Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40 minggu)
dan tidak lebih dari 300 hari (43minggu). Kehamilan 40 minggu disebut sebagai
kehamilanmatur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebutsebagai kehamilan post
matur. Kehamilan antara 28 sampai 36minggu disebut kehamilan premature. Ditinjau dari
tuanyakehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian, masing-masing: a) Kehamilan trimester pertama
(antara 0 sampai 12minggu); b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai
28minggu); c) Kehamilan trimester terakhir (antara 28 sampai 40minggu). Janin yang
dilahirkan dalam trimester terakhir telah viable (dapat hidup). (Hanifa Wiknjosastro,
2007). Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayatobstetrik buruk dan ukuran
uterus sama / sesuai usia kehamilan.

Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu yang
mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian khusus, untuk
mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada persalinan, baik penyakit
komplikasi dan lain-lain.

Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kehamilan


sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan antenatal care merupakan cara
penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya
kehamilan resiko tinggi. Dengan adanya antenatal care sebagai deteksi dini adanya kehamilan
yang beresiko tinngi sebagai salah satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga antenatal care
diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu.

Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat masalah dan hendaknya disarankan
untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan tanda-tanda kehamilan. Untuk itu ibu hamil
terutama trimester ini untuk lebih sering memeriksakan diri sejak dini dengan tujuan untuk
mengurangi penyulit saat inpartu.

1
Untuk itulah tenaga kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan obstetrik dan
neonatal, khususnya bidan harus mampu dan teerampil memeberikan pelayanan sesuai dengan
standart yang diterapkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kehamilan ?
2. Perubahan apa saja yang terjadi pada trimester III ?
3. Apa saja yang harus dilakukan untuk persiapan laktasi pada trimester III ?
4. Apa saja ketidaknyamanan pada trimester III ?
5. Tanda bahaya apa saja yang sering terjadi pada kehamilan trimester III ?
6. Apa saja yang harus disiapkan sebelum persalinan ?
7. Apa Saja Tanda-Tanda Persalinan ?

C. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat memahami tentang kehamilan
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui perubahan pada trimester III
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui persiapan sebelum laktasi
4. Agar mahasiswa mengetahui ketidaknyamanan pada trimester III
5. Agar mahasiswa mengetahui tanda bahaya pada trimester III
6. Agar mahasiswa mengetahui persiapan yang harus dilakukan sebelum persalinan
7. Agar mahasiswa mengetahui Tanda-Tanda Persalinan

2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari perempuan (H.
Farrer, 1999 : 33). Kehamilan adalah masa dimulai dari kontrasepsi sampai janin lahir,
lama hamil normal yaitu 280 hari atau 9 bulan 7 hari yang dihitung dari hari pertama haid
terakhir. (Sarwono, 1999). Kehamilan adalah seorang wanita mengandung sel telur yang
telah dibuahi atau kehamilan oleh sperma.(Zr. Dra. Christina, 1996 : 63).
2. Etiologi Kehamilan
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus
yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom
radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang
dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :
a) Triwulan I antara 0-12 minggu
b) Triwulan II antara 12-28 minggu
c) Triwulan III antara 28-40 minggu

3
d) (Mochtar, 1998 : 17)

B. Perubahan Trimester 3
Beberapa perubahan yang terjadi pada kehamilan trimester ke tiga:
1. Sakit Punggung
Sakit pada punggung, hal ini karena meningkatnya beban berat yang dibawa yaitu bayi
dalam kandungan. Pakailah sepatu tumit rendah; Hindari mengangkat benda yang berat;
Berdiri dan berjalan dengan punggung dan bahu yang tegak.
2. Payudara
Keluarnya cairan dari payudara yaitu colustrum adalah makanan bayi pertama yang
kaya akan protein.
3. Konstipasi
Pada trimester ke tiga ini konstipasi juga karena tekanan rahim yang membesar
kedaerah usus selain peningkatan hormone progesterone. Atasi dengan makanan berserat
buahan dan sayuran serta minum air yang banyak, serta olahraga.
4. Pernafasan
Pada kehamilan 33-36 banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas hal ini karena
tekanan bayi yang berada dibawah diafragma menekan parutibu. Tapi setelah kepala bayi
sudah turun ke rongga panggul ini biasanya pada 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu
yang pertama kali hamil maka akan merasa lega dan bernafas lebih mudah . Selain itu juga
rasa terbakar didada(heart burn) biasanya juga ikut hilang. Karena berkurangnya tekanan
bagian tubuh bayi dibawah tulang iga ibu.
5. Sering Kencing
Pembesaran rahim dan ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin
menekan kandung kencing anda.
6. Masalah Tidur
Setelah perut membesar bayi akan menendang di malam hari dan akan menemukan
kesulitan untuk dapat tidur nyenyak. Cobalah untuk menyesuaikan posisi tidur.
7. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah

4
panggul dan vena di kaki, yang menyebabkan vena menonjol. Dan pada akhir kehamilan
kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul. Varises juga dipengaruhi factor
keturunan.
Angkatlah kaki keatas ketika istirahat atau tiduran; Pakailah celana atau kaos kaki
yang dapat mensupport , pakai dipagi hari dan lepaskan ketika anda pergi tidur; Jangan
berdiri atau duduk terlalu lama, cobalah untuk berjalan-jalan.
8. Kontraksi Perut
Braxton-Hicks kontraksi atau kontraksi palsu. Kontraksi berupa rasa sakit yang ringan,
tidak teratur, dan hilang bila duduk atau istirahat
9. Bengkak
Pertumbuhan bayi akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ,
kadang tangan bengkak juga. Ini disebut edema, disebabkan oleh perubahan hormonal yang
menyebabkan retensi cairan.
10. Kram Kaki
Ini sering terjadi pada kehamilan trimester ke 2 dan 3, dan biasanya berhubungan
dengan perubahan sirkulasi, tekanan pada saraf dikaki atau karena rendahnya kadar
kalsium.
11. Cairan Vagina
Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih,
pada awal kehamilan biasanya agak kental dan mendekati persalinan lebih cair.

D. Ketidaknyamanan Pada Kehamilan Trimester III


a. Sesak Nafas
Penyebab : Diafragma terdorong
Penanganan : Posisi bantal bila tidur menggunakan ekstra bantal
b. Insomnia
Penyebab : Gerakan janin, kram otot, sering BAK
Penanganan : Sering berkomunikasi dengan keluarga atau suami
c. Rasa Khawatir dan Cemas
Penyebab : Gangguan hormonal, khawatir jika ibu setelah melahirkan

5
Penanganan : Masase perut, minum susu hangat, tidur dengan ganjal
dibagian bahu
d. Rasa Tidak Nyaman dan Tekanan pada Perineum
Penyebab : Pembesaran uterus terutama waktu berdiri dan jalan
Penanganan : Istirahat, relaksasi, siapkan tubuh, periksa ke petugas
kesehatan
e. Kontraksi Palsu (Braxton hicks)
Penyebab : Kontraksi uterus mempersiapkan persalinan
Penanganan : Istirahat dan periksa ke petugas kesehatan
f. Kram Betis
Penyebab : Karena penenkanan pada syaraf yang terkait dengan uterus
yang membesar dan perubahan kadar kalsium fosfor.
Penanganan : Masase dan kompres hangat pada otot yang kram
g. Odema Pada Kaki Sampai Tungkai
Penyebab : karena berdiri atau berduduk lama, baju ketat dan cuaca
panas.
Penanganan : Asupan cairan dibatasi sehingga berkemih secukupnya
saja, dan Istirahat dengan posisi kaki lebih tinggi dari
kepala.
h. Nyeri punggung bawah (Nyeri Pinggang)
Nyeri punggung bawah (Nyeri pinggang) merupakan nyeri punggung yang terjadi
pada area lumbosakral. Nyeri punggung bawah biasanya akan meningkat intensitasnya
seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat pergeseran pusat
gravitasi wanita tersebut dan postur tubuhnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh
berat uterus yang membesar. Jika wanita tersebut tidak memberi perhatian penuh terhadap
postur tubuhnya maka ia akan berjalan dengan ayunan tubuh kebelakang akibat
peningkatan lordosis. Lengkung ini kemudian akan meregangkan otot punggung dan
menimbulkan rasa sakit atau nyeri.
Masalah memburuk apabila wanita hamil memiliki struktur otot abdomen yang lemah
sehingga gagal menopang berat rahim yang membesar. Tanpa sokongan, uterus akan

6
mengendur. Kondisi yang membuat lengkung punggung semakin memanjang. Kelemahan
otot abdomen lebih sering terjadi pada wanta grande multipara yang tidak pernah
melakukan latihan untuk memperoleh kembali struktur otot abdomen normal. Nyeri
punggung juga bisa disebabkan karena membungkuk yang berlebihan, berjalan tanpa
istirahat, angkat beban, hal ini diperparah apabila dilakukan dalam kondisi wanita hamil
sedang lelah.
Mekanika tubuh yang tepat saat mengangkat beban sangat penting diterapkan untuk
menghindari peregangan otot tipe ini. Berikut ini adalah dua prinsip penting yang
sebaiknya dilakukan oleh ibu hamil:
a) Tekuk kaki daripada membungkuk ketika mengambil atau mengangkat apapun dari
bawah
b) Lebarkan kedua kaki dan tempatkan satu kaki sedikit didepan kaki yang lain saat
menekukan kaki sehingga terdapat jarak yang cukup saat bangkit dari proses setengah
jongkok
Cara untuk mengatasi ketidaknyamanan ini antara lain:
a) Postur tubuh yang baik
b) Mekanik tubuh yang tepat saat mengangkat beban
c) Hindari membungkuk berlebihan, mengangkat beban, dan berjalan tanpa istirahat
d) Gunakan sepatu bertumit rendah; sepatu tumit tinggi tidak stabil dan memperberat
masalah pada pusat gravitasi dan lordosis
e) Jika masalah bertambah parah, pergunakan penyokong penyokong abdomen eksternal
dianjurkan (contoh korset maternal atau belly band yangelastic)
f) Kompres hangat (jangan terlalu panas) pada punggung (contoh bantalan pemanas,
mandi air hangat, duduk di bawah siraman air hangat)
g) Kompres es pada punggung
h) Pijatan/ usapan pada punggung
i) Untuk istirahat atau tidur; gunakan kasur yang menyokong atau gunakan bantal
dibawah punggung untuk meluruskan punggung dan meringankan tarikan dan
regangan.
i. Kegerahan

7
Saat hamil terjadi peningkatan aliran darah, agar penyuluhan zat-zat gizi yang
dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin dapat berjalan lancer. Kondisi ini bisa
menyebabkan anda mudah merasa kepanasan atau kegerahan. Umumnya, keluhan ini
muncul saat kandungan mencapai 20 minggu atau saat aliran darah di dalam tubuh mulai
meningkat.
Kegerahan disebabkan selain karena peningkatan kadar hormone progesteron yang
membuat pembuluh darah melebar dan aliran darah lebih meningkat, bisa juga disebabkan
metabolisme di tubuh yang makin meningkat makin tinggi laju metabolisme, makan
banyak pula kalori atau energy panas yang dihasilkan atau dilepaskan.
Selain itu, disebabkan juga karena proses bernapas dan berkeringat yang anda lakukan,
yang antara lain berfungsi membuang kelebihan panas di dalam tubuh ibu hamil. Janin juga
mengahasilkan panas di dalam tubuhnya, tetapi janin belum bisa melakukan proses
berkeringat dan bernapas maka kelebihan panas di dalam tubuh janin di buang ke melalui
tubuh ibu. Itu sebabnya, semakin bertambah usia janin anda, panas yang dikeluarkan
tubuhnya juga semakin banyak. Anda pun jadi mudah kegerahan, serta akan lebih banyak
mengelurakan keringat.
Cara mengatasi kegerahan yang dialami oleh ibu hamil adalah:
a) Pakai baju yang longgar dan nyaman
b) Pilihlah baju dari bahan yang mudah menyerap keringat seperti dari bahan katun
c) Jaga sirkulasi udara di dalam rumah agar tetap baik. Misalnya, dengan sering
membuka jendela atau pintu
d) Hidari tempat-tempat sempit yang membuat anda merasa pengap
e) Sering-seringlah berada di ruangan terbuka atau alam terbuka
f) Perbanyak minum cairan, baik air putih maupun jus buah segar untuk mengganti
cairan tubuh yang keluar dalam bentuk keringat

D. Tanda Bahaya Pada Kehamilan Trimester III


1. Perdarahan Pervaginam

8
Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan
kadang-kadang tidak selalu disertai rasa nyeri, kemungkinan plasenta previa atau solusio
plasenta.
2. Keluarnya air ketuban sebelum waktunya
KPD adalah apabila terjadi sebelum persalinan berlangsung yang disebabkan karena
berkurangnya kekuatan membrane atau meningkatnya tekana intra uterin atau oleh kedua
factor tersebut juga karena adanyaa infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serrviks.
3. Demam Tinggi
Ibu menderita demam yang tinggi dengan suhu > 380C dalam kehamilan merupakan
suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan adanya infeksi suatu kehamilan.
4. Nyeri Abdomen Yang Hebat
Menunjukkan masalah yang mengancam jiwa, nyeri hebat, menetap, dan tidak hilang
setelah istirahat, hal ini bisa berarti apendiksitis, kehamilan ektopik, penyakit radang pelvis,
persalinan preterm, iritasi uterus, solusio plasenta, dan infksi saluran kemih.
5. Sakit Kepala Yang Hebat
Sakit kepala yang hebat dan penglihatan kabur dapat menyebabkan gejala kehamilan
ini disertai pre-eklamsi.
6. Gerakan Janin Tidak Ada atau Kurang
Ibu mulai merasakan gerakan janin mulai bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat
merasakan gerakan ini lebih awal, bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam
jika ibu berbaring atau beristirahat
7. Anemia
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan HB dibawah 11 gr/dl
pada trimester I dan III. Anemia ini disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut
bahkan tak jarang keduanya saling berkaitan.

E. Persiapan Persalinan
1. Tempat Melahirkan

9
Tempat melahirkan hendaknya disesuaikan dengan jarak tempuh dari rumah untuk
memperkirakan waktu sampai kerumah sakit. Perhatikan kepadatan lalu lintas pada jam-
jam tertentu sehingga anda dapat mempersiapkan jalur alternatif untuk sampai ke rumah
sakit. Prosedur masuk, fasilitas yang ada, biaya persalinan. Lokasi kamar bersalin, agar
dalam keadaan darurat mempercepat sampai ke tempat tujuanTempat plasenta (ari-ari)
harus sudah direncanakan di mana plasenta akan diurus, apakah di rumah atau di tempat
bersalin. Biasanya sudah disiapkan di tempat bersalin.
2. Kebersihan Diri dan Aktivitas Yang Dapat Dilakukan Menjelang Persalinan
Sangat disarankan untuk menjaga kebersihan diri menjelang persalinan,manfaatnya a
ntara lain :
a) Dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan mengurangi kemungkinan
adanya kuman yang masuk selama persalinan. Hal ini mengyrangi terjadinya infeksi
sesudah melahirkan.
b) Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan.
Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan tinja.
3. Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya,
hanya bagian yang dekat anus yang akan dibersihkan, karena hal tersebut akan
mempermudah penjahitan jika ibu ternyata diepisiotomi. Selama menunggu persalinan tiba,
ibu diperbolehkan untuk berjalan-jalan di sekitar kamar bersalin. Ibu boleh minum dan
makan makanan ringan selama menunggu persalinan, disarankan untuk tidak
mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti petai atau jengkol.
4. Hindari Kepanikan Dan Ketakutan
Siapkan diri ibu, ingat bahwa setelah semua ini ibu akan mendapatkan buah hati yang
didambakan. Simpan tenaga anda untuk melahirkan, tenaga anda akan terkuras jika
berteriak-teriak dan bersikap gelisah. Dengan bersikap tenang, ibu dapat melalui saat
persalinan dengan baik dan lebih siap.
Dukungan dari orang-orang terdekat, perhatian dan kasih sayang tentu akan
membantu memberikan semangat untuk ibu yang akan melahirkan.
5. Persiapan Kebutuhan Untuk Persalinan

10
Perkirakan jarak antara rumah dan rumah sakit serta lalu lintas yang harus dilalui jika
akan bersalin.
6. Perkirakan kapan waktu persalinan untuk mengatur jadwal bepergian jauh.
Persiapan peralatan yang harus dibawa Untuk Ibu selama persalinan :
a) Alas tahan air (water proof) untuk di mobil selama perjalanan ke rumah sakit.
b) Minyak untuk memijit, untuk mengurangi rasa sakit.
c) Alat-alat mandi seperti sabun, tutup kepala, handuk, dll.
d) Lip balm, sikat gigi dan odol, sisir, ikat rambut.
e) Baju ganti (gunakan baju yang nyaman dan menyerap keringat)
f) Radiotape, CD atau musik yang menenangkan.
g) Bantal dari rumah.
Untuk Ayah :
a) Jam tangan
b) Kartu atau kunjungan pemeriksaan kehamilan, KTP (suami-istri, beserta foto
kopinya)
c) Alat mandi:sikat gigi, odol, sisir, dll.
d) Makanan kecil.
e) Baju ganti atau sweater
f) Kertas, pensil, buku, majalah untuk membaca
g) No. telp saudara atau teman
Untuk Ibu, setelah melahirkan :
a) Baju atau gaun yang dapat dibuka dari depan (berkancing di depan) agar dapat
menyusui.
b) Kosmetik
c) Bra yang sesuai
d) Makanan ringan yang disukai
e) Baju untuk pulang, perlu diingat badan ibu akan terlihat seperti hamil 5 - 6 bulan, jadi
siapkan baju yang sesuai

Untuk Bayi :

11
a) Kain flannel beberapa buah (3 - 4 buah)
b) Pakaian bayi, 2 pasang (siapkan 2 ukuran)
c) Popok, dapat menggunakan popok kain atau popok sekali pakai
d) Sarung tangan, sarung kaki, topi (penutup kepala)
e) Bedak, minyak angin.
f) Selimut untuk membungkus bayi selama di perjalanan pulang

F. Tanda – Tanda Persalinan


Persalinan merupakan suatu proses fisiologis yang dialami oleh wanita. Pada proses ini
terjadi serangkaian perubahan besar yang terjadi pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya
melalui jalan lahir (Decherney et al, 2007). Tujuan dari pengelolaan proses persalinan
adalah mendorong kelahiran yang aman bagi ibu dan bayi sehingga dibutuhkan peran dari
petugas kesehatan untuk mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi
pada ibu dan bayi, sebab kematian ibu dan bayi sering terjadi terutama saat proses
persalinan (Koblinsky et al, 2006). Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012 Angka Kematian Ibu (AKI) akibat persalinan di Indonesia masih tinggi
yaitu 208/100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) 26/1.000 kelahiran
hidup (Kemenkes RI, 2013). Angka Kematian Ibu untuk Provinsi Jawa Tengah tahun 2012
sebesar 116/100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi sebesar 12/1.000
kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat
kesejahteraan perempuan dan target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan
Millennium Development Goals (MDGs) tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu
dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko 2
jumlah kematian ibu atau 102/100.000 kelahiran hidup, maka dari itu upaya untuk
mewujudkan target tersebut masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus
menerus (Kemenkes RI, 2013).

a. Merasakan kontraksi palsu

12
Kontraksi ini biasa disebut Braxton Hicks atau terjadi pengencangan perut yang datang
dan pergi. Namun kontraksi palsu ini tidak sekuat kontraksi asli yang terjadi saat
melahirkan. Biasanya kontraksi ini berlangsung 30 hingga 120 detik. Berbeda dengan
kontraksi sungguhan, kontraksi Braxton Hicks dapat hilang ketika Anda berpindah posisi
atau rileks. Kontraksi ini akan Anda rasakan sebelum mengalami kontraksi
sungguhan. Perbedaan kontraksi asli dan palsu lainnya, yaitu kontraksi Braxton
Hicks hanya terasa di daerah perut atau panggul, sementara kontraksi sungguhan biasanya
terasa di bagian bawah punggung kemudian berpindah ke bagian depan perut.
b. Rasa sakit atau nyeri
Merasakan nyeri pada punggung, sakit perut atau kram layaknya sedang Air ketuban
pecah. Tanda melahirkan paling umum yang diketahui oleh kebanyakan orang adalah
pecahnya air ketuban. Kebanyakan wanita lebih dulu merasakan kontraksi sebelum air
ketuban pecah, tapi ada juga yang mengawalinya dengan pecahnya ketuban. Ketika hal ini
terjadi, biasanya persalinan akan menyusul dengan segera. Namun bahayanya, jika air
ketuban sudah pecah, tapi Anda tidak juga mengalami kontraksi, maka bayi Anda akan
lebih mudah terserang infeksi. Hal itu dikarenakan cairan yang selalu melindungi bayi dari
kuman selama berada di kandungan ini telah habis. Jika hal ini terjadi,
proses induksi mungkin akan dilakukan untuk menjaga keselamatan bayi Anda.
c. Sulit untuk tidur
Tidur malam yang terganggu dan perasaan gelisah bisa menjadi tanda-tanda
melahirkan. Usahakan untuk tidur atau beristirahat di siang hari, karena Anda
membutuhkan tenaga ketika persalinan berlangsung.
d. Frekuensi buang air kecil meningkat
Beberapa pekan atau jam sebelum persalinan, bayi akan turun ke rongga panggul
Anda. Kondisi ini membuat rahim menekan kandung kemih, sehingga frekuensi buang air
kecil menjadi makin meningkat dibandingkan biasanya.
e. Keluar lendir kental bercampur darah dari vagina
Selama hamil, serviks Anda ditutupi oleh lendir yang kental. Namun ketika
mendekati persalinan, serviks Anda akan membesar dan membuat jalan agar lendir itu
keluar melalui vagina. Warnanya bisa bening, merah muda, atau sedikit berdarah. Namun

