Anda di halaman 1dari 11

Geodatabase Cagar Alam Leuweung Sancang

232017007 Gema Juliana & 232017095 Galathia Natasya Yarangga


C3
No. Jenis Layer Digitasi Sumber Pustaka Rincian

Cagar alam adalah kawasan suaka alam karena keadaan alamnya


mempunyai kekhasan
UU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya
1 Kecamatan tunbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu
Alam Hayati dan Ekosistem.
dilindungi dan
perkembangannya berlangsung secara alami.

Cagar alam adalah kawasan suaka alam karena keadaan alamnya


mempunyai kekhasan
UU No 5 Tahun 1990 pasal 8 tentang Konservasi
2 Kabupaten tunbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu
Node Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem.
dilindungi dan
perkembangannya berlangsung secara alami.

Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum


Peraturan Undang-Undang Dasar 1945 Tentang adat serta hak-hak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
3 Batas Desa
Pengakuan Masyarakat Hukum Adat Pasal 18B Ayat 2 perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia, yang diatur dalam undang-undang

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 108 Tahun 2015 Sungai Ialah Kawasan sungai Yang Karena Keadaan Sifat Alamnya
4 Sungai Tentang diperuntukan Guna Mengatur Tata Air, Pencegahan Bencana Banjir dan
Sungai (Lembaran Negara Republik Indonesia 1991 Erosi, Serta Pemeliharaan Kesuburan Tanah.
Nomor 44

Line

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun


Daerah kabupaten/kota dibagi atas Kecamatan dan Kecamatan dibagi atas
5 Jalan 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Bab Ii
kelurahan dan/atau Desa.
Pembagian Wilayah Negara Pasal 2 Ayat 2
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
Hutan Ialah Kawasan Hutan Yang Karena Keadaan Sifat Alamnya
1967 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kehutanan
6 Hutan diperuntukan Guna Mengatur Tata Air, Pencegahan Bencana Banjir dan
Bab I Ketentuan Umum Pasal 3 Ayat 1
Erosi, Serta Pemeliharaan Kesuburan Tanah.
Pembagian Wilayah Negara Pasal 2 Ayat 2

Area

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun


Rawa Ialah Kawasan rawa Yang Karena Keadaan Sifat Alamnya
1967 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kehutanan
7 Rawa diperuntukan Guna Mengatur Tata Air, Pencegahan Bencana Banjir dan
Bab I Ketentuan Umum Pasal 3 Ayat 1
Erosi, Serta Pemeliharaan Kesuburan Tanah.
Pembagian Wilayah Negara Pasal 2 Ayat 2
Geo
23201702

No. Jenis Layer Digitasi

Node

3
4

12

Line
Line

13

14

15

16

Area
Area

17

18

19
20
21
Geodatabase Taman Nasional Gunung Halimun Salak
232017021 Aditya Syachreza Apandi & 232017043 Wahika Fitrah

Sumber Pustaka

Menteri Kehutanan Nomor 175/Kpts-II/2003 Tahun 2003


tentang penunjukan kawasan taman nasional gunung
halimun salak.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 108 TAHUN 2015
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 28 TAHUN 2011
BAB I PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM
DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PASAL 1
AYAT 9

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 108 TAHUN 2015
TENTANG
SUNGAI (LEMBARAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA 1991 NOMOR 44
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR
23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN
DAERAH BAB II
PEMBAGIAN WILAYAH NEGARA PASAL 2 AYAT 2

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR


5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER
DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA BAB I
KETENTUAN UMUM PASAL 1 AYAT 9

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 104 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA
PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI
KAWASAN HUTAN BAB I KETENTUAN UMUM
PASAL 1 AYAT 8
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 104 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA
PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI
KAWASAN HUTAN BAB I KETENTUAN UMUM
PASAL 1 AYAT 10

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK


INDONESIA Nomor : P. 50/Menhut-II/2009 TENTANG
PENEGASAN STATUS DAN FUNGSI KAWASAN
HUTAN PASAL I AYAT 8
onal Gunung Halimun Salak
pandi & 232017043 Wahika Fitrah
C
Rincian
1
PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN LINDUNG, HUTAN
PRODUKSI TETAP, HUTAN PRODUKSI TERBATAS PADA KELOMPOK
HUTAN GUNUNG HALIMUN DAN KELOMPOK HUTAN GUNUNG
SALAK SELUAS ± 113.357 (SERATUS TIGA BELAS RIBU TIGA RATUS
LIMA PULUH TUJUH) HEKTAR DI PROVINSI JAWA BARAT DAN
PROVINSI BANTEN MENJADI TAMAN NASIONAL GUNUNG
HALIMUN-SALAK

Pada dasarnya pengelolaan kawasan pelestarian alam merupakan


kewajiban dari Pemerintah sebagai konsekuensi penguasaan oleh negara
atas sumber daya alam sebagaimana dimaksud

KEADAAN FISIK KAWASAN


Luas dan Letak

Kawasan hutan Leuweung Sancang ditetapkan sebagai cagar alam seluas 2.157 Ha. Berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pertanian, Nomor 370/Kpts/Um/6/1978 tanggal 9 Juni 1978

Anda mungkin juga menyukai