BAB 1
LINGKUP PEKERJAAN
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau selanjutnya disebut Pengguna
Barang/Jasa Pekerjaan Perencanaan Instalasi Pengolahan Air ( IPA ) Setarap,
Kabupaten Malinau untuk kebutuhan air bersih.
BAB 2
SYARAT-SYARAT PESERTA PELELANGAN
Peserta Pelelangan adalah Kontraktor/ atau Pelaksana Pekerjaan Perencanaan
Instalasi Pengolahan Air ( IPA ) Setarap, Kabupaten Malinau.
BAB 3
LINGKUP PEKERJAAN DAN PENGGUNA
Lingkup Pekerjaan dan Pengguna dalam Pekerjaan Pengadaan ini :
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
BAB 4
PELAKSANAAN PENJELASAN PEKERJAAN
Penjelasan/Aanwijzing akan dilaksanakan pada
Tanggal : 5 Pebruari 2007
Jam : 09.00 WIB s/d Selesai
Tempat : Ruang rapat PDAM Gresik
Hal-hal yang berhubungan dengan rapat penjelasan ini adalah sebagai
berikut :
Rapat penjelasan Pekerjaan hanya dapat dihadiri oleh pemimpin Pelaksana
Pekerjaan/Jasa dan apabila diwakilkan harus dilengkapi dengan surat kuasa
diatas material Rp. 6.000 (enam ribu rupiah) yang ditanda tangani oleh
Direktur Perusahaan
4.1 Penjelasan Pekerjaan diberikan kepada Pelaksana Pekerjaan/Jasa yang
hadir.
4.2 Dalam rapat penjelasan Pelaksana Pekerjaan/Jasa diberi kesempatan
untuk menanyakan semua persyaratan baik persyaratan Umum,
administrasi maupun teknis yang di rasa kurang jelas.
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
BAB 5
PENYERAHAN DOKUMEN PENAWARAN
5.1 Surat Penawaran harus dimasukkan dalam kotak penawaran pada :
Tanggal : ……………….
Jam : ………………
Tempat : ……………….
3
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
4
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
40 cm
…………. X X
………..
……………. X
27 cm
…………….
……………. X X
5
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
BAB 6
KRITERIA PENYERAHAN DOKUMEN PENAWARAN DAN KELULUSAN
PESERTA
6.1 Pelelangan didasarkan pada Kriteria lulus/gugur dan Panitia
Pengadaan Barang/jasa akan memperhatikan dan mengevaluasi
informasi yang disampaikan Pelaksana Pekerjaan.
6.2 Persyaratan dan Kriteria (Dokumen Administrasi)
Pelaksana Pekerjaan harus memenuhi kriteria yang merupakan lampiran
surat Penawaran sebagai berikut :
a. Copy Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang masih berlaku
b. Copy sertifikat Badan Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi (SBUJK)
yang masih berlaku
c. Kualifikasi Badan Usaha M atau B, Klasifikasi Tata Lingkungan
dan Mekanika,l Sub Bidang Jaringan Air Bersih dan Perpipaan Air
baik distribusi maupun transmisi dan punya pengalaman pekerjaan
merencanakan jaringan air bersih.
d. Copy Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar
Perusahaan yang masih berlaku
e. Copy Akte Pendirian Perusahaan dan perubahannya yang terbaru.
f. Copy Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP)
g. Copy bukti tanda terima penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT)
Pajak Penghasilan (Pph) tahun terakhir, dan foto copy Surat Setoran
6
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
Pajak (SSP) Pph pasal 29. dan bagi calon pemenang harus bisa
menunjukkan aslinya.
h. Jaminan Penawaran dari Bank Umum atau Asuransi Jasa Kerugian
yang mempunyai program Surety-bond sebesar 3% dari nilai
Penawaran.
i. Surat Referensi Bank (bila Bank yang memberikan referensi
berkedudukan di luar negeri maka harus mendapat rekomendasi dari
Bank Indonesia).
j. Data Keuangan berupa Neraca Perusahaan tahun terakhir yang telah
di audit.
