E- 1
dimasa depan secara logis, bertahap, berkesinambungan sesuai dengan rangkaian sasaran atau
target untuk mencapai tujuan
F. Pra Rancangan
Merupakan implementasi seluruh konsep perancangan ke dalam beberapa alternatif bentuk
rancangan secara dua dimensional yang merupakan gagasan awal bentuk bangunan. Pembahasan
dan diskusi secara intensif antara konsultan dan pihak pemberi tugas maupun pemakai akan
dilakukan selama tahap pra rancangan ini, untuk mendapatkan keluaran yang optimal. Selain itu
Konsultan juga akan menyerahkan data lapangan dan penyelidikan tanah serta laporan
perancangan skematik sebagai bahan kajian bagi pemberi tugas. Secara garis besar, pada tahap
ini Konsultan akan menyajikan:
Denah / tampak keseluruhan bangunan dan lingkungan tapak.
Denah / tampak masing-masing unit bangunan,
Gambar Potongan masing-masing unit bangunan
Usulan pemakaian material
Perkiraan biaya sementara (preliminary cost).
Pengembangan Rancangan
Dalam tahap ini akan dilakukan koordinasi intensif antara berbagai disiplin yang terlibat,
untuk secara bersama - sama merencanakan dan menerapkan berbagai sistem yang digunakan ke
dalam hasil rancangan yang telah dikembangkan. Materi yang akan disajikan pada tahap ini
meliputi:
Perancangan dan penerapan sistem struktur dan konstruksi,
Perencanaan sistem listrik dan estimasi penyediaan daya,
Perancangan sistem telekomunikasi dan estimasi kebutuhan sambungan,
Perancangan sistem pencahayaan,
Perancangan sistem pencegahan kebakaran,
E- 4
Perancangan sistem penangkal petir,
Perancangan sistem distribusi air bersih,
Perancangan sistem distribusi air kotor,
Perancangan sistem distribusi drainase bangunan,
Pemilihan material,
Perkiraan biaya.
Detail Perancangan
Tahap ini merupakan tahap akhir seluruh proses perancangan yang dilaksanakan oleh
konsultan. Pada tahap akhir ini seluruh hasil rancangan beserta dokumen - dokumen pelengkapnya
telah siap untuk dilaksanakan. Secara umum dokumen lelang ini akan memuat:
Sistem dan detail masing - masing komponen dalam butir prarancangan di atas,
Rencana anggaran biaya,
Rencana kerja dan syarat - syarat,
Spesifikasi teknis,
Prosedur tata cara pelelangan serta cara - cara penawaran.
Laporan Perancangan
Berisi semua aspek yang telah dilaksanakan oleh Konsultan dari setiap tahap kegiatan dalam
proses perancangan serta rujukan masalah mulai dari penulisan konsep sampai dengan
transformasi rancangan yang dihasilkan. Laporan perancangan ini akan meliputi bidang arsitektur,
mekanikal, elektrikal dan struktur.
Dalam menangani pekerjaan perencanaan ini Konsultan akan mengembangkan metode
pendekatan operasional secara akurat dan terpadu yang selalu digunakan dalam menangani
beberapa proyek serupa. Pendekatan operasional yang dikembangkan merupakan suatu bentuk
manajemen yang sering disebut Manajemen Perencanaan / PraKonstruksi. Secara garis besar,
sistem Manajemen Perencanaan / PraKonstruksi yang diterapkan akan melaksanakan:
Koordinasi yang menerus dan terpadu antara unsur yang terkait dalam proyek,
Fungsi monitoring terhadap seluruh perkembangan kegiatan perencanaan mulai dari
pekerjaan persiapan, pra-rencana, pengembangan rencana sampai pada pembuatan
gambar kerja dan dokumen lelang.
Analisis setiap saat terhadap target waktu penyelesaian proyek dengan volume beban
pekerjaannya.
Pengendalian terhadap target waktu penyelesaian pekerjaan.
Penyusunan strategi secara cepat dan tepat, berupa re-alokasi tenaga dan re-scheduling
sebagai akibat dari adanya hambatan-hambatan yang terjadi.
E.4 Metodologi
Berdasarkan dari lingkup pekerjaan yang telah disampaikan melalui Kerangka Acuan Kerja
(KAK) agar dapat dilihat hasil yang sesuai dengan tujuan utama pekerjaan, maka dalam
penyusunan Perencanaan Renovasi Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan akan dilakukan metode:
A. Pengumpulan Data
1. Data Lokasi/Tapak: didapat melalui Pihak Pemberi Kerja .
2. Data Aktivitas: didapat melalui tinjauan literatur dan pedoman perancangan rumah sakit
serta wawancara kepada pelaku aktivitas Rumah Sakit dan Pihak Pemberi Kerja.
3. Kebutuhan Ruang: didapat melalui pedoman perancangan rumah sakit, serta wawancara
kepada Pihak Pemberi Kerja.
E- 5
4. Massa: didapat dari pengamatan karakteristik bentuk rumah sakit serta tinjauan buku dan
pedoman perancangan rumah sakit.
5. Sistem Struktur: data didapat dari Pihak Pemberi Kerja, serta dari tinjauan buku
perancangan rumah sakit.
6. Sistem Utilitas: data didapat melalui tinjauan literatur dan pedoman perancangan rumah
sakit ataupun melalui situs/artikel terkait, serta melalui wawancara kepada Pihak Pemberi
Kerja.
7. Peningkatan Performansi: data didapat melalui wawancara kepada Pihak Pemberi Kerja
serta tinjauan literatur.
E- 6
b. Analisis Fungsi
Dalam perancangan arsitektur, analisis fungsi merupakan tahap evaluasi mengenai aktivitas
serta pengguna yang ada akan dirancang. Analisis fungsi ini mencakup fungsi primer, fungsi
sekunder dan fungsi penunjang. Sehingga dihasilkan output berupa klasifikasi aktivitas yang
menunjang seluruh kebutuhan ruang dan besaran ruang yang akan diterapkan pada objek
Perencanaan Renovasi Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan.
c. Analisis Aktivitas
Dalam perancangan arsitektur, analisis aktivitas merupakan tahap evaluasi mengenai
klasifikasi jenis aktivitas, pola aktivitas, hingga durasi waktu pengguna disetiap aktivitas. Dari
beberapa point tersebut mengarah pada sirkulasi pengguna dalam bangunan, sehingga
berpengaruh pada keterkaitan kebutuhan ruang antar ruang dalam objek Perencanaan Renovasi
Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan.
d. Analisis Ruang
Dalam perancangan arsitektur, analisis ruang merupakan tahap evaluasi mengenai kebutuhan
ruang, jumlah ruang dan fasilitas yang terdapat dalam masing-masing ruang. Sehingga dari ketiga
point tersebut diapatkan output berupa dimensi atau luasan masing-masing ruang.
Analisis ruang ini sebagai acuan untuk menentukan ukuran ideal dari setiap ruang dengan
mempertimbangkan aspek kenyamanan, aspek sirkulasi serta aspek penataan fasilitas dalam
ruang. Dari aspek-aspek tersebut disesuaikan pula dengan fungsi objek yang ditujukan untuk orang
sakit, sehingga ukuran standart ruang menyesuaikan dengan analisis kondisi pasien. Dari analisis
ruang tersebut dihasilkan output berupa kriteria-kriteria keterkaitan antar ruang dan blockplan
sebagai tahap awal penentuan denah bangunan.
e. Analisis Struktur
Dalam perancangan arsitektur, analisis struktur merupakan tahap proses penentuan efek dari
beban pada struktur fisik dan komponen bangunan. Secara etimologi, analisis struktur adalah
menggabungkan bidang mekanika teknik, teknik material dan matematika teknik untuk
menghitung deformasi struktur, kekuatan internal, tekanan, reaksi tumpuan, percepatan, dan
stabilitas. Dengan penyesuaian bentuk, fungsi serta tema perancangan sangat berpengaruh paa
faktor-faktor lain seperti estetika, kondisi lingkungan (fondasi, pembebanan dari alam),
ketersediaan material dan aspek ekonomis mungkin sangat berperan dalam penentuan kriteria
formasi struktur.
f. Analisis Utilitas
Dalam perancangan arsitektur, analisis utilitas merupakan tahap penentuan kriteria suatu
kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur
kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudian komunikasi dan mobilitas dalam bangunan.
Analisis utilitas ini meliputi beberapa point diantaranya sistem plumbing, sistem pencahayaan dan
sistem komunikasi.
E- 7
KAK
AANWIZJING
STUDI
LITERATUR/
DOKUMEN
TERKAIT PEMAHAMAN KAK
KAJIAN LITERATUR /
DOKUMEN TERKAIT
ANALISIS DATA
DOKUMEN USULAN
STUDI KONSULTASI
TEKNIS
PERENCANAAN
DOKUMEN AKHIR
Gambar E. 1 Diagram Proses Perencanaan
E- 8