Anda di halaman 1dari 15

2016

LAPORAN PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KOROSI

Disusun oleh kelompok :


1. M. Dwicky Kurniawan (16)
2. Nova Ariana (17)
3. Panggit Sasmitho Aji (18)
4. Rendi Andika Putra (19)
5. Salima Izzati (20)

Kelas XII IPA2

0
SMA NEGERI 1 PACIRAN
JL.RAYA KANDANG SEMANGKON
NO.587 PACIRAN LAMONGAN
TP 2016/2017

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOROSI

Makalah ini di sampaikan setelah melakukan percobaan korosi sebagai tugas Kimia

Pembimbing : Bu Luluk Masithoh S.Pd, M.Pd,

Oleh Kelompok :

M.Dwicky Kurniawan
Nova Ariana
Panggit Sasmitho Aji
Rendi Andika Putra
Salima Izzati

Kelas XII-IPA2

SMAN 1 PACIRAN

TP. 2016/2017

1
KATA PENGANTAR

‫بسم ا ل ا لر حمن الر حيم‬

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik.
Dalam makalah ini kami membahas tentang “FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KOROSI”

Makalah ini di buat dengan berbagai penelitian dan beberapa bantuan dari internet untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf apabila kurang sempurna atas
penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritikan konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Paciran , 10 Desember 2016

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………..………..................................................1

Kata Pengantar……………………………………….……...................................................2

Daftar Isi………………………………………………….....................................................3

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................5
C. Tujuan Praktikum....................................................................................................5
D. Manfaat Praktikum..................................................................................................5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan ..........................................................................................................6
B. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman..............................................7
C. Hipotesis.................................................................................................................8

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Alat Dan Bahan......................................................................................................9


B. Cara Kerja..............................................................................................................9
C. Waktu Dan Tempat.................................................................................................9
D. Cara Pengambilan...................................................................................................9

BAB IV : DATA : PEMBAHASAN

A. Data Penelitian.....................................................................................................10
B. Pembahasan.........................................................................................................10

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................13
LAMPIRAN......................................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup
lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu tanaman yang disebabkan
oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah besar dan bersifat tidak dapat balik
(irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga mengalami perkembangan.
Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan
ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara stimultan
(pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif karena mudah
diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya perkembangan dapat dinyatakan secara
kualitatif karena perubahannya bersifat fungsional. Tumbuhan yang masih kecil, belum lama
muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang
dinamakan kecambah (plantula).
Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah
berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai.
Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam bijisuatu tumbuhan, yang
disebut dengan proses imbibisi.Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan air akibat
potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji
mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik
pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan
mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-
nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh. Biji dapat berkecambah karena
di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan
mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon),
dan bayang lembaga (kaulikulus).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya, yaitu
faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang memberi tahu benih bahwa

4
ia telah menembus tanah. Kita dapat menipu biji kacang hijau, sehingga biji mengecambahkan
biji dalam kegelapan.Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan pengamatan
terhadap pertumbuhanbiji kacang hijau didua tempat berbeda yaitu di tempat gelap dan terang.
Pemilihan tempat ini sudah melalui pertimbangan pada beberapa faktor. Untuk itu kami
membuktikannya dengan melakukan pengamatan seperti yang tercantum pada laporan ini.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari praktikum ini adalah sebagai berikut.
1.Apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau ?
2.Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat, yaitu di tempat terang dan
dtempat gelap ?
3.Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau yang diletakkan didua
tempat?
C. Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut.
1.Mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
2.Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat berbeda (tempat terang
dan tempat gelap)
3.Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat.
D. Manfaat Praktikum
Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari percobaan/penelitian yang kita lakukan yaitu
sebagai berikut.
·Bagi siswa→Manfaat bagi siswa dengan adanya praktikum ini yaitu pengetahuan siswa
tentang faktor cahaya dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman khususnya kacang hijau.
·Bagi guru→Manfaat bagi guru melalui praktikum ini yaitu guru dapat mengetahui tingkat
pemahaman siswa yang akan cara melakukan uji praktek dalam hal ini mengenai pertumbuhan
biji kacang hijau.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PERTUMBUHAN

Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran, tinggi, volume dan massa tubuh yang
bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Pertumbuhan pada tanaman
disebabkan karena adanya jaringan meristematik yaitu titik tumbuh, kambium primer,
kambium sekunder dan perisikel (perikambium). Berikut ini adalah teori mengenai
pertumbuhan pada tanaman menurut para ahli, yaitu :

 Teori Histogen dari Hanstein


Pertumbuhan tanaman seakan – akan terdiri dari 3 lapis yaitu :
1. Dermaton membentuk epidermis
2. Periblem membentuk korteks
3. Plerom membentuk silinder pusat
 Teori Tumka Korpus dari Schmidt
Pertumbuhan tanaman disebabkan oleh :
1. Tunika (penyebab melebarnya titik tumbuh)
2. Korpus (menjadi jaringan lain yang sudah terspesialisasi)

Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif (dihitung dengan angka).
Pertumbuhan tanaman diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian kecambah berkembang
menjadi tumbuhan kecil yang sempurna yang kemudian mengalami pembesaran tubuh dan
mencapai masa berbunga dan menghasilkan biji kembali.

Perkecambahan adalah muculnya plumula (tanaman kecil dari dalam biji. Berdasarkan
letak kotiledonnya, perkecambahan dibagi menjadi dua yaitu epigeal dan hypogeal.
Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang dibawah daun
lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat ke atas
tanah, misalnya kacang hijau. Sedangkan perkecambahan hypogeal adalah apabila terjadi
pembentangan ruas teratas atau epikotil sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah,
tetapi kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya kacang kapri.

6
Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal. Faktor internal
yaitu gen dan hormon. Sedangkan faktor eksternal yaitu cahaya, suhu, nutrisi, kelembapan, air,
dan kadar oksigen di udara bebas.

B. PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN

Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak selalu sama
pada setiap tumbuhan. Cahaya ini diperlukan oleh tumbuhan untuk membantu proses
fotosintesis pada daun. Namun cahaya dapat menghambat pertumbuhan meninggi pada
tanaman, karena cahaya dapat menguraikan hormon auksin. Hormon auksin adalah hormon
yang memacu pembentangan dan pembelahan sel terutama pada sel meristematik tumbuhan.
Karena hormon ini dapat terurai akibat cahaya matahari maka petumbuhan pada tanaman pun
akan terhambat apabila berada di tempat terang. Meskipun demikian, jika tanaman kekurangan
cahaya maka akan mengalami etiolasi, yaitu pertumbuhan tanaman yang cepat di tempat yang
gelap. Ciri-ciri tanaman yang yang mengalami etiolasi yaitu:

1. Tanaman berwarna pucat


2. Batang bersifat lemah dan kurus
3. Batang memanjang lebih cepat
4. Daun tidak berkembang akibat kekurangan klorofil

Tumbuhan memiliki respon yang berbeda-beda terhadap lama penyinaran cahaya


matahari. Kemampuan ini disebut fotoperiodisme. Respon tumbuhan terhadap fotoperiodisme
dapat berupa dormansi, perkecambahan, pembungaan, serta perkembangan batang dan akar.
Respon ini dikendalikan oleh fitokrom, yaitu suaru pigmen yang bertugas mengabsorbsi
cahaya. Berdasarkan pengaruh lama penyinaran, tumbuhan dapat dikelompokkan sebagai
berikut :

a) Tumbuhan berhari pendek, yaitu tumbuhan yang dapat berbunga jika memperoleh
penyinaran kurang dari 12 jam sehari. Contoh : ubi jalar, dahlia, dan aster.
b) Tumbuhan berhari panjang, yaitu tumbuhan yang dapat berbunga jika memperoleh
penyinaran selama lebih dari 12 jam sehari. Contoh : kentang, bayam, dna gandum.
c) Tumbuhan berhari netral, yaitu tumbuhan yang pembungaannya tidak tergantung
pada lama penyinaran. Contoh : bunga matahari, tomat, dan mawar.

