Disusun oleh:
Fadhli Dzil Ikram
1820221075
Pembimbing:
dr. Mardi Susanto, Sp.KJ (K)
dr. Tribowo Tuahta Ginting Sugihen, Sp.KJ (K)
dr. Alvinia Hayulani, Sp.KJ
Dengan ini menyatakan bahwa saya tidak melakukan tindakan plagiarisme dalam
penulisan laporan kasus berjudul :
Apabila suatu saat terbukti saya melakukan plagiat, maka saya akan menerima
sanksi yang telah ditetapkan.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya.
2
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. H
Usia : 55 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja
A. Keluhan Utama
Pasien datang ke Poliklinik Jiwa RSUP Persahabatan Jakarta oleh
karena ingin meminta obat kembali karena keluhan tidak bisa tidur
3
lalu pasien berfikir kira-kira 1 menit lalu mencoba untuk menjawab,
kalimat pertama yang di sebut adalah 84, lalu pasien mencoba berfikir
lagi dan kemudian mengatakan 86. Kemudian diberikan pertanyaan
kedua mengenai pengetahuan umum,pada pemilu presiden yang
terkahir pemenangnya adalah siapa, lalu pasien bisa menjawab
dengan benar jawabannya Jokowi. Selanjutnya diajukan pertanyaan
pada pasien untuk menilai kemampuan daya ingat jangka panjang,
menegah, pendek dan segera. Pertama, pasien diberikan pertanyaan
dimana pasien bersekolah lalu pasien menjawab SD, SMP, dan di
SMA 10 di Jakarta dan sempat berkuliah di Universitas Jayabaya
mengambil jurusan S1 Ekonomi dan dapat menyelesaikan studinya
dan pasien juga mengatakan ia punya banyak teman sejak SD SMP
maupun SMA. Pertanyaan kedua lebaran kemarin pergi kemana lalu
pasien menjawab tidak kemana – mana dirumah saja, pertanyaan
ketiga hari ini ke RS diantar siapa dan naik apa lalu pasien menjawab
sendiri naik angkutan umum, lalu ditanya lagi naik angkutan umunya
itu sekali naik atau sambung, lalu pasien menjawab 1 kali saja.
Selanjutnya dokter meminta pasien menyebutkan kembali tiga benda
yang disebutkan dokter sebelumnya, yaitu meja, kursi, buku
kemudian pasien dapat mengikuti dan menyebutkan kembali tiga kata
tersebut lalu diselingi beberapa pertanyaan yang ditanyakan ke
pasien, kemudian pasien diminta untuk mengulangi tiga kata yang
telah disebutkan sebelumnya lalu pasien dapat menjawab dengan
benar dan lengkap. Selanjutnya pasien diberikan pertanyaan untuk
menilai orientasi terhadap tempat, waktu, personal dan situasi.
Ditanyakan pada pasien sekarang sedang berada dimana lalu pasien
menjawab Poliklinik Jiwa RS Persahabatan. Selanjutnya diberikan
pertanyaan saat ini pagi, siang, sore atau malam pasien menjawab
pagi kemudian pasien ditanyakan saat ini pasien sedang berbicara
dengan siapa dan sedang melakukan apa lalu pasien menjawab
sedang bersama dokter senior spesialis kesehatan jiwa dan dokter
muda serta sedang berbincang mengenai keluhannya. Dari beberapa
4
pertanyaan mengenai fungsi kognitif, pengetahuan umum, memori
dan orientasi pasien baik.
Lalu pasien ditanya apakah pasien pernah menggunakan obat-obat
terlarang, ganja atau sejenisnya, dan Pasien mengatakan tidak pernah
menggunakan zat – zat psikoaktif atau obat – obatan terlarang,
merokok, dan minum alkohol, hal ini menunjukkan keluhan pasien
tidak berhubungan dengan penggunaan zat psikotropika dan alkohol
serta pasien tidak memiliki gangguan mental dan perilaku akibat zat
psikoaktif.
Pasien ditanyakan apakah pernah mendengar suara suara namun
tidak ada wujudnya, lalu pasien mengatakan bahwa ia mendengar ada
suara laki-laki dan perempuan yang tidak didengar oleh orang lain
yang dirasakan ingin mengendalikan tubuh pasien, pasien menyebut
bahwa suara tersebut “mengakomodir” tubuhnya, dan
memerintahkan apa yang harus dilakukannya. Pasien ditanya kembali
apakah pernah melihat sesuatu atau wujud yang ia lihat namun orang
lahit tidak melihatnya, pasien menjawab bahwa ia dapat melihat
“jiwa” yang berwarna gelap dan terang dan hanya ia yang bisa
melihatnya, kemudian pasien ditanya kembali apakah pernah
mencium bebauan yang tidak ada sumbernya, pasien menjawab tidak
pernah namun ia bisa mencium bebauan seperti pasrfum yang ada
wujud bentuknya. Pasien ditanya kembali apakah pernah merasa ada
yang berjalan ditubuhnya, lalu pasien mengatakan tidak pernah
merasakan hal tersebut. Pasien ditanya kembali oleh dokter apakah
pasien pernah merasa presenter di tv itu menejelek-jelekkan pasien,
kemudian pasien menjawab dirinya meresa memiliki hubungan
telepati kepada presenter tersebut dan merasa bahwa presenter di tv
itu moncoba untuk memanfaatkan dirinya, kemudian pasien ditanya
kembali apakah dirinya yang sekarang tidak seprti yang dulu, dan
pasien menjawab bahwa tubuhnya itu seperti wadah, ia merasa
tubuhnya seperti di gantikan oleh sesuatu yang menurtnya dari suara-
suara yang ia dengar. Lalu pasien ditanya lagi apakah ia pernah
5
merasa barang-barang atau ukuran rumahnya menjadi lebih kecil atau
lebih besar dari biasanya dan pasien menjawab tidak pernah
merasakan hal tersebut.
Pasien ditanyakan apa yang sedang dirasakan pasien, apakah sedih
atau senang, lalu pasien menjawab bahawa dirinya merasa depresi,
depresi karena suara yang berada dipikirannya yang menyuruhnya
untuk depresi dan suara tersebut menetralisir dengan cara
mengeluarkan air mata.
Pasien diberikan pertanyaan untuk menilai abstraksi, apakah arti
dari air susu dibalas air tuba, pasien menjawab dapat menjawabnya
dengan benar yaitu ”kebaikan di balas dengan kejahatan”. Pasien
ditanya kembali jika ada anak kecil yang sedang ingin
menyebrangnya apa yang akan dilakukannya, pasien menjawab ia
akan menolongnya. Terakhir ketika pasien diberikan pertanyaan
mengenai 3 keinginannya pasien mengatakan ingin sehat, punya
semangat hidup, dan bekerja kembali.
6
Pertumbuhan dan perkembangan pasien sesuai dengan anak –
anak seusianya.
3. Riwayat Masa Kanak – Kanak Akhir
Pertumbuhan dan perkembangan pasien sesuai dengan anak –
anak seusianya.
4. Riwayat Masa Remaja
Pasien bergaul selayak anak-anak di usianya dan memiliki
banyak teman
5. Riwayat Pendidikan
SD, SMP dan SMA Jakarta dan pendidikan terakhir kuliah
jurusan S1 Ekonomi di Universitas jayabaya namun tidak
terselesaikan karena keluhan yang dialaminya.
6. Riwayat Pekerjaan
Pasien mengaku pernah bekerja sekolah.
7. Riwayat Beragama
Pasien beragama Islam.
8. Riwayat Pernikahan
Belum menikah.
9. Hubungan dengan Keluarga
Pasien tinggal bersama adiknya di rumah pribadi milik adiknya.
Biaya sehari-hari pasien termasuk makan juga ditanggung oleh
adiknya.
10. Riwayat Keluhan Serupa dalam Keluarga
Tidak ada keluhan serupa dalam keluarga.
11. Situasi Sosial Sekarang dan Ekonomi
Pasien laki-laki berusia 55 tahun, belum menikah dan tidak
bekerja. Pasien tinggal bersama adiknya di rumah pribadi milik
adiknya. pasien mengatakan sulit bersosialisasi dengen tetangga
sekitarnya karena menurutnya orang-orang di sekitarnya tidak
mau menerima situasinya yang sekarang. Pasien berobat ke
RSUP Persahabatan dengan menggunakan BPJS.Penghasilan
bulanan didapat dari pekerjaan antar jemput dan dari kedua adik
7
laki – lakinya. Pasien merasa cukup dan dapat memenuhi
kebutuhan hidup sehari – hari. Pasien dapat bersosialisasi dengan
baik sejak dari bangku sekolah, kuliah namun hanya memiliki
satu sampai dua orang teman terdekat saja dan saat ini dapat
bersosialisasi dengan tetangga dan masyarakat di sekitar
lingkungan rumah.
12. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya
Pasien memiliki keinginan yaitu menginginkan sehat, punya
semangat hidup kembali, dan kembali bekerja.
8
Pasien kooperatif terhadap pemeriksaan.
B. Keadaan Afektif
a. Mood : Depresi
b. Afek : Terbatas
c. Keserasian : Mood dan afek serasi
d. Empati : Pemeriksa tidak dapat merasakan apa yang
dirasakan pasien pada saat mengalami keluhan.
9
a. Daya Ingat Jangka Panjang
Baik, pasien dapat mengingat pendidikannya mulai dari SD
sampai perkulihan
b. Daya Ingat Jangka Menengah
Baik, pasien dapat mengingat lebaran tahun lalu pasien
hanya dirumah saja.
c. Daya Ingat Jangka Pendek
Baik, pasien dapat mengingat pasien berangkat ke RSUP
Persahabatan dengan siapa dan naik apa.
d. Daya Ingat Segera
Baik, pasien dapat mengulang dan menyebutkan kembali 3
kata yang disebutkan oleh dokter yaitu buku meja kursi.
5. Pikiran Abstrak
Baik, pasien dapat mengerti makna pribahasa “air susu dibalas
air tuba” yaitu “kebaikan dibalas dengan kejahatan”.
6. Kemampuan Menolong Diri Sendiri
Baik, pasien dapat mengerjakan segala sesuatunya sendiri.
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
a. Halusinasi Auditorik : pasien mendengar ada suara-suara
laki-laki maupun perempuan yang mengatur hidupny
b. Halusinasi Visual : pasien melihat objek yang tidak
dapat dilihat orang lain yang disebut sebagai “jiwa” yang
berwarna hitam dan putih
c. Halusinasi Olfaktori : Tidak ada
d. Halusinasi Taktil : Tidak ada
e. Halusinasi Gustatorik : Tidak ada
2. Depersonalisasi dan Derealisasi
a. Depersonalisasi : pasien merasa dirinya yang
sekarang bukan seperti yang dulu karena sekarang ada yang
mengendalikan tubuhnya
10
b. Derealisasi : Tidak ada
E. Proses Pikir
1. Arus Pikir
a. Produktivitas
Baik, pasien dapat menjawab secara spontan.
b. Kontinuitas
Pasien dapat menjawab semua pertanyaan dengan baik.
2. Isi Pikiran
a. Preokupasi : Tidak ada
b. Gangguan Pikiran :
a. Delution of grandiosity : Tidak ada
b. Delution of reference : pasien merasa bahwa
penyiar tv ingin memanfaatkan dirinya
c. Delution of control : pasien merasa dirinya diatur
oleh suara-suara yang barada di kepalanya
d. Delution of persecution : Tidak ada
e. Thought of withdrawl : Tidak ada
f. Thought of broadcasting : Tidak ada
F. Pengendalian Impuls
Selama melakukan tanya jawab pasien tampak tenang, kooperatif,
namun ada gerakan involunter yaitu menggerkan lehernya dan
pasien dapat mengandalikan impuls dengan baik.
G. Daya Nilai
1. Nilai Sosial
Pasien mengatakan bahwa sulit bersosialisasi dengan ornag
sekitar karena merasa orang-orang tersebut tidak mau
menerimanya.
2. Uji Daya Nilai
11
Daya nilai pasien baik. Ketika pasien diberikan pertanyaan “apa
yang akan dilakukan jika ada anak kecil yang ingin menyeberang
jalan sendirian ?” lalu pasien engatakan akan menolongnya
menyeberang.
3. Penilaian realitas
Terganggu. Pasien memiliki gangguan waham dan halusinasi.
I. Tilikan
Pasien ini memiliki tilikan derajat 2 karena kesadaran sedikit akan
penyakitnya dan terkadang menyangkal bahwa dirinya sakit.
