Anda di halaman 1dari 4

1. Jelaskan pengertian Mad!

 Arti mad menurut bahasa panjang. Sedangkan menurut tajwid adalah memanjangkan
suara ketika membaca huruf mad.
2. Sebutkan huruf-huruf Mad!
 Huruf mad ada tiga,yaitu:
1. alif ( ‫ ) ا‬sesudah fathah ( ‫) ـَـ‬
2. ya’ sukun ( ْ‫ ) ي‬sesudah kasroh ( ْ‫) ـْـ‬
3. wau sukun ( ْ‫ ) و‬sesudah dhammah ( ‫) ـُـ‬
3. Sebutkan pembagian mad!
 Mad secara umum terbagi menjadi dua:
A. Mad Asli/Thobi’i ( ‫ي‬
ٌّْ ‫طبيع‬ ٌّ ‫ ) َمدٌّْأَصل‬artinya
َ /‫ي‬
ٌّْ ‫) َمدٌّْفَرع‬
B. Mad Far’i ( ‫ي‬
4. Jelaskan kapan terjadinya Mad Asli/Thabi’i ( ‫ي‬
ٌّْ ‫طبيع‬ ٌّ ‫!) َمدٌّْأَصل‬
َ /‫ي‬
 Yaitu apabila ada salah satu huruf mad yang tiga, tanpa diiringi oleh hamzah, atau
huruf yang bertasydid, atau huruf yang mati.
5. Jelaskan bagaimana cara membaca Mad Asli/Thobi’i!
 Cara membacanya: harus panjang dua harakat (dua gerakan huruf), atau disebut satu
alif.
6. Jelaskan pengecualian dalam Mad Asli/Thobi’i!
 Kecuali lafadz َ ‫ أَنْا‬dibaca pendek walaupun ada alif setelah fathah, tetapi jika
berhenti/waqof maka dibaca panjang atau mad thabi’i. contoh:
‫َو َماْأَنْا َْمنَ ْال ُمسلمينَ ْ–ْ َوالَْأَنْا َْ َعابد ٌْ َماْ َعبَدت ُ ْم‬
7. Jelaskan kapan terjadinya Mad Wajib Muttashil ( ‫ل‬ ُْ ‫بْال ُمتَّص‬ ُ ‫! ) ال َمدُّْا َلواج‬
 Yaitu apabila ada salah satu huruf mad bertemu dengan hamzah ( ‫ ) ء‬dalam satu
kalimat.
Contoh: ُْْ‫رائيل‬ َ ‫سو َءْالعَذَابْ–ْأُولئ َكْ–ْسي‬
َ ‫ئْ–ْإس‬ ُ ْ–ُْ‫ْإذَاْ َجا َءْ–ْخَطيئَتُه‬
Muttashil artinya bersambung.
8. Jelaskan bagaimana cara membaca Mad Wajib Muttashil ( ‫ل‬ُْ ‫بْال ُمتَّص‬
ُ ‫! ) ال َمدُّْا َلواج‬
 Cara membacanya: wajib panjang 5 harakat atau 2 setengah alif.

ُْ ‫!) ال َمدُّْال َجائ ُزْال ُمنفَص‬


9. Jelaskan kapan terjadinya Mad Jaiz Munfashil ( ‫ل‬
 Yaitu apabila ada salah satu huruf mad bertemu dengan hamzah ( ‫ء‬ ) dalam dua
kalimat atau di lain kalimat.
10. Jelaskan bagaimana cara membaca Mad Jaiz Munfashil ( ‫ل‬ ُْ ‫!) ال َمدُّْال َجائ ُزْال ُمنفَص‬
 Cara membacanya: boleh dipanjangkan seperti mad wajib muttashil dan juga boleh
seperti mad thabi’i, tetapi lebih baik seperti mad wajib muttashil. Atau ketika cepat 1
alif (2 harakat), ketika sedang 2 alif (4 harakat), dan ketika bertajwid (tartil) 2 ½ (5
harakat).
Contoh: َ ‫س ُكم ْ– ْتُوبُواْإ‬
ْ ‫لى ْهللا ْ– ْفي‬ ُْ َّ‫ب َماْأُنز َل ْ– ْيَاْأَيُّ َهاْالن‬
َ ُ‫ ْْقُواْأَنف‬-‫اس‬
ْْ‫أَنفُس ُكم‬
Munfashil artinya terpisah
ُْ ‫! ) ال َمدُّْاللي‬
11. Jelaskan kapan terjadinya Mad Lin ( ‫ن‬
 apabila ada huruf ya’ sukun ( ْ‫ ) ي‬atau wau sukun ( ْ‫ ) و‬sedang huruf sebelumnya
berharokat fathah dan dalam keadaan waqof.
12. Jelaskan bagaimana cara membaca mad Lin!
 Cara membacanya: jika washol (bersambung) sekedar lunak atau lemas. Tetapi jika
waqaf ada 3 cara bacaan:
a. boleh 1 alif (2 harakat)
b. boleh 2 alif (4 harakat)
c. boleh 3 alif (6 harakat)
Contoh: ‫لا‬
ْ ‫صيفْ–ْ َعلَيهْ–ْلَي‬
َّ ‫ْْ َوال‬-ْ‫فْ–ْ َحذَ َرْال َموت‬
َ ‫سو‬
َ ْ–ْ ٍ‫منْخَوف‬
Lin artinya lunak atau lemas
4. Mad ‘Aridh Lissukun ( ْ‫كون‬ ُ‫س‬ُّ ‫ضْلل‬
ُ ‫) ال َمدُّْال َعار‬
Yaitu apabila ada waqaf /pemberhentian membaca, sedang sebelum waqaf ada mad
tahbi’i atau mad lin.
Cara membacanya: ada 3 cara, yaitu:
a. lebih utama 3 alif (6 harakat)
b. pertengahan 2 alif (4 harakat)
c. yang pendek 1 alif (2 harakat)
Contoh: ْ ْ‫ْمنْخَوفٍ ْ–ْ َربَّ ْهذَا‬-َْ‫اسْ–ْال ُمسلمين‬
ُ َّ‫سمي ٌعْ َبصي ٌرْ–ْ َوالن‬
َ ْ–ْ َ‫خَالدُون‬
ْ‫ال َبيت‬
- ‘Aridh artinya yang mendatang
- Lissukun artinya karena sukun/mati

ُْ َ‫) ال َمدُّْالبَد‬
5. Mad Badal ( ‫ل‬
Yaitu apabila ada hamzah ( ‫ ) ء‬bertemu dengan mad dalam satu kalimat.
Cara membacanya: panjangnya 1 alif atau dua harakat. Contoh:

ُ ُ ٌ ‫آدَ َمْ–ْإي َم‬


َ ‫انْ–ْأوتُواْ–ْآ ُخذُْ–ْأوت‬
. ْ‫ي‬
Dikatakan mad badal (ganti) karena sebenarnya huruf mad yang ada di situ berasal
dari hamzah yang mati/sukun, kemudian diganti dengan ya’ ( ‫) ي‬, alif ( ‫ ) ا‬atau wau ( ‫) و‬.ْْ
Seperti:
Asal Kalimat Mad Badal
ْ ‫أَأدَ َْم‬ ْ‫آدَ َم‬
ٌْ ‫إْئْ َْم‬
‫ان‬ ٌْ ‫إي َم‬
‫ان‬
َْ ‫أُؤت‬
‫ي‬ ْ‫ي‬ َ ‫أوت‬.
ُ

6. Mad Iwadh ( ‫ض‬


ُْ ‫) ال َمدُّْالع َو‬
‫ـاـ‬
Yaitu apabila ada fathatain ( )ْ yang jatuh pada waqaf (pemberhentian) pada akhir
kalimat. Iwadh artinya ganti. Cara membacanya: dibaca panjang 1 alif atau 2 harakat.
Contoh:
Asal Kalimat Cara Membaca
ْ ‫َعلي اماْ َحكي اما‬ ‫َعلي اماْ َحكي َما‬
َ ‫َغفُو ار‬
‫اْرحي اما‬ َ ‫َغفُو ار‬
‫اْرحي َما‬
ْ ‫ميقَاتْا ا‬ َ ‫ميقَاتْا‬
Perkecualian:
Jika waqaf pada ta’ marbuthah yang bertanwin maka ta’ tersebut harus dibaca mati dan
berubah menjadi ha’. Contoh:

Asal Kalimat Cara Membaca


ْ ٌ ‫ْربهاَْنَاظ َر ْة‬ َ ‫لى‬ َ ‫ْربهاَْنَاظ‬
َ ‫ْر ْه إ‬ َ ‫لى‬َ ‫إ‬
ٌ ‫ْه يَو َمئذٍْباَس َرْة‬ ْ ‫يَو َمئذٍْباَس َر‬

َ ‫) َمدُّْالصلَةْالقَصي‬
7. Mad Shilah Qashirah ( ْ‫رة‬
Yaitu jika ada ha’ dhamir yang berupa ( ُِْ ‫ ) ـه‬sedang huruf sebelumnya huruf
hidup/berharakat. Cara membaca: dibaca panjang 1 alif atau 2 harakat.
Contoh:
ُ ‫ْ َر‬-ُْ‫سلهْ–ْالَْتَأ ُخذُهُْسن َْةٌ –ْعندَه‬
ْ ُْ‫سولَه‬ َّ ‫إنَّهُْ َكانَ ْ–ْلَهُْ َماْفيْال‬
ُ ‫س َم َواتْ–ْ ُر‬
Shilah : hubungan
Qashirah : pendek
Perhatian:
- Jika ha’ dhamir jatuh sesudah sukun maka tidak dibaca panjang.
Contoh: ْْْْْ‫ه ُْ–ْمنه ُْ–ْ َويَتَّقه‬
ْ ْ‫يَْرْ ُْزق‬
- Jika ha’ dhamir dihubungkan dengan huruf sesudahnya maka tidak dibaca panjang.
ُّ ‫ْلَهُْالدي ُنْ–ْإنَّهُْال َح‬
Contoh: ْْْْْْ‫ق‬
- Jika ha’ dhamir jatuh sebelum huruf mad maka tidak dibaca panjang.
ُ ‫ْفَاد‬-ُْ‫ْاجت َ َباه‬-ْ‫ْفيه‬
Contoh: ُْْ‫عوه‬
َّ ‫) َمدُّْالصلَة‬
8. Mad Shilah Thawilah ( ْ‫ْالطويلَة‬
Yaitu apabila ada mad shilah thawilah bertemu dengan hamzah ( ‫) ء‬.
Cara membaca: seperti mad jaiz munfashil.
Contoh: ْ‫َماْلَهُْأَخلَدَهُْ–ْعندَهُْإالَّْبإذنهْ–ْاس ُمهُْأَح َمد ُْ–ْلَهُْإالَّْب َماشَا َء‬
9. Mad Lazim Mutsaqal Kilmi ( ‫ي‬ ُّْ ‫) ال َمدُّْاللَّز ُمْال ُمثَقَّلُْالكلم‬
Mad ini juga dapat disebut dengan mad lazim muthawwal ( ‫ل‬ ُْ ‫ ) ال َْمدُّْاللَّز ُم ْال ُمط َّو‬.
Yaitu apabila ada mad thabi’i bertemu dengan tasydid dalam satu perkataan.
Cara membaca: harus dibaca panjang 3 alif atau 6 harakat.
Contoh: ْ‫صا َّخةُْ–ْال َحاقَّةُْ–ْ َحا َّجْ–ْت َ َحاضُّوْنْ–ْمن‬ َّ ْ–ْ َ‫َوالَْالضَّالين‬
َّ ‫الطا َّمةُْ–ْال‬
ْ‫دَابَّ ٍة‬
mutsaqqal : yang diberatkan
muthawwal : yang dipanjangkan
kilmi : sebangsa perkataan

10. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi ( ‫ي‬ ُ َّ‫) ال َمدُّْاللَّز ُمْال ُم َخف‬
ُّْ ‫فْالكلم‬
Yaitu apabila mad thabi’i bertemu dengan huruf mati/sukun.
Cara membaca: Seperti mad lazim mutsaqqal/muthawwal kilmi.
Dalam Alquran, mad ini hanya ada di dua tempat dalam surat Yunus:
(ْYunus: 51ْ(ْ َ‫كنتُمْبهْتَستَعجلُون‬
ُ ْ‫ْوقَد‬
َ َ‫ آالَن‬.1
(ْYunus: 59ْ(ْ‫ت‬
َ ‫صي‬ َ َ‫ آالَن‬.2
َ ‫ْوقَدْ َع‬
11. Mad Lazim Harfi Musyabba’ ( ‫ي‬ َ ‫ْ) ال َمدُّْاللَّز ُمْال ُم‬
ُّْ ‫شبَّ ُعْال َحرف‬
Apabila pada permulaan surat dalam Alquran terdapat satu atau lebih dari huruf
delapan yakni: (ْْ‫ ْكْ– ْم‬-‫ ْقْ– ْصْ– ْعْ– ْسْ– ْل‬-‫ ) ْْن‬yang terkumpul dalam
ُ ُ‫سل‬
kalimat ( ْ‫كم‬ َ ُ‫) ْنَق‬.
َ ‫صْ َع‬
Cara membaca: harus panjang 3 alif atau 6 harakat.
Contoh: ْ‫ْيس‬-ْ‫ْطسم‬-ْْ‫نْوالقلمْ–ْالم‬
Musyabba’ artinya yang dikenyangkan
12. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf ( ‫ي‬ ُ َّ‫) ال َمدُّْاللَّز ُمْال ُم َخف‬
ُّْ ‫فْال َحرف‬
Apabila pada permulaan surat dalam Alquran terdapat satu atau lebih dari huruf
delapan yakni: ْ‫ْر‬-ْ‫ ْحْ–ْيْ–ْطْ–ْهـ‬yang terkumpul dalam kalimat (ْ‫ر‬ َ ْ‫ي‬
َ ‫ط ُه‬ ٌّ ‫) َح‬.
Cara membaca: harus panjang 1 alif atau 2 harakat.
Contoh: ‫ْطه‬-ْ‫حمْ–ْالرْ–ْيس‬
Mukhaffaf’ artinya yang diringankan.

13. Mad Farq ( ‫ق‬ُْ ‫) ْال َمدُّْال َفر‬


Yaitu mad untuk membedakan antara pertanyaan atau bukan.
Cara membaca: dipanjangkan 3 alif atau 6 harakat.
Mad ini hanya ditemukan dalam 4 tempat, diantaranya:
a. 2 tempat dalam surat Al-An’am ayat: 143 dan 144,
(ْAl-An’am: 43ْ(ْ‫ر َمْأَمْاألُنْث َيَين‬
َّ ‫ْقُلْآلذَّ َك َرينْ َح‬-
(ْAl-An’am: 44ْ(ْ‫ر َمْأَمْاألُنثَيَين‬
َّ ‫ْقُلْآلذَّ َك َرينْ َح‬-
b. 1 tempat dalam surat Yunus ayat: 51,
ْ (ْYunus: 51ْ(ْ‫قُلْآهللُْأَذنَ ْلَ ُكم‬
c. 1 tempat dalam surat An-Naml ayat: 59:
ُ ‫قُلْآهللُْخَي ٌرْأَمْ َماْيُشر‬
(ْAn-Naml: 59ْ(ْ َ‫كون‬
Farq artinya membedakan atau memisahkan

14. Mad Tamkin (ْ ْ‫) َمدُّْالتَّمكين‬


Yaitu apabila ada ya’ sukun ( ْ‫ ) ي‬yang didahului dengan ya’ yang bertasydid ysng
berharakat kasrah. Cara membaca: ditepatkan dengan tasydid dan mad thabi’inya. Contoh:
ْ َ‫ْ َربَّانيين‬-ْ َ‫ْفيْاألُميينَ ْ–ْالنَّبيين‬-ْ‫َوإذَاْ ُحييتُم‬
Tamkin artinya: penetapan atau menempatkan

Anda mungkin juga menyukai