan pekerjaan sementara, tenaga kerja,


dan bahan serta memobilisasikan yang diperlukan untuk menyelesaikan
seluruh pekerjaan dengan cara yang baik. Juga menyediakan dan
menyiapkan sambungan ke pipa induk yang ada, pengujian, penggelontoran
(flushing), desinfeksi jalur pipa dan semua pekerjaan yang diperlukan untuk
penyelesaian pemasangan pipa sesuai persyaratan yang ditetapkan dalam
spesifikasi teknis ini.

Jika ada pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi teknis ini akan
dilakukan sesuai dengan cara yang telah digunakan untuk bidang teknis
yang bersangkutan di Indonesia dan menurut perintah Direksi.

Data hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan untuk lokasi jembatan
pipa atau lokasi reservoir (ground dan elevated reservoir) sekitarnya
disimpan oleh Pemilik dan Kontraktor akan diijinkan dan menelitinya di kantor
proyek.

5.2 Kedalaman Pipa

Semua pipa harus dipasang pada kedalaman tanah sebagaimana yang telah
ditentukan atau sebagaimana diminta Direksi.
6. PENGGALIAN

Penggalian diperlukan bagi semua pekerjaan pemasangan dan


penyambungan semua jenis pipa.
6.1 Umum

Pada prinsipnya pekerjaan galian dalam hal ini sama dengan pekerjaan
galian pada pekerjaan sipil, apabila dalam galian ditemui batu-batu, bekas
pondasi, tembok dan lainnya yang dapat mengganggu kedudukan pipa,
Kontraktor harus menggalinya minimum 20 cm dari dasar parit yang

 27



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

direncanakan kemudian diurug kembali dan dipadatkan, sehingga sesuai


dengan dasar pipa yang direncanakan.

Penggalian mencakup penyingkiran semua bahan apapun yang ditemui


termasuk pula semua hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan dan
penyelesasian pekerjaan. Penyingkiran bahan tersebut harus sesuai jalur dan
kemiringan yang diperlihatkan dalam gambar rencana ataupun yang diminta
oleh Direksi.

Batu dan bahan galian lainnya yang diklasifikasikan oleh Direksi sebagai
yang tidak sesuai untuk pengurugan harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan.

Kontraktor harus menyediakan, memasang dan memelihara semua


pendukung dan penopang yang mungkin diperlukan untuk dinding sisi galian
dan semua pemompaan, pengeringan atau

cara lain yang disetujui untuk penyingkiran atau pengeringan air, termasuk
penanganan terhadap air hujan dan air limbah yang berasal dari berbagai
sumber yang mencapai lokasi guna mencegah terjadinya kerusakan pada
pekerjaan maupun kepemilikan yang berada di dekatnya.

Dinding dan permukaan seluruh galian dimana pekerja kemungkinan


mengalami bahaya dari tanah yang tidak stabil harus distabilkan terlebih
dahulu dengan penurapan/penopangan, membuat sudut galian yang aman
atau cara lainnya.

Kontraktor harus menyediakan, memasang dan menjaga turap, penopang


dan lain-lain, yang diperlukan untuk melindungi pekerja, mencegah
pergerakan tanah yang dapat menyebabkan musibah, tertundanya pekerjaan
ataupun membahayakan bangunan yang ada di sekitarnya.

7. URUGAN

Urugan diperlukan untuk semua jenis pekerjaan pemasangan dan


penyambungan pipa.
7.1 Umum

 28



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

Urugan mencakup menyediakan, menempatkan dan memadatkan semua


bahan untuk mengisi/mengurug galian pemasangan pipa dan galian untuk
bangunan lainnya. Urugan tidak boleh dijatuhkan secara langsung pada pipa
atau bangunan lainnya.

Pengurugan/penimbunan kembali galian parit dan pengurugan pipa


mencakup perbaikan pavement seperti keadaan semula menjadi tanggung
jawab Kontraktor.

Kecuali ditentukan lain, bahan yang digunakan untuk pengurugan harus


berupa bahan yang terpilih. Jika urugan pasir atau kerikil tidak ditentukan
dalam gambar, tetapi menurut pendapat

Direksi harus digunakan di beberapa bagian pekerjaan, Kontraktor harus


menyediakan dan mengurug dengan pasir atau kerikil sebagaimana
ditentukan dan diperintahkan oleh Direksi.

Pengurugan dilakukan setelah setiap bagian pemasangan pipa selesai


dilakukan dan telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi, kecuali untuk
bagian-bagian yang telah diperlihatkan sehubungan dengan pengetesan
pipa. Seperti pada bagian-bagian sambungan pipa, valve dan tempat-tempat
yang oleh Direksi diminta untuk tetap diperlihatkan selama pengetesan.

Pengurugan harus dilakukan selapis demi selapis dan harus dipadatkan (tiap
lapis maksimum 30 cm), pemadatan dilakukan sedemikian rupa sehingga
tidak mengganggu kedudukan pipa yang sudah ada.

Setelah pengujian pipa selesai dilakukan dengan hasil yang baik dan
pengembalian permukaan tanah seperti semula harus dilakukan sesuai
dengan persetujuan Direksi. Permukaan tanah timbunan harus beberapa
centimeter di atas tanah asli.
8. Bahan Urugan

Bilamana tidak disebutkan lain dalam spesifikasi dan gambar rencana, bahan
untuk urugan ditentukan sebagai berikut :
8.1 Bahan Terpilih

 29



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

Bahan terpilih adalah bahan yang telah diambil dengan penggalian atau
diangkat yang tidak mengandung batu atau benda padat yang ukurannya
tidak lebih besar 5 cm dalam bentuk
apapun dan juga tidak mengandung bahan organik seperti rumput, akar,
semak atau tumbuhan lainnya, dan tidak bersifat mengembang (non exrisive
nature).
8.2 Urugan Pasir

Semua pasir yang digunakan untuk urugan harus pasir alam berbutir halus
hingga sedang, tidak bergumpal, dan bebas dari kotoran, arang, abu,
sampah, atau bahan lainnya yang menurut pendapat Direksi dapat ditolak.

Bahan tersebut tidak boleh mengandung lempung dan tanah liat lebih dari
10 % berat bahan keseluruhan.

Jenis dan gradasi pasir yang digunakan harus sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.

Urugan pasir untuk setiap jenis pipa yang dipasang minimum 30 cm dan/atau
sesuai dengan gambar rencana.

Urugan pasir dilakukan sedemikian rupa sehingga kedudukan pipa dapat


bertumpu secara merata, tidak tertumpu pada sambungan-sambungannya.

Urugan pasir harus dipadatkan sebaik mungkin, sehingga didapatkan urugan


pasir yang padat.
8.3 Urugan Kerikil

Kerikil yang dipakai untuk urugan harus berupa kerikil alam, memiliki partikel
yang kuat berbutir halus sampai sedang dalam bentuk yang cukup seragam
dan tidak mengandung batu besar atau batu dengan ukuran lebih besar dari
5 cm.

Bahan tersebut harus bebas dari kotoran, abu, arang, bahan tak
terpakai/buangan atau bahan yang tidak boleh ada atau bahan buangan
lainnya. Bahan tersebut tidak boleh mengandung tanah liat, lempung dan
tidak boleh bergumpal.

 30



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

9. Urugan Pada galian

9.1 Lapisan Alas

Pipa harus didasari dan dialasi hingga kedalaman minimum sebagaimana


diperlihatkan dalam gambar.

Bahan bagi lapisan alas ini harus pasir, ditempatkan dalam bentuk lapisan
dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm dan dipadatkan dengan tongkat
pemadat atau cara lain yang disetujui Direksi pada kepadatan kering
maksimum 95 %.

Pemberian lapisan alas pipa dengan memakai kerikil diperlukan sebagai


pengganti pasir pada tempat yang dianggap perlu dan yang diperintahkan
untuk dilakukan oleh Direksi.
9.2 Urugan di Bawah Pipa

Semua galian diurug kembali dengan pasir atau bahan lain yang disetujui,
dengan tenaga manusia mulai dari lapisan pasir alam hingga garis tengah
pipa, diletakkan secara berlapis dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm dan
dipadatkan dengan tongkat pemadat pada ketebalan kering maks 95 %.

Bahan urugan ditempatkan dalam galian secara penuh selebar galian di


masing-masing sisi pipa, dan perlengkapan lainnya secara menerus.

Dalam hal pipa Ductile Cast Iron, dari garis tengah pipa ke permukaan, dalam
urugan sampai permukaan harus diterapkan bagi pengurugannya.
9.3 Urugan di Atas Pipa

Pada garis tengah pipa dan perlengkapannya sampai pada kedalaman 15 cm


di atas pipa baja (steel), galian harus diurug dengan peralatan tangan
(manual) atau cara mekanis lainnya yang telah disetujui Direksi.

Bahan dan cara pengurugan harus sebagaimana yang ditunjukkan dalam


gambar rencana, dan ditempatkan secara berlapis dengan ketebalan tidak
melebihi 20 cm dan dipadatkan dengan tongkat pemadat dengan ketebalan
kering maksimum 95 %.

 31



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

Dalam pipa Polyvinyl Chloride (PVC), galian harus diurug dengan cara
konvensional atau cara mekanis yang telah disetujui, pada kedalaman 30 cm
diatas puncak pipa dan tidak merusak pipa.
9.4 Urugan Sampai Permukaan

Dari kedalaman 15 cm di atas pipa baja sampai permukaan, galian harus


diurug dengan peralatan tangan (manual) atau yang disetujui, ditempatkan
berlapis dengan ketebalan tidak

melebihi 20 cm, dan dipadatkan dengan tongkat pemadat untuk mencegah


amblasnya permukaan tanah setelah penyelesaian pekerjaan pengurugan.

Dalam pipa Polyvinyl Chloride, galian harus diurug dengan tangan (manual)
atau cara mekanis yang telah disetujui, pada kedalaman 30 cm di atas pipa
PVC dan tidak merusak pipa.
10. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA

10.1 UMUM

Kontraktor harus menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin tetapi tidak


mengurangi kualitas pekerjaan itu sendiri untuk memperpendek gangguan.

Sebelum melakukan pekerjaan tersebut, sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari


sebelumnya harus memberitahu Direksi untuk mendapatkan persetujuannya.
Kontraktor tidak diizinkan mengubah-ubah posisi pipa dan valve yang ada
dalam perencanaan.

Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor wajib mempelajari dengan seksama


gambar kerja, Rencana Kerja dan Syarat-syarat pelaksanaan serta Berita
Acara Penjelasan Pekerjaan dan harus memeperhatikan hal-hal berikut ini :
 Kontraktor diwajibkan melaporkan kepada Direksi apabila menemukan
perbedaan antara gambar rencana dengan RKS untuk mendapatkan
keputusan. Tidak dibenarkan sama sekali Kontraktor memperbaiki sendiri
perbedaan tersebut. Akibat kelalaian Kontraktor, dalam hal ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
 Kontraktor dianggap telah mengetahui daerah kerja

 32



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

penanaman/pemasangan pipa seperti


yang dimaksud dalam pekerjaan pemborongan ini.
 Kontraktor diwajibkan menyediakan sekurang-kurangnya 1 (satu) salinan
gambar rencana dan RKS di tempat pekerjaan untuk dapat digunakan
setiap saat.
 Setiap pekerjaan yang dimulai pelaksanaannya atau yang sedang dalam
pelaksanaan, Kontraktor harus selalu berhubungan dengan Direksi untuk
mendapatkan pengesahan/ persetujuan.
 Standar bahan peralatan dan pelaksanaan dalam gambar rencana dan
RKS ini harus diperhatikan oleh Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan
ini. Direksi berhak menolak bahan, peralatan, dan cara pelaksanaan yang
tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan, dan Pemberi Pekerjaan
tidak akan mengeluarkan biaya tambahan untuk setiap
perbaikan atau penggantian bahan atau peralatan tersebut.
 Semua pipa-pipa dan lain sebagainya yang diadakan oleh Kontraktor harus
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Pemberi Pekerjaan dan
harus dengan norma yang sama. Semua pipa-pipa dan lain sebagainya
harus direncanakan dengan tekanan kerja hidrolis

 minimum sebesar 10 kg/cm2 pada suhu 30 OC. Jika tidak, harus menurut
persyaratan
teknis untuk pembelian dan pengadaan pipa, sambungan, valve dan
bermacam-macam bahan dan peralatan.
 Semua bahan yang diadakan oleh Kontraktor harus mendapatkan
persetujuan Direksi terlebih dahulu sebelum digunakan.
 Ketelitian dan kerapian kerja akan dinilai/berbobot tinggi oleh pihak
Direksi, oleh sebab itu Kontraktor harus memperhatikan hal ini.
10.2 Lingkup Pekerjaan