BAB 7
PESERTA DINYATAKAN GUGUR
Penawaran dinyatakan gugur pada saat pembukaan sampul penawaran
apabila :
7.1. Surat Penawaran :
7.1.1 Surat Penawaran tidak bertanggal
7.1.2 Tidak dibubuhi meterai yang cukup
7
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
BAB 8
IKATAN PENAWARAN/PELAKSANAAN
8
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
1.1 Umum
Penyedia barang harus melindungi barang dari tuntutan atas hak patent,
lisensi serta hak cipta yang melekat pada barang yang digunakan atau
disediakan kontraktor untuk pelaksanaan
9
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
pekerjaan. Jumlah pipa yang akan dibeli adalah seperti tersebut dalam Bill Of
Quantitty terlampir.
Pipa Polyethylene (PE) harus standar ISO/SNI dengan jenis PE 100 PN 8 SDR
21. Pipa PE harus dilakukan uji tekanan terlebih dahulu di pabrik pembuat
sebelum dikirim ke lokasi, yang disaksikan oleh panitia pengadaan pada
tekanan minimal 150% dari tekanan kerja dan apabila selama 4 (empat) jam
tekanan tidak berubah /turun, test dinyatakan berhasil dan dapat diterima
yang dinyatakan dengan berita acara. Pipa-pipa yang sudah dibuat sebelum
dikirim ke lokasi harus dites dilaboratorium pihak ketiga untuk mengetahui
apakah material yang digunakan sudah memenuhi spesifikasi yang
diisyaratkan. Biaya pengetesan tersebut
menjadi beban pihak supplier. RAW material ( Bahan baku ) Pipa PE 100
harus sesuai dengan standar Bodycote Polymer harus memiliki sertifikasi
Bodycote Polymer tersebut. Pengambilan sampel pipa dilakukan uji tekanan
dan uji laboratorium dilakukan oleh Panitia Lelang/Tim Teknis secara acak
dari pipa yang telah disiapkan di pabrik. Pipa polyethylene harus berwarna
hitam dengan strip warna biru yang menyatu ( bukan printing ) pada kedua
10
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
sisi pipa sebagai tanda atau identifikasi pipa air minum. Accesories pipa
standart ISO dan SNI. Penyambungan sesama pipa dan accesories jenis
polyethylene (PE) memakai sambungan alat butt fusion, sedangkan dengan
pipa jenis lain menggunakan giboult joint atau mekanikal joint. Pada setiap
ujung pipa harus jelas kelihatan merk dan class pipa.
Semua pipa, fitting, accessories dan bahan lain harus ditangani hanya
dengan peralatan yang sesuai untuk menghindari kerusakan. Selama
tramsportasi, penyimpanan dan pemasangan semua pipa harus ditempatkan
diatas tumpuan yang cukup untuk mencegah atau menghindari kerusakan
pada pelapisan dalam dan lapisan cat, atau alat penyambung. Coupling dan
joints dan benda-benda lain yang disimpan dalam keadaan kering,terangkat
dari permukaan tanah gudang atau ruang tertutup. Gudang harus dibuat
sedemikian rupa untuk mempermudah keluar dan masukknya pipa dan
pengecekkannya dengan membedakan tumpukan penerimaan atau disimpan
secara terpisah dan diberi tanda yang jelas. Apabila barang yang disimpan
mempunyai batas waktu penyimpanan atau memerlukan penyimpanan yang
khusus, metode penyimpanan harus disetujui oleh PPTK dan sesuai dengan
petunjuk dari pabrik, Penutup ujung-ujung pipa pengaman lainnya tidak
boleh dibuka sampai pipa-pipa dan fitting-fitting tersebut dipasang
dilapangan. Kehilangan atau kerusakan material-material merupakan
tanggung jawab Kontraktor dan harus segera dilaporkan secara tertulis
kepada PPK melalui pengawas lapangan dengan segala uraian-uraian yang
diperlukan.
11
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
Tenaga Kerja
Tenaga kerja pemasangan pipa secara umumharus terdiri dari 3 ( tiga ) unsur
yaitu koordinator pelaksana kegiatan, tenaga ahli
pemasangan/penyambungan pipa dan pekerja.
a. Koordinator Pelaksana Kegiatan
Pendidikan Minimal SMU sederajat.
Memiliki Pengalaman minimal 5 ( lima ) tahun sebagai koordinator
pelaksana/pengawas kegiatan pemasangan pipa PE berdiameter
yang dibutuhkan atau minimal telah terlibat dalam 5 (lima) paket
kegiatan pemasangan pipa PE berdiamer yang dibuktikan dengan
referensi pemberi tugas.
Pengalam kerja dan referensi harus dilampirkan dalam dokumen
penawaran
b. Teknisi Penyambungan Pipa PE
Memiliki serifikasi dari pabrik atau lembaga penguji sebagai teknisi
penyambungan pipa dan accesories pipa PE berdiameter minimal
200 mm atau
12
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
13
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
sebagai urugan.
f. Penggalian tanah untuk parit pemasangan pipa harus dilakukan
serentak dengan teliti dan diikuti pelaksanaan pemasangan pipa dan
perlengkapannya dan hanya diizinkan maksimal sepanjang 50 (lima
puluh) meter per hari serta harus diikuti pula dengan
penimbunan/pengurugan kembali dengan segera sesuai ketentuan
sebelum
melanjutkan dengan galian dan pemasangan pipa berikutnya.
g. Apabila juga ternyata bahwa didalam penggalian dijumpai air yang
mengganggu pekerjaan maka pemborong harus mempunyai pompa
untuk pengeringan dan biaya yang ditimbulkan akibat pekerjaan
pengeringan tersebut berikut pomp[a/peralatannya adalah
tanggungan pemborong.
h. Untuk pengamanan dan kelancaran lalulintas kendaraan selama
pekerjaanberlangsung harus dipasang pembatas jalan sebagai
pengaman berupa pagar
i. dari bahan seng yang dicat biru dengan tinggi pagar minimal 1 (satu)
meter pada sisi luar, serta dipasang rambu-rambu pengeringan bagi
pengguna jalan ubtuk menghindari kecelakaan yang diakibatkan oleh
pekerjaan yang dilaksanakan. Biaya
Boring
a. Untuk persimpangan jalan, pintu masuk bangunan penggalian dan
pemasangan pipa harus dilakukan dengan metode boring
(pengeboran tanah horizontal) secara manual.
b. Titik dan volume boring mengacu pada gambar rencana dan petunjuk
pengawas lapangan.
c. Untuk keamanan pekerjaan dan keselamatan pekerja, pada setiap
kegiatan boring yang dilaksanakan harus dilengkapi dengan lubang
ventilasi dengan diameter minimal 80 cm setiap jarak maksimal 6
14
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
(enam) meter.
Urugan Tanah
a. Urugan tanah untuk tiap-tiap pekerjaan harus diadakan lapis demi
lapis dengan
b. ketebalan maksimal 30 cm tiap-tiap lapis dipadatkan dan harus bersih
dari kotoran-kotoran organik dan lain sebagainya, urugan yang
dilaksanakan dengan sembarangan yang berakibat tanah amblas lagi,
harus diulangi.
15
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
pembongkaran-pembongkaran.
2.1 Standar
16
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
Kecuali ditentukan lain, sambungan harus dari jenis push-on rubber ring. Pipa
tersebut harus mempunyai bell pada satu ujungnya dan polos pada ujung
yang lain serta dibevel dengan
sudut kurang lebih 15 derajat. Pipa harus diberi tanda garis petunjuk
pemasangan pada permukaan luarnya. Fitting harus dari jenis yang
dispesifikasikan dan mempunyai ujung jenis bell.
17
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
Ring karet digunakan untuk sambungan push-on dan gasket digunakan untuk
penyambungan mekanikal fitting dari ductile iron atau besi tuang. Gasket
untuk sambungan flange harus dari styrene butadiene rubber (SBR) atau
karet sintetis lain yang tepat untuk pipa air minum.
3.4 Adaptor
Adaptor harus terbuat dari ductile iron atau besi tuang dan terdiri atas flange
pada satu ujungnya dan socket (atau bell) pada sambungan fleksibel baik
dengan mekanikal maupun push-on.
3.5 Fitting
Kecuali ditentukan lain, semua fitting harus dari jenis injection molded atau
heat process (pencetakan atau proses panas) dan didesain dengan
karakteristik dan kekuatan yang sama dengan pipa yang disambung.
Bila fitting yang dispesifikasikan bukan terbuat dari PVC maka harus dari besi
tuang ductile (Ductile Cast Iron). Bell dan Flange yang dispesifikasikan harus
mempunyai flange pada satu ujungnya dan push-on bell satu sambungan
jenis mekanikal pada ujung yang lain. Tee dengan cabang flange, jika
dispesifikasikan harus berupa ujung-ujung dengan push-on dan ujung pipa
cabang dengan flange. Permukaan luar fitting tersebut harus dilapisi lapisan
pelindung dari bahan bitumen, yaitu coal tar atau aspheltic base, yang
mempunyai ketebalan kering tidak kurang dari 0,3 mm. Permukaan dalam
dari fitting tersebut harus dilapisi (lining) epoxy atau coal tar epoxy. Yang
18
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
dipakai untuk lining harus dari bahan yang tepat untuk pipa air minum dan
dilengkapi sertifikat dari instansi yang berwenang (public health authorities).
Baut dan mur yang akan dipakai untuk flange dan sambungan mekanikal
harus dari baja yang digalvanis.
4. PERLENGKAPAN
LAINNYA
4.1 Valve
Penyedia Jasa Pengadaan harus melengkapi valve sesuai dengan yang
dibutuhkan dan menurut standar yang disetujui. Seluruh valve sesuai
dengan ukuran yang disebutkan dan bila mungkin dari jenis atau
model yang sama dan dikeluarkan oleh satu pabrik.
Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari pabrik
dan dicor dengan huruf timbul yang dapat menunjukkan :
Nama pemilik proyek
Nama atau merk dagang pembuatnya
Tahun pembuatan (97 berarti 1997)
Tekanan kerja
Diameter nominal
Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran
Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm terbuat dari brass/kuningan
bila tidak
disebutkan lain, kecuali untuk handwheel terbuat dari besi tuang atau
besi tempa atau jenis sambungan dari sambungan ulir.
Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 "Pipe threads where pressure
tight joint are made in the thread".
Valve dengan diameter 50 mm keatas menggunakan sambungan
sistem dengan flange dan terbuat dari cast iron/besi tuang.
Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti
yang dispesifikasikan dan sesuai dengan standar internasional yang
diakui. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyerahkan perhitungan
19
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
gasket, mur, baut, dan ring untuk satu sisi flange dengan imbuhan 10
%.
Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan
spesifikasi teknis dari
flange valve. Mur, baut, dan ring dikirim dalam keadaan bukan
material bekas dan sudah tergalvanis dengan baik. Ketebalan gasket
minimal 3 mm dan terbuat dari karet sintetis.
Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum
force pada handwheel, engkol (crank), T-bar dan perlengkapan lain
sehingga tidak menimbulkan kesulitan pada operator. Penyedia Jasa
Pengadaan harus menyertakan besarnya maksimum torque yang
dibutuhkan untuk setiap valve yang dikirim.
Coating seluruh permukaan logam seperti badan valve, flange, surface
box dan lain-lain yang terkontak dengan air bersih atau tanah harus
dilapisi dengan non toxic
coalter epoxy, enamel, bitumen atau bahan lain yang sama dan
disetujui oleh Direktur Pengawas.
Permukaan harus bersih, kering, dan bebas dari kotoran sebelum
digunakan. Coating dengan cara penyemprotan harus dilakukan di
20
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
Badan dari gate valve, handwheel/cap terbuat dari besi tuang kelabu
atau bahan dengan kualitas lebih tinggi.
Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body) dengan dudukan
dari logam
perunggu. Tangkai valve jenis non-rising dan dengan katup yang solid
(solid wedge gate valve) harus cocok untuk pemasangan dengan
21
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
22
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
c. dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam pipa.
d. dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sedang dilepaskan.
e. aman terhadap vakum.
Seluruh air valve dengan standar flange JIS-B2213. Setiap valve
lengkap dengan mur, baut, ring, dan dudukan (stool). Ukuran sesuai
dengan yang diberikan pada uraian
pekerjaan.
Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dan pelampung
dari ebonit, stainlees steel atau Acrynolitrie Butadiene Steel (ABS).
Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees steel, bronze atau
ABS.
Valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 Bar di atas tekanan kerja
dan tidak menunjukkan gejala kebocoran.
Juga tidak terjadi kebocoran bila tekanan minimum 0,1 Bar.
