OLEH :
RATNA NUR UTAMI
G3A018088
1. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 40 tahun
No. RM : C791055
2. Diagnosa Medis
CKD
3. Dasar Pemikiran
Proses terjadinya CKD adalah akibat dari penurunan fungsi renal, produk akhir
metabolisme protein yang normalnya diekresikan kedalam urin tertimbun dalam darah
sehingga terjadi uremia yang mempengarui sistem tubuh. Semakin banyak timbunan
produk sampah, maka setiap gejala semakin meningkat. Sehingga menyebabkan gangguan
kliren renal. Banyak masalah pada ginjal sebagai akibat dari penurunan jumlah glomerulus
yang berfungsi, sehingga menyebabkan penurunan klirens subtsansi darah yang seharusnya
dibersihkan oleh ginjal. Penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG), dapat dideteksi dengan
mendapatkan urin 24 jam untuk pemeriksaaan kliren kreatinin. Penurunan laju filtrasi
glomerulus (LFG) juga berpengaruh pada retensi cairan dan natrium. Retensi cairan dan
natrium tidak terkontol dikarenakan ginjal tidak mampu untuk mengonsentrasikan atau
mengencerkan urin secara normal pada penyakit ginjal tahap akhir, respon ginjal yang
sesuai terhadap perubahan masukan cairan dan elektrolit sehari-hari tidak terjadi.Natrium
dan cairan sering tertahan dalam tubuh yang meningkatkan resiko terjadinya oedema.
4. Analisa Sintesa
GFR Turun
GGK/CKD
Retensi Na
Total CES Naik
5. Tindakan Keperawatan
Pemasangan keteter urine
6. Diagnosa Keperawatan
Kelebihan volume cairan b.d Penurunan haluaran urin, retensi urin dan natrium sekunder
terhadap penurunan fungsi ginjal.
7. Data Fokus
Ny.S 40 tahun dibawa ke ruang IGD dengan diagnosa medis CKD, kesadaran
composmentis, GCS 15 (E4V5M6), klien mengeluh sesak nafas, terdapat oedema pada
ekstremitas bawah kanan dan kiri, TD : 150/90 mmHg, Nadi: 110 x/ menit, Suhu : 36,80 C,
RR 31x/menit, Capilarry refile > 2 detik.
9. Tujuan Tindakan
a. Untuk mengeluarkan urin
b. Menghilangkan ketidaknyamanan karena odema
c. Mengatasi obstruksi aliran urine
d. Mengatasi retensi perkemihan.
e. Melancarkan pengeluaran urin pada klien yang tidak dapat mengontrol miksi atau
mengalami obstruksi pada saluran kemih
f. Memantau pengeluaran urine pada klien yang mengalami gangguan hemodinamik.
11. Evaluasi
- Klien terlihat meringis saat pemasangan kateter dan terlihat lebih rileks saat selesai
pemasangan dan urine keluar cukup banyak.
- Urine keluar ± 150 cc setelah selesai pemasangan kateter.