13
lendir bercampur darah tidak selalu menjadi tanda awal bahwa Anda akan melahirkan.
Lendir ini bisa keluar juga ketika Anda berhubungan seks saat hamil.
f. Perubahan pada serviks
Jaringan pada serviks Anda akan melunak atau menjadi elastis. Jika Anda sudah
pernah melahirkan, serviks Anda akan lebih mudah terbuka sekitar satu atau dua sentimeter
sebelum persalinan dimulai. Namun jika Anda baru pertama kali mengalami masa-masa ini,
pembukaan serviks sebesar satu sentimeter tidak bisa menjadi jaminan Anda akan segera
melahirkanmengalami masa pramenstruasi.

14
SATUAN ACARA

PENYULUHAN PROGRAM

PERTEMUAN KELAS IBU HAMIL TRIMESTER III

Pokok bahasan : Kehamilan

Sub pokok bahasan : Perubahan Trimester III

Ketidaknyamanan Trimester III

Tanda Bahaya Semester III

Persiapan Persalinan

Tanda – Tanda Persalinan

Hari/ tanggal : Sabtu, 21 Desember 2019

Tempat : Kampus Poltekes Kemenkes Bengkulu Kampus B Curup

Waktu : 08.30 WIB s/d Selesai

Sasaran : Ibu-ibu hamil Trimester III

A. Tujuan

1. Tujuan umum

Tujuan umum dalam penyuluhan ini adalah setelah dilakukan penyuluhan ibu-ibu

peserta kelas ibu hamil desa Teladan, mengerti dan memahami Perubahan Trimester III,

Ketidaknyamanan Trimester III , Tanda Bahaya Semester III, Persiapan Persalinan, Tanda

– Tanda Persalinan.

2. Tujuan kusus

Tujuan khusus penyuluhan ini adalah setelah dilakukannya penyuluhan ini ibu-ibu

hamil diharapkan :

a. Mengetahui bagaimana perubahan Trimester III

15
b. Memahami adanya pKetidaknyamanan Trimester III

c. Mengetahui Tanda Bahaya Trimester III

d. Mengetahui Persiapan Persalinan

e. Mengetahui Apa tanda Persalinan

B. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Diskusi

C. Media

1. Slide show

D. Kegiatan penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon

1 Pendahuluan 3 menit a. Memberi salam Menjawab

b. Perkenalan salam dan

c. Menjelaskan memperhatikan

maksud dan tujuan

2 Penyajian 10 menit Menjelaskan tentang : Ibu

a. Mengetahui memperhatikan

bagaimana

perubahan

Trimester III

b. Memahami adanya

16
pKetidaknyamana

n Trimester III

c. Mengetahui Tanda

Bahaya Trimester

III

d. Mengetahui

Persiapan

Persalinan

e. Mengetahui Apa

tanda Persalinan

3 Penutup 30 menit a. Tanya Jawab Ibu

b. Follow up memperhatikan

c. Evaluasi dan merespon

d. Kesimpulan

e. Memberi salam

E. Evaluasi

- Soal evaluasi di lampiran

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bidan sebagai tenaga kesehatan profesional dalam melakukan tindakan yang salah
satunya adalah memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil harus menerapkan
management kebidanan yang terdiri dari Pengkajian Data, Interpretasi Data, Identifikasi
dan Antisipasi Diagnosa Potensial, Tindakan Segera, Perencanaan, Pelaksanaan, dan
Evaluasi. Manajemen tersebut harus di terapkan kepada ibu hamil sesuai dengan kondisi
ibu hamil baik itu trimester I, II, atau trimester III. Dengan begitu pelayanan yang di
berikan akan terlaksana secara optimal.

B. Saran
Dari hasil praktik Asuhan Kebidanaan pada Ibu Hamil Normal yang kami lakukan
bawah seorang bidan harus dapat memberikan Asuhan kepada setiap kliennya yang
memiliki berbagai macam keluhan sekali pun klien tidak memiliki keluhan tapi bidan harus
memberi asuhan kepada kliennya secara optimall agar mutu pelayanan kebidanan
meningkat.

18
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Irene M, dkk. 2005. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Icesmi Sukarni K, Margareth ZH, 2013. Kehamilan, Persalinan, dan Nifas.


Yogyakarta:Nuha Medika

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Peneyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Sarwono, 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Suryati Romauli, 2011. Asuhan Kebidanan I Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.


Yogyakarta:Nuha Medika

19

Anda mungkin juga menyukai