Penyedia barang harus menyediakan katup penutup (isolating valve)
secara terpisah untuk setiap katup udara dengan jenis kupu-kupu
(butterfly valve) dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dengan
rubber seal, disc,
b. valve shaft dan peralatan mekanisme operasional yang mengikuti
"Standards for Rubber Seated Butterfly Valves" (AWWA Designation
C 504) atau Standar Internasional lain yang disetujui yang sama
atau lebih tinggi kualitasnya dari yang disebutkan.
c. Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar dengan sudut 90 O
dari posisi terbuka penuh sampai tertutup. Sumbu perputaran valve
harus horizontal.
d. Mekanisme operasional harus terkait pada badan valve dan sesuai
dengan standar AWWA C 504.
e. Setiap mekanisme operasional harus dapat dilepas untuk
pengawasan dan
perbaikan.
f. Mekanisme operasional untuk pengoperasian valve secara manual
23
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
Tipe air valve harus sesuai dengan spesifikasi pada Tabel 6.3 di
bawah ini yang tergantung pada ukuran pipa yang dipasang.
24
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
tinggi.
d . Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan pada kondisi aliran air
penuh dalam pipa.
4.4 Check Valve
Penyedia Barang harus menyediakan check valve jenis Swing Check
Valve / Klep Tabok
dengan sambungan flange.
Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blank-flange) yang dapat
dibuka sewaktu-waktu bila diperlukan.
Pada bagian luar badan check valve harus terdapat cap (tercetak)
yang dapat menunjukkan merk atau dari pabrik mana yang
membuatnya, besarnya diameter, tekanan kerja, dan arah aliran air.
Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve terbuat dari besi
tuang.
Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene Synthetic Rubber
yang berkualitas baik.
Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 10 kg/cm2.
Check valve harus didesain sedemikian rupa sehingga piringan,
dudukan, dudukan cincin
dan bagian-bagian dalam lainnya yang mungkin perlu untuk perbaikan
harus mudah diambil, mudah dipindahkan dan mudah diganti tanpa
menggunakan peralatan khusus atau harus memindahkan valve dari
jalurnya.
Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi horisontal atau
vertikal dengan aliran ke atas dan ketika terbuka penuh valve harus
mempunyai daerah aliran bersih (a net-flow area) tidak kurang dari
luas diameter nominal pipa dan ujung flange.
25
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
26
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
Jika ada pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi teknis ini akan
dilakukan sesuai dengan cara yang telah digunakan untuk bidang teknis
yang bersangkutan di Indonesia dan menurut perintah Direksi.
Data hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan untuk lokasi jembatan
pipa atau lokasi reservoir (ground dan elevated reservoir) sekitarnya
disimpan oleh Pemilik dan Kontraktor akan diijinkan dan menelitinya di kantor
proyek.
Semua pipa harus dipasang pada kedalaman tanah sebagaimana yang telah
ditentukan atau sebagaimana diminta Direksi.
6. PENGGALIAN
Pada prinsipnya pekerjaan galian dalam hal ini sama dengan pekerjaan
galian pada pekerjaan sipil, apabila dalam galian ditemui batu-batu, bekas
pondasi, tembok dan lainnya yang dapat mengganggu kedudukan pipa,
Kontraktor harus menggalinya minimum 20 cm dari dasar parit yang
27
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
Batu dan bahan galian lainnya yang diklasifikasikan oleh Direksi sebagai
yang tidak sesuai untuk pengurugan harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan.
cara lain yang disetujui untuk penyingkiran atau pengeringan air, termasuk
penanganan terhadap air hujan dan air limbah yang berasal dari berbagai
sumber yang mencapai lokasi guna mencegah terjadinya kerusakan pada
pekerjaan maupun kepemilikan yang berada di dekatnya.
7. URUGAN
28
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
Pengurugan harus dilakukan selapis demi selapis dan harus dipadatkan (tiap
lapis maksimum 30 cm), pemadatan dilakukan sedemikian rupa sehingga
tidak mengganggu kedudukan pipa yang sudah ada.
Setelah pengujian pipa selesai dilakukan dengan hasil yang baik dan
pengembalian permukaan tanah seperti semula harus dilakukan sesuai
dengan persetujuan Direksi. Permukaan tanah timbunan harus beberapa
centimeter di atas tanah asli.
8. Bahan Urugan
Bilamana tidak disebutkan lain dalam spesifikasi dan gambar rencana, bahan
untuk urugan ditentukan sebagai berikut :
8.1 Bahan Terpilih
29
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
Bahan terpilih adalah bahan yang telah diambil dengan penggalian atau
diangkat yang tidak mengandung batu atau benda padat yang ukurannya
tidak lebih besar 5 cm dalam bentuk
apapun dan juga tidak mengandung bahan organik seperti rumput, akar,
semak atau tumbuhan lainnya, dan tidak bersifat mengembang (non exrisive
nature).
