Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SUCTIONING

Kelompok 2
1. Abi prakasa
2. Achmat Riyadi
3. Adenovia Intan Sari
4. Aditya Septiadinata
5. Annisa Fadhila
6. Ayu Permata Sari
7. Cynthia Chouda
8. Dhea Annisa Yulia Rahma
9. Fika Anjany Husaini
10. Husniah
11. Intania Ayuningtias
12. Ismi Nurina Sari
13. Mentari Apriani
14. Muhammad Sarkawi
15. Nanda Sekar Buana
16. Novi Oktavianti
17. Nuralim Setiawicaksana
18. Nurwindawati
19. Rana Yuliani
20. Rani Suciati
21. Rizky Pratama Putri
22. Sartika Wulandari
23. Suhendra
24. Tanti Nur Hayati

Definisi
Tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu mengeluarkan
sekret pada jalan nafasnya secara mandiri.

Tujuan
1. Membersihkan jalan napas
2. Memenuhi kebutuhan oksigenasi

Aspek Yang Dinilai


Pengkajian
1. Baca status pasien
2. Kaji suara nafas karena adanya penumpukan sekret
3. Pantau frekuensi pernafasan klien
4. Diagnosa keperawatan yang sesuai
Fase pra-interaksi
5. Mencuci tangan
6. Mempersiapkan alat
 Mesin suctioning
 Selang suction
 Kateter suction (steril)
 Kom berisi larutan desinfektan steril atau NaCl 0,9%
 Sarung tangan steril
7. 3 prinsip pada suction
 Asianotik
 Atromatik
 Aseptik
Fase Orientasi
Klien sudah dilakukan intubasi dan sudah terpasang endotrakeal-tube
8. Memberi salam dan menyapa nama klien
9. Memperkenalkan diri
10. Melakukan kontrak
11. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
12. Menanyakan kesedian klien untuk dilakukan tindakan
13. Mendekatkan alat-alat
Fase Kerja
Klien sambil diberi bantuan oksigenasi melalui bagging oleh teman sejawat
14. Membaca basmallah dan menjaga privasi klien
15. Pasien dalam posisi terlentang, endotrakeal tube telah terpasang dan sedang
dilakukan bagging, perawat berdiri di atas kepala pasien
16. Nyalakan mesin suctioning dengan tekanan:
 Untuk dewasa 110-150 mmHg
 Untuk anak anak 95-110 mmHg
 Untuk bayi 50-95 mmHg
17. Cek apakah mesin suction bekerja dengan baik
18. Buka kateter penghisap, pertahankan sterilitasnya
19. Sambungkan selang dari mesin suction dengan kateter
20. Pasang sarung tangan steril
21. Berikan hyperventilasi pada pasien dengan menaikkan aliran oksigen sampai 15
l/menit selama 30 detik-2 menit hingga saturasi oksigen pasien mencapai 100%
22. Keluarkan kateter penghisap, pertahankan sterilitas, masukkan melalui
endotrakeal tube secara perlahan-lahan dengan jari jempol menutup lubang yang
ada didekat pangkal kateter, masukkan kateter sampai pasien terbatuk/mentok.
Lepas tahanan pada lubang supaya sekret mulai terhisap, tarik kateter ke atas
secara perlahan dengan arah memutar. Tindakan ini dilakukan ≤ 10 detik.
23. Saat kateter dilepas, harus langsung dilakukan bagging untuk mengembalikan
saturasi oksigen klien
24. Bilas kateter dalam larutan NaCl
25. Kembalikan pasien ke posisi semula
Fase Terminasi
26. Membaca hamdalah
27. Mengevaluasi respon klien
28. Memberikan reinforcement positif
29. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
30. Mengakhiri pertemuan dengan baik; bersama klien membaca doa

‫شا ِفيء‬ َ َ ‫اشف أ‬


َّ ‫نت ال‬ ِ ‫أس‬
َ َ‫ب الب‬ ِ ‫اس أَذ ِه‬ِ َّ‫ب الن‬ َّ ‫اللّ ُه َّم َر‬
َ ‫ََل ِشفَا َء ِإ ََّل ِشفَاو ُء َك ِشفَا ًء ََل يُغَاد ُِر‬
‫سقَ ًما‬
Allahuma rabbannas, adz-hibil ba’sa isyfi antasy-syafi laa syifa’a illa syifa’uka,
syifa’an laa yughadiru saqaman.

Aritinya:
Wahai Allah Tuhan manusia, hilangkanlah rasa sakit ini, sembuhkanlah, Engkaulah
Yang Maha Penyembuh, tidak ada kesembuhan yang sejati kecuali kesembuhan yang
datang dari-Mu. Yaitu kesembuhan yang tidak meninggalkan komplikasi rasa sakit
dan penyakit lain.

31. Merapikan alat


32. Mencuci tangan

Evaluasi

33. Evaluasi jumlah, konsistensi, bau dan warna sekret


34. Evaluasi respon klien

Dokumentasi

35. Catat waktu dan pelaksanaan


36. Catat obat yang digunakan pada pasien
Keterangan

Tidak = 0 Ya = 1

𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕


Nilai Akhir = 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒑𝒐𝒊𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 x 100

Evaluasi diri/penguji

…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai