Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ETIKA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM

KELOMPOK 1
ETIKA SECARA UMUM DAN URGENSINYA DIMASA SEKARANG

Disusun Oleh:
Nizzah Finashih
Shintya Cahya Retnaningdya

MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2019
A. PENGERTIAN ETIKA
Dalam encyclopedia Britanica, etika dinyatakan sebagai filsafat moral, yaitu studi yang
sistematik mengenai sifat dasar dari konsep-konsep nilai baik, buruk, harus, benar, salah, dan
sebagainya dan juga memanfaatkan berbagai ilmu yang membahas perilaku manusia seperti
ilmu antropologi, psikologi, sosiologi, ilmu politik, ilmu ekonomi dan sebagainya. Etika
berasal dari kata Yunani “ethos” berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-
ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli
berikut ini:
1. Drs. O.P. Simorangkir : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik.
2. Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat: etika adalah teori tentang tingkah laku
perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan
oleh akal.
3. Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai
dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Dengan begitu dapat disimpulkan, etika adalah aturan atau pola tingkah laku yang
dihasilkan oleh akal manusia. Maka etika lebih merupakan ilmu pengetahuan yang
berhubungan untuk menentukan perbuatan yang dilakukan manusia. Etika dibagi menjadi dua
macam, yaitu:
1. Etika Deskriptif
Etika yang berbicara mengenai suatu fakta yaitu tentang nilai dan pola perilaku
manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam kehidupan masyarakat.
2. Etika Normatif
Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia tentang bagaimana
cara bertindak sesuai norma yang berlaku.
Adapun faktor yang mendorong seseorang melanggar etika, yaitu:
1. Kebutuhan Individu
Merupakan faktor utama penyebab terjadinya tindakan tidak etis karena tidak
tercukupinya kebutuhan pribadi dalam kehidupan.
2. Tidak Ada Pedoman
Tidak punya penuntun hidup sehingga tidak tahu bagaimana melakukan sesuatu.
3. Perilaku dan Kebiasaan Individu
Perilaku kebiasaan individu tanpa memperhatikan faktor lingkungan dimana individu
tersebut berada.
B. PENGERTIAN AKHLAK
Secara bahasa bentuk jamak dari akhlak adalah khuluq, yang memiliki arti tingkah
laku, perangai dan tabiat. Berikut ini terdapat berbegai macam pengertian akhlak secara
istilah menurut para ahli, yaitu:
1. Abu Hamid Al Ghazali
Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang ada sejak lahir yang mana
lahir perbuatan-perbuatan mudah tanpa memikirkannya.
2. Muhammad Ali Asy Al Jurjani
Akhlak adalah suatu sifat yang terdiri dari sifat baik serta buruk yang ada sejak lahir
dalam diri seseorang.
3. Ahmad bin Mustafa
Akhlak adalah suatu ilmu yang dapat mengetahui keutamaan dan mengendalikan
kekuatan dalam diri manusia, yaitu kekuatan berfikir, kekuatan syahwat, dan kekuatan marah.
4. Ibu Mazkawih
Akhlak adalah suatu sifat yang sudah tertanam dalam jiwa yang mampu mendorong
untuk melakukan segala perbuatan tanpa perlu memerlukan pemikiran serta pertimbangan.
5. F. Gabriele
Akhlak adalah moral di dalam diri manusia yang sering kita sebut dengan adab, berasal
dati terminologi arab yang berarti adat istiadat, kebiasaan, etika atau sopan santun. Inilah
tatanan yang seringkali digunakan manusia dalam berinteraksi dengan sesama manusia.
6. Azyumadi
Akhlak makhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah
dan spontan tanpa dipikir dan direnungkan lagi.
Dengan begitu dapat disimpulkan secara istilah, bahwa akhlak adalah sifat yang
tertanam dalam jiwa seseorang yang dapat mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Akhlak dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu akhlak terpuji dan akhlak tercela.
Adapun penggolongan akhlak adalah sebagai berikut:
1. Akhlak Terpuji
Akhlak terpuji adalah sifat dan perilaku seseorang kepada orang lain yang dilakukan
sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
2. Akhlak Tercela
Akhlak tercela adalah sifat dan perilaku seseorang kepada orang lain yang cenderung
melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.
C. PERBEDAAN ETIKA DAN AKHLAK
Perbedaaan antara etika dengan akhlak, terletak pada sumber yang dijadikan patokan
untuk menentukan baik dan buruk. Jika dalam etika penilaian baik buruk berdasarkan
pendapat akal pikiran orang tersebut, berbeda dengan akhlak yang berdasarkan kebiasaan
seseorang di masyarakat, maka pada akhlak ukuran yang digunakan untuk menentukan baik
buruk itu adalah al-qur’an dan al-hadis.
D. URGENSI ETIKA MASA SEKARANG
Sebelum berlanjut pada urgensi etika sekarang, kita perlu mengetahui dampak
modernisasi terhadap etika. Berikut ini dampak modernisasi terhadap etika, yaitu:
1. Dampak Positif
a. Open minded
b. Lebih dinamis
c. Mengembangkan sikap antisipatif dan seleksi kepekaan dalam menilai hal-hal yang
akan atau sedang terjadi
2. Dampak Negatif
a. Acuh tak acuh
b. Tertutup dan was-was (apatis)
c. Kurang selektif dalam menyikapi perubahan modernisasi dengan menerima setiap
bentuk hal-hal baru tanpa adanya seleksi
Melihat dampak modernisasi terhadap etika yang telah disebutkan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa orang modern adalah orang yang cenderung masa bodoh (apatis)
terhadap lingkungan disekitarnya, selain itu disediakannya berbagai informasi (cetak maupun
elektronik) memungkinkan masyarakat mudah untuk mengakses informasi dimana dan kapan
saja, sehingga etika menjadi sangat penting sebagai filter informasi yang diterima di era
modern ini. Alasan mengapa etika diperlukan juga disebabkan karena adanya pluralisme
moral dan hantaman gelombang modernisasi.

Anda mungkin juga menyukai