8.2 Urugan Pasir
Semua pasir yang digunakan untuk urugan harus pasir alam berbutir halus
hingga sedang, tidak bergumpal, dan bebas dari kotoran, arang, abu,
sampah, atau bahan lainnya yang menurut pendapat Direksi dapat ditolak.
Bahan tersebut tidak boleh mengandung lempung dan tanah liat lebih dari
10 % berat bahan keseluruhan.
Jenis dan gradasi pasir yang digunakan harus sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
Urugan pasir untuk setiap jenis pipa yang dipasang minimum 30 cm dan/atau
sesuai dengan gambar rencana.
Kerikil yang dipakai untuk urugan harus berupa kerikil alam, memiliki partikel
yang kuat berbutir halus sampai sedang dalam bentuk yang cukup seragam
dan tidak mengandung batu besar atau batu dengan ukuran lebih besar dari
5 cm.
Bahan tersebut harus bebas dari kotoran, abu, arang, bahan tak
terpakai/buangan atau bahan yang tidak boleh ada atau bahan buangan
lainnya. Bahan tersebut tidak boleh mengandung tanah liat, lempung dan
tidak boleh bergumpal.
30
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
Bahan bagi lapisan alas ini harus pasir, ditempatkan dalam bentuk lapisan
dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm dan dipadatkan dengan tongkat
pemadat atau cara lain yang disetujui Direksi pada kepadatan kering
maksimum 95 %.
Semua galian diurug kembali dengan pasir atau bahan lain yang disetujui,
dengan tenaga manusia mulai dari lapisan pasir alam hingga garis tengah
pipa, diletakkan secara berlapis dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm dan
dipadatkan dengan tongkat pemadat pada ketebalan kering maks 95 %.
Dalam hal pipa Ductile Cast Iron, dari garis tengah pipa ke permukaan, dalam
urugan sampai permukaan harus diterapkan bagi pengurugannya.
9.3 Urugan di Atas Pipa
31
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
Dalam pipa Polyvinyl Chloride (PVC), galian harus diurug dengan cara
konvensional atau cara mekanis yang telah disetujui, pada kedalaman 30 cm
diatas puncak pipa dan tidak merusak pipa.
9.4 Urugan Sampai Permukaan
Dalam pipa Polyvinyl Chloride, galian harus diurug dengan tangan (manual)
atau cara mekanis yang telah disetujui, pada kedalaman 30 cm di atas pipa
PVC dan tidak merusak pipa.
10. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA
10.1 UMUM
32
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
minimum sebesar 10 kg/cm2 pada suhu 30 OC. Jika tidak, harus menurut
persyaratan
teknis untuk pembelian dan pengadaan pipa, sambungan, valve dan
bermacam-macam bahan dan peralatan.
Semua bahan yang diadakan oleh Kontraktor harus mendapatkan
persetujuan Direksi terlebih dahulu sebelum digunakan.
Ketelitian dan kerapian kerja akan dinilai/berbobot tinggi oleh pihak
Direksi, oleh sebab itu Kontraktor harus memperhatikan hal ini.
10.2 Lingkup Pekerjaan
33
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
34
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
tepat sesuai dengan gambar rencana dan apabila ada perubahan harus ada
persetujuan dari Direksi. Penyambungan antar pipa yang berbeda jenisnya
harus dilakukan sesuai dengan gambar rencana dan petunjuk Direksi. Setiap
kali pekerjaan hari itu berakhir, maka ujung-ujung pipa yang terbuka untuk
sementara waktu harus ditutup dengan balok-balok dari kayu, penyekat-
penyekat atau sebagaimana yang diinstruksikan oleh Direksi. Setiap pipa
harus diperiksa dengan seksama sebelum dan sesudah dipasang. Bila
kerusakan terjadi pada pipa-pipa, peralatan-peralatan rakit, valve atau alat-
alat bantu perpipaan selama pemasangan, hal itu harus dilaporkan kepada
Direksi yang akan mengambil keputusan, apakah harus diperbaiki atau
diganti. Untuk mencegah penanganan yang tidak perlu, semua batangan
pipa harus ditempatkan sedekat mungkin pada lokasi akhir dari lajur pipa
dengan memperhitungkan keamanan lalu lintas.
