Anda di halaman 1dari 2

Embriologi saluran cerna

Normal
Atresia ani adalah kelainan kongenital atau stenosis dari anus yang dimanifestasikan dengan tidak adanya
feses dan perkembangan distensi abdomen yang bertahap (
Foregut Midgut Hindgut
http://medicaldictionary.thefreedictionary.com/anal+atresia,+atresia+ani)

Malformasi anorektal merupakan salah satu kelainan pada system genitourinary dan organ pelvis.
Malformasi anorektal ini merupakan kelainan malformasi kongenital yang disebabkan karena perkembangan Proctoderm & Septum urorektalis Sinus urogenital anterior
yang abnormal dengan insidens 1 dari 2000 sampai 5000 kelahiran (Hendren, 1998 dalam Hockenberry lipatan genital
2009). Atresia ani adalah kelainan congenital anus dimana anus tidak mempunyai lubang untuk
Sinus intestinal posterior
mengeluarkan feces karena terjadi gangguan pemisahan kloaka yang terjadi saat kehamilan. (
http://dokteryudabedah.com/atresia-ani-bayi-lahir-tanpa-anus/)
Anomali infra levator Anomali supra levator
Atresia ani adalah kelainan kongenital atau stenosis dari anus yang dimanifestasikan dengan tidak adanya
Pantau
Pantau asupan
asupan dan
dan
feses dan perkembangan distensi abdomen yang bertahap haluaran
haluaran cairan
cairan
(http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/anal+atresia,+atresia+ani) anak
anak
Timbang
Timbang BB BB anak
anak
Jadi dapat disimpulkan bahwa atresia ani merupakan suatu kondisi yang tidak terbukanya lubang anus dan setiap
setiap hari
hari
merupakan kelainan kongenital. Kaji
Kaji warna
warna kulit
kulit
Sekuestrasi cairan Kekurangan Dx : Resiko kekurangan vol.cairan anak,
anak, turgor
turgor kulit,
kulit,
Kegagalan penurunan septum anorektal pada embrional Obstruksi Muntah vol.cairan b.d. menurunnya intake fontanel,
fontanel, tingkat
tingkat
kesadaran,
kesadaran, waktu
waktu
pengisian
pengisian kapiler,
kapiler,
Muntah Gg. Perubahan Dx : Perubahan nutrisi kurang dari
membran
membran mukosa
mukosa
Penyempitan pada kanal anorektal Distensi abdomen nutrisi kebutuhan b.d. muntah
Pantau
Pantau anak
anak untuk
untuk
mendeteksi
mendeteksi
Terjadi kegagalan dalam anagesis sacral dan demam
demam
abnormalitas pada uretrha dan vagina Stenosis anal Fistula Adanya mekonium di urin Dx : Resiko infeksi Pantau
Pantau kadar
kadar
Infeksi berulang elektrolit
elektrolit serum
serum
anak
anak
Beri
Beri larutan
larutan
elektrolit
elektrolit oral
oral
Tidak ada kelengkapan migrasi perkembangan struktur kolon Sulit BAB Konstipasi Dx : Gg. eliminasi inkontinensia bowel Komplikasi: Pertahankan
Pertahankan akses
akses
pada minggu ke 7-10 minggu dalam perkembangan fetal IV
IV yang
yang paten
paten
beri
beri larutan
larutan IV,
IV,
Inkontinensia
sesuai
sesuai program
program
Faktor
Faktor resiko
resiko :: Penyebab
Penyebab ::
Putusnya
Putusnya sal.
sal. Cerna
Cerna dari
dari atas
atas
dengan
dengan daerah
daerah dubur
dubur
ATRESIA ANI belum
belum
diketahui
diketahui
Gg.
Gg. Pertumbuhan
Pertumbuhan secara
secara pasti
pasti
fusi&pembentukan
fusi&pembentukan anusanus
dari
dari tonjolan
tonjolan embrionik
embrionik
Kelainan
Pemeriksaan Diagnosis:
Kelainan bawaan
bawaan
1. Pemeriksaan fisik terhadap ada tidaknya
lubang anal
2. USG abdomen dan pelvic, IVP, voiding
Intermediate
High Low cystourethrogram
3. MRI pelvic, radiografi, pemeriksaan
fluoroskopi
Laki-Laki : Perempuan :
Laki-Laki : Laki-Laki : Perempuan : 4. Jika tidak ada fistel fistel maka diindikasikan
 Anorektal Perempuan :  Agenesis without fistula
 Anorektal  Agenesis without pemeriksaan invertogram
 Recto-  Rectovesti
agenesis : agenesis : fistula  Anovestibular fistula
bulbar- bular fistula
- with - with  Anocutaneous fistula  Anocutaneous fistula
urethral  Rectovaginal
rectopostatic- rectopostatic-  Anal stenosis  Anal stenosis
fistula fistula
urethral fistula urethral fistula  Rare malformations  Cloaca
- without fistula - without fistula  Rare malformations
 Rectal Atresia  Rectal Atresia
Gangguan Dilakukan
Dilakukan pembedahan
pembedahan sigmoid
sigmoid
Gangguan Tindakan Dx: Resiko Infeksi berhubungan dengan prosedur pembedahan
kolostomi/
kolostomi/ TCD
TCD dahulu
dahulu setelah
setelah 6-12
6-12
Integritas
Integritas kulit
kulit pembedahan dan part entry kuman Komplikasi : infeksi sal. kemih
bln
bln tindakan
tindakan definitive
definitive
(PSARP)
(PSARP)

Dx : Cemas orang tua berhubungan dengan kurang


pengetahuan tentang penyakit dan prosedur perawatan.
Dx : Kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan terpajan
dari feses sekunder akibat
kolostomi Dx: Gg. Rasa Nyaman berhubungan dengan trauma
jaringan

Gunakan kantung kolostomi berukuran pas dengan barier


kulit yang efektif unruk menlindungi kulit dari kontak
langsung dengan feses
Ganti kantung kolostomi jika bocor. Periksa kantung setiap Euis Risnawat
2 jam
Kosongkan kantung kolostomi atau telah terisi sebanyak ¼ NIM: 2018980051
atau 1/3 bagian
Ganti kantung kolostomi sekurang-kurangnya 1x setiap 24
jam sampai area periostomma sembuh
UMJ
Apabila kerusakan kulit terjadi , lakukan terapi luka sesuai
yang diprogramkan

Referensi:
Bobak., Lowdermik Jensen. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta: EGC
Doenges, Marilynn E. 2000. “Rencana Asuhan Keperawatan.” Jakarta: EGC
Hockenberry, Marylin & Wilson, David. 2009. Essentials of pediatric nursing. 8th edition. Missouri: Mosby Elsevier
(http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/anal+atresia,+atresia+ani) diambil pada tanggal 10 Februari 2010
Ngastiyah. 1997. Perawatan anak sakit. Jakarta:EGC
Speer, Kathlen Morgan. 2008. Rencana asuhan keperawatan pediatric dengan clinical pathways. Alih bahasa: Ake dan Komalasari. Edisi 3. Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai