Anda di halaman 1dari 14

nmrltfh

a) Karies gigi : defek pada email gigi beruba lubang, harus ditambal karena email tidak
tumbuh setelah gigi tumbuh
b) Kalkullus (karang gigi) : plak yang mengeras disekitar gigi
c) Tumpatan : tambalan gigi

1. Anatomi
 Nomenklatur : cara 2 angka FID
Gigi 5,6 kanan bawah  karies profunda
Gigi 6,7,8 kanan atas 6,7,8 kiri atas 7,8 kiri bawah  hilang
Gigi 5 kanan atas  dengan tumpatan (tambalan)
2. Fisiologi

 Otot polos gastrointestinal  fungsi : sinsitium  bila terbentuk sebuah potensial


aksi dimana pun dalam massa otot  potensial aksi berjalan ke semua arah dalam
otot  jarak bergantung eksitabilitas otot
 Terus menerus tereksitasi oleh aktivitas listrik intrinsik yang lambat melalui
membran serabut otot

o Gelombang lambat
Tidak menyebabkan kontraksi otot secara tersendiri pada sebagian besar
traktus GI kec lambung
o Gelombang paku  potensial aksi yg sebenarnya
Timbul secara otomatis bila potensial membran istirahat otot GI menjadi
lebih positif
‘semakin tinggi potensial gelombang lambat meningkat, akan semakin besar
frekuensi potensial paku timbul di puncaknya’
 Kontraksi otot  masuknya ion kalsium ke dalam serat otot
 Kontraksi tonik bersifat kontinyu tidak berhubungan dgn irama listrik dasar
gelombang lambat. Dapat meningkat dan menurun.
Kadang disebabkan :
1. potensial paku berulang yang kontinyu ‘ makin besar frekuensi makin besar
derajat kontraksi’
2. hormon atau faktor lain yang menimbulkan depolarisasi sebagian yang kontinyu
tanpa menimbulkan potensial aksi
3. masuknya ion kalsium yang terus menerus ke bagian dalam sel yang tidak
berhubungan dengan perubahan potensial membran
Liur  dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar liur utama yang terletak di luar rongga mulut
dan mengeluarkan liur melalui duktus pendek ke dalam mulut
fungsi :
a) Liur memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja amilase liur.
[hidrolisis polisakarida oleh amilase]
b) Liur mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel makanan
sehingga partikel-partikel tersebut menyatu, serta menghasilkan pelumasan oleh
adanya mukus, yang kental dan Iicin.
c) Liur memiliki silat antibakteri melalui efek empat kali lipat
- lisozim, suatu enzim yang melisiskan, atau menghancurkan, bakteri tertentu
dengan merusak dinding sel
- glikoprotein pengikat yang mengikat erat besi yang di perlukan untuk
multiplikasi baktari
- dengan membilas bahan yang mungkin berfungsi sebagai sumber makanan
untuk bakteri.
d) Liur berfungsi sebagai bahan pelarut molekul yang merangsang kuntum kecap.
Hanya molekul dalam larutan yang dapat bereaksi de ngan reseptor kuntum kecap.
e) Liur membantu berbicara dengan mempermudah gerakan bibir dan lidah.
f) Liur berperan penting dalam higiene mulut dengan membantu mulut dan gigi
bersih. Aliran liur yang konstan membantu membilas residu makanan, partikel
asing, dan sel epitel tua yang terlepas dari mukosa mulut
g) Liur kaya akan dapar bikarbonat, yang menetralkan asam dalam makanan serta
asam yang dihasilkan oleh bakteri di mulut sehingga karies dentis dapat dicegah.

Gigi  untuk mastikasi atau mengunyah

3. Histologi
Rongga mulut (cavitas oris)  esophagus  lambung  usus halus  usus besar 
rectum  kanalis analis
Rongga mulut : epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk
Bibir : epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk, bgn luar terdapat folikel rambut,
kelenjar sebasea, kelenjar keringat, otot rangka  orbicularis oris, kelenjar labialis 
penghasil mucus

Lidah
Papilla : tonjolan atau proyeksi kasar pada permukaan lidah; dilapisi epitel berlapis gepeng
yang memperlihatkan keratinisasi parsial atau inkomplit

Submandibular dan sub lingual  keluar dari bawah lidah


Submandibular  mukoseros
Sublingual  seromukus

4. Biokimia
5. Patologi
a. Radang mukosa mulut
b. Kandidiasis candida albicans
Menyerang individu dalam kondisi imunokompromise  DM, keganasan hematologi,
pasien antibiotic spektrum luas, kortikosteroid dosis tinggi
Usia  kolonisasi neonatal
Kehamilan trimester ketiga  kandidiasis vulvoginal
Manifestasi klinis : bercak berwarna putih yang konfluen dan melekat pada mukosa oral
serta faring (didalam mulut dan lidah); tidak menimbulkan nyeri, disudut mulut  nyeri

Pemeriksaan :
Pemeriksaan specimen, mikroskopis, biakan dan serologi
Kerokan pada kulit, kuku, dan mukosa serta vaginal  sediaan apus  gambaran
pseudohifa
Pemeriksaan histologi  sayatan specimen hasil biopsy atau cairan serebrospinal,
darah, cairan sendi, atau specimen bedah
Kultur darah  endocarditis kandidiasis dan sepsis

Terapi :
Nystatin topical, gentian violet, ketokonazol dan flukonazol
Krem  klotrimazol, mikonazol, ekonazol, ketonazol, sulkonazol, dan oksikonazol
c. Parotitis/mumps
Akibat mumps virus  paramyxoviridae
Biasanya menyerang anak anak
Penularan  droplet
Pathogenesis :

Manifestasi klinis :
d. Infeksi gigi

Anda mungkin juga menyukai