Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
Disusun Oleh :
Pembimbing :
1
MEKANISME PERSALINAN NORMAL
I. PENDAHULUAN
2
keperut bawah dan bokong , dengan intensitas dan progresivitasnya serta
frekuensi yang terus meningkat. His persalinan akan menyebabkan
perubahan pada serviks sedang his braxton hicks tidak menyebabkan
perubahan pada serviks.
2. Bloody show atau keluarnya lendir bercampur sedikit darah dari jalan lahir.
Hal ini disebabkan oleh karena adanya dilatasi serviks yang menyebabkan
keluarnya sekresi mukus dari kelenjar-kelenjar serviks. Adanya lendir ini
menunjukkan persalinan akan berlangsung dalam 24-48 jam kemudian.
3. Pecah ketuban spontan sering terjadi pada fase aktif persalinan.
Dua teori utama dalam proses persalinan yang hingga kini masih banyak
diteliti adalah :
1. Passage.
2. Power .
3.Passenger
1. PASSAGE
3
Untuk lebih mengenal mekanisme persalinan perlu bagi seorang dokter
mengetahui anatomi panggul. Sebagai klinisi harus berhati-hati dalam
mengevaluasi berbagai variasi dari bentuk pelvis. Sebab kemajuan persalinan
ditentukan oleh sikap dan posisi janin yang dihubungkan dengan jalan lahir. Untuk
itu sangat penting melakukan pemeriksaan jalan lahir. Jalan lahir ditentukan oleh
ukuran-ukuran :
Dibentuk oleh bagian bawah simfisis, spina ischiadika dan sakrum pada
S2-S4. Bidang tengah panggul merupakan bidang yang paling sempit dengan
ukuran antero posterior kurang lebih 11 cm dan diameter transversa kurang lebih
10 cm.
4
Pintu Bawah panggul
Dibentuk oleh dua segitiga dengan dasar kedua segitiga itu garis antara
tuber ischiadikum dan segitiga anterior dibentuk oleh arkus pubis dan segitiga
posterior puncaknya pada puncak sakrum. Jarak antara kedua ischiadikum 11 cm.
Diameter antem posterior 9,5-11,5 cm.
2. POWER
Dengan kekuatan mengejan ibu dan tekanan intra amnion mencapai 100 mmHg-
150 mmHg. Kontraksi uterus meningkat dari 2-4 kontraksi per 10 menit pada awal
persalinan hingga 4-5 kontraksi per 10 menit pada akhir persalinan.
3. PASSENGER "
Diameter kepala bayi aterm biasanya lebih besar dari tubuhnya, sehingga
kepala merupakan bagian yang tersulit pada persalinan. Kepala janin terdiri dari
bagian muka dan tulang kepala.
Tulang kepala terdiri dari : dua buah tulang frontal, dua buah tulang
pariental dan satu buah tulang oksipital. Antara satu tulang dengan tulang yang lain
dipisahkan oleh tulang sutura. Pertemuan antara sutura disebut fontanelTerjadi
perubahan pada bentuk kepala saat melewati pelvis akibat tekanan dari ja!an lahir
yang menyebabkan molding. Diameter biparietal ratarata 8,5-9,5 cm pada
umumnya kepala memasuki pelvis dengan sutura pada bidang transversa. Jika
sutura berada ditengah antara pubis dan sakrum disebut sinklitismus . Bila terjadi
5
deviasi dari sutura sagitalis ini disebut
Letak : Hubungan sumbu panjang janin dengan sumbu panjang ibu dan dapat
memanjang atau melintsng. Kaqdangkala sumbu janin dan ibu melintang
pada sudut 45 derajat, disebut letak oblik,yang dapat bereubah menjadi
memanjang stsu melintsng dalam proses persalinan. Letak memanjang
terjadi psds lebih dari 99% persalinan cukup bulan.
Presentasi janin : Adalah bagian tubuh janin yang berada paling depan didalam
jalan lahir atau berada paling dekat dengan bagian proksimal jalan lahir,
yatu bagian Jnin yang diraba pada pemeriksaan dalam. Pada letak
memanjang ,bagian presentasi adalah kepala atau bokong janin, sehingga
disebut presentasi kepala atau bokong. Kalau letak janin melintang maka
bahu merupakan bagian presentasinya.
Sikap : Setelah janin tumbuh dan berkembang membesar, ruang dalam uterus
menjadi sempit dubandingkan besar tubuh janin. Pada bulan-bulan akhir
kehamilan janin harus menyesuaikan diri terhadap bentuk ruang dalam
kavum uteri yang berbentuk ovoid. Bentuk penyesuaian diri tersebut dalam
bentuk postur yang khas yang disebut sikap atau habitus. Sesuai dengan
bentuk kavum uteri,janin membentuk sebuah masa ovoid jaga, dengan
menekukkan badannya, sehingga punggung melengkung/konveks, kepala
menunduk/fleksi penuh sehingga dagu hampir menyentuh dada, keduapaha
fleksi terhadap abdomen, tungkai terlipat pada lutut, dan tumit bersandar
pada permukaan anterior kaki. Lengan biasanya menyilang didepan dada
dan tali pusat terletak pada ruang antara lengan dan ektermitas bawah.