12
Sistem Gastrointestinal : Tidak ada kelainan
Sistem Urogenital : Tidak ada kelainan
Gangguan Khusus : Diabetes Melitus
B. Status Neurologis
Saraf Kranial : Kesan dalam batas normal
Saraf Motorik : Gerakan involunter
Sensibilitas : Kesan dalam batas normal
Susunan Saraf Vegetatif : Tidak ada kelainan
Fungsi Luhur : Tidak ada kelainan
Gangguan Khusus : Tidak ada kelainan
13
h. Pasien mengalami depersonalisasi karena merasa dirinya yang
sekarang bukan dirinya yang dulu akibat dipengaruhi oleh suara-
suara yang ada di kepalanya.
i. Pasien dapat bersosialisasi dengan baik saat bersekolah, kuliah
dengan teman – temannya namun pasien sekarang sulit
bersosialisasi dengan tetangganya karena merasa orang-orang
disekitarnya tidak mau menerima kondisinya sekarang.
j. Pasien memiliki riwayat DM terkontrol dan hipertensi.
k. Pasien tinggal bersama adiknya dirumah adiknya.
l. Pasien berobat ke RSUP Persahabatan menggunakan BPJS
m. Pasien memiliki gejala sedang dan disabilitas sedang.
14
halusinasi visual yaitu melihat adanya objek yang berwarna
hitam dan putih yang ia sebut ‘Jiwa” dan halusinasi auditorik
yaitu pasien merasa ada suara-suara yang terdengar di kepalanya
namun tidak ada wujudnya dan waham rujukan yang merasa
presenter di tv seakan-akan ingin memanfaatkan dirinya, lalu
pasien mengatakan bahwa dirinya merasa depresi yang di
pengaruhi oleh suara yang ada dikepalanya dan pasien merasa di
netralisir oleh suara tersebut dengan cara menangis. Oleh karena
itu pasien ini merupakan penderita Skizoafektif tipe depresi
(F25.1). Pasien mengaku sebelumnya telah berobat dan
keluhannya mulai menghilang namun 3 bulan terakhir berhenti
minum obat dan keluhannya muncul kembali maka dapat
disimpulakan pasien ini adalah Skizoafektif tipe deprsi dengan
remisi parsial (F25.14)
B. Diagnosis Aksis II
Pasien dapat berkomuniasi dengan baik dan memiliki teman
pada saat sekolah dulu sehingga pasien tidak menderita
gangguan kepribadian. Fungsi kognitif baik karena Pasien
dapat menempuh pendidikan sampai selesai S1 sehingga pasien
tidak terdapat mental retardasi. Karena tidak terdapat
gangguan kepribadian dan tidak terdapat retardasi mental maka
diagnosis pada Aksis II adalah tidak ada diagnosis.
D. Diagnosis Aksis IV
Pasien adalah seseorang yang tidak bekerja dan tinggal bersama
adiknya, selama ini yang mengurusnya adalah adiknya untuk
memenuhi kebutuhan sehari-harinya maka pasien memiliki primary
support group yang baik. Pasien tidak dapat bergaul dengan
15
tetangganya karena merasa tidak dapat diteima oleh lingkungan
sekitar, dan pasien tidak dapat bekerja kembali karena memiliki
gangguan jiwa maka diagnosis pada Aksis IV adalah adanya
masalah dengan lingkungan social dan perekonomian.
E. Diagnosis Aksis V
Pada pasien ini didapatkan beberapa gejala sedang dan
disabilitas sedang dalam social dan pekerjan sehingga aksis V
didapatkan GAF Scale 60 - 51
IX. PROGNOSIS
A. Prognosis ke Arah Baik
Pasien datang berobat atas keinginan sendiri
Pasien memiliki keinginan untuk sembuh
Respon terapi baik
B. Prognosis ke Arah Buruk
16
Gejala akan muncul jika pasien tidak mengonsumsi obat
secara rutin.
Belum menikah
Tidak bekerja
Sakit jiwa sejak 4 tahun lalu
Berdasarkan data – data diatas, dapat disimpulkan prognosis
pada pasien ini adalah
Ad Vitam : dubia ad bonam
Ad Functionam : dubia ad bonam
Ad Sanationam : dubia ad malam
X. TERAPI
A. Psikofarmaka
Seroquel 1x1
Clozapine 1x1
Alprazolam 1x1
B. Psikoterapi
Pasien diminta untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, lebih
rajin beribadah dan berdoa untuk meminta kesehatan dan
perlindungan.
Melakukan hal – hal yang disenangi dan nikmati seperti jalan
– jalan atau bercengkrama dengan teman – teman ataupun
melakukan hobinya seperti berolah raga rutin seminggu tiga
kali.
Pasien diminta untuk bercerita kepada adiknya jika ada
masalah atau sedang merasa sedih
17
DAFTAR PUSTAKA
18