(IPA 1462)
“RANCANGAN DESAIN PEMBELAJARAN IPA”
Oleh :
IV B
PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2019
DESAIN PEMBELAJARAN IPA
KOMPONEN ISI
A. Judul Stategi Pembelajaran Berbasis Project Based Learning untuk Pembelajaran IPA
SMP Kelas VIII Semester 2 pada Topik Sistem Pernapasan pada Manusia.
B. Pendahuluan Seiring berjalannya pembelajaran di sekolah, kebanyakan guru hanya fokus pada
aspek kognisi siswa dengan siswa menghafal konsep, teori dan puas dengan
prestasi nilai akhir yang tinggi melaluo metode ceramah, diskusi dan latihan soal
yang bervariasi dengan mengesampinngkan keterampilan proses sains dan
keterampilan siswa.
Menurut jurnal yang dibuat oleh Anis Shofatun, Muslimin Ibrahim dan Wasis
pada November 2016 Vol. 6, No1 yang berjudul “Pembelajaran Ipa Terpadu
Melalui Project Based Learning Dalam Melatihkan Academic dan Social Skill
Siswa SMP Muhammadiyah Surabaya Kelas VIII. Dari guru belum memberikan
akses bagi siswa untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan ilmiah
serta kurang memberikan pengalaman kepada siswa untuk dapat menyelesaikan
permasalahan kepada siswa yang tidak sebatas teoritis saja namun juga
permasalahan nyata dan menantang yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Gangguan yang dapat terjadi pada sistem pernapasan, antara lain asma,
pneumonia, tuberculosis, faringitis, influenza, dan kanker paru-paru.Asma
merupakan kelainan yang ditandai dengan peradangan kronis, hipersensitivitas,
dan penyempitan pada saluran pernapasan. Penyempitan ini dapat terjadi akibat
kontraksi secara terus-menerus otot polos penyusun didnding bronkus atau
bronkiolus, terlalu banyaknya sekresi mucus atau lender, dan rusaknya epitelium
dinding bronkus atau bronkiolus
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pertemuan I A. Pendahuluan 1. Siswa memberikan salam kepada guru dan 10 Menit
Guru mengecek kehadiran siswa.
2. Guru menunjuk salah satu siswa untuk
memimpin doa dan selanjutnya melaksanakan
doa
3. Guru mengawali pembelajaran dengan bertanya
kepada siswa meminta siswa
Apa fungsi dari hidung?
Jika kamu terkena pilek atau flu, apakah kamu
dapat bernapas dengan baik?
Jika seseorang sulit bernapas, apa yang akan
terjadi pada orang tersebut ?
4. Guru mengajak siswa untuk selalu bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah
diberikan hidung sehingga dapat bernapas setiap
saat. Guru dapat menginformasikan kepada
siswa bahwa pada pertemuan ini akan dipelajari
materi tentang sistem pernapasan.
5. Guru menyampaiakan tujuan poembelajaran.
B. Kegiatan Inti 1. Guru mengawali diskusi dengan mengajak 60 Menit
siswa untuk mengenal istilah bernapas dan
respirasi.
2. Selanjutnya siswa dapat diarahkan untuk
mengidentifikasi faktor yang berpengaruh
terhadap frekuensi pernapasan seseorang dan
menyebutkan apa saja organ yang berperan
dalam sistem pernapasan dengan diskusi
kelompok.
3. Siswa mempresentasikan jawaban diskusi dan
hasil identifikasi kelompoknya di depan kelas
dengan percaya diri.
4. Selanjutnya guru dapat menampilkan gambar
atau model organ yang terlibat dalam sistem
pernapasan. Siswa diminta untuk
mengidentifikasi organ dan menyebutkan fungsi
dari masing-masing organ dan fungsinya.
5. Siswa diminta untuk menghirup napas dan
menghembuskan napas. Siswa ditugaskna untuk
merasakan gerakan pada rongga dada saat
menghirup napas dan mengeluarkan udara
pernapasan.
6. Guru dapat menginformasikna bahwa
mekanisme pernapasan manusia melalui
pernapasan perut dan pernapasan dada.
7. Siswa diberikan kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan tentang materi yang belum
dipahami.
8. Guru memberikan penguatan konsep apabila
masih ada konsep yang belum benar.