Kontraktor tidak diizinkan memulai pelaksanaan pekerjaan sebelum semua


alat-alat bantu yang diperlukan tersedia di lapangan (berlaku untuk instalasi
pipa yang diadakan baik oleh Pemberi Pekerjaan maupun Kontraktor). Pipa
dan perlengkapannya harus dipasang sesuai dengan gambar rencana,
kecuali bila oleh Direksi diberi petunjuk lain. Pada umumnya gambar rencana

 33



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

menunjukkan tempat yang belum tepat, Direksi akan menunjukkan tempat


pipa yang paling tepat. Sebelum memasang pipa dan perlengkapannya, pipa
harus diteliti dan dibersihkan dengan seksama. Pipa dan perlengkapannya
yang berminyak, bergemuk dan lain sebagainya harus dibersihkan terlebih
dahulu sehingga benar-benar bersih, dan yang mungkin telah retak atau
mengalami kerusakan lain khususnya pada ujung-ujung pipa tidak boleh
dipergunakan. Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan pemasangan pipa
berupa perletakan pipa dan penyambungan, dengan cara yang memuaskan
Direksi sesuai dengan spesifikasi dan sebagaimana yang diperlihatkan dalam
gambar kerja. Setiap pipa harus dipasang dengan tepat menurut garis dan
kelandaian sesungguhnya dan sedemikian rupa sehingga pipa yang
berbatasan merupakan suatu sambungan yang konsentris yang tertutup.
Selama pemasangan, alat-alat bantu sementara dengan penopang pipa-pipa
pada kedudukan yang benar harus dipergunakan dan harus diperhatikan
agar kerusakan tidak terjadi pada pipa-pipa. Sedangkan semua alat pengikat
pipa (penopang beton, bantalan-bantalan penahan dan sebagainya) harus
berada pada tempatnya dengan benar sebelum pemasangan dan
pemindahan semua peralatan

sementara / bantu. Pipa-pipa tidak boleh dipasang bila menurut anggapan


Direksi keadaan parit tidak memenuhi syarat. Tidak diizinkan menurunkan
pipa ke dalam parit tanpa persiapan-persiapan menggunakan alat atau
perlengkapan lain yang layak dan diperlukan. Bila pipa-pipa diangkat /
diturunkan dengan mempergunakan suatu katrol maka bagian jerat baja
yang melingkari pipa harus terbungkus (dengan karet dan sebagainya). Valve
dan perlengkapan lainnya harus dipasang dengan ukuran kerja yang baik
serta harus bebas dari kotoran dan rintangan terhadap mekanismenya.
Kontraktor harus dengan biaya sendiri memperbaiki valve dan perlengkapan
lain yang pada pemasangannya mengalami kerusakan.

Setiap valve yang ternyata tidak berfungsi setelah pemasangannya harus


dilepas kembali dan kegagalan itu harus diperbaiki atas beban Kontraktor.
Valve dan peralatan/perlengkapan lain harus dipasang pada lokasi yang

 34



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

tepat sesuai dengan gambar rencana dan apabila ada perubahan harus ada
persetujuan dari Direksi. Penyambungan antar pipa yang berbeda jenisnya
harus dilakukan sesuai dengan gambar rencana dan petunjuk Direksi. Setiap
kali pekerjaan hari itu berakhir, maka ujung-ujung pipa yang terbuka untuk
sementara waktu harus ditutup dengan balok-balok dari kayu, penyekat-
penyekat atau sebagaimana yang diinstruksikan oleh Direksi. Setiap pipa
harus diperiksa dengan seksama sebelum dan sesudah dipasang. Bila
kerusakan terjadi pada pipa-pipa, peralatan-peralatan rakit, valve atau alat-
alat bantu perpipaan selama pemasangan, hal itu harus dilaporkan kepada
Direksi yang akan mengambil keputusan, apakah harus diperbaiki atau
diganti. Untuk mencegah penanganan yang tidak perlu, semua batangan
pipa harus ditempatkan sedekat mungkin pada lokasi akhir dari lajur pipa
dengan memperhitungkan keamanan lalu lintas.

11. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA POLYVINYL CHLORIDE

11.1 Umum

Singkatan PVC yang digunakan dalam spesifikasi dalam dokumen ataupun


gambar berarti polyvinyl chloride.

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan baik


perkakas dan peralatan yang sesuai bagi penanganan dan pemasangan pipa,
valve, dan fitting.

Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peralatan harus


sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti pengarahan dari
Direksi.
12. Pemasangan Pipa

12.1 Penurunan Pipa ke Dalam Galian

Perkakas, peralatan yang baik, dan fasilitas yang memenuhi syarat harus
disediakan dan digunakan oleh Kontraktor bagi keamanan dan kelancaran
pekerjaan.

 35



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

Semua pipa, fitting, dan valve harus diturunkan ke dalam galian satu persatu
dengan menggunakan derek, tali/tambang, atau dengan perkakas atau
peralatan lainnya yang sesuai,

sedemikian rupa untuk mencegah kerusakan pada bahan tersebut maupun


lapisan pelindung luar dan dalamnya.

Bahan tersebut dengan alasan apapun tidak boleh dijatuhkan atau


dilemparkan ke dalam galian.

Jika terjadi kerusakan pada pipa, fitting, valve, atau perlengkapan lain dalam
penanganannya, kerusakan tersebut harus segera diberitahukan kepada
Direksi. Direksi harus menetapkan perbaikan atau penolakan bahan yang
rusak tersebut.
12.2 Pemeriksaan Sebelum Pemasangan

Pipa, valve, dan fitting harus diperiksa dengan seksama dari kerusakan pada
saat pemasangannya. Bahan yang rusak yang ditemukan sebelum, selama
atau sesudah pemasangan pada kedudukan akhir, pipa harus diperiksa
secara seksama dari retakan dan kerusakan.

Ujung spigot harus diperiksa secara teliti karena bagian ini paling mudah
rusak selama penanganannya. Pipa atau fitting rusak harus diletakkan
terpisah untuk pemeriksaan oleh Direksi.
12.3 Pembersihan Pipa dan Fitting

Semua lepuhan, gumpalan dan bahan lain yang tak berguna harus
disingkirkan dari bell, ujung spigot setiap pipa dan bagian luar ujung spigot.
Sebelum pipa dipasang, bagian dalam bell harus diseka sampai bersih,
kering, dan bebas dari lemak.

Semua bagian dalam semua pipa yang terpasang, valve, dan fitting yang
telah terpasang harus dijaga agar tetap bersih dan bebas dari benda asing
dan kotoran. Tindakan pencegahan harus berupa penggunaan kain
pembersih selama pemasangan dan penyumbatan kedap air semua
bukaan/celah di setiap akhir pekerjaan setiap hari.

 36



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

12.4 Pemasangan Pipa

Pipa harus diletakkan agar diperoleh perletakan/tumpuan yang seragam dan


menerus sesuai jalur dan gradien yang diperlihatkan dalam gambar dan
sesuai dengan jadwal perletakan yang ditentukan bagi pemasangan.
Sebelum menempatkan pipa ke posisinya, alignment dan gradien akhir harus
dicek dengan peralatan survey. Setiap tindakan pencegahan harus diambil
untuk mencegah benda asing masuk ke dalam pipa saat ditempatkan pada
jalur pemasangannya. Selama pemasangan, tidak boleh ada sampah,
perkakas, kain, atau benda lainnya yang

diletakkan/ditinggalkan ke dalam pipa. Setiap dilakukan penyambungan,


bagian ujung spigot harus diletakkan di tengah bell, pipa didorong masuk
dan ditempatkan pada jalur dan gradien yang benar.

Pipa harus dimantapkan di tempatnya dengan bahan urugan yang


dipadatkan merata, kecuali pada bagian bellnya. Tindakan pencegahan harus
diambil untuk mencegah tanah atau kotoran

lainnya masuk ke dalam sambungan. Pada saat tidak dilakukan pekerjaan


penyambungan, ujung terbuka pipa harus ditutup dengan cara yang
memadai yang disetujui oleh Direksi.

Khususnya pada musim hujan, Kontraktor harus melakukan tindakan untuk


mencegah air hujan/atau sampah dan benda lainnya yang tidak perlu masuk
ke pipa yang telah dipasang, dan jangan sampai pipa tersebut terapung.

13. JENIS SAMBUNGAN PIPA POLYVINYL CHLORIDE

Jenis sambungan pipa polyvinyl chloride yang dipakai dalam proyek, sebagai
berikut :
a. Push-On Rubber Ring yang dipakai untuk pipa diameter 63 mm – 630
mm,
b. Sambungan Solvent Cement, yang dipakai untuk pipa diameter 20 mm –
50 mm.

 37



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

Semua bahan pelicin (lubrican) untuk sambungan Push-On Rubber Ring dan
Solvent Cement untuk PVC harus disediakan oleh Kontraktor. Kontraktor
harus menyerahkan data teknis dan contoh untuk persetujuan Direksi.
13.1. Penyambungan Pipa Dengan Sambungan Push-On Rubber
Ring

Sambungan antar pipa atau pipa dengan perlengkapan rakitnya


mempergunakan cincin karet sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar
rencana. Semua sambungan dan perlengkapan rakit yang diperlukan harus
dipasang dengan cara yang memenuhi syarat dan dianggap benar oleh
Direksi, sehingga tidak menimbulkan tegangan-tegangan dalam keseluruhan
sistem pipa

dan harus dilaksanakan menurut petunjuk dari pabrik yang bersangkutan


atau menurut petunjuk Direksi. Socket dan spigot pipa harus dibersihkan
dengan seksama sebelum cincin karet (rubber ring) dipasang di tempatnya.
Cincin karet tersebut harus dipasang dan dimasukkan ke dalam gasket pada
bell socket. Spigot kemudian dilumuri secara merata dengan

bahan pelicin yang telah disetujui dan pipa ditekan masuk ke socket. Lapisan
tipis minyak gelang harus dilapiskan baik pada permukaan bagian dalam
gasket atau pada akhir pipa atau keduanya.

Minyak gelang harus berasal dari persediaan yang diberikan pabrik dan
disetujui oleh Direksi, Kontraktor tidak diizinkan untuk menggunakan bahan
lain tanpa sepengetahuan Direksi.

Ujung spigot dari pipa dimasukkan ke dalam socket harus dilakukan dengan
hati-hati agar tidak terkena kotoran, penyambungan dilanjutkan dengan
menekan bagian datar ke dasar socket dengan alat bantu atau peralatan lain
yang disetujui Direksi.

Penekanan pipa socket harus dilakukan dengan menekan ujung lain pipa
yang sedang dipasang.

 38



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

Blok kayu atau alat lainnya yang memadai harus digunakan untuk mencegah
kemungkinan terjadinya kerusakan socket tersebut dimana batang tersebut
ditekan. Tidak boleh ada ganjal di bawah pipa dan pipa harus terletak merata
di atas bahan alasnya (badding material).

Bila diperlukan sekali untuk pembelokan pipa dengan sambungan push-on


agar membentuk lengkungan dengan jari-jari yang panjang, besarnya
belokan harus sesuai dengan petunjuk pabrik dan sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi.

14. URUGAN TANAH

a. Urugan tanah untuk setiap pekerjaan harus dilaksanakan selapis demi


selapis, dimana tiap-tiap lapis harus dipadatkan dan bersih dari kotoran
organik dan sebagainya dengan maksimum tebal tiap lapisan adalah 30
cm.
b. Urugan tanah yang dilaksanakan dengan cara yang tidak memenuhi
ketentuan dapat mengakibatkan amblesnya tanah, untuk itu harus
dilaksanakan pengerukan kembali segera setelah perintah pertama dari
Direksi dan bila diperlukan urugan diulang berkali-kali sampai rata
dengan tinggi tanah semula sesuai petunjuk Direksi.
c. Sisa-sisa tanah/material bekas galian setelah pengurugan selesai
harus diangkut dan dibuang jauh-jauh sehingga bersih/rapi dan
pembuangan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
d. Khusus untuk pemasangan pipa, baru boleh dilaksanakan setelah
pengurugan pasir di sekeliling pipa yang akan dipasang selesai
dilaksanakan dan telah disetujui Direksi.

15. URUGAN PASIR

a. Untuk setiap urugan pasir, harus disiram dengan air sampai padat.

b. Apabila pada galian parit pipa didapatkan tanah gembur, maka tanah
ini harus dibuang dan diganti dengan pasir, sehingga didapatkan dasar
yang rata dan padat.

 39



RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP

c. Urugan pasir dilaksanakan selapis demi selapis yang masing-masing


diisi sampai padat.
d. Khusus urugan pasir untuk perpipaan, harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut :
 Urugan pasir dilakukan pada sekeliling pipa setebal 15 cm,
kecuali untuk pipa yang memotong jalan harus diurug penuh dengan
pasir.
 Pasir yang digunakan untuk pengurugan pipa harus berkualitas
pasir pasang (kadar lumpur 10 %).
Kelebihan pasir setelah pengurugan harus diangkut jauh-jauh dan
dibersihkan dari tempat pekerjaan yang semuanya ini menjadi tanggungan
Kontraktor.

 40


Anda mungkin juga menyukai