KAJIAN PUSTAKA
para ahli yang relevan berkaitan dengan judul penelitian yaitu teori yang berkaitan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien. Senada dengan pendapat di atas, Dick dan Carey
juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan
dirancang dengan pendekatan tertentu untuk dilaksanakan oleh guru dalam proses
1
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2010), hlm. 126
penjabaran lebih lanjut dari pendekatan pembelajaran yang dipilih oleh guru untuk
masih bersifat perencanaan yang dilakukan oleh guru. Perencanaan tersebut berupa
dilaksanakan guru dan siswa, berisi rangkaian kegiatan berupa satu set materi dan
tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien serta mampu mencapai hasil belajar
peserta didik untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam tuugas-tugas yang
2
Imam Suyitno, Memahami Tindakan Pembelajaran, (Bandung: Refika Aditama, 2011), hlm. 13
belajar yang siswa sentris, humanistik, dan demokratis yang disesuaikan dengan
siswa belajar dalam kelompok yang beranggotakan empat sampai enam siswa
dengan tingkat kemampuan atau jenis kelamin atau latar belakang yang berbeda.
beranggotakan empat sampai enam siswa dengan tingkat kemampuan atau jenis
kelamin atau latar belakang yang berbeda untuk saling bekerjasama dan saling
membantu dalam mengerjakan tugas terstruktur sebagai satu kelompok atau satu
tim.
diperlukan.5
3
Isjoni, Cooperative Learning, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm.
4
Isjoni, Cooperative Learning, hlm. 44
5
Isjoni, Cooperative Learning, hlm. 20
Menurut Nurhadi & Senduk (2003) dan Lie (2002) ada berbagai elemen
Dalam hal ini, tentu kebutuhan antar siswa tentu terkait dengan pembelajaran.
ketergantungan positif.6
dasar seperti bertanya, menjawab, sabar menunggu penjelasan teman, berkata sopan,
3. Akuntabilitas Individual
sulit tercapai.
6
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm.
190
7
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, hlm. 191
Dalam pembelajaran kooperatif, keterampilan sosial seperti tenggang rasa,
mendominasi orang lain, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin
oleh guru.8
2. Meningkatkan retensi
heterogen
8
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, hlm. 192
9
Mulyono Abdurrahman, Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), hlm. 90
Ada beberapa metode pembelajaran yang merupakan turunan dari
Menurut Djahiri, metode adalah upaya atau reka upaya melaksanakan atau
Sudjana, metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan
khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik
dan sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri
pembelajar.11
oleh para ahli pendidikan Islam, yakni: 1) Min haj at-Tarbiyah al-Islamiyah 2)
10
Adang Heriawan dkk, Metodologi Pembelajaran Kajian Teoritis Praktis, (Banten: LP3G, 2012),
hlm.73
11
Adang Heriawan dkk, Metodologi Pembelajaran Kajian Teoritis Praktis, hlm. 74
12
Imam Suyitno, Memahami Tindakan Pembelajaran, hlm. 23
muradif (kesetaraan) sehingga semuanya bisa digunakan. Menurut Asneli Ilyas, di
antara istilah di atas yang paling popular adalah at-Thariqah yang mempunyai
disimpulkan bahwa metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran serta
memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik dan sumber
daya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri pembelajar.
Menurut Zaini dkk Card Match artinya “mencari pasangan” yang dimaksud
pasangan kartu yang sudah dibagikan oleh guru. Untuk mencari pasangan kartu
maka siswa harus mencari dimana pasangan kartu itu berada sampai ketemu dan
atau sesudahnya yang pernah diajarkan yang ditandai dengan cara permainan kartu
13
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Kompetensi Guru, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 135
14
Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: CTSD, 2002), hlm.67
15
Melvin silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif (Bandung: Nusa Media,
2006),hlm 240.
Dari pemaparan diatas dapat peneliti simpulkan Metode Card Match adalah
suatu cara pembelajaran memasangkan kartu dengan cara mencari pasangan kartu
menjadi permainan yang dapat menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien.
berikut:
tersebut.
3. Campurlah dua lembar kartu dan kocok beberapa kali sampai benar-
benar tercampur.
4. Berikan satu kartu kepada setiap peserta didik. Jelaskan bahwa ini
memegang jawaban.
menyatakan kepada peserta didik lain apa yang ada pada kartunya)
yaitu :
a) Eksplorasi
Guru melakukan beberapa kegiatan untuk menyampaikan
materi diantaranya :
1) mengamati
Siswa mengamati teks yang terdapat dalam buku
paket
Guru mengajukan curah pendapat terkait
pemahaman siswa dari teks
Guru memberi penguatan dari materi yang dipelajari
2) Menanya
Guru memotivasi siswa untuk mengungkapkan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
materi yang dipelajari
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
melakukan Tanya jawab terkait materi yang
dipelajari
Guru mengapresiasi peserta didik yang memberikan
pertanyaan dan yang menyampaikan jawaban
3) Mengumpulkan Informasi
Guru memberikan intruksi yang berkaitan dengan
hukum bacaan mad lazim mukhaffaf kalimi,
16
Silberman, Active Learning, (Yogyakarta: Insan Madani, 2001), hlm.232-233.
musaqqal kalimi, mad lazim musaqqal harfi, dan
mad lazim mukhaffaa harfi dalam al-Qur’an dalam
teks secara mendalam
Guru memberikan waktu kepada peserta didik
untuk mencatat informasi dari al-Quran dan buku
hukum bacaan mad lazim mukhaffaf kalimi,
musaqqal kalimi, mad lazim musaqqal harfi, dan
mad lazim mukhaffaa harfi dalam al-Qur’an
b) Elaborasi
Mengasosiasikan dan mengkomunikasikan
Guru membagi peserta didik menjadi 5 kelompok
Peserta didik diminta untuk memasangkan kartu yang
sudah dibuat mengenai mad lazim mukhaffaf kalimi,
musaqqal kalimi, mad lazim musaqqal harfi, dan mad
lazim mukhaffaa harfi kemudian di tempel di karton
yang sudah disediakan
Masing-masing kelompok menghias hasil kerjanya
c) Konfirmasi
Guru memberi penguatan dari hasil kerja peserta didik
Guru memberi apresiasi terhadap hasil kerja siswa
Guru melakukan refleksi kegiaatan belajar kepada
peserta didik
C. Peran Guru
Secara umum, makna pendidik atau guru yang sangat sederhana dan mudah
diingat adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada
peserta didik.17
17
Supala, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Djati, 2015), hlm. 98
Sesuai dengan makna pendidik di atas, dalam pelaksanaan Cooperative
sehingga siswa menjadi lebih aktif dan apa yang menjadi tujuan pembelajaran baik
itu tujuan berupa pengetahuan atau tujuan berupa keterampilan akan lebih mudah
belajar mereka, membina siswa agar setiap orang merupakan sumber yang
bermanfaat bagi yang lainnya, serta menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok
18
Isjoni, Cooperative Learni, hlm. 62
memberikan jawaban. Selain itu, sebagai motivator, guru berperan sebagai pemberi
mengajar yang sedang berlangsung. Penilaian ini tidak hanya pada hasil, tapi lebih
diperhatikan oleh guru terdapat dua yaitu a) Tujuan akademik (Tujuan yang
mengelola konflik.
19
Isjoni, Cooperative Learning, hlm. 63
20
Isjoni, Cooperative Learning, hlm. 64
21
Mulyono Abdurrahman, Anak Berkesulitan Belajar, hlm. 91