C. Penutup 1. Siswa dengan bimbingan guru diminta untuk 10 menit
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Guru menutup pembelajaran dengan
melaksanakan doa dan siswa memberikan salam
untuk mengakhiri pembelajaran
Pertemuan A. Pendahuluan 1. Siswa memberikan salam kepada guru dan 10 menit
II Guru mengecek kehadiran siswa.
2. Guru menunjuk salah satu siswa untuk
memimpin doa dan selanjutnya melaksanakan
doa
3. Guru mengingatkan siswa tentang materi
sebelumnya yaitu bagaimana mekanisme
pernapasan pada manusia. Dua orang siswa
dapat diminta mempraktikkan mekanisme
bernapas.
4. Guru mengejukan pertanyaan adakah siswa
yang mengetahuai berapa banyak udara yang
dihirup dan dihembuskan?
B. Kegiatan Inti 1. Guru bersama siswa menyiapkan alat-alat 60 menit
praktikum
2. Siswa melakukan praktikum untuk mengetahuai
volume udara yang yang diperlukan pada
pernapasan manulis dibimbing oleh guru.
3. Siswa menyimpulkan hasil praktikum
dibimbing oleh guru.
4. Siswa mempresentasikan hasil praktikumnya kr
depan kelas, siswa yang lain mengajukan
pertanyaan yang dijawab oleh siswa lainya.
5. Guru memeberikan penguatan terhadap
jawaban siswa dan menjelaskan materi yang
belum dipahami siswa.
6. Guru menyempaikan tujuan pembelajaran
C. Penutup 1. Siswa dan guru menyimpulkan materi 10 menit
pembelajaran
2. Guru memberikan tugas rumah untuk menulis
artikel tentang dampak penebangan pohon dan
pembakaran hutan terhadap pernapasan.
3. Guru menutup pembelajaran dengan
melaksanakan doa dan siswa memberikan
salam untuk mengakhiri pembelajaran
Pertemuan A. Pendahuluan 1. Siswa memberikan salam kepada guru dan 10 menit
III Guru mengecek kehadiran siswa.
2. Guru menunjuk salah satu siswa untuk
memimpin doa dan selanjutnya melaksanakan
doa
3. Guru mengingatkan siswa tentang materi
sebelumnya yaitu btentang volume u dara yang
diperlukan pada pernapasan pada manusia.
4. Guru menyuruh siswa menutup hidung selama
15 detik dan mengajukan pertanyaan.
Apakah yang kalian rasakan ketika
hidung tertutup?
Dapatkah kalian bernapas?
5. Guru mengajak siswa mensyukuri rahmat
Tuhan karena telah diberikan kenikmatan untuk
bernapas.
6. Guru menyempaikan tujuan pembelajaran,
kemudian membentuk kelompok.
B. Kegiatan Inti 1. Siswa melakukan diskusi kelompok tentang 60 menit
gangguan pernapasan dan penyebabnya.
2. Guru membimbing siswa dalam melakukan
diskusi.
3. Siswa mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya dan diberikan penguaatan oleh
guru.
4. Guru memberikan proyek membuat poster
tentang upaya menjaga kesehatan manusia
dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Fase 1 :Guru mengajukan pertanyaan
/masalah tentang apakah efek merokok
terhadap pernapasan manusia serta
bagaimana upaya memjaga kesehatan
sistem pernapasan manuasia?
Fase 2:Guru membagikan format dan
menugaskan siswa membuat rancangan
poster tentang upaya memjaga
kesehatan sistem pernapasan manusia.
Fase 3 : siswa dan guru bersama-sama
menyusun jadwal proyek
Guru memantau kemajuan proyek
Siswa bersama guru menguji proyek
Guru mengevaluasi hasil proyek siswa
dan memberikan penguatan.
