Anda di halaman 1dari 2

MEKANISME PERGERAKAN BAHAN PENCEMAR DI UDARA

Udara di daerah perkotaan yang mempunyai banyak kegiatan industri dan teknologi serta lalu lintas
yang padat, udaranya relatif sudah tidak bersih lagi. Udara di daerah industri kotor terkena bermacam-
macam pencemar. Dari beberapa macam komponen pencemar udara, maka yang paling banyak
berpengaruh dalam pencemaran udara adalah komponen-komponen berikut ini :

1. Karbon monoksida (CO)

Penyebaran gas CO diudara tergantung pada keadaan lingkungan. Untuk daerah perkotaan yang
banyak kegiatan industrinya dan lalu lintasnya padat, udaranya sudah banyak tercemar oleh gas CO.
Sedangkan daerah pimggiran kota atau desa, cemaran CO diuadra relatif sedikit. Ternyata tanah yang
masih terbuka dimana belum ada bangunan diatasnya, dapat membantu penyerapan gas CO. Hal ini
disebabkan mikroorganisme yang ada didalam tanah mampu menyerap gas CO yang terdapat diudara.
Angin dapat mengurangi konsentrasi gas CO pada suatu tempat karena perpindahan ke tempat lain.

2. Nitrogen oksida (NO)

Kadar NOx diudara daerah perkotaan yang berpenduduk padat akan lebih tinggi dari daerah
pedesaan yang berpenduduk sedikit. Hal ini disebabkan karena berbagai macam kegiatan yang
menunjang kehidupan manusia akan menambah kadar NOx diudara, seperti transportasi, generator
pembangkit listrik, pembuangan sampah dan lain-lain. Pencemaran gas NOx diudara teruatam berasal
dari gas buangan hasil pembakaran yang keluar dari generator pembangkit listri stasioner atau mesin-
mesin yang menggunakan bahan bakar gas alami

3. Belerang oksida (SO)

Pencemaran SOx diudara terutama berasal dari pemakaian baru bara yang digunakan pada kegiatan
industri, transportasi, dan lain sebagainya. Belerang dalam batu bara berupa mineral besi peritis atau
FeS2 dan dapat pula berbenruk mineral logam sulfida lainnya seperti PbS, HgS, ZnS, CuFeS2 dan Cu2S.
Dalam proses industri besi dan baja (tanur logam) banyak dihasilakna SOx karena mineral-mineral logam
banyak terikat dalam bentuk sulfida. Pada proses peleburan sulfida logam diubah menjadi oksida logam.
Proses ini juga sekaligus menghilangkan belerang dari kandungan logam karena belerang merupakan
pengotor logam. Pada suhu tinggi sulfida logam mudah dioksida menjadi oksida logam.

Selain tergantung dari pemecahan batu bara yang dipakai sebagai bahna bakar, penyebaran gas SOx,
ke lingkungan juga tergnatung drai keadaan meteorology dan geografi setempat. Kelembaban udara juga
mempengaruhi kecepatan perubahan SOx menjadi asam sulfat maupun asam sulfit yang akan berkumpul
bersama awan yang akhirnya akan jatuh sebagai hujan asam. Hujan asam inilah yang menyebabkan
kerusakan hutan di Eropa (terutama di Jerman) karena banyak industri peleburan besi dan baja yang
melibatkan pemakaian batu bara maupun minyak bumi di negeri itu.
MEKANISME PERGERAKAN BAHAN PENCEMAR DI AIR

Apabila suatu perairan telah tercemar oleh logam-logam berbahaya maka akan mengakibatkan hal-
hal yang buruk bagi kehidupan. Pencemaran oleh logam berat beracun di lingkungan perairan
disebabkan terutama oleh meningkatnya skala kegiatan sector perindustrian yang tidak disertai proses
penanggulangan air limbah yang dihasilkan (Darmono. 2001). Logam berat merupakan satu dari bahan
pencemar yang paling seringditemukan di perairan akibat industri dan limbah perkotaan (Fitriyah, 2007).
Keberadaan logam berat sangat berbahaya bagi organisme. Oleh karena itu, keberadaan logam berat
dalam lingkungan akan membahayakan dan menghawatirkan.

Logam berat masuk kedalam perairan melalui air hujan, aliran air permukaan, erosi korofikasi batuan
mineral, dan berbagai kegiatan manusia seperti aktivitas industry, pertambangan, pengolahan atau
penggunaan logam dan bahan yang mengandung logam. Kelarutan logam berat dalam air bisa berubah
menjadi lebih tinggi atau lebih rendah, tergantung kondisi lingkungan perairan. Pada perairan yang
kekurangan oksigen akibat tingginya konsentrasi bahan organik, kelarutan beberapa jenis logam seperti
Zn, Cd, Pb dan Hg semakin rendah dan lebih mudah mengendap. Logam berat yang masuk ke sistem
perairan baik di sungai maupun lautan akan dipindahkan dari badan airnya melalui tiga proses yaitu
pengendapan, adsorbs dan absorbs oleh organisme-organisme perairan (Zubayr, 2009 dalam Muslimah,
2013).

Sumber-sumber logam alamiah yang masuk ke dalam badan perairan bisa berupa pengikisan dari
batu mineral yang banyak di sekitar perairan. Di samping itu, partikel-partikel logam yang ada di udara
dikarenakan oleh hujan, juga dapat menjadi sumber logam di badan perairan. Umumnya logam-logam
yang terdapat dalam perairan dalam bentuk persenyawaan, seperti senyawa hidroksida, senyawa oksida,
senyawa karbonat dan senyawa sulfida. Kenakan pH pada badan perairan biasanya akan diikuti dengan
semakin kecilnya kelarutan dari senyawa-senyawa logam tersebut. Umumnya pada pH yang semakin
tinggi maka kestabilan akan bergeser dari karbonat ke hidroksida. Hidroksida-hidroksida ini mudah sekali
membentuk ikatan permukaan dengan partikel-partikel yang terdapat pada badan perairan. Lama-
kelamaan persenyawaan yang terjadi antara hidroksida dengan partikel-partikel yang ada di badan
perairan akan mengendap dan membentuk lumpur (Palar, 1994).

Anda mungkin juga menyukai