7
C. HIPOTESIS

Apabila tanaman diletakkan diruangan dengan intensitas cahaya yang tinggi, maka
pertumbuhannya akan relatif cepat karena cahaya akan merangsang sel meristematik untuk
cepat membelah.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan

8
1. Gelas plastik
2. Kapas
3. Penggaris
4. Alat tulis
5. Air
6. Biji kacang hijau
B. Cara Kerja
1. Rendamlah 20 biji kacang hijau selama 24 jam.
2. Siapkan 4 gelas plastik dan masukkan kapas yang telah dibasahi dengan air. Tandai kedua
gelas plastik tersebut dengan kode A dan B.
3. Letakkan 5 biji kacang hijau dipermukaan kapas pada gelas plastik A1 dan A2, kemudian 5
biji kacang hijau dipermukaan kapas gelas plastik B1 dan B2.
4. Letakkan keempat gelas tersebut ditempat yng redup sampai muncul kecambah kacang
hijau.
5. Setelah muncul kecambah kacang hijau bedakan gelas plastik A1,A2 ditempat terang dan
gelas plastik B1,B2 biarkan ditempat yang redup.
6. Setelah 1 hari, ukurlah panjang batang kacang hijau menggunakan penggaris. Hitunglah
rata-rata panjang batang dari keempat tanaman kacang hijau pada gelas plastik A1,A2 dan
B1,B2.
C. Waktu dan Tempat
Tempat : di kelas XII-IPA2, SMAN 1 PACIRAN
Waktu : selasa, 09 Agustus 2016 – sabtu, 13 Agustus 2016.
D. Cara Pengambilan

Data diukur dan dicatat setiap hari pada pukul 07.00 WIB. Ketika pengukuran agar jelas
tumbuhan mana yang akan diukur maka kami memberi tanda, agar untuk hari selanjutnya data
yang didapat tidak rancu.

BAB IV

DATA & PEMBAHASAN

A. DATA PENELITIAN

Data Kecambah Ditempat Yang Terang (A)

9
No Panjang kecambah (cm)
biji Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6
1 2,4 5,3 9,5 15,1 17,2 18,4
2 1,9 4,5 8,2 12,4 14,8 16,1
3 2,9 4,2 7 12,2 14,4 15,6
4 4,5 7,2 11,6 14,1 16,9 18,3
5 2,3 6,4 10,2 12,6 14,3 15,1

Data Kecambah Ditempat Yang Gelap (B)

No Panjang Kecambah (cm)


Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6
Biji
1 4,4 8,4 13,3 16,2 19,3 21,5
2 2,9 6,3 12,5 15 17,5 19,4
3 1,9 6,6 9,8 15,6 18,3 20,9
4 4,5 8,3 11,6 14,3 19,1 20,4
5 1,9 5,1 10,8 16,1 19,6 21,1

B. PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
pertumbuhan dan perkembangan di tempat yang terkena cahaya (terang) dan yang tidak terkena
cahaya (gelap). Hal ini menunjukkan bahwa cahaya mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau.
Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih panjang
daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin.
Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu
pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap
cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan
yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang.
Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan
kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak
sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning
(etiolasi).

10
Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada yang
ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama
hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak
sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan
lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun
terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

A. KESIMPULAN

Cahaya memang diperlukan tumbuhan, namun apabila intensitasnya terlalu besar maka
akan merusak hormon auksin, sehingga dapat menghambat pertumbuhan. Dari penelitian yang
telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang hijau, biji kacang hijau
yang diletakan ditempat gelap dan terang akan mempunyai perbedaan. Biji kacang hijau yang
terkena cahaya matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar

11
& tebal, berwarna hijau, batang tegak, dan kokoh. Sedangkan, biji kacang hijau yang tidak
terkena cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat tinggi (etiolasi), daunnya tipis,
berwarna pucat, dan batang melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi karena cahaya
memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi (primer).

B. SARAN
 Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan ditempat yang
sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan sehingga
percobaan akan aman dan berhasil.

 Dalam mengukur tinggi kecambah harus dilakukan secara teliti.

 Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan
ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti
sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://ziabazlinah.blogspot.com/2012/08/laporan-praktikum-pertumbuhan-biji.html
http://kecambahkacanghijau.blogspot.com
www.materibiologi.com>Home>PERTUMBUHAN
www.farischarming.wordpress.com/2013/08/31/laporan-pengamatan-pengaruh-cahaya-
terhadap-pertumbuhan-dan-perkembangan-kacang-hijau/
http://kudunku.blogspot.co.id/2014/01/laporan-penelitian-pertumbuhan-dan.html

13
LAMPIRAN

14

Anda mungkin juga menyukai