Posisi : Posisi menggambarkan hubungan bagian terendah janin dengan
6
panggulibu, yaitu sebelah kiri atau kanan ibu dan sebelah depan atau
belakang ibu. Sehingga untuk setiap presentasi terdapat dua posisi yaitu
kiri atau kanan dan depanetu belakang. Sebagai contoh pada belakang
kepala dengan ubun-ubun kecil sebaghai denominatorakan ditemukan
posisi kepala uuk kiri depan, uuk kiri belakang,uuk kanan depan atau uuk
kanan belakang.
IV. MEKANISME PERSALINAN NORMAL
7
occiput transvera atau ubun-ubun kecil kanan melintang).
1. Leopold I : Fundus terisi oleh bokong, bagian yang lunak, kurang melenting
dan kurang bundar.
2. Leopold II : Bagian yang memberikan tahanan terdapat diperut kiri ibu,
punggung terdapat sebelah kiri. Bagian-bagian kecil sebelah kanan.
3. Leopold III : Negatif bila kepala sudah engaged (diameter biparietal sudah
masuk pintu atas panggul) atau kepala dapat bergerak/masih dapat dideteksi
bila masih diatas pintu atas panggul.
4. Leopold IV : Negatif bila kepala sudah engaged atau tonjolan kepala ada
disisi kanan ibu.
Gerakan kardinal adalah gerakan utama yang dilakukan janin saat kepala
memasuki jalan lahir yang tidak lurus, sebagai akibat bentuk anatomisnya dan
penyesuaian kepala terhadap ukuran-ukuran panggul yang berbeda-beda pada tiap
tingkatan bidang panggul.
Oleh karena bentuk jalan lahir pada panggul tidak teratur, seperti bagian
atas dari jalan lahir merupakan silinder yang lurus tapi ujung bawahnya
melengkung ke depan dan ukuran kepala fetus yang matur relatif besar, maka tidak
seluruh diameter kepala bisa melewati seluruh diameter panggul. Penyesuaian atau
adaptasi kepala terhadap bagian-bagian panggul pada jalan lahir diperlukan supaya
8
terjadi kelahiran.
Bentuik saluran pelvis yang iregular dan besarnya kepala janin relatif
menunjukkan bahwa tidak semua diameter kepala dapat melewati pelvis. Oleh
karena itu diperlukan adanya adaptasi kepala terhadap jalan lahir.
Kepala akan berusaha mengubah posisi agar diameter kepala yang melewati
jalan lahir adalah diameter yang terkecil dan jalan lahir yang dilewati mempunyai
diameter yang terbesar sehingga menghasilkan gerakan-gerakan kardinal.
1. Engagement
2. Descent
3. Fleksi (Fleksion Interna)
4. Rotasi Interna (Interna Rotation)
5. Ekstensi (Ekstension)
6. Rotasi Eksterna (Eksternal Rotation)
7. Ekspulsi (Ekspulsion)
1. Engagement
Adalah mekanisme dimana diameter biparietal yaitu diameter terbesar
transvera janin pada presentasi belakang kepala telah melewati pintu atas panggul
(pelvic inlet) dan dapat dinilai dengan sampainya bagian terendah kepala pada
bidang H III atau station 0 setinggi spina ischiadika. Fenomena ini terjadi pada
minggu-minggu akhir kehamilan. Pada multipara dan sebagian nulipara kepala
janin masih mudah digerakan di pintu atas panggul pada saat persalinan dan
keadaan ini disebut floating. Kepala janin biasanya masuk pada pintu atas panggul
dengan diameter transversa. Masuknya kepala ke dalam pintu atas panggul biasanya
9
dengan sutura sagitalis melintang dan dengan fleksi yang ringan. Kepala dengan
ukuran normal biasanya tidak engaged dengan sutura sagitalis pada posisi
anteroposterior. Kepala biasanya memasuki pintu atas panggul pada diameter
transversa atau diameter serong.
Penyebab terjadinya engegement adalah pengaruh otot uterus dan tonus otot
otot abdomen. Pada tiap kontraksi uterus, sumbu panjang uterus bertambah panjang
sedangkan ukuran melintang maupun ukuran muka belakang berkurang. Akibat
perubahan bentuk uterus ini tulang punggung anak melurus dan kutub atas anak
tertekan pada fundus sedangkan kutub bawah ditekan ke dalam pintu atas panggul.
Sinklitismus
Masuknya kepala bila sutura sagitalis terdapat di tengah-tengah jalan lahir,
tepat di antara simpisis dan promontorium. Sedangkan bila masuknya
kepala dengan sutura sagitalis mendekati simpisis atau agak ke belakang
mendekati promontorium disebut asinklitismus.
Ada 2 macam asinklitismus :
Pada posisi asinklitismus posterior yang ekstrim dapat teraba telinga dan disebut
Litzmann's obliquity.