C. Penutup 1. Siswa dan guru menyimpulkan materi 10 menit
pembelajaran
2. Guru memberikan tugas rumah untuk
menyelesaikan proyek sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
3. Guru menutup pembelajaran dengan
melaksanakan doa dan siswa memberikan
salam untuk mengakhiri pembelajaran
LAMPIRAN
1. Penilaian Sikap
A. Sikap Spiritual
No Pernyataan Penilaian
1 2 3 4
1 Berdoa dengan tepat waktu
2 Khusuk saat berdoa
3 Memberi salam sebelum dan sesudah
memulai pembelajaran
Petunjuk Penskoran :
B. Sikap Sosial
LEMBAR OBSERVASI
No Nama Siswa Rasa Kerja Disiplin Bertanggung Jumlah
ingin sama Jawab Skor
tahu
1
2
3
4
Kriteria (rubrik)
Petunjuk pengisian
1. Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan sikap yang
ditunjukkan siswa
1 2 3 4
1 Memiliki rasa ingin tahu atas materi yang
akan di sampaikan
2 Memiliki rasa kerjasama dalam
menyelesaikan tugas
3 Disiplin dalam mengikuti pembelajaran
4 Bertanggung jawab dalam menyelesaikan
tugas
Petunjuk Penskoran :
C. Sikap Ilmiah
Lembar Observasi
Petunjuk pengisian
Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan sikap yang ditunjukkan siswa
Rubrik Penilaian Sikap Ilmiah
No Pernyataan Penilaian
1 2 3 4
1 Merumuskan masalah
2 Menyususn Hipotesis
3 Mengumpulkan Data
4 Menguji Hipotesis
5 Menyimpulkan
Kriteria sebagai berikut :
4 = sangat mampu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = Mampu, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = Cukup mampu, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = Kurang mampu, apabila tidak pernah melakukan
D. Penilaian Pengetahuan
Tes Uraian
=𝟑𝟓
Jika soal dijawab benar semua menjadi : x 100 = 100
𝟑𝟓
E. Format Proyek
Buatlah poster tentang upaya menjaga kesehatan sitem pencernaan manusia, sebelumnya
lengkapi tabel rancangan poster berikut!
No Kriteria Jawaban
1. Judul Poster
2. Permasalahan
3. Tujuan
4. Manfaat
5. Sasaran
6. Uraian Materi
7. Alat dan bahan
8. Jadwal pengerjaan
9. Tanggal
pengumpulan
F. Penilaian Proyek
1 2 3 4
Perencanaan
1 Perumusan judul
2 Perumusan tujuan
3 Perumusan manfaat
4 Penentuan dan pemilihan sumber belajar
Pelaksanaan
1 Pemilihan alat dan bahan yang digunakan
2 Kesesuaian susunan alat yang dibuat
dengan teori dan hukum
3 Keberhasilan kinerja alat
4 Keindahan (estetik)
Kriteria sebagai berikut :
4 = Sangat baik,
3 = Baik
2 = Cukup baik
1 = Kurang baik
Petunjuk Penskoran :
Petunjuk :
Diskusikan dengan temanmu untuk melengkapi tabel berikut!
1, Lengkapi tabel dibawah ini
J. Penilaian Keterampilan
1 2 3 4
1 Keserasian Warna
2 Kerapian
3 Keindahan
Kriteria sebagai berikut :
4 = Sangat baik
3 = Baik
2 = Cukup baik
1 = Kurang baik
Petunjuk Penskoran :
Nilai Skor Predikat
Sangat Baik 4 A
Baik 3 B
Cukup 2 C
Kurang 1 D
K. Bahan Ajar
Pernahkah kamu mendengar istilah respirasi? Respirasi adalah proses pertukaran gas
yang terjadi di dalam tubuh akhlkuk hidup. Ada tiga proses dasar dalam respirasi manusia. (1)
Bernapas atau ventilasi paru-paru, merupakan proses menghirup udara (inhalasi) dan
menghembuskan udara (ekhalasi) yang melibatkan pertukaran udaraa antara atmosfer dengan
alveolus paru-paru. (2) Respirasi eksternal, merupakan pertukaran gas-gas antara alveolus
paru-paru dengan darah di dalam pembuluh kapiler paru-paru. Pada proses tersebut darah
dalam pembuluh kapiler paru-pari. Pada proses tersebut darah dalam pembuluh kapiler
mngikat O2 dari alveolus dan melepaskan CO2 menuju alveolus. (3) Respirasi internal,
merupakan pertuakran gas-gas antara darah di dalam pembuluh kapiler jaringan tubuh dengan
sel-sel atau jaringan tubuh. Pada proses tersebut darah melepaskan O2 dan mengikat CO2. Di
dalam sel tubuh, O2 digunakan untuk reaksi metabolism tubuh, selama proses ini dihasilkan
energy berupa ATP dan sisa metabolisme berupa CO2. Proses yang terjadi di dalam sel tersebut
disebut dengan respirasi seluler. Respirasi seluler akan kamu pelajari pada jenjang pendidikan
berikutnya.
