Anda di halaman 1dari 4

Perjuangan Mempertahakan Integrasi Nasional Bangsa Indonesia

Perjuangan bangsa Indonesia semenjak proklamasi kemerdekaan hari demi hari


semakin nyata hasilnya. Akan tetapi tantangan yang dihadapi selalu silih berganti. Seperti
telah kita ketahui dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Selanjutnya tanggal 18
Agustus 1945 ditetapkan Undang-Undang Dasar dan dipilij Ir.Soekarno sebagai presiden
sedangkan Drs.Moh.Hatta sebagai wakil presiden. Perjuangan bangsa indonesia selanjutnya
semakin berat karena harus mempertahankan kemedekaan dari ronrongan kekuasaan bangsa
asing.
1. Pergolakan yang berkaitan dengan ideologi
a. Pemberontakan PKI (Madiun affairs) 1948

Muso bersama amir syarifuddin menyatukan berbagai kelompok kiri ke dalam PKI.
PKI memberontak karena menginginkan Indonesia menjadi negara komunis.

 Pertentangan politik terus meningkat menjadi insiden bersenjata di Solo. insiden


antara simpatisan PKI dengan lawan-lawan politiknya serta dengan TNI pada
tanggal 2 Juli 1948. pada insiden tersebut Kolonel Sutarto( panglima
Divisi Panembahan Senopati ), dr. Muwardi pimpinan barisan Banteng yang
propemerintah diculik dan dibunuh.
 Kemudian pada 18 September 1948, diproklamasikan berdirinya Republik Soviet
Indonesia oleh tokoh-tokoh PKI di Madiun. Muso menganggap bahwa Soekarno -
Hatta telah menjalankan politik kapitulasi terhadap Belanda dan Inggris serta
hendak menjual tanah air kepada kaum kapitulasi. PKI di Madiun mengumumkan
terbentuknya pemerintah Front Nasional bagi karesidenan Madiun.
 Pemerintah segera mengambil tindakan untuk menumpas pemberontakan PKI
dengan membentuk GOM ( Gerakan Operasi Militer ) I yang dilancarkan oleh
angkata perang. yang dipimpin oleh Kolonel Gatot Subroto ( gubernur militer )
dan pasukan siliwangi, pasukan tersebut menyerang PKI dari arah Surakarta,
Kediri, dan Malang.
 Pada tanggal 30 September 1948 pasukan pemerintah menguasai kembali madiun.
dan muso ditembak mati oleh pasukan MOBRIG di daerah Ponorogo. Amir
Sjarifuddin dan Suripno ditangkap di hutan Ketu ( Purwodadi ) mereka diadili dan
dihukum mati. yang lainnya dapat melarikan diri seperti D.N. Adit dan Nyoto.
Upaya penumpasan dilakukkan divisi siliwangi I & II pimpinan Kol.Sungkono &
Kol. Gatot Subroto.
b. Pemberontakan DII/TII

Kakartosuwiryo memproklamasikan NII pada 7 Agustus 1949 berawal dari isi


perjanjian renville yang mengharuskan menarik pasukannya yanga berada di dalam Garis
Van Mook. Keputusan ini mengahruskan pemerintah RI menarik pasukan divisi siliwangi
keluar dari wilayah jabar yang di kuasai Belanda.

Gerakan NII ini bertujuan untuk menjadikan Republik Indonesia sebagai sebuah
Negara yang menerapkan dasar Agama Islam sebagai dasar Negara. Dalam proklamasinya
tertulis bahwa “Hukum yang berlaku di Negara Islam Indonesia adalah Hukum Islam” atau
lebih jelasnya lagi, di dalam undang-undang tertulis bahwa “Negara Berdasarkan Islam”
dan “Hukum tertinggi adalah Al Qur’an dan Hadist”. Pemberontakan ini terjadi diberbagai
daerah bukan hanya dipulau jawa saja tetapi pulau yang lain seperti pulau kalimantan dan
sumatera.

