BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Piutang
Setiap perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan
melakukan penjualan. Sebelum penjualan dilakukan biasanya akan
disepakati terlebih dahulu bagaimana cara pembayaran transaksi tersebut
apakah secara tunai atau secara kredit, apabila pembayaran dilakukan
secara kredit maka perusahaan akan menerima piutang yang akan dicatat
di neraca hingga saat penagihan berhasil memperoleh pembayaran kas.
Secara umum, alasan perusahaan untuk melakukan penjualan
secara kredit adalah untuk mendorong atau meningkatkan penjualan guna
meningkatkan laba perusahaan. (Syahyunan, 2004:61). Pengertian Piutang
adalah tagihan yang ditunjukkan baik itu kepada individu-individu maupun
kepada perusahaan lain yang akan diterima dalam bentuk kas.
Adapun pengertian piutang menurut para ahli yang diantaranya
sebagai berikut:
1) Menurut Iwan Setiawan (2010:199) mendefenisikan piutang adalah
segala bentuk tagihan atau klaim perusahaan kepada pihak lain yang
pelunasannya dapat dilakukan dalam bentuk uang, barang ataupun
jasa.
2) Menurut Kasmir (2015:115) mendefenisikan piutang menunjukkan
adanya klaim perusahaan kepada pihak (perusahaan) lain akibat
kejadian di waktu sebelumnya dalam bentuk uang, barang, jasa atau
dalam bentuk aktiva non kas lainnya yang harus dilakukan penagih
(collect) pada tanggal jatuh temponya.
Manajemen Piutang
Secara umum, perusahaan lebih suka menjual uang tunai daripada
secara kredit, tetapi tekanan kompetitif memaksa sebagian besar
perusahaan untuk menawarkan kredit untuk pembelian besar, terutama
4
b) Persyaratan Kredit
Kebijakan kredit juga berkaitan erat dengan persyaratan kredit
yang diberikan. Persyaratan kredit ini berguna untuk meningkatkan
penjualan kredit dan merangsang pelanggan untuk segera membayar
tagihannya. Di samping itu, jangka waktu kredit yang diberikan juga
memberikan ruang gerak pelanggan untuk membayar kredit yang
diterimanya. Sebagai contoh, perusahaan memberikan persyaratan
8