Dapatkah kamu menyebutkan apa saja organ yang menyusun sistem pernapasan
manusia? Sistem pernapasan manusia tarsusun atas hidung, faring(tekak), laring (ruang
suara), trakea (tenggorokan),bronkus, dan paru-paru. Secara struktural, sistem pernapasan
tersusun atas dua bagian utama. (1) Sistem pernapasan bagian atas, meliputi hidung dan
faring. (2) Sistem pernapasan bagian bawah, meliputi laring, trakea, bronkus, dan paru-
paru. Secara fungsional, sistem pernapasan tersusun atas dua bagian utama. (1) Zona
penghubung, tersusun atas serangkaian rongga dan saluran yang saling terhubung baik di
luar maupun di dalam paru-paru. Bagian penghubung, meliputi hidung, faring, laring,
trakea, bronkus, dan bronkiolus. Fungsi dari bagian penghubung yaitu menyaring,
menghangatkan, dan melembapkan udara serta menyalurkan udara menuju paru-paru. (2)
Zona respirasi, tersusun atas jaringan dalam paru-paru yang berperan dalam pertukaran
gas yaitu alveolus.
a. Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang langsung berhubungan dengan udara luar.
Hidung dilengkapi dengan erambut-rambut hidung, selaput lender, dan konka. Rambut-
rambut hidung berfungsi untuk menyaring partikel debu atau kotoran yang masuk
bersama udara. Selaput lender sebagai perangkap benda asing yang masuk terhirup saat
bernapas, misalnya debu,virus,dan bakteri. Konka mempunyai banyak kapiler darah yang
berfungsi menyamakan suhu udara yang terhirup dari luar dengan suhu tubuh atau
menghangatkan udara yang masuk ke paru-paru.
b. Faring
Faring merupakan organ pernapasan yang terletak di belakang (posterior) rongga hidung
hingga rongga mulut dan di atas laring (superior). Dinding faring, tersusun atas oto
rangka yang dilapisi oleh membrane mukosa. Kontraksi dari otot rangka tersebut
membantu dalam proses menelan makanan.Faring berfungsi sebagai jalur masuk udara
dan makanan, ruang resonansi suara, serta tempat tonsil yang berpartisipasi pada reaksi
kekebalan tubuh dalam melawan benda asing.
c. Laring
Laring atau ruang suara merupakan organ pernapasan yang menghubungkan faring
dengan trakea. Di dalam laring terdapat epiglottis dan pita suara. Epiglottis berupa katup
tulang rawan yang berbentuk seperti daun dilapisi oleh sel-sel epitel, berfungsi untuk
menutup laring sewaktu menelan makanan atau minuman yang masuk ke dalam laring
akan terjadi reflex batuk, yang berfungsi untuk mngeluarkan partikel tersebut dari laring.
d. Trakea
Udara yang telah masuk ke laring selanjutnya masuk ke trakea (batang tenggorokan).
Trakea adalah saluran yang menghubungkan laring dengan bronkus. Trakea memiliki
panjang sekitar 10-12 cm dengan lebar 2 cm. Dindingnya tersusun dari cincin-cincin
tulang rawan dan selaput lendir yang terdiri atas jaringan epitelium bersilia. Fungsi silia
pada dinding trakea untuk menyaring benda-benda asing yang masuk ke dalam saluran
pernapasan.
e. Bronkus
Pada bagian paling dasar dari trakea, trakea bercabang menjadi dua. Percabangan trakea
tersebut disebut dengan bronkus, masing-masing bronkus memasuki paru-paru kanan dan
paru-paru kiri. Struktur bronkus hampir sama dengan trakea, tetapi lebih sempit. Bentuk
tulang rawan bronkus tidak teratur, tetapi berselang-seling dengan otot polos.
f. Bronkiolus
Di dalam paru-paru bronkus bercabang-cabang lagi. Bronkiolus merupakan cabang-
cabang kecil dari bronkus. Pada ujung-ujung bronkiolus terdapat gelembung-gelembung
yang sangat kecil dan berdinding tipis yang disebut alveolus.
g. Paru-paru
Paru-paru merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru terbagi menjadi dua bagian, yaitu
paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo
sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh selaput rangkap dua yang
disebut pleura. Pleura berupa kantung tertutup yang berisi cairan limfa. Pleura berfungsi
melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang dan mengempis. Di dalam paru-
paru terdapat bagian yang berperan dalam pertukaran gas oksigen dan gas karbon
dioksida yaitu alveolus.
h. Alveolus
Dinding alveolus tersusun atas satu lapis jaringan epitel pipih. Struktur yang demikian
memudahkan molekul-molekul gas melaluinya. Dinding alveolus berbatasan dengan
pembuluh kapiler darah, sehingga gas-gas dalam alveolus dapat dengan mudah
mengalami pertukaran dengan gas-gas yang ada di dalam darah. Adanya gelembung-
gelembung alveolus memungkinkan pertambahan luas permukaan untuk proses
pertukaran gas. Luas permukaan alveolus 100 kali luas permukaan tubuh manusia.
Besarnya luas permukaan seluruh alveolus dalam paru-paru menyebabkan penyerapan
oksigen lebih efisien.
2. Mekanisme Pernapasan Manusia
Pada saat inspirasi, diafragma dan otot dada berkontraksi, volume rongga dada
membesar, paru-paru mengembang, dan udara masuk ke paru-paru. Pada saat
ekspirasi, diafragma dan otot dada berelaksasi, dan udara keluar dari paru-paru. Satu
kali pernapasan terdiri atas satu kali inspirasi dan satu kali ekspirasi. Berdasarkan
aktivitas otot-otot pernapasan, bernapas dengan membesarkan dan mengecilkan
volume rongga dada disebut pernapasan dada. Begitu juga jika membesarkan dan
mengecilkan volume rongga perut, disebut pernapasan perut.
3. Frekuensi Pernapasan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan di antaranya adalah jenis
kelamin, posisi tubuh, dan kegiatan tubuh. Selain itu ada beberapa faktor lainnya seperti umur
dan suhu tubuh.
a. Umur, pada umumnya semakin bertambah umur seseorang maka semakin rendah
frekuensi pernapasannya. Hal ini berhubungan erat dengan makin berkurangnya
proporsi kebutuhan energinya.
b. Jenis kelamin, pada umumnya laki-laki lebih banyak bergerak sehingga lebih banyak
memerlukan energi. Kebutuhan oksigen dan produksi CO2pada laki-laki juga lebih
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa proses metabolism pada laki-laki jauh lebih tinggi
daripada perempuan.
c. Suhu tubuh, semakin tinggi suhu tubuh maka semakin cepat frekuensi pernapasannya.
Hal ini terjadi karena adanya peningkatan proses metabolism di dalam tubuh,
sehingga diperlukan peningkatan pemasukan oksigen dan pengeluaran CO2.
d. Posisi tubuh, posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan. Hal ini
berkaitan dengan beban yang harus ditanggung oleh organ tubuh. Pada saat posisi
tubuh berdiri, otot-otot kaki akan berkontraksi untuk menghasilkan tenaga yang
dibutuhkan tubuh untuk tetap tegak berdiri. Sedangkan pada saat posisi tubuh duduk
atau berbaring, beban berat tubuh disangga oleh sebagian besar tubuh sehingga tubuh
tidak membutuhkan banyak energi, dengan demikian frekuensi pernapasannya
rendah.
e. Kegiatan atau aktivitas tubuh, orang yang melakukan aktivitas memerlukan lebih
banyak energy dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan aktivitas seperti
duduk santai atau tiduran. Ketika tubuh memerlukan banyak energi maka tubuh perlu
lebih banyak oksigen sehingga frekuensi pernapasan meningkat.
4. Volume Pernapasan
a. Volume tidal, yaitu volume udara yang keluar masuk paru-paru saat tubuh
melakukan inspirasi aau ekspirasi biasa (normal), volumenya sekitar 500 mL.
b. Volume cadangan ekspirasi, merupakan volume udara yang masih dapat
dikeluarkan secara maksimal dari paru-paru setelah melakukan ekspirasi secara
biasa. Volume cadangan ekspirasi sekitar 1.500 mL.
c. Volume cadangan inspirasi, yaitu volume udara yang masih dapat dimasukkan ke
dalam paru-paru setelah melakukan inspirasi secara biasa. Volume cadangan
inspirasi sekitar 1.500 mL.
d. Volume residu, yaitu volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru
meskipun telah melakukan ekspirasi secara maksimal, volumenya sekitar 1.000
mL.
e. Kapasitas vital paru-paru, yaitu total dari volume tidal + volume cadangan
ekspirasi + volume cadangan inspirasi. Kapasitas vital paru-paru sekitar 3.500
mL.
f. Kapasitas total paru-paru, yaitu volume udara yang dapat ditampung secara
maksimal dalam paru-paru. Volume kapasitas total paru-paru yaitu volume
kapasitas vital paru-paru + volume residu, volumenya sekitar 4.500 mL.
B. Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia dan Upaya untuk Mencegah atau
Menanggulanginya
1. Influenza
Influenza merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi Influenza virus. Gejala
umum influenza yaitu, demam dengan suhu lebih dari 39oC, pilek, bersin-
bersin,batuk, sakit kepala, sakit otot, dan rongga hidung terasa gatal. Virus influenza
keluar dari tubuh seseorang bersamaan dengan batuk dan pilek, kemudian disebarkan
melalui udara. Agar tidak mudah tertular virus sebaiknya menggunakan masker
ketika berkendara dan rajin menggunakan sabun sebelum makan.
2. Tonsilitis
Gejala tonsillitis yaitu sakit tenggorokan, tonsil mengalami peradangan, batuk, sakit
kepala, sakit pada bagian leher atau telinga, dan demam. Tonsil (amandel) akan
menyaring virus dan bakteri yang akan masuk ke dalam tubuh bersamaan dengan
makanan atau udara. Virus yang dapat menyebabkan tonsillitis yaitu Adenovirus,
Influenza, dan Corona virus. Golongan bakteri yang menyebabkan tonsillitis pada
umumnya bakteri Streptococcus.
3. Faringitis
Faringitis adalah infeksi pada faring oleh kuman penyakit, seperti virus, bakteri,
maupun jamur. Virus yang dapat menyebabkan faringitis misalnya, Adenovirus,
Orthomyxovirus, Rhinovirus, dan Coronavirus. Orang yang menderita faringitis
biasanya disertai dengan radang tonsil (amandel), yang menyebabkan rasa nyeri saat
menelan makanan. Penanganan faringitis yaitu dengan memberi antibiotik dan anti-
fungi untuk membunuh bakteri serta jamur yang menginfeksi faring. Selain itu, harus
di tambah dengan mengkonsumsi makanan yag bergizi, agar sistem pertahanan tubuh
menjadi lebih kuat.
4. Pneumonia
5. Tuberculosis (TBC)
6. Asma
Asma merupakan salah satu Kelainan yang menyerang saluran pernapasan. Asma
dapat disebabkan oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang dapat
menyebabkan asma diantaranya masuknya zat pemicu alergi (alergen) dalam tubuh,
misalnya, asap rokok, debu, bulu hewan peliharaan, dan lain-lain. masuknya alergen
dapat memicu tubuh menghasilkan senyawa kimia seperti prostaglandin dan histamin
yang dapat memicu penyempitan saluran pernapasan. Hal ini menyebabkan penderita
kesulitan untuk menghirup cukup oksigen. Penderita asma akan mengalami batuk,
napas berbunyi, napas pendek, dan sesak napas. Oleh karena itu penderita asma harus
menghindari keadaan atau benda-benda yang dapat memicu asma.
7. Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru terjadi karena pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali pada
jaringan dalam paru-paru. Gejala orang yang menderita kanker paru-paru yaitu, batuk
disertai darah, berat badan berkurang drastis, napas menjadi pendek, dan sakit pada
bagian dada. Sekitar 85% kasus kanker paru-paru disebabkan oleh merokok dalam
jangka waktu lama, sedankan 10-15% kasus terjadi pada orang yang tidak pernah
merokok. Kanker paru-paru pada orang yang tidak merokok dapat diakibatkan karena
kombinasi faktor keturunan dan faktor lingkungan, misalnya debu asbes dan udara
yang terpolusi, termasuk akibat menjadi perokok pasif.