2. Descent
Turunnya kepala pada nullipara terjadi sebelum persalinan sedangkan pada
multipara descent biasanya terjadi bersamaan dengan engagement. Turunnya
10
kepala ini disebabkan oleh 4 faktor :
3. Fleksi
Pada saat memasuki pintu atas panggul, maka kepala akan berada da!am
posisi sutura sagitalis melintang . Karena diameter terlebar pada pintu atas panggul
adalah diameter transversal. Dengan turunnya kepala lebih jauh, maka kepaia akan
mengalami tekanan dari :
1. Se rviks
2. Dinding panggul
Dengan demikian resultan gaya yang bekerja pada bagian sinsiput (ubun-
ubun besar) lebih besar dari oksiput ( ubun-ubun kecil ) sehingga kepala menjadi
fleksi dan diameter frontooccipitlis 11,5 cm akan digantikan diameter yang kecil
yaitu diameter suboccipito bregmatika 9,5 cm. Dengan demikian kepala memasuki
panggul dengan ukurannya yang terkecil.
11
defleksi, sehingga terbentuk resultante gaya atau kopel yang menghasilkan fleksi
kepala.
4. Rotasi Interna
Disebut juga putcran paksi dalam, yaitu pemutaran bagian depan
sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar ke depan ke
bawah simpisis. Pada oksiput terjadi gerakan dari posisi aslinya anterior terhadap
simpisis atau posterior terhadap sakrum. Saat bagian terendah kepala janin telah
melewati station 0 dan biparietal plane mencapai spina, kepala akan mengalami
hambatan oleh kedua tonjolan spina ischiadika kiri dan kanan, sehingga akan
mengalami putaran paksi dalam.
Putaran paksi dalam mutlak perlu untuk keiahiran kepala karena putaran paksi
merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan
lahir khususnya bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul.
Bila putaran paksi dalam gagal terjadi sampai kepala telaih mencapai dasar
panggul, maka putaran paksi dalam akan terjadi pada satu atau dua kontraksi uterus
berikutnya(multipara) dan tiga sampai lima kontraksi berikutnya (nullipara).
Putaran paksi dalam sebelum kepala mencapai dasar panggul lebih sering terjadi
pada multipara dibandingkan nullipara.
1. Pada letak fleksi, bagian belakang kepala merupakan bagian terendah dari
kepala.
2. Bagian terendah dari kepala ini mencari tahanan yang paling sedikit
terdapat di sebelah depan atas dimana terdapat hiatus genitalis antara m.
levator ani kiri dan kanan.
3. Ukuran terbesar dari bidang tengah panggul ialah diameter ante roposterior.
12
5. Ekstensi
Setelah rotasi interna kepala masih dalam possisi fleksi mencapai vulva
sehingga oksiput !angsung berkontak dengan bagian anterior simfisis. Oleh karena
vulva arahnya ke atas dan ke depan maka ekstensi harus terjadi sebelum kepala
melewatinya.Jika fleksi kepala yang tajam mencapai dasar pelvis maka akan
mengenai posterior perineum. Ketika kepala menekan dasar panggul terdapat dua
kekuatan :
6. Rotasi eksterna
Ketika kepala sudah lahir maka oksiput kembali ke posisi semula .
selanjutnya kepala akan mengadakan putaran restitusi untuk menghilangkan torsi
pada leher, sehingga ubun-ubun terletak sesuai dengan punggung, diikuti putaran
dimana bahu dengan diameter bisakromial akan terletak pada diameter
anteroposterior pintu bawah panggul yang kemudian satu bahu terletak di anterior
di bawah simfisis dan bahu lainnya di posterior. Gerakan rotasi ekstema yang
sebenarnya dan disebabkan karena ukuran bahu (diameter bisakromial)
menempatkan diri dalam diameter anteroposterior di pintu bawah panggul.
7. Ekspulsi
Terjadi segera setelah rotasi eksterna, bahu depan akan tampak dibawah
simfisis dan perineum akan diregang oleh bahu belakang dan dengan datangnya his
maka bahu depan akan lahir serta menjadi hipomokhlion bagi lahirnya bahu
belakang dan bagian tubuh lainnya segera dikeluarkan.
13
membantu bahu depan berada di bawah simfisis. Selanjutnya dengan mengangkat
kepala akan mengakibatkan kelahiran bahu belakang terkendali.
Diatas telah diuraikan jalannya persalinan dengan positio occipito transverssa ialah
dengan ubun-ubun kecil kiri melintang. Kalau ubun-ubun kecil kanan melintang
maka jalannya persalinan sama, hanya ubun-ubun kecil sekarang memutar ke kanan
artinya searah jarum jam. Putaran paksi luar terjadi ke arah tuber ischiadikum
sebelah kanan. Pada positio occipito anterior putaran paksi hanya 45 derajat ke
kanan atau ke kiri.
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham FG, Mac Donald PC, Gant NF: Williams Obstetrics 20th ed.
London: Apleton and Lange,1997: 277-81.
2. Cunningham FG, Mac Donald PC, Gant NF: Williams Obstetrics 21st
ed.New York: McGraw-Hill,2001: 291-307.
3. Wiknjosastro , Ilmu Kebidanan, ed 3. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo, 1991
4. Wiknjosastro, Ilmu Bedah Kebidanan, ed 2. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo, 1991
15