11.1 Umum
Perkakas, peralatan yang baik, dan fasilitas yang memenuhi syarat harus
disediakan dan digunakan oleh Kontraktor bagi keamanan dan kelancaran
pekerjaan.
35
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
Semua pipa, fitting, dan valve harus diturunkan ke dalam galian satu persatu
dengan menggunakan derek, tali/tambang, atau dengan perkakas atau
peralatan lainnya yang sesuai,
Jika terjadi kerusakan pada pipa, fitting, valve, atau perlengkapan lain dalam
penanganannya, kerusakan tersebut harus segera diberitahukan kepada
Direksi. Direksi harus menetapkan perbaikan atau penolakan bahan yang
rusak tersebut.
12.2 Pemeriksaan Sebelum Pemasangan
Pipa, valve, dan fitting harus diperiksa dengan seksama dari kerusakan pada
saat pemasangannya. Bahan yang rusak yang ditemukan sebelum, selama
atau sesudah pemasangan pada kedudukan akhir, pipa harus diperiksa
secara seksama dari retakan dan kerusakan.
Ujung spigot harus diperiksa secara teliti karena bagian ini paling mudah
rusak selama penanganannya. Pipa atau fitting rusak harus diletakkan
terpisah untuk pemeriksaan oleh Direksi.
12.3 Pembersihan Pipa dan Fitting
Semua lepuhan, gumpalan dan bahan lain yang tak berguna harus
disingkirkan dari bell, ujung spigot setiap pipa dan bagian luar ujung spigot.
Sebelum pipa dipasang, bagian dalam bell harus diseka sampai bersih,
kering, dan bebas dari lemak.
Semua bagian dalam semua pipa yang terpasang, valve, dan fitting yang
telah terpasang harus dijaga agar tetap bersih dan bebas dari benda asing
dan kotoran. Tindakan pencegahan harus berupa penggunaan kain
pembersih selama pemasangan dan penyumbatan kedap air semua
bukaan/celah di setiap akhir pekerjaan setiap hari.
36
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
Jenis sambungan pipa polyvinyl chloride yang dipakai dalam proyek, sebagai
berikut :
a. Push-On Rubber Ring yang dipakai untuk pipa diameter 63 mm – 630
mm,
b. Sambungan Solvent Cement, yang dipakai untuk pipa diameter 20 mm –
50 mm.
37
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
Semua bahan pelicin (lubrican) untuk sambungan Push-On Rubber Ring dan
Solvent Cement untuk PVC harus disediakan oleh Kontraktor. Kontraktor
harus menyerahkan data teknis dan contoh untuk persetujuan Direksi.
13.1. Penyambungan Pipa Dengan Sambungan Push-On Rubber
Ring
bahan pelicin yang telah disetujui dan pipa ditekan masuk ke socket. Lapisan
tipis minyak gelang harus dilapiskan baik pada permukaan bagian dalam
gasket atau pada akhir pipa atau keduanya.
Minyak gelang harus berasal dari persediaan yang diberikan pabrik dan
disetujui oleh Direksi, Kontraktor tidak diizinkan untuk menggunakan bahan
lain tanpa sepengetahuan Direksi.
Ujung spigot dari pipa dimasukkan ke dalam socket harus dilakukan dengan
hati-hati agar tidak terkena kotoran, penyambungan dilanjutkan dengan
menekan bagian datar ke dasar socket dengan alat bantu atau peralatan lain
yang disetujui Direksi.
Penekanan pipa socket harus dilakukan dengan menekan ujung lain pipa
yang sedang dipasang.
38
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
Blok kayu atau alat lainnya yang memadai harus digunakan untuk mencegah
kemungkinan terjadinya kerusakan socket tersebut dimana batang tersebut
ditekan. Tidak boleh ada ganjal di bawah pipa dan pipa harus terletak merata
di atas bahan alasnya (badding material).
a. Untuk setiap urugan pasir, harus disiram dengan air sampai padat.
b. Apabila pada galian parit pipa didapatkan tanah gembur, maka tanah
ini harus dibuang dan diganti dengan pasir, sehingga didapatkan dasar
yang rata dan padat.
39
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR ( IPA ) SETARAP
40