MATA KULIAH:
GI ILMU
NG K
TI
ES
H
SEKOLA
E HATAN
S T I K E S
C
SA
A
H G
B AY
A BAN
A
NJ IN
ARMAS
Oleh :
NAMA: Nor Winda Amalia
NIM: 18. 20. 2925
Analisa Jurnal
Flebitis”
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/medianers
Analisa PICOT
1. Problem (Permasalahan): Secara global, prevalensi DM yang tinggi adalah masalah umum.
Di Indonesia, diagnosis DM dilaporkan adalah 133 juta orang dewasa. Selain itu, diperkirakan
194 juta orang dewasa akan didiagnosis menderita DM pada tahun 2030, dengan 14,7% di
2011). Tingginya proporsi pasien tetap karena kontrol glikemik yang buruk (Karter et al., 2005).
Infeksi terkait perawatan kesehatan (HAI) adalah masalah yang luas dan itu menjadi masalah
utama di banyak rumah sakit karena infeksi terkait perawatan kesehatan akan memberikan
banyak efek pada status kesehatan pasien. Infeksi nosokomis, yang sekarang disebut sebagai
Infeksi Perawatan Kesehatan (HAI) dapat dengan mudah ditemukan di sekitar rumah sakit
seperti; Infeksi pada area primer (infeksi aliran darah), Flebitis, Infeksi Saluran Kemih (ISK),
Ventilator Associated Pnemonia (VAP), Infeksi pada area operasi / bedah. Tempat-tempat
untuk kasus infeksi menjadi area kesadaran bagi banyak layanan kesehatan dalam
meningkatkan kualitas keselamatan pasien. Uslusoy dan Mete (2008) mengatakan bahwa
flebitis dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan seperti rasa sakit, lebih banyak beban
keuangan untuk tes diagnostik, perawatan, rawat inap yang berkepanjangan, meningkatkan
stres pasien dan meningkatkan beban bagi staf perawat. Clark (2010) juga menekankan bahwa
Infeksi Terkait Perawatan Kesehatan melalui flebitis akan memengaruhi lama tinggal, biaya,
Flebitis adalah salah satu jenis Infeksi Terkait Perawatan Kesehatan. Kebanyakan flebitis
terjadi pada pasien yang menggunakan penyisipan intravena. Kemampuan perawat sebagai
administrasi terapi obat dan memantau insiden flebitis setiap hari menjadi bagian penting untuk
mencegah flebitis sebagai Infeksi Terkait Perawatan Kesehatan dan secara otomatis untuk
perawatan, perawatan dan pencegahan flebitis harus ditingkatkan untuk mengambil kendali
2. Intervensi (Intervensi yang dilakukan pada Jurnal): Penelitian ini adalah desain kuantitatif
- kualitatif, dimulai dengan studi pra eksperimental dengan memberikan pendidikan pelatihan
untuk 15 peserta. Peserta target dalam mengurangi flebitis di rumah sakit ini adalah untuk staf
perawat; meskipun sebagai apoteker dan dokter adalah bagian penting dalam rangka melakukan
koordinasi untuk mengurangi kasus flebitis dengan menyediakan bahan untuk memasukkan IV
Target audiens dalam proyek ini adalah staf perawat dan apoteker yang meliputi 15 peserta
dalam pelatihan flebitis. Perawat berasal dari ruang gawat darurat, ruang bersalin dan anak-
a. Penelitian Aiken (2012) menunjukkan persentase perawat yang memiliki kualitas pelayanan
caring yang buruk terdapat pada Negara Irlandia 11%, dan Yunani 47%. International
b. Penelitian lain dalam jurnal ini yang dilakukan oleh Fikri (2017) di RSAU DR. M. Salamun
Bandung menunjukkan hasil 77% perilaku afektif kurang dan masih ada perilaku caring
buruk. Hal tersebut karena observasi perawat merupakan peran yang baik bagi persepsi
pasien itu sendiri dengan dilakukan observasi terhadap pasien pemilihan di rumah sakit
4. Output/Outcome (Hasil penelitian): Hasil dari penelitian dalam jurnal ini adalah
Fase pertama dari hasil tersebut merupakan kejadian flebitis yang dipantau di rumah
sakit pada 1 - 20 Maret 2013. Jumlah pasien yang menggunakan infus IV adalah 72
pasien. Ditemukan bahwa 7 dari 72 pasien (9,7%) menderita flebitis. 25 pasien (34,7%)
tidak diamati sejak pemasangan IV dilakukan di ruang gawat darurat sampai di dalam
bangsal, 30 pasien (41,7%) diamati tetapi hanya dilakukan sesaat (tidak periodik).
Setelah pengamatan ini maka peneliti memeriksa prosedur selama insersi obrolan IV
pada 18 perawat sebagai peserta. Pengamatan dilakukan selama tiga bulan, antara
Januari hingga Maret 2014. Dalam tahap persiapan semua peserta mengatakan bahwa
perawat menjelaskan prosedur kepada pasien dengan sangat baik. Dalam kasus pasien
adalah anak-anak, perawat menjelaskan kepada orang tua atau orang tua. 16 peserta
(88%) memantau balutan IV, mengamati darah di jalur IV, pembengkakan dan rasa sakit
di daerah pemasangan IV. 94% berniat dengan privasi ketika melakukan prosedur,
memposisikan tubuh sejajar dengan tempat tidur, 95% perawat mencuci tangan sebelum
melakukan prosedur dan 78% tidak menggunakan perlak kulit untuk mencegah darah
ke sprei. Mode arah desinfeksi adalah 44% sirkuler, 55% dari distal ke bagian
proksimal, dan 11% tidak melakukan desinfektan. Dalam hal pemantauan dan
pembengkakan, kemerahan, ukuran kanula IV dan gejala kulit lainnya dari flebitis.
Fase terakhir dari studio dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam dan
observasi kepada delapan perawat yang merawat dua pasien dengan Stroke
Hemorrhagic di bangsal bedah medis. Pasien-pasien ini mengalami flebitis pada hari
kedua dan ketiga. Beberapa faktor yang merangsang gejala flebitis adalah (1) Agen
kimia seperti infus Manitol dan beberapa obat (asam Tranexamide, reseptor antagonis
menyebabkan gejala flebitis, ( 2) Sisi penyisipan kanula IV pada area metakarpal adalah
area yang dapat terjadi flebitis dengan mudah karena area ini memiliki vena yang sangat
sensitif dan rapuh, dan (3) Prosedur pembilasan juga merupakan faktor penentu yang
5. Time (Waktu Penelitian): Pengamatan dilakukan selama tiga bulan, antara Januari hingga
Maret 2014. Dalam tahap persiapan semua peserta mengatakan bahwa perawat menjelaskan
1. Apakah penelitian untuk mengatasi fokus masalah? Penelitian mampu mengatasi fokus
masalah
2. Apakah bentuk sampel dan berapa jumlah sampel? Sampel yang digunakan adalah Pasien
rawat inap minimal lama rawat 3 hari dengan teknik total sampling yaitu 142 orang.
3. Apakah desain sesuai dengan tujuan? Desain sudah sesuai dengan tujuan terlihat pada hasil
penelitian dalam bentuk angka dan perhitungan statisti dan desain penelitian bersifat kuantitatif
dimana jenis penelitian kuantitatif memiliki ciri khas yaitu pada perhitungan statistic dan hasil
dalam bentuk angka statitstik dengan jenis uji yang sesuai dengan desain penelitian yang
digunakan peneliti.
4. Apakah pengukuran mungkin valid dan reliabel? Sudah dilakukan uji validitas dan
reabilitas pada instrument penelitian, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument layak
dipakai secara perhitungan statistic dan dapat digunakan pada penelitian serupa.
5. Apakah metode statistik dijelaskan? Metode statistik sudah ada dijelaskan pada bab
metodelogi penelitian secara ringkas dan memiliki hasil perhitungan yang dapat
6. Apakah ada peristiwa yang tidak diinginkan terjadi selama penelitian? Tidak ada
peristiwa yang tidak diinginkan yang terjadi selama penelitian menurut hasil dari penjelasan
7. Apakah data dijelaskan secara memadai? data sudah dijelaskan secara memadai seperti:
a. Pada bagian latar belakang masalah dijelaskan data tentang hasil penelitian lain yang terkait
dengan variable yang akan diteliti oleh peneliti yang berarti peneliti memiliki data
pembanding dengan daerah lain sebagai dasar justifikasi kelayakan masalah yang akan
1) Data tentang tempat dan jenis, desain penelitian yang digunakan oleh peneliti.
2) Data tentang jumlah populasi dan sampel yang digunakan pada penelitian.
3) Jenis instrument penelitian yang digunakan dan sudah tersedian penjelasan tentang
keabsahan dan validitas tentang instrument penelitian yang digunakan oleh peneliti yang
berarti sudah memenuhi syarat penggunaan instrument penelitian dalam jenis penelitian
Kuantitatif yang yaitu instrument penelitian hasil dilakukan uji validitas dan reabiltas.
8. Apakah nilai signifikansi statistik diuraikan? Nilai signifikasi statistic sudah dijelaskan pada
9. Apa temuan yang berarti? Temuan berarti untuk dapat dikembangkan lagi sebagai salah satu
dalam melakukan tugas utama kepada klien/pasien yaitu pemberian asuhan keperawatan secara
mandiri, bukan melakukan tugas delegasi (pelimpahan) dari tenaga kesehatan lainnya,
walaupun tidak menutup kemungkinan perawat melakukan tugas pendelegasian tetapi hanya
sebagai tindakan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya. Temuan dari penelitian ini
diharapkan menjadi penilaian profesi perawat sebagai profesi yang profesional dalam
melaksanakan tugas.
10. Apakah ada efek penting yang diabaikan? Hasil penelitian tidak menyebutkan efek
penting yang terjadi terabaikan, hanya saja hasil penelitian bukan dalam bentuk aplikatif
11. Apakah dapat diimplikasikan pada lokasi klinik anda? Hasil penelitian menjadikan salah
satu instrument penilaian untuk meningkatkan kesadaran perawat dalam memberikan asuhan