c. Pemberontakan G30S/PKI

Peristiwa (G-30S/PKI) adalah salah satu pemberontakan komunis yang terjadi di bulan
september tahun 1965. Dalam kudeta ini, setidaknya 7 perwira tinggi militer yang
terbunuh. Hingga saat ini, peristiwa (G-30 S/PKI) tetap menjadi perdebatan antara benar
atau tidaknya partai komunis IDN yang bertanggung jawab dalam peritiwa tersebut.
Masyarakat curiga karena adanya isu yang menyatakan bahwa PKI adalah dalang dibalik
terjadinya peristiwa 30 september, yang mana pada saat itu parlemen sedang dibubarkan
dan Soekarno sendiri justru menetapkan bahwa konstitusi harus berada di bawah dekrit
presiden.
7 nama jenderal yang terbunuh pada peristiwa G-30 S/PKI
a. Jendral Ahmad Yani.
b. Mayjend Donald Isaac Panjaitan.
c. Brijen Katamso Darmokusumo.
d. Letjen Mas Tirtodarmo Haryono.
e. Letjen Suprapto.
f. Kapten Pierre Tandean.
g. K.S Tubun.
G30S merupakan persoalan internal AD. Dalang gerakan 30 september adlah Dinas
Intelijen Amerika Serikat (CIA). Gerakan ini merupakan pertemuan antara kepentingan
Inggris-AS. Soekarno adalah dalang Gerakan 30 September. Dalang G30 adalah PKI

2. Pemberontakan yang berkaitan dengan kepentingan.


a. Angkatan Perang Ratu Adil

APRA ini meletus pada 23 Januari 1950 di Bandung. Pada saat itu APRA melakukan
serangan dan menduduki Kota Bandung. latar belakang pemberontakan APRA ini dipicu
oleh adanya friksi dalam tubuh Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS).
Friksi yang terjadi itu antara tentara pendukung unitaris (TNI) dengan tentara pendukung
federalis (KNIL/KL).

APRA ini menjadi tragedi politik dan ideologis nasional, tepatnya di masa perjuangan
Republik Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. APRA sendiri dipimpin oleh
Raymond Westerling dan memiliki 800 serdadu bekas KNIL. Gerakan yang dipimpin oleh
Raymond Westerling ini berhasil mengusai markas Staf Divisi Siliwangi, sekaligus
membunuh ratusan prajurit Divisi Siliwangi. Setelah mengusasi Siliwangi, Westerling
bekerja sama dengan Sultan Hamid II merencanakan untuk menyerang Jakarta. Tujuannya
adalah untuk menculik dan membunuh menteri-menteri Republik Indonesia Serikat (RIS)
yang saat itu tengah bersidang. Namun usaha tersebut gagal karena pasukan APRIS.
Perdana Menteri RIS pada waktu itu Drs. Moh. Hatta, melakukan perundingan dengan
Komisaris Tinggi Belanda dalam merespon hal tersebut. berkat perundingan yang
diadakan oleh Drs. Moh. Hatta dengan Komisaris Tinggi Belanda, akhirnya Mayor
Jenderal Engels yang merupakan Komandan Tinggi Belanda di Bandung, mendesak
Westerling untuk meninggalkan Kota Bandung. Berkat hal itu, APRA pun berhasil
dilumpuhkan oleh pasukan APRIS.

b. RMS

Didirikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia, menimbulkan respon dari


masyarakat Maluku Selatan saat itu. Seorang mantan jaksa agung Negara Indonesia Timur,
Mr. Dr. Christian Robert Soumokil, memproklamirkan berdirinya Republik Maluku
Selatan pada tanggal 25 April 1950. Hal ini merupakan bentuk penolakan atas didirikannya
NKRI, Soumokil tidak setuju dengan penggabungan daerah-daerah Negara Indonesia
Timur ke dalam wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Dengan mendirikan Republik
Maluku Selatan, Ia mencoba untuk melepas wilayah Maluku Tengah dan NIT dari
Republik Indonesia Serikat.

c. Andi Aziz

Pemberontakan ini terjadi di Makassar pada tahun 1950. Pemberontakan ini


dilancarkan oleh para mantan serdadu dan perwira KNIL, yang menolah penggabungan
dengan TNI dalam APRIS dan berusaha untuk mempertahankan keberadaan Negara
Indonesia Timur.

Anda mungkin juga menyukai