Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN PEMERIKASAAN EKG

DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

OLEH :
RATNA NUR UTAMI
G3A018088

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019
ANALISA SINTESA TINDAKAN PEMERIKSAAN EKG

Nama Mahasiswa : Ratna Nur Utami


NIM : G3A018088
Ruang : IGD RSUP Dr. Kariadi
Tanggal : 23 Desember 2019, Pukul 21.30 WIB
1. Identitas Klien
Nama : Ny. T
Umur : 60 tahun
No. RM : C791472

2. Diagnosa Medis
Stroke Non Hemoragik (SNH)

3. Dasar Pemikiran
Stroke non hemoragik adalah sindroma klinis yang awalnya timbul mendadak,
progresi cepat berupa deficit neurologis fokal atau global yang berlangsung 24 jam atau
lebih atau langsung menimbul kematian yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah
otak non straumatik (Arif Mansjoer, 2000).
Stroke non hemoragik merupakan proses terjadinya iskemia akibat emboli dan
trombosis serebral biasanya terjadi setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi
hari dan tidak terjadi perdarahan. Namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan
selanjutnya dapat timbul edema sekunder. (Arif Muttaqin, 2008).

4. Analisa Sintesa
Hipertensi, DM,

Penimbunan lemak/kolesterol yang meningkat dalam darah

Pembuluh darah menjadi kaku

Pecahnya pembuluh darah

Terjadi iskemik dan infark pada jaringan

Stroke Non hemoragik


Pemeriksaan EKG
5. Tindakan Keperawatan
Pemeriksaan EKG 12 Lead :
1. Sandapan I : merekam beda potensial antara tangan kanan dengan tangan kiri, dimana
tangan kanan bermuatan (-) dan tangan kiri bermuatan (+).
2. Sandapan II : merekam beda potensial antara tangan kanan dengan kaki kiri, dimana
tangan kanan bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatan (+).
3. Sandapan III : merekam beda potensial antara tangan kiri dengan kaki kiri, dimana
tangan kiri bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatan (+).
4. Sandapan aVR : merekam potensial listrik pada tangan kanan, dimana tangan kanan (+),
tangan kiri dan kaki membentuk elektroda indeferen.
5. Sandapan aVL : merekam potensial listrik pada tangan kiri, dimana tangan kiri (+),
tangan kanan dan kaki kiri membentuk elektroda indiferen.
6. Sandapan aVF : merekam potensial listrik pada kaki kiri, dimana kaki kiri (+), tangan
kanan dan tangan kiri membentuk elektroda indiferen.

6. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan Perfusi jaringan serebral berhubungan dengan aliran darah ke otak
terhambat.

7. Data Fokus
Ny.S 60 tahun dibawa ke ruang IGD dengan diagnosa medis SNH, kesadaran
composmentis, GCS 15 (E4V5M6), klien mengeluh nyeri kepala, terasa sisi tubuh sebelah
kanan lebih berat, TD : 117/75 mmHg, Nadi: 80 x/ menit, Suhu : 36,80 C, RR 20x/menit.

8. Prinsip-Prinsip Tindakan Keperawatan


a. Tahap Pra Interaksi
1) Mengecek program terapi
2) Mencuci tangan
3) Menyiapkan alat
b. Tahap Orientasi
1) Memberi salam pada pasien dan sapa nama pasien
2) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3) Menanyakan kesiapan pasien
c. Tahap Kerja
1) Menjaga privasi
2) Memakai handskun
3) Melakukan setting EKG
4) Memberikan posisi tidur terlentang dan melepaskan jam tangan atau logam yang
mungkin dipakai pasien
5) Membuka baju pasien
6) Membersihkan kotoran dan lemak menggunakan alkohol swab pada daerah dada,
kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai dilokasi pemasangan EKG.
7) Mengoleskan jelly pada permukaan elektroda.
8) Memasang elektroda pada pergelangan tangan dan kedua tungkai pasien.
9) Menyambungkan kabel EKG pada kedua pergelangan tangaan dan kedua tungkai
pasien untuk rekaman ekstremitas lead (lead I, II, III, AVR, AVL dan AVF) dengan
cara berikut : merah pada tangan kanan , kuning pada tangan kiri, hitam pada kaki
kanan dan hijau pada kaki kiri.
10) Memasang elektroda padadada untuk merekam pericardial leaad dengan cara
sebagai berikut : V1 pada intercosta ke 4 pada garis parasternum kanan, V2 pada
intercosta ke 4 pada parasternum kiri, V3 pada pertengahan anatara V2 dan V4, V4
pada intercosta ke 5 mid clavikula kri, V5 pada anterior axilla sebelah kiri dan V6
pada intercosta ke 5 pada mid axilla kiri.
11) Menghidupkan EKG
12) Mengecek ulangsetting yangtelah dilakukan
13) Menekan tombol start
14) Menekan tombol off untuk mematikan alat setelah perekaman selesai dilakukan.
15) Melepas semua kabel dan elektroda yang terpasang ditubuh pasien.
16) Membersihkan bagian tubuh yang terpasang elektroda dengan menggunakan tissue.
17) Membereskan alat.
18) Melepaskan handskun
19) Mencuci tangan
20) Memberikan stiker/identitas pada hasil rekaman EKG
21) Menempelkan hasil rekaman pada formulir rekaman hasil EKG dengan menuliskan
waktu perekaman.
22) Mendokumentasikan pelaksanaan tindakan yang dilakukan padaa catatan
terintegrasi.
9. Tujuan Tindakan
Menentukan apakah ada kelainan seperti gangguan irama jantung, pembesaran atrium dan
ventrikel, iskemik atau infark pada otot jantung.

10. Bahaya yang Mungkin Terjadi dan Cara Pencegahannya


Jika pemasangan EKG tidak tepat dan benar, akan mendapatkan hasil interpertasi rekam
jantung yang salah dalam menegakkan diagnose. Pencegahannya jika hasil rekam jantung
salah maka harus di cek kembali setiap sandapan dan menyingkirkan bahan bahan logam
dan bahan lain yang dapat menimbulkan energi listrik.

11. Evaluasi

Hasil rekaman EKG menunjukkan : Atrial fibrilasi.

Anda mungkin juga menyukai